Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PERAN STRATEGIK SISTEM INFORMASI DALAM


BISNIS

Dosen Pembimbing : Yolandafitri Zulfia, SE, M. Si

Disusun Oleh :

Fera Mardiana 15053008


Yunita Larasati 15053024

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang masih
memberi kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah dengan judul
“Peran Strategik Sistem Informasi dalam Bisnis”. Penyusunan makalah ini kami
buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen,
selanjutnya pada makalah ini materi yang dibahas mengenai Sistem Informasi dan
Proses Bisnis, Sistem Informasi dari perspektif fungsional, Sistem Informasi dari
Perspektif Level Manajemen, Organisasi dan Sistem Informasi, Sistem Informasi
untuk Mencapai Keunggulan Bersaing.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, hal itu bukan kami sengaja, melainkan keterbatasan ilmu yang
dimiliki penyusun dan referensi yang tersedia. Oleh karenanya kami membuka
pintu kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga makalah ini benar-
benar dapat di terima oleh para pembaca.

Jumat, 09 Februari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persaingan bisnis sekarang menjadi demikian tajam sehingga ahli strategi
terpaksa memperluas cakrawala perencanaan dan untuk membuat keputusan
dengan ketidak pastian yang lebih besar. Sehingga hasilnya, lebih banyak
informasi harus diperoleh dan diasimilasi untuk merumuskan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan strategis. Dalam situasi
persaingan, sisi dengan intelijen (informasi) terbaik biasanya menang.

Sistem informasi memudahkan manajer untuk mengevaluasi jumlah


informasi yang amat banyak dengan cepat dan akurat. Penggunaan internet, World
Wide Web, e-mail dan mesin pencari sekarang dapat membedakan mana
perusahaan yang menggunakan informasi mutakhir dan yang asing untuk
membuat keputusan strategi.

B. Rumusan Masalah
1. sistem informasi dan proses bisnis?
2. sistem informasi dari perspektif fungsional?
3. Bagaimana sistem informasi dari perspektif level manajemen?
4. organisasi dan sistem informasi?
5. Sistem informasi untuk mencapai keunggulan bersaing?
C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas yaitu untuk


mengetahui tentang:

1. Sistem informasi dan proses bisnis?


2. Sistem informasi dari perspektif fungsional?
3. Sistem informasi dari perspektif level manajemen?
4. Organisasi dan sistem informasi?
5. Sistem informasi untuk mencapai keunggulan bersaing?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi dan Proses Bisnis

Informasi merupakan fakta, kejadian, statistik atau bentuk data lainnya


yang dapat dipahami dan mempunyai arti, bernilai atau bermanfaat bagi seseorang
untuk keperluan/pekerjaan tertentu.Data pada umumnya harus diolah terlebih
dahulu sehingga menjadi informasi yang dapat dipahami dan bermanfaat atau
lebih bermanfaat.

Teknologi Informasi (Information technology/IT)

Berbagai teknologi (utamanya computer-based tool) yang digunakan


manusia untuk bekerja dengan informasi dan mendukung pemenuhan kebutuhan
informasi dan pemrosesan informasi suatu organisasi.

Istilah umum yang menunjukkan berbagai teknologi yang membantu


pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi/analisis), serta komunikasi
dan penyebaran informasi.

Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima data dan input
lainnya dan memprosesnya menjadi informasi sebagai output.

Suatu sistem infomasi mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan


menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu.

Sistem Informasi adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan


(terintegrasi), yang mengumpulkan (atau mendapatkan), menyimpan, memproses,
dan menyebarkan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan tujuan
lain, baik orang maupun organisasi.

Komponen sistem informasi:

1) Infrastruktur (teknologi informasi)


2) SDM
3) Prosedur

Secara teori, sistem informasi dapat berupa lembaran kertas. Dalam


bahasan perkuliahan ini difokuskan pada sistem informasi berbasis komputer
(Computer-Based Information Systems/CBIS) Computer Based Information
System (CBIS).Sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk
melaksanakan satu atau seluruh tugasnya.

Komponen CBIS:

1) Infrastruktur; Teknologi komputer


2) Hardware
3) Software
4) Database system
5) Computer network system
6) SDM
7) Prosedur
8) Tekanan Bisnis
9) Respon Organisasi, dan
10) Dukungan Teknologi Informasi

Lingkungan bisnis merupakan kombinasi dari faktor sosial, legal,


ekonomi, teknologi, dan politik yang mempengaruhi aktivitas bisnis. Perubahan
siginifikan pada faktor-faktor tersebut dapat menciptakan tekanan bisnis kepada
organisasi. Tiga macam tekanan bisnis yang dihadapi adalah tekanan pasar
(market), teknolog, dan sosial.

Respon Organisasi

Sistem Strategis; memungkinkan organisasi meningkatkan pangsa pasar


(market share) dan/atau profit.

Fokus pada konsumen; memungkinkan organisasi memberikan pelayanan


konsumen yang sangat baik dan mencegah berpindahnya konsumen ke
kompetitor.
Sistem “membuat berdasarkan pesanan” (Make-to-Order); merupakan
strategi untuk memproduksi produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan dan
permintaan konsumen.

Mass Customization; berproduksi dalam jumlah besar, tetapi tetap


memungkinkan customizing (penyesuaian) dengan keinginan setiap konsumen.

Telekomunikasi dan Sistem Jaringan

Jaringan komputer – dua atau lebih sistem komputer yang saling


terhubung dengan menggunakan kabel atau gelombang radio dalam suatu area
geografis tertentu:

1) Jaringan komputer yang tidak menggunakan kabel fisik disebut wireless

Manfaat Jaringan Komputer:

a. Kemampuan berkomunikasi dan berbagi


b. Menyimpan berbagai informasi pada suatu lokasi dalam jaringan dan
kemampuan mengaksesnya
c. Memungkinkan orang berbagi informasi dan ide secara mudah
d. Mengkombinasikan kemampuan berbagai peralatan sebagai media
kolaborasi untuk menggabungkan kemampuan orang-orang yang
berbeda tanpa batasan lokasi
e. Kemampuan berkomunikasi dan berbagi
f. Menyimpan berbagai informasi pada suatu lokasi dalam jaringan dan
kemampuan mengaksesnya
g. Memungkinkan orang berbagi informasi dan ide secara mudah
h. Mengkombinasikan kemampuan berbagai peralatan sebagai media
kolaborasi untuk menggabungkan kemampuan orang-orang yang
berbeda tanpa batasan lokasi
2) Internet
Suatu jaringan yang terbentuk dari jutaan jaringan pribadi yang lebih
kecil yang masing-masing dapat bekerja independen maupun secara bersama
dalam jaringan.

Jaringan yang menghubungkan jutaan komputer dan pribadi di seluruh


dunia.Penggunaan teknologi InternetUntuk bekerja dan membantu proses
bisnis, electronic commerce (e-commerce), dan kolaborasi perusahaan.

Di dalam suatu perusahaan dan dengan customer, supplier, dan


business stakeholder lainnya.Pada prinsipnya merupakan pertukaran
nilai/manfaat secara online.

Tujuh alasan utama membeli secara online:

a. Menghemat waktu dengan tidak pergi ke pasar/toko


b. Dapat berbelanja saat toko tutup (available 24/7)
c. Menghindari keramaian dan kekacauan
d. Kemungkinan menemukan harga yang lebih baik
e. Dapat menemukan produk secara lebih mudah
f. Dapat menemukan produk yang tidak tersedia di toko
g. Lebih mudah membandingkan harga
h. Sistem Informasi

Macam dan Aplikasinya:

Computer based information system (CBIS),Suatu kombinasi yang


terorganisir dari Hardware; sekumpulan perangkat keras, Software; sekumpulan
perangkat lunak.

B. Sistim Informasi dari Perspektif Fungsional

Sebagaimana diketahui, sebuah organisasi memiliki sejumlah area


fungsional seperti akutansi, pemasaran, produksi, dan sebagainya tabel 5.2
menunjukan masing-masing area fungsional yang umum terdapat pada
perusahaan.
Area fungsional pada perusahaan.
Area fungsional Tugas
Penjualan dan pemasaran Menangani penjualan dan penjualan dan
pemasaran produk/jasa yang dihasilkan
perusahaan.
Manufaktur Manghasilkan produk
Keuangan Mengelola aset-aset perusahaan
Akutansi Memelihara rekamnan-rekam transaksi keuangan
dalam perusahaan.

Berdasarkan area fungsional seperti ini, dikenal sejumlah sistem informasi


fungsional. Jadi, sistem informasi adalah sistem informasi yang ditunjukkan untuk
memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dal
am perusahaan. Beberapa sistem informasi fungsional yang umum adalah sebagai
berikut :
 Sistem Informasi akuntansi ( accounting information system )
 Sistem Informasi keuangan ( Finance information system )
 Sistem informasi manufaktur ( Manufacturing / Production information
system )
 Sistem Informasi pemasaran ( Marketing information system atau MKIS )
 Sistem Informasi SDM ( Human resource information system atau HRIS )

Macam – macam Sistem Informasi fungsional yang tersedia antara satu


perusahaan dengan perusahaan yang lainnya berbeda – beda. Sebagai contoh,
perusahaan distribusi tidak memiliki sistem informasi produksi.
Perlu diketahui bahwa sistem – sistem informasi fungsional tidak berdiri
sendiri secara fisik. Sistem – sistem informasi ini berbagai sumber daya dalam
organisasi. Dalam sistem informasi perusahaan sistem – sistem informasi
fungsional ini berkedudukan sebagai sub sistem – sub sistem.

Sistem informasi Keterangan


Sistem Informasi Akuntasi Sistem informasi yang
menyediakan informasi yang
dipakai oleh fungsi akuntansi (
departemen atau bagian akuntasi ).
Sistem ini mencakup semua
transaksi yang berhubungan
dengan keuangan dalam
perusahaan.
Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi yang
menyediaklan informasin pada
fungsi keuangan ( departemen atau
bagian keuangan ). Yang
menyangkut keuangan perusahaan.
Misalnya berupa ringkasan arus kas
( cash flow dan informasi
pembayaran ).
Sistem Informasi Manufaktur Sistem informasi yang bekerja
sama dengan sistem informasi lain
untuk mendukung manajemen
perusahaan ( baik dalam hal
perencanaan maupun pengendalian
). Dalam menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan produk
atau jasa yang dihasilkan
perusahaan. Misalnya berupa data
bahan mentah, profil vendor baru
dan jadwal produksi.

Sistem Informasi Keterangan


Sistem Informasi Pemasaran Sistem informasi yang
menyediakan informasi yang
dipakai oleh fungsi pemasaran.
Misalnya berupa rangkaian
penjelasan.
Sistem Informasi SDM Sistem informasi yang
menyediakan informasi yang
dipakaio oleh fungsi personalia.
Misalnya berisi informasi gaji,
ringkasan pajak dan tunjangan –
tunjangan hingga kinerja pegawai.

Penggolongan sistem – sistem informasi fungsional sering kali didasarkan


pada perspektif yang berbeda. Semua informasi, selain sistem informasi
akuntansi, dianggap sebagai sistem informasi manajemen.

C. Sistim Informasi dari Perspektif Level Manajemen

Sebuah masyarakat yang maju dan berkembang, pada dasarnya tidak akan
terlepas dari apa yang dinamakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimilikinya. Masyarakat modern yang berkembang pada era millenium dua ini
merupakan masyarakat yang menikmati fasilitas dari sebuah perkembangan
teknologi canggih. Dunia seakan menjadi sempit dengan teknologi, tidak ada
yang mampu disembunyikan pada era modern sekarang ini. Mautidak mau, setuju
tidak setuju kemajuan tekhnologi telah memasuki urat nadi kehidupan manusia.

Maka saat ini kita lebih mengenal sebagai sebuah era masyarakat
informasi dan tentunya ada masa dimana masyarakat belum mengenal informasi.
Dari hampir semua lini kehidupan manusia dewasa ini telah menggunakan
kecanggihan tekhnologi informasi, baik pada tingkat individual, kelompok,
semua jenis organisasi, pada tingkat negara, dan bahkan dalam hubungan antar
organisasi dan antar negara. Salah satu produk pekembangan tersebut ialah
tumbuhnya disiplin ilmiah baru yang kini dikenal dengan istilah informatika.
Walaupun terbilang masih baru, namun perkembangannya telah sangat
dibutuhkan hampir semua orang, salah satu kontribusi substansial dan bahkan
telah membuka kesadaran pada perbagai pihak tentang pentingnya informasi
sebagai suatu Resource (sumber daya) organisasi yang strategis.
Tentunya dalam perkembangannya ada suatu proses dalam masyarakat
hingga mencapai sebuah tahapan sebuah sistem informasi yang sedemikian
canggih seperti sekarang ini. Dibawah ini akan dijelaskan tahapan dan
perbandingan perkembangan teknologi informasi di masyarakat :

Masyarakat Pra – Informational

adalah masyarakat yang mengolah informasi secara “ traditional “ dalam


arti tidak menggunakan sarana yang bermuatan tekhnologi tinggi atau bisa
dikatakan “manual sistem “

Masyarakat Informational

adalah masyarakat yang mengolah berbagai komponen penanganan


informasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi atau bisa
dikatakan “ Computerisasi sistem “.

Bidang Aplikasi Pendukung Manajemen :

1) Transaction Procesing System► Sistem pemrosesan transaction, sistem ini


memprose ribuan transaksi yang terjadi di organisasi setiap hari :
penjualan, pembayaran, penerimaan, mengiriman dan penerimaan barang,
sewa beli dll.
2) Decision Support System(DSS)► adalah sistem yang berbasis komputer,
biasanya bersifat interaktif, dirancang untuk membantu manajer atau
membuat keputusan yang lain. DSS memasukkan baik data atau model
untukmembantu pembuat keputusan dalam mengatasi masalah, khususnya
masalah yang tidak terstruktur.
3) Group Decision Support System(GSS) ► sistem dirangcang untuk
mendukung suatu kelompok tidak hanya individu sistem ini disebut GSS
(Group Decision Support System) atau Electronik Meeting System (EMS)
yang bertujuan untuk memberi keuntungan kekuatan bagi kelompok
organisasi dalam membuat keputusan yang lebih baik dibandingkan
dengan keputusan yang dibuat sendiri.
4) Geographic Information System (GIS) ► adalah suatu sistem berbasis
komputer yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil,
memanipulasi dan menampilkan data tempat (spatial data). GIS
menghubungkan data ke peta yang ada dalam komputer sehingga
karakteristik tempat dari data bisa dihimpun dengan mudah. GIS seringkali
berfungsi sebagai DSS untuk menjalankan tugas penyeleksian tempat
restauran fas food dan penetapan rute pengiriman barang.
5) Exccutive Information System (EIS) ► Konsep kunci dari sistem ini
adalah mampu mengirim informasi terbaru tentang keadaan bisnis
langsung pada eksekutif puncak. EIS didesain untuk digunakan secara
langsung oleh manajer puncak tanpa bantuan perantara. EIS menggunakan
tampilan grafik, komunikasi, dan metode penyimpanan data untuk
memudahkan para eksekutif dalam mengakses secara on-line informasi
terbaru tentang keadaan organisasi yang dipimpinnya.

D. Organisasi dan Sistim Informasi

Organisasi Merupakan Sistem sosial:

Hubungan antar individu dan kelompokdalam suatu organisasi


menciptakan harapan bagi prilaku individu. Harapan ini diwujudnya dalam peran-
peran tertentu yang harus dihasilkan. Orang harus memainkan peran seorang
pemimpin, Sementara yang lainnya sebagai yang dipimpin. Manager menengah,
karena mempunyai atasan dan bawahan, harus memainkan dua peran diatas.
Organisasi memiliki kewenangan, status dan kekuasaan dan manusia dalam
organisasi mempunyai beragam kebutuhan dari masing-masing sistem. Kelompok
didalam organisasi juga mempunyai pengaruh yang kuat atas prilaku individu dan
kinerja organisasi.

Struktur dan Desain Organisasi

Untuk bekerja secara efektif, manajer harus secara jelas memahami


struktur organisasi. Struktur organisasi adalah pola formal aktivitas dan hubungan
antara berbagai subunit organisasi. Didalamnya terkait dengan :
a. Desain Pekerjaan ýDesain Pekerjaan dihubungkan pada proses dimana
manajer menspesifikasikan isi, metode dan hubungan pekerjaan untuk
memenuhi kepentingan organisasi dan individu, dan harus bisa
menjelaskan isi dan tugas serta posisi pimpinan unit dan hubungan posisi
masing-masing anggota team.
b. Desain Organisasi Berkaitan dengan struktur organisasi secara keseluruhan
dan berencana mengubah filosofi dan orientasi team. Usaha ini akan
memberikan suatu struktur baru dari tugas, wewenang, dan hubungan antar
personel yang dipercayainya akan menghubungkan perilaku individu dan
kelompok dalam meningkatkan kinerja mutu.
c. Proses Organisasi : memberikan kehidupan terhadap struktur organisasi.
Jika proses ini tidak berfungsi dengan baik, masalah yang tidak diinginkan
akan berkembang.
d. Komunikasi : kelangsungan organisasi tergantung dari kemampuan
manajemen menerima, meneruskan dan bertindak atas informasi. Proses
komunikasi menggabungkan organisasi dengan lingkungan, demikian juga
sebaliknya. Informasi mengalir dan dari organisasi serta di dalam
organisasi. Informasi akan menyatukan aktivitas dalam organisasi.
e. Pengambilan Keputusan : Mutu pengambilan keputusan di suatu organisasi
tergantung atas pemilihan sasaran yang tepat dan mengidentifikasi cara
untuk mencapainya. Dengan integrasi yang baik antara faktor prilaku dan
struktur, manajemen dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya
keputusan yang bermutu tinggi. Organisasi akan sangat tergantung pada
keputusan individu maupun keputusan kelompok. manajemen yang efektif
membutuhkan pengetahuaan dan kedua tipe keputusan tersebut.

Karakteristik Struktur Organisasi tersebut adalah :


 Pembagian tugas yang jelas
 Hirarki
 Aturan dan prosedur yang jelas
 Pertimbangan yang tidak terpisah-pisah (Impartial judgements)
 Kualifikasi posisi tehnis
 Efisiensi organisasi yang maksimum
Organisasi mempengaruhi sistem informasi :

 Karena organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui


keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer
membuat keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan
teknologi informasi.
 Sistem informasi mampu mengubah cara hidup suatu organisasi. Beberapa
sistem informasi mengubah keseimbangan hak, priviliges, kewajiban,
pertanggungjawaban dan perasaan yang telah terbangun sekian lama pada
suatu organisasi.
 Teknologi Komputer memiliki kemiripan dengan tekhnologi yang lain
termasuk didalamnya salah satunya, Teknologi Otomotif : Masyarakat
membutuhkan jalan bebas hambatan, mechanic (ahli mesin), pompa
bensin, desainer mesin, polisi dan produsen spare part.

Membangun sebuah sistem informasidalam organisasi :

Manajer mempunyai alasan yang rasional baik menyangkut umum ataupun


khusus. Alasan yang paling pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan
sistem adalah untuk mencapai alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan
yang baik. Dampak komputerisasi terhadap organisasi tergantung dari bagian dan
bagaimana manajer membuat keputusan.

Sistem informasi mempengaruhi organisasi

a. Pada Teori Ekonomi dan Teori Ekonomi Mikro, dimana


membicarakan keterlibatan sejumlah besar perusahaan di suatu
negara dan negara lain dalam skala bahasan ekonomi mikro dan
makro dengan segala aspek perdagangan dalam lingkup negara
dan international. Maka dengan demikian dalm teori ekonomi
mikro teknologi informasi semestinya menghasilkan
keikutsertaan sejumlah manajer menengah dan pekerja khusus
yang lebih sedikit yaitu pada saat teknologi informasi
menggantikan tenaga kerja manusia.
b. Teori Biaya Transaksi : teknologi informasi dapat membantu
perusahaan dalam menurunkan biaya transaksi, dan membuatnya
lebih bernilai bagi perusahaan untuk melakukan kontrak dengan
pemasok luar daripada menggunakan sumber-sumber penawaran
dari luar.
c. Teori Agensi : teknologi informasi memungkinkan bagi
organisasi untuk mengurangi keseluruhan biaya manajemen dan
memungkinkan untuk meningkatkan revenues, sementara
manajemen menengah dan pekerjaan-pekerjaan klerikal dapat
dikurangi.
d. Teori Prilaku : Karena teknologi informasi digunakan untuk
mempromosikan nilai-nilai dan keinginan organisasi. Pengaruh
teknologi informasi adalah sebuah refleksi dari apa yang
diorencanakan atau diinginkan organisasi dan perancang sistem.
Dalam model prilaku perusahaan, pengaruh sistem informasi
tidaklah sesederhana dan langsung seperti model ekonomi.

E. Sistim Informasi untuk Mencapai Keunggulan Bersaing

Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka mencerminkan


sistem fisik dari sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk
memberikan keunggulan kompetitifkepada perusahaan. Seiring dengan
perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan
tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnnya.
Mereka dapat keunggulan ini dengan memberikan produk dan jassa pada harga
yang lebih rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitass yang lebih
tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar
tertentu.

Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah
perusahaan juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan
sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif
(competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan
pengungkitan (leverage) didalam pasar. Ingat bahwa manajer perusahaan
menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi tujuan-
tujuan strategi perusahaan. Pandangan secara luas atas keunggulan kompetitif
menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan perusahaan
sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain yang bersaing
memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan. Perusahaan
multinasional sering kali mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-
organisasi lain agar dapat mencapai suatu keunggulan ekonnomi. Perusahaan yang
melakukan bisnis secara global memiliki kebutuhan-kebutuhan informasi dan
koordinasi khusus. Biasanya keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui
pengelolaan sumber daya fisik.

Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang


mengembangkan konsep-konsep seperti rantai nilai (value chains) dan sistem nilai
(value system).

1) Rantai Nilai Porter

Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling


sering dikaitkan dengan topik keunggulan kompetitif. Buku dan artikel-
artikel yang ditulisnya memberikan panduan dan strategi bagi perusahaan
yang mencoba untuk mendapatkan keunggulam diatas para pesaingnya.
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif
dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chains).

Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut


oleh Porter sebagia aktivitas nilai (value activities). Aktivitas ini terdiri
atas dua jenis : Aktivitas nilai utama (primary value activities) dan
Aktivitas nilai pendukung.(support value activities). Selain itu, ketiga
aktivitas akan mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun
dalam bentuk terkombinasi yaitu manajemen sumber daya manusia,
pengembangan teknologi, dan pengadaan (atau pembelian). Masing-
masing nilai, baik utama atau pendukung, akan mengandung tiga unsur
penting : input yang dibeli, sumber daya manusia, dan tekologi. Setiap
aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai
contoh, spesialisasi informasi di dalam unit jasa informasi dapat
menggabungkan basis data pembelian komersial, peralatan komputasi
yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk
menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para eksekutif
perusahaan.

2) Memperluas Ruang Lingkup Rantai Makanan

Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang


dapat dicapai dengan menngaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai
organisasi lain kaitan seperti ini dapat meghasilkan suatu sistem
interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaan-
perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business
partners) mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang
terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat
dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.Sebuah perusahaan dapat
menngaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan
mengimplementasikansistem yang membuat sumber daya input tersedia
bila dibutuhkan. Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai nilainya dengan
rantai nilai para anggota jalur distribusinya, sehingga menciptakan suatu
sistem nilai (vaue system). Ketika para pembeli perusahaan produk
perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka akan juga dapat
dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya.

3) Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif

Keunggulan dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan


keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial
yang tertinggi adalah tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat
digunakan untuk megubah arah sebuah perusahaan dapat mendapatkan
keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah),
manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana
strategis akan diimplementasikan, ehingga menciptakan suatu keunggulan
taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat
menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan
penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga
mencapai keunggulan operasional.

Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga


tingkatan yaitu : keunggulan strategis, keunggulan taktis dan keunggulan
operasional. Berikut ini adalah penjelasannya :

a. Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang
memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi
perusahaan.Sistem informasi dapat digunakaan untuk mencapai
keunggulan stratergis. Manajer pada tingkat perencanaan strategis
dapat meraih keunggulan strategis dengan mempergunakan sistem
informasi untuk membedakan perusahaannya dan para pesaing.
Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan,
namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat
mencapai suatu strategis yang menyadari arti penting dari keamanan.
b. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical
advantage) ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi
dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Manajer tingkat
pengendalian manajemen (tingkat menengah) dapat meraih
keunggulan taktis dengan mengarahkan perancangan sistem informasi
yang memiliki alat penghubung umum, seperti browser Web untuk
mengakses internet, yang memungkinkan pelanggan memiliki akses
langsung atas informasi.
Keputusan keunggulan strategis adalah menjadikan sistem informasi
perusahaan tersedia bagi para pelanggan untuk meningkatkan layanan
pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu sistem informasi taktis
yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun
juga akan meingkatkan profitabilitas.
c. Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional (operational advantage) adalah suatu
keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-
hari. Disinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung
dengan proses. Manajer pada tingkat pengendalian operasional
(tingkat paling rendah) dapat meraih keunggulan opersional dengan
mengembangkan sistem informasi yang menawarkan produk-produk
komplementer ketika pelanggan mengakses pesanan mereka sebagai
salah satu cara untuk secara bersamaan meningkatkan penjualan dan
mendukung kepuasan pelanggan.

Perencanaan strategis untuk sumber daya manusia

Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan komputer


menempatkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan
sebuah unit khusus yang terdiri atas para profesional informasi. Unit ini, yang
disebut sebagai layanan informasi (infomation service-IS), dikelola oleh seorang
manajer yang mungkin memiliki status wakil presiden. Praktik yang diterima
dewasa ini adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan
memuaskan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti
komite eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting
bagi perusahaan.

Chief information officer dan chief technology officier

Istilah CEO, untuk “chief executive officer”, pertama kali dicantumkan


dalam kosakata bisnis untuk menunjukkan seseorang (presiden atau ketua dewan
direksi) yang memiliki pengaruh terbesar dalam mengarahkan perusahaan. Istilah-
istilah seperti CFO, untuk “chief financial officer”, dan CCO, untuk “chief
operating officer”, kemudian juga ikut dibuat. Terminologi yang serupa juga
diciptakan untuk manajer layanan informasi. Pertama, istilah CIO, untuk “cheif
information officer”, digunakan lalu belakangan ini, istilah CTO, untuk “chief
technology officer”, mulai muncul. Istrilah-istilah ini menggambarkan peranan
penting yang seharusnya dimainkan oleh manajer puncak layanan informasi.
Chief information officer (CIO) atau chief technology officer (CTO) adalah
manajer dengan tingkat tertinggi dilayanan informasi. Orang ini akan
menyumbangkan keahlian manajerial dalam memecahkan masalah-masalah yang
tidak hanya berhubungan dengan layanan informasi saja, melainkan juga area-area
operasi perusahaan lain.

Chief information officer (atau chief technology officer) memaikan peran


penting dalam perencanaan strategis suatu usaha, area bisnis, dan sumber daya
informasi. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan
mengindetifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi
perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

CIO dan CTO dapat memosiasikan layanan informasi sebagai salah satu unsur
vital dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran
berikut ini :

 Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis.


 Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen ini
jangan menunggu untuk diundang.
 Fokus pada perbaikan proses bisnis.
 Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis
 Membangun krebilitas dengan memberikan jasa IS yanng dapat
diandalkan.
 Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.

Perencaan strategis bagi perusahaan

Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam


suatu komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas
perencanaan strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat paling minimum,
komite eksekutif terdiri atas presiden atau wakil presiden bidang-bidang bisnis
perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi.
Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaan
sepanjang tahun dan jika dibutuhkan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam
beberapa kasus, rencana dapat berupa dimodifikasi untuk mencerminkan
perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil inisiatif pengambilan keputusan
yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran perusahaan akan
tercapai.

Rencana strategis untuk area-area bisnis

Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen


pada perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-
masing area bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana
area bisnis akan merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha
ketika berusaha mencapai sasaran strategisnya.

Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk
setiap area membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain.
Akan tetapi, pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan
dapat bekerja sama dengan baik.

Selama beberapa tahun terakhir, unit IS mungkin telah mendedikasikan


sebagai besar perhatian mereka pada perencanaan strategi daripada kebanyakan
area bisnis yang lain. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas ini
adalah perencanaan strategis untuk sumber daya informasi (strategic planning for
information resource-SPIR)

Pendekatan perencanaan strategi untuk sumber daya informasi (strategic


planning for information resource-SPIR) adalah pengembangan rencana strategis
secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan bagi layanan informasi dan
perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang
akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan
permintaan dukungan sistem di masa mendatang dan sumber daya informasi yang
akan dibutuhkan. Kunci SPIR adalah mengembangkan rencana strategis bagi
perusahaan dan bagi sumber daya informasi pada waktu yang bersamaan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem informasi strategik adalah suatu sistem informasi atau sistem-


sistem informasi apapun di level manapun yang mendukung atau
mengimplementasikan strategi kompetisi yang memberikan keuntungan
kompetitif bagi perusahaan melalui efesiensi internal dan efisiensi komparatif
sehingga membantu perusahaan memberikan keuntungan kinerja secara signifikan
dan meningkatkan kinerja jangka panjangnya. Sebelum alat ukur kinerja yang
dapat mempengaruhi manajemen strategis digunakan, alat-alat ukur tersebut harus
dikomunikasikan terlebih dahulu dengan orang-orang yang bertanggung jawab
terhadap perumusan implementasi rencana-rencana strategis.

Agar pengendalian strategi berhasil secara optimal, manajemen harus


memiliki informasi yang benar dan akurat serta dapat dipercaya yang
merefleksikan berbagai pengkuran kinerja perusahaan. Tanpa informasi seperti
itu, kegiatan yang diambiil untuk menggunakan pengendalian strategi akan
menjadi sangat subyektif serta hanya memiliki kesempatan kecil untuk
memperbaiki kinerja perusahaan secara konsisten. Informasi merupakan sumber
utama dari suksesnya pengendalian strategi.

B. Saran

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat memberikan saran bahwa


hendaknya setiap organisasi atau pun perusahaan harus menerapkan Sistem
Informasi Strategis yang baik dan benar karena sangat berpengaruh pada
perkembangan dan kestabilan suatu organisasi atau perusahaan dalam
pengambilan keputusan seorang manajer.
DAFTAR PUSTAKA

Sutabri, tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.

http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/02-miu-11-2-sri-
dewi.pdf/pdf/02-miu-11-2-sri-dewi.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37628/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

https://melishaputri.wordpress.com/2012/10/14/sistem-informasi-untuk-
keunggulan-kompetitif/

Anda mungkin juga menyukai