MAKALAH
oleh:
Bagus Setiawan
1206220825
1206221790
1206223202
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan segala karunia
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang ber judul SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN dengan lancar tanpa ada halangan apapun.
Dalam makalah ini penulis mengharapkan semoga nantinya pembaca dapat lebih
mengetahui tentang sistem manajemen informasi yang baik untuk suatu organisasi / perusahaan
dan makalah ini dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran di perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa penulis tidak mungkin menyelesaikan makalah ini tanpa
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, ijinkanlah pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati dan ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan
penghargaan yang setulus-tulusnya kepada :
Dosen Pembimbing mata kuliah Ekonomi Teknik, Bapak Ir. Amien Rahardjo M.T.
Pengurus Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia.
Keluarga kami tercinta.
Teman-teman kelas mata kulaih Ekonomi Teknik K.207
Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah ikut
memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam membuat makalah ini tidak bisa lepas dari
segala kesalahan dan kekhilafan. Karena itu penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga mengaharapkan agar nantinya
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................4
BAB 3 METODE PENULISAN..............................................................................8
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN..............................................................9
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13
LAMPIRAN...........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi di dalam sebuah organisasi / perusahaan sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi
sangat dibutuhkan bagi sebuah organisasi / perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan
informasi,
dalam
waktu
tertentu
organisasi
perusahaan
akan
mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusankeputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan
dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang
dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa
sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti
(sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting
(vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah
tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah
kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat untuk tugas-tugas pengolahan data
semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melaksanakan pula tugas-tugas
lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data yaitu sistem pengolahan informasi
yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen
dan bagi pengambilan keputusan.
Berdasarkan kondisi di atas, makalah ini mencoba menguak kembali pentingnya
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam suatu organisasi, khususnya dalam suatu
bisnis dan perusahaan. Penyusunan makalah ini diharapkan akan mampu membangkitkan
semangat organisasi / perusahaan dalam meningkatkan mutu hasil perusahaan tersebut
baik dalam lingkup eksternal maupun internal di dalam organisasi / perusahaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Sistem Informasi Manejemen
2. Bagaimana sejarah perkembangan Sistem Informasi Manajemen
C. Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian dari Sistem Manajemen Informasi
2. Pembaca dapat mengetahu sejarah dan perkembangan Sistem Manajemen Informasi
BAB II
PEMBAHASAN
Dari proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Data diproses, dari hasil
proses bisa berbentuk informasi dan bisa berbentuk data, sedangkan hasil proses tersebut
bisa berbentuk informasi apabila hasil dari pada proses dipergunakan untuk mengambil
suatu keputusan, sedangkan apabila hasil proses tersebut tidak dipergunakan untuk
mengambil suatu keputusan tetapi disimpan disuatu file tertentu (Database) maka hasil
proses dinamakan data. Karena dari hasil proses tersebut akan dipergunakan lagi sebagai
data, dan membutuhkan proses yang pada akhirnya dipergunakan sebagai informasi
dimasa mendatang.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan
menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi
diperlukan klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan
suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain,
fleksibel, efektif dan efisien.
Sistem Informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan
tertentu; kebanyakan Sistem Informasi menggunakan komputer.
Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup inputproses-output. Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan
aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung
serta memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung
memecahkan masalah dan kebutuhan pengambilan suatu keputusan manejemen dan para
pengguna yang berpengalaman di bidangnya.
Manajemen adalah Sebuah proses dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan
organisasi dengan bekerja secara bersama sama bersama orang - orang dan sumber daya
entitas atau organisasi yang lain.
Pengertian Manajemen adalah suatu seni dalam ilmu dan proses pengorganisasian
seperti perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian atau pengawasan
Pengertian manajemen menurut Mary Parker F yaitu pengertian manajemen
sebagai suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.
George Terry memberikan pendapat, Definisi Manajemen merupakan ilmu
sekaligus seni, manajemen adalah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga
manajemen bisa dibuktikan secara umum kebenarannya.
Manajemen yang didefinisikan oleh Koontz adalah suatu seni yang produktif yang
didasarkan pada suatu pemahaman ilmu. Koontz menambahkan, ilmu dan seni tidaklah
bertentangan, namun masing masing saling melengkapi.
bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah Sistem informasi yang mampu memberikan
informasi yang canggih dan cepat kepada seluruh bagian untuk memanage suatu
organisasi agar tetap eksis. Kecenderungan utama dalam sistem informasi adalah ke arah
pengembangan kemampuan yang dimaksudkan untuk menampung penyesuaian terhadap
perubahan organisasi yang cepat. Oleh sebab itu pimpinan harus membuat keputusan
dengan cepat, dan terutama memperpendek waktu antara munculnya masalah manajemen
dengan munculnya pemecahan yang memadai.
C. Sejarah Singkat Sistem Informasi Manajemen
Alasan terciptanya sistem informasi manajemen :
a. Meningkatnya kebutuhan akan output dari transaction processing system dalam
dunia usaha
b. Kebutuhan akan pengolahan dan pengorganisasian output dari transaction
processing system dalam pengambilan keputusan.
c. Keinginan para pakar informasi dan perusahaan pembuat komputer untuk
mengembangkan aktivitas mereka di dunia komputer
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer.
Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch,
pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai
sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna - khususnya dilingkungan
perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi
akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik
(PDE).
Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang
menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik.
Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan
konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah
untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa
komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan
informasi manajemen. Konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini dengan sangat
cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar
misalnya:
Kekurangpahaman
para
pemakai
tentang
computer,
kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen,
relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta terlalu berambisinya para pengguna
yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat
mendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi
nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah
sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus
dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi
Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan
komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan
elektronik. Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial
Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk
melakukan proses lojik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak
mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai
fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu.
Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan
aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan
menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh,
informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi
ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
b. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya
c. Kulitas Informasi
Dalam manajemen informasi, informasi harus baik dan dikatakan berkualitas
agar tujuan dari manajemen informasi dapat dicapai. Informasi dikatakan berkualitas
minimal memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Akurat : Informasi dikatakan akurat apabila suatu informasi tersebut terbebas
dari kesalahan.
b. Tepat waktu : Informasi dikatakan tepat waktu, apabila suatu informasi itu
ada pada saat dibutuhkan.
c. Relevan : informasi dikatakan relavan, apabila model dari pada informasi
tersebut dapat dipergunakan didalam pengambilan keputusan secara tepat
untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada.
sistem
informasi
untuk
pengambilan
keputusan
kebijakan
oleh
tingkat manajemen.
Output
dari
sistem
manajemen
informasi adalah:
a) Rencana dan anggaran
b) Laporan yang terjadwal
c) Laporan khusus
d) Analisis situasi masalah
e) Keputusan untuk penalaahan
f) Jawaban atas pertanyaan
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat
(level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertianpengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen
atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam
pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin
maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang
menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan (Gambar 2 - 2), yaitu:
tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, para eselon I, di mana keputusan-keputusan
yang dibuatnya berkenaan dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses evaluasi
lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi
organisasi.
b. Manajer tingkat pengendalian manajemen (management control); yang dikenal juga
manajer tingkat atas lebih tidak terstruktur dibandingkan keputusan yang diambil oleh
manajer tingkat yang lebih rendah.
Satu hal yang perlu ditekankan pula disini bahwa bukan hanya para manajer yang
memperoleh manfaat dari SIM. Pegawai-pegawai dalam posisi non-manajer maupun staf
ahli juga menggunakan output yang dihasilkan SIM. Demikian juga para pengguna yang
berada di luar institusi/lembaga. Para pengguna menerima manfaat berupa informasi jenis
pelayanan yang dihasilkan oleh suatu institusi seperti Kantor Pariwisata yang
menginformasikan suatu daerah tujuan wisata yang sudah dikelola dengan baik dan layak
untuk dikunjungi, para pembayar pajak dapat mengetahui penggunaan sebagian
kontribusi mereka kepada Negara untuk membangun fasilitas umum, dan pihak
pemerintah dapat segera mengetahui Laporan keuangan yang dipublikasikan oleh
perusahaan publik, dan kewajiban mereka membayar pajak. Jadi istilah SIM sebenarnya
tidak memberikan gambaran yang menyeluruh, bahwa sasaran informasi yang dihasilkan
semata-mata untuk para manajer. SIM bukanlah suatu sistem yang memproduksi
informasi manajemen, melainkan informasi untuk mendukung pemecahan masalah.
F. Manajemen Pada Aspek Informasi
Informasi, data, fakta, atau opini dalam suatu organisasi dapat berlangsung dari
atas ke bawah atau sebaliknya dan dapat pula berlangsung secara horisontal. Lalu lintas
informasi tersebut dapat berlangsung sewaktu-waktu dengan frekuensi tinggi atau rendah.
Intensitas informasi tersebut belum tentu cocok dengan kebutuhan suatu organisasi dan
bidang tertentu, terlebih bila informasi-informasi yang ada menumpuk dan tercampur
baur. Maka untuk penertibannya dibutuhkan suatu perangkat khusus yang dapat
menanganinya. Perangkat tersebut dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
atau Manajemen Informasi secara Sistem (MIS).
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai
berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum
SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM
juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: Sistem Informasi, Sistem Pemrosesan
Informasi, Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan. SIM menggambarkan suatu
unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya
menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem.
Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya
dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian
dirumuskan menjadi suatu informasi.
Baskerville dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya menjadi sebuah
disiplin ilmu secara mandiri. Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat
lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :
1. Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem
informasi, dan seterusnya.
2. Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan
seterusnya.
3. Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan
seterusnya.
4. Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
5. Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.
Secara ideal, lembaga pendidikan seharusnya memiliki SIM yang merupakan
suatu unit atau badan tersendiri lengkap dengan susunan petugasnya. Sebab, adanya SIM
bertujuansebagaimana dijelaskan Murdickuntuk meningkatkan manajemen yang
didasarkan kepada berita-berita, intuisi, dan pemecahan masalah yang terisolasi kepada
manajemen yang didasarkan pada informasi secara sistem, pemrosesan data secara
sempurna dengan alat-alat yang canggih dan pemecahan masalah secara sistem SIM
sebagai suatu badan memiliki bagian-bagian yang melaksanakan tugas-tugas tertentu.
Bagian-bagian itu ialah: (1) pengumpulan data, (2) penyimpan data, (3) pemroses data,
dan (4) pemrogram data. Masing-masing bagian tersebut dibutuhkan petugas yang ahli
dalam bidangnya. Di negara-negara yang kaya, SIM sudah menggunakan alat yang
canggih, yaitu komputer sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap dan benar.
Di negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia, pemakaian komputer ini sedang
dirintis. Meski demikian, data dapat saja diproses dengan pikiran dan keterampilan
petugas dengan memakai model berpikir deduktif dan induktif. Berpikir deduktif
strategi,
perencanaan,
penentuan
program
kerja,
pengorganisasian,
program kerja disusun sedemikian rincinya sehingga dapat dijadikan pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan operasional.
5. Pengorganisasian
Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terikat secara
formal dan hierarkis serta bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya. Organisasi dapat menjadi wadah dimana sekelompok orang
bergabung dan menempati wilayah-wilayah tertentu untuk melakukan berbagai kegiatan
yang menjadi tanggung jawabnya. Organisasi dapat pula menjadi tempat berinteraksi
antar anggota organisasi tersebut maupun dengan anggota organisasi lainnya.
Tolok ukur keberhasilan suatu organisasi tidak dilihat secara inkremental dari apa
yang dicapai oleh masing-masing satuan kerja melainkan dari sudut pandang yang
bersifat holistik dalam arti keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Penyelesaian
tugas yang menjadi tanggung jawab fungsional satuan kerja tertentu memerlukan
interaksi, interdependensi dan interrelasi dengan semua satuan kerja lainnya. Dan
tentunya proses seperti ini memerlukan suatu sistem informasi yang baik.
6. Penggerakan SDM
Penggerakan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan fungsi yang teramat
penting dalam manajemen sekaligus paling sulit. Penggerakan SDM yang tepat dan
efektif memerlukan informasi yang handal. Misalnya, informasi tentang klasifikasi
jabatan, informasi tentang uraian dan analisis pekerjaan, informasi tentang standar mutu
yang diterapkan dalam manajemen, dan berbagai informasi lainnya yang memungkinkan
satuan kerja yang mengelola SDM dalam organisasi menyelenggarakan berbagai
fungsinya dengan baik.
7. Penyelenggaraan Kegiatan Operasional
Penyelenggaraan kegiatan operasional merupakan bagian yang sangat penting dari
keseluruhan proses manajerial dan bahkan merupakan tes apakah sebuah organisasi
berjalan di atas rel yang benar atau tidak. Hal ini dikarenakan manajemen bersifat
situasional dimana penerapan prinsip-prinsip manajemen harus diterapkan secara
universal dengan memperhitungkan faktor situasi, kondisi, ruang dan waktu. Manajemen
juga berorientasi pada hasil optimal dari segi produk, efisiensi dan efektivitas kerja.
Sehingga penyelenggaraan kegiatan operasional yang baik dan tepat hanya akan terwujud
bila didukung dengan berbagai informasi yang tepat pula.
8. Pengawasan
Pengawasan diperlukan atas pertimbangan bahwa penyelenggaraan seluruh
kegiatan operasional memungkinkan terjadi kesalahan yang berarti dapat berakibat pada
tidak terwujudnya tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang diharapkan. Oleh
karena itu, kegiatan pengawasan jelas memerlukan sekaligus menghasilkan informasi
tentang penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional yang sedang terjadi.
9. Penilaian
Seperti halnya dalam pengawasan, informasi dalam proses penilaian juga sangat
dibutuhkan. Informasi ini dapat diperoleh melalau berbagai wawancara, penyebaran
kuesioner kepada pihak-pihak lain yang dianggap mengetahui pengetahuan mendalam
tentang seluruh proses manajerial, dan teknik-teknik lainnya yang dipandang perlu dan
tepat digunakan.
10. Sistem Umpan Balik
Semua
informasi
yang
diperolehterutama
dari
hasil
penilaian
pekerjaan rutin, menyederhanakan alur registrasi atau proses keuangan, dan lain
sebagainya.
H. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Komputer
Pada dasarnya orang dapat membahas sistem informasi manajemen tanpa
komputer, tetapi adalah kemampuan komputer yang membuat SIM terwujud.
Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer dalam sebuah sistem informasi
manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai proses akan dikomputerkan. Gagasan
suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan komputer berarti automatisasi total.
Konsep
sistem
manusia/mesin
menyiratkan
bahwa
sebagian
tugas
sebaiknya
dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian
terbesar persoalan, manusia dan mesin membentuk sebuah sistem gabungan dengan hasil
yang diperoleh melalui serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang
manusia pengolah.
Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa para
perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan penggunaannya
dalam pengolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa perancang sebuah sistem
informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi
dan perilaku manusia dalam mengambil keputusan.
I. Sistem Informasi Manajemen Terpadu dengan Data Base
Sebuah sistem terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada integrasi
antara data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui data base. Pada sebuah
sistem pengolahan informasi, data base terdiri dari semua data yang dapat dijangkau
oleh sistem. Pada SIM berdasarkan komputer, istilah data base biasanya dipakai khusus
untuk data yang dapat dijangkau secara langsung oelh komputer. Manajemen sebuah
data base adalah sebuah sistem perangkat lunak komputer yang disebut sebagai sebuah
sistem manajemen data base. Sesuatu penerapan yang mamakai sebuah item (butir)
data akan mengambil item data yang sama, yang hanya sekali disimpan dan disediakan
untuk semua penerapan. Suatu peremajaan dari sebuah item data membuatnya sesuai
untuk semua pemakaian.
atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam
pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin
maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan Sebuah sistem keputusan, yaitu
model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka.
Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari
masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil
keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masingmasing
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia
membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional
yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan
hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal.
Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan
tertutup.
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada
dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan
dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian
mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan
sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam
batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan
menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen Kegiatan dan proses informasi
Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat
dibuat dalam sistem pengendalian operasional :
a. Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen
transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki persediaan yang ada, dan
memutuskan apakah suatu pesanan pembelian sediaan harus diadakan.
b. Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan untuk suatu
posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih
kandidat secara kasar.
c. Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan yang
diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan
laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh : suatu analisis pesanan yang
masih belum dilayani setelah 30 hari.
14. Sistem
Informasi
Untuk
Pengendalian
Manajemen
Informasi
pengendalian
personalia
operasional,
dna
mengalokasi
sumber
daya.
Proses
melalui pesanan
b. Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk
d. Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan
transaksi,
pengendalian
perencanaan strategis.
operasional,
pengendalian
manajemen,
dan