Anda di halaman 1dari 67

HG 1

Kevin Simbolon Deandra Nabilla Ernitha Yuniar Ghaisani V. Tri Frebrina Harisetyawan Julianto Putra Kanggeyan Faddly Triwanto Silitonga Josan Putra

PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk di Indonesia sudah tidak bisa dipungkiri bertambah banyak. Berdasarkan sensus penduduk 2010 jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Angka yang tidak bisa dibiarkan terus menerus, terutama Jakarta sebagai pusat pemerintahan, pembangunan dan ekonomi negara. Berdasarkan data penduduk jakarta telah melebihi batas karena Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030 menetapkan penduduk Jakarta dikisaran 12,5 di tahun 2030. Sedangkan sensus 2011 mencapai 12,1 juta jiwa. Diharapkan tercipta sikap untuk menekan dampak negatif pertumbuhan penduduk tersebut.

TUJUAN
Kita mengetahui kondisi kependudukan di Jakarta Terciptakan energi terbarukan ramah lingkungan untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk Terciptakan gaya hidup sehat Mengetahui kondisi bencana dan mengetahui cara penanggulangan

LSPB 1
Bioteknologi: Finger Print Bioteknologi: DNA

Teknik yang memanfaatkan organisme hidup untuk menghasilkan atau memodifikasi produk, meningkatkan kemampuan tumbuhan dan hewan, mengembangkan mikroorganisme yang berguna bagi kehidupan manusia atau lingkungan.

Bioteknologi dapat dikelompokkan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari, seperti:

Sebagai template saat Antisense Sense

sintesis protein

menurunkan sifat genetika kepada keturunan

Membawa sifat genetika

Berfungsi untuk

Terdiri dari
Dua Rantai double helix bentuk

Setiap orang berbeda Letak Inti sel tubuh manusia Dapat dimanfaatkan untuk DNA Fingerprint

DNA
Merupakan kumpulan dari

Berpasangan Rantai Membentuk

Nukleotida Disusu n oleh

gula pentosa (deoxiribosa )

Basa nitrogen Terdiri dari

gugus fosfat

Piramidin Adenin Timin

Purin

Berpasangan
Guanin Sitosin

LSPB 2
Material Baru dan Terbarukan Infrastruktur Berkelanjutan Teknologi Ramah Lingkungan

PENATA LAYANAN LOKAL DAN GLOBAL

EFESIENSI ENERGI SUBSIDI

ETIKA BISNIS

Fossil Fuel: batu bara, minyak bumi dari Energi Tak Berkelanjutan Hydropower Skala Besar Reaktor Thermal Nuklir Cahaya matahari

Teknologi

Angin Gelombang Tidal

dari Energi Berkelanjutan

Hydropower skala kecil Biomassa Geothermal Reaktor nuklir cepat Fusi nuklir

Mengapa harus berkelanjutan?


Kenaikan temperatur dunia - Es kutub mencair
Disebabkan oleh gas rumah kaca yang terperangkap dalam atmosfer bumi

Penduduk dunia 7 miliar pada 2011

Polusi

Hutan tropis berkurang Rumah kaca


900 -> 40% bumi hutan 1900 -> 30% bumi hutan 1990an -> 20% bumi hutan Kebutuhan industri harus disesuaikan dengan SDA yang tersedia

Penduduk dunia bertambah dengan pesat di negara2 berkembang

Air, udara, sampah. contoh: smog, limbah berbahaya, pupuk &pestisida berlebihan

Masalah yang paling mengancam saat ini untuk manusia

Biarkan semuanya seperti semula/sedia kala, atau kembalikan jika bisa


Menciptakan sesuatu yang baru( misal sintetis) agar SDA tidak cepat habis/langka

Keberkelanjutan akan tetap terjaga seiring pertumbuhan ekonomi

Cara mendapatkan keberkelanjutan SDA

Pembuat polusi dan korban bisa mencari solusi sendiri yang efisien

Menginternalkan yang eksternal

Mengoptimalkan SDA yang tak berkelanjutan

Ajak generasi berikutnya agar dapat lebih menjaga lebih baik lagi

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN


contoh - contoh

Tenaga surya

hidroelektrik

Sel bahan bakar

Mobil listrik

Tenaga angin

Toilet pengomposan

Tenaga surya

hidroelektrik Tenaga angin

Sel bahan bakar

Toilet pengomposan

Mobil listrik

Fungsinya

keuntunganny a
Mobil listrik : Toilet pengomposan : 2.penguranga n gas rumah Mengurangi kadar air pada kaca kotoran manusia 1.penurunan polusi

Tenaga surya : Mengkonversi tenaga matahari menjadi tenaga listrik dengan menggunakan panel surya Tenaga angin : Penghasil listrik dengan menggunakan angin yang bergerak cepat

Hidroelektrik : Penghasil daya listrik dari pemanfaatan gravitasi dari air yang jatuh mengalir

Sel bahan bakar : -efisiensi tinggi -daya tahan -skepabilitas

LSPB 3
Pertumbuhan Populasi Manusia Perubahan Usia Harapan Hidup

PERTUMBUHAN PENDUDUK BUMI

ADA APA DENGAN PERTAMBAHAN PENDUDUK ?


1. Sudah begitu banyak penduduk bumi. 2. Semakin banyak penduduk hidup dengan usia harapan hidup lebih panjang; dan 3. Teknologi modern mengakibatkan dampak lebih besar terhadap lingkungan.

ANCAMAN BESAR BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGAN

http://www.maskerantipolusi.com/

http://reregeo.blogspot.com/2012/09 /kepadatan-penduduk_3136.html

KERUSAKAN LINGKUNGAN

KEPADATAN PENDUDUK

KRISIS AIR BERSIH

http://blog.umy.ac.id/duniahijau/2011/10/ 13/lingkungan-dan-pertanian/

http://www.antarafoto.com/peristiwa/ v1218518215/kelangkaan-air-bersih

http://johnmaestro.blogspot.com/2011/11 /pendahuluan-sampah-sebagai-salahsatu.html

http://jurnalberita.com/2010/10/alas an-kenapa-kemacetan-jakartamakin-parah/

Masa dini Pemburu dan Pemulung

TAHAPAN SEJARAH MANUSIA

Pertanian (Agrikultur)

Revolusi Industri

GRAFIK PERTUMBUHAN BERKEMBANG VS MAJU


INDONESIA
Pada banyak negara berkembang, terjadi penurunan tingkat kematian tetapi masih dengan tingkat kelahiran yg tinggi.

POPULASI EXPONENTIAL
Pertumbuhan dengan kurva J Pertumbuhan populasi exponential tidak dapat dibiarkan; bila dibiarkan, manusia akan kehabisan pangan & ruang Populasi sebaiknya mengikuti suatu kurva berbentuk-S

PIRAMIDA PENDUDUK
Komposisi penduduk suatu wilayah atau negara dapat disajikan dalam bentuk diagram yang berbentuk piramida. Piramida penduduk menyajikan data kependudukan dalam bentuk diagram batang yang menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.

PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA

http://akhirmh.blogspot.com/2012/01/piramida-penduduk-2010-kota-padang.html

Pertumbuhan penduduk Indnesia tidak seimbang : a. Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda b. Kondisi tersebut Indonesia sedang mengalami pertumbuhan. c. Tingakat kelahiran dan kematian masih cukup tinggi. d. Pertumbuhan penduduknya tinggi

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000
JAKARTA
12,5 JUTA UNTUK TAHUN

2030
9,6 JUTA WARGA JAKARTA PENDUDUK JAKARTA TOTAL 12,1 JUTA JIWA

2012
2,5 JUTA WARGA LUAR JAKARTA

LEDAKAN PENDUDUK
LEDAKAN PENDUDUK

ANCAMAN BAGI MANUSIA


TIDAK DIATASI MUNCUL PRNYAKIT BARU AKIBAT

1. POPULASI YANG BESAR 2. TRANSPORTASI MODERN (FLU BURUNG, MALARIA, DSB) 3. KEPADATAN PENDUDUK TINGGI

KEHABISAN PANGAN, RUANG, SUMBER DAYA ALAM, SUMBER AIR, SUMBER ENERGI

Faktor Pertumbuhan Menurun

Jangka Pendek

Jangka Menengah

Jangka Panjang

1. Kemarau Panjang 2. Pasokan Energi 3. Penyakit Masal

1. Padang Pasir 2. Polutan 3. SDA (minyak, air) habis

1. Erosi Tanah 2. Air tanah berkurang 3. perubahan iklim

CARA MENURUNKAN PERTUMBUHAN PENDUDUK

Meningkat- kan Usia melahirkan

Tekanan Sosial

Mengendalikan Kelahiran

Menyusukan

Menerapkan KB

Tujuan Progam KB adalah Memperbaiki Kesehatan dan kesejahteraan ibu,anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kemampuan ibu, bayi, dan aanak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dengan salah satu sasarannya adalah menurunnya rata-rata laju ppertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.

LSPB 4
Lingkungan Sehat Rumah dan Bangunan Sehat Hidup Sehat Best Food Healthy Food

Indikator Sanitasi Air Bersih Jamban Pembuangan Limbah Pembuangan Sampah Indikator Komponen Atap Lantai Luas Bangunan Fasilitas Mendukung Cahaya Alami Buatan Ventilasi Alami Buatan Indikator Prilaku Kering Bersih Terawat Bebas Kontaminasi Bebas Hewan Pengganggu Aman

Kriteria

ASPEK PENENTU KESEHATAN

Gaya Hidup

Tidak terlepas juga faktor peran genetika

Latar Belakang

Kondisi Ekonomi dan Sosial Didukung dengan memelihara kesehatan dan kesehatan publik

Rumah dan Bangunan Sehat


Menurut UU RI No.4 Tahun 1992 Tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga . WHO Tahun 2001 Struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu.

Hidup Sehat

Hidup Sehat Melalui Lingkungan yang Lebih Baik ? Mengapa ???


Bahaya lingkungan memegang peranan dari penyakit di seluruh dunia. Dampak kesehatan dari bahaya lingkungan memicu lebih dari 80 jenis penyakit. Penyakit yang dapat menular ini tinggi di negara berkembang meskipun penyakit tidak menular tinggi di negara maju. Jika lingkungan bisa lebih baik atau lebih sehat maka sebanyak 13 juta kematian di seluruh dunia per tahun nya dapat dicegah.

Best Food

KESEHATAN OTOT TULANG DAN DARAH

PEMBENT UKAN OTOT

KEGUNAAN

ANTI RADANG

MENING KATKAN KERJA OTAK

MENINGKA TKAN SISTEM IMUN

MELINDUN GI DARI MASALAH MATA KESEHATA N REPRODUK SI MENJAGA KESEHATA N JANTUNG

MENCEGA H KANKER

Kandungan
PROTEIN ASAM AMINO VITAMIN LEMAK BAIK BAKTERI BAIK SELENIUM ZINC PHYTOCHEMIC AL BETAKAROTEN ANTIOKSIDAN FLOVANOL ZAT BESI SERAT KALIUM ASAM OMEGA 3

CONTOH

RED MEAT CHERI KERANG ALPUKAT SUSU & YOGHURT KACANG BRAZIL SAUS TOMAT KEDELAI SAYURAN CAMPUR SAYURAN JINGGA JAHE FATTY FISH COKLAT

SAYURAN HIJAU KENTANG PANGGANG SEREAL BERSERAT TINGGI NASI MERAH BUAH BERI KOPI TELUR KACANG PISTACHIOS PISANG

Healthy Food
KANDUNGAN
SEDIKIT BAHAN PENGAWET SEDIKIT MINYAK GORENG TIDAK MEMAKAI SANTAN CUKUP MATANGNYA LEMAK HEWANI NON MSG DAN SEDIKIT GARAM SERAT CUKUP

FUNGSI

UTAMA
Sebagai sumber energi

LAINNYA
Menjaga tubuh dari kondisi stress

Sebagai pembangun tubuh

Meningkatkan inteligensi

Sebagi pelindung

Memelihara fungsi reproduksi

Kesehatan Lingkungan, Polusi dan Toksikologi Pengelolaan Sampah

Lingkungan sehat secara umum merupkan suatu keadaan yang bersih dan tidak kotor sehingga tidak timbul penyakit. Yang memberi rasa nyaman bagi orang yang berada di tempat itu.
Menurut UU nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 22 ayat 3, ruang lingkup lingkungan kesehatan merupakan aspek aspek yang menjadikan indicator(air, udara, limbah), bahwa lingkungan suatu lokasi di kategorikan sebagai lingkungan sehat.

Bersih

Syarat Umum

Indah

Rapih

Memilah sampah

Menanam tanaman

Menggunakan kendaraan umum

Mengurang i produksi

Daur Ulang

Menurut penilitian yang dilakukan oleh NASA, sansivera dapat menyerap 107 jenis racun dan 5 helai daun dewasa dapat membersihkan udara dengan volume ruangan 100m3 ; dan juga dapat menanam tanaman peneduh yang memiliki daun rimbun agar terjadi sirkulasi pertukaran O2 dan CO2, dengan itu manusia dapat menjadikan tempat tinggalnya sebagai lingkungan sehat yang layak dihuni dan menyehatkan.

Sifat fisik

gas, debu, logam-logam

Kebutuhan pelabelan Toksik

mudah meledak, mudah terbakar, pengoksidir

Kimia

Hidrokarbon dihalogenasi sangat-sangat toksik, sedikit toksik dan lainlain.

Daya racun

Salmonella typhosa, Entamuba coli, dll


Biologi

kaleng, plastik, botol, dll

Fisik

Polusi

Kimiawi

pestisida, detergent, dll

Suara

suara dengan kekuatan melebihi 8 dB.

1. Sumber Polusi Udara

Sumber
Aktivitas Industri

Jenis Polutan
Primer

substansi pencemar yang langsung di timbulkan dari sumber polusi. Contoh polutan primer, antara lain CO, CO, hidrokarbon, SO, nitrigen oksida, dan berbagai partikel. substansi pencemar yang terbenruk dari reoksi polutan primer di atmosfer. Contah polutan sekunder adalah ozon, formaldehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).

Transportasi

Sekunder

Pembuangan sampah

Polusi Air Pembuangan kotoran rumah tangga, limbah industri, pengaliran pertanian dan kesalahan dalam pengelolaan limbah padat dapat mencemarkan air permukaan dan air tanah. Apabila air yang tercemar dikonsumsi oleh manusia, secara umum dapat menimbulkan berbagai dampak pada kesehatan, seperti penyakit kulit, infeksi lambung, dan diare. Polusi Tanah Pembuangan sampah padat yang sukar hancur atau terurai dan penggunaan pupuk pestisida tidak tepat, dapat menyebabkan polusi tanah. Beberapa sumber serta bahan pencemar polusi tanah, yaitu sampah yang sukar hancur (plastik, kaca, aluminium, dll), limbah rumah tangga (detergen), dan bahan kimia racun (pupuk dan pestisida). Polusi Bunyi Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Daerah bebas banjir
Jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan lainnya

Lokasi Pengolahan Banjir

Jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum minimum 300 m Jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk mimimum 300 m Jarak dengan wilayah terlindungi (cagar alam, hutan lindung) minimum 300 m

Fasilitas pengolahan Sistem keamanan fasilitas Sistem pencegahan terhadap kebakaran Sistem penanggulangan keadaan darurat Sistem pengujian peralatan Pelatihan karyawan

Penanganan: Proses Kimia: redoks, netralisasi, pengendapan, elektrolisa, stabilisasi, adsorpsi, penukaran iom dan pirolisa. Proses Fisika: pembersihan gas, pemisahan cairan dan racun, osmosis balik, dll. Proses Stabilisasi: mengurangi potensi racun dengan cara membatasi daya larut, penyebaran dan daya racun dibuang ke tempat penimbunan akhir. Proses Insinerasi: melakukan pembakaran materi limbah menggunakan alat khusus insinerator dengan efisiensi pembakaran harus mencapai 99,99% atau lebih.

LSPB 6
Bencana Alam (Tanah Longsor) Mitigasi Bencana

Mitigasi

Saat Bencana

Pasca bencana

Pembangunan Teknis

Tanggap Darurat

Recovery

Pemerintah

Peringatan Dini

Bantuan Darurat

Sistem Peraturan dan Perundangan Nasional Daerah

Akibat

ALAM

Kerusakan Infrastruktur

Korban Jiwa

Dampak Psikologis

Buatan

Tsunami

Gempa Bumi

Angin ribut

Tanah longsor

Banjir

Gunung meletus

Kecelaka an kerja

Kecelaka an Industri

Ledakan tambang

Kebakaran pemukima n

Teroris

Bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia.

Mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan dampak psikologis.

Peran pemerintah dalam menangani bencana alam melalui pembuatan sistem peraturan dan perundangan
Sistem peraturan dan perundangan

NASIONAL
UU, PP, Perpres, Prosedur Tetap Kedaruratan (National Response Plan)

DAERAH
Perda, Peraturan Kepala Daerah

BENCANA ALAM

Tanah Longsor

Mitigasi

Man Made Material Stabilisasi mekanis

Penanaman pohon/rumput

Stabilisasi natural

Uplift
dilakukan

Glacial Rebound

Fluvial

Erosi

Hutan Gundul

Curah Hujan Lereng terjal Gempa bumi Batuan tdk kuat Letusan Gunung berapi
Tanah kurang kuat

Cara mengatasi

Morphologi
Penyebab sekunder

Penyebab Utama

LONGSOR

Ketidakst abilan Lempeng

Instabilitas Lereng

Ulah manusia pada lereng

Diukur dengan

Penggalian

Pemberian beban berlebihan

Penyedotan air berlebihan

Penggund ulan hutan

Irigasi tidak sesuai

Intensitas hujan VS level pisometrik

Level pismometrik VS pergerakan lempeng

Pergerakan lempeng VS kejadian longsor

Uplift merupakan keadaan dimana permukaan tanah naik diakibatkan oleh gempa tektonik maupun gempa akibat letusan gunung berapi (gempa vulkanik)

Glacial rebound adalah menggelembungnya tanah akibat pergerakan es.

Fluvial merupakan endapan materi yang biasanya berada di sungai.

Penyebab utama dari longsor adalah instabilitas lereng. Untuk menanggulanginya, ada 2 cara stabilisasi; stabilisasi mekanis dan stabilisasi natural.

LONGSORAN

merupakan

Proses Pergerakan Lereng

dikarenakan

Ketidakstabilan Kondisi Lereng


sebab

bentuk-bentuknya

Gaya Pendorong > Gaya Penahan

Slide (gelincir)
terdiri dari

Falls (gugur)

Topples

Flows
terdiri dari

Lateral Spreads Debris Flow Debris Avalanche

Rotational (rotasi/berputar) Translational (translasi) Earth Flow Mud Flow Creep

Longsoran merupakan proses yang menghasilkan pergerakan kebawah maupun kesamping dari lereng alam maupun buatan yang disebabkan perubahan kondisi lereng dari stabil menjadi tidak stabil Penyebabnya karena besarnya gaya pendorong lereng lebih besar dari pada gaya penahan.

Bencana biasanya menimbulkan situasi yang disebut dengan keadaan darurat. Keadaan darurat ini dapat ditanggulangi dengan manajemen kedaruratan Manajemen kedaruratan ini mencakup: siaga darurat,tanggap darurat dan pemulihan darurat.

Bencana juga dapat diatasi dengan mitigasi, yaitu serangkaian upaya risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Kegiatan yang dapat dilakukan mengenai mitigasi adalah: Pengenalan dan pemantauan risiko bencana, pengurangan risiko bencana, kesiapan penanggulangan kedaruratan.

Kesiapan penanggulangan kedaruratan meliputi: Peringatan dini, penanggulangan kedaruratan bencana, pemulihan dari dampak bencana, pembangunan kembali akibat dampak bencana.

KESIMPULAN
Fenomena besarnya dampak negatif pertumbuhan penduduk yang pesat di Jakarta seperti kehabisan pangan & ruang, SDA, sumber air, sumber energi membuat kita tersadar untuk menciptakan energi terbarukan, tercipta gaya hidup dan bangunan yang sehat sehinggga negative impact sedikit demi sedikit dapat kita cegah. Ikut serta mencari alternatif solusi untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

REFERENSI
http://berita.plasa.msn.com/nasional/republika/bengkulu-terancamledakan-penduduk-pada-2015 http://www.pdk.or.id/2012/04/20/laju-pertumbuhan-pendudukindonesia-mengkhawatirkan/ http://indonesian.irib.ir/sosialita//asset_publisher/QqB7/content/id/4900962/pop_up?_101_INSTANC E_QqB7_viewMode=print http://m-roiful.blogspot.com/2011/11/penduduk-danpermasalahan.html http://belajar-ekonomiakuntansi.blogspot.com/2012/09/dampakpertumbuhan-penduduk-terhadap.html http://warok.web.id/piramida-penduduk/ http://scele.ui.ac.id/mod/resource/view.php?id=182070 Sofyan, Bondan T. 2010. Pengantar Material Teknik. Jakarta : PT Salemba Teknika

Anda mungkin juga menyukai