Anda di halaman 1dari 5

Dampak atau pengaruh yang dialami PT Pos Indonesia dalam menggunakan E-Business

Bisnis awal PT POS Indonesia adalah dalam hal surat-menyurat, logistic, dan jasa
keuangan. Namun berdasarkan yang sudah dipaparkan diawal, terjadi penurunan bisnis yang
dialami PT POS Indonesia. Akibat dari penurunan bisnis yang dialami, PT POS Indonesia
dihadapkan pada dua pilihan bisnis yaitu pilihan pertama PT POS Indonesia membiarkan dirinya
tenggelam dalam era kemajuan teknologi dan usaha yang dilakukan surut karena tidak mau
bersaing atau dengan kata lain diam dan pesimistik terhadap kemajuan perusahaan. Pilihan kedua
yang bisa diambil adalah berani melakukan perubahan dalam banyak hal atau sektor bisnis PT
POS Indonesia yang lebih aware terhadap kemajuan teknologi dengan cara memasuki dunia
konektivitas logistic denagn membangun jaringan dan kompetensi yang baru.

Kedua pilihan yang ada di PT POS Indonesia memiliki konsekuensi. Pilihan pertama jika
diambil adalah penurunan bisnis yang semakin drastis dan bahkan akan ditutupnya usaha BUMN
ini karena tidak mampu bersaing dan menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada saat
ini. Jika pilihan dua yang diambil, konsekuensi yang didapatkan adalah manajemen PT POS
Indonesia harus berani menggabungkan dua landasan yang berupa pronsip leadership dan
entrepreneurships dikalangan pemimpinnya. Ini bisa dikatakan sebagai syarat awal untuk
memasuki era konektivitas logistic dengan membangun kompetensi baru yang ditandai dengan
adanya kemajuan information dan commutication technology (ICT).

Jiwa leadership harus dimiliki oleh setiap direksi yang ada. Jiwa ini akan diberikan oelh
seorang direksi pada karyawan yang dimilikinya guna mendorong adanya visi baru dan
meyakinkan bahwa visi baru yang ada memiliki nilai yang tinggi dan mampu dicapai oleh
perusahaan. Jiwa kedua yang harus dimiliki adalah entrepreneurship yang tumbuh disetiap
karyawan yang ada guna melakukan pembaharuan yang signifikan berupa bisnis baru yang
menyesuaikan dengan perubahan jaman.

Revitalisasi yang dilakukan oleh PT POS Indonesia bukan saja merupakan kewajiban
melainkan sebuah keharusan. Perubahan ini merupakan bagian bari blue print manajemen
perusahaan yang didorong oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi guna memasuki
era konektivitas logistic. Revitalisasi yang dilakukan oleh PT POS Indonesia harus dibarengi
dengan yang namanya transformasi. Disini tidak akan merubah bagian yang kecil saja tetapi juga
mentransformasikan nya menjadi lebih bernilai dan siap untuk bersaing. Urutan dari
transformasi yang dilakukan oleh PT POS Indonesia guna meningkatkan kinerjanya adalah
sebagai berikut, yang pertama, diawal PT POS Indonesia hanya bertumpu pada sumber daya
utama yang dimilikinya guna menjalankan bisnis ini yaitu kantor pos yang tersebar diseluruh
wilayah Indonesia dan juga tenaga dari para pengantar pos yang melakukan delivery surat, paket,
dan uang. Ini adalah case yang menjadi tumpuan awal alur berfikir untuk melakukan
transformasi dari sistem bisnis awal PT POS Indonesia yang berupa collecting dan delivery
menjadi sebuah sistem yang lebih sustainable terhadap perubahan jaman yang ada dan siap
untuk memasuki era kemajuan teknologi. Kedua, penurunan surat individu karena kemajuan
teknologi yang mengharuskannya merubah sistem dasar sistemnya dari collecting dan delivery
menjadi sistem konektivitas dan logistic yang berbasis pada corporate customers dan business
industry. Ini berarti bahwa bisnis yang dilakukan oleh PT POS Indonesia harus mampu
melakukan bisnis diluar bisnis yang bergerak dalam hal surat dan paket untuk optimalisasi dari
asset yang ada yaitu kantor pos yang ada diseluruh Indonesia dan juga pengantar pos. Ketiga,
kemampuan dari PT POS Indonesia yang sudah harus bisa mengelola kantor pos yang ada tidak
hanya sebagai asset saja tetapi juga sebagai jaringan atau network yang bisa dimanfaatkan bagi
para pelaku ekonomi yang ada ditanah air guna menjalankan usahanya.

Keempat, integrasi antara sumber daya dan kompetensi yang dimiliki oleh PT POS
Indonesia sebagai perusahaan yang berbasis network akan menjadi sebuah keunikan tersendiri
bagi PT POS Indonesia untuk bersaing dalam menyelenggarakan bisnis mail, logistic, dan
transaksi keuangan. Kelima, perubahan konsep bisnis dari PT POS Indonesia dari persuratan
menjadi jaringan membawa banyak implikasi yang yang didapatkan oleh PT POS Indonesia.
Diantara implikasi yang didapatkan adalah diferensiasi produk yang semakin beragam dimana
saat ini PT POS Indonesia memiliki enam proses bisnis pos yaitu Pos Kurir Indonesia, Pos
Logistik Indonesia, Pos Jasa Keuangan Indonesia, Pos Ritel Indonesia, Pos Property Indonesia,
dan Pos Bhakti Wasantara Net. Bisnis pos ini semua menjadi jaringan dari sistem bisnis PT POS
Indonesia. Selain itu juga PT POS Indonesia membuat juga perencanaan strategis perusahaan
selama lima tahun kedepan dengan memetakan target pencapaian yang ingin diraihnya.

Tumpuan utama perubahan dari PT POS Indonesia adalah leadership dan


Entrepreneurship. Selain itu juga jaringan bisnis yang dimiliki oleh PT POS Indonesia. Sebagai
perusahaan yang ebrgerak dalam bidang logistic banyak hal yang harus dilakukan oelh PT POS
Indonesia. Perusahaan logistic Indonesia saat ini bergerak dalam bidang Third Party Logistic
(3PL). Jaringan menjadi kekuatan utama dari perusahaan. Langkah awal berupa Distribution
center (DC) yang dibangun. PT POS sudah memiliki kantor pos yang ada diseluruh Indonesia.
Ini bisa menjadi DC bagi PT POS untuk mendistribusikan logistiknya. Yang selanjutnya adalah
menentukan logistic strategy yang akan diterapkan oelh PT POS, bisa memilih efficient strategy
yang berbasis focused factory atau responsive strategy yang berbasis focused market. Pemilihan
startegi logistic yang dipilih berdasarkan kebutuhan, transportasi, cost, lead time, dan jenis
barang yang akan dikirimkan. Tipikal strategi yang bisa diterapkan adalah right time, right place,
dan right price. Gudang barang jangan dilupakan juga guna menjadi bisnis 3PL. Sistem
pergudangan yang abik bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas barang yang akan dijual dan
juga bisa dijadikan sebagai cara untuk mengurangi biaya bagi perusahaan customer melalui
penghematan dalam hal transportasi kerena jarak dengan konsumen yang lebih dekat atau dengan
menggunakan sistem konsolidasi atau break-bulk. Revitalisasi yang dilakuakn oelh PT POS
diharapkan bisa menjadi tonggak awal perubahan dari PT POS Indonesia untuk menjadi
perusahaan BUMN yang bisa bersaing dengan perusahaan logistic lainnya sehingga bisa
menghasilkan pemasukan keuangan bagi negara dan juga bisa memberikan layanan yang
maksimal kepada konsumen yang menyebabkan penggunaan PT POS Indonesia akan banyak
digunakan untuk aktivitas logistic.
Beberapa puluh tahun yang lalu, orang mengirimkan kabar tertulis hanya lewat surat
berperangko atau telegram. Kini dengan maraknya telepon seluler dan internet orang lebih
banyak menggunakan pesan singkat (SMS) atau email, yang lebih mudah, murah, dan cepat.
Demikian juga dengan pengiriman uang yang dulunya dikirim melalui wesel pos kini banyak
yang beralih ke internet banking, ATM, atau fasilitas perbankan lainnya. Apabila PT Pos tidak
cepat melakukan transformasi maka BUMN tersebut akan tergilas roda teknologi informasi.
Namun PT Pos tidak berpangku tangan, menunggu nasib mendatanginya. Di tengah derasnya
teknologi informasi baru yang makin memudahkan dan memanjakan konsumen, maka BUMN
yang memiliki karyawan 26 ribu orang itu cepat melakukan transformasi.
PT Pos memiliki jaringan yang sangat luas, yaitu 3.736 kantor pos di tanah air, dan 3.700 di
antaranya telah online. Jaringan yang luas itu merupakan modal bagi PT Pos untuk menjadi
media strategis dalam menjual dan mendistribusikan barang atau jasa dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi yang ada. Walhasil PT Pos yang sejak 2003 hingga 2008, kinerja keuang¬an
selalu minus, memasuki 2009 membukukan margin laba sebesar sekitar Rp 80 miliar. Oleh
karena itu, Dirut PT Pos Indonesia mencanangkan “Tahun 2013 PT Pos siap go public”.

PT. Pos Indonesia yang memiliki bentuk layanan yaitu : Electronic Postal Service (
ePostal ), Limited Communication Technology Services (eCom), Internet Content Dan
Messaging Services, dan Community Acces Point (Warung Masif).
Layanan Elektronik postal service (epostal) adalah :
 Electronic Letter (Ratron)
(Ratron) adalah salah satu layanan berupa layanan pengiriman berita dengan spesifikasi hybrid
karena dapat diakses pengguna jasa baik melalui Internet berbasis Web (sedang dalam proses
pembangunan) dan SMS melalui nomor 8161 (saat ini hanya untuk Telkomsel, Flexi dam
Indosat) yang kemudian dapat di terima oleh tujuan dalam bentuk Surat maupun Karu.
 SMS Pesta
SMS Pesta adalah layanan SMS dengan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, memberi
inspirasi, menyebar semangat, dan menggagas kreatifitas setiap Jumat pagi.

 . Lacak via SMS


Lacak via SMS adalah melacak kiriman pos baik dalam negeri maupun luar negeri melalui SMS
8161.
 . DuitPos Multiguna
DuitPos Multiguna adalah produk pos berwujud kartu yang dapat dimanfaatkan untuk
menyimpan uang, mengirim uang, dan mengisi ulang pulsa elektronik melalui SMS.
 PlasaPOS.com
PlasaPOS.com merupakan portal internet resmi belanja lewat pos dan berbagai informasi
mengenai layanan dan produk pos yang dikelola oleh PT. Pos Indonesia.
 Electronic Financial Services (WeselNet)
Merupakan jasa keuangan elektronik yang dapat digunakan oleh konsumen dalam melakukakn
pengiriman finansial.
 Value Added Postal Services (Track and Trace, Status Notification, etc)
Memberikan beberapa kemudahan sebagai nilai tambah dari produk Pos itu sendiri seperti
pengembangan dalam penetapan jalur dan tempat, serta fasilitas komputerisasi dalam pemberian
status pengiriman.
 Electronic Delivery ( eDelivery )
Merupakan program layanan dalam bentuk elektronik seperti pengiriman pesanan perusahan.
 Electronic Document Management
Merupakan layanan dalam pengiriman dokumen dalam melalui jaringan elektronik.
 Electronic Mailshoping
Pengiriman surat/kartu ucapan melalui media elektronik kepada setiap relasi di setiap daerah.
Layanan Limited Communication Technology Services (eCom) :
Layanan komunikasi dengan menggunakan jaringan PSTN, GSM, CDMA, serta memberikan
kemudahan dari masing-masing jaringan tersebut.Target dari produk ini adalah para konsumen
Pos Indonesia yang menggunakan telepon selluler atau konsumen yang menggunakan layanan
jasa komunikasi.Serta memberikan fitur dengan nilai tambah untuk mengakses SMS, MMS,
GPRS, WAP. Dan IVR media untuk mereka yang menginginkan informasi tentang orang lain
dengan periode waktu yang spesifik. Berikut beberapa bentuk layanan Limited Communication
Technology Services (eCom) :
 SMS Corporate Service
 SMS Content Pull & Push (Info, Quiz, Entertainment, Leisure, Lifestyle)
 SMS Transaction Services
 SMS Gateway Services
 Call Center
 Close User Group
 MVNO
 Gerai Telekomunikasi
Internet Content Dan Messaging Services
Layanan jasa berbasis internet serta layanan jasa transmisi data digital yang terkoneksi dengan
jaringan internet. Berikut beberapa bentuk layanan Internet Content Dan Messaging Services :
 eCommerce
 eMagazines/Newsletter
 ePooling
 Portal / Hosting / Web Development
 VoIP Services
 Switching Gateway
Community Acces Point (Warung Masif)
Outlet/channel informasi dan telekomunikasi dimana masyarakat dapat menemukan jasa layanan
yang berupa : telekomunikasi, akses informasi serta transaksi perdagangan yang dapat dilakukan
di dalam serta diluar lingkup kantor Pos. Berikut beberapa bentuk layanan Community Acces
Point (Warung Masif) :
 Multimedia Internet Workstation
 Online Game
 Printing / Scaning / Burning
 Business Center

Anda mungkin juga menyukai