Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

“MANAJEMEN RANTAI PASOK PT. SINAR SOSRO”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Rantai Pasok

Dosen : Ibu. Destria Rahmita S.S.T(TD)., M.Sc.

DISUSUN OLEH:

YOGA PRASETIYO 18.02.0249

PRODI D.IV TEKNIK KESELAMATAN OTOMOTIF A

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPOTASI JALAN

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah akhirnya saya bisa menyelesaikan makalah Manajemen Rantai Pasok ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Meskipun saya sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan


makalah Manajemen Rantai Pasok ini, namun saya menyadari bahwa di dalam makalah yang
telah saya susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga saya
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah yang lebih
baik lagi. Akhir kata, saya berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi
pembacanya.

Magetan , 19 Januari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1 Profil Perusahaan................................................................................................................5
2.2 Bahan Baku Teh Botol Sosro..............................................................................................6
2.3 Bahan Pengemasan..............................................................................................................7
2.4 Proses Pembuatan Teh Botol Sosro....................................................................................8
2.5 Proses Distribusi Teh Botol Sosro....................................................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................15
3.2 Saran...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manajemen Rantai Pasok adalah  serangkaian kegiatan yang meliputi Koordinasi,


penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman
produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi,
logistik dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok. Kegiatan
utamanya adalah mengkonversikan berbagai bahan mentah serta bahan-bahan pendukungnya
menjadi barang jadi dan mendistribusikannya kepada pelanggan. Dengan menjalankannya
kegiatan tersebut, maka apa yang disebut dengan Supply Chain atau Rantai Pasokan pada
dasarnya telah terbentuk. Tujuan utama dari Supply Chain Management  adalah penyerahan
produk secara tepat waktu demi memuaskan pelanggan, mengurangi biaya, dan memuaskan
kegiatan perencanaan distribusi.
Dalam manajemen rantai pasok tidak luput dari adanya proses produksi. Proses produksi
adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu barang atau untuk
menciptakan barang baru dan menambah nilai jual. Maka oleh sebab itu proses produksi dan
manajemen rantai pasok sangat penting dalam suatu perusahaan. Pada makalah ini akan
dijelaskan mengenai proses produksi dari mulai bahan mentah dan diolah lalu di distribusikan
ke konsumen. Pada makalah ini penulis mengambil contoh dari PT. Sinar Sosro.

Secara Keseluruhan, komponen rantai pasokan ini adalah fungsi pembelian, inbound
logistic, produksi, distribusi yang meliputi outbound logistic dan pemasaran, dan reserve
logistic. Maka dengan ini, PT. Sinar Sosro menerapkan Supply Chain Manajemen agar
produk yang dihasilkan terdistribusi dengan baik dan optimal. Pemilihan saluran distribusi
disesuaikan dengan target pasar. Target pasar dari Sosro adalah orang-orang yang sedang
dalam perjalanan yang tentunya menginginkan kehadiran sebuah minuman penghilang
dahaga yang praktis dan mudah didapat sehingga penyajian teh Sosro dalam bentuk kemasan
botol. Oleh karenanya pemasaran produk Sosro adalah pada awalnya langsung ke pengecer
kecil sehingga dapat tersedia di kios-kios kecil sepanjang jalan yang biasanya disediakan
dalam box-box es pada titik penjualan. PT. Sinar Sosro terus mengembangkan saluran
distribusi secara luas dan terus menerus yang mengutamakan aspek availability
(ketersediaan).

4
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaiman proses produksi pada PT. Sinar Sosro ?
 Bagaimana cara memperoleh bahan baku PT. Sinar Sosro?
 Bagaiamana cara pendistribusian PT. Sinar Sosro?

1.3 Tujuan
 Taruna mampu mengetahui proses produski pada PT. Sinar Sosro.
 Taruna mampu mengetahi cara memperoleh bahan baku PT. Sinar Sosro.
 Taruna mampu mengetahui cara pendistribusian PT. Sinar Sosro.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
PT. Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di
Indonesia dan di dunia. Pada tahun 1940, keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di kota
Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh dengan merk Teh Cap
Botol. Pada tahun 1960, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya hijrah ke Jakarta
untuk mengembangkan usaha keluarga Sosrodjojo kepada masyarakat di Jakarta.

Tahun 1965, usaha memperkenalkan Teh Cap Botol ini dilakukan dengan melakukan
strategy Cicip Rasa yakni  mendatangi pusat-pusat keramaian seperti pasar. Lalu mulai
memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Tetapi cara ini kurang berhasil. Akhirnya
secara tidak disengaja, ditemukan ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor dan
dikemas kedalam botol bekas kecap atau limun yang sudah dibersihkan. Pada tahun 1969,
muncul gagasan untuk menjual teh siap minum atau ready to drink tea dalam kemasan botol

5
dengan nama Tehbotol Sosro. Nama tersebut diambil dari nama teh seduh “Teh Cap Botol“
dan nama keluarga pendiri yakni “Sosrodjojo”.

Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya


keseluruh Nusantara, melalui kantor cabang Penjualan yang tersebar di seluruh Nusantara.
Selain di dalam negeri, PT. Sinar Sosro juga merambah pasar internasional dengan
mengekspor produk-produk one way packaging/non botol beling kebeberapa Negara di Asia,
Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan Kepulauan Pasifik.

2.2 Bahan Baku Teh Botol Sosro


Teh botol sosro adalah minuman kemasan yang berbahan baku teh kering, air dan gula
sertaa bahan bahan pembantu yang terdiri dari NaCl. PAC, Kaporit, Carbon Active, HCl,
Caustic additive. Berikut akan di jelaskan mengenai pemilihan bahan baku dari teh botol
sosro.
a. Teh kering
Untuk bahan baku teh kering tersebut disuplai dari PT. Gunung slamet, Yang
merupakan bagian dari PT. Sinar Sosro Grop. Sedangkan bahan baku teh tersebut
dikelola oleh PT. Agro Pangan selaku sister company. Bahan baku untuk PT. Sinar
sosro berasal dari :
 Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
 Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
 Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
 Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
 Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
 Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pandeglang
 Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
Teh kering yang digunakan untuk teh botol sosro yaitu teh jasmine, teh poci colat
untuk pembuatan S-tea, jenis black tea untuk pembuatan fruity,dan green tea Teh
jasmine merupakan jenis teh yang pengelolaannya untuk menjadi teh kering tidak
melalui proses fermentasi dan diberi aroma melati. Tiap tiap teh ddikemas dengan
kemasan dua lapis. Pada bagian luar memakai karung goni sedangkan pada bagian
dalam memakai kantong plastik. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi teh kering
dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh beratnya adalah 25,5 kg.
b. Gula pasir

6
Gula pasir yang digunakan untuk bahan baku teh botol sosro di impor dari thailand,
malaysia, thailand, inggris dan korea. Gula pasir yang digunakan dalaam pembuatan
teh botol sosro yaitu jenis crystal white sugar. PT. Sinar sosro memilih gula impor
karena gula impor melimiliki warna yang lebih putih dibandingkan dengan gula lokal
serta gula impor memiliki kadar zat kapur yang rendah dibanding dengan gula lokal.
Zat kapur yang tinggi mengakibatkan endapan putih pada dasar teh botol. Dan dengan
adanya zat kapur akan menimbulkan kerak pada pipa dan tangki pengolahan
c. Air
Air adalah salat satu bahan yang penting dalam pembutan minuman. Maka dari itu
PT. Sinar sosro menggunakan air dari unti WT (Water Treatment), yaitu suatu unit
pengolahan air mentah ( air tanah dengan kedalaman ± 250 m) menjadi air baku
(air buffer) yang merupakan syarat air minum (tidak berasa, tidak berwarna, tidak
berbau, kesadahan rendah, dan tidak mengandung mikroorganisme, zat kimia dan
benda asing)
d. Bahan tambahan/bahan pembantu
Teh botol juga menggunakan bahan tambahan/bahan pembantu yang merupakan
bahan kimia yang diggunakan untuk menunjang proses produksi. Bahan tambahannya
antara lain : dari NaCl. PAC, Kaporit, Carbon Active, HCl, Caustic additive.
2.3 Bahan Pengemasan
Pngemasan digunakan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan, dan melindungi
produk yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik
(gesekan, benturan, getaran). Bahan yang digunakan untuk pengemasan berbeda beda, setiap
bahan memiliki karakteristik berbeda beda dan disesuaikan sesuai dengan karakteristik suatu
produk. Berikut bahan pengemasan pada teh botol sosro :
a. Crown cork
Crown cork berfungsi untuk penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar
dan dapat juga digunakan sebagai identitas suatu produk. Crown cork terbuat dari
logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork dikemas dalam kardus
dengan jumlah 10000 tiap kardus. enyimpanannya diletakkan di gudang
penyimpanan Crown cork  yang luasnya setengah dari gudang penyimpanan gula.
Untuk menghindari kontak langsung antara lantai dengan crown cork (mencegah
kontaminasi), maka lantainya dilapisi dengan pallet. Setiap pallet terdapat 45
kardus crown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap palletnya. Penumpukan crown
cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan keluarnya crown

7
cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai dari PT.
Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP
b. Botol
Botol yang digunakan untuk teh botol sosro terbuat dari kaca yang tahan panas.
Sebelum botol digunakan untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol
(PB). Supplier untuk botol teh botol sosro yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing produk berbeda. Volume untuk produk
teh botol sosro adalah sebesar 220 ml.
c. Krat
Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk,
melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak pecah ketika pengangkutan.
Krat terbuat dari plastik berwarna merah. Krat digunakan untuk memuat botol-botol
baik botol kosong maupun botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih
dalam keadaan baik, krat tersebut masih terus dipakai.
2.4 Proses Pembuatan Teh Botol Sosro
Proses produksi teh botol sosro terdiri dari proses unit water treatment, proses unit
kitchen, proses unit bottling (pembotolan)
a. Unit water treatment
Water treatment merupakan suatu unit pengolahan air mentah (air tanah dengan
kedalaman ± 250 m) menjadi air baku (air buffer) yang merupakan syarat air
minum (tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, kesadahan rendah, dan tidak
mengandung mikroorganisme, zat kimia dan benda asing) karena air yang mentah
ini masih mengandung senyawa – senyawa yang berbahaya bagi kesehatan.
Berikut ini adalah tahap-tahap dalam water treatment :

8
 Tangki kerucut
Air yang berasal dari sumur dipompa ke tangki ini. Kapasitas tangki kerucut
ini mencapai 15.000 liter. Di dalam unit ini dilakukan proses dosing. Dosing
adalah proses penambahan larutan kaporit dan PAC ke dalam tangki kerucut.
Disini kaporit berfungsi untuk membunuh bakteri (desinfektan) dan PAC
berfungsi sebagai koagulan kotoran dan lumpur yang ikut bersama air sumur.
 Bak penampung/reservoir
Bak ini berfungsi untuk menampung air olahan dari tangki kerucut (bak
penampung). Tinggi bak ini adalah ± 6 meter, panjang 4 meter, dan lebar 3
meter. Dimana kapasitas bak reservoir ini ± 75.000 liter. Kemudian dengan
bantuan pompa high press (dengan tekanan 5 bar dan debit air 30 m³/Jam), air
dialirkan ke tangki sand filter.
 Tangki sand filter
Kapasitas tiap tangki adalah 5.000 liter. Di dalam pengoperasiannya, tangki
ini dilengkapi dengan pasir silica (pasir kuarsa). Dimana pasir silica ini
berfungsi untuk menyaring atau menahan partikel-partikel lumpur dari bak
reservoir dan menurunkan kadar Fe yang masih tinggi. Di tangki ini
kesadahan, M aklkalinitas masih tinggi. Dari tangki ini, air dialirkan ke tangki
Carbon Filter
 Tangki carbon filter 1
Tangki ini berisi karbon aktif dari tempurung kelapa yang berfungsi untuk
menyerap Cl2, bau, warna dan rasa yang tidak dikehendaki pada air. Air dari
carbon filter 1 ini kemudian dialirkan ke tangki Cation Exchanger, tangki
Softener 2, Softener Cleaner dan tangki Softener 3 buffer
 Tangki cartion excharger
Sebagian air dari Carbon Filter 1 dialirkan ke cation exchanger. Terdapat dua
tangki yaitu Cation IA dan Cation IB. Untuk Cation IA berkapasitas ± 2.500
liter dan Cation IB berkapasitas ± 1.500 liter. Tangki-tangki ini dilewati air
dari Carbon Filter 1 secara bersama-sama. Tangki ini berisi resin yang
berfungsi untuk menurunkan kesadahan hingga < 0,5° dH, menurunkan
alkalinitas hingga 0 ppm.
 Tangki softener 2

9
Air dari Carbon Filter 1 sebagian juga dialirkan ke tangki Softener 2. Dimana
terdiri dari dua tangki, yaitu Softener 2A dan Softener 2B dengan cara kerja
yang sama, namun pengoperasiannya secara bergantian, hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi pada saat satu tangki mengalami kejenuhan.
 Tangki softener 3 buffer
Air dari tangki ini digunakan untuk membuat air buffer. Untuk regenerasi,
pada tangki ini membutuhkan ± 160 kg NaCl. Kesadahan di tangki ini max
2,5° dH dan alkalinitasnnya < 500 ppm. Kemudian Air dari tangki ini
dialirkan ke tangki Carbon Filter 2 untuk diolah menjadi air buffer.
 Tangki softener cleaner
Air dari tangki ini digunakan untuk bersih-bersih lantai dan proses
pembersihan ruangan. Kapasitas tangki ini ± 1.000 liter.
 Tangki carbon filter 2
Tangki ini berfungsi untuk menyerap bau, warna dan rasa asing yang ikut
tersaring bersama air dari tangki-tangki lain.
 Buffer tank
Air buffer ditampung di tangki ini, Terdapat dua buah tangki yang
masing-masing berkapasitas ± 20.000 liter. Air dari tangki ini digunakan
untuk pemasakan teh dan pelarutan gula
b. Unit Kitchen
Unit kitchen adalah proses penyeduhan teh botol sosro. Secara umum proses
pembuatan teh cair manis (TCM) untuk TBS sama dengan menyeduh teh yang
sering kita lihat dalam masyarakat sehari-hari, yaitu penyeduhan gula bersama teh
kering. Berikut proses pembuatan teh botol sosro di unit kitchen.
 Pembuatan syrup gula pada tangki dissolving tank
Pada proses dissolving ini, gula dilarutkan dengan menggunakan air dari
softener 2. Air tersebut dialirkan ke dalam tangki dissolving gula. Crystal
White Sugar dimasukkan melalui hopper, dan air dialirkan melalui tangki
pelarutan, sehingga gula dan air panas masuk ke tangki pelarutan. Setelah
sirup gula terbentuk, sirup gula dialirkan ke buffer syrup yang berkapasitas
3300 liter melalui Bag Filter.
 Pembuatan teh cair pahit (TCP) pada tangki ektraksi

10
Penyeduhan / ekstraksi teh bertujuan untuk mendapatkan teh dengan kadar
tanin TCP yang dikehendaki dan selanjutnya dicek kadar tanin-nya ke QC.
Air yang digunakan untuk penyeduhan ini berasal dari tangki buffer yang
telah dilewatkan PHE sehingga suhunya tinggi (90- 100° C). Untuk sekali
penyeduhan, membutuhkan teh kering SPRR 54 kg untuk 1 batch (1 batch = 2
tangki ekstraksi). Kemudian TCP dialirkan ke Mix tank melalui Tangki
Filtrox untuk menyaring partikel-partikel padat atau kotoran dalam TCP.
 Pencampuran TCP dan Syrup gula pada mix tank
Teh Cair Manis diperoleh dengan mencampur sirup gula dengan teh cair pahit
(TCP). Dalam proses pencampuran terdapat dua tangki kecil yaitu, small
tank (untuk menambahkan sirup gula jika kadar gula pada TCM tidak sesuai
standar) dan Recycling Tank (untuk melarutkan bahan-bahan additive seperti
konsentrat, sodium sitrat, asam sitrat dan asam askorbat pada proses
pembuatan fruit tea)
 Pasteurisasi
TCM yang telah sesuai dengan standar selanjutnya dialirkan ke unit
pasteurisasi dengan kapasitas 1.000 liter melalui small tank dan PHE. Unit ini
berfungsi untuk membunuh kuman atau bakteri pathogen yang terdapat dalam
TCM.

11
Gambar Diagram Alir Proses Pembuatan TBS di Unit Kitchen
c. Unit bottling (pembotolan)
Unit pembotolan merupakan unit terakhir dalam proses pembuatan teh botol dan
merupakan salah satu proses utama dalam sebuah pengolahan minuman kemasan
botol. Sebelum memasuki unit pembotolan, botol dalam krat disortir terlebih
dahulu untuk memisahkan botol-botol yang tidak standar. Peti botol dalam
gudang disusun di atas pallet kemudian diangkut ke unit pembotolan dengan
menggunakan forklift. Ada beberapa tahap yang dilalui dalam proses pembotolan.

Botol kosong yang berada dalam


krat dan tersusun diatas palet

Depalletizer

Palet Krat & Botol

Decrater

Krat Botol

Crate Washer Bottle Washer

Krat Bersih Filler & Crowner

Date Coder

Palletizer Crater TBS

12
2.5 Proses Distribusi Teh Botol Sosro
PT. Sinar Sosro mendistribusikan produknya ke seluruh Indonesia, melalui lebih dari 150
kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain
mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol – botol
kosong (returnable glass bottle). Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi
memiliki tiga tingkat :
1. Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister

2. Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen

3. Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif
(DP). DA tidak hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya, tapi juga
mendistribusikan produk hingga tingkat pengecer. Sedangkan DP hanya menunggu
pembeli datang ke tempatnya.

Untuk jumlah dister/agen dijakarta mencapai 60 dister/agen. Dan untuk level pengecer,
PT. Sinar Sosro menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka klasifikasi outlet)
yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL), supermarket,
hotel dan tempat hiburan, nstitusi (koperasi), dan end user. Dan diperkirakan gerainya
mencapai lebih dari 600 ribu. Melalui jalur – jalur distribusi itulah produk Sinar Sosro
dipasarkan hingga end user.
PT. SINAR SOSRO juga merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor
produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan Amerika.

13
14
Berikut adalah bagan pendistribusian PT. Sinar Sosro dari hulu ke Hilir sebagai berikut :

15
CUSTOMER
BAB III
RETAILER
PENUTUP
3.1 Kesimpulan AGEN
Secara Keseluruhan, komponen rantai pasokan ini adalah fungsi pembelian, inbound
logistic, produksi, distribusi yang meliputi outbound logistic dan pemasaran, dan reserve
DISTcRIBUTOR
logistic. Maka dengan ini, PT. Sinar Sosro menerapkan Supply Chain Manajemen agar
MANUFACTURE
produk yang dihasilkan terdistribusi dengan baik dan optimal. Pemilihan saluran distribusi
disesuaikan dengan target pasar.
SUPPLIER
Bahan baku pada teh botol sosro dibuat dengan bahan yang berkwalitas serta terjamin
mutunya, bahannya terdiri dari teh kering yang diperoleh dari PT. Gunung slawi, Gula pasir
yang di impor dari thailand, malaysia, thailand, inggris dan korea, Air yang diperoleh dari
SUPPLIER BAHAN SUPPLIER
BAKU
unti WT (Water KEMASAN
Treatment), yaitu suatu unit pengolahan air mentah ( air tanah dengan
TEH±KERING
kedalaman 250 m) menjadi air baku (air buffer) yangCORK
CROWN merupakan syarat air minum
PT. Gunung Slamet PT. Indonesia Multi
(tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, kesadahan rendah, dan tidak mengandung
Colour Printing
(IMCP) dan PT. ATP.
mikroorganisme, zat kimia dan benda asing).
PT. Sinar
GULASosro
PASIR mendistribusikan produknya ke seluruh Indonesia, melalui lebih dari 150
Impor Thailand
kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain
BOTOL
mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan
PT. Mulia kembali botol – botol
Industrindo
dan PT. Iglass.
kosong (returnable
AIR glass bottle). Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi
Air tanah
memiliki tiga tingkat yaitu agen, sub agen dan pengecer.
3.2 Saran KRAT

Demikianlah makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
semoga ada yang mengembangkan makalah ini untuk menjadi makalah yang lebih baik,
kurang lebihnya saya mohon maaf. Terima kasih.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://sinarsosro.id/profile

http://juliana46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/06/08/supply-chain-dan-pemasaran-teh-botol-
sosro/

http://geriwihandyka.blogspot.com/2015/01/metode-pembuatan-dan-pengolahan-teh.html

https://student.blog.dinus.ac.id/yessyaviantary/2019/10/13/supply-chain-management-pada-
pt-sinar-sosro-teh-botol-sosro/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengemasan

Susitianni Putri Ayu. 2009. Proses Produksi Teh Botol Sosro. Laporan Magang Di PT. Sinar Sosro
Ungaran, Jawa Tengah. Universitas Sebelas Maret.

17

Anda mungkin juga menyukai