Anda di halaman 1dari 2

NAMA : YOGA PRASETIYO

NOTAR : 18.02.0249

KELAS : TKO A

MATKUL : MANAJEMEN KENDARAAN BERMOTOR

1. Pelajari materi PID control dari youtube dibawah ini :


a. Sistem kontrol PID (proportional integral derivative controller) merupakan
kontroler untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan
karakteristik adanya umpan balik pada sistem tersebut. Contoh penggunaan
IPD pada kendaraan digunakan untuk pengaturan kecepatan dengan cara
cruise control akan mengirim output signal kepada throttle untuk mengatur
kecepatan, sensor kecepatan memberikan feedback keendali pengemudi untuk
memberitahu apakah harus dipercepat atau diperlambat.
b. Feedback control (pengendalian umpan balik) merupakan proses mengukur
keluaran dari sistem yang membandingkan dengan standart tertentu. Jika
terjadi perbedaan – perbedaan maka akan dikoreksi untuk memperbaiki
masukan sistem selanjutnya. Sistem feedback control mempunyai 4 komponen
dasar yaitu : suatu karakteristik/kondisi yang diukur dari keluarannya, sensor
yang mengukur kondisi tersebut, unit pengendali yang membandingkan hasil
ukuran sensor, unit pengatur yang menghasilkan tindakan penyesuaian untuk
masukkan proses selanjutnya.
2. Apa yang dimaksud proportional, integral, diferential dalam control system dan
bagaimana hubungannya dengan ECM, CCM, BCM.
a. Kontrol Propotional. Kontrol P jika G(s) = kp, dengan k adalah konstanta.
Jika u = G(s) • e maka u = Kp • e dengan Kp adalah Konstanta Proporsional.
Kp berlaku sebaagai gain (penguat) saja tanpa memberikan efek dinamik
kepada kinerja kontroler. Penggunaan kontrol P memiliki berbagai keterbtasan
karna sifat kontrol yang tidak dinamik ini.
b. Kontrol integral berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki
kesalahan keadaan mantap nol (eror steady state = 0). Jika sebuah pengontrol
tidak memiliki unsur integrator, pengontrol proposional tidak mampu
menjamin keluaran sistem dengan kesalahan keadaan mantapnya nol.
c. Kontrol derivatif. Keluaran pengontrol diferensial memiliki sifat seperti
halnya suatu operasi derivatif. Perubahan yang mendadak pada masukan
pengontrol akan mengakibatkan perubahan yang sangat besar dan cepat.
Ketika masukannya tidak mengalami perubahan, keluaran pengontrol juga
tidak mengalami perubahaan, sedangkan apabila sinyal masukan berubah
mendadak dan menaik (berbentuk fungsi step), keluaran menghasilkan sinyal
berbentuk impuls. Jika sinyal masukan berubah naik secara perlahan
(fungsi ramp), keluarannya justru merupakan fungsi step yang besar
magnitudenya sangat dipengaruhi oleh kecepatan naik dari fungsi ramp dan
factor konstanta Kd.
Hubungannya kontrol propotional, integral, derivatif dengan ECM
yaitu kontrol ini dapat membaca sinyal sensor, dan membaca berapa output
yang harus dikeluarkan dan akan mengirimkan sinyal yang telah dibaca ke
ECU agar ECU dapat memproses dan mengirimkan ke aktuator tindakan apa
yang akan dilakukan.
3. Carilah dan pelajari dari youtube materi tentang penerapan PID controler pada
automotif.
Sistem Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan PID Berbasis Arduino Uno
https://youtu.be/dp6tAXNwv9w
Dari video tersebut dapat disimpulkan bahwa motor DC tersebut akan mecapai
kecepatan sesuai dengan kecepatan yang diatur oleh programer tersebut. Jika diberi
gangguan pada kecepatan motor maka PID ini akan mencoba mengembalikan ke
kecepatan semula ( sesuai dengan kecepatan yang sudah diatur) dan kemungkinan
akan terjadi kelebihan kecepatan tetapi PID ini akan mengembalikan ke kecepatan
semula

Anda mungkin juga menyukai