1. Pelajari materi PID control dari youtube dibawah ini :
a. Sistem kontrol PID (proportional integral derivative controller) merupakan kontroler untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem tersebut. Contoh penggunaan IPD pada kendaraan digunakan untuk pengaturan kecepatan dengan cara cruise control akan mengirim output signal kepada throttle untuk mengatur kecepatan, sensor kecepatan memberikan feedback keendali pengemudi untuk memberitahu apakah harus dipercepat atau diperlambat. b. Feedback control (pengendalian umpan balik) merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang membandingkan dengan standart tertentu. Jika terjadi perbedaan – perbedaan maka akan dikoreksi untuk memperbaiki masukan sistem selanjutnya. Sistem feedback control mempunyai 4 komponen dasar yaitu : suatu karakteristik/kondisi yang diukur dari keluarannya, sensor yang mengukur kondisi tersebut, unit pengendali yang membandingkan hasil ukuran sensor, unit pengatur yang menghasilkan tindakan penyesuaian untuk masukkan proses selanjutnya. 2. Apa yang dimaksud proportional, integral, diferential dalam control system dan bagaimana hubungannya dengan ECM, CCM, BCM. a. Kontrol Propotional. Kontrol P jika G(s) = kp, dengan k adalah konstanta. Jika u = G(s) • e maka u = Kp • e dengan Kp adalah Konstanta Proporsional. Kp berlaku sebaagai gain (penguat) saja tanpa memberikan efek dinamik kepada kinerja kontroler. Penggunaan kontrol P memiliki berbagai keterbtasan karna sifat kontrol yang tidak dinamik ini. b. Kontrol integral berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki kesalahan keadaan mantap nol (eror steady state = 0). Jika sebuah pengontrol tidak memiliki unsur integrator, pengontrol proposional tidak mampu menjamin keluaran sistem dengan kesalahan keadaan mantapnya nol. c. Kontrol derivatif. Keluaran pengontrol diferensial memiliki sifat seperti halnya suatu operasi derivatif. Perubahan yang mendadak pada masukan pengontrol akan mengakibatkan perubahan yang sangat besar dan cepat. Ketika masukannya tidak mengalami perubahan, keluaran pengontrol juga tidak mengalami perubahaan, sedangkan apabila sinyal masukan berubah mendadak dan menaik (berbentuk fungsi step), keluaran menghasilkan sinyal berbentuk impuls. Jika sinyal masukan berubah naik secara perlahan (fungsi ramp), keluarannya justru merupakan fungsi step yang besar magnitudenya sangat dipengaruhi oleh kecepatan naik dari fungsi ramp dan factor konstanta Kd. Hubungannya kontrol propotional, integral, derivatif dengan ECM yaitu kontrol ini dapat membaca sinyal sensor, dan membaca berapa output yang harus dikeluarkan dan akan mengirimkan sinyal yang telah dibaca ke ECU agar ECU dapat memproses dan mengirimkan ke aktuator tindakan apa yang akan dilakukan. 3. Carilah dan pelajari dari youtube materi tentang penerapan PID controler pada automotif. Sistem Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan PID Berbasis Arduino Uno https://youtu.be/dp6tAXNwv9w Dari video tersebut dapat disimpulkan bahwa motor DC tersebut akan mecapai kecepatan sesuai dengan kecepatan yang diatur oleh programer tersebut. Jika diberi gangguan pada kecepatan motor maka PID ini akan mencoba mengembalikan ke kecepatan semula ( sesuai dengan kecepatan yang sudah diatur) dan kemungkinan akan terjadi kelebihan kecepatan tetapi PID ini akan mengembalikan ke kecepatan semula