Dosen Pengampu :
LUTHPIYAH JULIANDRA, SE., M.M.
Disusun oleh :
1. Muhammad Trimulyawan (41183402190176)
2. Muhammad Reza Syahrial (41183402190182)
3. Zahrevi Alghifari (41183402190171)
4. Yoga Dwi Putra (41183402190172)
5. Syahditha Ade P (41183402190094)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta dalam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan
kelak.
Penulisan mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya sehingga makalah “PENERAPAN DATABASE PERUSAHAAN ( STUDI
KASUS PT. SINAR SOSRO)” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Konsumen. Penulis berharap makalah tentang
Peubahan perilaku konsumen dalam merespon adanya perubahan pasar online ke
offline ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lainya.
Penulis menyadari makalah ini masih harus banyak disempurnakan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis sangat terbuka atas kritik dan saran pembaca agar
makalah ini dapat lebih baik. Apanila tedapat banyak kesalahn pada makalah ini, baik
dari penulisan maupun konten, kami ucapkan mohon maaf. Demikian yang dapat
penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat.
Bekasi,18 April
2022
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan ke
dalam panci - panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan
mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil, karena teh yang dibawa, sebagian
besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat
tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya ditempuh cara lain, yaitu air teh yang telah diseduh dikantor kemudian
ditaruh di dalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah dibersihkan terlebih dahulu
untuk selanjutnya dibawa ke tempat-tempat kegiatan promosi Cicip Rasa berlangsung.
Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa
langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea)
dalam kemasan botol dengan merek “Teh Botol Sosro”. Merek tersebut dipakai untuk
mendompleng merek Teh Seduh Cap Botol yang sudah lebih dulu populer dan
mengambil bagian dari nama belakang Keluarga Sosrodjojo. Untuk kemunculan desain
botol pertama, adalah pada tahun 1969 dan desain botol tidak berubah, lebih dari 2
tahun. Untuk desain botol kedua yaitu pada tahun 1972 juga bertahan selama 2 tahun.
1.3 Tujuan
1. Melakukan evaluasi terhadap rute distribusi produk minuman kemasan
botol milik salesman ritel dan lokasi makan wilayah Yogyakarta bagian
barat.
2. Menyusun ulang rute distribusi baru yang berasal dari penggabungan 2
(dua) rute distribusi milik salesman ritel dan lokasi makan wilayah
Yogyakarta bagian barat.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis : Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
materi sumber daya manusia khususnya yang berkaitan dengan motivasi
dan keadilan kompensasi terhadap kinerja.
2. Manfaat Praktik : Memberikan saran dan masukan kepada perusahaan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari karyawan PT.
SINAR SOSRO
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran, pembahasan dan analisa yang
telah dikemukan pada bab-bab terdahulu mengenai pengaruh ekuitas merek (brand
equity) terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Teh Botol Sosro di
lingkungan mahasiswa, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Secara simultan, ekuitas merek mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Ke empat variabel ekuitas merek (kesadaran merek, kesan
kulaitas, loyalitas merek, Aset-aset merek yang lain mempengaruhi
keputusan pembelian sebesar 57,2% dan sisanya 42,8% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain diluar ke empat variabel tersebut
2. Kesadaran merek (brand awareness) mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen di lingkungan mahasiswa sebesar 15,1%.
3. Kesan kualitas (perceived quality) mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen lingkungan mahasiswa sebesar 48,6%. 4.