NIM : 201710160311131
Kelas : Manajemen 7A
Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah
dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”.
Jakarta dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di
Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di
tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di
pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses
penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar
menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-
panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi
cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor ke pasar
karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol
yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis
juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Tahun 1969, diputuskan untukmenjual minuman tehdalam kemasan botol secara massal
dengan nama Teh Botol Sosro. Nama “Teh Botol” diambil dari tehseduh merek ”Teh Cap
Botol”, yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya
yakni ”Sosrodjojo”.
Teh Botol Sosro merupakan minuman teh siap minum dalam kemasan botol pertama kali
di Indonesia bahkan di duni. Produk Teh Botol Sosro ini diproduksi PT. Sinar Sosro. Dengan
produk unggulannya yaitu The Botol Sosro kemasan beling atau sering disebut returnable glass
Keluarga SOSRO memiliki satu filosofi yang mulia dan selalu diterapkan pada setiap
aktivitas bisnisnya. Filosofi tersebut adalah " NIAT BAIK". NIAT BAIK ini dijabarkan kepada
produk-produk yang dihasilkan ( yang pada saat itu Teh Botol Sosro ), yaitu bahwa produk-
dijabarkan kembali bahwa produk SOSRO tidak menggunakan bahan pengawet, tidak
menggunakan pemanis buatan dan tidak menggunakan zat pewarna. NIAT BAIK ini juga
diterapkan pada proses produksi SOSRO sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi
lingkungan. Dengan demikian setiap produk SOSRO dapat dikonsumsi segala usia sepanjang
hari.
Sejak awal, Sosro memiliki filosofi 'niat baik' yang artinya memberikan produk yang
tidak membahayakan kesehatan, dengan proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang
dilakukan aman bagi lingkungan. Bahan baku Teh Sosro terbuat dari daun teh hijau kualitas
Peko yang dicampur dengan bunga melati (Jasmine Tea), dan campuran gula pasir yang
memiliki standar warna, rasa dan ukuran yang dikontrol ketat. Produk Sosro telah mendapat
sertifikasi ISO 9002. Selain itu, dalam pembangunan pabriknya, Sosro juga selalu melakukan
analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dengan sistem waste water treatment.
Dari sekian banyak produsen minuman kemasan, nama PT Sinar Sosro merupakan salah
satu pemain terbesar di Tanah Air. Bisnis yang telah dibangun sejak 1940 ini memang menjadi
bisnis pelopor penyedia teh kemasan pertama di Indonesia. Kini, sudah hampir 67 tahun
namanya dikenal sebagai perusahaan produsen air kemasan nomor satu di Tanah Air. Bahkan,
kini masyarakat cenderung mengidentikkan semua jenis minuman teh dalam kemasan dengan
Menurut Brand Manager PT Sinar Sosro Aria Wahyudi, kelebihan perusahaan adalah
mereka merupakan perusahaan lokal yang lahir dan besar di Indonesia. Oleh sebab itu
perusahaan mampu menjangkau pasar yang luas dan bisa dekat dengan klien karena citra yang
sudah dikenal masyarakat. Bahkan, meskipun persaingan bisnis minuman dalam kemasan saat
ini makin tinggi, nama PT Sinar Sosro bisa terus eksis berkat inovasi yang terus dilakukannya.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan menciptakan merek merek terbaru,
sehingga kini sudah terdapat sembilan merek yang dimiliki yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea,
Tebs, Green Tea Sosro, Happy Juice, Proso, dan air mineral Prima. Merek tersebut diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan pasar dari berbagai kalangan baik tua, muda, menengah atas,
ataupun menengah ke bawah.Produk yang bisa menjangkau segala kalangan inilah yang akhirnya
memberikan kekuatan, sehingga mereka memiliki nilai jual yang cukup tinggi hingga saat ini.
1. Perkenalan (Introduction)
Untuk kemunculan desain botol pertama adalah pada 1970 dan desain botol tidak
berubah, lebih dari 2 tahun. Untuk desain botol kedua yaitu pada 1972 juga bertahan
Dan pada 1974, dengan didirikan PT Sinar Sosro di kawasan Ujung Menteng,
desain botol Teh Botol Sosro berubah dan bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut,
merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan
pertama di dunia.
PT Sinar Sosro dibangun oleh tiga generasi, dimulai dari generasi pertama sebagai
perintis yakni Sosrodjojo, yang membangun bisnisnya pertama kali dengan lokasi
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan
perjalanan seperti supir dan pejalan kaki. Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini
kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk
dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan
tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini
konsumen. Mereka justru menganggap aneh produk ini karena kemasan botol dan
penyajian dinginnya. Namun sosro tidak patah arang. Perusahaan ini terus mengedukasi
Perlahan tapi pasti produk teh botol Sosro mulai mendapatkan tempat di hati konsumen
dimunculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk
Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan
harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang
sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki
keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang
aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena
pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh
yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan
hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat
Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat
tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah
2. Perkembangan (Growth)
Pada era 1990-an, bisnis keluarga Sosro telah memasuki generasi ketiga dengan
pengembangan usaha minuman ke berbagai variasi cita rasa, target segmen, benefit dan
Sosro memiliki perkebunan teh afiliasi yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa
Barat, yaitu di Garut dengan luas 455 hektare dengan ketinggian 1.000s/d 1.250 meter di
atas permukaan laut. Di Tasikmalaya dengan luas 732 hektare dengan ketinggian 800
s/d 950 meter di atas permukaan laut. Di Cianjur dengan luas 400 hektare dengan
Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatra, yaitu
pabrik Produk Teh Botol Sosro, berada di Jakarta (Cakung), Pandeglang, Jawa Barat,
Ungaran Jawa Tengah, Surabaya,Jawa Timur, dan Medan, Sumatra Utara. Pabrik
Peracikan Teh Wangi Melati, berada di Slawi, Jawa Tengah. Pabrik Kemasan Tetra,
Selain distribusi di tanah air, teh Sosro juga sudah didistribusikan ke beberapa
sekali perusahaan yang tergiur untuk meluncurkan produk teh, dengan semakin
bermunculan produk teh-teh lainnya serta semakin banyaknya pesaing PT. Sinar Sosro
melakukan berbagai macam inovasi dengan meluncurkan less sugar yang rendah kalori,
dan dimaksudkan untuk para penderita diabetes,dsb. Serta berbagai macam bentuk
kemasan yaitu:
mengubah tag line menjadi: “Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro.”
Kampaye baru yang dibuat tahun 2002, terlihat berbeda dan menggeser objek target
Sosro, Teh Botol Sosro juga menggencarkan program promosi. Salah satunya yang
terkenal dengan program promosi Struk Rejeki Teh Botol. Kegiatan yang dilangsungkan
September 2004 ini, merupakan bentuk lain strategi kampanye dengan target audiens
konsumen Teh Botol Sosro. Program ini bertujuan mengapresiasi konsumen dengan
undian berhadiah.
3. Kedewasaan (Maturity)
Teh Botol Sosro merupakan sebuah contoh merek yang telah dikembangkan dan
dipertahankan selama puluhan tahun. Bermula sebagai adopsi dari merek teh melati
merek yang sangat dekat dengan pelanggan melalui strategi-strategi yang dilakukan.
Hasil dari usaha itu adalah hingga kini Sosro menjadi pemimpin dalam kategori teh
dalam botol, bahkan dapat bersaing dengan perusahaan multinasional yang ikut bermain
Brand Equity dari Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah
berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand
equity yang kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam pembentukanbrand equity ini
adalah :
Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki
tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi
pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol.
Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT.
Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan
Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang
menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah
Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari
Hasil dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu
memudahkan PT. Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan pasar, seperti misalnya
dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk kalangan muda dan Tebs untuk
pengkonsumsi minuman berkarbonasi. Selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit
margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen dan distributornya.
4. Penurunan (Decline)
minuman dalam kemasan, seperti Minute Maid Pulpy Orange dan teh hijau Nu Green
Tea, yang direspons pasar dengan baik serta makin tingginya kesadaran orang untuk
hidup sehat, sehingga lebih suka minum air mineral, jelas menjadi ancaman bagi bisnis
teh dalam botol perusahaan ini. Bahkan, seorang sumber yang dapat dipercaya
mengungkapkan, produksi Teh Botol Sosro sudah turun sekitar 30%, dan ada mesin
Maka, masuk ke bisnis lain memang menjadi pilihan bagi kelompok perusahaan
ini agar bisa terus tumbuh dengan bisnis-bisnis baru. Seperti diketahui salah seorang putri
bungsu dari pendiri PT Sinar Sosro yaitu Ibu Sukowati mengelola PT. Rekso Nasional
Food yang mengakuisisi McD Indonesia. Bisnis tersebut bisa disinergikan, misalnya
dengan menjadikan Teh Botol Sosro sebagai minuman wajib di gerai McD yang dikelola
Strategi pemasaran Sosro saat ini cenderung pada penguasaan channel. Sosro,
misalnya menjalin kerja sama dengan resto dan food court untuk penjualan produknya.
dan lainnya.
Referensi
http://sifafaziah.blogspot.com/2015/05/siklus-hidup-teh-botol-sosro.html
https://www.academia.edu/34471538/MakalahFIX_Week1_and_2_TehBotolSosro
https://www.scribd.com/document/346870721/Siklus-Hidup-Product-Teh-Botol-Sosro-Faby-
Fika-D