Anda di halaman 1dari 9

Nama : Lestyka Dwi Utami

NIM : 201710160311131

Kelas : Manajemen 7A

Analisis Perusahaan Tentang Usia Mid-life, Mature and Decline

PT. SINAR SOSRO

Sejarah PT. Sinar Sosro

Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah

dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”.

Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke

Jakarta dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di

Jakarta.

Awalnya, datang ke pasar-pasar dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di

tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di

pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses

penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar

menunggu.

Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-

panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi

cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor ke pasar

karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol

yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis

juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.

Tahun 1969, diputuskan untukmenjual minuman tehdalam kemasan botol secara massal

dengan nama Teh Botol Sosro. Nama “Teh Botol” diambil dari tehseduh merek ”Teh Cap

Botol”, yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya

yakni ”Sosrodjojo”.

Teh Botol Sosro merupakan minuman teh siap minum dalam kemasan botol pertama kali

di Indonesia bahkan di duni. Produk Teh Botol Sosro ini diproduksi PT. Sinar Sosro. Dengan

produk unggulannya yaitu The Botol Sosro kemasan beling atau sering disebut returnable glass

bottle (RGB) yang dilucurkan sejak tahun 1974.

Filosofi PT. Sinar Sosro

Keluarga SOSRO memiliki satu filosofi yang mulia dan selalu diterapkan pada setiap

aktivitas bisnisnya. Filosofi tersebut adalah " NIAT BAIK". NIAT BAIK ini dijabarkan kepada

produk-produk yang dihasilkan ( yang pada saat itu Teh Botol Sosro ), yaitu bahwa produk-

produk SOSRO tidak membahayakan kesehatan. Tidak membahayakan kesehatan dapat

dijabarkan kembali bahwa produk SOSRO tidak menggunakan bahan pengawet, tidak

menggunakan pemanis buatan dan tidak menggunakan zat pewarna. NIAT BAIK ini juga

diterapkan pada proses produksi SOSRO sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi

lingkungan. Dengan demikian setiap produk SOSRO dapat dikonsumsi segala usia sepanjang

hari.
Sejak awal, Sosro memiliki filosofi 'niat baik' yang artinya memberikan produk yang

tidak membahayakan kesehatan, dengan proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang

dilakukan aman bagi lingkungan. Bahan baku Teh Sosro terbuat dari daun teh hijau kualitas

Peko yang dicampur dengan bunga melati (Jasmine Tea), dan campuran gula pasir yang

memiliki standar warna, rasa dan ukuran yang dikontrol ketat. Produk Sosro telah mendapat

sertifikasi ISO 9002. Selain itu, dalam pembangunan pabriknya, Sosro juga selalu melakukan

analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dengan sistem waste water treatment.

PT. Sinar Sosro Mengjangkau Segala Kalangan

Dari sekian banyak produsen minuman kemasan, nama PT Sinar Sosro merupakan salah

satu pemain terbesar di Tanah Air. Bisnis yang telah dibangun sejak 1940 ini memang menjadi

bisnis pelopor penyedia teh kemasan pertama di Indonesia. Kini, sudah hampir 67 tahun

namanya dikenal sebagai perusahaan produsen air kemasan nomor satu di Tanah Air. Bahkan,

kini masyarakat cenderung mengidentikkan semua jenis minuman teh dalam kemasan dengan

nama teh botol Sosro.

Menurut Brand Manager PT Sinar Sosro Aria Wahyudi, kelebihan perusahaan adalah

mereka merupakan perusahaan lokal yang lahir dan besar di Indonesia. Oleh sebab itu

perusahaan mampu menjangkau pasar yang luas dan bisa dekat dengan klien karena citra yang

sudah dikenal masyarakat. Bahkan, meskipun persaingan bisnis minuman dalam kemasan saat

ini makin tinggi, nama PT Sinar Sosro bisa terus eksis berkat inovasi yang terus dilakukannya.

Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan menciptakan merek merek terbaru,

sehingga kini sudah terdapat sembilan merek yang dimiliki yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea,

Tebs, Green Tea Sosro, Happy Juice, Proso, dan air mineral Prima. Merek tersebut diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan pasar dari berbagai kalangan baik tua, muda, menengah atas,

ataupun menengah ke bawah.Produk yang bisa menjangkau segala kalangan inilah yang akhirnya

memberikan kekuatan, sehingga mereka memiliki nilai jual yang cukup tinggi hingga saat ini.

Usia Mid-life, Mature and Decline Pada PT. Sinar Sosro

1. Perkenalan (Introduction)

Untuk kemunculan desain botol pertama adalah pada 1970 dan desain botol tidak

berubah, lebih dari 2 tahun. Untuk desain botol kedua yaitu pada 1972 juga bertahan

sampai dengan 2 tahun.

Dan pada 1974, dengan didirikan PT Sinar Sosro di kawasan Ujung Menteng,

desain botol Teh Botol Sosro berubah dan bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut,

merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan

pertama di dunia.

PT Sinar Sosro dibangun oleh tiga generasi, dimulai dari generasi pertama sebagai

perintis yakni Sosrodjojo, yang membangun bisnisnya pertama kali dengan lokasi

pemasaran berkisar di daerah sekitar Slawi dan Tegal, Jawa Tengah.

Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan

perjalanan seperti supir dan pejalan kaki. Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini

memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah

kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk

dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan

tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini

disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya.


Pada masa-masa awal peluncurannya, teh botol Sosro tidak banyak dilirik oleh

konsumen. Mereka justru menganggap aneh produk ini karena kemasan botol dan

penyajian dinginnya. Namun sosro tidak patah arang. Perusahaan ini terus mengedukasi

pasarnya melalui iklan-iklan di berbagai media dan promosi-promosi on the spot.

Perlahan tapi pasti produk teh botol Sosro mulai mendapatkan tempat di hati konsumen

Indonesia. Terlebih ketika slogan “Apapun makannya, minumnya Tehbotol Sosro”

dimunculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk

minuman secara keseluruhan.

Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan

harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang

sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki

keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang

dipasarkan pertama kali di Indonesia.

Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa

aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena

pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh

yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan

hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat

memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan kompetitor

Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat

tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah

keunggulan kompetitif dari Sosro.

2. Perkembangan (Growth)
Pada era 1990-an, bisnis keluarga Sosro telah memasuki generasi ketiga dengan

pengembangan usaha minuman ke berbagai variasi cita rasa, target segmen, benefit dan

kemasan. Setelah itu, cakupan distribusi produknya telah merambah ke kawasan

internasional dan tetap menempati kantor usaha di wilayah Cakung.

Sosro memiliki perkebunan teh afiliasi yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa

Barat, yaitu di Garut dengan luas 455 hektare dengan ketinggian 1.000s/d 1.250 meter di

atas permukaan laut. Di Tasikmalaya dengan luas 732 hektare dengan ketinggian 800

s/d 950 meter di atas permukaan laut. Di Cianjur dengan luas 400 hektare dengan

ketinggian 1.000 s/d 1.250 meter di atas permukaan laut.

Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatra, yaitu

pabrik Produk Teh Botol Sosro, berada di Jakarta (Cakung), Pandeglang, Jawa Barat,

Ungaran Jawa Tengah, Surabaya,Jawa Timur, dan Medan, Sumatra Utara. Pabrik

Peracikan Teh Wangi Melati, berada di Slawi, Jawa Tengah. Pabrik Kemasan Tetra,

Kaleng dan Air Mineral berada di Tambun, Bekasi.

Selain distribusi di tanah air, teh Sosro juga sudah didistribusikan ke beberapa

negara seperti Australia, Vietnam, Brunei Darussalam, California, dan Singapura.

Dengan banyak konsumen dan meningkatnya pangsa pasar yg didapatnya, bnyak

sekali perusahaan yang tergiur untuk meluncurkan produk teh, dengan semakin

bermunculan produk teh-teh lainnya serta semakin banyaknya pesaing PT. Sinar Sosro

melakukan berbagai macam inovasi dengan meluncurkan less sugar yang rendah kalori,

dan dimaksudkan untuk para penderita diabetes,dsb. Serta berbagai macam bentuk

kemasan yaitu:

 Kemasan botol beling, volume 220 ml


 Kemasan kotak (Tetra Pak), volume 200 ml, 250 ml, 330 ml dan 1 Liter

 Kemasan botol plastic PET 450 ml, 500 ml

 Kemasan pouch 150 ml

Langkah yang dilakukan Tehbotol Sosro diantaranya adalah dengan

mengubah tag line menjadi: “Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro.”

Kampaye baru yang dibuat tahun 2002, terlihat berbeda dan menggeser objek target

pasar, bukan lagi remaja, tapi keluarga.

Selain memperkenalkan tema baru Apapun makannya, minumannya Teh Botol

Sosro, Teh Botol Sosro juga menggencarkan program promosi. Salah satunya yang

terkenal dengan program promosi Struk Rejeki Teh Botol. Kegiatan yang dilangsungkan

September 2004 ini, merupakan bentuk lain strategi kampanye dengan target audiens

konsumen Teh Botol Sosro. Program ini bertujuan mengapresiasi konsumen dengan

undian berhadiah.

3. Kedewasaan (Maturity)

Teh Botol Sosro merupakan sebuah contoh merek yang telah dikembangkan dan

dipertahankan selama puluhan tahun. Bermula sebagai adopsi dari merek teh melati

produksi keluarga Sosrodjojo, yang kemudian dikembangkan sehingga menjadi sebuah

merek yang sangat dekat dengan pelanggan melalui strategi-strategi yang dilakukan.

Hasil dari usaha itu adalah hingga kini Sosro menjadi pemimpin dalam kategori teh

dalam botol, bahkan dapat bersaing dengan perusahaan multinasional yang ikut bermain

dalam kategori ini.

Brand Equity dari Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah

berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand
equity yang kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam pembentukanbrand equity ini

adalah :

 Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki

tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi

pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol.

 Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT.

Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan

baik dari konsumen.

 Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang

menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah

Teh Botol Sosro.

 Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari

pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi yang

dilakukan dengan jargon “Apapun makanannya, minumannya Tehbotol Sosro”.

Hasil dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu

memudahkan PT. Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan pasar, seperti misalnya

dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk kalangan muda dan Tebs untuk

pengkonsumsi minuman berkarbonasi. Selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit

margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen dan distributornya.

4. Penurunan (Decline)

Tantangan yang dihadapi perusahaan tidaklah ringan. Munculnya berbagai jenis

minuman dalam kemasan, seperti Minute Maid Pulpy Orange dan teh hijau Nu Green

Tea, yang direspons pasar dengan baik serta makin tingginya kesadaran orang untuk
hidup sehat, sehingga lebih suka minum air mineral, jelas menjadi ancaman bagi bisnis

teh dalam botol perusahaan ini. Bahkan, seorang sumber yang dapat dipercaya

mengungkapkan, produksi Teh Botol Sosro sudah turun sekitar 30%, dan ada mesin

produksi yang telah ditutup.

Maka, masuk ke bisnis lain memang menjadi pilihan bagi kelompok perusahaan

ini agar bisa terus tumbuh dengan bisnis-bisnis baru. Seperti diketahui salah seorang putri

bungsu dari pendiri PT Sinar Sosro yaitu Ibu Sukowati mengelola PT. Rekso Nasional

Food yang mengakuisisi McD Indonesia. Bisnis tersebut bisa disinergikan, misalnya

dengan menjadikan Teh Botol Sosro sebagai minuman wajib di gerai McD yang dikelola

Rekso Nasional Food.

Strategi pemasaran Sosro saat ini cenderung pada penguasaan channel. Sosro,

misalnya menjalin kerja sama dengan resto dan food court untuk penjualan produknya.

Ia melakukan co-bundling di beberapa resto terkenal, seperti KFC, Hoka-Hoka Bento,

dan lainnya.

Referensi

http://sifafaziah.blogspot.com/2015/05/siklus-hidup-teh-botol-sosro.html

https://www.academia.edu/34471538/MakalahFIX_Week1_and_2_TehBotolSosro

https://www.scribd.com/document/346870721/Siklus-Hidup-Product-Teh-Botol-Sosro-Faby-

Fika-D

Anda mungkin juga menyukai