Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rico Denny Saputra

NPM : 20420008
Kelas : Manajemen Pemasaran A

Teh Botol Sosro


Siapa yang tak pernah minum Tehbotol Sosro atau setidaknya mendengar slogan 'Apapun
Makananya, Minumnya Tehbotol Sosro'? Kebanyakan masyarakat Indonesia pasti kenal dengan merek
minuman satu ini. Merek minuman teh dalam kemasan itu diproduksi oleh PT Sinar Sosro, perusahaan ini
dibangun oleh keluarga Sosrodjojo di kota Slawi, Jawa Tengah pada tahun 1940. Saat itu, produksi
pertama keluarga Sosrodjojo adalah teh seduh dengan merek Teh Cap Botol.

Perjalanan jatuh bangun usaha mereka dimulai dari tahun 1960. Saat itu, Soegiharto Sosrodjojo
dan saudara-saudaranya hijrah ke Jakarta untuk mengembangkan usaha tersebut dan membuat teh seduh
itu dikenal di Jakarta. Berbagai upaya pun ditempuh agar membuat teh itu dikenal masyarakat Keluarga
Sosrodjojo lalu merubah strategi pemasaran mereka. Teh itu tak lagi dimasak dan diseduh di depan
umum, melainkan dimasukkan ke dalam panci-panci besar, untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan
menggunakan mobil bak terbuka. Namun, tetap saja cara itu tidak efektif, malah bikin rugi, karena
sebagian besar teh yang dibawa tumpah dalam perjalanan.

Akhirnya, secara tak sengaja, keluarga Sosrodjojo terpikir untuk membawa teh yang telah
diseduh di kantor dengan cara dimasukkan ke dalam botol bekas kecap atau limun yang sudah
dibersihkan.Barulah, pada tahun 1969, gagasan itu dirapikan, muncul gagasan untuk menjual teh siap
minum dalam kemasan botol dengan nama Tehbotol Sosro. Nama itu diambil dari merek teh seduh
mereka yang pertama Teh Cap Botol digabung dengan nama keluarga Sosrodjojo. Dan produk itupun
menjadi pencetus The dalam botol

Pesaing 1 (Freshtea)
  Dominasi Sosro mulai dibayang-bayangi oleh masuknya pemain baru di bisnis minuman teh
dengan nama besar bahkan mendunia. PT. Coca Cola Amatil Indonesia meluncurkan produk teh dalam
kemasan botol dengan nama Frestea. Belakangan, untuk menjangkau segmen konsumen yang lebih besar
lagi, di akhir tahun 2002 Coca-Cola menyediakan Frestea dalam kemasan kotak yang diistilahkan sebagai
kemasan santai. Dapat dikatakan, kini Coca Cola bersaing head to head dengan Sosro yang mengusung
teh botol dan Fruit Tea
Kekuatan
Produk frestea memiliki kekuatan dalam saluran distribusinya, yakni mampu
menjangkau sampai warung-warung kecil, menjangkau hampir seluruh pelosok daerah dengan
merata, dan stok barang yang rutin dan teratur sehingga tidak ada permintaan konsumen yang
tidak terpenuhi. Selain itu produk Frestea memiliki keunggulan dalam periklanan, yakni
menempatkan periklanannya pada saat event-event tertentu sehingga memberikan dampak yang
lebih signifikan, serta lebih efektif dan efisien.

Pesaing 2 (Teh Pucuk Harum)


Teh Pucuk Harum merupakan produk minuman teh dari perusahaan Mayora. Minuman ini dibuat
dari pucuk daun teh pilihan, bagian terbaik untuk membuat minuman teh. Produk teh ini juga
dipadukan dengan aroma jasmine untuk menciptakan rasa teh yang terbaik

 Rasanya yang pas


Banyak yang mengatakan kalau rasa manis dari teh pucuk harum sendiri sangat pas.
Teh pucuk harum memiliki rasa yang lebih ringan dan tidak nyangkut di leher. Ini
menjadi sebuah kelebihan yang dihadirkan oleh Teh satu ini.
 Harganya terjangkau
Selain rasanya yang pas dan tidak meninggalkan sisa pahit di lidah. Teh pucuk harum
juga menawarkan harga yang cukup terjangkau jika dibandingkan dengan merk teh
Sosro. Anda sudah bisa menemukan produk teh ini di berbagai supermarket, toko
terdekat bahkan situs belanja online.

Strategi yang dilakukan untuk menghadapi pesaing


Strategi sosro dalam menghadapi competitor adalah dengan memanfaatkan  Potensi
sumber daya alam Indonesia, luas lahan yang ada, kondisi alam, serta letak Indonesia yang
berada di kawasan tropis merupakan keunggulan bagi negara kita untuk mengembangkan
agroindustri.Keadaan tersebut memungkinkan untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas
pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan-bahan agroindustri, dari sekian banyak
perusahaan terutama yang bergerak dibidang agroindustri. Sejak terjadinya krisis ekonomi
moneter sejak bulan Juli 1997 yang menimbulkan berbagai perubahan dalam lingkungan
perusahaan. Pada masa kondisi ini Sosro terpaksa menaikkan harga produk Teh Botol Sosro
karena sebagian komponen Teh Botol Sosro masih menggunakan bahan baku impor, selain itu
pada kondisi ini Sosro menghadapi suatu masalah baru yaitu menurunnya daya beli konsumen
dan munculnya ancaman dari perusahaan pesaing yaitu Teh Hi-Ci, Teh Pucuk harum & Freshtea
yang mengancam pangsa pasar Sosro. tetapi sosro tetap memilih bertahan, menitikberatkan
aktivitas pemasaran pada sasaran yang telah dikuasai (pelanggan), begitu pula dengan strategi
dan taktik pemasaran Sosro dalam situasi krisis juga ditekankan pada upaya mempertahankan
pelanggan yang sudah ada. Selain itu pihak Sosro juga selalu memantau otlet-otlet Sosro dari
pengaruh pesaing (competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro.

Anda mungkin juga menyukai