Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PT.

SINAR SOSRO

untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Manajemen Strategi
yang dibina oleh Dr. Ir. Nurita Andriani,MM

Oleh :

Ingky Pangestu (180211100122)

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Trunojoyo Madura
2020
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PT.SINAR SOSRO

1. Pesaing

Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di
pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol
yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Teh kita.

Perusahaan lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap ide air teh
masuk dalam botol tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Dengan
beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam
cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap
sebuah keanehan. Namun Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya.

  Dengan menghadirkan minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan


dan kondisi panas selama perjalanan Sosro juga memberikan atribut untuk menambah nilai
kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik
penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim). Keberhasilan Sosro tidak lepas
dari brand “teh botol” yang didapatkannya, citra baik dalam benak konsumen akan
menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat. PT. Sinar Sosro
pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari
pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol
membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam merancang strategi pemasarannya.

Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila
dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak
konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat.

Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, persis seperti
aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh
Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis seperti Aqua dengan air putihnya,
pemain lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh
masuk dalam botol.

Yang masih kurang dari Teh Botol adalah upaya – upaya mempertahankan image secara
above the line. Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi yang akan terus membuat
teh botol tertancap di kepala konsumen masih jarang dilakukan. Terkesan Teh Botol merasa
sudah besar dan yakin dengan penetrasi produk yang telah dilakukannya sehingga tidak perlu
lagi melakukan promosi above the line secara intensif.

2. Peluang

Peluang yang terbuka lebar adalah dengan mengembangkan sayapnya untuk lebih merambah
ke pasar international seperti yang telah dilakukan belakangan dan juga bisa memfokuskan ke
negara-negara tetangga sesama penyuka teh ,sehingga peluang untuk berkembang dinegara itu
besar, serta inovasi-inovasi yang dilakukan Sosro bisa lebih baik dan lebih baru tak kala para
pesaingnya hanya berinovasi itu-itu saja.Dan dalam pasar nasional pun teh ini bisa menjadi tuan
rumah, dan juga pasti akan dapat di teruskan ke generasi- generasi selanjutnya karena cita
rasanya yg khas akan negara sendiri. Di sisi lain, ada beberapa peluang juga diantara lain :

a) Semakin banyaknya kesibukan maka semakin banyak orang menginginkan hal yang
praktis.
b) Tingginya tingkat  kerusakan lingkungan atau global warming menyebabkan suhu panas
jadi banyak yg butuh minuman segar.
c) Meningkatnya Maal,Hypermarket,& Supermarket di Indonesia dapat membantu
penjualan teh botol sosro.
d) Terdapat beberapa perusahaan fastfood,maupun restoran-restoran yang mau bekerja
sama.

3. Ancaman
a) Kerusakan Lingkungan atau global warming dapat mengganggu produktifitas bahan
baku.
b) Banyaknya perusahaan-perusahaan baru sama dan kreatif.
c) Medan tempuh terutama di wilayah pelosok Indonesia sulit sehingga terkadang
mengganggu sistem distribusi.
d) Birokrasi pemerintah untuk export kurang mendukung.
e) Tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga jumlah petani tehh semakin menurun.

Anda mungkin juga menyukai