1. Analisis situasi
1.1. Analisis lingkungan bisnis perusahaan
Analisis lingkungan bisnis perusahaan dilakukan untuk mengatasi atau
mengantisipasi kemungkinan adanya ancaman dari luar perusahaan dan mengatasi
kelemahan-kelemahan tersebut.
a. Analisis lingkungan internal :
- Sumber Daya Manusia
Jumlah karyawan PT. Sinar Sosro adalah 8480 karyawan.
Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan.
Karyawan yang kreatif merupakan aset besar bagi setiap perusahaan, sehingga
untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas dari karyawan hal yang perlu
dilakukan adalah dengan cara memberikan pelatihan, motivasi kerja, dan fasilitas
yang diperlukan oleh karyawan.
- Konsumen
Teh Botol Sosro dapat di konsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai
latar belakang pendidikan dan pekerjaan karena harganya yang terjangkau.
Perubahan gaya hidup masyarakat yang menginginkan segala sesuatu dalam
waktu yang cepat dan praktis menyebabkan Teh Botol Sosro banyak diminati oleh
berbagai kalangan serta mudah didapat diberbagai tempat.
- Pesaing
Produk pesaing dari Teh Botol Sosro di Indonesia maupun diluar negeri adalah
frestea yang merupakan minuman teh siap minum yang diproduksi oleh The
Coca-Cola Company.
- Pemasok
PT. Sinar Sosro memiliki perkebunan teh yang tersebar diberbagai wilayah di
Indonesia sehingga supply chain pada proses produksi Teh Botol Sosro menjadi
lebih mudah.
- Chanel of Distribution
Distribusi produk Teh Botol Sosro dari pabrik hingga ke konsumen adalah
Manufaktur distributor agen retailer konsumen
Saluran distribusi Teh Botol Sosro sangat baik yaitu dengan cara mengembangkan
saluran distribusi secara luas dan terus menerus, serta mengutamakan ketersediaan
produk sehinggga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
b. Analisis lingkungan eksternal:
- Ekonomi
Pada tahun 2008, PT. Sinar Sosro mampu menyaingi Coca-Cola dengan mencetak
laba Rp 1,8 Triliun.
Penjualan produksi Teh Botol Sosro pada tahun 2007-2013 mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 penjualan Teh Botol Sosro
yaitu 197.370 dan pada tahun 2013 penjualan Teh Botol Sosro menjadi 1.443.823
produk.
Pada tahun 2007-2018, Teh Botol Sosro menduduki peringkat 1 kategori teh
dalam kemasan siap minum menurut Top Brand Index (TBI).
- Sosial budaya
Masyarakat sekarang lebih menginginkan produk yang praktis sehingga mudah
dibawa kemana-mana.
- Teknologi
Teknologi yang digunakan pada Teh Botol Sosro adalah teknologi yang sudah
canggih dan diolah melalui alur proses produksi dibawah pengawasan yang ketat
dari sistem pengendalian mutu, dengan tujuan agar produk yang dihasilkan dapat
memenuhi permintaan dan kepuasan konsumen.
- Demografi
Pemasaran teh botos sosro ditargetkan kepada konsumen dengan rentang usia
diatas 9 tahun dan dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita.
Teh Botol Sosro dijual dengan harga yang terjangkau sehingga bisa dikonsumsi
oleh semua golongan masyarakat.
- Geografi
Wilayah pemasaran yang dilakukan adalah seluruh wilayah di Indonesia baik di
kota-kota besar maupun daerah-daerah terpencil.
a. Analisis SWOT
- Strength (Kekuatan)
Bahan baku yang digunakan dari pucuk daun teh terbaik.
Jangkauan distribusi luas.
Harga jual yang terjangkau.
Brand yang sudah Populer dikalangan masyarakat Indonesia.
Sangat mudah didapatkan.
Sudah merambah ke pasar Internasional.
- Weakness (Kelemahan)
Penjualan tidak bisa ditargetkan karena banyaknya pesaing yang mulai muncul.
Kurangnya promosi produk yang dilakukan.
Sedikitnya varian produk.
Kemasan produk yang kurang variatif.
Bahan yang digunakan seperti gula, masih diimpor dari luar negeri.
- Opportunities (Peluang)
Masyarakat sekarang yang lebih menginginkan produk yang praktis.
Teh botol dapat dikonsumsi oleh semua kalangan sehingga mudah untuk
dipasarkan.
- Threats (Ancaman)
Banyaknya produk pesaing sejenis lainnya yang lebih kreatif.
Banyak produk minuman lainnya seperti minuman bersoda, yang diminati oleh
konsumen.
Produk teh palsu yang mulai bermunculan sehingga menimbulkan image yang
buruk terhadap teh dalam kemasan.
1. Analisis Situasi
1.1 Analisis Lingkungan Bisnis Perusahaan
Lingkungan bisnis dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi sebuah
aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor tersebut dapat dibagi ke
dalam dua kategori, yaitu faktor dari dalam perusahaan (internal) serta faktor di luar perusahaan
(eksternal).
Lingkungan Internal pada produk Susu Kental Manis Frisian Flag meliputi:
A. Konsumen
Susu Kental Manis Frisian Flag dapat diminum untuk semua kalangan usia (kecuali
bayi usia 0-12 bulan).
Konsumen Susu Kental Manis berasal berbagai negara termasuk Indonesia, Eropa,
Timur Tengah & Afrika.
B. Pesaing
Pesaing Susu Kental Manis Frisian Flag di Indonesia adalah Susu Kental Manis yang
diproduksi oleh Indomilk, Tiga Sapi Indofood dan Susu Kental Manis Enak PT.
Indolakto.
Selain itu PT Frisian Flag juga memproduksi Susu Kental Manis dengan merek
Omela dan Yes.
C. Pemasok
PT FFI memiliki jaringan sistem rantai pasok (supply chain network) yang dimulai dari
supplier hingga retailer untuk menghasilkan dan mengantarkan produk susu yang
berkualitas tinggi ke tangan konsumen.
Selain itu, PT Frisian Flag Indonesia juga telah menerapkan manajemen rantai pasok
(supply chain management) untuk mengelola dan mengintegrasikan jaringan rantai
pasoknya.
D. Chanel of Distribution
Pengelolaan rantai pasok yang dilakukan oleh PT FFI telah menghasilkan penghematan
biaya (efisiensi) dan peningkatan hubungan mitra yang kuat dengan berbagai pihak, yaitu
supplier, distributor, retailer, dan pelanggan atau konsumen akhir.
E. Sumber Daya Manusia
PT Frisian Flag memiliki kantor cabang di 34 negara dengan 114 fasilitas produksi
dengan 23.769 karyawan, serta produk yang tersedia di lebih dari 100 negara.
Perusahaan ini dimiliki secara penuh oleh Zuivelcoöperatie Friesland Campina U.A,
berjumlah 18.261 peternak sapi perah yang tersebar di Belanda, Jerman dan Belgia,
menjadikannya salah satu koperasi peternak sapi perah terbesar di dunia.
Lingkungan Eksternal pada produk Susu Kental Manis Frisian Flag meliputi:
A. Ekonomi
Frisian Flag menguasai lebih dari separuh pangsa pasar susu kental manis. Adapun
pangsa pasar untuk susu cair mencapai 10% dan susu bubuk 10%.
Susu kental manis memberikan kontribusi penjualan terbesar yang mencapai 55% dari
total nilai penjualan.
Pada tahun 2010, jumlah produksi Susu Bendera mencapai 2,5 juta liter per hari atau
meningkat sebesar 15% dari tahun 2009.
Nilai penjualan PT FFI juga mengalami kenaikan sebesar 16,7% dari Rp 6 triliun pada
tahun 2009 menjadi Rp 7 triliun pada tahun 2010 (investasi.kontan.co.id, 2010).
Peningkatan nilai penjualan ini membuat PT FFI berhasil menguasai hingga 30% pangsa
pasar industri susu di Indonesia.
B. Sosial Budaya
PT Frisian Flag Indonesia juga bertanggung jawab dalam kegiatan-kegiatan
pengembangan kemasyarakatan dalam berbagai bidang yang merupakan bagian dari
program Corporate Social Responsibility (CSR).
Program tersebut diantaranya adalah meningkatkan kesejahteraan hidup para peternak,
stake holder perusahaan.
Dalam hal ini PT Frisian Flag Indonesia memfokuskan kegiatannya dengan memberikan
bantuan untuk program-program kemasyarakatan yang sudah ada seperti peningkatan
kualitas air, perbaikan sanitasi lingkungan dan pendidikan gizi.
C. Teknologi
Proses produksi susu di PT Frisian Flag Indonesia menggunakan teknologi mutakhir dan
praktek sterilisasi terbaik dari awal hingga akhir untuk menghindari kontaminasi dalam
proses produksinya. Praktek ini dikenal sebagai ‘Good Manufacturing Practices’ (GMP).
PT Frisian Flag Indonesia mengikuti standar sertifikasi produksi kelas dunia tertinggi
untuk memastikan hasil produksi yang berkualitas tinggi bagi konsumen. Seluruh proses
‘supply chain’, mulai dari pembelian bahan baku sampai dengan distribusi produk akhir
kepada distributor dan grosir, diawasi oleh HACCP (Hazardous Analysis Critical
Control Point) dan sistem ISO 9001 ; 2000 dan sistem ISO 14000.
D. Demografi
Target pemasaran dari Susu Kental Manis Frisian Flag ini adalah untuk segala usia
kecuali bayi 0-12 bulan.
Susu Kental Manis ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan yaitu pria dan wanita serta
dari berbagai jenis pekerja dan agama.
Kawasan yang disasar adalah urban dan perdesaan.
Harga yang ditawarkan kepada konsumen sangat terjangkau yaitu mulai dari Rp. 1.500-
14.000.
E. Geografi
Susu kental manis bermerek Frisian Flag dipasarkan sejak 1871 di Belanda dan 1922 di
Indonesia.
PT Frisian Flag Indonesia berkantor pusat di Jakarta dengan 6 kantor penjualan dan
perwakilan di seluruh Indonesia.
Perusahaan ini memiliki dua pabrik berteknologi canggih di Indonesia, yaitu di Pasar
Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur.
A. Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
o Memiliki peternakan sendiri sehingga bahan baku berkualitas dan bernutrisi tinggi.
o Memiliki rasa susu yang khas dan sudah melagenda.
o Menyertakan gambar bendera disetiap kemasan sehingga mudah diingat.
o Dapat dikonsumsi oleh berbagai umur mulai dari balita hingga dewasa.
o Dikemas dengan bahan yang sudah steril untuk menjaga kualitas.
o Jangkauan distribusi luas
b. Weakness (Kelemahan)
o Minimnya sarana promosi via website.
o Kurangnya inovasi terhadap varian rasa.
o Kandungan gula yang cukup tinggi cenderung banyak dihindari.
c. Opportunities (Peluang)
o Memiliki target pasar yang luas.
o Dapat digunakan sebagai sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman.
o Mulai muncul kesadaran yang tinggi untuk mengkonsumsi susu setiap hari.
o Produk lebih mudah dipasarkan karena telah ada di benak para konsumen dan merupakan
salah satu merek yang dicari banyak orang karena kualitasnya.
d. Threats (Ancaman)
o Pesaing di bidang produk yang sama menawarkan varian rasa yang lebih beragam.
o Konsumen mulai beralih ke produk susu yang berbasis low fat.
o Harga susu yang ditawarkan cukup mahal dibandingkan dengan merek susu lain
walaupun harganya sebanding dengan kualitas dan manfaat yang didapatkan.
o Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi.
3. Strategi Pemasaran
a. Product-Market Growth Matrix (Ansoff)
1) Kuadran I : Existing Product dan Existing Market. Pertumbuhan terjadi dengan melakukan
Market Penetration (penetrasi pasar)
Penetrasi atau terobosan yang dapat dilakukan PT Frisian Flag untuk meningkatkan
jumlah penjualan produknya adalah dengan mempromosikan produk yang berfokus pada
bidang kesehatan dan gizi.
Selain memproduksi susu yang bernilai gizi tinggi, FFI (Frisian Flag Indonesia) juga
melakukan periklanan (advertising) pada kegiatan-kegiatan pengembangan
kemasyarakatan dalam berbagai bidang yang merupakan bagian dari program Corporate
Social Responsibility (CSR).
Peluncuran produk-produk Frisian Flag juga didukung oleh iklan di TV, iklan media
cetak, serta artikel yang bersifat edukatif di beberapa media utama serta promosi in-store
dan program edukasi sekolah.
Dalam memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berbasis susu, PT Frisian Flag
Indonesia tidak hanya mengikuti standar nasional dan internasional, namun juga
mengadvokasi kepada para pemangku kepentingannya untuk senantiasa mendukung
perkembangan holistik anak dan mempromosikan ASI eksklusif sesuai dengan petunjuk
WHO.
2) Kuadran II : Existing Product dan New Market. Pertumbuhan dapat terjadi dengan
mengembangkan dan menggarap pasar yang baru.
Untuk menunjang sistem distribusi, Susu Kental Manis Frisian Flag membentuk suatu
divisi pemasaran atau sales organization untuk mengawasi serta menjaga hubungan antara
pihak perusahaan ke pembeli, dalam hal first level customer.
Sales organization dibentuk berdasarkan area dimana produk harus didistribusikan ke
seluruh customer.
Produk ini lebih mudah dipasarkan keseluruh dunia karena telah ada di benak para
konsumen dan merupakan salah satu merek yang dicari banyak orang karena kualitasnya.
3) Kuadran III : New Product dan Existing Market. Pertumbuhan terjadi dari pengembangan
produk saat ini untuk market yang sama.
Dikenal dengan nama Susu Bendera oleh masyarakat Indonesia, Frisian Flag telah
memimpin industri susu nasional selama lebih dari 91 tahun sejak tahun 1922.
Frisian Flag kini identik dengan susu dan pertumbuhan dari generasi ke generasi.
Frisian Flag harus tetap menjaga kualitas produknya agar tetap menjadi yang terbaik
sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
4) Kuadran IV : New Product dan New Market. Diversifikasi bisnis, bertumbuh dari bisnis
yang baru bagi perusahaan.
PT. Frisian Flag Indonesia mengedepankan pengalaman global dan kerja sama jangka
panjang dengan para peternak Indonesia untuk tetap menjadi leader dalam menghasilkan
produk-produk bergizi berbasis susu. Hal ini dilakukan dengan memproduksi dan
memasarkan aneka produk termasuk susu bubuk, susu cair siap minum, dan susu kental
manis dengan merek-merek Frisian Flag, Yes!, dan Omela.