PENDAHULUAN
2. Proses Pendinginan
Bertujuan untuk mendinginkan daun setelah melalui proses pelayuan.
4. Proses Pengeringan
- Proses pengeringan yang pertama dilakukan adalah dengan menggunakan
ECP drier, kemudian setelah itu langsung dilanjutkan dengan pengeringan
menggunakan rotary drier.
- Proses pengeringan pertama akan menurunkan kadar air menjadi 30 - 35 %
dan akan memperpekat cairan sel. Proses ini dlakukan pada suhu sekitar
110 - 135 C selama 30 menit.
- Proses pengeringan kedua akan memperbaiki bentuk gulungan daun, suhu
yang dipergunakan berkisar antara 70 - 95 C dengan waktu sekitar 60 - 90
menit.
- Produk teh hijau yang dihasilkan mempunyai kadar air 4 - 6 %.
5. Proses sortasi
Proses ini bertujuan untuk mendapatkan teh hijau dengan berbagai kualitas
mutu :
a. Peko (daun pucuk).
D. Teh Putih
Berasal dari pucuk daun teh paling muda yang masih dipenuhi bulu
halus. Teh putih tidak mengalami proses fermentasi, hanya diuapkan dan
dikeringkan. Daun teh putih setelah dikeringkan tidak berwarna hijau tapi
berwarna putih keperakan dan jika diseduh berwarna lebih pucat dengan aroma
lembut dan segar. Katekin dalam jumlah tinggi.
Ketika dihidangkan, teh putih memiliki warna kuning pucat dan aroma
yang lembut dan segar. Teh ini merupakan yang paling lembut di antara semua
jenis teh. Untuk memproduksi teh putih juga tidak bisa dilakukan sembarangan.
Masa seduh: 5 7 menit, 60 C.
Hingga saat ini Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar dipulau
Jawa dan Sumatera.
B. Penggosongan
Proses ini bertujuan menghasilkan teh hijau gosong yang bersifat porous.
Dengan sifat barunya ini, teh hijau akan mudah menyerap aroma dari melati.
C. Pemilihan Bunga
Bunga yang dipersyaratkan adalah melati dengan tingkat kematangan
tertentu dan diperkirakan pada malam harinya akan tetap mekar.
D. Pelembaban
Pelembaban dilakukan melalui pemberian air pada teh gosong sampai
keadaan teh menjadi lembab dengan kadar air 30-35%. Proses ini menyebabkan
gulungan teh menjadi terbuka. Dengan demikian kemampuan teh dalam menyerap
aroma bunga menjadi lebih baik. Proses ini biasanya berlansung pada sore hari
sebelum proses pewangian dilakukan.
E. Pewangian
Proses ini merupakan nyawa dari pengolahan teh wangi. Pada tahap ini
terjadi penyerapan aroma bunga oleh teh hijau yang telah digosongkan. Cara yang
lazim digunakan adalah dengan cara mencampur dan mengaduk bunga dengan
teh. Proses ini dilakukan pada malam hari. Alasan inilah yang menyebabkan
mengapa bunga yang dipilih adalah bunga yang pada malam hari masih dapat
mekar dengan baik.
Tahap 3: Pencampuran
3.2.1. Pallet
Krat botol di atas pallet dipindahkan secara manual ke roll konveyor
untuk dikirim menuju De Crater.
3.2.3. De-Crater
3.2.11. Coding
Botol isi selanjutnya diberi kode produksi menggunakan inject printer