Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pos Indonesia adalah perusahaan jasa yang terbesar di Indonesia. Sangat beragam jasa


yang dikeluarkan oleh PT. Pos Indonesia. 
Berawal  dari  latarbelakang   tersebut  dan  dengan banyaknya jasa yang  PT.Pos tawarkan
kepada masyarakat sehingga disini harus ada penanganan secara khusus, karena pada
kenyataanya pelayanan jasa  yang  diberikan  tidak  selamanya  berjalan  lancar dikarenakan
banyak faktor yang dapat menghambat kelancaran dalam pelayanan jasanya, baik secara 
teknis  maupun  nonteknis.
Dimana dari wakru ke waktu masalah tersebut semakin kompleks. Ditambah dengan
makin banyaknya perusahaan jasa, dengan menawarkan jasa yang sama serta dapat
menyaingi PT Pos. Hal ini membuat kekurangan yang dimiliki oleh PT Pos semakin terlihat
jelas. Pelayanan yang memadai, harga yang terjangkau dan pengiriman yang tepat waktu
menjadi prioritas utama bagi pemakaijasa PT Pos serta keunggulan dari PT.Pos sendiri.
Banyak perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untuk mempersiapkan diri dengan
berbagai perubahan dengan kemajuan zaman dan theknologi. Salah satunya adalah PT. Pos
Indonesia (Persero), sebagai perusahaan jasa pengiriman ternama di Indonesia.
Perkembangan teknologi khususnya menjadi ancaman besar sekaligus Opportunity
business bagi Pos saat ini dan di masa depan. Bisnis Pos harus bias menyeimbangkan dan
harus melengkapi itu untuk memperkuat dan mempertahankan eksistensi Pos.
Oleh sebab perubahan – perubahan atau inovasi yang dilakukan oleh PT. Pos, dosen
mata kuliah manajemen perubahan memberikan tugas untuk menganalisis perubahan yang di
lakukan oleh PT. Pos Indonesia. Kami pun membuat janji untuk pertemuan dengan CMO
PT. Pos. hingga terpenuhi nya makalah ini.

1.2 Tujuan Penelitian

Kami berharap setelah melakukan analisis ini, kami dapat memahami bahwa perubahan harus di
lakukan serta dapat mengimpementasikan teori yang di dapat dikelas dengan dunia nyata. Serta
perubahan dilakukan agar tidak tenggelam oleh teknologi yang terus berkembang, dan dapat
terus eksis dalam semua bidang.

1
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

A. Sejarah PT.Pos Indonesia

Sejarah mencatat keberadaan PT. Pos Indonesia begitu panjang, kantor pos pertama


didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada
tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat
penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi
mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah
lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.

Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT
(Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan
ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan
pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana
sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah
menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam
menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri.
Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT. Pos Indonesia (Persero).

Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya
dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur
jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau
100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa,
dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan
informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700
Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua
titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem
Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal
daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.

2
B. Visi, Misi, dan Motto PT. Pos Indonesia

 Visi
Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan suratpos, paket, dan
logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.
 Misi
· Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat
waktu dan nilai terbaik
· Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman,
nyaman dan menghargai kontribusi
· Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang
menguntungkan dan terus bertumbuh
· Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat

· Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh


pemangku kepentingan.

Motto

Tepat waktu setiap waktu, (On Time Every Time)

C. Produk Pos

• Kiriman Internasional

• Filateli

• Hybrid Mail

• Ritel

• Logistik

• Keuangan

• Paket Pos

• Surat Pos

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pokok Bahasan Perubahan PT. Pos Indonesia

Perubahan PT POS Indonesia dalam Memasuki Era Kemajuan Teknologi

Bisnis awal PT. POS Indonesia adalah dalam hal surat-menyurat, logistic, dan jasa
keuangan. Namun berdasarkan yang sudah dipaparkan diawal, terjadi penurunan bisnis yang
dialami PT. POS Indonesia. Akibat dari penurunan bisnis yang dialami, PT. POS Indonesia
dihadapkan pada dua pilihan bisnis yaitu pilihan pertama PT. POS Indonesia membiarkan
dirinya tenggelam dalam era kemajuan teknologi dan usaha yang dilakukan surut karena tidak
mau bersaing atau dengan kata lain diam dan pesimistik terhadap kemajuan perusahaan. Pilihan
kedua yang bisa diambil adalah berani melakukan perubahan dalam banyak hal atau sektor bisnis
PT. POS Indonesia yang lebih aware terhadap kemajuan teknologi dengan cara memasuki dunia
konektivitas logistic denagn membangun jaringan dan kompetensi yang baru.

Kedua pilihan yang ada di PT. POS Indonesia memiliki konsekuensi. Pilihan pertama jika
diambil adalah penurunan bisnis yang semakin drastis dan bahkan akan ditutupnya usaha BUMN
ini karena tidak mampu bersaing dan menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada saat
ini. Jika pilihan dua yang diambil, konsekuensi yang didapatkan adalah manajemen PT POS
Indonesia harus berani menggabungkan dua landasan yang berupa pronsip leadership dan
entrepreneurships dikalangan pemimpinnya. Ini bisa dikatakan sebagai syarat awal untuk
memasuki era konektivitas logistic dengan membangun kompetensi baru yang ditandai dengan
adanya kemajuan information dan commutication technology (ICT).

Jiwa leadership harus dimiliki oleh setiap direksi yang ada. Jiwa ini akan diberikan oelh
seorang direksi pada karyawan yang dimilikinya guna mendorong adanya visi baru dan
meyakinkan bahwa visi baru yang ada memiliki nilai yang tinggi dan mampu dicapai oleh
perusahaan. Jiwa kedua yang harus dimiliki adalah entrepreneurship yang tumbuh disetiap
karyawan yang ada guna melakukan pembaharuan yang signifikan berupa bisnis baru yang
menyesuaikan dengan perubahan jaman.

Revitalisasi yang dilakukan oleh PT POS Indonesia bukan saja merupakan kewajiban
melainkan sebuah keharusan. Perubahan ini merupakan bagian dari blue print manajemen
perusahaan yang didorong oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi guna memasuki
era konektivitas logistic. Revitalisasi yang dilakukan oleh PT POS Indonesia harus dibarengi
dengan yang namanya transformasi. Disini tidak akan merubah bagian yang kecil saja tetapi juga
mentransformasikan nya menjadi lebih bernilai dan siap untuk bersaing. Urutan dari transformasi
yang dilakukan oleh PT POS Indonesia guna meningkatkan kinerjanya adalah sebagai berikut,

4
yang pertama, diawal PT POS Indonesia hanya bertumpu pada sumber daya utama yang
dimilikinya guna menjalankan bisnis ini yaitu kantor pos yang tersebar diseluruh wilayah
Indonesia dan juga tenaga dari para pengantar pos yang melakukan delivery surat, paket, dan
uang. Ini adalah case yang menjadi tumpuan awal alur berfikir untuk melakukan transformasi
dari sistem bisnis awal PT POS Indonesia yang berupa collecting dan delivery menjadi sebuah
sistem yang lebih sustainable terhadap perubahan jaman yang ada dan siap untuk memasuki era
kemajuan teknologi. Kedua, penurunan surat individu karena kemajuan teknologi yang
mengharuskannya merubah sistem dasar sistemnya dari collecting dan delivery menjadi sistem
konektivitas dan logistic yang berbasis pada corporate customers dan business industry. Ini
berarti bahwa bisnis yang dilakukan oleh PT POS Indonesia harus mampu melakukan bisnis
diluar bisnis yang bergerak dalam hal surat dan paket untuk optimalisasi dari asset yang ada
yaitu kantor pos yang ada diseluruh Indonesia dan juga pengantar pos. Ketiga, kemampuan dari
PT POS Indonesia yang sudah harus bisa mengelola kantor pos yang ada tidak hanya sebagai
asset saja tetapi juga sebagai jaringan atau network yang bisa dimanfaatkan bagi para pelaku
ekonomi yang ada ditanah air guna menjalankan usahanya.

Keempat, integrasi antara sumber daya dan kompetensi yang dimiliki oleh PT POS
Indonesia sebagai perusahaan yang berbasis network akan menjadi sebuah keunikan tersendiri
bagi PT POS Indonesia untuk bersaing dalam menyelenggarakan bisnis mail, logistic, dan
transaksi keuangan. Kelima, perubahan konsep bisnis dari PT POS Indonesia dari persuratan
menjadi jaringan membawa banyak implikasi yang yang didapatkan oleh PT POS Indonesia.
Diantara implikasi yang didapatkan adalah diferensiasi produk yang semakin beragam dimana
saat ini PT POS Indonesia memiliki enam proses bisnis pos yaitu Pos Kurir Indonesia, Pos
Logistik Indonesia, Pos Jasa Keuangan Indonesia, Pos Ritel Indonesia, Pos Property Indonesia,
dan Pos Bhakti Wasantara Net. Bisnis pos ini semua menjadi jaringan dari sistem bisnis PT POS
Indonesia. Selain itu juga PT POS Indonesia membuat juga perencanaan strategis perusahaan
selama lima tahun kedepan dengan memetakan target pencapaian yang ingin diraihnya.

Tumpuan utama perubahan dari PT POS Indonesia adalah leadership dan


Entrepreneurship. Selain itu juga jaringan bisnis yang dimiliki oleh PT POS Indonesia. Sebagai
perusahaan yang ebrgerak dalam bidang logistic banyak hal yang harus dilakukan oelh PT POS
Indonesia. Perusahaan logistic Indonesia saat ini bergerak dalam bidang Third Party Logistic
(3PL). Jaringan menjadi kekuatan utama dari perusahaan. Langkah awal berupa Distribution
center (DC) yang dibangun. PT POS sudah memiliki kantor pos yang ada diseluruh Indonesia.
Ini bisa menjadi DC bagi PT POS untuk mendistribusikan logistiknya. Yang selanjutnya adalah
menentukan logistic strategy yang akan diterapkan oelh PT POS, bisa memilih efficient strategy
yang berbasis focused factory atau responsive strategy yang berbasis focused market. Pemilihan
startegi logistic yang dipilih berdasarkan kebutuhan, transportasi, cost, lead time, dan jenis
barang yang akan dikirimkan. Tipikal strategi yang bisa diterapkan adalah right time, right place,
dan right price. Gudang barang jangan dilupakan juga guna menjadi bisnis 3PL. Sistem
pergudangan yang abik bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas barang yang akan dijual dan

5
juga bisa dijadikan sebagai cara untuk mengurangi biaya bagi perusahaan customer melalui
penghematan dalam hal transportasi kerena jarak dengan konsumen yang lebih dekat atau dengan
menggunakan sistem konsolidasi atau break-bulk. Revitalisasi yang dilakuakn oelh PT POS
diharapkan bisa menjadi tonggak awal perubahan dari PT POS Indonesia untuk menjadi
perusahaan BUMN yang bisa bersaing dengan perusahaan logistic lainnya sehingga bisa
menghasilkan pemasukan keuangan bagi negara dan juga bisa memberikan layanan yang
maksimal kepada konsumen yang menyebabkan penggunaan PT POS Indonesia akan banyak
digunakan untuk aktivitas logistik.

3.2 Jenis layanan yang disediakan oleh PT. Pos Indonesia

Berikut ini adalah berbagai jenis layanan yang disediakan oleh PT. Pos Indonesia (Persero):

1. Layanan Standar

Layanan standar terdiri dari Suratpos Tercatat, Surapos Biasa, Paketpos Biasa, Weselpos,
Weselpos Tagih dan Giropos.

2. Layanan Customized

Layanan Customized merupakan layanan perlakuan khusus dari weselpos atau giro pos yang
disebut dengan layanan keagenan/kemitraan. Layanan kemitraan dapat dikelompokkan kembali
sesuai dengan jenis layanan yaitu tabungan, penyaluran dana, pembayaran tagihan dan retail
(penjualan benda-benda pihak ketiga melalui pos).

3. Layanan Pengembangan

Pos Indonesia menjadi sentra pembayaran bagi berbagai instansi melalui layanan System on-line
payment point. Melalui system on-line payment point, memungkinkan Pos Indonesia bertindak
sebagai wakil suatu instansi (sebagai produsen) untuk menerima pembayaran atas suatu jasa
yang diberikan (kepada konsumen) oleh instansi tersebut. Dengan fasilitas payment point,
produsen mendapatkan kemudahan dalam menerima pembayaran/iuran rutin dalam periode
tertentu.

6
4. Layanan Perluasan

Termasuk dalam layanan perluasan adalah Poserba yaitu merupakan pengembangan fasilitas
pelayanan fisik loket kantor pos dengan mengacu kepada konsep “One Stop Shopping”. Poserba
hadir untuk melayani tuntas segala kebutuhan tentang pos untuk memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi setiap pengunjung yang datang. Poserba menyediakan semua kebutuhan yang
berhubungan dengan pos dan berbagai alat tulis menulis termasuk kartu ucapan dan benda filateli
dalam kemasan khusus.

5. Layanan Prioritas

Terdiri dari Suratpos Kilat Khusus, Suratpos Kilat, Paketpos Kilat Khusus, Weselpos Prima,
Giropos Prima.

6. Aliansi

Aliansi yang dibangun mengutamakan pola kemitraan yang saling menguntungkan yang akan
dapat menimbulkan sinergi keunggulan yang dimiliki masing-masing, mengoptimalkan sumber
daya dan mengurangi idle capacity. Secara bersamaan juga akan memberikan dampak positif
untuk meningkatkan kualitas layanan pos secara umum. Sehingga kebutuhan akan perlunya
investasi baru dapat dipenuhi dan layanan operasional akan berjalan semakin lancar. Beberapa
jenis layanan yang dikembangkan dengan pola aliansi strategis adalah Speedpost dengan DHL,
Speedcargo dengan GPIG/Airbone, Expresspost dengan TNT Express, dan Western Union
Money Transfer dengan Western Union.

7. Dukungan bagi Aktifitas Bisnis Keuangan dan Keagenan

Pengembangan layanan system On-line Payment Point untuk pembayaran tagihan rekening
perusahaan lain seperti PT TELKOM, PAM, PT PLN, PT Telkomsel, PT. Satelindo.

Pengembangan Layanan Tabungan dari cara off-line menjadi on-line bekerjasama dengan vendor
mitra kerja.

Pengembangan Weselpos Khusus Perbankan yaitu penguangan weselpos pada jaringan ATM
yang dikembangkan industri perbankan.

Pengembangan payroll payment untuk pembayaran gaji pegawai perusahaan swasta.

7
Implementasi Marketing PT. Pos Indonesia

A. Bisnis Komunikasi dan Bisnis Filateli

Produk Inti:

Surat Pos Tercatat/R, Surat Pos Biasa, Surat Pos Kilat, Surat Pos Kilat Khusus, Surat Pos
Perlakuan Khusus.

Produk Pengembangan:

Produk Inti Filateli, Produk Kreatif/Inovatif Filateli.

Produk Perluasan:

Layanan internet, Waralaba

B. Bisnis Logistik

Produk Inti:

Paket Pos Biasa, Paket Pos Kilat Khusus, dan Paket Pos Perlakuan Khusus.

Produk Pengembangan:

Paket Pos Optima, Paket Pos Point to Point, Warehousing.

C. Bisnis Keuangan dan Keagenan

Produk Inti:

Weselpos, Giropos, Weselpos Prima, Giropos Prima, Kemitraan.

Produk Pengembangan:

Cekpos Wisata, Weselpos Tagih, Sispenas.

Produk Perluasan:

Poserba.

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

 Pada dasarnya PT. POS Indonesia banyak sekali melakukan perubahan.

 Change management office (CMO) telah di patenkan pada tahun 2010.

 Pada tahun 2008 sampai 2009 PT. POS Indonesia mengalami masa-masa sulit, karena
banyaknya pesaing.

Anda mungkin juga menyukai