Jl. Borobudur No.7 Jakarts 10320 Telp. 021 3904271, 3206588, Fax . 390421
Website : www. Univpancasila.ac.id
Soal :
Studi Kasus Corporation Indonesia
1. Apa Perencanaan pandangan ke depan dari PT Post Indonesia ?
2. Apa Analisis pandangan jauh ke depan dari PT Post Indonesia ?
3. Mengapa Kejelian strategis penting bagi PT Post Indonesia ?
Jawaban :
1. Perencanaan pandangan ke depan PT Post Indonesia ?
276 tahun menjadi perjalanan panjang bagi PT Pos Indonesia (Persero) untuk
hadir melayani seluruh kebutuhan perposan di tanah air. Dengan pasang surut yang
dialami dari masa ke masa, tentu telah mengasah pengalaman dan kemampuan
perusahaan dalam menghadapi segala bentuk tantangan. Seperti saat ini, dimana Pos
Indonesia tengah dihadapi oleh persaingan yang begitu ketat. Namun dengan
semangat transformasi yang tengah dibangun, Pos Indonesia kian solid dan optimis
menghadapi berbagai tantangan dengan menghadirkan beragam inovasi yang
tentunya sangat relevan dengan kebutuhan zaman.
Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor Pos
pertama didirikan di Batavia atau saat ini Bernama DKI Jakarta pada 26 Agustus 1746.
Tujuannya, untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi
pedagang, dari kantor-kantor di luar Jawa dan Belanda.
Pos Indonesia mengalami beberapa kali perubahan status, mulai dari Jawatan
Post, Telegraph, dan Telephone atau Jawatan PTT, kemudian menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi atau PN Postel. Seiring perubahan di sektor Pos dan
Telekomunikasi, PN Postel kembali mengalami perubahan status menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Giro atau PN Pos dan Giro pada tahun 1965.
Tak berhenti sampai di sana, pada 1978, perusahaan Kembali berubah
menjadi Perum Pos dan Giro. Sejak itu ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam
menyelenggarakan dinas pos dan giropos, baik untuk hubungan dalam negeri maupun
luar negeri. Setelah berstatus Perum selama 17 tahun, pada Juni 1995 berubah
menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero) hingga saat ini.
Seiring berjalannya waktu, Pos Indonesia telah berkembang hingga ke 58.700 titik
layanan yang menjangkau 100% kabupaten/kota. Jejaring Pos Indonesia juga sudah
memiliki lebih dari 3.800 Kantor pos daring atau online, serta dilengkapi Mobile
Postal Services di beberapa kota besar.
TRANSFORMASI JADI KUNCI
Meski diterpa oleh berbagai guncangan berupa perubahan dan disrupsi dari
berbagai sisi, Pos Indonesia tetap bertahan dan tak pernah sekalipun tertidur. Hal
itu menunjukkan kekuatan besar yang dimiliki Pos Indonesia. Disrupsi akibat
perubahan teknologi tak hanya sekali dialami oleh Pos Indonesia, melainkan berulang
kali. Mulai dari munculnya teknologi telepon dan pesan singkat, kemudian internet,
hingga ke platform digital yang berteknologi canggih seperti, aplikasi transportasi,
logistik, dan layanan finansial.
Perusahaan menjalani transformasi pada tujuh elemen. Ketujuh elemen yang
dimaksud antara lain:
a. Transformasi pada sektor bisnis, yang dilakukan demi meningkatkan pangsa
pasar di bidang bisnis inti, yaitu kurir, jasa keuangan dan logistik.
b. Transformasi produk dan saluran, yang dilakukan melalui pembaruan
operasional dan layanan teknologi informasi dari semula fisik menjadi
digital.
c. Transformasi proses, yaitu melakukan program transformasi proses dari
manual menjadi otomasi dengan digitalisasi dan sentralisasi proses.
d. Transformasi teknologi. yaitu untuk meningkatkan kelincahan,
ketersediaan, keandalan, dan penguatan fitur pada setiap platform yang
dimiliki Pos Indonesia.
e. Transformasi sumber daya manusia (SDM), melalui program transformasi
dengan membangun SDM yang kompetitif. Selain itu, membangun kinerja
yang produktif, dengan membangun sistem manajemen karyawan.
f. Transformasi organisasi dengan memperkuat proses penjualan dan
operasional.
g. Transformasi budaya, yaitu dalam rangka mengubah dari perilaku menjadi
karakter untuk membangun soliditas dan tim yang terpercaya.
Dalam perjalanannya, Pos Indonesia membuahkan hasil di bidang SDM dari hasil
transformasi yang dilakukan perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan prestasinya
dalam meraih sejumlah penghargaan bergengsi. Salah satu yang terbaru, Pos
Indonesia memperoleh dua penghargaan dalam Human Capital on Resilience Award
2022 yang diselenggarakan di Bandung pada 29 Juli 2022 lalu.
Bentuk transformasi SDM yang dilakukan Pos Indonesia antara lain:
a. Menyiapkan struktur organisasi yang lebih fokus pada bisnis, simplifikasi
birokrasi, dan sentralisasi fungsi pendukung dengan menyeimbangkan
kembali organisasi Regional dari 11 regional menjadi 6 regional dan 205
Kantorpos menjadi 42 Kantor Cabang Utama dan 169 Kantor Cabang.
b. Menyiapkan pemimpin-pemimpin Pos Indonesia dengan melakukan program
pengembangan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Untuk mengisi kebutuhan
pemimpin Pos Indonesia di masa mendatang, Pos Indonesia
menyelenggarakan Talent Development Program untuk mengejar gap
kompetensi yang dibagi berdasarkan talent pool.
c. Mengubah perencanaan man-power sesuai dengan perkembangan bisnis yang
baru, mendorong program kemitraan di bidang pekerjaan tertentu dan
pembentukan kompetensi baru sesuai dengan kebutuhan bisnis untuk
mendorong productivity enhancemen
- Pada dasarnya, dalam jangka pendek, Pos Indonesia berambisi meningkatkan
proses bisnis yang membuahan profitabilitas tinggi. Selain itu, melakukan
reorganisasi untuk mendorong strategi bisnis, dan memberi kepuasan terhadap
pelanggan.
- Dalam jangka menengah, perusahaan pelat merah ini berencana melakukan
investasi di bidang proses dan teknologi demi meningkatkan kualitas dan layanan
bagi pelanggan. Hal tak kalah penting ialah membangun tata kelola perusahaan
dan sumber daya manusia untuk menciptakan budaya yang cocok dengan industri.
- Sementara itu, dalam jangka panjang, Pos Indonesia berharap bisa berkembang
melalui kolaborasi dengan perusahaan dan bisnis lain serta memberi kontribusi
kepada pemerintah dan pemangku kepentingan lain.
Daftar Pustaka
Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Firdaus, Muhammad. 2012. Manajemen Agribisnis. Edisi Pertama. Jakarta: Bumi
Aksara.
Kotler, dan Amstrong. 2014. Manajemen Pemasaran, Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Rangkuti. 2009. AnalisisSWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta :PT.
Gramedia Pustaka utama.
Solihin. 2012. Manajemen Strategi. Jakarta: Erlangga.
Supranto. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar.Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sutanto, H., dan Umam, K. 2013. Manajemen Pemasaran Bank Syariah. Bandung:
Pustaka Setia