SIMULASI BISNIS
DISUSUN OLEH:
YULIANTI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
B. STRUCTURE OF SHAREHOLDERS......................................................................................................... 4
PT POS INDONESIA (PER-SERO).merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kurir, logistik, dan transaksi keuangan.
Nama PT Pos Indonesia (Persero) secara resmi digunakan pada tahun 1995, setelah sebelumnya menggunakan nama dinas PTT (Posts Telegraafend
Telefoon Diensts) pada Tahun 1906; kemudian berubah menjadi Djawatan PTT (Pos Telegraph and Telephone) pada tahun 1945; kemudian berubah
status menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) di tahun 1961; dan menjadi PN Pos & Giro di tahun 1965, serta kemudian menjadi
Perum Pos dan Giro di tahun 1978.
Dalam sejarahnya, PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu BUMN tertua di Indonesia. Keberadaannya di Nusantara berawal dari perusahaan
dagang Hindia Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang mendirikan Kantor Pos pada tanggal 26 Agustus 1746 di Batavia (Jakarta)
dengan maksud untuk memudahkan pengirimansurat, terutama dalam kegiatan perdagangan. Pasang surut mewarnai perjalanan panjang dua setengah
abad PT Pos Indonesia (Persero). Masa-masa keemasan industri perposan ada di tahun – tahun 1970 hingga 1980an. Masyarakat pengguna jasa pos
sangat setia memanfaatkan layanan pos. Namun pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, perubahan gaya hidup, serta tren
liberalisasi bisnis jasa pos membuat PT Pos Indonesia (Persero) mengalami pergeseran bisnis yang sangat signifikan.
Seperti juga dialami banyak perusahaan pos di dunia, PT Pos Indonesia (Persero) sempat mengalami penurunan kinerja usahanya ditahun 2000-2007.
Bisnis surat pos di tahun - tahun tersebut menurun drastis. Penggunaan pesan singkat melalui telepon selular dan internet menggantikan peran surat pos
individu. Demikian juga persaingan kiriman barang dengan para perusahaan kurir swasta membuat pangsa pasar PT Pos Indonesia (Persero) tergerus.
Keadaan tersebut memaksa PT Pos Indonesia (Persero) untuk berubah dan melakukan transformasi bisnis.
Sejak tahun 2009 hingga 2018 manajemen terus berbenah untuk membangun kompetensi perusahaan agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman,
melalui berbagai program transformasi internal dan bisnis perusahaan. Perkembangan teknologi yang semakin cepat telah menjadi pemicu percepatan
proses komunikasi sehingga lebih cepat, praktis dan mudah. Sebagai salah satu penyedia jasa penyaluran informasi dan komunikasi, industri pos juga
mengalami dampak dari perkembangan tersebut. Beberapa dampak yang dialami oleh perusahaan adalah terjadinya penurunan volume kiriman surat
serta penurunan transaksi jasa keuangan akibat banyak bermunculannya provider payment poin online bank (PPOB) berbasis web.
Oleh karena itu, seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis yang memicu kepada persaingan yang semakin kompetitif, maka pada tahun 2019 PT Pos
Indonesia (Persero) akan melakukan transformasi dan melakukan perubahan landscape bisnis, sehingga tetap dapat memiliki daya saing yang kuat untuk
bersaing dengan seluruh competitor bisnisnya.
Usaha jasa pos dan giro termasuk jasa keuangan secara tunai maupun berbasis giro (account);
Usaha jasa komunikasi, jasa logistik, jasa ritel, jasa keagenan usaha jasa pos dan giro sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Usaha pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki untuk menunjang kegiatan utama Perseroan.
Dasar Hukum
Akta Notaris Sutjipto, S.H. Nomor 117 tanggal 20 Juni 1995 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akta Notaris Nomor 2 Tanggal 3 Juli 2018
dibuat dan disampaikan oleh Aryanti, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta.
Modal Dasar
Rp. 1.500.000.000.000,00
Rp. 455.023.000.000,00
Telepon : (022) 421 3640 Faksimile : (022) 422 4552 WEBSITE : www.posindonesia.co.id
B. STRUCTURE OF SHAREHOLDERS
Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Direksi nomor KD 119/DIRUT/1218 tanggal 19 Desember 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT Pos Indonesia (Persero),
maka Struktur Organisasi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Susunan Dewan Komisaris
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor SK-426/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013, Keputusan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara nomor SK-224/MBU/11/2015 tanggal 10 November 2015, Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor SK-214/MBU/09/2016
tanggal 5 September 2016, Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor SK- 19/MBU/01/2018 tanggal 16 Januari 2018, Keputusan Menteri
BUMN nomor SK-183/MBU/06/2018 tanggal 8 Juni 2018, maka susunan Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut:
Susunan Direksi
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)nPT Pos
Indonesia Nomor : SK-94/ MBU/04/2018 tanggal 19 April 2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas Anggota -
anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pos Indonesia, maka susunan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) sebagai berikut:
PT Pos Indonesia (Persero) belum pernah melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat dan sahamnya belum tercatat di Bursa Efek manapun
sehingga baik masyarakat dan pihak lain selain Pemerintah Republik Indonesia tidak mempunyai kepemilikan saham atas PT Pos Indonesia (Persero).
Kepemilikan saham seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia 100%.
PT Pos Indonesia (Persero) tidak memiliki program opsi kepemilikan saham oleh karyawan atau manajemen sehingga baik karyawan,direksi, maupun
dewan komisaris PT Pos Indonesia (Persero) tidak mempunyai kepemilikan saham atas PT Pos Indonesia (Persero). Kepemilikan saham seluruhnya
dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia 100%.
2. Jasa Keuangan
Melalui jaringan yang luas dan tersebar hingga ke pelosok negeri, layanan jasa keuangan PT Pos Indonesia (Persero) dapat menciptakan financial inclusion
bagi unbanked population di Indonesia. Program financial inclusion ini ditujukan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan layanan jasa keuangan.
Peningkatan akses masyarakat kepada layanan jasa keuangan tersebut memerlukan koordinasi lintas sektoral yang melibatkan otoritas perbankan, jasa
keuangan non bank, dan instansi lainnya. Layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh PT Pos Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut.
Remitansi
Weselpos merupakan layanan pengiriman dan penerimaan uang yang memberikan solusi terhadap kecepatan, ketepatan dan keamanan kiriman uang,
secara domestic (nasional) maupun luar negeri (internasional). Layanan remitansi terdiri dari beberapa spesifikasi produk sebagai berikut:
1. Layanan Domestik (Nasional)
Weselpos Instan
Layanan pengiriman uang ke seluruh Indonesia secara online real-time, dapat di layani di 4.543 Kantorpos online, pembayaran menggunakan PIN
dan NTP yang dikirimkan langsung oleh Pengirim kepada Penerima.
Weselpos Prima
Layanan pengiriman uang ke seluruh Indonesia dengan menggunakan surat pemberitahuan yang diantar oleh Kantor pos tujuan kepada penerima.
Weselpos Transfer Tunai (Cash To Account)
Layanan transfer uang secara online real-time melalui loket Kantorpos dengan tujuan transfer ke semua rekening bank.
Weselpos Kemitraa
Layanan pengiriman uang kerja-sama dengan pihak lain, di-lakukan berdasarkan perjanjian kerjasama dengan tarif dan laya-nan sesuai
kesepakatan.
2. Layanan Luar Negeri (Internasional)
Layanan pencairan dan pengiriman uang dari dan ke luar negeri kerjasama dengan beberapa bank dan Money Transfer Operators (MTO), dapat di layani
di 4.543 Kantor Pos online:
International Express Money Order (IEMO) jaringan Universal Postal Union (UPU),
Western Union,
BNI (Wesel PIN),
BCA (Fire Cash),
Transfast,
Bank Syariah Mandiri (Weselpos Instan BSM),
CIMB Niaga (Weselpos Instan CIMB Niaga),
Artha Semesta Utama (Moneygram),
Ebays (Weselpos Instan Ebays),
Telkomsel (Weselpos InstanTelkomsel).
GiroPos
Merupakan layanan bisnis keuangan untuk pengiriman uang secara online dari satu pengirim ke banyak penerima transaksi keuangan berbasis rekening
yang dapat melakukan proses penyetoran, pemindahbukuan, pembayaran, dan transaksi lainnya sebagai alternatif layanan perbankan. Pada
perkembangannya Layanan Giro saat ini sudah menggunakan aplikasi Core Giro System.
Pospay
Merupakan layanan pembayaran berbagai tagihan dan ang-suran di kantor pos dan Agen pos yang tersebar di seluruh Indonesia.
• Fund Distribution
Merupakan Layanan bisnis keuangan untuk pengiriman uang secara online dari satu pengirim ke banyak penerima, pada umumnya layanan ini
digunakan oleh institusi pemerintah / swasta untuk penyaluran dana bantuan, payroll dll.
• Bank Channelling
Mencakup layanan produk simpanan dan jasa pemotongan angsuran kredit pensiun. Dalam hal ini, PT Pos Indonesia (Persero) membina kerja
sama dengan Bank Tabungan Negara melalui produk e-Batara Pos untuk produk simpanan dan kerjasama dengan beberapa Mitra Perbankan dan
Koperasi untuk jasa potongan angsuran kredit Pensiun.
• Fronting
• Merupakan layanan dengan aktivitas melakukan akuisisi calon debitur kredit pensiun yang meliputi tahapan kegiatan Prospecting / pemasaran,
pengumpulan dan pengajuan berkas kredit, entri data, pra analisis dan rekomendasi kredit, penandatanganan perjanjian kredit dan proses take
over.
3. Logistik
Kegiatan bisnis logistik di PT Pos Indonesia (Persero) bermula dari adanya proyek bisnis logistic pada tahun 2004. Dengan dukungan kekuatan jaringan
PT Pos Indonesia (Persero) yang tersebar di seluruh Indonesia, pada tahun 2007, SBU Logistik secara resmi didirikan dengan tujuan untuk melakukan
penetrasi pasar logistik yang sedang berkembang. Pada akhir tahun 2011 PT Pos Indonesia (Persero) telah melakukan spin-off yaitu mengubah SBU
Logistik menjadi perseroan dengan kepemilikan saham mayo-ritas berada di tangan PT Pos Indonesia (Persero). Bertujuan untuk memenuhi syarat
legalitas dan juga perizinan, pada bulan Maret 2012 PT Pos Logistik Indonesia resmi didirikan sebagai anak perusahaan PT Pos Indonesia (Persero).
Sebagai anak perusahaan, PT Pos Logistik Indonesia diharapkan dapat beroperasi secara independen dan profesional untuk dapat memaksimalkan
peluang pada bisnis logistik di Indonesia sekaligus memanfaatkan jaringan fisik yang sudah terbangun. Berikut ini adalah deskripsi layanan yang diberikan
oleh PT Pos Logistik Indonesia:
• Transportasi (trucking) melalui pemindahan barang dari pabrik ke korporasi/ agen.
• Pergudangan (warehousing) dengan melakukan kegiatan pengelolaan persediaan yaitu penyimpanan, pemberian label, tagging, dan lain-lain.
• Freight forwarding sebagai layanan untuk mewakili kepentingan pemilik barang untuk melaksanakan kegiatan bagi terlaksananya pengiriman dan
penerimaan barang.
• Jasa kepabeanan dan administrasi melalui penanganan custom clearance.
Untuk mencapai peningkatan kinerja PT Pos Indonesia (Persero) secara berkelanjutan, Dewan Komisaris memberikan arahan agar PT Pos Indonesia
(Persero) terus melanjutkan upaya internalisasi budaya organisasi yang mengacu kepada nilai – nilai perusahaan dan implementasi Etika Kerja dan Etika
Bisnis dalam mendukung implementasi semangat Good Corporate Governance. Selain itu, Dewan Komisaris memberikan arahan agar PT Pos Indonesia
(Persero) melanjutkan upaya membangun sistem pengelolaan karyawan yang sesuai dengan strategi bisnis dan melaksanakan transformational leadership
untuk menciptakan pemimpin yang adaptif terhadap perubahan bisnis.
F. MARKETING HIGHLIGHT
Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar
1. Quality Excellence
2. Cash on delivery service
3. Future-proof network
G. OPERATIONAL HIGHLIGHT
Sarana Produksi
Untuk mendapatkan customer dan memperbesar pangsa pasar, dibutuhkan upaya ekstra untuk mempersiapkan dan membangun sumber daya dan sistem
perusahaan yang kokoh agar dapat bersaing. PT Pos Indonesia (Persero) harus melakukan transformasi dalam 3 bidang.
Aspek teknologi, sarana, sistem informasi, dan sistem operasi menjadi faktor enabler yang harus link and align dengan rencana penguatan fondasi dan
optimalisasiutilize bisnis eksisting yang akan dilakukan. Untuk itu pemanfaatan teknologi untuk memaksimalkan nilai dari sarana produksi menjadi kunci
dalam memenangkan persaingan bisnis, berikut rincian sarana produksi yang dimiliki perusahaan tahun 2018.
Bidang Usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar PT. Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam Akta Notaris Sutjipto, SH nomor 117 tanggal 20 Juni 1995 yang telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Akta Notaris Nomor 2 Tanggal 3 Juli 2018 dibuat dan disampaikan oleh Aryanti, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta,
perusahaan bertujuan untuk menyelenggarakan usaha pelayanan jasa pos dan giro bagi masyarakat baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia. PT
Pos Indonesia (Persero) senantiasa bertekad untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sehingga mampu turut serta memajukan
perekonomian nasional melalui paduan layanan yang diberikan hingga ke seluruh pelosok negeri Hingga saat ini, PT Pos Indonesia (Persero)
melaksanakan kegiatan pos dengan bertumpu kepada tiga bisnis inti yaitu layanan pengiriman surat dan paket, logistik, jasa keuangan, serta bisnis
tambahan yaitu bisnis teknologi informasi dan bisnis ritel dan properti.
Wilayah Operasi
H. FINANCIAL HIGHLIGHT
KINERJA KEUANGAN
1. Aset
Pada tahun 2018, jumlah aset PT Pos Indonesia (Persero) tercatat sebesar Rp 8.830,52 miliar, tumbuh 12,22 % dari Rp. 7.869,16 miliar pada tahun 2017.
Hal ini terjadi karena adanya peningkatan asset tidak lancar sebesar 25,46 % dan penurunan aset lancar sebesar 1,41%. Jika dibandingkan dengan target
tahun 2018 sebesar Rp. 6.303,66 miliar, realisasi jumlah aset 2018 mencapai 140,09 %.
Aset lancar
Pada tahun 2018, jumlah asset lancar PT Pos Indonesia (Persero) tercatat sebesar Rp. 3.836,76 miliar, turun 1,41 % dari Rp. 3.878,65 miliar pada tahun
2017. Peningkatan terbesar terjadi pada piutang usaha sebesar 25,77 % dari Rp. 437,36 miliar pada 2017 menjadi Rp. 568,26 miliar di 2018. Jika
dibandingkan dengan target tahun 2018 sebesar Rp. 3.836 miliar, realisasi pencapaian aset lancar 2018 mencapai 99,67 %
Pada tahun 2018, jumlah asset tidak lancar PT Pos Indonesia (Persero) tercatat sebesar Rp. 5.006,43 miliar, tumbuh 25,46 % dari Rp. 3.990,51 miliar
pada tahun 2017 dengan pencapaian 202,94 % dari Target RKAP. Peningkatan terbesar terjadi pada property investasi sebesar 34 % dari Rp. 2.416,55
miliar pada 2017 menjadi Rp. 3.243,13 miliar di 2018. Hal ini dikarenakan pada tahun 2018 Perseroan menetapkan kembali 16 titik aset menjadi aset
property investasi
2. Liabilitas
Secara umum, hutang perusahaan sepanjang tahun 2018 masih terkendali dengan baik. Hal tersebut diindikasikan oleh rasio lancar yang naik dimana
manajemen mampu menjaga dengan baik stabilitas hutang jangka pendek dan meningkatkan rasio aset lancar terhadap hutang jangka pendek untuk
memastikan terjaminnya pembayaran hutang yang akan jatuh tempo 12 bulan ke depan. Secara keseluruhan kondisi keuangan perusahaan masih baik,
hal ini tercermin dari rasio utang terhadap aset yang turun signifikan dari 0,57 kali di tahun 2017 menjadi 0,54 kali di tahun 2018, mengindikasikan jumlah
aset perusahaan lebih besar dari utang yang dimiliki dan menunjukan upaya manajemen dalam mengendalikan pertumbuhan liabilitas agar dapat seimbang
dengan asetnya.
3. Ekuitas
Realisasi jumlah ekuitas per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 4.023,40 miliar, naik Rp. 713,20 miliar atau 21,55 % dari realisasi per 31 Desember 2017.
Bila dibandingkan dengan target 2018 realisasi jumlah ekuitas per 31 Desember 2018 tercapai 226,63 %. Perubahan komponen ekuitas
- Peningkatan saldo laba tahun 2018 sebesar 24,47 % menjadi Rp. 3.592,99 miliar
- Realisasi kepentingan non pengendali per 31 Desember 2018 lebih rendah 21,49 % menjadi Rp. 24,62 miliar
Highlight Kinerja Keuangan
I. CORPORATE STRATEGIC ANALYSIS
1. Analisa strategi
PESTEL Analysis
• Politik
Perubahan kebijakan pemerintah mengenai industri perposan yang masuk dalam era persaingan bebas (Undang-Undang No 38 Tahun 2009 Tentang
Pos).
• Teknologi
Perubahan teknologi yang merubah model bisnis, substitusi dan business channel. Adanya kecenderungan bisnis kiriman surat turun sedangkan
kiriman barang meningkat. Perkembangan industri digital yang berpengaruh pada lansekap industri.
• Sosial
Kesadaran akan green earth dan perubahan lifestyle mempengaruhi ke dalam requirement pelanggan terhadap bisnis perusahaan.
• Ekonomi
Kebijakan Paket Ekonomi pemerintah (eks tol laut, dll) yang mendorong perusahaan menjadi back end logistic dan e-commerce.
• Lingkungan
Transportasi yang dapat berdampak kepada kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
• Legal
Pengaturan lingkungan mengenai emisi kendaraan yang digunakan perusahaan dalam menjalankan bisnis proses.
Dalam usaha pencapaian visi menjadi pilihan utama layanan logistic dan jasa keuangan, pemerintah sebagai pemegang saham, telah menerbitkan
serangkaian peraturan perundangan yang merupakan kaidah, norma ataupun pedoman korporasi yang diperlukan dalam sistem pengelolaan BUMN.
Kaidahkaidah Good Corporate Governance (GCG) yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-01/
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik(Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER09/ MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Badan Usaha Milik Negara, Nomor: PER- 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada
Badan Usaha Milik Negara, Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perusahaan, Visi, Misi dan Kredo
Perusahaan serta praktik-praktik terbaik dalam Good Corporate Governance.
J. KEY POINTS AND CONCLUSION
Prospek usaha yang baik dimasa mendatang terutama peningkatan produktivitas dibandingkan dengan best practice industri kurir dan logistik serta jasa
keuangan. Pencapaian pertumbuhan Paketpos yang realisasinya baru sebesar 14% masih berpeluang ditingkatkan mencapai 35%. Perbaikan teknologi
di Sentral Pengolahan Pos, penggunaan teknologi informasi untuk kantorkantor pos (termasuk kantor pos di kecamatan). Dengan potensi dan sumber
daya yang dimiliki Perseroan, Dewan Komisaris yakin jajaran Direksi mampu membawa Perseroan untuk memenuhi target yang diberikan dan mencapai
tujuan jangka panjang Perseroan yang telah disepakati bersama.
DAFTAR PUSTAKA