Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM
(STUDI KASUS PT POS INDONESIA0

Disusun Oleh Kelompok 8 :

1. WORO AJENG LARASATI (B.111.17.0134)


2. TRI MURTI LINGKAN P G (B.111.17.0137)
3. RIFQI ALIZA SYUKRON (B.111.17.0138)
4. GHARAA HAZ SHAHHA (B.111.17.0141)
5. DITA SOFIANAH (B.111.17.0142)
6. FARIDA IKA AYU N R (B.111.17.0145)
7. SITI MARI (B.111.17.0153)
8. DENY SETIAWAN (B.111.17.0164)
9. RETNO WULANDARI (B.111.17.0293)

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
201

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, terutama teknologi peralatan
komputer. Teknologi computer telah membawa manusia kedalam era informasi yang mengalir tiada batas.
Informasi diperlukan manusia untuk menyelesaikan berbagai keperluan hidupnya, termasuk kehidupan di
dalam organisasi. Pekerjaan informasi inilah yang mendukung kegiatan setiap manusia. Dengan
berkembangnya teknologi computer sebagai alat pengolah data menjadi informasi, maka pekerjaan
informasi yang rumit organisasi sangat banyak mengalami kemudahan sebagaimana pekerjaan-pekerjaan
lainnya. Teknologi sangat terpengaruh terhadap kemajuan organisasi perusahaan. Kemajuan menimbulkan
persaingan. Setiap perusahaan ingin maju lebih cepat dan lebih banyak dari yang lain.
Untuk mencapai tujuan tiap perusahaan memerlukan manajemen yang tepat dan dapat dilaksanakan sesuai
Kebutuhan. Kegiatan manajemen memerlukan dukungan informasi. Informasi ini berasal dari data yang
sudah diolah sesuai dengan keperluan manajemen. Tanpa dukungan informasi yang dapat tersedia dengan
cepat dan teliti serta dapat dikomunikasikan sesuai keperluan, maka pekerjaan manajemen dalam organisasi
dan pekerjaan pelayanan organisasi kepada masyarakat tidak akan dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
Sistem informasi manajemen merupakan unit pendukung dalam organisasi (perusahaan). Pekerjaan system
informasi manajemen dimulai dari pengumpulan data yang dibuat atau terjadi karena adanya fakta. Fakta
tersebut berupa kegiatan umum perusahaan, salah satunya adalah transaksi. Fakta tersebut dicatat atau
direkam pada computer sehingga menghasilkan fakta tertulis yang disebut data. Data atau fakta tertulis
otentik (asli) tersebut disimpan sebagai arsip untuk keperluan pembuktian-pembuktian dan “back up” baik
sebagai bukti administrative atau sebagai bukti tertulis bila terjadi kesalahan pada komputerisasi data
bersangkutan untuk pengelolahan menjadi informasi dalam pekerjan sistem informasi. Pada kegiatan-
kegiatan tersebut dilakukan juga pengawasan dan penggunaan aplikasi. Kegiatan tersebut secara
keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif, terutama dalam menghadapi era
globalisasi yang penuh dengan berbagai persaingan, di mana setiap kegiatan memerlukan dukungan data
dan informasi. Di PT POS INDONESIA aplikasi system informasi manajemen menggunakan komputer.
Pemakaian computer sangat penting, antara lain untuk pengumpulan data, pengolahan data, memasukkan
data barang, pengiriman barang dari pemasok dan mencetak laporan-laporan, pembuatan jadwal karyawan
maupun rencana kerja, dan masih banyak lagi kegunaan dari fasilitas komputer di PT POS INDONESIA
ini. Untuk mengetahui pengiriman paket barang banyak, cepat dan teliti memang sangat memerlukan
komputer. Tanpa komputerisasi pengolahan transaksi, efisiensi tidak akan tercapai, sehingga perusahaan
akan kalahdalam persaingan dan target tidak akan tercapai.
1.2 Tujuan Penyusunan
Untuk mengetahui materi tentang metodologi siklus hidup sistem
Untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam metodologi siklus hidup system.
Untuk mengetahui tujuan metodologi siklus hidup sistem dalam suatu perusahaan.
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Tahap Perencanaan
Tahap Analisis
Tahap Perancangan
Tahap Implementasi
Tahap Penggunaan
1.4 Sistematika Penyusunan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penyusunan
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
1.4 Sistematika Penyusunan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Berdiri Perusahaan
2.2 Struktur Organisasi
2.3 Visi dan Misi
2.4 Lokasi atau Letak Perusahaan
2.5 Bentuk Badan Usaha
2.6 Bidang Usaha
2.7 Daerah Pemasaran
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Tahap Perencanaan
3.2 Tahap Analisis
3.3 Tahap Perancangan
3.4 Tahap Implementasi
3.5 Tahap Penggunaan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT.Pos Indonesia

Sumber : www.posindonesia.com

Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia
(sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan
tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari
kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah
pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.Setelah Kantorpos Batavia
didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan
pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala
itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.

Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph
dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat
komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi
hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati
perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun
1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah
menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam
menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun
berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia
(Persero). Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam
pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya
yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100
persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring
dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki lebih
dari 3.800 Kantorpos online, serta dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik
merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan
untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi
dengan akurat.

1. 1746 – Kantor Pos Pertama


Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di
Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus
1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka
yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke
Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan
kepada publik.
2. 1875 - Posten Telegrafdienst
Pada tahun ini dinas pos disatukan dengan dinas telegrap dengan status jawatan dengan nama
POSTEN TELEGRAFDIENST.
3. 1877 - Union Postale Universelle
Sejak pemerintahan kolonial dinas pos pemerintahan Belanda sudah berhubungan dalam
pengiriman surat dan barang secara internasional, sehingga tercatat sebagai anggota Union Postale
Universelle (UPU).
4. 1945 - Hari Bakti POSTEL
Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang, 27
September 1945 Angkatan Muda PTT mengambil alih kekuasaan PTT dan secara resmi berubah
menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut diperingati menjadi hari bakti PTT
atau hari bakti POSTEL.
5. 1965 - PN Pos dan Giro
Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat,
maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahan Negara dan Giro (PN Pos dan Giro).
6. 1978 - Perusahaan Umum Pos dan Giro
Dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan
sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan
dalam maupun luar negeri.
7. 1995 - PT. Pos Indonesia (Persero)
Selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum. Pada tanggal 20 Juni 1995 berubah menjadi
Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

2.2 Struktur Organisasi

Sumber: www.posindonesia.com

Deskripsi Jabatan PT Pos Indonesia

Uraian Pekerjaan di tiap bagian di PT. Pos Indonesia adalah sebagai berikut :

A. Komisaris

Tugas Komisaris adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi serta
memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan Perseroan, rencana
kerja dan anggaran tahunan Persero, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan RUPS.
2. Melakukan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
anggaran dasar dan RUPS.
3. Melaksanakan kepentingan Perseroan dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham
dan bertanggung jawab kepada RUPS.
4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan
tersebut.

B. Direksi

Tugas Direksi adalah sebagai berikut :

1. Memimpin, mengurus, dan mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan serta
senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
2. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perusahaan.
3. Mengoptimalkan pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva bergerak, fasilitas sisitem informasi, fasilitas
pendidikan, dan pelatihan serta fasilitas pemeliharaan atau perbaikan.
4. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.
5. Menyiapkan rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan.
6. Menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, dengan
memperhatikan pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan
kekayaan perusahaan.
7. Menyiapkan susunan organisasi perusahaan lengkap dengan rincian tugasnya.
8. Mengangkat dan memberhentikan pegawai perseroan sesuai dengan peraturan kepegawaian yang
berlaku bagi perusahaan.
9. Menetapkan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai perusahaan
serta mengatur semua hal kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi
perusahaan.
10. Memberikan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya perusahaan, baik dalam bentuk
laporan tahunan, maupun laporan berkala menurut cara dan waktu yang ditentukan dalam
Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan lain yang berlaku bagi perusahaan serta setiap kali
diminta oleh RUPS.
11. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar
Perusahaan dan RUPS

Dalam menjalankan tugas dan fungsi Direksi tersebut, ditetapkan pembagian tugas sebagai berikut :

1) Direktur Utama

Tugas Direktur Utama adalah sebagai berikut :


1. Untuk dan atas nama Direksi menjalankan dan bertanggung jawab atas segala Ketentuan RUPS.
2. Bertindak atas nama Direksi sebagai wakil perusahaan baik di dalam dan di luar pengadilan dan
melakukan segala tindakan atau perbuatan baik yang berkaitan dengan kepengurusan maupun
kepemilikan serta mengikat kerja sama dengan pihak lain.
3. Mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direksi, Kepala Satuan Pengawas Intern,
Sekertaris Perusahan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan, dan Kepala Wilayah Usaha Pos
serta mengusulkan dan memimpin rapat direksi.
4. Menerima pertanggung jawaban tugas Kepala Satuan Pengawasan Intern.
5. Mengadakan hubungan dengan pihak luar terutama mengenai hal-hal yang menyangkut
kebijaksanaan pengembangan perusahaan dan kebijaksanaan lainnya yang bersifat umum.

2) Direktorat Operasi

Direktorat operasi dipimpin oleh Direktorat Operasi yang bertugas membina dan mengendalikan kegiatan
pelayanan jasa komunikasi, logistik serta jasa keuangan atau keagenan dan filateli, baik untuk hubungan di
dalam maupun di luar negeri.

Direktorat Operasi ini terdiri dari 8 sub bagian :

1. Sub direktorat Bina Operasi


a. Bagian Jaringan Lalu Lintas
b. Bagian Jaringan Layanan
2. Sub Direktorat Bina Mutu Layanan
a. Bagian Standar Layanan
b. Bagian Kendali Mutu
c. Bagian Pengembangan Mutu
3. Unit Bisnis Komunikasi
Unit Bisnis Komunikasi ini dipimpin oleh seorang General Manajer, yang mempunyai tugas
mengelola dan mengembangkan bisnis komunikasi serta meningkatkan daya saing layanan
komunikasi. Manajer ini bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pencapaian kinerja
manajemen unit bisnis komunikasi. Unit bisnis komunikasi ini dibagi menjadi dua :
1. Bagian Target dan Kinerja Bisnis Komunikasi (Tarkinkom)
Bagian Target dan Kinerja Bisnis Komunikasi ini dipimpin oleh seorang manajer yang
mempunyai tugas pokok menyusun target dan analisis kinerja produk komunikasi dan
laporan realisasinya. Manajer ini bertanggung jawab terhadap akurasi penetapan target dan
alokasinya ke wilayah serta meningkatkan kinerja manajemen unit bisnis komunikasi.

Bagian tarkinkom ini dibagi lagi menjadi dua bagian :

a. Sub Bagian Penetapan Target dan Kinerja Bisnis Komunikasi


Pada bagian ini tugas pokoknya adalah menetapkan target dan analisis
kinerja unit bisnis.
b. Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan Bisnis Komunikasi
Pada bagian ini tugas pokoknya adalah menetapkan target dan analisi
kinerja unit bisnis.
2. Bagian Pemasaran Bisnis Komunikasi (Pemsarkom)
Bagian Pemasaran Bisnis Komunikasi dipimpin oleh seorang manajer yang mempunyai
tugas pokok yaitu menyelenggarakan aktivitas pemasaran, penjualan produk, penelitian
pasar, intelejen pasar, analisi pesaing, analisis mitra strategis, pengembangan produk
komunikasi, dan pengelolaan gemar berkirim surat. Manajer ini bertanggung jawab
terhadap aktivitas kegiatan pemasaran layanan bisnis komunikasi, dan bertanggung jawab
terhadap kesediaan layanan sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.
Bagian Pemsarkom ini membawahi suatu sub bagian, yaitu : Sub Bagian Pemasaran dan
Pembinaan Pelanggan Bisnis Komunikasi. Sub bagian ini mempunyai tugas pokok, yaitu
melakukan aktivitas pemasaran dan penjualan produk layanan bisnis komunikasi, akuisisi
pelanggan baru, kepuasan pelanggan, dan merancang sistem pengembangan budaya
berkirim surat.
4. Unit Bisnis Logistik
a. Bagian Target Kinerja Bisnis Logistik
b. Bagian Pemasaran Bisnis Logistik
5. Unit Bisnis Keuangan dan Keagenan
a. Bagian Target dan Kinerja Bisnis Keuangan
b. Bagian Pemasaran Bisnis Logistik
c. Bagian Pengelolaan Utang Piutang Usaha Keuangan dan Keagenan
6. Unit Bisnis Filateli

3) Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana

Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana dipimpin oleh Direktur Perencanaan, Teknik dan Sarana yang
mempunyai tugas menyusun rencana strategis, rencana bisnis, dan rencana jangka pendek yang relevan
sebagai tahapan pencapaian tujuan perusahaan dan melakukan aktivitas rekayasa proses bisnis serta
mengelola prasarana dan property. Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana terdiri dari :

1. Sub Direktorat Perencanaan


a. Bagian perencanaan strategis
b. Bagian perencanaan usaha
c. Bagian perencanaan data
2. Sub Direktorat Teknik dan Sasaran
a. Bagian teknik dan sistem informasi
b. Bagian perangko dan materai
c. Bagian peralatan
d. bagian bangunan dan kendaraan
3. Bagian Sekretaris Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana

4) Direktorat Keuangan

Direktorat Keuangan dipimpin oleh Direktur Keuangan yang bertugas membina dan mengelola keuangan
perusahaan dan penyertaan modal perusahaan serta menetapkan kebijakan harga pokok produksi.
Direktorat Keuangan terdiri dari :

1. Bagian Sekretaris Direktorat Keuangan


Bagian Sekretaris Direktorat Keuangan ini mempunyai tugas pokok mengkoordinasi penyusunan laporan
Direktorat Keuangan, menyiapkan naskah instruksi, membuat surat edaran Direktur Keuangan, dan
menyelenggarakan kesekretariat Direktorat Keuangan.
2. Sub Direktorat Pengendalian Keuangan

Sub Direktorat Pengendalian Keuangan mempunyai tugas menetapkan dan mengembangkan kebijakan,
sistem dan prosedur akuntansi serta struktur permodalan perusahaan serta kebijakan investasi, sehingga
tercapainya performansi keuangan yang kuat dan sehat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta mengawasi penyusunan anggaran pendapatan dan biaya perusahaan.

a. Bagian Akuntansi
Bagian Akuntansi mempunyai tugas untuk mengelola, mengembangkan, dan
melaksanakan kebijakan sistem dan prosedur akuntansi serta mengawasi pertanggung
jawaban keuangan perusahaan, sehingga menjamin tercapainya kinerja keuangan
perusahaan yang sehat.
b. Bagian Anggaran dan Investasi
Bagian anggaran dan investasi mempunyai tugas mengelola dan menyusun alokasi
anggaran dalam rangka menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan. Selain itu
bagian anggaran dan investasi juga mempunyai tugas mengkonsolidasi dan menjamin
ketersediaan sumber pendanaan dan pengalokasiannya ke seluruh unit organisasi serta
mengawasi pelaksanaannya.
c. Bagian Akuntansi Biaya
Bagian akuntansi biaya mempunyai tugas mengembangkan dan menyusun formulasi
struktur biaya dan harga pokok serta mekanisme perhitungan harga transfer sebagai dasar
penetapan kebijakan harga dan penilaian kinerja setiap unit organisasi.
3. Sub Direktorat Pembendaharaan

Sub direktorat pembendaharaan mempunyai tugas mengelola keuangan, menetapkan strategi, dan
kebijakan pengelolaan kas serta mengendalikan penyertaan modal perusahaan, sehingga mampu
memberikan kontribusi seoptimal mungkin. Sub direktorat perbendaharaan terbagi menjadi :

a. Bagian Pengelolaan Kas


Tugas pokoknya adalah mengelola, mengendalikan, dan menganalisis likuiditas
perusahaan serta portofolio investasi keuangan, sehingga mampu memberikan nilai
tambah yang optimal bagi perusahaan.
b. Bagian Pengendalian dan Penyertaan Modal Perusahaan
Tugas pokoknya adalah menganalisis dan mengevaluasi serta melaporkan kinerja finansial
dan operasi anak perusahaan (Joint Venture), sehingga mampu memberikan informasi
yang komprehensif tentang perkembangan suatu anak perusahaan.

5) Direktorat Sumber Daya Manusia

Direktorat Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Direktur Sumber Daya Manusia yang bertugas untuk
membina, mengelola, dan memelihara kesejahteraan sumber daya manusia serta mengembangkan
organisasi dan sistem manajemen. Direktorat Sumber Daya Manusia terdiri dari :

1. Sub Direktorat Pelatihan

a. Bagian Penyelenggaraan Pelatihan


b. Bagian Bina Program
c. Bagian Umum Pelatihan

2. Sub Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia

a. Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia


b. Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia
c. Bagian Informasi dan SIM sumber Daya Manusia
d. Bagian Organisasi

3. Bagian Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

4. Bagian Sekretariat Sumber Daya Manusia

6) Satuan Pengawas Intern (SPI)

Satuan Pengawas Intern (SPI) berada di bawah pimpinan Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI).
1. Bidang Pengawasan Keuangan
Tugas pokoknya adalah memeriksa dan mengevaluasi sistem pelaporan dan pelaksanaan
pembukuan keuangan yang dilakukan setiap usaha/unit/bagian sesuai dengan rencana dan
kebijakan ditetapkan perusahaan.
2. Bagian Pengawasan Operasional
Tugas pokoknya adalah memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan sistem operasi bisnis
perusahaan sesuai dengan Standar Operasional Produk (SOP) dan kualitas layanan yang
telah ditetapkan dan atau dijanjikan.
3. Satuan Pengawasan Intern (SPI) Wilayah
Tugas pokoknya adalah melaksanakan pemeriksaan bidang keuangan dan bidang
operasional Unit Pelaksanaan Teknik (UPT) di wilayah yang bertalian serta memberikan
saran-saran perbaikan. Satuan Pengawas Intern (SPI) wilayah ini terdiri dari: Bagian
Pengawasan Keuangan & Bagian Pengawasan Operasional

7) Sekretariat Perusahaan

Sekretariat Perusahaan dipimpin oleh sekretaris perusahaan yang bertanggung jawab kepada direksi.
Sekertaris perusahaan ini mempunyai tugas yang bertanggung jawab kepada direksi. Sekertaris perusahaan
ini mempunyai tugas pokok mengkoordinasi seluruh kegiatan anggota direksi dengan seluruh unit
perusahaan yang terkait dan membina serta mengelola kegiatan kesekretariatan. Direktur Utama, kegiatan
bidang hokum, hubungan masyarakat, hubungan internasional, serta dokumentasi, serta rumah tangga
kantor pos, dan mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan pengawasan melekat. Sekertaris perusahaan ini
terdiri dari :

a. Bagian Sekretariat Direktur Utama


b. Bagian Hukum
c. Bagian Komunikasi Korporat
d. Bagian Hubungan Internasional
e. Bagian Dokumen dan Museum

8) Pusat penelitian dan Pengembangan

Pusat penelitian dan pangembangan dipimpin oleh kepala pusat penelitian dan pengembangan yang
bertanggung jawab kepada direksi. Tugas pokoknya adalah melakukan penelitian-penelitian dan
pengembangan sistem manajemen.
2.3 Visi Misi PT Pos Indonesia

a. Visi

Menjadi pilihan utama layanan logistik dan jasa keuangan.

b. Misi
1. Memberikan solusi layanan logistik e-commerce yang kompetitif.
2. Menjalankan fungsi designated operator secara profesional dan kompetitif.
3. Memberikan solusi jasa layanan keuangan terintegrasi yang kompetitif dalam rangka mendukung
financial inclusion berbasis digital.
4. Memberikan solusi layanan dokumentasi dan otentikasi digital yang kompetitif.

2.4 Lokasi Perusahaan

Sumber : www.posindonesia.com

Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki
4.800 Kantorpos online, serta dilengkapi elektronik mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik
merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem kodepos diciptakan
untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah Indonesia mampu diidentifikasi
dengan akurat.

Ekspansi wilayah pelayanan Pos Indonesia tidak hanya meliputi wilayah Indonesia saja, tetapi juga sudah
meliputi dunia internasional dengan menjalin kerjasama badan usaha di negara lain yang berskala
internasional, seperti Western Union.
Sumber: www.posindonesia.com

Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan
Indonesia dengan memanfaatkan infrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 58.700 titik
layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen
kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Wilayah layanan tersebut terbagi dalam
11 Regional.

Kantor Regionar PT Pos Indonesia

. Nama Alamat Telp / Fax Email


Telp : 061-4570053
Kantor Regional I Jl. Prof. HM Yamin, SH No. 44 / 061-4149488 , 200kwil
1 Medan 20004 Kodepos 20231 Fax : 061-4551161 @posindonesia.co.id
Telp : 0751-40033 ,
Kantor Regional II Jl. Khatib Sulaiman Fax : 0751- 250kwil
2 Padang 25004 Kodepos 25133 7051532 @posindonesia.co.id
Telp : 0711-313327
Kantor Regional III Jl. K.A. Rivai No. 63 / 0711-355800 , 300kwil
3 Palembang 30004 Kodepos 30135 Fax : 0711-350228 @posindonesia.co.id
Telp : 021-3860006
Kantor Regional IV Jl. Gedung Kesenian No. 2 / 021-3860007 , 100kwil
4 Jakarta 10004 Kodepos 10710 Fax : 021-3860004 @posindonesia.co.id
Telp : 022-2503618
Kantor Regional V Jl. Pahlawan No. 87 , Fax : 022- 400kwil
5 Bandung 40004 Kodepos 40123 2509135 @posindonesia.co.id
Telp : 024-8311559
Kantor Regional VI Jl. Sisinga Mangaraja 45 / 024-317039 , Fax 500kwil
6 Semarang 50004 Kodepos 50253 : 024-8317013 @posindonesia.co.id
Telp : 031-3520033
Kantor Regional VII Jl. Krembangan Barat 75 / 031-3520034 , 600kwil
7 Surabaya 60004 Kodepos 60175 Fax : 031-3529140 @posindonesia.co.id
Telp : 0361-226581
Kantor Regional VIII Jl. Kapt. Cok A Tresna / 0361-226585 , 800kwil
8 Denpasar 80004 Kodepos 80234 Fax : 0361-226584 @posindonesia.co.id
Telp : 0511-
Kantor Regional IX Jl. Basuki Rahmat 02 4772122 , Fax : 700kwil
9 Banjarbaru 70004 Kodepos 70711 0511-4772319 @posindonesia.co.id
Telp : 0411-872848
Kantor Regional X Jl. A.P. Pettarani , Fax : 0411- 900kwil
10 Makassar 90004 Kodepos 90222 856045 @posindonesia.co.id
Telp : 0967-584208
Kantor Regional XI Jl. Pahlawan No. 1 Abepura , Fax : 0967- 990kwil
11 Jayapura 99004 Kodepos 99351 584080 @posindonesia.co.id
Sumber: www.posindonesia.com

Dalam melaksanakan pelayanan pos di Indonesia, Pos Indonesia membagi wilayah negara Indonesia
sebelas daerah atau divisi regional dalam pengoperasiannya. Pembagian divisi-divisi tersebut mencakup
semua provinsi yang ada di Indonesia, yang terbagi menjadi 219 Kantor Pos Pemeriksa (KPRK) tipe A-E.
Setiap divisi meliputi satu atau beberapa provinsi yang menjadi bagian dari divisi tersebut.

Divisi-divisi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Regional I Pusat Medan (meliputi Provinsi Aceh dan Sumatra Utara)


2. Regional II Pusat Padang (meliputi Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatra Barat)
3. Regional III Pusat Palembang (meliputi Provinsi Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatra Selatan,
dan Kepulauan Bangka Belitung)
4. Regional IV Pusat Jakarta (meliputi provinsi D. K. I. Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat)
5. Regional V Pusat Bandung (meliputi sebagian Provinsi Jawa Barat)
6. Regional VI Pusat Semarang (meliputi Provinsi Jawa Tengah dan D. I. Yogyakarta)
7. Regional VII Pusat Surabaya (meliputi Provinsi Jawa Timur)
8. Regional VIII Pusat Denpasar (meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara
Timur)
9. Regional IX Pusat Banjarbaru (meliputi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan)
10. Regional X Pusat Makassar (meliputi Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Maluku Utara)
11. Regional XI Pusat Jayapura (meliputi Provinsi Papua Barat, dan Papua).

2.5 Bentuk Badan Usaha

PT Pos Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan usaha di bidang pelayanan jasa pos bagi masyarakat baik di dalam maupun di luar
wilayah Indonesia. Sebagai penyedia jasa pos tertua di Indonesia, PT Pos Indonesia (Persero) senantiasa
bertekad untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sehingga mampu turut serta
memajukan perekonomian nasional melalui paduan layanan yang diberikan hingga ke pelosok negeri.

Hingga saat ini, PT Pos Indonesia (Persero) melaksanakan kegiatan pos dengan bertumpu kepada tiga
bisnis intinya yaitu layanan pengiriman surat dan paket, logistik, dan jasa keuangan. Di masa depan, melalui
sebaran dan luasnya jaringan yang dimiliki, PT Pos Indonesia (Persero) akan memanfaatkan jaringan
tersebut untuk mengembangkan keseluruhan portofolio bisnisnya sehingga PT Pos Indonesia (Persero)
tidak hanya menjadi penyelenggara pos, tetapi mampu bertransformasi menjadi network company yang
andal dan terdepan. Sebagai BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas maka PT Pos Indonesia (Persero)
tunduk kepada Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

2.6 Bidang Usaha

PT. Pos Properti Indonesia telah mempersiapkan diri sebagai pelaku bisnis di sektor properti dan konstruksi
dengan bidang usaha :

1. Jasa Agen Properti, Jasa Pengelolaan dan Penyewaan Gedung Perkantoran, Taman Hiburan /
Rekreasi dan Kawasan Berikat.
2. Jasa Pengelolaan dan Pengusaha Properti meliputi Jasa Pengelolaan Tanah dan Bangunan, Jasa
Pengembang, Jasa Konstruksi / Sipil Gedung, Jalan dan bangunan lainnya, Mekanikal dan
Elektrikal.
3. Jasa Konsultasi Manajemen Properti meliputi Manajemen Gedung Perkantoran, Apartemen, Hotel,
Mall, Rumah Sakit, Ruko dan lain-lain.
4. Jasa Penyewaan Ruangan dan MICE (Meeting, Incentive, Conference,. Exhibition), penyewaan
ruang perkantoran, dan ruang usaha perdagangan.
5. Jasa Rekayasa (Engineering) dan Konsultan Bidang Pekerjaan Umum / Sipil, Arsitektur dan
Design.
6. Jasa Konsultasi Bidang Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Properti.
7. Jasa Keselamatan Kerja, Keamanan dan Kebersihan meliputi Jasa Penyediaan Personil Satuan
Pengamanan (Satpam) serta Petugas Kebersihan (Cleaning Service

2.7 Daerah Pemasaran

Wilayah penjualan Kantor Regional VI ialah

mencangkup 33 wilayah kabupaten/kota di dua provinsi. Yaitu sebagai berikut:

No Daerah No Daerah
1 Banjarnegara 18 Kudus
2 Blora 19 Magelang
3 Brebes 20 Purworejo
4 Bantul 21 Salatiga
5 Boyolali 22 Semarang
6 Cilacap 23 Solo
7 Pati 24 Sragen
8 Pekalongan 25 Sukoharjo
9 Pemalang 26 Tegal
10 Purbalingga 27 Temangung
11 Purwodadi 28 Ungaran
12 Purwoketo 29 Wonogiri
13 Jepara 30 Wonosari
14 Karanganyar 31 Wonosobo
15 Kebumen 32 Wates
16 Kendal 33 Yogyakarta
17 Klaten
Dari 33 Kabupatan/Kota yang masuk kedalam wilayah cangkupan Kantor Regional VI adalah secara
geografis yaitu variable wilayah yang bedasarkan Kabupaten/Kota di 2 Provinsi. Dan menjaring pelanggan
pebisnis yang besar maupun pebisnis kecil di 33 Kabupaten/Kota di atas. Dengan hal yang ditawarkan
adalah sangat mudah mendapatkan Kantor pos di manapun karena di setiap kecamatan di Kabupaten/Kota
di atas memiliki Kantorpos.

Segmen Pasar Bisnis Berdasarkan Variabel Demografis

Pada variabel ini lebih tepatnya menunjukan walaupun sudah 33 Kabupaten/Kota yang di jadikan pasar
sesuai dengan variabel geografis diatas kemudian PT Pos Indonesia membuat perbedaan dalam penjaringan
pelanggan bisnis. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan secara demografisnya yaitu keadaaan perkotaan
yang subur akan industri dan badan usaha yang lain. Wilayah subur industri, wilayah ini bisanya adalah
wilayah yang memiliki karakteristik perkotaan. Berikut dari 33 Kabupaten Kota yang memiliki
karakteristik perkotaan, yaitu:

No Daerah
1 Semarang
2 Yogyakarta
3 Magelang
4 Solo
5 Purwokerto
6 Tegal
7 Pekalongan
8 Ungaran
9 Klaten
10 Kudus
11 Cilacap

Dari data yang pelanggan pebisnis yang sudah mesuk menjadi pelanggan korporat yang telah bekerjasama
dengan Pos Indonesia Kabupaten/Kota diatas adalah Kabupaten/Kota yang memiliki tingkat kesuburan
industri di banding yang lainya. Dan secara demografis wilayah-wilayah diatas memiliki karakteristik
perkotaan lebih maju di bidang industry di banding yang lainya. Jadi jika dilihat secara demografis wilayah-
wilayah diatas akan mendapat penanganan lebih dari segi pemasaran untuk lebih banyak menarik
pelanggan karena jenis wilayah diatas memiliki karakteristik wilayah yang subur industri.

Tinjauan Teoritis

1. 1Engel dan kawan–kawan (Umar, 1999) yang mengatakan bahwa perilaku konsumen merupakan
suatu tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan tersebut.
2. Menurut Sumarwan (2003) adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang
mendorong tindakan tersebut pada saat belum membeli ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal – hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.
3. Kotler (2000) menyebutkan kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal
dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan harapannya.
Kepuasan adalah semacam langkah perbandingan antara pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat
menghasilkan sesuatu yang nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman secara rohani, bukan
hanya nyaman karena dibayangkan atau harapan.
4. Kepuasan konsumen menurut Zeithaml dalam Erida (2009) akan dipengaruhi oleh fitur spesifik
dari produk atau jasa dan persepsi terhadapkualitas. Kualitas jasa pada dasarnya menggambarkan
sejauh mana jasa yang dirasakan pelanggan dapat memenuhi harapan mereka. Kualitas merupakan
elemen dominan dalam evaluasi yang dilakukan pelanggan.
5. Menurut Kotler (2000) pelayanan merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan mengakibatkan kepemilikan
apapun. Menurut
6. Umar (2003) pelayanan secara umum adalah rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain
disertai kemudahan-kemudahan dan memenuhi segala kebutuhan mereka.
7. Menurut Payne (2000) pelayanan adalah rasa menyenangkan atau tidak menyenangkan yang oleh
penerima pelayanan pada saat memperoleh pelayanan. Payne juga mengatakan bahwa pelayanan
pelanggan
8. Kualitas layanan merupakan pemenuhan dari harapan konsumen atau kebutuhan konsumen yang
membandingkan antara hasil dengan harapan dan menentukan apakah konsumen sudah menerima
layanan yang berkualitas (Mulyono, 2008 dalam Scheuning, 2004).
9. Menurut Liu (2005) terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan kualitas
pelayanan disetiap tingkat pemisahan dari indikasi selanjutnya bahwa masing-masing sub divisi
yaitu mengambil pengertian sebagai aspek penting dari kualitas pelayanan.
10. Fornell (1992) dalam Andersson dan Lindestad (1998), dengan studinya mengenai konsumen di
Swedia membuktikan bahwa terdapat hubungan antara kualitas yang dirasakan dan kepuasan.
Pelayanan yang berkinerja tinggi adalah pelayanan yang mampu melebihi harapan dari konsumen.
11. Taylor (1994) membuktikan bahwa kepuasan konsumen ditentukan oleh penilaian konsumen
terhadap mulitas pelayanan yang diberikan.
12. Taylor (1992) menemukan adanya hubungan yang kuat dan positif antara kualitas layanan
keseluruhan dan kepuasan.
13. Menurut Schnaars (1991) dalam Prasetyo (2008) pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah
mendaptkan pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan
beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara pelanggan dan perusahaan menjadi harmonis atau
dekat, memberikan dasar yang baik bagi pelanggan ulang produk atau jasa tersebut atau tercapinya
loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan,
sebab akan menimbulkan hubungan sebab akibat yang bertambahnya tingkat keuntungan atau laba
perusahaan (Prasetyo, 2008).
14. Wahyuningsih (2002) melakukan penelitian tentang kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah
yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Berdasarakan Kualitas Pelayanan Pada Rumah
Sakit Umum Karanganyar. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan konsumen dan aspek kehandalan (reliability) dari
dimensi kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kepuasan
konsumen.
15. Junaedi (2002) menemukan penelitian dengan judul Analisis Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Nasabah Taplus BNI cabang Surakarta. Kesimpulan dalam penelitian menunjukkan bahwa varibel
empathy yang merupakanpenjiwaan dan perhatian yang bersifat pribadi kepada nasabah, seperti
kemampuan dalam memberikan perhatian khusus kepada nasabah, menyediakan waktu untuk
nasabah bila menghadapi persoalan, pendekatan pribadi, perhatian akan minat dan kebutuhan
nasabah merupakan variabel yang dinilai nasabah taplus BNI cabang Surakarta sebagai hal yang
dianggap paling penting dan mempunyai pengaruh yang paling signifikan untuk meningkatkan
kepuasan
16. Taylor (1992) menemukan adanya hubungan yang kuat dan positif antara kualitas layanan
keseluruhan dan kepuasan.
17. Menurut Schnaars (1991) dalam Prasetyo (2008) pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah
mendaptkan pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan
beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara pelanggan dan perusahaan menjadi harmonis atau
dekat, memberikan dasar yang baik bagi pelanggan ulang produk atau jasa tersebut atau tercapinya
loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan,
sebab akan menimbulkan hubungan sebab akibat yang bertambahnya tingkat keuntungan atau laba
perusahaan (Prasetyo, 2008).
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tahap Peramcangan

Dalam meningkatkan kecepatan pelayanan pada konsumen, baik dalam memberikan informasi maupun
dalam pengiriman Kantor Pos membentuk jaringan pada Gambar 11.

Dari gambar jaringan komputer tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bos Office
Bos Office sebagai kantor pusat yang pertama kali menyediakan data base sebelum dilakukan
pengolahan data.
2. Kepala Kantor
Pada bagian kepala kantor, program yang digunakan adalah program aplikasi RBS (Retail Book
System). Komputer pada bagian ini digunakan untuk menyimpan data (file) data pemasok. Data
yang ada pada computer ini adalah laporan bulanan data penerimaan paket pos. Komputer ini telah
dilengkapi dengan printer merk epson, yaitu printer yang digunakan untuk mencetak label. Semua
informasi atau data yang tersimpan pada komputer ini secara otomatis akan terkoneksi dengan
komputer loket, informasi, dan supervisor logistik.
3. Logistik
Kantor Pos menyediakan komputer untuk logistik guna mempermudah dalam menjalankan tugas
operasionalnya. Program yang dipakai pada komputer ini adalah microsoft office.
4. Loket/administrasi
Dari seluruh transaksi yang terjadi pada komputer logistik akan terhubung langsung pada komputer
bagian administrasi atau loket. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan dalam
mendapatkan informasi mengenai data pengiriman paket yang telah terjadi setiap harinya. Program
komputer yang dipakai pada bagian administrasi, antara lain:
Program aplikasi bibo. Program komputer ini digunakan untuk membuat laporan mengenai keluar
masuknya anggaran perusahaan.
Program aplikasi pajak. Program ini digunakan untuk menghitung, membuat laporan dan
menyimpan file mengenai pajak yang ditanggung oleh pemasok paket.
Dari data-data tersebut kemudian dicetak atau diprint sebagai bukti laporan administrasi dan
selanjutnya akan membuat kesimpulan untuk laporan dalam periode yang telah ditentukan.
5. Informasi
Untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan dalam
memberikan informasi mengenai kedatangan paket, pihak perusahaan kantor pos menyediakan
komputer untuk informasi. Program yang digunakan pada komputer ini adalah aplikasi INFO.
Dengan program tersebut, maka informasi mengenai kedatangan paket bisa dilihat pada komputer
informasi ini, dengan memilih menu yang ada. Data yang ada pada komputer informasi antara lain:
tujuan pengiriman, tanggal pengiriman, lama pengiriman.
Tahap Perancangan Berdasarkan spesifikasi teknis yang telah ditentukan selanjutnya dapat
dirancang sistem informasi dan perangkat lunak yang akan digunakan. Metode perancangan
disesuaikan dengan kebutuhan implementasi lapangan.

3.2 Tahap Analisis

Analisis Sistem Yang Berjalan

Dari hasil studi di lapangan menunjukan bahwa sistem yang sedang berjalan di PT. POS INDONESIA
khususnya pada layanan POS Express sudah

menerapkan sistem informasi terintegrasi yang dikenal dengan i-POS (IntegratedPOS) untuk menunjang
proses kegiatan pengiriman kiriman. Selain itu PT. Pos Indonesia juga menyediakan layanan fasilitas
pelacakan kiriman melalui website PT. Pos Indonesia dan sms gateway untuk mengetahui informasi status
keberadaan kiriman. Adapun uraian proses kegiatan pelacakan kiriman yang sedang berjalan pada layanan
Pos Express di PT. Pos Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Pengirim mendatangi kantor Pos Express dan menyerahkan kiriman kepada petugas Pos.
2. Petugas Pos menginputkan data kiriman dan mencetak nomor resi yang berfungsi sebagai nomor bukti
pengiriman kiriman dan dapat digunakan pengirim untuk melacak atau mengecek kiriman.
3. Petugas Pos memberikan bukti pengiriman berupa nomor resi ke pengirim.
4. Pengirim menerima nomor resi sebagai bukti pengiriman dan dapat digunakan untuk melacak kiriman.
5. Untuk mengetahui status keberadaan kiriman, pengirim dapat menggunakan fasilitas layanan website
dan sms Gateway. Jika menggunakan layanan website, pengirim membuka website PT. Pos Indonesia
dan menginputkan nomor resi di bagian Lacak Kiriman kemudian akan tampil halaman informasi status
kiriman. Jika ingin menggunakan layanan sms Gateway, pengirim hanya perlu menulis pesan singkat
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PT. Pos Indonesia
Analisis Dokumen
Bentuk dokumen keluaran adalah bentuk dari dokumen – dokumen yang dikeluarkan untuk bukti
proses pengiriman kiriman. Dibawah ini adalah uraian bentuk dokumen keluaran yang ada dalam
proses pelacakan kiriman pada layanan
Pos Express di PT. POS INDONESIA :
Nama Dokumen : Bukti Terima Kiriman
Fungsi : Sebagai bukti pengiriman
Sumber : PT. POS
Tujuan : Pengirim
Media : Kertas Cetakan
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap setelah melakukan pengiriman.
Analisis Prosedur yang Berjalan
Berdasarkan uraian diatas secara spesifik objek penelitian berkenaan dengan sistem pelacakan kiriman
pada layanan Pos Express. Adapun proses global dari mulai pengirim menyerahkan kiriman ke kantor
pos dan petugas PT. POS memproses kiriman dengan sistem yang telah terintegrasi, kemudian petugas
PT. POS mendistribusikan kiriman ke kantor pos tujuan dan menyerahkan kiriman kepada penerima

3.3 Tahap Rancangan

1. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)


Sistem informasi ERP (Entreprise Resource Planning) merupakan suatusistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan
mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun
distribusi di perusahaan bersangkutan (Gambar 3).
2. Sistem Customer Relationship Management (CRM)
Sistem CRM adalah suatu sistem, metodologi, strategi, perangkat lunak(software) dan aplikasi
berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan
para pelanggan. CRM terdiri atas tiga unsur pokok yaitu manusia, teknologi dan proses.
3. Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM adalah suatu sistem, metodologi, strategi, perangkat lunak(software) dan aplikasi
berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan
para pemasok.
4. Integrasi Aplikasi Perusahaan/ Enterprise Aplication Integration (EAI)
Software EAI memungkinkan para pemakai membuat model berbagaiproses bisnis yang dilibatkan
dalam interaksi yang harus terjadi antar aplikasi bisnis. EAI juga menyediakan middleware yang
melakukan konversi dan koordinasi data, komunikasi aplikasi dan layanan pesan, serta akses ke
berbagai interface aplikasi yang terlibat. Jadi, software EAI dapat mengintegrasikanberbagai
kelompok aplikasi perusahaan dengan memungkinkan user bertukar data sesuai dengan peraturan
dari model proses bisnis yang dikembangkan oleh user.
5. Sistem Pemrosesan Transaksi/ Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi lintas fungsi yang memproses data dariterjadinya transaksi bisnis.
Transaksi adalah berbagai kegiatan yang terjadi sebagai bagian dari aktivitas bisnis, seperti
penjualan, pembelian, penyimpanan, penarikan, pengembalian dan pembayaran.
6. Sistem Kerjasama Perusahaan/ Enterprise Collaboration System (ECS)
ECS adalah sistem informasi lintas fungsi yang meningkatkan komunikasi,koordinasi, dan
kerjasama antar anggota tim bisnis dan kelompok kerja. Teknologi informasi, terutama teknologi
Internet, memberikan berbagai alat untuk membantu perusahaan bekerjasama untuk
mengomunikasikan berbagai ide, berbagi sumber daya dan mengkoordinasikan usaha kegiatan
kerjasama sebagai anggota dari proses formal dan informal, tim proyek, dan kelompok kerja yang
membentuk organisasi.
3.4 Tahap Penerapan

Aplikasi sistem Informasi Manajemen menggunakan komputer. Pemakaian komputer sangat penting.
Dalam operasional kerjanya, Kantor Pos menggunakan dua buah personal computer desktop,
spesifikasinya antara lain:

1. Perangkat Keras (Hardware)

Di Kantor Pos dalam operasional kerjanya setiap bagian menggunakan komputer. Komputer yang
digunakan pada setiap bagian tersebut mempunyai fungsi kerja yang berbeda, sehingga perangkat keras
yang terdapat pada perangkat komputer ada beberapa bagian yang berbeda jenisnya. Dari masing-masing
bagian tersebut antara lain:

A. Server

a. Monitor: Jenis monitor yang digunakan pada server adalah jenis LG.

b. Unit Pusat Pengolahan (Control Processing Unit/CPU)

a. Processor : Intel Core 2 Duo 1.8Ghz


b. Hardisk : 500GB
c. RAM : 4GB
B. Workstation : Data Entry, Administrasi, Supervisior, Informasi)

a. MonitorJenis monitor yang digunakan pada administrasi, supervisor, informasi adalah jenis LG

b. Unit Pusat Pengolahan (Control Processing Unit/CPU)

a. Processor : Intel Core 2 Duo 1.8Ghz


b. Hardisk : 500GB
c. RAM : 2GB
C. Register (Loket)

a. Monitor: Jenis monitor yang digunakan pada loket adalah jenis LG.

b. Unit Pusat Pengolahan (Control Processing Unit/CPU)

a. Processor: Intel Core 2 Duo 1.8Ghz


b. Hardisk: 500GB
c. RAM : 4GB
2. Perangkat Lunak (Software)

Aplikasi perangkat lunak yang dipergunakan pada komputer di Kantor Pos, antara lain:

a. Server: Program komputer yang dipakai oleh Kantor Pos pada bagian server dibuat oleh Microsoft
Windows 2000.
b. Workstation

3. Data Entry
Program komputer yang dipakai pada bagian Data Entry yaitu oleh Microsoft Windows 98 dan
program yang dipakai adalah program aplikasi Excel.
4. Informasi
Pada bagian informasi program komputernya dibuat oleh Microsoft Windows 98, sedang program
yang digunakan adalah program aplikasi INFO dengan menggunakan Visual Basic 6.0
5. Administrasi
Program komputer yang dipakai pada again administrasi dibuat oleh Microsot Windows 98 dan
program yang dipakai yaitu program aplikasi SAC (Administration Counter System), dengan
menggunakan

Aplikasi Utama E-business

Aplikasi-aplikasi utama e-business dan hubungannya satu sama laindiringkas dalam arsitektur perusahaan
Aplikasi-aplikasi ini terintegrasi lintas fungsi perusahaan, contohnya seperti Enterprise ResourcePlanning
(ERP), Manajemen Hubungan Pelanggan/ Customer RelationshipManagement (CRM), dan Manajemen
Rantai Pasokan/ Supply Chain Manajemen(SCM), Enterprise Aplication Integration (EAI), Transaction
Processing Systems(TPS), Enterprise Collaboration System (ECS).Sistem ERP (Enterprise Resource
Planning)

Sistem informasi ERP (Entreprise Resource Planning) merupakan suatusistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan
mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
perusahaan bersangkutan

3.5 Tahap Penggunaan

E-Business merupakan salah satu bisnis dengan prospek besar dan Postelah memiliki kompetensi di bidang
ini, antara lain
1. Aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP)
PT. Pos Indonesia (Persero) memanfaatkan sistem ERP ini pada operasi,jasa dan distribusi, dengan
mempertimbangkan pengoprasian perusahaan pada proses internal melalui manajemen sumber daya
manusia perusahaan, akuntansi, keuangan, logistik dan distribusi secara tepat waktu.
ERP dibutuhkan perusahaan untuk bisa mendapatkan efisiensi, kecepatan, dan responsivitas yang
dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan di lingkungan bisnis yang dinamis saat ini. Beberapa contoh
aplikasi ERP pada PT. Pos Indonesia adalah untuk mendukung:
a. IT (Information Technology)
Teknologi Informasi sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan di karena adanya pengintegrasian
berbagai proses dan entitas bisnis. Esensi dari pengintegrasian tersebut adalah melakukan share
terhadap informasi yang dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai pihak. Sebagai contoh
adalahpengembangan jaringan sebagai alatpenunjang kinerja dari produk-produk EBusiness. Hal
penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan IT adalah scaleable solution & open system, ini
diperlukan agar sistem setiap saat dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal keterkaitan
dengan proses bisnis, maka ketepatan IT yang digunakan akan mendorong/menentukan proses
bisnis yang excellent.
b. Business Process / Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan nilai pembeda (distinction) yang menciptakankeunggulan bersaing.
Proses bisnis dalam E-Business sangat kental diwarnai oleh IT untuk menghasilkan mutu layanan
yang akurat dan excellent. Sebuah proses bisnis yang baik, tentunya selain didukung dengan IT
juga harus didukung oleh SDM yang berkompeten dan equipment yang sesuai dengan proses bisnis
yang bertalian. Peran SDM tidak saja ditentukan oleh kemampuan teknis semata melainkan juga
perilaku yang mencerminkan kerja keras, mandiri, jujur dan teamwork oriented.
c. Perfomance Standard / Standar Kinerja
Untuk dapat masuk dan bertahan dalam suatu bisnis minimal harus memiliki standar output yang
sama dengan dengan standar yang berlaku umum di industri. Beberapa performance standard yang
berlaku umum tidak terlepas dari faktor-faktor accuracy, speed, efficiency, dan flexibility
d. Targeting
Arahan penggunaan pasar diarahkan berasarkan STP :
a. Segmentasi
Pembagian segmentasi dilakukan berdasarkan lingkup bisnis serta sumber daya yang ada
di lingkup bisnis PT. Pos Indonesia :
a. Lingkup Nasional
b.Lingkup UPT
c. Lingkup Wilpos
b. Targeting
Targeting pembagian bisnis mengarah pada lingkup arahan target yang potensial.
1. Target para pelaku Bisnis
Bagi para pelaku bisnis mengarah pada private sector yaitu sektor swasta dan
bisnis yang berorientasi pada profit.
2. Target Government
Untuk target lingkup pemerintah target mengarah pada lembaga
pemerintahan, serta mengarah pada instansi pemerintahan. Untuk yang lain
target juga terfokus pada perusahaan Nirlaba.
3. Individu
Arahan tertarget pada perseorangan seperti constumer individu serta para
pengguna teknologi informasi seperti ICT (Information, Communication,
Technology).
2. Aplikasi Customer Relationship Management (CRM)
PT. Pos Indonesia (Persero) memanfaatkan sistem CRM secara cukup intensif. Antara lain
pemanfaatannya adalah untuk mengelola program-programdibawah ini:
Program e-fila.com. Khususnya dalam forum filateli. Selainmenguntungkan pelanggan, program
ini juga menguntungkan PT. Pos Indonesia (Persero), karena dengan demikian dapat mengetahui
perilaku pelanggan, melakukan perbaikan berdasarkan masukan dari pelanggan, merespon
permintaan atau keluhan pelanggan dengan cepat dan terarah.
Program Kontak Kami), yakni bagi pelanggan yang inginmenyampaikan komentar, kritik, saran,
pertanyaan atau pengaduan kiriman, kepada pihak perusahaan.
Program Jejak Pendapat sebagai sarana untuk berkomunikasidengan PT. Pos Indonesia tentang
kiriman maupun informasi Jasa pos Indonesia,yakni melalui Email, Facebook dan Twitter, yang
dapat diakses secara langsung dari website PT Pos Indonesia.
3. Aplikasi Supply Chain Management (SCM)
PT. Pos saat ini memiliki outlet belanja produk–produk lengkap khasIndonesia secara online yang
bernama Plaza Pos (Gambar 7) yang dapat diakses melalui alamat website www.plazapos.com.
Serta memiliki program e-fila.com (Gambar 8) yang menjual produk perangko Indonesia
(Gambar).
PT. Pos Indonesia memanfaatkan sistem SCM untuk mengelola akun-akunpemasoknya. Pemasok-
pemasok utama yang telah disyaratkan mempunyai pengetahuan memadai mengenai sitem
informasi dan internetworking, serta mempunyai akses jaringan yang baik, dapat memantau data
dan kegiatan pasokan mereka secara online dan realtime. Sedangkan pemasok konvensional yang
masih menggunakan telepon atau cash and carry dikelola datanya oleh karyawan mitra utama,
dimana transaksi dilakukan.
PT. Pos Indonesia melakukan sosialisasi mengenai program SCM inikepada para pemasok, dan
menjelaskan berbagai nilai tambah (added value) antara lain membantu para pemasok mengatur
transaksi, adanya prediksi kebutuhan PT. Pos Indonesia yang lebih akurat, dan diperluasnya
jaringan kerja dari para pemasok.
4. Aplikasi Integrasi Perusahaan/ Enterprise Application Integration(EAI)
Aplikasi EAI pada PT. Pos Indonesia salah satunya adalah pada layananPlaza Pos yakni pelanggan
diminta untuk mengisi Member Area (Gambar 8), lalu melakukan submit. Dengan demikian,
perusahaan mengetahui informasi pelanggan yang mengunjungi Plaza Pos.
Contoh lain adalah dalam sistem pembelian pelanggan pada program PlazaPos, yang akan
membuat permintaan elektronik, setelah permintaan tersebut disetujui secara online oleh
pelanggan, pesanan pembelian yang dibuat oleh komputer akan melintas di internet kembali ke
perusahaan PT Pos Indonesia.
5. Aplikasi Sistem Pemrosesan Transaksi/ Transaction Processing Systems(TPS)
Sistem Pemrosesan Transaksi di PT. Pos Indonesia mendukung programPlaza Pos (Gambar 10),
contohnya dalam akses pembayaran secara online, yakni aktivitas pemrosesan transaksi
dibutuhkan untuk menangkap dan memproses data pelanggan, hingga transaksi pembayaran
belanjanya melalui jaringan internet.
6. Aplikasi Sistem kerjasama Perusahaan/ Enterprise CollaborationSystem (ECS)
Sistem kerjasama perusahaan pada PT. Pos Indonesia contohnya dalamhubungan Kemitraan.
Kemitraan merupakan kebutuhan yang mendasar dalam aktivitas Probis E-Business, karena hampir
tidak mungkin aktivitas bisnis dapat dijalankan tanpa kemitraan. Sebagai contoh dalam aktivitas
LimitedCommunication Technology Services (eCom) dimana dalam pelaksanaan diperlukan
adanya beberapa kerjasama terhadap perusahaan yang menggunakan jaringan PTSN, CDMA,
GSM maka mutlak diperlukan kemitraan dengan pihak perusahaan itu.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Standar pelayanan PT. POS Indonesia (Persero) cabang Padang dengan sikap ramah, sikap profesional,
empati, senyum, tanggap, amanah dan semangat inisiatif dalam memberikan pelayanan kepada konsumen
berfungsi untuk lebih menambah kepuasan yang maksimal, oleh karena itu dalam rangka memberikan
pelayanan dilakukan sesuai dengan standar pelayanan yang telah di tetapkan oleh pos Indonesia Hal ini
diperlukan untuk mengetahui apakah pelayanan di PT. Pos Indonesia cabang Padang sudah sesuai dengan
harapan masyarakat.

Oleh karna itu untuk mencapai apa yang di harapkan oleh masyarakat ada berbagai upaya yang di lakukan
oleh PT. Pos Indonesia cabang Padang anatara lain:

1. Meningkatkan mutu SDM melalui pendidikan dan pelatihan untuk mencapai SDM yang memadai
dan memahami apa saja yang menjadi standar dalam melayanani konsumen.
2. Membenahi sistem untuk meningkatkan pelayanan yaitu dengan membenahi dan
menyempurnakan sistem yang ada yaitu baik sistem pelayanan kepada konsumen maupun
masyarakat maupun sistem dari manajemen agar tercapainya standar pelayanan yang baik dan tidak
adanya terjadi keluhan terhadap konsumen pada PT. Pos Indonesia.
a. Sistem Electronic Business yang dirancang PT. Pos Indonesia (Persero)mampu
meningkatkan praktek bisnis jasa dan pemasarannya secara global.
b. Perangkat Electronic Business mendukung pola interaksi perusahaan PT.Pos (Persero)
dengan pelanggan, pemasok, dan karyawannya.
c. Sistem Electronic Business yang dirancang PT. Pos Indonesia (Persero)mampu menunjang
perkembangan industri jasa pengiriman dan belanjasecara online produk kerajinan khas
Indonesia di berbagai daerahIndonesia bahkan ke mancanegara.
3. Etika kerja PT. Pos Indonesia (PERSERO) Cabang Padang dilandasi dengan bekerja profesional
dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal, Jujur, sopan, tertib, saling menghargai,
saling membantu, mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling mentransfer pengetahuan dan
kemampuan.

4.2 Saran

1. Kepada PT. Pos Indonesia cabang Padang Agar selalu mentaati semua standar pelayanan.
2. Kepada masyarakat agar tetap menggunakan jasa PT. Pos Indonesia cabang Padang karena PT. Pos
Indonesia cabang Padang melayani dengan sikap ramah, sikap profesional, empati, senyum,
tanggap, amanah ,semangat inisiatif.
3. Penulis berharap karyawan yang bertugas di outlet juga memperhatikan keluhan konsumen,
menanggapinya secara serius dan harus ada penyelesaian atau tindakan nyata yang dilakukan
4. Sebaiknya dilakukan evaluasi kinerja pegawai secara berkala dan rutin.

5. Kepada karyawan PT. Pos Indonesia cabang Padang hendaknya lebih mendisiplinkan diri terhadap
waktu jam kerja, sehingga memberikan hasil yang maksimal atas pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli, 2001, Sistem Informasi Manajemen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Atmosudirdjo, Prajudi, 1979, Pengambilan Keputusan, tanpa penerbit, Jakarta.

Davis, Gordon B, 1999, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Bagian 1, Pt Pustaka Biraman
Pressindo, Jakarta.

O’brien, James A. 2005. Introduction to Information System. Mc Grow Hill: USA

Oetomo, Budi. 2001. Perspektif e-Business: Tinjauan Teknis, Manajerial, dan

Strategi. Penerbit Andi Yogyakarta: Yogyakarta.

Sutabri, T. (2005). Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta:

ANDI Yogyakarta. Witarto. (2004). memahami Sistem Informasi.Bandung: INFORMATIKA

McLeod, Raymond. 1995. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Annual Report, PT. Pos Indonesia tahun 2012

www.posindonesia.co.id/
www.wikipedia.com

ka Sari, Nuryanis. Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Layanan Pos


P32

Express PT. Pos Indonesia. Universitas Gundarma. Paper Online. Diakses


dari:
http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/mmsi/article/viewFile/14847/1113.
27 April 2012.
Analisisis Manajemen Strategi PT. Pos Indonesia. Diakses dari:
http://manajemen2011.blogspot.com/2011/02/analisis-manajemen-strategis-
pt-pos.html. 27 April 2012
PT. Pos Indonesia. Diakses dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Pos_Indonesia. 28
April 2012
Pengertian Visi dan Misi. Diakses dari:
http://albaghir.blogspot.com/2011/02/pengertian-visi-dan-misi.html. 27 April
2012
Manajemen Strategik, Visi, Misi, dan Tujuan PT. Pos Indonesia. Diakses dari:
http://wira010288.wordpress.com/2010/02/24/manajemen-strategik-visi-misi-
dan-tujuan-sebuah-perusahaan/. 27 April 2012
Pengertian Pemasaran. Diakses dari:
http://fitrian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13728/Pengertian+Pemas
aran.doc. 29 April 2012

Analisis SWOT PT. Pos Indonesia. Diakses dari:


http://diazvetiauda.wordpress.com/2010/03/15/analisis-swot-pada-pt-pos-
indonesia/. 27 April 2012

Anda mungkin juga menyukai