PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pos merupakan sarana komunikasi dan informasi yang mempunyai peran
penting dan strategis dalam mendukung pelaksanaan pembangunan,
mendukung persatuan dan kesatuan, mencerdaskan kehidupan bangsa,
mendukung kegiatan ekonomi, serta meningkatkan hubungan antar bangsa.
Sesuai ketentuan UndangUndang Nomor: 38 tahun 2009 tentang pos (UU pos
No.38/2009), penyelenggaraan pos dapat dilakukan oleh badan usaha yang
berbadan hukum Indonesia, antara lain terdiri atas Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), dan Koperasi. Namun yang sudah terdata saat ini baru BUMN yaitu
PT. Pos Indonesia dan BUMS antara lain PT. KGP, PT. TIKI, JNE, dan J&T
sedangkan BUMD serta koperasi belum terdata. Dengan diberlakukannya UU
pos No.38/2009, maka pengertian atau definisi pos sekarang tidak lagi
pelayanan lalu lintas surat dan barang, melainkan sudah meliputi layanan
komunikasi surat tertulis dan/atau surat elektronik, paket, logistik, dan
transaksi keuangan. (Sri Wahyuningsih, 2012 : 52).
Menurut UU tersebut, penyelenggara pos dapat menjadi perusahaan publik
atau perusahaan terbuka setelah mendapat izin dari Menteri. (pasal 13 ayat 2).
Selain itu, berlakunya UU pos ini juga membawa perubahan terhadap
penyelenggaraan pos, di mana kondisi saat ini terjadi diantara para
penyelenggara jasa perposan. Masing-masing penyelenggara jasa pos
menerapkan strategi pengembangan usaha yang dianggap paling unggul baik
dari sisi pembangunan baik jaringan infrastruktur layanan berkualitas di
berbagai wilayah, maupun pemberian tarif yang kompetitif. Setiap
penyelenggara jasa perposan baik BUMN, BUMD ataupun koperasi dan swasta
lainnya memiliki peluang yang sama dalam hal penyelenggaraan jasa pos
kepada masyarakat. Karena itu, penyelenggaraan jasa perposan saat ini bukan
lagi sebagai utilitas publik atau khalayak, melainkan jasa komersial yang
diperdagangkan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
para penyelenggara jasa perposan semakin mengembangkan kualitas
layanannya untuk memenuhi kebutuhan dan loyalitas konsumen dengan
berbagai bentuk penawaran yang menarik. Promosi produk dan layanan jasa
pos tidak hanya menggunakan media periklanan, akan tetapi bisa menggunakan
sarana teknologi telekomunikasi seperti SMS dan surat elekronik (e-mail) yang
saat ini telah menurunkan pasar surat individu bahkan corporate mail. Selain
bisnis jasa pengiriman dokumen, swasta dan pihak lain juga bisa melayani jasa
layanan surat elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi
keuangan, dan layanan keagenan pos. Di tengah persaingan saat ini, PT. Pos
Indonesia sebagai salah satu BUMN di Indonesia tetap melaksanakan tugas dan
fungsinya di bidang pelayanan pos untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
melalui pengembangan layanan yang sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) sebagai bentuk loyalitas kepada pelanggannya.
Permasalahan tidak akan terlepas dalam sebuah perusahaan, bisnis, dan
lain sebagainya, begitu juga dengan PT. Pos Indonesia. PT. Pos Indonesia
merupakan salah satu perusahaan BUMN yang ada di Indonesia. Perusahaan
ini bergerak pada bidang jasa pengiriman barang (kurir) dengan mengirimkan
surat dan paket ke alamat tujuan
Beberapa tahun terakhir ini, PT.Pos Indonesia banyak menghadapi
berbagai tantangan yang semakin berat baik dari dalam maupun dari luar.
Persaingan bisnis akan kualitas terus merajelela pada setiap perusahaan atau
bisnis. Tantangan ini di picu oleh adanya perubahan lingkungan bisnis dalam
industri pos sebagai contoh banyaknya competitor swasta yang memberikan
jasa layanan yang sama dengan PT. Pos Indonesia (Persero). Sebagai BUMN
yang memiliki misi bisnis dan misi sosial, PT. Pos Indonesia (Persero) dituntut
untuk tetap eksis, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi customer,
masyarakat, negara dan seluruh stakeholder-nya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan PT. POS Indonesia Sebagai salah satu
BUMN?
2. Apa saja permasalahan PT. POS Indonesia serta faktor yang
mempengaruhinya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan PT. POS Indonesia Sebagai salah
satu BUMN.
2. Agar megetahui apa saja faktor yang mempengaruhi faktor perkembangan
PT. POS Indonesia.
D. Manfaat
1. Makalah ini diharapkan memberikan manfaat khususnya pagi penyusun
dan bagi pembaca.
2. Makalah ini diharapkan menambah wawasan tentang PT. POS Indonesia
sebagai BUMN, bagi penyusun maupun pendengar atau pembaca.
3. Memberikan manfaat secara praktis sebagai referensi dalam pembuatan
makalah berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pelayanan
Pos Indonesia membagi wilayah negara Indonesia enam daerah atau divisi
regional dalam pengoperasiannya. Pembagian divisi-divisi tersebut mencakup
semua provinsi yang ada di Indonesia, yang terbagi menjadi 219 Kantor Pos
Pemeriksa (KPRK) tipe A-E. Setiap divisi meliputi satu atau beberapa provinsi
yang menjadi bagian dari divisi tersebut. Divisi-divisi tersebut adalah sebagai
berikut:
PENUTUP
A. KESIMPULAN