Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA (PERSERO)


CABANG KOTA DUMAI

A. Sejarah PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG KOTA DUMAI


Pos adalah bagian dari sistem pos yaitu sebuah metode yang

digunakan untuk mengirimkan informasi atau suatu objek, dimana untuk

dokumen tertulis biasanya dikirimkan dengan amplop tertutup atau berupa

paket untuk benda-benda yang lain, pengirimannya mampu menjangkau

seluruh wilayah di dunia. Pada dasarnya, sistem pelayanan pos bisa

dilakukan oleh public ataupun private. Namun, sejak pertengahan abad ke

19, sistem perposan secara umum menjadi ranah yang harus dikuasai

negara (monopoli) dengan biaya tertentu. Bukti dari pembayaran dilihat

dari sebuah prangko tempel yang biasa direkatkan di sudut kanan atas,

tetapi ongkos permeter juga dikenakan untuk pengiriman massal.

Sistem pos sering kali memiliki fungsi tidak hanya untuk mengirim

surat. Dibeberapa negara, Pos Telegraph dan Telephone (PTT) juga

memiliki otoritas terhadap sistem telepon dan telegraf, ada juga yang

memberikan akses untuk rekening tabungan serta menangani aplikasi

untuk pembuatan paspor. Di Indonesia sendiri munculnya aktivitas surat

menyurat diawali sejak datangnya bangsa belanda ke Indonesia. Sejalan

dengan perkembangan waktu dan kebutuhan kegiatan surat menyurat di

Indonesia semakin modern dan terorganisir. Hal ini memacu Gubernur

Jendral G.W Baron untuk mendirikan kantor pos indonesia.


41

Bermula dari jawatan PTT Republika Indonesia yang resmi

berdiripada tanggal 27 September 1945, yaitu sejak dilakukannya

pengambilalihan kantor pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT

(AMPTT) dari pemerintah jepang yang pada saat itu gugur sekelompok

pemuda anggota AMPTT yang kemudian tanggal tersebut dijadikan

sebagai tonggak berdirinya jawatan PTT Rl sekaligus diperingati sebagai

hari bakti PTT atau yang lebih dikenal sekarang sebagai Hari Bakti Postel.

Perubahan status jawatan PTT menjadi Perusahaan Negara Pos

dan Telekomunikasi (PN Postel) karena telah memenuhi syarat untuk

menjadi Perusahaan Negara sesuai dengan PERPU NO. 19 tahun 1960

dan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 240 tahun 1961 antara

lain betujuan agar mendapatkan kebebasan bergerak dalam

mengembangkan usahanya. Kemudian PN Postel dipecah menjadi dua

badan usaha yang berbeda, yaitu PN Pos dan Giro dan PN

Telekomunikasi berdasarkan PP no. 29 tahun 1965 dan PP no. 30 tahun

1965. Selanjutnya sesuai dengan Undang-undang No. 9 tahun 1969 yang

menetapkan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Perjan,

Perum, maka status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum

Pos dan Giro ( Perum Pos dan Giro ) bedasarkan PP no. 9 tahun 1978.

Kemudian melihat perubahan - perubahan dalam iklim usaha, status

Perum disempurnakan khususnya yang menyangkut tata cara pembinaan

dan pengawasan berdasarkan PP No. 24 tahun 1984. Menghadapi

pertumbuahan dunia usaha yang makin marak dan penuh persaingan


42

maka diperlukan penyempurnaan status badan usaha yang lebih baik,

sehingga tanggal 20 juni 1995, Perum Pos dan Giro (Perum Pos dan

Giro ) berubah status menjadi PT.Pos Indonesia (Persero) berdasarkan

PP No. 5 tanggal 27 Februari tahun 1995. Dengan adanya perubahan

status tersebut, maka memberikan keluasan yang lebih besar bagi PT.

Posindo untuk memasuki dunia bisnis yang dinamis dan memberikan

kesempatan untuk menciptakan system kerja yang lebih efisien dan cara

kerja yang professional untuk meningkatkan pslayanan kepada setiap

penggua jasa Pos dan Giro.

Berikut adalah rangkaian perubahan status yang telah dilakukan

oleh PT.Pos Indonesia (Persero) Dumai 28800 :Tahun 1864 dinas Pos

sebagai Jawata Murni, Tahun 1906 dinas Pos sebagai perusahaan ICW

(Indische comtabilities Wet), Tahun 1013-1961 dinas Pos sebagai

Peruasahaan IBW (Indiche Bedrijven Wet), Tahun 1961-1965 dinas Pos

sebagai Perusahaan Negara Pos dan Giro, Tahun 1965-1978 dinas Pos

dan Giro sebagai Perusahaan Negara Pos dan Giro, Tahun 1970-20 Juni

1995 dinas Pos sebagai Perum Pos dan Giro, Sejak tanggal 20 juni 1995

hingga sekarang, dinas Pos dan Giro menjadi PT. Pos Indonesia

(Persero).

Dalam melaksanakan pelayanan Pos di Indonesia, Pos Indonesia

membagi wilayah negara Indonesia menjadi sebelas daerah atau divisi

regional dalam pengoperasiannya. Pembagian divisi-divisi tersebut

mencakup semua provinsi yang ada di Indonesia. Setiap divisi meliputi


43

satu atau beberapa provinsi yang menjadi bagian dari divisi tersebut.

Divisi-divisi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Divisi I cabang Medan (meliputi Provinsi NAD dan Sumatra Utara)

2. Divisi II cabang Padang (meliputi Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan

Sumatra Barat)

3. Divisi III cabang Palembang (meliputi Provinsi Bengkulu, Jambi,

Lampung, Sumatra Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung)

4. Divisi IV cabang Jakarta (meliputi provinsi D. K. I. Jakarta, sebagian

Banten, dan sebagian Jawa Barat)

5. Divisi V cabang Bandung (meliputi sebagian Provinsi Banten dan

Jawa Barat)

6. Divisi VI cabang Semarang (meliputi Provinsi Jawa Tengah dan D. I.

Yogyakarta)

7. Divisi VII cabang Surabaya (meliputi Provinsi Jawa Timur)

8. Divisi VIII cabang Denpasar (meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara

Barat, dan Nusa Tenggara Timur)

9. Divisi IX cabang Banjarbaru (meliputi Provinsi Kalimantan Barat,

Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan)

10. Divisi X cabang Makassar (meliputi Provinsi Gorontalo, Sulawesi

Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan

Sulawesi Selatan)

11. Divisi XI cabang Jayapura (meliputi Provinsi Maluku Utara, Maluku,

Papua Barat, dan Papua).


44

Dalam hal ini Kota Dumai sebagai Kantor Pemeriksa (KPRK)

termasuk kedalam divisi II cabang Padang dengan cakupan wilayah 12

KPC meliputi Bagan Batu, Bukit Datuk, Bukit Kapur, Sungai Pakning,

Sedinginan, Duri, Bagan Siapi-api, Batu panjang, Bengkalis, Selat

Panjang, Teluk Belitung dan Teluk Merbau.

PT. Pos Indonesia (Persero) yang bernaung di bawah Kementerian

BUMN Republik Indonesia mempunyai visi “Menjadi raksasa logistik pos

dari Timur” dan misi PT. Pos Indonesia (Persero)” Adapun misi PT. Pos

Indonesia (Persero) yaitu :

a. Menjadi aset yang berguna bagi bangsa dan negara

b. Menjadi tempat berkarya yang menyenangkan

c. Menjadi pilihan terbaik bagi para pelanggan

d. Senantiasa berjuang untuk memberi yang lebih baik bagi bangsa,

negara, pelanggan, karyawan, masyarakat serta pemegang saham.

PT. Pos Indonesia menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Pengembangan usaha dan pemasaran jasa pos dan giro pos serta

jasa keagenan.Pengelolaan SDM dan sarana.

b. Pembangunan sarana dan fasilitas pos dan giro.

c. Pengelolaan keuangan perusahaan. Pelaksanaan penelitian,

pembangunan, dan penyusunan rencana kegiatan perusahaan.

d. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan.Penyelenggaraan usaha-usaha

lain yang diperlukan sesuai dengan lapangan usahanya.


45

e. Penyelenggaraan kerjasama dengan badan atau pihak lain baik yang

dianggap perlu untuk menunjang usaha perseroan.Pendirian anak

perusahaan.

f. Menghilangkan isolasi Daerah terpencil.Alat terdepan dalam usaha

menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada pemerintah.

Dalam melaksanakan pelayanan Pos di Kota Dumai, PT. Pos

Indonesia Cabang Kota Dumai, membagi wilayah Kota Dumai

empatcabang dalam pengoperasiannya :

1. Le/Loket Ekstensi Sungai Sembilan

2. Le/Loket Ekstensi Medang Kampai

3. Le/Loket Ekstensi Pangkalan Sena

4. Le/Loket Ekstensi Cevron

B. Keadaan dan komposisi karyawan PT. Pos Indonesia (Persero)

Dumai

Berdirinya suatu organisasi yang merupakan wadah untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan maka dibutuhkan orang-orang

yang akan menggerakkan organisasi tersebut. Kemampuan para

karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sangat

menentukan keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi yang telah

ditetapkan, sehingga diharapkan pimpinan dapat mengarahkan dan

membawa karyawannya kepada pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.Untuk melihat dengan lebih jelas tentang keadaan serta


46

komposisi karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai

dalam melaksanakan tugas dapat dilihat berdasarkan :

1. Keadaan dan komposisi karyawan berdasarkan jenis kelamin

Keadaan dan komposisi karyawan PT. Pos Indonesia (Persero)

Dumai berdasarkan jenis kelamin, kecendrungan beban kerja tidak

seimbang hal ini dapat diketahui jumlah karyawan berdasarkan jenis

kelamin yang dapat dilihat pada tabel IV.1 berikut ini:

Tabel IV.1
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Laki-laki 30 75,00%
2 Perempuan 10 25,00%
Jumlah 40 100%
Sumber Data : PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai Tahun 2018

Berdasarkan tabel IV.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 40 orang

jumlah karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Dumai ternyata yang

berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 30 orang (75,00%), dan yang

berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 10 orang (25,00%).

2. Keadaan dan komposisi karyawan berdasarkan tingkat

pendidikan

Faktor pendidikan merupakan hal yang terpenting didalam menunjang

pembangunan, sehingga tuntutan pendidikan bagi masyarakat terus

diupayakan untuk persiapan kader-kader pembangunan yang diperlukan.

Kenyataan tingkat pendidikan mempengaruhi pekerjaan atau jabatan yang

ada di kantor-kantor pemerintahan dan perusahaan-perusahaan negara

serta lembaga-lembaga non departemen. Termasuk tingkat pendidikan


47

rendah adalah mereka yang tamatan SD dan termasuk juga tamatan

SMP. Tingkat pendidikan menengah adalah mereka yang tamatan SMA

dan tingkat pendidikan tinggi adalah mereka yang tamatan akademi dan

perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan karyawan PT.

Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai, dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel IV.2
Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Jenis Jumlah (orang) Persentasi (%)
1. Sarjana Strata (S.1) 8 20,00%
2. Akademi/Diploma III 4 10,00%
3. SMA/SMK 28 70,00%
Jumlah 40 100%
Sumber Data : PT. Pos Indonesia (Persero) Dumai Tahun 2018

Berdasarkan tabel IV.2 diatas, dapat diketahui bahwa dari 40 orang

jumlah karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaannya dapat dilihat bahwa yang

berpendidikan tertinggi S1 ada 8 Orang (20,00%), yang berpendidikan DIII

ada sebanyak 4 orang (10,00%), untuk berpendidikan SMA/SMK ada

sebanyak 28 orang (70,00%).

3. Keadaan dan komposisi karyawan berdasarkan masa kerja

Keadaan dan komposisi karyawan berdasarkan masa kerja sangat

mempengaruhi setiap keputusan dan tindakan yang diambil, lamanya

masa kerja menjadi suatu pengalaman yang akan mempengaruhi

tindakan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan dan masalah yang akan

dihadapi setiap masing-masing karyawan. Untuk dapat melihat masa kerja


48

karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel IV.3
Jumlah Karyawan Berdasarkan Masa Kerja
No Usia Jumlah (orang) Persentasi (%)
1. 1 – 5 Tahun 23 57,50%
2. 6 – 10 Tahun 7 17,50%
3. 10 – 15 Tahun 10 25,00%
Jumlah 40 100%
SumberData :PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota DumaiTahun 2018

Berdasarkan tabel IV.3 diatas, dapat diketahui bahwa dari 40 orang

jumlah karyawanPT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan dapat dilihat bahwa masa kerja

kurang dari 1 sampai 5 tahun sebanyak 23 orang (57,50%) dan 6 sampai

10 tahun sebanyak 7 orang (17,50%) dan 10 sampai 15 tahun sebanyak

10 orang (25,00%).

4. Keadaan dan komposisi karyawan berdasarkan umur


Faktor umur para karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota

Dumai mempengaruhi aktivitas-aktivitas pegawai dalam kelangsungan

kerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya yang diberikan oleh pimpinan,

sebab faktor umum dapat menunjukkan berbagai pengalaman dan

pemahaman serta keterampilan seorang karyawan terhadap tugas dan

tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan yang terbaik pada

masyarakat. Gambaran karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang

Kota Dumai menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
49

Tabel IV.4
Jumlah Karyawan Berdasarkan Umur
No Kelompok Umur Jumlah Persentase
(Tahun) (Orang) (%)
1 22 – 32 19 47,50
2 33 – 42 15 37,50
3 43 – 50 5 12,50
4 51 – 54 1 2,50
Jumlah 40 100
Sumber Data : PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai Tahun 2018

Berdasarkan tabel IV.4 di atas dapat dilihat bahwa karyawan PT.

Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai paling banyak yang berusia

22 – 32 tahun berjumlah 19 orang (47,50%) dan paling sedikit adalah

karyawan yang berumur 51 – 54 tahun berjumlah 1 orang (2,50%).

C. Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota


Dumai

Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang mewujudkan suatu

pola tetap dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu

lingkungan kerja sama. Struktur oranisasi merupakan kerangka dalam

mana organisasi beroperasi (Terry, 2010:120). Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat struktur organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota

Dumai sebagai berikut:


50

Bagan IV.1
Struktur Organisasi
PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai

KEPALA KANTOR `

Manajer Proses Manajer Manajer Pemasaran Manajer SDM, Manajer Keuangan


Transportasi dan Pengawasan Unit Manajer Pelayanan dan Pengembangan Teknologi dan Manajer Akuntansi dan BPM
Antaran Antaran Pelayanan Luar Outlet Sarana

Sumber Data : PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai Tahun 2018

50
51

D. Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi PT. Pos Indonesia (Persero)


Cabang Kota Dumai

Tugas pokok dan fungsi menjadi kelancaran terlaksananya setiap

tujuan yang akan dicapai, setiap pihak memiliki fungsi dalam menjalankan

tugas sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing karyawan PT.

Pos Indonesia (Persero) Dumai sesuai struktur organisasi yang

ditetapkan, dapat dilihat sebagai berikut:

Uraian tugas masing-masing perusahaan pada PT. Pos Indonesia

(Persero) KPRK Dumai 28800 adalah sebagai berikut

1. Kepala Kantor

Melakukan transaksi pelayanan jasa, surat, paket, jasa keuangan,

dan keagenan, penyalur dana, pembayaran pension dan operasional

lainnya.

2. Manajer Proses Transportasi dan Antaran

a. Melaksanakan dan mengawasi proses dan penerimaan pengiriman

Pos

b. Melaksanakan dan mengawasi penerimaan, pendistribusian, dan

pengangkutan kantong kiriman Pos agar mencapai standar

mutuyang ditetapkan perusahaan.

c. Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan proses pra antaran dan

paska antaran kiriman Pos, baik surat maupun paket agar mencapai

agar standar mutu yang ditetapkan oleh perusahaan.


52

3. Manajer Pengawasan Unit Pelayanan Luar

Melaksanakan dan mengendalikan peiaksanaan pekerjaan yang

dilakukan oleh kantor Pos cabang, Pos Keliling Desa (PKD), Loket

Ekspersi (LE), unit pelayanan lainnya, pengelolaan dan pengembangan

agar Pos serta titik layanan lainnya untuk mencapai tertitip administrasi

dan pembukuan akutansi dengan tertib dan benar sesuai dengan

ketentuan perusahaan.

4. Manajer Pelayanan

a. Mengatur pelayanan loket penerimaan paket pos peka waktu

meliputi paket pos biasa, wesel pos, giro pos, kilat khusus,

EMS,Express Post, dan penjualan Benda Pos dan Materai (BPM).

b. Mengkoordinasi pekerjaan dari kantor lain, termasuk pekerjaan

Pembukuan dan pencatatan atau pemeriksaan.

c. Mengkoordinasi pengiriman ke kantor lain termasuk pekerjaan

pembukuan atau pencatatan pekerjaan.

d. Mengkoordinir persiapan peket pos serta menjaga kelancarannya.

e. Melaksanakan tata usaha umum dan mengawasi loket-loket

penerimaan paket pos.

f. Menyiapkan konsep surat menyurat tentang hal-hal yang

berkaitan dengan pos peka waktu.

5. Manajer Pemasaran dan Pengembangan Outlet

Merencanakan, Merespon, dan Mengendalikan pembukuan,

penutupan outlet dan merespon permohonan pembukaan outlet kemitraan


53

(agen pos / agen pos desa) baru, melaksanakan pemasaran dan

pengelolaan usaha serta pengembembangan outlet untuk mencapai

jumlah dan komposisi outlet yang ideal, efektif dan produktif sesuai

ketentuan yang ditetapkan perusahaan.

6. Manajer SDM, Teknologi dan Sarana

Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan SDM,

Teknologi, Sarana, kegiatan umum lainnya untuk mendukung

pelaksanaan operasional berjalan dengan tertib dan benar sesuai dengan

ketentuan perusahaan.

7. Manajer Akuntansi

a. Fungsi pengawasan : memastikan kebenaran semua pekerjaan

asisten supervisor akuntansi, memastikan kecocokan data yang

terdapat dalam laporan akuntansi dengan laporan bagian lain.

b. Membuat dan menutup laporan akuntansi.

c. Mengentry simak

d. Menjawab dan menjelaskan surat-surat yang berkaitan dengan

akuntansi

e. Melakukan tugas lain yang diminta kepala pos.

8. Manajer Keuangan dan SPM

a. Melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan keuangan dan

benda pos, prangko, filately, benda materai dan benda pihak ke

tiga lainnya.
54

b. Menerima, menyiapkan, membayar, atau mengeluarkan uang dan

surat berharga, menerima dan memberikan panjar kas ke loket-

loket atau kasir, menerima dan menyiapkan pengiriman uang serta

membuat neraca harian kas. Menerima, menyiapkan,

mengeluarkan dan mempertanggung jawabkan serta

penatausahaan benda pos dan materai termasuk buku atau daftar

rekapitulasi penjualan.

c. Mengawasi peredaran benda pos dan materai di loket-loket, mesin,

perangko dan system pemprangkoan lainnya baik yang digunakan

diloket maupun oleh publik, serta melaksanakan penatausahaan

dan pertanggungannya.

d. Melaksanakan penyetoran dan pengambilan ke atau dari bank

yang telah ditetapkan dan pentransferan uang, serta menjaga batas

maksimun saldo kas.

E. Sarana dan Prasarana Kerja PT. Pos Indonesia (Persero) Dumai

Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Dumai dalam menjalankan

tugas dan pekerjaannya, telah memperhatikan prasaran yang telah

diberikan kepada karyawannya. Sarana tersebut berupa peralatan-

peralatan dan barang-barang yang digunakan sebagai perlengkapan kerja

yang dapat menunjang suatu pekerjaan pada PT. Pos Indonesia (Persero)

Cabang Kota Dumai. Untuk lebih jelasnya keadaan sarana dan prasarana

pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai dapat dilihat pada

tabel berikut ini :


55

Tabel IV.5
Sarana dan Prasarana PT. Pos Indonesia (Persero)
Cabang Kota Dumai

Kondisi
No Uraian Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
Sarana
1 Mesin Hitung Uang 24 Unit 22 Unit - 2 Unit
2 Alat Pengangkut 19 Unit 19 Unit - -
3 Mesin Pembangkit
1 Unit 1 Unit - -
Listrik
4 Komputer / PC 30 Unit 25 Unit 2 Unit 3 Unit
5 Notebook / Laptop 5 Unit 3 Unit - 2 Unit
6 Timbangan 19 Unit 15 Unit 1 Unit 3 Unit
Elektronik
7 Kendaraan 10 Unit 7 Unit 1 Unit 2 Unit
Operasional Roda 4
8 Kendaraan 8 Unit 5 Unit - 3 Unit
Operasional Roda 2
Prasarana
9 Rumah Dinas 1 1 - -
Jumlah 117 Unit 98 Unit 3 Unit 15
Sumber Data: PT.Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai Tahun 2018

Data tabel IV.5 diatas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana

yang menunjang motivasi karyawan dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai