Anda di halaman 1dari 15

1. Profile PT.

Indofood Sukses Makmur Tbk


1.1 Sejarah Singkat Terciptanya Indomie
Profile Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Perusahaan ini
merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim
Grup dan bergerak sebagai perusahaan terkemuka dalam produksi mie
instant dan makanan olahan lain di Indonesia.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. didirikan pada bulan Mei
1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan
Cabang Bandung salah satu cabang dari PT Sanmaru Food
Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai
beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan
yang ada sebanyak 200 orang
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan
yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya
menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak
dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan
divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota,
diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung,
Pontianak,Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik
yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang
dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik
berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan
segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga
kerja lokal. Tidak hanya di dalam negeri, Indofood sendiri merupakan
produsen mie instan terbesar di dunia, dengan 16 pabrik yang tersebar
di beberapa penjuru dunia dan Indomie juga diekspor ke lebih dari 60
negara di dunia.
 Visi dan Misi PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK
VISI
“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan
pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk
dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.

MISI
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama
Indonesia di bidang industri makanan”.

Sejarah Terciptanya Indomie


Merek Indomie pertama kali dirintis oleh Djajadi Djaja (lewat PT
Djangkar Djati, bersama Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi
Kusuma. Selanjutnya, Djangkar Djati akan berubah nama menjadi PT
Wicaksana Overseas International Tbk, salah satu distributor produk-
produk consumer goods terbesar di Indonesia). Pada April 1970,
sebagai anak usaha dari Djangkar Djati, Djajadi mendirikan PT
Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd dan memperkenalkan ke publik
merek baru: Indomie (singkatan dari Indonesia Mie) pada tahun 1972.
Indomie merupakan produk mi instan kedua yang muncul di Indonesia,
setelah Supermi yang dirintis oleh Sjarif Adil Sagala dan Eka Wijaya
Moeis. Produk awalnya hanya rasa kaldu ayam dan udang, dan hingga
awal 1980-an, Supermi dan Indomie menjadi duopoli di pasar. Selain
memasarkan produknya dalam negeri, pada 1982-1983 Sanmaru juga
mulai melakukan ekspor ke negara tetangga, seperti Brunei, Malaysia
dan Singapura serta ke Eropa, Australia dan Amerika Serikat.
Pabriknya ada di Ancol, Jakarta Utara.
Pada tahun 1982, barulah kerajaan bisnis Salim Group memasuki
bisnis mi instan dengan memperkenalkan merek lain bernama Sarimi.
Awalnya, mengingat pada saat itu posisi Salim yang kuat (bahkan
memonopoli) perdagangan terigu dengan Bogasari, Salim
menginginkan merek Indomie yang populer itu agar berpindah
kepadanya. Selain itu, pada saat itu Indonesia sedang mengalami
swasembada padi sehingga pabrik Sarimi menjadi kelebihan
operasionalnya. Diharapkan, jika Indomie mau bekerjasama dengan
Sarimi, maka Salim Group tidak perlu merugi. Namun, Djajadi
menolak keinginan itu. Respon Salim adalah, kemudian membesarkan
produk Sarimi-nya dengan agresif dengan banyak iklan dan promosi,
sehingga bisa meraih pasar 40% dalam waktu cepat. Melihat
"keperkasaan" Salim Group itu, Djajadi pun melunak dengan tawaran
(sekali lagi) dari Salim, dan keduanya pada 1984 sepakat untuk
membentuk perusahaan patungan bernama PT Indofood Interna
Corporation. Di sini, Djajadi (dan rekan-rekannya) mendapat 57,5%
dan Salim 42,5%. Lalu, pada 30 Agustus 1986, saham PT Sanmaru
yang memproduksi Indomie diambil alih oleh PT Indofood Interna
(serta selanjutnya adalah PT Super Mi Indonesia dari pemegang saham
lain). Pada saat itu, PT Sanmaru sudah punya dua produk yang
populer: selain Indomie, ada Chiki, sebuah makanan ringan yang
populer di kalangan anak-anak. Indomie di saat itu sudah punya
beberapa varian, seperti kari ayam (1980), sop sapi, dan mi goreng
(1982).
Entah bagaimana, kemudian saham Djajadi (dan rekan-rekan) di
PT Indofood Interna seluruhnya menjadi kekuasaan Salim. Menurut
Anthony Salim, saham itu bisa menjadi milik mereka kemudian karena
Djajadi (dan rekan-rekannya) sibuk berkonflik sehingga Salim dapat
mencari untung di saat itu. Memang, pada saat itu salah satu partner
Djajadi di PT Wicaksana, Pandi Kusuma justru memilih menjadi
partner Salim. Namun, rumor bahwa Salim "memaksa" Djajadi untuk
menyerahkan sahamnya tetap ada, misalnya dengan menghentikan
suplai terigu ke pabrik PT Sanmaru. Selain itu juga, pada 1993 Salim
memutuskan tidak lagi memakai perusahaan Djajadi, PT Wicaksana
sebagai distributor, melainkan kini memakai anak usahanya bernama
Indomarco Adi Prima. Walaupun demikian, pihak Salim membantah
rumor bahwa Djajadi dan Salim memliki hubungan yang tidak baik
dan rumor-rumor negatif tersebut. Yang pasti, pasca tahun 1992,
Djajadi sudah tidak lagi memiliki saham di pabrik Indomie setelah
melepas saham miliknya yang tersisa ke Salim. Pada tahun 1994, PT
Indofood Interna dan PT Sanmaru digabung dalam perusahaan baru:
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Di bawah kekuasaan Indofood
inilah, Indomie makin meluas dan memproduksi banyak sekali varian,
dari varian biasa, varian daerah, varian khusus (seperti mi keriting dan
mi siram), dan lain-lain. Indomie pun menjadi nomor 1 di Indonesia.
Kemudian, di bawah Salim pula Indomie berhasil mengembangkan
dirinya untuk menjadi merek internasional, seperti ke Nigeria dan Arab
Saudi. Di Nigeria, Indomie mulai diperkenalkan sejak tahun 1988 dan
mulai diproduksi tahun 1995 melalui Dufil Prima Foods. Sedangkan di
Arab Saudi, Indomie pertama kali diperkenalkan pada 1986 dan
pabriknya dibuka pada 1992, dengan diproduksi oleh Pinehill Arabia
Group Ltd.
Pasca kejatuhan Orde Baru, Djajadi tampaknya berusaha
mengambil peluang dengan kondisi masyarakat yang tidak menyukai
kroni Soeharto. Pada 17 Desember 1998 ia menggugat Indofood ke
pengadilan, karena ia merasa telah dipaksa menjual sahamnya dan
mereknya di PT Indofood Interna dengan harga rendah. Djajadi juga
menuduh Salim telah memanipulasi kepemilikan saham agar
sahamnya semakin mengecil. Menuntut ganti rugi Rp 620 miliar,
Djajadi kalah sampai banding di Mahkamah Agung. Kalah dari Salim,
Djajadi lebih memilih untuk melanjutkan bisnis pabrik mi instan baru
yang sudah dirintisnya sejak Mei 1993, di bawah PT Jakarana Tama
sampai sekarang (yang memproduksi mi Gaga dan dulu pernah
mengedarkan produk bermerek Michiyo). Di bawah Salim, sejak 1984
sampai sekarang, pamor Indomie tetap berjaya dan dikenal oleh
masyarakat Indonesia dengan berbagai variannya.
1.2 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Indomie) sebagai Multinational
Corporation
Indomie adalah merek mie instan yang diproduksi oleh Indofood
CBP, anak perusahaan Indofood Indonesia. Seperti yang kita ketahui
MNC atau Multinational Corporation merupakan perusahaan yang
mengembangkan diri di pasar internasional, dengan mencoba hadir di
berbagai kota penting di hampir seluruh penjuru dunia. Indofood
sendiri merupakan produsen mie instan terbesar di dunia, dengan 16
pabrik, 15 miliar paket Indomie diproduksi setiap tahun. Indomie juga
diekspor ke lebih dari 60 negara di dunia. Di luar pabrik utamanya di
Indonesia, Indomie telah diproduksi di beberapa negara seperti
Nigeria, Saudi Arabia, Syria, Egypt, Sudan, Ethiopia, Kenya, Morocco,
Yemen, Turki, dan Serbia.
 Indomie Nigeria
Indomie Nigeria adalah salah satu pabrik Indomie pertama
di luar negeri. Didirikan pada tahun 1995 dan saat ini
menjadi pabrik terbesar yang ada di luar negeri. Salim
Group bekerjasama dengan Tolaram Grup dan mendirikan
Dufill Company yang memproduksi Indomie.

 Indomie Saudi Arabia


Tidak lama pabrik Nigeria diresmikan, pabrik Indomie di
Saudi Arabia pun didirikan tahun 1994. Salim Group
bekerjasama dengan salah satu pengusaha di Saudi Arabia
dan mendirikan pabrik Indomie di Jeddah. Pada tahun 2007
pabrik kedua didirikan di kota Dammam untuk mengcover
pasar di area Saudi Arabia bagian timur, termasuk negara-
negara Gulf Country.
 Indomie Syria
Indomie Syria didirikan pada tahun 2006. Pabrik ini
merupakan kerjasama antara Salim Group dengan
pengusaha Saudia Arabia dan pengusaha lokal di Syria. Di
bawah bendera ADCO (Arabian Distribution Company),
Indomie dipasarkan di Syria.

 Indomie Egypt/Mesir
Indomie Egypt didirikan pada tahun 2008 dan beroperasi
pada tahun 2009. Pabrik Indomie Egypt melayani pasar
yang cukup besar di negara ini karena jumlah penduduknya
mencapai 99 juta pada tahun 2018 (Worldometers.info).
Jumlah penduduk yang besar adalah salah satu alasan
mengapa pabrik Indomie didirikan di Egypt.

 Indomie Sudan
Indomie Sudan didirikan pada tahun 2011 dan memiliki
pabrik di kota Khartoum. Penduduk Sudan pada tahun 2018
mencapai 41 juta jiwa. Jumlah ini adalah sebuah pasar yang
besar. Mendirikan pabrik di Sudan adalah keputusan tepat.

 Indomie Ethiopia
Dengan jumlah penduduk sebesar 107 juta jiwa pada tahun
2018 (Worldometers.info), Ethiopia merupakan pasar
terbesar kedua di benua Afrika. Jumlah penduduk sebesar
ini merupakan pangsa pasar yang sangat besar untuk
berjualan Indomie.

 Indomie Kenya
Kenya memiliki jumlah penduduk sebesar 51 juta jiwa pada
tahun 2018 (Worldometers.info). Indomie di Kenya
diperkenalkan pada tahun 2009 di bawah bendera distribusi
Salim Wazaran Kenya (SAWAKE). Indomie Kenya
memiliki head office di Nairobi yang didirikan pada tahun
2011. Pada tahun 2014 pabrik Indomie Kenya resmi
beroperasi di kota Mombasa. Dari Indomie Kenya pula,
Indomie didistribusikan ke Tanzania dan Uganda.

 Indomie Morocco
Pabrik Indomie Maroko didirikan pada tahun 2016 dan
memiliki pasar di wilayah Maroko dan sekitarnya.

 Indomie Yemen
Saat ini tidak banyak yang diketahui mengenai pabrik
Indomie di Yemen karena kondisi negara tersebut sedang
dilanda perang. Kabar terbaru menyatakan bahwa pabrik di
Yemen berhenti.

 Indomie Turki
Indomie di Turki diperkenalkan pada tahun 2010 oleh
perusahaan Adkoturk Gida Sanayi ve Ticaret Ltd. Sti.
Populasi Turki yang berjumlah 81 juta jiwa pada tahun
2018 adalah pasar yang besar untuk penjualan Indomie.

 Indomie Serbia
Indomie Serbia Food pertama berdiri pada tahun 2010.
Enam (6) tahun kemudian pabrik Indomie didirikan,
tepatnya pada tahun 2016. Pabrik Indomie pertama di
Eropa ini diresmikan langsung oleh presiden Serbia
1.3 Susunan Organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Struktur organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah
Struktur Unit Bisnis Strategi (SBU) karena PT Indofood
mengelompokkan divisi-divisi yang sama ke dalam wewenang dan
tanggung jawab untuk setiap unit kepada seorang kepala divisi yang
secara langsung memberikan laporan kepada direktur eksekutif.
Berikut merupakan struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses
Makmur tbk. :

Gambar 1.1
Struktur Organisasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
 Direktur Utama
Perseroan dipimpin oleh seorang direktur utama yang
dibantu oleh delapan angota direksi lainnya dalam
mengelola usaha perseroan. Direktur utama bertanggung
jawab dalam mengembangkan arahan strategis perseroan
dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat
tercapai.

 Direksi
Direksi bertugas untuk membantu Direktur Utama dalam
mengelola usaha perseroan.

 Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi
direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola
perseroan.

 Komite Audit
Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi
ketentuan dalam peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan. Misi Komite Audit adalah
membantu Dewan Komisaris PT Indofood CBP Sukses
Makmur tbk. dalam menjalankan peran pengawasan dengan
mengkaji laporan keuangan perseroan.

 Audit Internal
Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi
efektifitas sistem pengendalian internal Indofood,
memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan
reliability informasi operasional dan keuangan serta
kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan perseroan. Di
samping itu, Audit Internal juga bertanggung jawab kepada
direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit dan
mengawasi operasi perseroan untuk memberikan keyakinan
bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan
secara baik. Audit Internal secara berkala disampaikan
kepada anggota komite audit direksi.

 Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara
perseroan dengan institusi pasar modal, pemegang saham,
dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung
jawab untuk memastikan kepatuhan pada peraturan dan
ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada direksi
tentang perubahan peraturan, serta mengatur pertemuan
direksi.

 Manajemen Operasional
Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada
direksi atas setiap kegiatan operasional perusahaan,
mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu
kebijakan operasional. Divisi pada Manajemen Operasional
antara lain adalah Divisi Mie Instan, Divisi Packaging,
Divisi Dairy, Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus, Divisi
Snack Foods, Divisi Food Seasonings, Divisi Internasional,
Divisi Bogasari, Divisi Agribisnis, dan Divisi Distribusi.

 Manajemen Korporasi
Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masing-
masing sebagai pengelola kegiatan perseroan. Divisi pada
Manajemen Korporasi antara lain adalah Divisi Treasury,
Divisi Controller, Divisi Central Marketing, Divisi
Corporate Purchasing, Divisi Investor Relations and
Corporate Secretary, Divisi CHR and CPR, Divisi Legal,
Divisi Corporate Internal Audit, Divisi Research and
Development, dan Divisi Information Technology.

 Investor Relations
Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk
mengkomunikasikan secara proaktif kinerja keuangan
perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan
transparan kepada analisis maupun investor.

 Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko


Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam
pembentukan dan penerapan pengendalian internal yang
memadai, perkiraan resiko, dan pengelolaan resiko melalui
sistem yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang
memadai bagi manajemen dan direksi.

2. Strategi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk di era industry 4.0


2.1. Industri 4.0
Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini
dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik,
internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif.
Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas
berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik,
menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat
keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk segala (IoT),
sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama
lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan
internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh
berbagai pihak di dalam rantai nilai.
Istilah "Industri 4.0" berasal dari sebuah proyek dalam strategi
teknologi canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan
komputerisasi pabrik.
Istilah "Industri 4.0" diangkat kembali di Hannover Fair tahun
2011. Pada Oktober 2012, Working Group on Industry 4.0
memaparkan rekomendasi pelaksanaan Industri 4.0 kepada
pemerintah federal Jerman. Anggota kelompok kerja Industri 4.0
diakui sebagai bapak pendiri dan perintis Industri 4.0.
Ada empat prinsip rancangan dalam Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini
membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan
skenario-skenario Industri 4.0.
 Interoperabilitas (kesesuaian): Kemampuan mesin,
perangkat, sensor, dan manusia untuk berhubungan dan
berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet untuk
segala (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP).
 IoT akan mengotomatisasikan proses ini secara besar-
besaran
 Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi
untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan
memperkaya model pabrik digital dengan data sensor.
Prinsip ini membutuhkan pengumpulan data sensor mentah
agar menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.
 Bantuan teknis: Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk
membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat
visualisasi informasi secara menyeluruh agar bisa membuat
keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang
mendadak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk
membantu manusia secara fisik dengan melakukan
serangkaian tugas yang tidak menyenangkan, terlalu berat,
atau tidak aman bagi manusia.
 Keputusan mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk
membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri
mungkin. Bila terjadi pengecualian, gangguan, atau ada
tujuan yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.

2.2. Strategi PT Indofood Sukses Makmur Tbk di era industri 4.0


PT Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan perusahaan
makanan dan minuman yang mampu dalam menyesuaikan industry
4.0 serta memiliki permintaan produk yang stabil setiap tahunnya, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaan ini berpeluang dalam
meningkatkan penjualannya, karena produknya dibutuhkan dalam
segala situasi, seperti saat terjadi bencana, negara akan membeli
makanan (Indomie) dalam jumlah yang banyak untuk memberikan
bantuan kepada para korban bencana. Sehingga diprediksi perusahaan
seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk. akan terus survive pada
era industri 4.0.
Seperti yang di jelaskan pada sub-bab diatas mengenai Industri
4.0 menghasilkan "pabrik cerdas" Melalui teknologi internet,
sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu
sama lain dan manusia secara bersamaan. PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. sebagai produsen dalam menghadapi distruptive era,
harus berevolusi ke industri 4.0. dengan melakukan inovasi produk
dengan tenhnologi terbaru yang menghasilakan produk dengan
harga terjangkau konsumen seperti yang telah kami sebut di atas.
Selain akan meningkatkan produktifitas serta penjualan, diharapkan
dengan transparansi informasi, akan memudahkan investor mengambil
keputusan di dalam investasi pada PT Indofood Sukses Makmur.
3. Tantangan Terbesan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Dalam bisnis, pasti banyak tantangan yang wajib dihadapi. Seperti
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dalam hal ini kami merangkum
beberapa tantangan yang mucul dalam bisnis ini antara lain:
 Semakin ketatnya persaingan karena produk-produk sejenis dan
pemasaran yang lebih inovatif.
 Tidak fokus terhadap satu jenis produk. Ketidakfokusan terhadap
satu jenis produk ini menyebabkan PT Indofood hanya terkenal
satu produknya saja, meski memiliki puluhan produk. Produk yang
paling terkenal dan menjadi market leader saat ini adalah Indomie
 Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk
yang sama. Terkhusus grup bisnis CBP (Customer Branded
Product). Banyak pesaing-pesaing dengan produk yang sama,
seperti : Kecap, Sambal, Mie, Susu, dsb
 Prasangka dari konsumen tentang kemungkinan adanya MSG
berlebih dan zat bahaya lainnya. Hidup takkan lepas dari
prasangka, entah itu baik ataupun buruk. Begitu juga dengan
konsumen. Konsumen pun saat merasa kecewa dengan suatu
produk, biasanya akan memberitahu orang lain. Hal ini akan
membuat citra suatu produk menjadi jelek, padahal belum tentu
produknya yang salah, bisa saja konsumennya yang salah.
 Adanya substitusi (barang pengganti) untuk mie instan, contohnya
roti. Saat orang bosan atau mie instan sedang tidak tersedia,
mereka bisa mengganti konsumsi dengan roti.
 Tantangan terbesar anggota Grup Salim ini adalah paparan kurs
mata uang. asumsi pergerakan kurs 10% baik itu untuk kenaikan
maupun penurunan. Misal, tahun lalu ada pelemahan rupiah
sebesar 10%. Dengan menggunakan seluruh variabel lain tetap
alias ceteris paribus, maka dengan pelemahan sebesar itu laba
sebelum beban pajak penghasilan INDF tahun lalu lebih rendah Rp
628,8 miliar. Begitu pula sebaliknya. Jika tahun lalu ada penguatan
rupiah 10% maka laba sebelum sebelum beban pajak INDF
menjadi lebih tinggi Rp 628,8 miliar. Semua pergerakan tersebut
sangat dipengaruhi oleh kerugian atau keuntungan translasi kas dan
setara kas, deposito berjangka, piutang, dan utang yang semuanya
menggunakan kurs USD.

Berdasarkan pemaparan tersebut, banyak hal yang menjadi


ancaman bagi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Tapi, tentunya
manajemen punya cara tersendiri untuk menghadapi paparan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai