Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin pesat, maka dituntut sumber daya manusia yang

berkualitas. Sumber daya manusia dalam organisasi sangat menentukan

keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Peranan sumber daya manusia menuntut organisasi untuk

memperhatikan secara menyeluruh sumber daya manusia yang dimiliki.

Individu yang merupakan sumber daya manusia menjadi motor

penggerak jalannya organisasi. Setiap individu dalam organisasi yang

memiliki semangat kerja yang tinggi akan menghidupkan organisasi

tersebut. Pegawai yang senang dengan pekerjaan mengindikasikan

loyalitas dan semangat kerja yang tinggi. Dengan terpenuhinya kebutuhan

baik secara fisik maupun non fisik, maka pegawai secara fokus dapat

menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diemban.

Motivasi ialah suatu konsep yang menguraikan tentang kekuatan-

kekuatan untuk memulai dan mengarahkan perilaku yang ada dalam diri

seseorang. Motivasi juga diartikan keinginan berupaya untuk mencapai

tujuan organisasi yang ditentukan oleh kemampuan usaha untuk

memenuhi sesuatu kebutuhan individual. Motivasi menunjukan kekuatan

untuk bertindak sehingga seseorang melakukan sesuatu yang khusus

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


2

Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah

kerja pegawai agar mereka mau bekerja dengan memberikan semua

kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Kemampuan pegawai ditentukan oleh kualifikasi yang dimiliki antara lain:

pendidikan, pengalaman, dan sifat pribadi.

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau

dorongan kerja. Motivasi kerja dalam psikologis kerja biasanya disebut

dorongan semangat kerja. Kuat lemahnya motivasi kerja ikut menentukan

besar kecilnya prestasi atau kepuasan kerja. Tanpa adanya motivasi kerja

bagi kepentingan organisasi maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan

tercapai. Sebaliknya, apabila terdapat motivasi kerja yang tinggi pada

pegawai, maka hal ini merupakan suatu jaminan atas keberhasilan

organisasi dalam mencapai tujuannya

Pimpinan harus mengetahui bagaimana menginstruksikan pegawai

tanpa menimbulkan perlawanan atau kebencian, menegur pegawai tanpa

membuat mereka tersinggung, serta harus dapat memperoleh ketaatan

tanpa menghilangkan kreativitas pegawai dalam bekerja. Apabila pegawai

bekerja dengan rasa senang dan semangat yang tinggi, maka diharapkan

lahirnya kesadaran dan rasa tanggung jawab dalam bekerja.

Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan

oleh Pimpinan bila mereka menginginkan setiap pegawai memberikan

konstribusi yang positif terhadap pencapaian visi organisasi. Karena

dengan motivasi pegawai akan memiliki semangat yang tinggi dalam


3

melaksanakan tugasnya. Tanpa motivasi pegawai tidak dapat memenuhi

tugasnya sesuai standar karena apa yang menjadi motif dan motivasinya

dalam bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun pegawai memiliki kemampuan

operasional yang baik, bila tidak memotivasi dalam bekerja hasil kerja

tidak akan baik. Maka dari itu motivasi sangat berpengaruh untuk

meningkatkan kinerja pegawai.

Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada diri seseorang

individu yang merangsang untuk melakukan tindakan-tindakan. Mengenai

motivasi itu sendiri terdapat dua faktor motivasi, yaitu faktor internal dan

eksternal. Faktor internal dapat berupa kebutuhan, keinginan, hasrat yang

ada pada diri masing-masing individu. Sedangkan faktor eksternal

merupakan dorongan yang muncul pada diri seseorang yang dirangsang

oleh faktor luar, bukan murni dari dalam diri. Akan tetapi mempunyai

persamaan antara kedua faktor tersebut yaitu adanya tujuan yang ingin

dicapai oleh seseorang dengan melakukan suatu kegiatan.

Motivasi kerja dapat memberi energi yang menggerakkan segala

potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur serta

meningkatkan kegiatan bersama. Masing-masing individu bekerja sesuai

hukum dan peraturan yang berlaku dengan saling menghormati, saling

membutuhkan, saling mengerti, dan saling menghargai hak dan kewajiban

masing-masing dalam keseluruhan proses kerja.

Pos Indonesia merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan Pos. Saat ini, bentuk
4

badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering

disebut dengan PT. Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini

berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk

awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum (perum) menjadi

sebuah perusahaan (persero) Hal ini bertujuan untuk memberikan

fleksibilitas dan kedinamisan untuk PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang

Kota Dumai sehingga bisa lebih baik dalam melayani masyarakat dan

menghadapi perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat

persaingannya.

Berdiri pada tahun 1746 tersebar lebih kurang 4000 Kantor Pos dan

28.000 agen pos di wilayah Indonesia. Andil Pos Indonesia dalam

melayani pelanggannya, baik di skala nasional ataupun internasional,

tidak terbatas hanya dalam dunia perposan, tetapi juga dalam dunia

keuangan. Fasilitas transfer uang melalui Pos Indonesia bisa dinikmati

oleh para pelanggannya. Fasilitas pembayaran tagihan listrik, air, dan

telepon pun bisa dinikmati di kantor-kantor Pos Indonesia. Berbagai

kemudahan yang ditawarkan dalam pelayanan Pos Indonesia terhadap

pelanggannya merupakan suatu strategi yang diambil oleh Pos Indonesia

untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.

PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai 28800 beralamat

di Jalan Yossudarso No.03 Dumai-Riau. PT. Pos Indonesia (Persero)

Cabang Kota Dumai terdiri dari bagian pemasaran, pelayanan, audit mutu,
5

akuntansi, keuangan, proses dan antaran, unit pelayanan luar dan sumber

daya manusia. Untuk meningkatkan motivasi karyawan Kepala Regional

Pos mengadakan pelatihan bagi pegawai baru dan lama, serta

memberikan penghargaan masa kerja bagi pegawai yang sudah lama

bekerja dan bagi pegawai berprestasi. Dalam hal pengawasan

pendistribusian barang diawasi oleh manajer proses dan antaran dan

begitu juga di layanan lain.

PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai yang bernaung di

bawah Kementerian BUMN Republik Indonesia mempunyai visi “Menjadi

raksasa logistik pos dari Timur” dan misi PT. Pos Indonesia (Persero)

Cabang Kota Dumai ” Adapun misi PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang

Kota Dumai yaitu :

a. Menjadi aset yang berguna bagi bangsa dan negara

b. Menjadi tempat berkarya yang menyenangkan

c. Menjadi pilihan terbaik bagi para pelanggan

d. Senantiasa berjuang untuk memberi yang lebih baik bagi bangsa,

negara, pelanggan, karyawan, masyarakat serta pemegang saham.

PT. Pos Indonesia menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Pengembangan usaha dan pemasaran jasa pos dan giro pos serta

jasa keagenan.Pengelolaan SDM dan sarana.

b. Pembangunan sarana dan fasilitas pos dan giro.

c. Pengelolaan keuangan perusahaan. Pelaksanaan penelitian,

pembangunan, dan penyusunan rencana kegiatan perusahaan.


6

d. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan.Penyelenggaraan usaha-usaha

lain yang diperlukan sesuai dengan lapangan usahanya.

e. Penyelenggaraan kerjasama dengan badan atau pihak lain baik yang

dianggap perlu untuk menunjang usaha perseroan.Pendirian anak

perusahaan.

f. Menghilangkan isolasi Daerah terpencil. Alat terdepan dalam usaha

menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada pemerintah.

Dalam melaksanakan pelayanan Pos di Kota Dumai, PT. Pos

Indonesia Cabang Kota Dumai, membagi wilayah Kota Dumai empat

cabang dalam pengoperasiannya :

1. Le/Loket Ekstensi Sungai Sembilan

2. Le/Loket Ekstensi Medang Kampai

3. Le/Loket Ekstensi Pangkalan Sena

4. Le/Loket Ekstensi Cevron

Dalam operasionalnya PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota

Dumai memiliki pesaing yang bergerak dibidang yang sama. Dengan

adanya perusahaan pesaing ini maka akan menjadi pemacu bagi PT. Pos

Indonesia untuk meningkatkan pelayanan yang terbaik, kemudian

konsumenlah yang akan menentukan mana jasa pos yang pelayanannya

optomal. Adapun bentuk pemberian motivasi yang ditawarkan PT. Pos

Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai adalah sebagai berikut :


7

Tabel 1.1
Bentuk Motivasi
Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai

No Jenis Motivasi Keterangan


Diberikan kepada karyawan dengan
1 Uang Lembur ketentuan jumlah kerja lembur
masing-masing
2 Jaminan Kesehatan Diberikan Kepada seluruh karyawan
Diberikan Kepada seluruh karyawan
3 Tunjangan Hari Raya
setahun sekali
4 Pendidikan dan Pelatihan Diberikan hanya bagi karyawan
5 Tunjangan Transfortasi Diberikan kepada semua karyawan
6 Tunjangan Representatif Diberikan khusus manejer
Sumber : PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai 2018

Berdasarkan pada tabel 1.1 dapat diketahui bahwa terdapat 6

bentuk motivasi yang diberikan kepada karyawan. Keenam bentuk

motivasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja

karyawan. Salah satu bentuk pemberian motivasi yang di berikan PT. Pos

Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai adalah pemberian kesempatan

untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada

karyawan.

Untuk menyelesaikan tanggung jawabnya tersebut, pegawai harus

termotivasi atau diberikan motivasi agar memiliki semangat dalam

menyelesaikan pekerjaannya. Adapun pencapaian perencanaan kerja

pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai sebagai berikut :
8

Tabel 1.2
Bidang Perencanaan
No Program Kerja Kegiatan Target Realisasi %
Kerja Kerja
Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan SDM, teknologi Peningkatan pelayanan dalam Pengelolaan website/pengaduan masyarakat
1 SDM 8 kegiatan 3 kegiatan 37.5%
sarana, kesekretariatan dan kegiatan umum lainnya operasional perusahaan Pemeliharaan sarana komunikasi
Mengawasi peredaran benda pos dan materai di
loket-loket, mesin, perangko dan sistem
Melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan
pemprangkoan lainnya baik yang digunakan di
keuangan dan benda pos
Meningkatkan pelayanan dalam loket maupun oleh publik serta melaksanakan
11
2 Keuangan penjualan benda pos dan penatausahaan 5 kegiatan 45,45%
kegiatan
keuangan Melaksanakan penyetoran dan pengambilan ke
Menerima, menyiapkan, membayar atau mengeluarkan atau dari Bank yang telah di tetapkan dan
uang dan surat berharga pentransferan uang serta menjaga batas
maksimum saldo kas
Mengawasi proses dan penerimaan pengiriman Pos
Peningkatan standar mutu
Proses dan Mengawasi penerimaan, Pendistribusian dan melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan
3 dalam penerimaan, pengiriman 4 kegiatan 3 kegiatan 75%
Antaran pengangkutan kantong kiriman agar mencapai standar proses pra antaran dan pasca antaran pos
kantong kiriman
waktu penyerahan yang di tetapkan perusahaan
Mengkoordinasikan pekerjaan dari kantor lain, termasuk Menyiapkan konsep surat menyurat tentang hal-
pekerjaan pembukuan dan pencatatan atau pemeriksaan Peningkatan pelayanan dan hal yang berkaitan dengan Pos 11
4 Pelayanan 5 kegiatan 45,45%
Mengkoordinir persiapan paket serta menjaga pengelolaan persiapan paket Melaksanakan tata usaha umum dan mengawasi kegiatan
kelancarannya loket-loket terpadu
Melaksanakan dan memasarkan produk dan jenis
Merencanakan, merespon dan mengendalikan Merencanakan, merespon dan
kiriman dengan mitra kerja yang sesuai PKS 11
5 Pemasaran pembukuan, penutupan outlet dan merespon mengendalikan pembukuan 11 kegiatan 100%
(perjanjian kerja sama) untuk mencapai tergaet kegiatan
permohonan pembukuan outlet kemitraan (agen Pos) penutupan outlet
yang telah di tentukan perusahaan
Melaksanakan pemeriksaan secara rutin dan berkala Memeriksa bagian-bagian keuangan, pelayanan
Meningkatkan pemeriksaan
6 Audit terhadap pelaksanaan pekerjaan kepada setiap bagian dan keangenan, akuntansi, SDM, paket pos, 5 kegiatan 5 kegiatan 100%
rutin pada setiap bagian pos
pos pengolahan, pos plus dan pemasaran
Memastikan semua kebenaran pekerjaan asisten Membuat dan menutup laporan akuntansi
supervisor akuntansi, memastikan kecocokan data yang Meningkatkan kerja dalam
7 Akuntansi Menjawab dan menjelaskan surat-surat yang 5 kegiatan 5 kegiatan 100%
terdapat dalam laporan akuntansi dengan laporan bagian pembuatan laporan akuntansi
berkaitan dengan akuntansi
lain
Pengelolaan dan pengembangan agar pos
Unit Melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan
Meningkatkan pelayanan yang mencapai tertib administrasi
8 pelayanan pekerjaan yang dilakukan oleh kantor pos cabang, loket 5 kegiatan 3 kegiatan 60%
dilakukan kantor pos cabang Pembukuan dan akuntansi dengan tertib dan
luar ekstensi (LE), unit pelayanan lainnya
benar sesuai dengan ketentuan perusahaan
Pencapaian Perencanaan Kerja Pada PT.Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai Tahun 2017
Sumber Data: PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai Tahun 2018
9

Pada tabel I.2 di atas dapat dilihat bahwa masih ditemukannya

perencanaan kerja yang kurang terealisasi. Pada bidang kerja SDM,

perencanaan kerja yang kurang terealisasi yaitu kurang terpeliharanya

sarana dan prasarana kantor, masih sering terkendalanya jaringan,

sedangkan pada bidang kerja keuangan perencanaan kerja yang kurang

terealisasi yaitu pengawasan peredaran benda pos dan materai di loket-

loket, mesin, perangko dan sistem pemprangkoan lainnya baik yang

digunakan di loket maupun oleh publik. serta melaksanakan

penatausahaan pada bidang kerja pengawasan, perencanaan kerja yang

tidak tercapai sesuai dengan target yaitu melaksanakan tata usaha umum

dan mengawasi loket-loket terpadu. Sedangkan pada bidang kerja

pengantaran yang kurang terealisasi yaitu ketepatan waktu paket sampai

ke konsumen dikarenakan berbagai faktor . Dan sebagian bidang masih

terdapatnya realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan kerja. Hal ini

disebabkan karena masih kurangnya motivasi yang diberikan PT. Pos

Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai terhadap karyawannya sehingga

dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kurang

terealisasinya target di atas karena masih kurangnya motivasi yang di

berikan terhadap karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota

Dumai , motivasi sangat berperan besar dalam pencapaian tujuan dan

target perusahaan walaupun masih ada faktor lain yang mempengaruhi

kerja karyawan.
10

Selain dari pencapaian perencanaan kerja, sarana dan prasarana

kerja juga mempengaruhi tingkat motivasi pegawai dalam bekerja.

Berdasarkan Keputusan Direksi PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang

Kota Dumai tentang peraturan penyediaan fasilitas bagi pegawai PT. Pos

Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai:

a. Nomor : KD.03/DIRUT/0109, 15 Januari 2009 tentang ketentuan sewa

guna sepeda motor bagi pengantar pos/mandor

b. Nomor KD.01/Dirut/0112 tanggal 2 Januari 2012 tentang jenis jabatan

struktural yang berhak atas rumah jabatan reguler adalah pejabat

yang menduduki jabatan Struktural Tententu.

c. Nomor KD.07/DIRUT/0115 tentang penyediaan fasilitas kendaraan

jabatan bagi pejabat di lingkungan PT. Pos Indonesia (Persero).

d. Nomor KD.01/Dirut/0117 tentang penyediaan fasilitas telepon jabatan

di lingkungan PT. Pos Indonesia (Persero)

e. Nomor KD. 57/Dirut/0517 tentang penyediaan fasilitas kendaraan

Dinas di lingkungan PT. Pos Indonesia (Persero

Berdasarkan keputusan yang di uraikan di atas yang mendapat

sewa guna sepeda motor hanya bagi pengantar pos dan mandor,

sedangkan untuk fasilitas rumah dinas hanya pejabat yang menduduki

jabatan struktural Tertentu, sedangkan untuk fasilitan kendaraan jabatan

bagi pejabat yang memangku jabatan mulai dari pusat sampai ke cabang,

untuk fasilitas telepon hanya diperuntukan kepada pejabat struktural dari

pusat sampai kecabang, untuk fasilitas kendaraan dinas disediakan untuk


11

Direksi dan dan pejabat yang ditetapkan oleh direksi, masih kurang

meratanya pemberian fasilitas bagi karyawan dari pihak PT. Pos

Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai karena hanya sebagian

karyawan saja yang mendapatkan fasilitas sedangkan karyawan yang lain

tidak mendapatkan hak yang sama, penyediaan fasilitas kendaraan tentu

sangat di dambakan bagi karyawan, kendaraan salah satu benefit berupa

fasilitas kerja untuk memperlancar pekerjaan bagi para karyawan dan

pejabat pada organisasi perusahaan di Kantor Pusat, regional dan unit

pelaksana Teknis.Sarana kerja adalah fasilitas yang secara langsung

berfungsi sebagai penunjang proses penyelenggaraan kerja dalam

mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan, antara lain; ruangan

kantor, perlengkapan kerja, dan kendaraan dinas. Prasarana kerja adalah

fasilitas yang secara tidak langsung berfungsi sebagai penunjang

terselenggaranya suatu proses kerja dalam meningkatkan kinerja sesuai

dengan tugas dan tanggung jawabnya, seperti gedung kantor, rumah

jabatan dan rumah instansi.

Ketersediaan sarana dan prasarana kerja yang memadai

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi semangat atau

dorongan bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan

didukung hal tersebut, maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik

sehingga pencapaian kerja sesuai dengan perencanaan kerja yang telah

ditetapkan bisa tercapai. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang

memadai tentu akan menghambat suatu organisasi untuk mencapai


12

tujuan yang telah ditetapkan karena peran sarana dan prasarana sangat

penting dalam pencapaian tujuan dan akan memudahkan bagi karyawan

dalam menyelesaikan pekerjaannya baik secara individu maupun

kelompok. Namun dalam hal ini sarana dan prasarana kerja pada PT. Pos

Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai masih kurang memadai. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel I.3
Sarana dan Prasarana Kerja
Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai
Kondisi
No Uraian Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
Sarana
1 Mesin Hitung Uang 24 Unit 22 Unit - 2 Unit
2 Alat Pengangkut 19 Unit 19 Unit - -
3 Mesin Pembangkit
1 Unit 1 Unit - -
Listrik
4 Komputer / PC 30 Unit 25 Unit 2 Unit 3 Unit
5 Notebook / Laptop 5 Unit 3 Unit - 2 Unit
6 Timbangan 19 Unit 15 Unit 1 Unit 3 Unit
Elektronik
7 Kendaraan 10 Unit 7 Unit 1 Unit 2 Unit
Operasional Roda 4
8 Kendaraan 8 Unit 5 Unit - 3 Unit
Operasional Roda 2
Prasarana
9 Rumah Dinas 1 1 - -
Jumlah 117 Unit 98 Unit 3 Unit 15
Sumber Data: PT.Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai Tahun 2018

Berdasarkan tabel 1.3 di atas dapat dijelaskan bahwa masih kurang

terpeliharanya sarana dan prasarana kerja yang ada. Alat hitung uang

hanya digunakan oleh kasir dan petugas loket yang berjumlah 24 unit

dengan kondisi rusak berjumlah 2 unit, komputer/PC yang disediakan

untuk semua staf yang berjumlah 30 unit dengan kondisi 2 unit rusak

ringan dan 3 rusak berat, notebook/laptop 5 Unit dengan kondisi 2 Rusak


13

berat, timbangan elektronik yang berjumlah19 Unit dengan kondisi 1 rusak

ringan dan 3 rusak berat, kendaraan operasional roda 4 yang disediakan

untuk petugas lapangan berjumlah 10 unit dengan kondisi 1 rusak ringan

dan 2 rusak berat, dan kendaraan operasional roda 2 yang disediakan

untuk pengantar berjumlah 8 unit dengan kondisi 3 Unit rusak berat.

Berkurangnya jumlah sarana dan prasarana yang ada pada PT.

Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai menjadi faktor rendahnya

motivasi pegawai untuk bekerja sebab dengan jumlah pegawai serta jenis

pekerjaan yang cukup banyak memerlukan sarana kerja yang cukup dan

memadai.

Sesuai dengan penjelasan dari uraian diatas dengan ini penulis

tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Motivasi

Kerja Eksternal Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota

Dumai ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang terkait akan tingkat motivasi kerja

eksternal pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai dengan

ini penulis menemukan beberapa gejala masalah yaitu :

a. Masih Kurangnya perencanaan kerja yang tidak sesuai dengan target

pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai .

b. Masih kurangnya kondisi kerja pada sarana dan prasarana pada PT.

Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai.


14

Berdasarkan gejala-gejala masalah yang penulis uraikan diatas

maka penulis merumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu

“Bagaimana Tingkat Motivasi Kerja Eksternal Pada PT. Pos Indonesia

(Persero) Cabang Kota Dumai”.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui Tingkat Motivasi Kerja Eksternal Pada PT.

Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat

Tingkat Motivasi Kerja Eksternal Pada PT. Pos Indonesia

(Persero) Cabang Kota Dumai.

2. Kegunaan Penelitian

a. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang memerlukan,

terutama PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai

untuk Motivasi Kerja Eksternal.

b. Sebagai bahan informasi bagi peneliti yang lainnya dalam

melakukan penelitian dengan pembahasan yang sama.

c. Sebagai bahan tambahan dan menambah pengetahuan dan

wawasan penulis dalam Tingkat Motivasi Kerja Eksternal

Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Dumai.

Anda mungkin juga menyukai