J Perposan
Jasa Perposan
Jasa keuangan
Pendapatan ▲ Rp 2.1 triliun (Smt. I
2014)[2]
Laba bersih ▲ Rp 110 miliar (Smt.
I 2014)[2]
Pemilik Pemerintah Indonesia
Karyawan ± 28.000
Pelayanan
Sejarah
Dunia perposan modern muncul di
Indonesia sejak tahun 1602 pada saat
VOC menguasai bumi nusantara ini.
Pada saat itu, perhubungan pos hanya
dilakukan di kota-kota tertentu yang
berada di Pulau Jawa dan luar Pulau
Jawa. Surat-surat atau paket-paket pos
hanya diletakkan di Stadsherbrg atau
Gedung Penginapan Kota sehingga
orang-orang harus selalu mengecek
apakah ada surat atau paket untuknya di
dalam gedung itu. Untuk meningkatkan
keamanan surat-surat dan paket-paket
pos tersebut, Gubernur Jenderal G. W.
Baron Van Imhoff mendirikan kantor pos
pertama di Indonesia yang terletak di
Batavia (Jakarta). Pos pertama ini
didirikan pada tanggal 26 Agustus 1746.
Transformasi bisnis
Bisnis surat pos pada periode 2000-2008
mengalami penurunan drastis.
Munculnya layanan pesan singkat dan
internet mulai menggantikan peran Pos
Indonesia.[3] Hal ini menyebabkan Pos
Indonesia mengalami kerugian setiap
tahun. Pada tahun 2004-2008, Pos
Indonesia merugi hingga 606,5 miliar.[4]
Namun, Pos Indonesia mulai berubah
setelah adanya liberalisasi bisnis pos
melalui UU N0. 38 Tahun 2009 tentang
pos. Transformasi bisnis pun dilakukan
dengan menjadikan dirinya sebagai
perusahaan induk dengan membentuk
enam anak perusahaan, merevitalisasi
bisnis inti dan mengembangkan bisnis
baru. Pos Indonesia mulai masuk ke
bisnis ritel, properti dan asuransi. Selain
itu, sejak 2013 juga melayani jasa
pengelolaan dan penyewaan perkantoran
serta ruang MICE (meeting, incentive,
convention, exhibition).
Anak perusahaan Pos Indonesia [4]:
Logo
Logo PN Postel (1956-1965)
Arti Logo
Logo merupakan sebuah simbol yang
menunjukkan citra, visi, dan misi dari
pemilik logo tersebut. Apabila logo
tersebut adalah milik sebuah
perusahaan, logo tersebut akan
merefleksikan jati diri perusahaan
tersebut. Logo juga merupakan identitas
suatu perusahaan yang menggambarkan
tujuan-tujuan, prinsip-prinsip, serta
ideologi yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut. Logo suatu perusahaan bisa
saja berubah seiring dengan perubahan
diri dari perusahaan itu sendiri.
Rencana bisnis
PT Pos Indonesia (Persero) dan DHL
Express Indonesia memperpanjang kerja
sama Express Mail Service (EMS) ke luar
negeri yang bertujuan untuk mendukung
usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) di Indonesia serta
meningkatkan dan memperbaiki akses
jaringan global agar lebih efektif dan
efiesien.[5]
Pranala luar
Situs web resmi
Pos Indonesia di situs BUMN
Pos Indonesia di Facebook
Pos Indonesia di Twitter
Referensi
1. ^ Hari Jadi Pos Indonesia
2. ^ a b Alwan Ridha Ramdani (23 March
2010). "PT Pos Prepares Rp 500 Billion
for Capital Expenses" . Tempo. Diakses
tanggal 1 July 2010.
3. ^ a b Suhendra. "Tirto.ID - Jernih
Mengalir Mencerahkan" . tirto.id. Diakses
tanggal 2018-07-29.
4. ^ a b "Studi Kasus Turn-Around BUMN:
PT Pos Indonesia | Marketeers - Majalah
Bisnis & Marketing Online -
Marketeers.com" . marketeers.com
(dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal
2018-07-29.
5. ^ "PT Pos Indonesia-DHL Express
Indonesia Perpanjang Kerja Sama" .
Pikiran Rakyat Online. 21 Januari 2016.
Diakses tanggal 23 Januari 2016.
6. ^
http://bisniskeuangan.kompas.com/read
/2016/03/03/114548926/Pos.Indonesia.
Perkuat.Pasar.ke.Malaysia .
7. ^
http://economy.okezone.com/read/2016
/03/10/320/1332661/pt-pos-indonesia-
siap-ambil-bagian-kue-e-commerce
8. ^
http://bisniskeuangan.kompas.com/read
/2016/02/19/174709026/Muluskan.Silo
gnas.PT.Pos.Indonesia.Gandeng.12.BU
MN
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Pos_Indonesia&oldid=14586170"