STUDI KOMPARATIF
PT. POS INDONESIA DAN PT. TIKI JNE
Tugas Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
dalam mata kuliah Manajemen Isu dan Krisis
Disusun Oleh :
Arief Budiman
132050273
132050094
Harisa Tobing
132050046
Jati Desiani NR
132050080
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2016
1
KATA PENGANTAR
Pertama mari kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena rahmat dan karunia
Nya makalah yang berjudul Studi Komparatif PT. POS Indonesia dan PT. TIKI JNE ini dapat
terselesaikan dalam waktu yang ditentukan. Makalah ini dibuat dengan berbagai riset dan
beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu kami berbesar
hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga tidak lupa
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta
kejanggalan baik isi maupun dalam teknik penyusunannya.
Penyusun,
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3. Tujuan Masalah............................................................................................................ 1
BAB II................................................................................................................................. 2
ISI........................................................................................................................................ 2
2.1. Profil Perusahaan.......................................................................................................... 2
2.2. Strategi Manajemen PT. POS Indonesia & PT. TIKI JNE........................................... 9
2.3. Analisis PT. POS Indonesia & PT. TIKI JNE melaui metode SWOT.......................... 12
BAB III................................................................................................................................ 17
PENUTUP........................................................................................................................... 17
3.1. Kesimpulan................................................................................................................... 17
3.2. Saran............................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
metode rodi (kerja paksa) ini dikenal dengan nama Groote Postweg (Jalan Raya
Pos). Dengan adanya jalan ini, perjalanan antara provinsi Jawa Barat sampai
provinsi Jawa Timur, yang awalnya bisa memakan waktu puluhan hari, bisa
ditempuh dalam jangka waktu kurang dari seminggu.
Arus perkembangan teknologi telepon dan telegraf yang masuk ke Indonesia
pun mengubah sistem pelayanan pos di Indonesia. Pada tahun 1906, pos di
Indonesia pun akhirnya berubah menjadi Posts Telehgraafend Dienst atau jawatan
pos, telegraf, dan telepon (PTT). Layanan pos awalnya berpusat di Welrevender
(Gambir) juga berpindah ke dinas Pekerjaan Umum atau Burgerlijke Openbare
Werker (BOW) di Bandung pada tahun 1923. Pada saat pendudukan Jepang di
Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Angkatan Muda PTT
(AMPTT) mengambil alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut dan kemudian secara
resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi
pada tanggal 27 September 1945. Hari itu pun diperingati sebagai Hari Bakti PTT
atau Hari Bakti Parpostel.
Cukup banyak perubahan dalam sistem Pos Indonesia sendiri. Perubahan
tersebut terlihat dari bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pos Indonesia secara
terus-menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 1961, Pos Indonesia resmi menjadi
perusahaan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961.
Peraturan tersebut menyebutkan bahwa jawatan PTT itu kemudian berubah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Setalah menjadi
Perusahaan Negara, Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel)
mengalami pemecahan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan
Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Hal ini
bertujuan untuk mencapai perkembangan yang lebih luas bagi dari masing-masing
badan usaha milik negara (BUMN) ini. Ppemecahan PN Postel menjadi PN Pos dan
Giro dan PN Telekomunikasi ini memiliki legalitas hokum melalui peraturah
pemerintah Nomor 29 tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1965.
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978 untuk
mengubah lagi bentuk badan usaha dari pelayanan pos di Indonesia ini (melalui PN
Pos dan Giro). Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, Perusahaan Pos dan Giro
berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro).
3
pemangku kepentingan.
3) Jenis Layanan dan Produk
Berikut ini adalah berbagai jenis layanan yang disediakan oleh PT Pos Indonesia
(Persero):
a. Layanan Standar
Layanan standar terdiri dari Suratpos Tercatat, Surapos Biasa, Paketpos Biasa,
Weselpos, Weselpos Tagih dan Giropo
b. Layanan Customized
Layanan Customized merupakan layanan perlakuan khusus dari weselpos atau
giropos yang disebut dengan layanan keagenan/kemitraan. Layanan kemitraan
dapat dikelompokkan kembali sesuai dengan jenis layanan yaitu tabungan,
4
Telkomsel, PT Satelindo.
Pengembangan Layanan Tabungan dari cara off-line menjadi on-line
swasta.
B. PT. TIKI JNE
1) Sejarah
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada tanggal 26 November 1990
oleh Soeprapto Suparno. Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra
van Titipan Kilat (TiKi) yang bergerak dalam bidang jasa kurir internasional.
Dengan delapan orang dan kapital 100 juta rupiah JNE memulai kegiatan usahanya
yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman barang,
dokumen serta pengantaranya dari luar negeri ke Indonesia.
Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung
sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia
(ACCA) yang bermakas di Hong Kong yang kemudian memberi kesempatan
kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.
Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan memperluas
jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan namanya, JNE mendapat
keuntungan persaingan dalam pasar domestik. JNE juga memperluas pelayanannya
dengan logistik dan distribusi.
Selama setahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan menjadi dua perusahaan
yang punya arah diri sendiri. Karena ini dua-duanya perusahaan menjadi saingan.
Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri dengan manajemen diri sendiri. JNE
menlancar logo sendiri dan membedakan dari TiKi.
2) Visi dan Misi
a. Visi:
Menjadi perusahaan dengan standar Internasional dibidang jasa distribusi
yang mampu melayani kebutuhan segenap lapisan masyarakat dan dapat
diterima menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
b. Misi:
6
jawab sosial.
3) Jenis Layanan dan Produk
a. Diplomat
Layanan barang/dokumen anda yang sangat berharga dan rahasia sehingga
tidak boleh diketahui oleh orang lain atau dipegang oleh orang lain, maka
penanganan Diplomat kami akan tangani dengan spesial dan handcarry yaitu
dari awal barang di kirim dan hingga akhir tujuan dibawa langsung oleh staf
JNE. Tarif ditentukan berdasarkan jenis kiriman, jumlah dan tujuan.
(satu) hari yang disebabkan oleh kelalaian JNE. (kesalahan alamat yang
dituliskan pengirim, kekosongan rumah/kantor di tempat tujuan, tidak aktif
nomor telepon penerima dan kejadian lain diluar kesalahan pihak JNE adalah
tidak berlaku garansi uang kembali). Tarif ditentukan berdasarkan jenis
kiriman, jumlah dan tujuan.
d. Reguler
Layanan ke seluruh kota/kabupaten/kecamatan di Indonesia. Tarif dan
waktu sampai tujuan (ETD) berbeda ke setiap kota/kabupaten dan kecamatan
tujuan.
e. OKE (Ongkos Kirim Ekonomis)
Layanan ke seluruh kota/kabupaten/kecamatan di Indonesia dengan harga
ekonomis. Tarif dan waktu sampai tujuan (ETD) berbeda ke setiap
kota/kabupaten dan kecamatan tujuan. Estimasi waktu sampai tujuan (ETD)
lebih lama dari Layanan Reguler
Pengiriman luar negeri saat ini bekerjasama dengan UPS dan memiliki 4
service yaitu :
Express Plus : 1-3 hari/besok sampai pada Pkl 08.00 pagi waktu negara
tujuan
Express : 1-3 hari/besok sampai pada Pkl 10.00-12.00 pagi waktu negara
tujuan
Express Saver : 1-3 hari/besok sampai pada Pkl 17.00-18.00 sore/akhir
PT TIKI JNE
PT. TIKI JNE memiliki tujuan umum seperti jasa kurir lainnya yaitu yang paling
utama menjaga kualitas dengan memastikan barang yang dikirim sampai ke tempat
tujuan dengan kondisi yang baik dan tepat waktu. Untuk mencapai hal tersebut JNE
mengaplikasikan 2 Strategi Sales & Marketing yaitu:
A. Perbaikan kualitas internal
Perbaikan internal terdiri atas kualitas SDM, performansi counter, dan
manajemen kantor serta layanan. Usaha yang dilakukan adalah :
10
melalui
pembicaraan
/poster
11
appropriate.
b. Weakness ( kelemahan )
Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan
masyarakat Indonesia masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme
dari produk produk yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen
enggan dalam menggunakan produk yang telah ada.
Kebanyakan produk produk inovasi baru PT POS INDONESIA masih
digunakan oleh masyarakat menengah ke atas contohnya seperti mail online,
terbatasnya jaringan online di masyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak
semua orang memiliki jaringan internet.
Masyarakat Indonesia masih belum percaya dengan keamanan informasi di
Indonesia karena banyaknya problem dan tragedy yang terjadi belakangan ini di
dalam negeri. Oleh sebab itu meyakinkan dan memberikan keamanan informasi
produk produk PT POS INDONESIA adalah tugas utama agar masyarakat kembali
percaya dan tidak takut tentang hal hack system yang sedang marak belakangan ini.
13
c. Opportunity ( peluang )
Jasa antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke luar
negeri melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang dilakukan U.S.
Postal Service dengan DHL dan FedEx.
d. Threat ( Ancaman )
Teknologi informasi memang bisa menjadi enabler bagi kemajuan perusahaan.
Namun, di sisi lain, juga kerap membawa instabilitas terhadap bisnis satu
perusahaan. Maraknya penggunaan Internet dan mobile phone yang mendorong
komunikasi lisan melalui telepon atau tertulis (e-mail dan SMS) yang berdampak
pada bisnis jasa pengiriman pos.
Di luar itu, masih ada masalah lain yang menurutnya mengganggu kinerja
perusahaannya. Persepsi sebagai perusahaan negara, diakuinya, membuat SDM
menjadi kurang berjiwa kompetitif. Kemapanan status sebagai pegawai BUMN dan
pemain tunggal di bisnis jasa pengiriman surat dan logistik sangat kuat di benak
karyawan. Citra demikian berdampak negatif terhadap etos kerja karyawan yang
berjumlah hampir 26 ribu orang. Dalam mencari dan menangkap berbagai peluang
bisnis yang bisa menjadi sumber pendapatan perusahaan, karyawan lebih banyak
bersikap menunggu dibandingkan menjemput bola. Tak heran jika jiwa
entrepreneurship di sini tidak berkembang dengan baik. Hal ini membuat PT. Pos
Indonesia
c.Opportunity (Peluang)
Terdapat peluang/potensi yang dimiliki PT. TIKI JNE, diantaranya:
o
Dengan kekuatan yang dimiliki TIKI memberikan kepercayaan pada customer
dengan tetap memakai jasa TIKI
Kemajuan teknologi memperluas jaringan pelayanan pada TIKI
d. Threat ( Ancaman )
Ancaman bagi PT TIKI yaitu banyaknya perusahaan penyedia ekspedisi/kurir yang
o
juga menyediakan jasa pengiriman barang/paket baik di dalam maupun luar negeri
seperti DHL, ASPERINDO, dan jasa kurir lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seorang Public Relation (PR) bagaikan besi penyangga jembatan (media) informasi
bagi masyarakat. Seorang PR dituntut untuk memperindah reputasi sebuah perusahaan oleh
karena itu hubungan baik PR dengan media massa harus dipertahankan dengan sebaik15
baiknya. Tanpa PR, media takkan bisa mempunyai informasi yang akurat mengenai suatu
perusahaan, dan sebaliknya tanpa media, reputasi perusahaan takkan tercium oleh
masyarakat luas.
Dalam penanganan suatu isu dan krisis, bila pihak perusahaan dapat mendekatkan diri
pada media. Maka krisis ini dapat diminimalisir dengan catatan pengelolaan media dengan
baik seperti Menindaklanjuti pemberitaan media dan membangun hubungan baik dengan
media. Disisi lain seorang PR harus dapat merencanakan dan mengaplikasikan sebuah
program program yang dapat meningkatkan citra dan reputasi perusahaan melalui
marketing komunikasi melalui channel atau media yang efektif.
Dalam pembahasan mengenai dua perusahaan besar jasa kurir yaitu PT. POS Indonesia
dan PT. TIKI JNE ini dapat disimpulkan mengenai perbedaan yang kontras diantara
keduanya baik dalam strategi marketing atau strategi manajemen isu dan krisis. PT. POS
Indonesia yang sudah menjadi perusahaan jasa kurir pertama di Indonesia yang diawali
hanya dengan jasa pengiriman surat yang kini telah mengekspansi jasa jasa yang
ditawarkan memiliki citra sebagai perusahaan negara satu satunya dan perusahaan pertama
dalam jasa pengiriman, dengan dukungan SDM yang lebih dibandingkan dengan PT. TIKI
JNE hal itu bukan jaminan PT. POS Indonesia akan tetap baik baik saja. Dengan adanya
penurunan produktifitas dan inovasi PT. POS Indonesia di era tahun 1990an sampai 2000an,
PT. POS Indonesia dalam kasus ini tidak aware dengan stabilitas employment yang tidak
seimbang disisi internal yaitu meluapnya staff senior dan kurangnya staff muda.
Dalam kasus lain, PT. TIKI JNE yang telah memiliki citra dan reputasi memuaskan di
mata masyarakat Indonesia membuat tidak aware dengan permasalahan internal yaitu
adanya kasus video viral yang diunggah masyarakat mengenai kinerja pegawai PT. TIKI
JNE yang tidak sesuai prosedur.
Dengan kesimpulan dalam studi komparatif diatas, perusahaan yang tengah
berkembang pesat dalam sisi eksternal perlu memerhatikan sisi internal agar terjalin
stabilitas yang kokoh. Dengan hal ini manajemen isu dan krisis sebuah coorperate yang
berpotensi muncul dapat ditangani tepat waktu dan meminimalisir dampak isu yang
berpotensi muncul terebut.
16
3.2. Saran
Terdapat beberapa saran saran yang patut diaplikasi jika dalam kasus isu dan krisis
diatas, diantaranya:
a.Bila ada status krisis baik itu besar/kecil harus dapat diatasi dengan cepat dan tuntas
karena krisis yang kecilpun akan menjadi besar bila tidak tertangani dengan baik.
Sehingga krisis cenderung menjadi meluas dan merugikan banyak pihak. Seorang PR
hendaknya bersikap cepat dan tanggap dalam menyikapi semua gejolak yang terjadi di
masyarakat sehingga tidak berkembang menjadi suatu krisis yang dapat merugikan
instansi.
b.
Melihat akar permasalahannya , maka PR harus senantiasa membangun
komunikasi dengan media. Jangan hanya saat terjadi konflik di masyarakat. Dalam
menentukan strategi manajemen, komunikasi eksternal harus menjadi bagian penting
yang tidak boleh diabaikan, dan pada masa yang akan datang sebaiknya perusahaan
lebih memperhatikan opini yang berkembang di masyarakat.
c.Sebagai sebuah unit kerja, PR memegang tanggung jawab dan penciptaan komunikasi
yang baik antara manajemen dan masyarakat, sehingga bidang ini nantinya dapat benar
benar menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan dan para stakeholder-nya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Wasesa agung silih, STRATEGI PUBLIC RELATION .PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : 2006
Rangkuty, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Umum,
Jakarta : 2006
Diakses pada 16 April 2016, https://juventus4ever.wordpress.com/2013/06/25/analisis-manajemenstrategi-pt-pos-indonesia/
18