Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

STUDI KOMPARATIF
PT. POS INDONESIA DAN PT. TIKI JNE
Tugas Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
dalam mata kuliah Manajemen Isu dan Krisis

Disusun Oleh :
Arief Budiman

132050273

Cahya Lina Fatmasari

132050094

Harisa Tobing

132050046

Jati Desiani NR

132050080

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2016
1

KATA PENGANTAR

Pertama mari kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena rahmat dan karunia
Nya makalah yang berjudul Studi Komparatif PT. POS Indonesia dan PT. TIKI JNE ini dapat
terselesaikan dalam waktu yang ditentukan. Makalah ini dibuat dengan berbagai riset dan
beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu kami berbesar
hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga tidak lupa
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta
kejanggalan baik isi maupun dalam teknik penyusunannya.

Penyusun,

DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3. Tujuan Masalah............................................................................................................ 1
BAB II................................................................................................................................. 2
ISI........................................................................................................................................ 2
2.1. Profil Perusahaan.......................................................................................................... 2
2.2. Strategi Manajemen PT. POS Indonesia & PT. TIKI JNE........................................... 9
2.3. Analisis PT. POS Indonesia & PT. TIKI JNE melaui metode SWOT.......................... 12
BAB III................................................................................................................................ 17
PENUTUP........................................................................................................................... 17
3.1. Kesimpulan................................................................................................................... 17
3.2. Saran............................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi disegala bidang yang
membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan perekonomian indonesia. Tingkat
perkembangan ekonomi dunia dewasa ini ditandai dengan globalisasi disegala bidang yang
diiringi pula oleh tingginya tingkat mobilitas penduduk, lalu lintas uang dan barang dalam
arus perdagangan serta semakin pesatnya pertarungan bisnis. Setiap perusahaan tentunya
memiliki potensi isu masing-masing. Hal ini tergantung pada pihak manajemen dalam
mengolah isu yang muncul untuk dapat dimanfaatkan sebagai sebuah peluang bagi
perusahaan agar dapat berkembang. Perusahaan yang sering mendapatkan isu biasanya
merupakan perusahaan yang keberaaannya memiliki pengaruh bagi kelangsungan aktivitas
masyarakat sehingga memiliki potensi isu yang lebih besar.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang, kami simpulkan beberapa identifikasi diperuntukan untuk
membatasi permasalahan yang akan dibahas didalam makalah kami, diantaranya:
a. Bagaimana strategi manajemen PT. POS Indonesia dan PT. TIKI JNE?
b. Bagaimana komparasi manajemen diantara PT. POS Indonesia dan PT. TIKI JNE melalui
metode SWOT?
1.3 Tujuan Penelitian
Disimpulkan tujuan ditentukan dari perumusan masalah diatas, yaitu:
a. Untuk mengetahui strategi manajemen PT. POS Indonesia dan PT. TIKI JNE.
b. Untuk mengetahui komparasi PT. POS Indonesia dan PT. TIKI JNE melalui metode
SWOT.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profile Perusahaan


A. PT. Pos Indonesia
1) Sejarah
Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia
yang bergerak di bidang layanan pos yang berbentuk pengiriman surat, pengiriman
uang maupun pengiriman paket. Saat ini, bentuk usaha Pos Indonesia merupakan
perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos
Indonesia ini berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 tahun
1995. Peraturan pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos
Indonesia yang berupa perusahaan umum (perum) menjadi sebuah perusahaan
(persero). Pos Indonesia memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H. Nomor 117 pada tanggal 20 Juni
1995 yang juga telah mengalami perubahan sebagaimana yang dicatatkan di Akta
Notaris Sutjipto, S. H. Nomor 89 pada tanggal 21 September 1998 dan Nomor 111
pada tanggal 28 Oktober 1998.
Dunia perposan modern muncul di Indonesia sejak tahun 1602 pada saat VOC
menguasai bumi nusantara ini. pada saat itu, perhubungan pos hanya dilakukan di
kota-kota tertentu yang berada di pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Surat-surat atau
paket-paket pos hanya diletakkan di stadsherberg atau gedung penginapan kota
sehingga orang-orang harus selalu mengecek apakah ada surat atau paket untuknya
di dalam gedung itu. Untuk meningkatkan keamanan surat-surat dan paket-paket
pos tersebut, Gubernur Jenderal G. W. Baron Van Imhoff mendirikan kantor pos
pertama di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta).
Era kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels di VOC membuat sebuah
kemajuan yang cukup berarti di dalam pelayanan pos di nusantara. Kemajuan
tersebut berupa pembuatan jalan yang terbentang dari Anyer sampai Panarukan.
Jalan sepanjang 1.000 km ini sangat membantu dalam mempercepat pengantaran
surat-surat dan paket-paket antar kota di pulau Jawa. Jalan yang dibuat dengan
2

metode rodi (kerja paksa) ini dikenal dengan nama Groote Postweg (Jalan Raya
Pos). Dengan adanya jalan ini, perjalanan antara provinsi Jawa Barat sampai
provinsi Jawa Timur, yang awalnya bisa memakan waktu puluhan hari, bisa
ditempuh dalam jangka waktu kurang dari seminggu.
Arus perkembangan teknologi telepon dan telegraf yang masuk ke Indonesia
pun mengubah sistem pelayanan pos di Indonesia. Pada tahun 1906, pos di
Indonesia pun akhirnya berubah menjadi Posts Telehgraafend Dienst atau jawatan
pos, telegraf, dan telepon (PTT). Layanan pos awalnya berpusat di Welrevender
(Gambir) juga berpindah ke dinas Pekerjaan Umum atau Burgerlijke Openbare
Werker (BOW) di Bandung pada tahun 1923. Pada saat pendudukan Jepang di
Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Angkatan Muda PTT
(AMPTT) mengambil alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut dan kemudian secara
resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi
pada tanggal 27 September 1945. Hari itu pun diperingati sebagai Hari Bakti PTT
atau Hari Bakti Parpostel.
Cukup banyak perubahan dalam sistem Pos Indonesia sendiri. Perubahan
tersebut terlihat dari bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pos Indonesia secara
terus-menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 1961, Pos Indonesia resmi menjadi
perusahaan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961.
Peraturan tersebut menyebutkan bahwa jawatan PTT itu kemudian berubah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Setalah menjadi
Perusahaan Negara, Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel)
mengalami pemecahan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan
Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Hal ini
bertujuan untuk mencapai perkembangan yang lebih luas bagi dari masing-masing
badan usaha milik negara (BUMN) ini. Ppemecahan PN Postel menjadi PN Pos dan
Giro dan PN Telekomunikasi ini memiliki legalitas hokum melalui peraturah
pemerintah Nomor 29 tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1965.
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978 untuk
mengubah lagi bentuk badan usaha dari pelayanan pos di Indonesia ini (melalui PN
Pos dan Giro). Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, Perusahaan Pos dan Giro
berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro).
3

Hal ini bertujuan untuk semakin mempermudah keleluasaan pelayanan pos


bagi masyarakat Indonesia. Perubahan bentuk usaha dari sebuah perusahaan negara
menjadi perusahaan umum ini pun disempurnakan lagi supaya bisa mengikuti iklim
usaha yang sedang berkembang melalui keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28
tahun 1984 mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan. Setelah beberapa tahun
memberikan pelayanan dengan statusnya sebagai perusahaan umum, Pos Indonesia
mengalami perubahan status atau bentuk usaha lagi. Dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1995, Perum Pos dan Giro berubah menjadi
PT. Pos Indonesia (Persero). Hal ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan
kedinamisan untuk PT. Pos Indonesia (Persero) sehingga bisa lebih baik dalam
melayani masyarakat dan menghadapi perkembangan dunia bisnis yang semakin
ketat.
2) Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan surat
pos, paket dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.
b. Misi

Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu

tepat waktu dan nilai terbaik.


Berkomitmen kepada karyawan untuk memberi iklim kerja yang aman,

nyaman dan menghargai kontribusi.


Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang

menguntungkan dan terus bertumbuh.


Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.
Berkomitmen untuk berprilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh

pemangku kepentingan.
3) Jenis Layanan dan Produk
Berikut ini adalah berbagai jenis layanan yang disediakan oleh PT Pos Indonesia
(Persero):
a. Layanan Standar
Layanan standar terdiri dari Suratpos Tercatat, Surapos Biasa, Paketpos Biasa,
Weselpos, Weselpos Tagih dan Giropo
b. Layanan Customized
Layanan Customized merupakan layanan perlakuan khusus dari weselpos atau
giropos yang disebut dengan layanan keagenan/kemitraan. Layanan kemitraan
dapat dikelompokkan kembali sesuai dengan jenis layanan yaitu tabungan,
4

penyaluran dana, pembayaran tagihan dan retail (penjualan benda-benda pihak


ketiga melalui pos).
c. Layanan Pengembangan
Pos Indonesia menjadi sentra pembayaran bagi berbagai instansi melalui
layanan System on-line payment point. Melalui system on-line payment point,
memungkinkan Pos Indonesia bertindak sebagai wakil suatu instansi (sebagai
produsen) untuk menerima pembayaran atas suatu jasa yang diberikan (kepada
konsumen) oleh instansi tersebut. Dengan fasilitas payment point, produsen
mendapatkan kemudahan dalam menerima pembayaran/iuran rutin dalam
periode tertentu.
d. Layanan Perluasan
Termasuk dalam layanan perluasan adalah Poserba yaitu merupakan
pengembangan fasilitas pelayanan fisik loket kantor pos dengan mengacu
kepada konsep One Stop Shopping. Poserba hadir untuk melayani tuntas
segala kebutuhan tentang pos untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan
bagi setiap pengunjung yang datang. Poserba menyediakan semua kebutuhan
yang berhubungan dengan pos dan berbagai alat tulis menulis termasuk kartu
ucapan dan benda filateli dalam kemasan khusus.
e. Layanan Prioritas
Terdiri dari Suratpos Kilat Khusus, Suratpos Kilat, Paketpos Kilat Khusus,
Weselpos Prima, Giropos Prima.
f. Aliansi
Aliansi yang dibangun mengutamakan pola kemitraan yang saling
menguntungkan yang akan dapat menimbulkan sinergi keunggulan yang
dimiliki masing-masing, mengoptimalkan sumber daya dan mengurangi idle
capacity. Secara bersamaan juga akan memberikan dampak positif untuk
meningkatkan kualitas layanan pos secara umum. Sehingga kebutuhan akan
perlunya investasi baru dapat dipenuhi dan layanan operasional akan berjalan
semakin lancar. Beberapa jenis layanan yang dikembangkan dengan pola aliansi
strategis adalah Speedpost dengan DHL, Speedcargo dengan GPIG/Airbone,
Expresspost dengan TNT Express, dan Western Union Money Transfer dengan
Western Union.
g. Dukungan bagi Aktifitas Bisnis Keuangan dan Keagenan

Pengembangan layanan system On-line Payment Point untuk pembayaran


tagihan rekening perusahaan lain seperti PT TELKOM, PAM, PT PLN, PT

Telkomsel, PT Satelindo.
Pengembangan Layanan Tabungan dari cara off-line menjadi on-line

bekerjasama dengan vendor mitra kerja.


Pengembangan Weselpos Khusus Perbankan yaitu penguangan weselpos

pada jaringan ATM yang dikembangkan industri perbankan.


Pengembangan payroll payment untuk pembayaran gaji pegawai perusahaan

swasta.
B. PT. TIKI JNE
1) Sejarah
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada tanggal 26 November 1990
oleh Soeprapto Suparno. Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra
van Titipan Kilat (TiKi) yang bergerak dalam bidang jasa kurir internasional.
Dengan delapan orang dan kapital 100 juta rupiah JNE memulai kegiatan usahanya
yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman barang,
dokumen serta pengantaranya dari luar negeri ke Indonesia.
Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung
sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia
(ACCA) yang bermakas di Hong Kong yang kemudian memberi kesempatan
kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.
Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan memperluas
jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan namanya, JNE mendapat
keuntungan persaingan dalam pasar domestik. JNE juga memperluas pelayanannya
dengan logistik dan distribusi.
Selama setahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan menjadi dua perusahaan
yang punya arah diri sendiri. Karena ini dua-duanya perusahaan menjadi saingan.
Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri dengan manajemen diri sendiri. JNE
menlancar logo sendiri dan membedakan dari TiKi.
2) Visi dan Misi
a. Visi:
Menjadi perusahaan dengan standar Internasional dibidang jasa distribusi
yang mampu melayani kebutuhan segenap lapisan masyarakat dan dapat
diterima menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
b. Misi:
6

Memadukan jasa pengiriman, kepabeanan, pergudangan, pendistribusian

dalam satu sistem yang terintegrasi secara efektif dan fleksibel.


Mendayagunakan jaringan dan infrastruktur yang dimiliki sebagai kontribusi
pada proses perputaran roda ekonomi dengan didukung SDM yang

professional dan memiliki itegritas moral yang tinggi.


Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi secara tepat guna.
Mendorong pertumbuhan usaha yang berkeseinambungan dalam rangka
mencapai kesejahteraan karyawan dan senantiasa meningkatkan tanggung

jawab sosial.
3) Jenis Layanan dan Produk
a. Diplomat
Layanan barang/dokumen anda yang sangat berharga dan rahasia sehingga
tidak boleh diketahui oleh orang lain atau dipegang oleh orang lain, maka
penanganan Diplomat kami akan tangani dengan spesial dan handcarry yaitu
dari awal barang di kirim dan hingga akhir tujuan dibawa langsung oleh staf
JNE. Tarif ditentukan berdasarkan jenis kiriman, jumlah dan tujuan.

b. Super Speed (Ss)


Layanan hari ini kirim, hari ini sampai, artinya kiriman akan sampai ke
penerima sebelum pkl 24.00 dini hari. Ada info SMS POD (SMS info kiriman
setelah sampai ke nomor HP pengirim). Pengiriman/transaksi SS di Agen JNE
ASTER GRAND GALAXY CITY - BEKASI SELATAN dan Kantor Cabang
Pusat BEKASI paling lambat pkl 11.00 pada hari itu. Tarif ditentukan
berdasarkan jenis kiriman, jumlah dan tujuan.
c. YES (Yakin Esok Sampai)
YES (Yakin Esok Sampai), layanan hari ini kirim besok sampai dengan
waktu pengantaran maksimal jam 24.00 besoknya (bisa siang/sore/malam
sampainya).Ada info SMS POD (SMS info kiriman setelah sampai ke nomor
HP pengirim). Garansi Uang Kembali jika waktu penyampaian melebihi 1
7

(satu) hari yang disebabkan oleh kelalaian JNE. (kesalahan alamat yang
dituliskan pengirim, kekosongan rumah/kantor di tempat tujuan, tidak aktif
nomor telepon penerima dan kejadian lain diluar kesalahan pihak JNE adalah
tidak berlaku garansi uang kembali). Tarif ditentukan berdasarkan jenis
kiriman, jumlah dan tujuan.
d. Reguler
Layanan ke seluruh kota/kabupaten/kecamatan di Indonesia. Tarif dan
waktu sampai tujuan (ETD) berbeda ke setiap kota/kabupaten dan kecamatan
tujuan.
e. OKE (Ongkos Kirim Ekonomis)
Layanan ke seluruh kota/kabupaten/kecamatan di Indonesia dengan harga
ekonomis. Tarif dan waktu sampai tujuan (ETD) berbeda ke setiap
kota/kabupaten dan kecamatan tujuan. Estimasi waktu sampai tujuan (ETD)
lebih lama dari Layanan Reguler

f. Melayani Kiriman Motor


Melayani Kiriman khusus untuk sepeda motor 2 tak,4 tak dan motor besar
ke seluruh Indonesia.Tarif dan waktu sampai tujuan (ETD) berbeda ke setiap
kota/kabupaten dan kecamatan tujuan.
g. Trucking
Service ini adalah kiriman melalui jalur darat (dengan truk JNE), dan
khusus pulau Jawa (Banten, DKI, Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah dan Jawa
Timur).
Syarat dapat menggunakan service trucking adalah kiriman dengan berat
minimum 10 kilogram. Jika berat kiriman kurang dari batas minimum di atas,
maka kiriman tetap dianggap berat minimum tersebut.
h. Ups Interntional
8

Pengiriman luar negeri saat ini bekerjasama dengan UPS dan memiliki 4
service yaitu :

Express Plus : 1-3 hari/besok sampai pada Pkl 08.00 pagi waktu negara

tujuan
Express : 1-3 hari/besok sampai pada Pkl 10.00-12.00 pagi waktu negara

tujuan
Express Saver : 1-3 hari/besok sampai pada Pkl 17.00-18.00 sore/akhir

hari waktu negara tujuan


Expedited : 3-5 hari sampai
2.2 Strategi Pemasaran
A.
PT POS Indonesia
Strategi Pemasaran Bauran (marketing mix) PT. Pos Indonesia, diantaranya:
o Strategi Produk
Dalam strategi produk ini PT. Pos Indonesia berusaha untuk memberikan
layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dibidang jasa pengiriman
sehingga diharapkan akan mencapai sasaran yang diinginkan, PT. Pos Indonesia
selalu berusaha mengerti dan memenuhi kebutuhan nasabah melalui integritas
kepada nasabah dan berusaha untuk menghasilkan layanan yang kompetitif.
o Strategi Harga
Strategi harga juga memegang peranan penting dalam menjalankan kegiatan
pemasaran, strategi harga yang ditetapkan adalah mencangkup biaya-biaya yang
akan dibebankan kepada nasabah layanan Pos Express atas kiriman yang akan
dilakukan. PT. Pos Indonesia menetapkan biaya yang menarik dan kompetitif
untuk setiap jenis layanan, strategi harga yang bersaing dapat dibandingkan
dengan pesaing dari layanan jasa pengiriman yang sama terutama layanan jasa
perusahaan swasta.
Dalam menentukan strategi harga PT. Pos Indonesia menganut 2 kebijakan
yaitu harga Publish Rate (umum) dan harga Customize (tarif berdasarkan order
yang meliputi negosiasi, diskon, insentif).
o Strategi Distribusi Antaran

Strategi distribusi adalah penentuan cara perusahaan mencoba untuk


mengenalkan layanan Pos Express ke masyarakat, menggunakan satu perantara
atau lebih. Beberapa cara yang dilakukan PT. Pos Indonesia saat ini adalah:
a) Pendistribusian secara langsung (direct)
Proses layanan ini adalah layanan yang peka terhadap waktu tempuh, dimana
pengiriman atau pendistribusian paket/ barang/ surat penting dilakukan
dengan langsung juga disertai dengan tracking system sehingga pengiriman
dapat terlacak. Contoh: Pos Express.
b) Pendistribusian tidak langsung ( indirect )
Proses layanan ini adalah layanan yang sifatnya peka terhadap harga dimana
pengiriman atau pendistribusian surat tidak terlalu dipengaruhi dengan waktu
tempuh tetapi akan dikirim berdasarkan harga perangko yang tertera. Contoh:
Surat berperangko.
o Strategi Promosi
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program
pemasaran, dan merupakan sarana yang paling ampuh bagi perusahaan untuk
menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promopsi adalah
menginformasikan segala jenis layanan yang ditawarkan dan berusaha menarik
perhatian masyarakat. Strategi promosi yang dilakukan di PT. Pos Indonesia
untuk memperkenalkan layanan baru ini adalah dengan menggunakan brosur,
spanduk, banner, pamflet, media elektronik dan juga website PT. Pos Indonesia.
Dari ke empat unsur ini dapat diharapkan terjadinya hubungan baik anatara
tenaga pemasaran dengan pelanggan, dan sebaliknya. Maka akan lebih baik
meningkatkan kepercayaan serta kepuasan pelanggan kepada PT. Pos Indonesia.
B.

PT TIKI JNE
PT. TIKI JNE memiliki tujuan umum seperti jasa kurir lainnya yaitu yang paling
utama menjaga kualitas dengan memastikan barang yang dikirim sampai ke tempat
tujuan dengan kondisi yang baik dan tepat waktu. Untuk mencapai hal tersebut JNE
mengaplikasikan 2 Strategi Sales & Marketing yaitu:
A. Perbaikan kualitas internal
Perbaikan internal terdiri atas kualitas SDM, performansi counter, dan
manajemen kantor serta layanan. Usaha yang dilakukan adalah :

10

o Melakukan standarisasi counter Agen untuk meningkatkan pelayanan, sudut


pandang positif masyarakat terhadap JNE dan jaminan kemanan dan
kenyamanan pelanggan
o Melakukan serfitikasi petugas Agen untuk meningkatkan kualitas dan
kredibilitas petugas, menjamin pelaksanakan SOP operasional dan transaksi
yang benar.
o Melaksanakan 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Santun, Sigap) dan 3 K
(Kebersihan, Kenyamanan, Keamanan)
o Petugas agen wajib menggunakan segala atribut petugas seperti seragam
Agen JNE, ID Card dan pakaian yang rapih, bersih dan sopan
o Melaksanakan manajemen kantor/counter yang maksimal (sesuai petunjuk
manajemen kantor/counter)
o Menyediakan layanan tambahan kepada pelanggan : air minum, permen,
tissue, kamar mandi bersih, mushola,
o Menyediakan layanan : layanan bungkus kiriman, layanan jemput barang,
SMS/email laporan kiriman untuk premium service (YES), dll.
B. Usaha eksternal
Tidak hanya menfokuskan untuk mengevaluasi sisi internal, akan tetapi sisi
eksternal seperti publik perlu dipertimbangkan. Maka dari hal tersebut JNE
Menimbangkan beberapa usaha eksternal untuk mengembangkan coorperatenya,
yaitu
o Melakukan riset market, data prospek pelanggan strategis, dan melakukan
promosi, pendekatan personal dll
o Maksimalkan publikasikan /sosialisasi

melalui

pembicaraan

/poster

/pamflet /spanduk /media lainnya tentang informasi kelebihan-kelebihan JNE.


o Memaksimalkan publikasi melalui dunia internet (blog/web), namun harus
hati-hati dengan jejaring sosial yang sifatnya terbuka/open public
o Melayani setiap aduan dan berkoordinasi dengan baik dengan JNE Bogor
untuk kepuasan pelanggan agen/counter
2.3 Analisis SWOT
A.
PT Pos Indonesia
Sebelum memaparkan kondisi bidang-bidang di kantor induk, seluruh manajer
bidang termasuk manajer region menyampaikan hasil analisis SWOT bidang atau unit

11

yang dipimpinya. region-region telah menyampaikan kelemahan, ancaman, peluang dan


kekuatan yang dimiliki dalam rangka penyusunan analisis SWOT.
a. Strength ( Kekuatan )
PT. Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap permasalahan
fungsi logistik pelanggan, dengan kerangka kerja yang bersinergi dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan. Kepercayaan dan kejujuran, saling menghargai, professional
adalah budaya yang diterapkan oleh PT. Pos Indonesia.
Strategi PT. Pos Indonesia terfokus pada penciptaan nilai tambah bagi pelanggan
melalui penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang lebih cepat dan
fleksibel.
Management pada PT. Pos Indonesia adalah Management Unit Bisnis Total
Logistik Strategic diarahkan pada sebuah institusi yang dedicated dan fokus dengan
orientasi utama pada Total Solution kepada customer. Organisasi akan dikelola
sebagai strategic business unit (SBU) PT Pos Indonesia yang mengedepankan
prinsip-prinsip pengelolaan bisnis secara professional.
Sumber daya yang dapat digunakan sepenuhnya sumber daya dan kekuatan
(comparative advantages) yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia (Persero) dengan
keunggulan pada pengelolaan yang focus dan dedicated. Sumber daya manusia yang
dimiliki oleh Unit Bisnis Total Logistik adalah mereka yang sudah terpilih ( selected
people) yang telah mendapatkan berbagai pelatihan dan benchmark di bidang Supply
Chain Management, Integrated Logistics, Freight, dan Warehousing. Pengalaman
selama bertahun-tahun mengelola bisnis pos dengan kompetensi pada saluran
distribusi juga merupakan kekuatan yang diyakini mampu memberikan nilai tambah.
Kapasitas produksi yang dimiliki selain gedung, tanah, dan kendaraan yang tersebar
di seluruh Indonesia juga diperkuat dengan koneksi virtual dan kesisteman jaringan
yang sangat kuat antar satu node dengan node lainnya yang hingga saat ini mungkin
sulit disamai oleh pihak manapun juga.
Jaringan layanan PT. Pos Indonesia adalah jaringan layanan yang berbasis kepada
pelanggan. Secara channel of distribution, maka jaringan meliputi seluruh pelosok
Indonesia yang meliputi tidak kurang dari 4.828 unit titik layanan tetap ( gedung
kantor) dan 39.434 titik simpul distribusi. Freight Forwarding akan dibangun dengan
system konsolidasi dengan jumlah main hub sebanyak 4 buah yang terletak di Batam,
Jakarta Tanjung Priuk , Jakarta Sukarno-Hatta, dan Denpasar. Titik konsolidasi
12

terletak di kota-kota Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Solo,


Surabaya, Makassar, dan Denpasar.
Memberikan layanan jasa logistik secara paripurna dan customized yang
senantiasa dapat diintegrasikan kepada klien meliputi:
Integrated Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang
memungkinkan penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir ( from
tree to toilet) yang berbasis pada konsep supply chain management (scm) .
Konsep pelayanan ini memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu warehousing,

Freight Forwarding dan Transporting.


Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep pelayanan yang diberikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan (consignee) mulai dari pengurusan dokumen

hingga penanganan pengiriman barang mereka.


Transporting : Adalah suatu bentuk jasa trucking yang dibutuhkan customer
untuk memindahkan kiriman dari satu tempat ( pabrikasi) ke distribution center (

DC) atau langsung ke retailer ( Point To Point) .


Warehousing : Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya
terdapat aktivitas Cross Docking, Inventory, Product Marking & Labeling,
Selected Manufacturing Activities dengan dukungan IT System yang

appropriate.
b. Weakness ( kelemahan )
Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan
masyarakat Indonesia masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme
dari produk produk yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen
enggan dalam menggunakan produk yang telah ada.
Kebanyakan produk produk inovasi baru PT POS INDONESIA masih
digunakan oleh masyarakat menengah ke atas contohnya seperti mail online,
terbatasnya jaringan online di masyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak
semua orang memiliki jaringan internet.
Masyarakat Indonesia masih belum percaya dengan keamanan informasi di
Indonesia karena banyaknya problem dan tragedy yang terjadi belakangan ini di
dalam negeri. Oleh sebab itu meyakinkan dan memberikan keamanan informasi
produk produk PT POS INDONESIA adalah tugas utama agar masyarakat kembali
percaya dan tidak takut tentang hal hack system yang sedang marak belakangan ini.

13

c. Opportunity ( peluang )
Jasa antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke luar
negeri melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang dilakukan U.S.
Postal Service dengan DHL dan FedEx.
d. Threat ( Ancaman )
Teknologi informasi memang bisa menjadi enabler bagi kemajuan perusahaan.
Namun, di sisi lain, juga kerap membawa instabilitas terhadap bisnis satu
perusahaan. Maraknya penggunaan Internet dan mobile phone yang mendorong
komunikasi lisan melalui telepon atau tertulis (e-mail dan SMS) yang berdampak
pada bisnis jasa pengiriman pos.
Di luar itu, masih ada masalah lain yang menurutnya mengganggu kinerja
perusahaannya. Persepsi sebagai perusahaan negara, diakuinya, membuat SDM
menjadi kurang berjiwa kompetitif. Kemapanan status sebagai pegawai BUMN dan
pemain tunggal di bisnis jasa pengiriman surat dan logistik sangat kuat di benak
karyawan. Citra demikian berdampak negatif terhadap etos kerja karyawan yang
berjumlah hampir 26 ribu orang. Dalam mencari dan menangkap berbagai peluang
bisnis yang bisa menjadi sumber pendapatan perusahaan, karyawan lebih banyak
bersikap menunggu dibandingkan menjemput bola. Tak heran jika jiwa
entrepreneurship di sini tidak berkembang dengan baik. Hal ini membuat PT. Pos
Indonesia

menjadi tidak aware

dan kurang sigap dalam mengantisipasi

perkembangan dan persaingan di bisnis sejenis.


B. PT. TIKI JNE
Berikut adalah hasil analisis SWOT pada PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE:
a. Strenght (Kekuatan)
Dalam dekade terakhir, mayoritas dari masyarakat Indonesia telah percaya
untuk menggunakan jasa PT TIKI dalam mengembangkan usaha dan membantu
pemasarannya secara efektif. Lebih dari ribuan wirausaha di Indonesia,
menggantungkan pemasarannya pada pengiriman JNE. Hal ini membuat citra dan
reputasi dari PT TIKI JNE merupakan strenght utama dibanding jasa kurir lainnya.
b. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan pada PT TIKI yaitu dibidang pelayanan terhadap customer yang dinilai
kurang ramah sehingga membuat customer merasa segan dan cenderung dapat
mengurangi konsumen.
14

c.Opportunity (Peluang)
Terdapat peluang/potensi yang dimiliki PT. TIKI JNE, diantaranya:
o
Dengan kekuatan yang dimiliki TIKI memberikan kepercayaan pada customer
dengan tetap memakai jasa TIKI
Kemajuan teknologi memperluas jaringan pelayanan pada TIKI
d. Threat ( Ancaman )
Ancaman bagi PT TIKI yaitu banyaknya perusahaan penyedia ekspedisi/kurir yang
o

juga menyediakan jasa pengiriman barang/paket baik di dalam maupun luar negeri
seperti DHL, ASPERINDO, dan jasa kurir lainnya.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seorang Public Relation (PR) bagaikan besi penyangga jembatan (media) informasi
bagi masyarakat. Seorang PR dituntut untuk memperindah reputasi sebuah perusahaan oleh
karena itu hubungan baik PR dengan media massa harus dipertahankan dengan sebaik15

baiknya. Tanpa PR, media takkan bisa mempunyai informasi yang akurat mengenai suatu
perusahaan, dan sebaliknya tanpa media, reputasi perusahaan takkan tercium oleh
masyarakat luas.
Dalam penanganan suatu isu dan krisis, bila pihak perusahaan dapat mendekatkan diri
pada media. Maka krisis ini dapat diminimalisir dengan catatan pengelolaan media dengan
baik seperti Menindaklanjuti pemberitaan media dan membangun hubungan baik dengan
media. Disisi lain seorang PR harus dapat merencanakan dan mengaplikasikan sebuah
program program yang dapat meningkatkan citra dan reputasi perusahaan melalui
marketing komunikasi melalui channel atau media yang efektif.
Dalam pembahasan mengenai dua perusahaan besar jasa kurir yaitu PT. POS Indonesia
dan PT. TIKI JNE ini dapat disimpulkan mengenai perbedaan yang kontras diantara
keduanya baik dalam strategi marketing atau strategi manajemen isu dan krisis. PT. POS
Indonesia yang sudah menjadi perusahaan jasa kurir pertama di Indonesia yang diawali
hanya dengan jasa pengiriman surat yang kini telah mengekspansi jasa jasa yang
ditawarkan memiliki citra sebagai perusahaan negara satu satunya dan perusahaan pertama
dalam jasa pengiriman, dengan dukungan SDM yang lebih dibandingkan dengan PT. TIKI
JNE hal itu bukan jaminan PT. POS Indonesia akan tetap baik baik saja. Dengan adanya
penurunan produktifitas dan inovasi PT. POS Indonesia di era tahun 1990an sampai 2000an,
PT. POS Indonesia dalam kasus ini tidak aware dengan stabilitas employment yang tidak
seimbang disisi internal yaitu meluapnya staff senior dan kurangnya staff muda.
Dalam kasus lain, PT. TIKI JNE yang telah memiliki citra dan reputasi memuaskan di
mata masyarakat Indonesia membuat tidak aware dengan permasalahan internal yaitu
adanya kasus video viral yang diunggah masyarakat mengenai kinerja pegawai PT. TIKI
JNE yang tidak sesuai prosedur.
Dengan kesimpulan dalam studi komparatif diatas, perusahaan yang tengah
berkembang pesat dalam sisi eksternal perlu memerhatikan sisi internal agar terjalin
stabilitas yang kokoh. Dengan hal ini manajemen isu dan krisis sebuah coorperate yang
berpotensi muncul dapat ditangani tepat waktu dan meminimalisir dampak isu yang
berpotensi muncul terebut.

16

3.2. Saran
Terdapat beberapa saran saran yang patut diaplikasi jika dalam kasus isu dan krisis
diatas, diantaranya:
a.Bila ada status krisis baik itu besar/kecil harus dapat diatasi dengan cepat dan tuntas
karena krisis yang kecilpun akan menjadi besar bila tidak tertangani dengan baik.
Sehingga krisis cenderung menjadi meluas dan merugikan banyak pihak. Seorang PR
hendaknya bersikap cepat dan tanggap dalam menyikapi semua gejolak yang terjadi di
masyarakat sehingga tidak berkembang menjadi suatu krisis yang dapat merugikan
instansi.
b.
Melihat akar permasalahannya , maka PR harus senantiasa membangun
komunikasi dengan media. Jangan hanya saat terjadi konflik di masyarakat. Dalam
menentukan strategi manajemen, komunikasi eksternal harus menjadi bagian penting
yang tidak boleh diabaikan, dan pada masa yang akan datang sebaiknya perusahaan
lebih memperhatikan opini yang berkembang di masyarakat.
c.Sebagai sebuah unit kerja, PR memegang tanggung jawab dan penciptaan komunikasi
yang baik antara manajemen dan masyarakat, sehingga bidang ini nantinya dapat benar
benar menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan dan para stakeholder-nya.

17

DAFTAR PUSTAKA
Wasesa agung silih, STRATEGI PUBLIC RELATION .PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : 2006
Rangkuty, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Umum,
Jakarta : 2006
Diakses pada 16 April 2016, https://juventus4ever.wordpress.com/2013/06/25/analisis-manajemenstrategi-pt-pos-indonesia/

18

Anda mungkin juga menyukai