Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

E-Procurment PT. Pos Indonesia (Persero)

Dosen Pengampu :

Pawestri Winahyu, SPsi.,

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Khalishah Salsabila ( 2010411181 )


2. Ahmad Alfan Jamil ( 2010411188 )
3. Titis Alvita Prabawati ( 2010411201 )
4. Agustina Setyowati ( 2010411213 )
5. Whiken Aji Werdaya ( 2010411249 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrah-Nya
penulisan Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan paper ini hingga bisa tersusun
dengan baik.

Makalah dengan judul ’’PT. Pertamina (Persero)” ini kami susun berdasarkan
pengetahuan yang kami peroleh dari beberapa buku dan media elektronik dengan harapan orang
yang membaca dapat memahami tentang profil perusahaan dan daya saingan suatu perusahaan
shopee. Makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas dalam menyelesaikan mata kuliah
Manajemen Operasional Lanjutan pada program studi Manajemen Universitas Muhammadiyah
Jember dengan dosen pengampu Pawestri Winahyu, SPsi.,

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan penerbitan
makalah ini di masa mendatang.

Akhir kata penulis sampaikan semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi yang membutuhkan.

Disusun Oleh

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………4

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….4


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………4
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….5

2.1 Pengertian E-Procurment…………………….…………………………………....5


2.2 Profil PT Pos Indonesia…………………………………………………………...5
2.3 Tujuan E-Procurment pada PT Pos Indonesia………………………………….....6
2.4 Manfaat E-Procurment……………………….……………………………….…...7
2.5 Tahapan E-Procurement …………………………………………………………..8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………...........9

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...9

3.2 Saran…………………………………………………………………………….....9

DOKUMENTASI……………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Pos Indonesia (Persero), yang disebut PT. Pos, merupakan sebuah Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan jasa pengiriman baik
dokumen dan barang. Industri pengiriman dokumen dan barang yang terus berkembang
menyesuaikan kebutuhan pasar yang semakin banyak menambah persaingan dengan banyaknya
perusahaan swasta. Agar bisa bertahan dan bersaing didalam pasar yang kian menyatu (emerging
market), PT. Pos Indonesia mengambil langkah dengan mengimplementasikan dan
mengembangkan teknologi sistem informasi berikut manajemen atau pengelolaannya.

Kini PT. Pos memiliki website procurement yang dirancang khusus untuk memberikan
kemudahan operasional secara online baik untuk kebutuhan internal perusahaan maupun
hubungan external sesuai dengan kebutuhan dari untuk pengguna jasa layanan user. Website ini
mempunyai berbagai fitur dalam melakukan proses pengadaan barang yang meliputi diantaranya
alur bisnis, transaksi keuangan, pengumuman tender, dan administrasi secara online yang terbagi
ke dalam modul-modul. Langkah strategis didalam ruang lingkup teknologi dan sistem informasi
ini diharapkan mampu menjadikan PT. Pos Indonesia sebagai pilihan masyarakat untuk
melakukan pengiriman barang baik dokumen maupun paket.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan E-Procurment?

2. Bagaimana profil dari PT Pos Indonesia?

3. Bagaimana tujuan E-Procurment pada PT Pos Indonesia?

4. Apa saja manfaat E-Procurment?

5. Apa saja tahapan-tahapan E-Procurment?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian dari E-Procurment

2. Untuk mengetahui profil dari PT Pos Indonesia

3. Untuk mengetahui bagaimana tujuan E-Procurment pada PT Pos Indonesia

4. Untuk mengetahui apa saja manfaat E-Procurment

5. Untuk mengetahui apa saja tahapan-tahapan E-Procurment

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian E-Procurment

E-Procurment adalah proses pengadaan barang atau jasa pemerintah yang


pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dan berbasis web atau internet dengan
memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum
secara elektronik yang diselenggarakan oleh layanan pengadan secara elektronik.

E-Procurement membantu proses pengadaan barang menjadi lebih efisien dan transparan.
Menurut beberapa pakar, E-Procurement punya berbagai definisi, E-procurement merupakan
intergrasi dan manajemen elektronik terhadap semua aktivitas pengadaan termasuk permintaan
pembeli, pemberian hak, pemesanan, pengiriman dan pembayaran antara pembeli dan pemasok
(Chaffey, 2004). Sedangkan menurut Davila, Tony, Mahendra Gupta, dan Richard Palmer 
(2002) dalam “Moving Procurement Systems to The Internet” menyebutkan e procurement
adalah Teknologi yang dirancang untuk memfasilitasi pengadaan barang melalui internet, 
Manajemen seluruh aktivitas pengadaan secara elektronik. Aspek-aspek fungsi pengadaan yang
didukung oleh bermacam-macam bentuk komunikasi secara elektronik. Menurut Kalakota, Ravi
dan Robinson (2001), e-procurement merupakan proses pengadaan barang atau lelang dengan
memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk website.

2.2 Profil PT Pos Indonesia

Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W
Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan
surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan
bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir
mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Setelah Kantorpos Batavia didirikan,
maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos
yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos
kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.

Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT
(Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini
operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan
publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan
telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan

5
Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos
dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum,
maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia
(Persero).

Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya
dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring
yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen
kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi
transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan
teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki lebih dari 3.800 Kantorpos online, serta
dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang
terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk
mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu
diidentifikasi dengan akurat.

Visi dan Misi PT Pos Indonesia adalah ssebagai berikut :

- Visi PT Pos Indonesia (Persero) : Visi dari PT Pos Indonesia (Persero) adalah
“Menjadi perusahaan pos terpercaya.”
- Misi PT Pos Indonesia (Persero) :
a. Berkomitmen kepada pelanggan unutk menyediakan layanan yang selalu
tepat waktu dan nilai terbaik.
b. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman
nyaman dan menghargai kontribusi.
c. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang
menguntungkan dan terus bertumbuh.
d. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kapada masyarakat.
e. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh
pemangku kepentingan.

2.3 Tujuan E-Procurment pada PT Pos Indonesia

Tujuan E-Procurment adalah untuk menciptakan transparansi, efisiensi dan efektivitas


serta akuntabilitas dalam pengadaan barang/jasa melalui media elektronik antara Pokja dan
Penyedia Jasa. Kemudian Tujuan E-Procurment pada PT Pos Indonesia sendiri yaitu untuk
menganalisis usability website e-procurement di PT Pos Indonesia (Persero) untuk mengetahui
bagaimana kegunaan (usability) website e-procurement tersebut bagi pengguna yang bermanfaat
bagi perusahaan dalam mengembangkan website tersebut.

6
Tujuan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui sistem informasi pengadaan barang/jasa yang berjalan di PT Pos


Indonesia (Persero).
2) Untuk Mengetahui mengenai website e-procurement di PT Pos Indonesia (Persero).
3) Untuk menganalisis usability terhadap website e-procurement yang terdapat di PT Pos
Indonesia (Persero).
4) Dapat memberikan kesimpulan dari hasil analisis terhadap website e-procurement.
5) Dapat memberikan usulan perbaikan terhadap website e-procurement serta pemanfaatan
konsep.

2.4 Manfaat E-Procurement


Manfaat E-Procurment :
1) Mengurangi Biaya Operasional Pengadaan
Pengadaan online melalui sistem e-procurement disinyalir akan lebih menghemat
biaya operasional perusahaan, terutama yang berhubungan dengan pembelian barang dan
jasa. Sistem ini akan mencegah terjadinya pertambahan biaya atau pengeluaran ganda
yang terkait dengan jumlah pembelian barang dan prosedur pengadaan yang masih
manual, seperti penggunaan perangko dan amplop untuk pengiriman dokumen.
2) Pengeluaran yang Lebih Transparan
Sistem pengadaan barang secara online tak hanya memangkas biaya operasional,
tetapi juga memudahkan kita dalam membuat dan menganalisis laporan terkait
pengadaan barang dan jasa. Pasalnya, sistem ini akan secara otomatis melakukan
pencatatan terhadap proses pengadaan yang kita lakukan. Dengan demikian, kita
dapat memastikan bahwa prosedur dan proses pengadaan barang maupun jasa telah
sesuai dengan kebijakan perusahaan.
3) Peningkatan Produktivitas
Proses pengadaan yang pernah kita lakukan akan tercatat secara otomatis dalam
histori, sehingga akan lebih mudah bagi kita untuk mengajukan permintaan barang
atau jasa kembali. Tidak hanya itu, hadirnya template kita membuat kita bisa mengisi
dokumen yang diperlukan dengan lebih cepat.
4) Peningkatan Kecepatan Transaksi
Pengadaan barang dan jasa secara online melalui e-procurement terbukti lebih
efisien dan menghemat waktu. Pasalnya, sistem ini akan menyederhanakan proses
pengadaan barang yang kita lakukan, sehingga kecepatan transaksi pun akan
mengalami peningkatan. Sederhananya, proses e-procurement menghilangkan
aktivitas yang tidak perlu dan memungkinkan kita untuk terfokus pada tugas yang
lebih penting.

7
5) Mengurangi Terjadinya Kesalahan
Melalui sistem pengadaan online, setiap dokumen akan muncul dengan tampilan
yang lebih sederhana, sehingga kita akan lebih mudah untuk mengoreksi kesalahan
yang mungkin terjadi. Selain itu, histori pesanan juga bisa menjadi referensi yang
membuat kita bisa membandingkan pesanan baru dengan yang sebelumnya untuk
menghindari terjadinya kesalahan sebelum pembayaran.

2.5 Tahapan E-Procurement

Tahapan implementasi e-procurement menurut Indrajit yang dikutip oleh Andrianto


(2007, h.218) yaitu sebagai sebuah proses digitalisasi tender/lelang pengadaan barang/jasa
pemerintah berbantuan internet. Adapun 4 (empat) tahapan impelementasi e-procurement,
dijelaskannya sebagai berikut:

a. Tahap I: Disclosure
Pada tahap ini, pemerintah mempromosikan dan mensosialisasikan dimulainya pilot
project e-procurement yang akan mempengaruhi pihak yang terlibat langsung dalam
proses tender pemerintah, yaitu pemerintah sebagai pelaksana tender dan pengusaha
sebagai peserta tender. Proses ini merupakan sosialisasi dan penegakan prinsip good
corporate governance di lingkungan birokrasi serta untuk mengeliminasi culture shock
atas pelaksanaannya.
b. Tahap II: Resgitration and Distribution
Setelah tahap pertama berhasil dilalui, pemerintah mulai memperkenalkan aktivitas
otomatisasi dengan menggunakan internet pada proses registrasi dan distribusi.
Pemerintah mulai membangun komunikasi satu arah kepada pihak swasta untuk
mengirimkan dan menyebarkan pengumuman dan dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan tender yang akan dilakukan. Pada tahap ini, situs e-procurement mendisclose
(mengumumkan penawaran lelang proyek beserta spesifikasinya) melalui halaman
website. Pengumuman lelang elektronik bisa dibuat persatuan kerja atau perspesifikasi
proyek yang memudahkan peserta tender untuk memilih proses mana yang akan
diikutinya. Metode elektronik sederhana yang dapat disediakan misalnya adalah
downloading process untuk memperoleh formulir-formulir dan dokumen-dokumen
lelang. Proses ini akan mempermudah para peserta lelang karena meniadakan aktivitas ke
kantor pemerintah hanya mendapatkan dokumen-dokumen dan form-form yang
dibutuhkan.
c. Tahap III: Electronic Bidding
Tahapan berikutnya adalah pendaftaran para peserta lelang secara elektronik. Pada
tahapan ini, peserta lelang harus memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan,
misalnya berkenaan dengan kelengkapan administratif, sertifikasi kemampuan pelak-
sanaan pekerjaan, dan sebagainya melalui media internet. Secara teknologi, dalam
aplikasi tingkat ini sudah mulai rumit karena sistem membutuhkan keama-nan tertentu,

8
adanya uang jaminan di bank untuk peraturan tender tertentu dan media penyimpanan file
yang cukup besar. Data-data yang masuk akan menjadi pertimbangan bagi panitia lelang
selain beberapa aktivitas yang belum dapat digantikan sepenuhnya secara online,
misalnya presentasi proyek.

d. Tahap IV: Advanced Support Services


Pada tahapan terakhir ini terjadi proses penawaran secara elektronik atau online melalui
internet dengan menghilangkan proses-proses manual dalam tender. Proses yang paling
rumit dan canggih ini mampu menghindari tatap muka antara panitia dan peserta tender
sehingga meminimalisasi Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Dengan proses tender
terbuka elektronik ini, maka harga pemenang tender adalah harga yang paling kompetitif
(terjangkau dan berkualitas). Pada tahap ini dapat dikatakan bahwa pembangunan e-
procurement telah mencapai titik optimal.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

E-Procurment merupakan proses pengadaan barang atau jasa pemerintah yang


pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dan berbasis web atau internet dengan
memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi. E-Procurement juga membantu
proses pengadaan barang menjadi lebih efisien. Mengamati perkembangan zaman dimana
sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 PT Pos
Indonesia berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada
tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan
usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam
maupun luar negeri.

3.2 Saran

Ada beberapa hal yang dapat disarankan terkait implementasi sistem e-procurement, yaitu:

1. Sistem e-procurement harus diterapkan sesuai dengan PerMen BUMN No PER-15/MBU


tahun 2012 agar operasional perusahaan terkait dengan sistem e-procurement dapat berjalan
dengan baik dan dapat mengurangi kecurangan terkait dengan pengadaan barang dan jasa.

2. Secara teknis SDM harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan
jaringan internet harus menyesuaikan dengan letak geografis agar tidak menjadi kendala
dalam penerapan sistem e-procurement.

3. Penelitian ini merupakan penelitian awal mengenai e-procurement di PT. Pos Indonesia
Kasim Sorong menyuatakan masih banyak hal yang bisa diteliti tentang e-procurement,
seperti melihat dari sudut pandang penelitian dan batasan masalah penelitian yang berbeda.

10
LOOG BOOK

Tanggal Dokumentasi

15-05-2022

DAFTAR PUSTAKA

11
https://www.posindonesia.co.id/en/content/sejarah-pos

https://sis.binus.ac.id/2017/04/28/sekilas-tentang-e-procurement/

https://www.posindonesia.co.id/en/content/sejarah-pos

https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/449-Full_Text.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai