Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN AKHIR GELADI

UNIVERSITAS TELKOM 2019


POS INDONESIA KP BONDOWOSO 68200

Disusun oleh:
TRIYO KRISMANTORO (1104174127)

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS TELKOM
2019
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM PELAKSANAAN
GELADI

KANTOR POS BONDOWOSO 68200

Laporan ini diajukan untuk memenuhi syarat telah menyelesaikan kegiatan


geladi. Geladi telah dilaksanakan kurang lebih selama 35 hari kalender (HK).
Disusun oleh:
Nama : Triyo Krismantoro
NIM : 1104174127
Judul Geladi : Laporan Akhir Geladi Universitas Telkom 2019 Pos
Indonesia KP Bondowoso 68200
Tanggal Geladi : 17 Juni – 25 Juli 2019

Disetujui dan disahkan oleh:

Bondowoso, 25 Juli 2019


Kepala Kantor Pembimbing Lapangan

Dedy Nurditya, SE., MM. Luvita Lestari


NIPPOS 989406015 NIPPOS 995489063

Pembimbing Akademik

Muhammad Faris Ruriawan, ST., MT.


NIP 18920117

i
RINGKASAN

Geladi merupakan program yang dibuat untuk memberikan pengalaman


kerja serta pemahaman mengenai dunia kerja yang sebenarnya bagi mahasiswa/i
Telkom University. Program geladi dilaksanakan pada akhir semester empat di
tempat yang sudah dipilih oleh mahasiswa melalui web igracias. Geladi yang
dilaksanakan kurang lebih 6 minggu ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yang tidak hanya dalam hal pengalaman praktek kerja, namun juga mengukur
kemampuan para mahasiswa dalam menyelesaikan suatu masalah pekerjaan, dan
mendapatkan wawasan baik hardskill maupun softskill.
Mahasiswa mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan program kerja
pada perusahaan. Melalui program geladi mahasiswa mendapatkan bentuk
pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi di dunia kerja. Selain itu,
mahasiswa juga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap profesi di
dalam dirinya melalui mata kuliah geladi ini. Sehingga mahasiswa mampu dalam
beradaptasi dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................i


RINGKASAN ..................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................1
1.2 PROFIL PERUSAHAAN......................................................................1
1.3 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN DAN UNIT.................3
1.4 RUMUSAN MASALAH.......................................................................4
1.5 BATASAN MASALAH.........................................................................4
1.6 TUJUAN PELAKSANAAN GELADI..................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................5
2.1 PENGERTIAN PERUSAHAAN JASA................................................5
2.2 JASA LAYANAN POS INDONESIA...................................................5
2.3 COD (CASH ON DELIVERY).............................................................17
2.4 SISTEM CPTD......................................................................................17
BAB III PELAKSANAAN GELADI ..............................................................20
3.1 RENCANA KEGIATAN ......................................................................20
3.2 PELAKSANAAN .................................................................................20
3.3 HASIL ...................................................................................................24
BAB IV PENUTUP .........................................................................................25
4.1 KESIMPULAN ..................................................................................... 25
4.2 SARAN ................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 27
LAMPIRAN..................................................................................................... 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geladi merupakan salah satu program Universitas Telkom, yang digunakan
untuk melatih para mahasiswanya. Geladi memiliki tujuan agar mahasiswa dapat
merasakan pengalaman kerja tertentu. Geladi dilaksanakan setelah mahasiswa
menyelesaikan perkuliahan selama empat semester, atau telah sampai pada tingkat
II. Dengan syarat telah lulus dalam menjalankan perkuliahan selama dua semester
atau tingkat I. Dengan melaksanakan geladi mahasiswa dilatih untuk menerapkan
pengalaman kuliah yang telah dilalui. Dalam lingkungan kerja yang nyata,
mahasiswa diharapkan bisa merasakan, menghayati, dan mengenali lingkungan
kerja. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan bisa mengimplementasikan ilmu
yang telah didapat selama masa perkuliahan.
Di tengah perkembangan teknologi, bukan berarti segala pekerjaan
manusia dapat dilakukan oleh teknologi. Dibutuhkan sumber daya manusia yang
mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Hal tersebut dikarenakan
suatu teknologi masih membutuhkan peran manusia untuk melaksanakan
tugasnya. Selain itu, dibutuhkan juga sumber daya manusia yang memiliki daya
saing di dunia kerja. Sehingga pengenalan kehidupan kerja sangat penting bagi
mahasiswa agar kedepannya mampu beradaptasi dengan maksimal.
1.2 Profil Perusahaan
Lokasi perusahaan tempat penyusun melaksanakan program geladi terletak
di kantor pos unit Bondowoso. Berikut adalah profil lengkap dari perusahaan
tersebut.
1.2.1 Alamat Perusahaan
Kantor pos unit Bondowoso dengan kode kantor 68200 beralamat lengkap
di Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 9, Kali Nangkaan, Dabasah, Kecamatan
Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
1.2.2 Sejarah Perusahaan
Pos Indonesia adalah perusahaan yang merupakan milik negara, atau biasa
disebut BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Pos Indonesia bergerak dalam
bidang jasa kurir, logistik, dan transaksi keuangan. Di awal tahun berdirinya pada
tahun 1906, Pos Indonesia memiliki nama dinas PTT (Posts Telegraaf end
Telefoon Diensts). Kemudian pada tahun 1945 berubah nama menjadi Djawatan
PTT (Pos Telegraph and Telephone). Berganti status menjadi Perusahaan Negara

1
Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) tahun 1961. Lalu empat tahun setelahnya,
tepatnya tahun 1965, berubah menjadi PN Pos dan Giro. Pada tahun 1978 berganti
nama lagi menjadi Perum Pos dan Giro. Hingga pada tahun 1995 sampai sekarang
secara resmi menggunakan nama Pos Indonesia (Persero).
Melihat dari tahun berdirinya, Pos Indonesia dapat dikatakan sebagai salah
satu perusahaan BUMN tertua di Indonesia. Awal mulanya didirikan oleh VOC,
perusahaan dagang Belanda waktu penjajahan Belanda. Pos Indonesia pertama
kali dibentuk VOC pada tanggal 26 Agustus 1746, dengan memiliki tujuan untuk
memudahkan pengiriman surat terutama dalam perdagangan. Masa-masa
keemasan perposan di Indonesia berada pada kisaran tahun 1970 hingga 1980-an.
Beberapa tahun kemudian, kemajuan pesat teknologi komunikasi
mendorong Pos Indonesia untuk bertransformasi. Hal tersebut bertujuan agar
perusahaan dapat bertahan di tengah kemajuan teknologi. Hingga kini Pos
Indonesia masih terus mengembangkan inovasi produknya, agar dapat selalu
sejalan dengan kemajuan teknologi. Di tahun 2013, manajemen Pos Indonesia
melanjutkan program transformasi yang telah direncanakan sebelumnya. Pos
Indonesia tidak lagi hanya berfokus pada surat, paket, dan jasa keuangan. Tetapi
juga mengembangkan sayap ke sumber bisnis baru seperti logistik, properti, dan
asuransi. Agar pengoperasian lebih jelas dan terfokus, Pos Indonesia membentuk
perusahaan induk yang memayungi anak perusahaan, antara lain PT Pos Logistik
Indonesia, PT Pos Properti Indonesia dan PT Bhakti Wasantara Net. Selain itu,
Pos Indonesia juga sudah menyiapkan bisnis-bisnis baru di bidang jasa keuangan,
lini bisnis retail, city courier, e-commerce, kargo udara, serta asuransi.
1.2.3 Bidang Usaha
Pos Indonesia tidak hanya bergerak dalam bidang perposan. Untuk
mengikuti perkembangan jaman, Pos Indonesia juga melebarkan bidang usahanya.
Bidang usaha Pos Indonesia saat ini antara lain surat dan paket, jasa keuangan,
logistik, ritel, serta bisnis lainnya yang akan berkembang.

1.2.4 Visi dan Misi Perusahaan


Dalam setiap perusahaan memiliki tujuan dan harapan yang ingin untuk
dicapai. Pos Indonesia memiliki visi dan misi sebagai berikut:
a. Visi
Menjadi pilihan utama layanan logistik dan jasa keuangan.
b. Misi

2
1. Memberikan solusi layanan logistik e-commerce yang kompetitif.
2. Menjalankan fungsi designated operator secara profesional dan
kompetitif.
3. Memberikan solusi jasa layanan keuangan terintegritas yang
kompetitif dalam rangka mendukung financial inclusion berbasis
digital..
4. Memberikan solusi layanan dokumentasi dan otentikasi digital yang
kompetitif.
1.3 Struktur Organisasi Perusahaan dan Unit
Berikut adalah struktur organisasi yang ada di kantor pos Bondowoso 68200.

1.4 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sistem CPTD (Collecting-Processing-Transporting-Delivery)
berjalan?
2. Apa saja jenis jasa layanan yang disediakan oleh Pos Indonesia?
3. Bagaimana sistem pembayaran barang online shop secara COD dengan
mpospay?
1.5 Batasan Masalah
1. Penyusun ditempatkan di Kantor Pos Bondowoso pada bagian prostran,
pemasaran, dan pelayanan.
2. IPOS-WEB hanya dapat diakses oleh pegawai kantor pos khususnya yang
berkaitan dengan tugas entry barang.

3
3. Tugas yang diberikan selama proses geladi membantu beberapa pekerjaan
pegawai dan mengamati permasalahan, serta mencari solusinya yang
terdapat pada bagian prostran dan pelayanan.
1.6 Tujuan Pelaksanaan Geladi
Tujuan dari dilaksanakannya program geladi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman kerja secara nyata kepada mahasiswa sehingga
mampu mengukur tingkat implementasi keilmuan dan keterampilan dunia
kerja.
2. Melatih softskill dan hardskill mahasiswa untuk mampu menyelesaikan
masalah secara langsung di lapangan.
3. Melatih mahasiswa agar mampu disiplin, tanggung jawab, dan memiliki
etos kerja yang tinggi.
4. Memberikan wawasan dan gambaran dunia kerja kepada mahasiswa agar
lebih maksimal dalam merencanakan masa depan.
5. Melatih mahasiswa agar menjadi sumber daya manusia yang unggul dan
siap bersaing dalam dunia kerja.

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa merupakan suatu jenis perusahaan yang dalam aktivitasnya
memberikan kepuasan atau manfaat. Selain itu juga menghasilkan produk berupa
bentuk fisik. Ahli ekonomi mendefenisikan perusahaan jasa adalah perusahaan
yang pada dasarnya menawarkan produk yang tidak berwujud. Dapat dikatakan
perusahaan ini tidak memberikan suatu kepemilikan terhadap sesuatu.
Pengertian lain menyebutkan bahwa perusahaan jasa adalah perusahaan yang
seluruh aktivitas ekonominya menghasilkan selain produk dalam pengertian fisik.
Selain itu proses dikonsumsi dan diproduksi secara bersamaan, menambah nilai
tambah, dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembelinya.

4
Dari kutipan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan jasa adalah
perusahaan yang non fisik. Non fisik di sini memiliki arti yang dihasilkan hanya
memberikan manfaat atau kepuasan. Tetapi produk yang diterima dari perusahaan
jasa tidak bisa dinikmati selamanya. Hal tersebut karena hanya dapat dirasakan
tetapi tidak dapat menjadi kepemilikan atas sesuatu.
2.2 Jasa Layanan Pos Indonesia
Perusahaan jasa dalam kegiatan ekonominya menghasilkan manfaat atau
kepuasan kepada konsumen. Pos Indonesia dalam menjalankan usahanya
memiliki beberapa jenis produk layanan jasa. Secara umum, jenis layanan jasanya
dapat dibagi menjadi Bisnis Surat dan Paket (BSP), Jasa Keuangan, Logistik,
Ritel, dan Channeling. Berikut adalah penjelasan dari setiap jenis layanan jasa
yang tersedia.
1. Bisnis Surat dan Paket (BSP)
Jenis layanan ini berfokus pada proses pengiriman dan penerimaan barang
dari konsumen. Jenis layanan jasa ini dibedakan menjadi domestik dan
internasional. Berikut yang merupakan domestik:
a. Pos Express
Pos Express merupakan layanan premium milik Pos Indonesia untuk
pengiriman cepat dan aman dengan jangkauan luas ke seluruh wilayah
Indonesia. Layanan ini dapat menjadi pilihan tepat dan terpercaya untuk
mengirim dokumen, surat, paket serta barang dagangan online.
Keunggulan:
1. Layanan ini termasuk layanan premium yang mana merupakan salah
satu layanan yang tersedia di semua cabang Pos Indonesia di seluruh
Indonesia.
2. Memiliki waktu tempuh dengan estimasi kiriman maksimal sehari
sejak barang diposkan.
3. Layanan dengan tarif kompetitif, yakni tarif atau harga yang
ditetapkan sangat standar dan bersaing dengan jasa pengiriman
lainnya.
4. Terdapat asuransi atau jaminan, yakni jaminan kehilangan atau
kerusakan kiriman dan pemberian ganti rugi.
5. Memiliki fitur Lacak Status Kiriman sehingga status kiriman dapat
dilacak melalui web resmi Pos Indonesia di www.posindonesia.co.id
atau HaloPos 161.
6. Tersedia layanan pick up service untuk pelanggan khusus.

5
Karakteristik:
1. Maksimal berat kiriman yang dapat diterima adalah 50 kg.
2. Maksimal ukuran yang ditetapkan baik kiriman yang berbentuk
kotak, gulungan Panjang maupun yang tidak beraturan adalah
sebagi berikut:
2(lebar + tinggi) = 400 cm, dengan dimensi terpanjang maksimal
150 cm.
3. Besar tarif ditentukan dengan cara berikut:
a. Menggunakan berat aktual kiriman.
b. Menggunakan hitungan volumetrik untuk kotak atau gulungan
yang dikonversikan menjadi berat dengan rumusan (panjang x
lebar x tinggi x 1 kg) : Rp 6.000.
4. Penyerahan kiriman dapat disesuaikan dengan permintaan
pelanggan, yaitu:
a. Kiriman diantar ke alamat penerima.
b. Kiriman bisa diambil di Pos Indonesia tujuan.
5. Standar Waktu Penyerahan (SWP) adalah H+1 hari.
b. Pos Kilat Khusus
Pos Kilat Khusus merupakan layanan milik Pos Indonesia untuk
pengiriman aman dan cepat dengan jangkauan luas ke seluruh wilayah
Indonesia. Layanan ini dapat menjadi pilihan tepat dan terpercaya untuk
mengirim dokumen, surat, paket serta barang dagangan online.
Keunggulan:
1. Layanan ini tersedia di seluruh cabang Pos Indonesia di seluruh
Indonesia.
2. Memiliki jaringan terluas hingga ke seluruh Indonesia.
3. Layanan dengan tarif yang lebih hemat serta kompetitif.
4. Terdapat asuransi atau jaminan, yakni jaminan kehilangan atau
kerusakan kiriman dan pemberian ganti rugi.
5. Memiliki fitur Lacak Status Kiriman sehingga status kiriman dapat
dilacak melalui web resmi Pos Indonesia di www.posindonesia.co.id
atau HaloPos 161.
6. Tersedia layanan pick up service untuk pelanggan khusus.
Karakteristik:
1. Maksimal berat kiriman yang dapat diterima adalah 50 kg.
2. Maksimal ukuran yang ditetapkan baik kiriman yang berbentuk
kotak, gulungan panjang maupun yang tidak beraturan adalah
sebagai berikut:

6
2(lebar + tinggi) = 400 cm, dengan dimensi terpanjang maksimal
150 cm.
3. Besar tarif ditentukan dengan cara sebagai berikut:
a. Menggunakan berat aktual kiriman.
b. Menggunakan hitungan volumetrik untuk kotak atau gulungan
yang dikonversikan menjadi berat dengan rumusan (panjang x
lebar x tinggi x 1 kg) : Rp 6.000.
4. Penyerahan kiriman dapat disesuaikan dengan permintaan
pelanggan, yaitu:
a. Kiriman diantar ke alamat penerima.
b. Kiriman bisa diambil di Pos Indonesia tujuan.
5. Standar Waktu Penyerahan (SWP) H+2 sampai dengan H+9 hari.
c. Pos Jumbo Ekonomi
Pos Jumbo Ekonomi merupakan layanan kiriman pos dengan tarif
tingkat berat pertama dimulai dari 3 kg dan setiap satu kilogram
berikutnya sampai dengan tingkat berat 30 kg.
Karakteristik:
1. Perhitungan tarif:
Panjang x Lebar x Tinggi x 1 kg / 6.000
2. Standar Waktu Penyerahan (SWP) adalah maksimal H+14.
3. Pengirim akan diberikan:
a. Bukti resi
b. Jaminan ganti rugi
c. Jejak lacak
d. Paket dapat dikirim oleh pihak Pos sesuai dengan daerah yang
dituju, untuk beberapa daerah akan dikenakan biaya tambahan.
d. Regular
Regular merupakan sarana pengiriman dokumen dan barang domestik
standar atau biasa dengan jaringan terluas, melayani tujuan local, regional
dan nasional.
Karakteristik:
1. Standar Waktu Penyerahan (SWP) maksimal H+14.
2. Area tujuan kiriman jaringan nasional.
3. Berat kiriman:
4. Dasar perhitungan tarif berdasarkan actual weight dan volumetric
weight.
5. Dilengkapi dengan sistem jejak lacak untuk kiriman paket.
6. Dimensi ukuran:

7
a. Panjang maksimal 150 cm
b. Volumetrik > 90 cm
Untuk urusan pemerintah, Pos Indonesia juga melayani lewat layanan
Corporate Postal Management. Corporate Postal Management yaitu layanan
terpadu untuk menangani penerimaan, pemrosesan, dan pengiriman surat dan
paket bagi perusahaan dan institusi pemerintahan. Jenis-jenis dan
spesifikasinya sebagai berikut:
1. Intra Office Service
Penanganan pengiriman dokumen antar kantor dari beberapa
perusahaan yang berlokasi dalam suatu gedung.
2. Inter Office Service
Penanganan pengiriman dokumen antar departemen dalam suatu
perusahaan yang berlokasi dalam suatu gedung.
3. Inter District Service
Penanganan pengiriman dokumen antar kantor cabang dari suatu
perusahaan di dalam suatu kota.
Selain itu, Pos Indonesia juga melayani pengiriman surat dan paket ke luar
negeri, diantaranya:
a. Paket Pos Cepat Internasional
Kriteria:
1. Layanan pengiriman barang dengan waktu tempuh kiriman H+6
sampai dengan H+10.
2. Tingkat berat yang dilayani di atas 2 kg sampai dengan 30 kg.
3. Menjangkau 195 negara tujuan.
b. Pos Expor
Kriteria:
1. Layanan pengiriman barang ke luar negeri yang diutamakan untuk
pelaku UKM.
2. Waktu tempuh kiriman H+4 smpai dengan H+8.
3. Menjangkau 232 negara tujuan.
4. Tingkat berat kiriman yang diterima di atas 30 kg sampai dengan
300 kg.

c. ePaket
Kriteria:
1. Layanan pengiriman dokumen dan barang dengan waktu tempuh
kiriman H+6 sampai dengan H+10.
2. Menjangkau 57 negara.
3. Tingkat berat yang dilayani sampai dengan 2 kg.

8
d. EMS
EMS (Express Mail Service) merupakan layanan pengiriman surat,
dokumen, paket atau barang dari dan ke luar negeri dengan standar waktu
penyampaian maksimum H+5 dalam jaringan internasional terbatas.
Keunggulan:
1. Penyerahan kiriman EMS ke alamat tujuan dilakukan dalam jangka
waktu maksimal 3 – 5 hari (tidak termasuk waktu pemeriksaan
Customs/Beacukai).
2. Tarif kompetitif berdasarkan tingkat berat dan negara tujuan, dalam
mata uang US Dollar (Informasi tarif EMS).
3. Jaminan ganti rugi bila terjadi keterlambatan penyampaian, kiriman
hilang atau rusak, sesuai ketentuan Universal Postal Union
(Lembaga Pos Dunia).
4. PT Pos Indonesia memberikan kemudahan jejak lacak untuk
mengetahui status kiriman.
5. Jaringan EMS menjangkau lebih dari 230 negara yang akan terus
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
masyarakat.
6. Fasilitas pembayaran secara kredit dan manfaat lain untuk para
pelanggan besar dan korporasi, sesuai permintaan dan kesepakatan
dengan pelanggan.
2. Jasa Keuangan
a. Weselpos
Weselpos merupakan layanan pengiriman dan penerimaan uang yang
memberikan solusi terhadap kecepatan, ketepatan dan keamanan kiriman
uang baik secara domestic maupun luar negeri. Terdapat dua jenis layanan
Weselpos, yakni Layanan Domestik (Nasional) dan Layanan Luar Negeri
(Internasional).
1. Layanan Domestik
a. Weselpos Instan
Layanan Weselpos dengan waktu tempuh real time, pembayaran
menggunakan PIN dan NTP yang dikirimkan langsung oleh
pengirim kepada penerima.
b. Weselpos Prima
Layanan Weselpos yang menggunakan surat pemberitahuan,
diantar oleh kantor pos tujuan kepada penerima.
c. Weselpos Transfer Tunai

9
Pengiriman uang secara tunai melalui kantor pos dengan tujuan
semua rekening bank secara real time.
d. Weselpos Kemitraan
Layanan Weselpos hasil kerja sama dengan pihak lain,
dilakukan dengan suatu perjanjian kerjasama dengan tarif dan
layanan sesuai kesepakatan.
2. Layanan Luar Negeri
Untuk layanan luar negeri Pos Inndonesia memiliki beberapa
layanan, diantaranya: Western Union, International Express Money
Order (IEMO), BNI Wesel PIN, Wesel Instan BCA, Wesel Instan
BSM, Wesel Instan CIMB Niaga, Wesel Instan Arsema
(Moneygram), Wesel Instan Ebays, dan Wesel Instan Telkomsel.
b. Pospay
Merupakan layanan pembayaran berbagai tagihan dan angsuran di
kantor pos dan Agenpos yang tersebar di seluruh Indonesia
c. Giropos
Giropos merupakan solusi untuk penampungan dan pendistribusian
dana yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Layanan ini sebagai
sarana transaksi antar rekening, baik dari satu rekening ke satu rekening
maupun ke banyak rekening lainnya dan setoran tunai ke dalam rekening.
Pengambilan uang dilakukan dengan Cekpos dan atau Slip Penarikan.
d. Bank Chanelling
Layanan ini merupakan bentuk kemitraan kantor pos kepada bank
terkait. Layanan ini diantaranya:
1. Tabungan
Layanan simpan yang dimiliki oleh Bank dengan Pos Indonesia
berperan dalam kegiatan di front office. Dalam layanan ini Pos
Indonesia berkerja sama dengan bank BTN (Tabungan e-batara pos).
2. Kredit
Penyaluran kredit untuk pensiunan oleh Mitra Kredit Pensiun (Bank
dan Koperasi).
e. Asuransi
Layanan Pos Asuransi ditujukkan untuk semua kalangan masyarakat,
termasuk di antaranya karyawan/admin, pemilik bisnis, office boy/kurir,
ibu rumah tangga, asisten rumah tangga, pelajar/mahasiswa, dan
pensiunan. Berikut diantaranya jenis-jenis produknya:
1. Pos Assurance Link
a. Jenis produk: regular unit link

10
b. Manfaat bagi nasabah: manfaat perlindungan jiwa (melindungi
hingga usia 99 tahun dengan nilai Uang Pertanggungan s/d 50 x
premi + Nilai Investasi + Hasil Pengembangan)
c. Manfaat hidup: Nilai Investasi + Hasil Pengembangan.
d. Premi: Rp 500.000 per bulan.
2. Pos Assurance Prima Investa
a. Jenis produk: single unit link
b. Manfaat bagi nasabah: manfaat perlindungan jiwa (melindungi
hingga usia 99 tahun dengan nilai Uang Pertanggungan max
200% premi dasar (minimum Rp 15 juta) + Nilai Investasi +
Hasil Pengembangan).
c. Manfaat hidup: Nilai Investasi + Hasil Pengembangan
d. Premi: Rp 5 juta + Investasi Rp 1 juta (opsional)
3. Pos Assurance Rencana Prima
a. Jenis produk: single endowment
b. Manfaat bagi nasabah: manfaat perlindungan jiwa
(pengembalian premi (jika meninggal <= 12bulan) +
perlindungan senilai premi max. 200 juta (jika meninggal > 12
bulan) + Hasil Pengembangan Fix 6.75%/tahun (jika meninggal
> 12 bulan)).
c. Manfaat hidup = Pengembalian Premi + Hasil Pengembangan
Fix 6.75%/tahun selama 5 tahun. (6.75% = bunga deposito 8.4%
gross).
d. Premi: Rp 25 juta
4. Pos Assurance Rencana Pasti
a. Jenis produk: single endowment
b. Manfaat bagi nasabah: manfaat meninggal = rencana prima
c. Manfaat hidup = Pengembalian Premi + Hasil Pengembangan
Fix 6.75%/tahun selama 1 tahun.
d. Premi: Rp 50 juta.
5. Pos Assurance Aktif Plus
a. Jenis produk: no claim bonus
b. Manfaat bagi nasabah: manfaat meninggal (perlindungan jiwa
hingga 480 juta + Pengembalian Premi (jika meninggal < 12
bulan)).
c. Manfaat hidup = Pengembaluan Premi + Hasil Pengembangan
Fix s/d 6% di tahun ke-8.
d. Premi: Rp 2 juta s/d Rp 10 juta per tahun.
6. Pos Assurance Rencana Aman
a. Jenis produk: no claim bonus

11
b. Manfaat bagi nasabah: manfaat meninggal (perlindungan jiwa
hingga 92 juta + Pengembalian Premi (jika meninggal < 12
bulan)).
c. Manfaat hidup = Pengembalian Premi + Hasil Pengembangan
Fix s/d 4% di tahun ke-9.
d. Premi: Rp 50.000 s/d Rp 100.000 per bulan.

7. Pos Assurance Perisai Diri


a. Jenis produk: personal accident & term life
b. Manfaat bagi nasabah: manfaat meninggal (perlindungan jiwa
selama 30 hari).
c. Premi: Rp 5.000; Rp 10.000
3. Logistik
Kegiatan bisnis logistik di PT Pos Indonesia (Persero) bermula dari adanya
proyek bisnis logistik pada tahun 2004. Dengan dukungan kekuatan jaringan
PT Pos Indonesia (Persero) yang tersebar di seluruh Indonesia, pada tahun
2007, SBU Logistik secara resmi didirikan dengan tujuan untuk melakukan
penetrasi pasar logistik yang sedang berkembang. Pada akhir tahun 2011 PT
Pos Indonesia (Persero) telah melakukan spin-off yaitu mengubah SBU
Logistik menjadi perseroan dengan kepemilikan saham mayoritas berada di
tangan PT Pos Indonesia (Persero). Bertujuan untuk memenuhi syarat legalitas
dan juga perizinan, pada bulan Maret 2012 PT Pos Logistik Indonesia resmi
didirikan sebagai anak perusahaan PT Pos Indonesia (Persero). Sebagai anak
perusahaan, PT Pos Logistik Indonesia diharapkan dapat beroperasi secara
independen dan profesional untuk dapat memaksimalkan peluang pada bisnis
logistik di Indonesia sekaligus memanfaatkan jaringan fisik yang sudah
terbangun.
Berikut ini adalah deskripsi layanan yang diberikan oleh PT Pos Logistik
Indonesia:
a. Transportasi (trucking) melalui pemindahan barang dari pabrik ke
korporasi / agen.
b. Pergudangan (warehousing) dengan melakukan kegiatan pengelolaan
persediaan yaitu penyimpanan, pemberian label, tagging, dan lain-lain.
c. Freight forwarding sebagai layanan untuk mewakili kepentingan
pemilik barang untuk melaksanakan kegiatan bagi terlaksananya
pengiriman dan penerimaan barang.

12
d. Jasa kepabeanan dan administrasi melalui penanganan custom
clearance.

4. Ritel
Bisnis ritel PT Pos Indonesia (Persero) meliputi seluruh transaksi di loket
dari seluruh kantor pos dan agen pos yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kegiatan ritel PT Pos Indonesia (Persero) dikelola oleh Sub Direktorat (Subdit)
Ritel di bawah Direktorat Jaringan, Retail, dan SDM produk-produk yang
ditawarkan adalah:
a. Materai
PT Pos Indonesia (Persero) memiliki peran sebagai channel penjualan
materai dari Ditjen Pajak, yang pengelolaannya diatur dalam surat edaran
Dirjen Pajak No. SE-23/PJ.53/2003 tanggal 17 September 2003. Melalui
bisnis ini, PT Pos Indonesia (Persero) menetapkan fee dari tiap penjualan
produk yang kemudian menjadi pendapatan bagi PT Pos Indonesia
(Persero) (sistem konsinyasi).
b. Filateli (perangko)
Penjualan produk filateli (perangko) yang memiliki karakteristik:
1. Prangko untuk keperluan suratmenyurat. Penetapan tarif prangko
yang berlaku saat ini masih menggunakan tarif menurut Keputusan
Direksi No.34/Dirutpos/0702 tanggal 23 Agustus 2002.
2. Prangko sebagai koleksi/cenderamata. Saat ini, PT Pos Indonesia
(Persero) memiliki sekitar 11 seri penerbitan prangko per tahun.
Kegiatan bisnis ritel yang merupakan front line dari seluruh layanan PT
Pos Indonesia (Persero) menjadikannya sebagai perangkai dan perekat
seluruh produk PT Pos Indonesia (Persero). Dengan memanfaatkan
jaringan fisik yang selama ini telah terbangun diharapkan perusahaan
mampu menjadi jaringan layanan bisnis surat & paket, jasa keuangan,
properti dan layanan ritel itu sendiri, yang unggul pada tahun 2018.
Peningkatan dan pemeliharaan kualitas pelayanan dari loket-loket di setiap
kantor pos di seluruh Indonesia menjadi krusial. Hal ini tidak hanya
bermanfaat bagi bisnis ritel tetapi juga bagi produk-produk PT Pos
Indonesia (Persero) lainnya.

13
5. Channeling
a. Agen Pos
Agen Pos Business to Business (B2B) adalah bisnis yang dilakukan
antara Pos Indonesia dengan Mitra Potensial yang memiliki agen minimal
100 agen.
Manfaat dan keunggulan layanan B2B:
1. Hemat waktu
2. Efektif dan efisien
3. Keuntugan besar, mengurangi biaya perusahaan untuk administrai,
surat menyurat transaksi, ataupun untuk riset harga pasar.
4. Kerahasiaannya aman dan terjamin. Sistemnya menggunakan
tingkat keamanan yang tinggi dengan protokol secure socket layer
256 bit untuk menjaga keamanan data pelanggan.
5. Transaksi yang transparan. Layanan ini mendukung good corporate
governance.
6. Memberi keleluasaan kepada mitra untuk turut mengembangkan
layanan kurir melalui outlet mitra.
Syarat kemitraan agen pos B2B:
1. Memiliki sistem aplikasi dengan pola H2H yang terhubng dengan
sistem Pos.
2. Memiliki banyak outlet (minimal 100 outlet).
3. Memiliki pasar potensial (captive market).
4. Menyediakan uang jaminan pada rekening yang ditetapkan oleh
pos.
b. O-ranger
O-ranger merupakan mitra Pos Indonesia yang bertugas untuk
memasarkan produk Pos Indonesia dan melakukan layanan penjemputan
barang (pick up service) di masing-masing area. Ruang lingkup penjualan
O-Ranger yaitu pemasaran dan penjualan produk jasa kurir pada segmen
ritel, yakni jasa Pos Express dengan batas waktu kiriman maksimal H+1,
dan Pos Kilat Khusus dengan jarak tempuh 2 hari untuk di dalam pulau
Jawa, maksimal 4 hari untuk pengiriman ke luar pulau Jawa. Kedua
produk yang ditawarkan ini menetapkan batas maksimal berat paket yakni
30 kg. Sementara besar tarif ditentukan oleh jarak dan satuan berat.
Manfaat menggunakan jasa O-ranger bagi pelanggan:
1. Pengiriman paket tanpa perlu ke Kantor Pos.
2. Tidak dipungut biaya penjemputan.
3. Tersedia paket online shop.
4. Layanan pengiriman ke seluruh Indonesia.

14
2.3 COD (Cash On Delivery)
COD (Cash On Delivery) adalah salah satu sistem pembayaran dalam
perjanjian pembayaran ketika barang sudah di tangan pembeli atau sampai
ketempat pengiriman. Dalam transaksi lain COD adalah transaksi jual beli dengan
pihak pembeli bersedia membayar jika penjual mengantarkan barang ke alamat
pembeli tanpa biaya tambahan. Jika melalui jasa pengiriman, pembeli bersedia
membayar ongkos pengiriman terlebih dahulu sampai barang itu sampai kepada
pembeli. Salah satu alasan besar seseorang memilih transaksi pembayaran COD
adalah untuk memastikan kondisi barangnya sesuai dengan iklan.
Pelayanan pembayaran COD adalah salah satu strategi penjual. Hal tersebut
karena banyak orang yang ingin menerima barangnya terlebih dahulu lalu
membayarnya. Tetapi, tidak semua barang bisa menggunakan transaksi COD.
Hanya produk-produk tertentu misalnya jam tangan, kosmetik, dan gelang.
Pembayaran COD dapat menjadi rekomendasi jika ingin memastikan barang yang
dipesan sesuai dengan deskripsi barang atau tidak. Selain itu, untuk mengatasi
ketidakpercayaan penjual mengirim barang tersebut. Sehingga pembeli tidak
merasakan kerugian dalam hal apapun dalam transaksi COD. Jika barang tidak
dikirim atau tidak sampai pada pihak penerima maka pembeli tidak perlu
membayar barang tersebut.
2.4 Sistem CPTD
Sistem CPTD (Collecting Processing Transporting Delivery) merupakan
suatu sistem pokok dalam perusahaan jasa pengiriman. Setiap hari kerja, CPTD
selalu dilakukan oleh perusahan, karena produk yang dihasilkan oleh perusahaan
jasa tersebut tidak akan ada jika proses CPTD tidak dilakukan oleh perusahaan.

a. Collecting
Collecting adalah kegiatan pelayanan pengeposan kiriman yang dilakukan
melalui berbagai "service point". Seperti loket-loket pelaku industri pos,
agen-agen pelaku point industri pos dan lain-lain. Dalam collecting ini ada
kegiatan seperti melayani penerimaan kiriman individual. Melayani kiriman
kontraktual dan lain sebagainya.
b. Processing

15
Processing adalah kegiatan pengolahan kiriman yang dilakukan melalui
berbagai tahapan kegiatan seperti sorting, billing, bundling, bagging,
manifesting, dan forwarding. Processing merupakan tahapan yang paling
penting dalam proses CPTD, karena di dalam proses processing ini barang
akan ditentukan dan dikelompokkan sesuai destinasinya, kemudian paket atau
kiriman akan dibungkus sedemikian rupa yang kemudian akan dibuatkan
manifest dari setiap barang tersebut.
c. Transporting
Transporting adalah kegiatan pengangkutan kiriman ke tujuan yang
dilakukan melalui berbagai sarana atau moda transportasi darat, laut, dan
udara.
Ada 5 moda transportasi di dalam dunia logistik diantaranya:
1. Moda udara
2. Moda laut
3. Moda darat
4. Moda rel
5. Moda pipeline
Untuk moda udara biasanya menggunakan pesawat terbang, moda laut
menggunakan kapal laut atau tanker, moda darat menggunakan mobil, moda
rel menggunakan kereta, dan moda pipeline menggunakan pipa. Untuk mode
pipeline biasanya barang yang didistribusikan berupa gas.
d. Delivery
Delivery atau kegiatan pengantaran kiriman kepada penerima merupakan
tahapan terakhir dari proses bisnis pos. Delivery biasanya dilakukan oleh
kurir menggunakan sepeda motor. Kurir merupakan penentu dalam proses
CPTD tadi, jika kurir sukses mengantarkan barang ke penerima dengan
feedback penerima barang baik pula, maka bisa dikatakan perusahaan tersebut
berhasil dalam memuaskan pelanggan.

16
BAB III
PELAKSANAAN GELADI
3.1 Rencana Kegiatan
Geladi direncanakan akan dilaksanakan selama 6 minggu atau lebih tepatnya
33 hari kerja. Tiap peserta Geladi ditempatkan pada tiga bagian, yaitu bagian
pelayanan, bagian prostran, dan bagian pemasaran. Geladi akan dilaksanakan pada
kantor pos UPT Bondowoso, di Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 9, Kali
Nangkaan, Dabasah, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa
Timur. Berikut merupakan tabel jadwal geladi milik penyusun.

17
17 Juni – 2 Juli 3 Juli – 18 Juli 19 Juli – 24 Juli 25 Juli 2019
2019 2019 2019
Bagian Prostran Bagian Pemasaran Bagian Pelayanan Laporan ke
Kepala Kantor

3.2 Pelaksanaan
Rincian Kegiatan
Minggu I – II  Pembukaan proses geladi.
(17 Juni – 29 Juni 2019)  Mengenal proses yang terjadi
pada bagian prostran.
 Mengenal jenis berat AW
(Actual Weight) dan VW
(Volumetric Weight).
 Membantu proses bongkar
muat barang dari truk
kontainer.
 Sortir resi kiriman dalam kota
sesuai dengan KPC (Kantor
Pos Cabang).
 Mengisi kertas label per jenis
paket dan per daerah.
 Sortir barang kiriman luar kota.
 Memasang segel pada karung
kiriman luar kota.
Minggu III  Membantu proses otentikasi
(1 Juli – 6 Juli 2019) taspen dengan menggunakan
smartphone.
 Mengenal proses yang terjadi
pada bagian PPO (Penjualan
dan Pemasaran Outlet).
 Belajar entry barang kiriman
COD.
 Menempelkan resi pada barang
kiriman COD.
 Mengantar barang kiriman
COD kepada bagian prostran.
Minggu IV  Menulis kuitansi untuk barang

18
(8 Juli – 13 Juli 2019) kiriman COD.
 Menempelkan resi pada barang
kiriman COD.
 Mengantar barang kiriman
COD kepada bagian prostran.
 Belajar entry untuk surat
korporat.
 Memasang resi pada surat
korporat.
 Membantu legalisir dokumen.
 Mengantar surat korporat yang
sudah di-entry ke bagian
prostran.

Minggu V – VI  Memasang resi pada surat


(15 Juli – 24 Juli 2019) korporat.
 Mengantar surat korporat yang
sudah di-entry ke bagian
prostran.
 Membantu legalisir dokumen.

1. Bagian Processing dan Transporting (Prostran)


Bagian prostan adalah divisi dalam kantor pos yang bertugas memproses dan
mengantar barang kiriman. Bagian prostran ini diawasi langsung oleh manager
prostran dan membawahi puri dan pengantar. Bagian prostran memproses kiriman
dari bagian collecting yaitu loket dan O-ranger. Selain itu, bagian prostran juga
memproses kiriman barang dari Sentral Pengolahan Pos.
Sentral Pengolahan Pos (SPP) adalah Kantor Hub yang menerima dan
memproses kiriman secara nasional. Kantor SPP di wilayah Jawa Timur terletak di
Surabaya. SPP Surabaya memproses kiriman incoming dan outgoing.
Di bagian prostran, pengantar dan puri melakukan pemrosesan terhadap
kiriman. Pemrosesan itu dimulai dengan mencabut resi kiriman untuk kiriman
dalam kota. Setelah selesai, kemudian disortir sesuai dengan jumlah KPC (Kantor
Pos Cabang). Barang-barang yang telah dicabut resinya, kemudian dimasukkan ke
dalam karung untuk disimpan sementara. Resi yang sudah disortir, khusus daerah
Sukosari, Klabang, Prajekan, Cermee, dan Wonosari, tiap-tiap dibungkus ke

19
dalam wadah plastik. Kemudian resi-resi tersebut di-input ke dalam komputer
untuk dibuatkan manifest. Kemudian sekitar jam 11 pagi pengantar mengantar
kiriman ke setiap KPC yang ada di Bondowoso dan langsung mengantar ke
penerima bagi yang tujuan Bondowoso.
Untuk kiriman luar kota proses yang dilakukan dimulai dengan sortir antara
nasional, kawasan antar rayon (tapal kuda), dan daerah yang memiliki kepala kode
pos 6. Kawasan tapal kuda meliputi Bondowoso, Sitobondo, Jember, Banyuwangi,
Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang. Sedangkan daerah yang memiliki kepala
kode pos 6 merupakan daerah Jawa Timur. Selain itu, kiriman tersebut juga diberi
label sesuai kantor pos tujuan. Setelah semua kiriman selesai diproses, puri akan
membuatkan manifest untuk tiap karung, kemudian diberi segel khusus.
Kantor pos Bondowoso memiliki kendaraan dua angkutan tersier (truk box)
dan satu angkutan sekunder (truk kontainer). Angkutan sekunder dikhususkan
untuk mengurus antaran luar kota. Sedangkan angkutan tersier untuk antaran
dalam kota. Angkutan sekunder untuk hari senin sampai sabtu, datang ke kantor
pos sekitar jam 8.10 pagi. Kemudian berangkat dari Kantor Pos Bondowoso
sekitar jam 4.30 sore. Tetapi, untuk hari minggu kantor pos hanya buka sampai
jam 1 siang, kemudian berangkatnya sekitar jam 1.30 siang. Angkutan tersier
dibagi ke dalam dua arah, ada yang ke area timur dan ada yang ke area selatan.
Mobil tersier yang ke arah timur berangkat dari Kantor Pos Bondowoso sekitar
jam 10 pagi. Angkutan tersier yang ke arah selatan berangkat dari kantor pos
Bondowoso sekitar jam 1 siang.
Pada saat malam hari, sekitar jam 8 malam, salah seorang puri juga berangkat
ke kantor pos Jember. Pada Kantor Pos Jember puri mengantar barang yang
beralamat ke Kantor Pos Jember, dan mengambil barang yang beralamat ke
Kantor Pos Bondowoso.
2. Bagian Pemasaran
Bagian pemasaran atau lebih tepatnya PPO (Penjualan dan Pemasaran Outlet)
merupakan sumber pemasukan. Di dalam PPO ada O-ranger yang merupakan
mitra kerja dengan Pos Indonesia. Bagian PPO dan Pelayanan ada satu kemiripan,
sama-sama tempat untuk entry barang kiriman. Tetapi, di PPO hanya entry barang

20
kiriman dari toko online. Salah satu ciri dari barang kiriman toko online adalah
adanya COD.
Sistem COD adalah sistem pembayaran dengan pembeli membayar harga
barang ketika menerima barangnya. Sistem COD di sini nanti pembeli akan
membayar kepada pengantar barang. Pengantar barang akan mentransfer uang
pembeli ke akun rekening mpospay penjual, atau pemilik toko online. Nomer
rekening mpospay penjual dituliskan pada kertas resi. Jumlah uang yang harus
dibayar pembeli juga sudah dituliskan pada kertas resi.
Meskipun pada bagian PPO juga melakukan entry barang kiriman, fokus dari
bagian PPO adalah memasarkan produk. Produk di sini bisa produk yang dimiliki
oleh kantor pos, bisa juga barang penjual online yang ingin dipromosikan
barangnya. Produk penjual online yang ingin dipromosikan ditempatkan pada
lemari kaca dekat dengan pintu masuk. Sehingga, orang-orang yang ada keperluan
di kantor pos dapat melihat produk. Menarik penjual online untuk menggunakan
jasa O-ranger juga fokus dari bagian PPO.
3. Bagian Pelayanan
Bagian pelayanan adalah bagian yang langsung bertemu dengan konsumen.
Mayoritas pekerjaan di bagian pelayanan adalah entry barang. Tetapi, selain itu
bagian pelayanan juga melayani pembelian materai, penarikan uang tunai
mpospay, legalisir, pengiriman uang, dan pelacakan barang kiriman. Untuk
pengiriman surat korporat memiliki loket khusus, tidak bercampur dengan loket
terpadu. Hal ini bertujuan agar proses pengiriman surat korporat bisa berjalan
lebih cepat. Waktu yang cepat dibutuhkan agar bisa langsung diantarkan oleh
pengantar hari itu juga. Pengantar dalam kota berangkat mengantar sekitar jam 11
pagi.
3.3 Hasil
Selama proses geladi di kantor pos Bondowoso, hasil yang diperoleh
penyusun sebagai berikut:
1. Mendapatkan pengalaman kerja secara nyata di lapangan.
2. Dapat mengenal cara kerja dari sistem CPTD (Collecting Processing
Transporting Delivery) berjalan secara jelas.
3. Dapat mengasah softskill dengan berinteraksi dengan pegawai yang
bekerja di kantor pos.

21
4. Dapat mengetahui tugas dan kewajiban pekerja di tiap-tiap divisi di
kantor pos.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kegiatan geladi yang berlangsung selama kurang lebih 6 minggu
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Geladi adalah sarana bagi mahasiswa untuk merasakan atmosfer dunia
kerja secara nyata. Dari kegiatan geladi mahasiswa bisa memperoleh
banyak ilmu penerapan yang tidak akan didapatkan di bangku kuliah.
Setelah pelaksanaan geladi ini diharapkan mahasiswa lebih tanggap dalam
menghadapi dunia kerja, dan meningkatkan daya adaptasi dalam dunia
kerja.
2. Dalam bekerja dibutuhkan kecepatan, ketelitian, kesabaran, dan tanggung
jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan.
3. Sistem CPTD (Collecting Processing Transporting Delivery) merupakan
sistem yang sangat penting diterapkan dalam semua perusahaan jasa.
Dalam Pos Indonesia sistem CPTD sudah berjalan maksimal, dengan
dibagi tugasnya per tiap divisi. Collecting dilakukan pada bagian
pelayanan dan PPO, meskipun lebih terfokuskan dilakukan pada bagian
pelayanan. Processing dan Transporting dilakukan pada bagian prostran,
dengan puri sebagai petugasnya. Kemudian delivery dilakukan oleh kurir
yang mempunyai area kerja pada bagian prostran juga.
4. Pos Indonesia dalam mengembangkan usahanya tentu harus bisa
beradaptasi. Jika dahulu Pos Indonesia hanya berfokus pada bisnis surat
dan paket, kini Pos Indonesia sudah melebarkan sayapnya. Bisnisnya kini

22
antara lain bisnis surat dan paket, jasa keuangan, logistik, ritel, bank
chanelling, asuransi, dan masih ada bisnis lain yang masih terus
dikembangkan.
5. Dalam sistem pembayaran barang COD, dilakukan oleh O-ranger sebagai
penjemput barang kiriman. Setelah barang COD sudah sampai kepada
pembeli, kurir yang mengantarkan barang akan mengirim sejumlah uang
yang dibayarkan pembeli lewat mpospay. Mpospay merupakan layanan
Pos Indonesia di bidang jasa keuangan. Nomor rekening mpospay tujuan
kurir yaitu penjual online yang sudah mendaftar rekening mpospay di
kantor pos. Apabila penjual akan mengambil uangnya, bisa langsung
datang ke kantor pos atau meminta bantuan dari O-ranger.
4.2 Saran
Untuk meningkatkan kualitas geladi, berikut beberapa saran agar kedepannya
menjadi lebih baik:
1. Pihak kampus:
a. Sebelum geladi dilaksanakan, hendaknya mahasiswa diberikan
pembekalan geladi yang benar-benar matang, yang bisa
memberikan gambaran tentang sistem dan cara kerja tempat
mahasiswa akan melaksanakan geladi. Sehingga mahasiswa dapat
lebih maksimal dalam menyesuaikan dan beradaptasi.
b. Sebaiknya mahasiswa ditempatkan pada perusahaan yang sesuai
dengan jurusan. Hal tersebut agar ilmu yang didapatkan di lapangan
bukan hanya untuk pengalaman, tetapi juga menambah ilmu praktek
terkait jurusan.
2. Bagi mahasiswa:
a. Perlu adanya sikap tanggung jawab dan mengikuti tata peraturan di
tempat geladi.
3. Pihak instansi:
a. Pihak instansi sudah memberikan fasilitas yang layak kepada
pegawainya, namun ada baiknya untuk menciptakan suasana kerja
yang lebih nyaman lagi.

23
DAFTAR PUSTAKA

P. Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, PT Prenhallinda, Jakarta, 2004

V.E Zeithaml dan M. Jo Bitner, Service Marketing : Integrating Customer Fokus


Across The Firm, 2ND Edition, McGraw Hill Companies Inc., 2000

Annual Report Pos Indonesia Tahun 2013

Annual Report Pos Indonesia Tahun 2017

www.posindonesia.co.id

https://rumus.co.id/pengertian-cod/

https://matematikaakuntansi.blogspot.com/2017/10/collecting-processing-
transporting-and-delivery-cptd.html

24
LAMPIRAN

25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai