Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

MEMBUAT ANALISIS VRIO DAN PORTER’S 5 FORCES

Disusun Oleh :

Ihsan Fadhlurahman (181210082)


Muhammad Farhan F (181210085)
Josef Loanda (181210092)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN
BOGOR
2020
Analisis Porter’s 5 Forces terhadap PT Pos Indonesia

1. Rivalry Among Competitors (Tingkat Kompetisi antar Pelaku Usaha Sejenis)


Rivalry Among Competitors
(Tingkat Kompetisi antar Pelaku Usaha Sejenis)

Uraian Penilaian Alasan


Number of Banyak Persaingan dunia global ditambah dengan maraknya
Competitors kompetitor pengiriman surat dan paket yang berasal dari
pihak swasta yang terus berkembang bersaing dengan PT Pos
Indonesia.
Diversity of Tinggi Upaya transformasi sudah lebih dulu dilakukan oleh
Competitors perusahaan jasa kurir swasta seperti proses kecepatan dalam
pengiriman dan efisiensi jasa layanan, membuat persaingan
dikalangan perusahaan jasa pengiriman semakin kompetitif.
Persaingan yang semakin ketat menuntut PT Pos Indonesia
untuk semakin baik dalam menyesuaikan diri.
Industry Sedang Fokus bisnis PT Pos Indonesia dalam hal ini mengoptimalkan
Concentration sumber-sumber bisnis baru. Masing-masing anak perusahaan
mengembangkan jati dirinya sesuai konsentrasi kerja.
Diantaranya adalah:

- PT Pos Properti Indonesia yang sejak Desember 2013


melayani bisnis jasa pengelolaan dan penyewaan perkantoran
hingga ruang MICE (Meeting, Incentive, Convention, and
Exhibition).

- PT Pos Indonesia juga memberikan rekomendasi kredit


scoring, sehingga mereka bisa bermain di big data. Kinerja
yang dilakukan PT Bhakti Wasantara Net (BWN) ini
menyediakan layanan transaksi keuangan, selain melakukan
kerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi
finansial (fintech) diantara pinjaman digital (P2P Lending),
maupun perbankan.

- PT Pos Logistik bekerja bersama Kementerian Perdagangan


untuk membantu mempromosikan produk-produk UKM di
setiap gerai PT Pos menurut ruang lingkup domestik. Untuk
go export, fasilitas mereka juga siap membantu para pelaku
UMKM.
Industry Sedang Kinerja Pos Indonesia mengalami perubahan yang signifikan
Growth dalam layanan pengiriman jarak dekat yang meningkat cukup
pesat, sehingga mampu meminimalisir stagnasi kinerja
pendapatan di lini jasa pengiriman. Pertumbuhan pengiriman
jarak dekat ini juga tak terlepas dari aktivitas perdagangan
elektronik (e-commerce) yang menggeliat sepanjang masa
pandemi COVID-19, baik melalui marketplace maupun media
sosial.
Quality Tinggi Kompetisi pelayanan prima yang masih belum dapat diikuti
Differences sepenuhnya oleh PT Pos Indonesia. Meski PT Pos Indonesia
terus berinovasi memperbaiki pelayananya, tetap saja tingkat
kepuasan publik terhadap pelayanan perusahaan jasa
pengiriman swasta jauh lebih tinggi melampaui PT Pos
Indonesia. Selain kecepatan dan efektifitas, tuntutan utama
konsumen pengguna jasa pengiriman barang ialah sampainya
berupa barang dengan baik langsung ketangan penerima.
Sampainya suatu barang tersebut, haruslah dalam keadaan
aman dan tepat waktu. PT Pos Indonesia harus bijak dalam
menanggapi kebutuhan konsumen saat ini yang tidak terlalu
mempermasalahkan perihal tarif.
Brand Loyalty Sedang Berdasarkan hasil pengukuran, jasa pengiriman barang di PT.
Pos Indonesia sudah menempati posisi top of mind, tapi nilai
rata-rata performance belum mencapai level puas. Namun
PT. Pos Indonesia sudah dapat membentuk brand image yang
positif menurut konsumen. Sedangkan dari segi loyalitas, PT.
Pos Indonesia belum berada pada posisi tertinggi yaitu
commited buyer (pelanggan setia), melainkan masih berada
pada posisi liking the brand (merek yang di sukai).
Barriers to Exit Tinggi Karena untuk keluar dalam industri ini banyak pesaing, baik
itu kompetitor lama atau kompetitor baru dalam industri ini
dan daya tarik yang tinggi dari pasar ini karena perusahaan
dalam industri ini bersaing satu sama lain melalui berbagai
promosi dan harga untuk menarik konsumen.
Kesimpulan Sedang PT Pos Indonesia cukup banyak memiliki pesaing dalam
perusahaan jasa pengiriman paket, untuk dapat
memenangkan persaingan PT Pos Indonesia harus mampu
meningkatkan pelayanan dan banyak melakukan inovasi. PT
Pos Indonesia juga melakukan inovasi dengan
mengoptimalkan sumber-sumber bisnis baru untuk lebih
memperluas cakupan bisnis sehingga menjadi pembeda
dengan para pesaing-pesaingnya.
2. Threat of New Entrants (Ancaman Pendatang Baru)
Threat of New Entrants
(Ancaman Pendatang Baru)

Uraian Penilaian Alasan


Barrier to Tinggi Karena di era persaingan bisnis yang semakin ketat, ditambah
Entry dengan tingginya antusiasme konsumen akan jasa pengiriman
barang, menjadi peluang tersendiri bagi para pengusaha.
Sekarang ini banyak sekali perusahaan swasta di bidang jasa
pengiriman yang menjadi kompetitor PT Pos Indonesia.
Economies of Sedang Karena Pada tahun 2009, layanan PT. Pos Indonesia
Scale dikembangkan ke dalam beberapa sektor melalui pendirian
beberapa anak usaha, yakni: PT Pos Logistik Indonesia untuk
layanan logistik, PT Pos Properti untuk layanan bisnis di
bidang properti, dan PT Bhakti Wasantara Net yang melayani
bisnis jaringan virtual.
Brand Loyalty Sedang Berdasarkan hasil pengukuran, jasa pengiriman barang di PT.
Pos Indonesia sudah menempati posisi top of mind, tapi nilai
rata-rata performance belum mencapai level puas. Namun
PT. Pos Indonesia sudah dapat membentuk brand image yang
positif menurut konsumen. Sedangkan dari segi loyalitas, PT.
Pos Indonesia belum berada pada posisi tertinggi yaitu
commited buyer (pelanggan setia), melainkan masih berada
pada posisi liking the brand (merek yang di sukai).
Capital Rendah Karena untuk pendatang baru yang ingin bersaing dengan PT
Requirements Pos Indonesia dibutuhkan modal yang cukup besar dengan
segala pengembangan bidang perposan Indonesia dan juga
banyak program dari PT Pos Indonesia yang membutuhkan
modal cukup besar.
Cumulative Rendah PT Pos Indonesia punya pengalaman yang sudah sangat lama
Experience sejak pertama kali didirikan pada tahun 1746 PT Pos
Indonesia juga banyak mengalami perubahan untuk
menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi dan
masih tetap eksis sampai saat ini. Pengalaman tersebut akan
sulit disaingi oleh para pesaing bisnis pendatang baru.
Government Rendah PT Pos Indonesia sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara
Policies yang dalam pelaksanaan tugasnya telah diatur dalam Undang
- Undang nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara, juga memiliki peran sebagai agen pembangunan
sebagaimana dimaksud dalam beberapa peraturan sebagai
berikut:
- Undang -Undang nomor 38 tahun 2009 tentang Pos dan
Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 2013 tentang
Pelaksanaan Undang - Undang nomor 38 tahun 2009 tentang
Pos. Dalam pelaksanaan peraturan ini, PT Pos Indonesia
(Persero) menjalankan tugas sebagai pelaksana Layanan Pos
Universal (LPU)/Public Service Obligation untuk menjamin
tersedianya pelayanan Pos di seluruh pelosok nusantara.

- Peraturan Presiden nomor 74 tahun 2017 tentang Peta jalan


sistem perdagangan nasional berbasis elektronik tahun 2017 -
2019 (road map ecommerce 2017 - 2019) yang menugaskan
PT Pos Indonesia (Persero) untuk menyiapkan kapasitas
operasi dan pelayanan dalam bidang logsitik.

- Peraturan Menteri BUMN nomor Per-02/MBU/7/2017


tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri BUMN
nomor Per-09/MBU/7/2015 tentang Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
Access to Tinggi PT Pos Indonesia memiliki jaringan distribusi yang banyak di
Distribution Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang
Channels dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang
menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen
kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi
transmigrasi terpencil di Indonesia.
Kesimpulan Sedang Pendatang baru bisa memiliki peluang, namun akan cukup
sulit untuk memasuki pasar yang sudah digeluti oleh PT Pos
Indonesia karena perlu modal yang cukup besar untuk
memiliki akses seperti yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia.
Selain itu, diperlukan brand loyalty dan pengalaman yang
kuat untuk mampu menyaingi PT Pos Indonesia.

3. Bargaining Power of Buyers (Daya Tawar Pembeli)


Bargaining Power of Buyers
(Daya Tawar Pembeli)

Uraian Penilaian Alasan


Number of Sedang Karena PT. Pos Indonesia memiliki jumlah pelanggan yang
Customers tidak cukup banyak hanya 11,60% sedangkan saingan
tertingginya mencapai angka 45%

Difference Sedang Karena kurangnya sarana promosi sehingga orang jauh


Between memilih perusahaan lainnya, Sebagian besar orang lebih
Competitors mengenal dan mengingat Pos Indonesia sebagai perusahaan
pengiriman surat dan uang, bukan sebagai perusahaan
pengiriman barang. Tetapi Pos Indonesia juga memiliki
pelayanan yang tidak jauh berbeda dengan pesaignnya dari
segi kualitas.

Price Sensivity Sedang Karena harga Pos Indonesia cukup terjangkau membuat para
costumer cukup puas dan juga harga Pos Indonesia tidak jauh
berbeda dengan perusahaan lain.

Switching Cost Sedang Karena Pos Indonesia memiliki cukup pelanggan yang
setia/loyal karena mungkin sudah lama menggunakan jasa
dari Pos Indonesia dari lama jadi pelanggan tersebut lebih
mempercaiyai Pos Indonesia.

Kesimpulan Sedang Daya tawar pembeli memiliki peran yang cukup penting pagi
suatu perusahaan. Dengan adanya daya tawar pembeli
perusahaan bisa mengevaluasi kekurrangan yang dimilikinya
agar dapat lebih memuaskan pelanggannya agar bisa bersaing
dengan pesaing bisnisnya.
4. Threat of Substitute Product (Ancaman Produk atau Jasa Pengganti)
Threat of Substitute Product
(Ancaman Produk atau Jasa Pengganti)

Uraian Penilaian Alasan


Number of Sedang Karena PT. Pos Indonesia memiliki banyak produk dari surat
Substitute dan paket sampai ke property. Jadi substitusi produk yang
products dimiliki Pos Indonesia pasti banyak karena produk dan bisnis
available yang banyak.

Buyer Kecil Karena kebanyakan para pelanggan lebih menggunakan jasa


Propensity to Pos Indonesia sebagai jasa pengiriman surat dan paket yang
Substitute membuat pembeli jarang menggunakan produk lainnya.
Mungkin juga pembeli lebih memili hanya menggunakan jasa
pengiriman surat dan paket karena sudah terpercaya sedari
dulu.

Relative price Sedang Karena produk lain (Selain jasa Pengiriman Surat dan Paket)
performance yang tawarkan Pos Indonesia tidak begitu menarik
of substitute pembeli/pelanggan karena sudah banyaknya pesaing-pesaing
yang lebih baik dari Pos Indonesia. Tetapi produk lain ini tetap
terjual ke pelanggan yang sudah menggunakan jasa Pos
Indoneisa dari dulu.

Switching Cost Sedang Karena Pos Indonesia memiliki cukup pelanggan yang
setia/loyal karena mungkin sudah lama menggunakan jasa
dari Pos Indonesia. Mungkin juga karena produk lainnya tidak
menarik bagi pelanggan dan pelanggan lebih memilih produk
yang sudah terpercaya dari Pos Indonesia.

Kesimpulan Sedang Produk –produk pengganti(Pengganti adalah barang atau jasa


yang berbeda tetepi dapat mengisi ketidakhadiran barang
atau jasa utama yang dibutuhkan.)/substitusi dari Pos
Indonesia cukup untuk memuaskan pelanggannya sekarang
tetapi tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang
produk ini tidak terpakai lagi oleh pelanggan jika Pos
Indoenisa tidak melakukan inovasi- inovasi yang menarik bagi
pelanggan.
5. Bargaining Power of Supplies
Bargaining Power of Suppliers
(Daya Tawar Pemasok)

Uraian Penilaian Alasan


Number of Sedikit Karena pilihan mitra sebagai pemasok perubahan proses
Suppliers bisnis semakin banyak. Selain itu juga karena Perubahan
teknologi yang merubah model bisnis, substitusi dan
business channel. Adanya kecenderungan bisnis kiriman
surat turun sedangkan kiriman barang meningkat.
Perkembangan industri digital yang berpengaruh pada
lansekap industri.

Size of Tinggi Saat ini PT Pos Indonesia sedang melaksanakan program


Suppliers modernization and empowerment dalam upaya
mentranformasikan diri mengikuti perkembangan zaman.
Program itu tentu mengandung konsekuensi perubahan
strategis. Antara lain pembenahan model bisnis, peningkatan
dan penajaman brand image PT Pos Indonesia (persero),
perubahan divisi regional sebagai profit center, infrastruktur
bisnis berbasis ICT (information communication technology).
Oleh karenanya untuk menghadapi persaingan pemasok, PT
Pos Indonesia (Persero) melakukan hubungan yang baik
dengan para pemasoknya seperti bank.

Uniquness of Rendah Secara keseluruhan, tidak ada perbedaan yang mencolok


supplier’s antar pemasok
product

Focal Tinggi PT Pos Indonesia bergerak lincah dalam persaingan yang


company’s semakin ketat. Dengan jaringan yang tersebar diseluruh
ability to nusantara, penguasaan teknologi yang tepat guna serta
substitute adaptif terhadap perkembangan industri dan peningkatan
kapasitas layanan diharapkan perusahaan mampu menjadi
pemenang dalam revolusi industri generasi keempat.

Kesimpulan Tinggi Karena hanya sedikit pemasok yang menyediakan bahan


baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin
membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti
ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang ada. Hal ini
terjadi karena pada saat ini sudah banyak perusahaan sejenis
yang menggeluti bidang yang sama.

6. The Power of Other Stakeholder


The Power of Other Stakeholder
(Pemangku Kepentingan Lainnya)

Uraian Penilaian Alasan


Pemerintah Tinggi PT Pos Indonesia merupakan perusahaan BUMN dengan
kepemilikan 100% sehingga pemerintah memilki kendali
penuh terhadap perkembangan kinerja PT Pos Indonesia
Karyawan Rendah PT Pos Indonesia tidak memiliki program opsi kepemilikan
saham oleh karyawan sehingga karyawan tidak memilki
kekuatan penuh untuk merubah arah kebijakan perusahaan

Publik Tinggi PT Pos Indonesia selalu menekankan pada Corporate Social


Ressponsibility (CSR) tidak sebatas pada budi baik (goodwill)
semata, tapi mencerminkan seluruh kegiatan Perseroan.
Dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari
sekedar kontribusi secara sukarela, PT Pos Indonesia
(Persero) senantiasa berbagi ilmu dan teknologi melalui
pemberian pelatihan kewirausahaan / bisnis, beasiswa serta
pemasaran jasa pos.
Kesimpulan Rendah Stakeholder lain tidak memberikan dampak positif yang
signifikan karena mayoritas kepemilkan saham adalah milik
pemerintah sehingga tidak ada kesempatan dari pihak luar
untuk menentukan arah kebijakan perusahaan kedepannya
Analisis Vrio Terhadap PT Pos Indonesia
1. Aset Lancar
Aset Lancar

Uraian Penilaian Alasan


Is Valuable? Ya Karena PT Pos Indonesia memiliki cukup banyak aset lancar
yaitu dengan total Rp 3.824.091.751.847.
Is Rare? Tidak Karena setiap pesaing dari PT Pos Indonesia bisa juga
memiliki aset lancar yang sama atau bahkan melebihi PT Pos
Indonesia.
Is Difficult to Tidak Karena aset lancar dari PT Pos Indonesia itu tidak langka dan
Immitate? dengan demikian tidak akan sulit untuk di tiru.
Is Organization Ya Karena PT Pos Indonesia memiliki rasio lancar diatas 1, itu
Organized berarti PT Pos Indonesia mengorganisasikan aset lancar
Arround dengan baik sehingga dapat untuk membayar kewajiban
lancarnya dengan menggunakan aset lancarnya.
Kesimpulan Temporary Competitive Advantage

2. Aset Tetap
Aset Tetap

Uraian Penilaian Alasan


Is Valuable? Ya Karena PT Pos Indonesia memiliki cukup banyak aset tetap
yaitu dengan total Rp 5.006.433.477.227.
Is Rare? Tidak Karena setiap pesaing dari PT Pos Indonesia bisa juga
memiliki aset tetap yang sama atau bahkan melebihi PT Pos
Indonesia.
Is Difficult to Tidak Karena aset tetap dari PT Pos Indonesia itu tidak langka dan
Immitate? dengan demikian tidak akan sulit untuk di tiru.
Is Organization Tidak Karena karena PT Pos Indonesia memiliki rasio perputaran
Organized aset tetap yang rendah, itu berarti menunjukan PT Pos
Arround Indonesia tidak menggunakan asetnya secara efisien dan
efektif.
Kesimpulan Competitive Equality/Parity
3. SDM
SDM

Uraian Penilaian Alasan


Is Valuable? Ya Karena Pos Indonesia memiliki kinerja yang cukup baik.
Karena jika perusahaan meiliki kinerja yang baik maka
perusahaan akan mendapatkan nilai yang lebih dari
pelanggan tersebut. Dengan sumbe daya manusia yang
bernilai maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Is Rare? Tidak Karena sumber daya manusia pada Pos Indonesia tidak
memiliki kemampuan yang jarang dimiliki karena sumber
daya manusia dapat dilatih agar memiliki kualitas yang baik.

Is Difficult to Tidak Karena sumber daya manusia yang dimilki oleh Pos Indoensia
Immitate? tidak jauh berbeda kualitasnya dengan pesaing bisnisnya. Jadi
tidak menutup kemungkinan bahwa pesaing baru lainnya
dapat memiliki sumber daya manusia yang kualitasnya
menyaingi

Is Organization Ya Karena sumber daya manusia yang ad di Pos Indonesia sudah


Organized memiliki sebuah sistem struktur dan budaya manajemen yang
Arround ter organisir dengan baik.

Kesimpulan Temporary Competitive Advantage


4. Jaringan Kantor Cabang
Jaringan Cabang Kantor

Uraian Penilaian Alasan


Is Valuable? Ya Karena jaringan kantor cabang yang dimiliki Pos Indonesia
sangat kuat karena Pos Indonesia hampir memiliki cabang di
seluruh negeri yang membuat jaringannya sangat bernilai
bagi konsumen yang menggunakannya.

Is Rare? Ya Karena tidak semua pesaing Pos Indonesia memiliki jaringan


kantor cabang yang baik karena mungkin Pos Indonesia juga
sudah berdiri sejak lama yang membuat Pos Indonesia
memiliki kemampuan yang tidak di miliki pesaing lain.

Is Difficult to Tidak Walaupun Pos Indonesia sudah berdiri sejak lama jaringan
Immitate? yang dimiliki Pos Indonesia masih bisa ditiru oleh pesaing
lainnya karena perkembangan jaman yang terjadi sekarang.

Is Organization Ya Karena Pos Indonesia Pos Indonesia sudah menyusun sistem,


Organized struktur jaringan kanotr cabang
Arround

Kesimpulan Unused Competitive Advantage


5. Brand Image
Brand Image

Uraian Penilaian Alasan


Is Valuable? Ya PT Pos Indonesia sangat memperhatikan CSR dan melakukan
beberapa inovasi seperti clearing house dalam membentuk
brand image yang baik, bahkan PT Pos Indonesia memperoleh
beberapa penghargaan dari berbagai pihak sebagai
perusahaan jasa pengiriman terbaik dari segi layanan maupun
inovasinya

Is Rare? Tidak Meskipun PT Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik


Negara. Namun, PT Pos Indonesia tidak menggunakan
sumber daya yang berbeda dalam menerapkan strateginya
disbanding dengan para pesaingnya

Is Difficult to Ya PT Pos Indonesia sudah berdiri sejak 1906 dengan nama PTT
Immitate? (Posts Telegraaf end Telefoon Diensts) lalu pada tahun 1995
menjadi PT Pos Indonesia sehingga perusahaan ini sudah
memilki image yang sangat melekat sebagai perusahaan jasa
pengiriman pertama di Indonesia

Is Organization Ya PT Pos Indonesia memiliki struktur organisasi dan tata kerja


Organized yang tersusun rapih, selain itu juga memiliki sistem
Arround pengendalian internal yang terus disempurnakan

Kesimpulan Competitive Equality/Parity

Rekomendasi untuk PT Pos Indonesia

1. Lebih banyak melakukan inovasi terhadap pelayanan seiring dengan perkembangan zaman,
salah satunya dengan meningkatkan produk subtitusi
2. Melakukan beberapa improvisasi untuk tetap memenangkan pasar yang semakin lama telah
banyak bermunculan perusahaan-perusahaan sejenis
3. Memberikan pelatihan terhadap para karyawan sehingga PT Pos Indonesia memiliki SDM
yang mumpuni untuk bersaing di era industry 4.0
4. Menjadi perusahaan go public sehingga memiliki tambahan dana untuk memperbesar
perusahaan dan juga untuk mendapatkan inovasi-inovasi baru dari pemegang saham lainnya

Anda mungkin juga menyukai