SISTEM
INFORMASI
MANAGEMENT
#chapter 3
Annisa A Aulia
Harenita Br Sinulinnga
3.1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI
Sistem Informasi (SI) dan Organisasi saling mempengaruhi satu sama lain. SI dibangun
oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan bisnis. Organisasi harus memperhatikan
pengaruh dari sistem informasi yang bermanfaat dari teknologi baru. Interaksi antara sistem
informasi dan teknologi dipengaruhi oleh banyak faktor penghubung, termasuk di dalamnya
struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan sekitar, dan kebijakan
manajemen. Pada saat yang sama organisasi harus menyadari dan harus membuka diri terhadap
pengaruh sistem informasi untuk mengambil manfaat dari teknologi baru.
Hubungan Organisasi dengan Sistem Informasi sangat berpengaruh satu dengan yang
lainnya. Terbukti, Sistem Informasi sangat berguna bagi manajer dalam meningkatkan nilai
dari perusahaan. Dalam waktu yang bersamaan, perusahaan atau organisasi juga harus mengerti
dan mampu menyesuaikan adanya perkembangan teknologi dan sistem informasi, agar mampu
menyelaraskan dengan lingkungan secara global.
Interaksi diantara Organisasi dengan Sistem Informasi dan Teknolgi berjalan secara
komplex dan dua arah yakni secara timbal balik. Hubungan dua arah yang terjadi ini ditengahi
oleh berbagai faktor, diantaranya keputusan yang diambil maupun tidak diambil oleh
manajemen. Faktor – faktor mediasi yang termasuk antara lain ; lingkungan, budaya, struktur,
politik, proses bisnis dan keputusan manajemen. Hal ini terjadi tak lain hanya untuk mencapai
tujuan manajemen yakni transparansi sistem informasi dan efektifitas perusahaan.
Organisasi
Organisasi adalah struktur formal yang stabil yang mengambil sumber daya dari
lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan output. Definisi teknis Organisasi secara
mikroekonomi memiliki tiga fokus yakni, “ input – Proses produksi – output”. Input yang
dimaksudkan yakni capital / modal, dan labor / manusia yang berasal dari lingkungan.
Organisasi sebagai wadah untuk melakukan proses produksi untuk menghasilkan output yang
fungsinya untuk dikonsumsi oleh lingkungan sekitar.Setiap organisasi mempunyai sudut
pandang dan ciri – ciri yang berbeda seperti mempunyai struktur yang jelas, memiliki rutinitas
dan proses bisnis.
Organisasi biasanya juga mempunyai faktor – faktor yang mempengaruhi ciri – ciri dan
sudut pandang organisasinya seperti; lingkungan, budaya dan politiknya sendiri. Faktor lainnya
termasuk proses bisnisnya, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan. Seluruh faktor ini
mempengaruhi jenis sistem informasi yang digunakan organisasi.
Fitur Organisasi
Semua organisasi modern memiliki karakteristik tertentu, yang biasanya diseuaikan dengan
sudut pandang dan tujuan organisasi. Sehingga, visi dan misi organisasi terbentuk dengan jelas.
Mereka adalah birokrasi dengan divisi yang jelas dari tenaga kerja dan spesialisasi. Fitur
organisasi juga diperlukan sebagai alat untuk memberikan informasi terkait organisasi.
Organisasi mengatur spesialis dalam hirarki kewenangan di mana setiap orang bertanggung
jawab kepada seseorang dan wewenang terbatas pada tindakan spesifik yang diatur oleh aturan
abstrak atau prosedur yang telah ditetapkan. Beberapa fitur organisasi secara umum antara lain
sebagai berikut ;
B. Politik Organisasi
Orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda dengan spesialisasi yang
berbeda, kekhawatiran, dan perspektif. Akibatnya, mereka secara alami memiliki divergen
sudut pandang tentang bagaimana sumber daya, imbalan, dan hukuman harus didistribusikan.
Perbedaan perbedaan ini penting untuk kedua manajer dan karyawan, dan mereka
menghasilkan perjuangan politik untuk sumber daya, persaingan, dan konflik dalam setiap
organisasi. Resistensi politik adalah salah satu kesulitan besar membawa tentang organisasi
perubahan-terutama perkembangan informasi baru sistem.
C. Budaya Organisasi
Semua organisasi memiliki batuan dasar, tak tergoyahkan, tidak diragukan lagi (oleh
anggota) asumsi yang mendefinisikan tujuan dan produk mereka. Organisatoris budaya
meliputi set asumsi tentang apa produk organisasi harus menghasilkan, bagaimana harus
menghasilkan mereka, di mana, dan untuk siapa. Umumnya, ini asumsi budaya yang diambil
benar-benar untuk diberikan dan jarang diumumkan secara terbuka atau berbicara tentang.
Proses bisnis-yang Cara aktual perusahaan bisnis menghasilkan nilai-biasanya berlindung di
budaya organisasi.
D. Lingkungan Organisasi
Lingkungan membentuk apa yang dapat dilakukan organisasi, tetapi organisasi dapat
mempengaruhi lingkungan dan memutuskan untuk mengubah lingkungan. Teknologi
informasi memainkan peran penting dalam membantu organisasi menganggap perubahan
lingkungan dan membantu organisasi bertindak atas lingkungan mereka.
Organisasi berada dalam lingkungan dimana mereka menarik sumber daya dan yang
mereka memasok barang dan jasa. Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik.
Di satu sisi, organisasi terbuka untuk, dan tergantung pada, lingkungan sosial dan fisik yang
mengelilingi mereka.
E. Struktur Organisasi
Organisasi semua memiliki struktur atau bentuk. Jenis sistem informasi yang Anda
temukan di bisnis perusahaan-dan alam dari masalah dengan sistem-sering mencerminkan jenis
organisasi struktur.
Dampak Ekonomi
Teknologi informasi merubah biaya modal dan biaya informasi, karena mereduksi
biaya agen dan biaya transaksi, kita dapat menyimpulkan perusahaan dapat
menyusutkan biaya dengan berinvestasi untuk teknologi informasi.
Dampak Budaya Organisasi
Teori berbasis di sosiologi organisasi yang kompleks juga menggambarkan beberapa
pandangan tentang bagaimana dan mengapa perusahaan harus berubah dengan
pelaksanaan aplikasi teknologi informasi yang baru. Hal yang sangat mendasari
Organisasi Besar, organisasi birokrasi, yang dikembangkan sebelum adanya computer
tidak efisien, lambat untuk perubahan, dan kurang kompetitif dibandingkan teknologi
informasi yang baru.
Modal dan tenaga kerja (faktor produksi utama) disediakan oleh lingkungan dan
ditransformasikan melalui proses produksi menjadi barang dan jasa.
Barang dan jasa merupakan output dari lingkungan dan dikonsumsi oleh lingkungan yang
menyediakan modal dan tenaga kerja tambahan sebagai input dalam proses feedback tersebut.
Organisasi adalah sekumpulan hak, kewajiban dan tanggung jawab yang perlu diseimbangkan
sepanjang waktu melalui konflik dan resolusi konflik.
Dari sudut pandang perilaku, organisasi menekankan hubungan kelompok, nilai, dan struktur.
Sistem informasi dan organisasi merupakan dua hal yang berinterkasi dan saling
mempengaruhi. Selain itu, Sistem informasi juga terhubung dengan struktur, budaya, proses
bisnis organisasi. Sistem baru dapat mengacaukan pola kerja dan hubungan kekuatan yang
telah mapan, sehingga sering ada kejanggalan yang cukup besar dari organisasi ketika sistem
tersebut diperkenalkan. Hubungan yang rumit diantara sistem informasi, kinerja organisasi dan
pembuatan keputusan harus dikelola dengan cermat. Terdapat beberapa pengaruh sebagai efek
dari adanya Sistem Informasi dan Teknolgi diantaranya yakni ;
1. Pengaruh Ekonomi
Dapat dilihat dari sudut pandang ekonomi, IT akan merubah biaya relatif dari beberapa
komponen sistem. Seperti, memanfaatkan Sistem Informasi dan teknologi pada produksi yang
mana dapat memberikan pengehematan biaya produksi.Mulanya produksi dilakukan secara
tradisional atau manual yang memberikan beban gaji pekerja, dan beban lainnya. Sehingga
dapat mengurangi biaya, dan produktifitas mejadi lebih efektif dan efiseiensi waktu dan biaya.
Model ini memberikan pandangan umum dari perusahaan, pesaingnya, dan lingkungan
Hidup Perusahaan. Model Porter adalah semua tentang lingkungan bisnis perusahaan secara
umum. Dalam model ini, lima aspek kompetitif membentuk nasib perusahaan, yaitu:
Model yang paling banyak digunakan untuk pemahaman Keunggulan kompetitif adalah
model kekuatan kompetitif Michael Porter.Model ini memberikan pandangan umum dari
perusahaan, pesaingnya, dan lingkungan Hidup Perusahaan. Model Porter adalah semua
tentang lingkungan bisnis perusahaan secara umum. Dalam model ini, lima ada kompetitif
Pasukan membentuk masa depan perusahaan.
A. Pesaing tradisional
Semua perusahaan berbagi ruang pasar dengan kompetitor lain yang terus menerus
merancang cara baru yang lebih efisien untuk menghasilkan dengan memperkenalkan produk
baru dan layanan, dan berusaha untuk menarik pelanggan dengan mengembangkan merek
mereka dan memaksakan beralih biaya pada pelanggan mereka.
Dalam ekonomi bebas dengan tenaga kerja dan sumber daya keuangan, perusahaan
baru selalu memasuki pasar. Dalam beberapa industri, hambatan masuk pasar sangat rendah,
namun di industri lain, masuk pasar sangat sulit. Misalnya, cukup mudah untuk memulai bisnis
pizza atau hanya tentang ritel kecil bisnis, tetapi jauh lebih mahal dan sulit untuk masuk
computer bisnis chip, yang memiliki biaya modal yang sangat tinggi dan membutuhkan
keahlian yang signifikan dan pengetahuan yang sulit untuk mendapatkannya.
D. Pelanggan (Customers)
bersaing pada harga saja dalam pasar yang transparan di mana ada sedikit diferensiasi produk,
dan semua harga diketahui langsung (seperti pada Internet).
E. Pemasok (supplier)
Kekuatan pasar pemasok dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap laba
perusahaan, terutama ketika perusahaan tidak dapat menaikkan harga secepat pemasok bisa.
Lebih pemasok yang berbeda sebuah perusahaan memiliki, kontrol yang lebih besar dapat
berolahraga lebih pemasok dalam hal jadwal harga, kualitas, dan pengiriman. Misalnya,
produsen PC laptop hampir selalu memiliki beberapa pemasok bersaing komponen kunci,
seperti keyboard, hard drive, dan layar tampilan.
Model rantai nilai menyoroti kegiatan tertentu dalam bisnis, dimana strategi kompetitif
dan sistem informasi memiliki pengaruh yang kuat. Model ini memandang perusahaan sebagai
serangkaian aktivitas utama dan pendukung yang menambahkan nilai pada barang dan jasa
perusahaan.
Aktivitas utama terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi, sementara
aktivitas pendukung, memungkinkan pengiriman aktivitas utama. Rantai nilai perusahaan
terhubung ke rantai nilai pemasok, distributor, dan pelanggannya. Rantai nilai terdiri atas
sistem informasi yang meningkatkan kompetisi pada tingkat industri dengan mempromosikan
penggunaan standar dan konsorsium industri, dan dengan membuat bisnis dapat bekerja lebih
efisien dengan mitra nilainya.
Sinergi, Kompetensi Inti, dan Jaringan Berbasis Strategi
Sinergi
Sinergi sendiri memiliki artian gabungan dari beberapa aspek pekerjaan yang apabila
dilakukan dengan bersamaan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya
yang ada. Kaitannya dengan menciptakan sinergi dengan sistem informasi dan
teknologi akan berdampak baik bagi produksivitas perusahaan dan efisiensi biaya.
Sumber : Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. (2010). Manajemen Information System:
Managing the Digital Firm.