Anda di halaman 1dari 19

Alta Gilbran Ardana 1910501040

Saptony T 1910501043
Nabhan Ghiyats Bagas Putra 1910501059
Shidqi Azmi Fadhil 1910501060
Hafid Fauzan Ramadhito 1910501070
Organisasi dan Sistem Informasi
Sistem informasi dan organisasi memiliki
hubungan yang saling terkait satu sama
lain. Sistem informasi harus selalu
disesuaikan dengan organisasi. Organisasi
harus mampu mengoptimalkan sistem
informasi sehingga mendapatkan
keuntungan dari teknologi-teknologi yang
ada. Interaksi antara teknologi informasi
dan organisasi sanat dipengaruhi oleh
faktor mediasi, yaitu lingkungan, kultur,
struktur, prosedur baku, proses bisnis,
politik, keputusan manajemen, dan
peluang. Manajer harus mampu
memahami sistem informasi, karena
sangat akan mempengaruhi kehidupan
organisasi. Manajer perlu memilih sistem
apa dan bagaimana yang akan dibangun
didalam organisasi.
Organisasi (definisi teknis) adalah struktur sosial formal yang
stabil yang memiliki sumber-sumber berasal dari lingkungan
untuk diproses sehingga menghasilkan output. Organisasi
(definisi bhavioral) adalah sekumpulan hak, hak khusus,
kewajiban, dan tanggung jawab yang harus diseimbangkan
selama periode tertentu melalui konflik dan resolusi konflik.
Organisasi (perusahaan) menransformasi input-input ini menjadi
produk dan jasa didalam fungsi produksi. Produk dan jasa
kemudian dikonsumsi oleh lingkungan dan dikembalikan lagi
sebagai input. Sebuah organisasi kelangsungan kegiatannya akan
lebih stabil dibandingkan sebuah kelompok.
Ciri-ciri Organisasi :
o Rutinitas dan Proses Produksi
Semua organisasi tersusun dari rutinitas dan perilaku individu, kumpulan yang
membentuk proses bisnis. Sekumpulan proses bisnis membentuk perusahaan
untuk memproduksi barang dan untuk merubah guna mencapai tingkat kinerja
organisasi yang tinggi.
o Politik Organisasi
Orang-orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai sumber daya,
penghargaan, dan hukuman yang diberikan kepada baik karyawan maupun
manajer di dalam setiap organisasi.
o Budaya Organisasi
Adalah seperangkat asumsi proses bisnis dalam menciptakan nilai dengan
kekuatan pengikat yang kuat yang menghambat konflik politik dan mendorong 
yang sama, perjanjian pada prosedur, dan praktik yang umum.
o Lingkungan Organisasi
Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan memberi dan menerima.
Lingkungan membentuk apa yang dapat dilakukan organisasi, tetapi organisasi
dapat mempengaruhi lingkungannya dan sekaligus memutuskan untuk mengubah
lingkungan.
o Struktur Organisasi
Misal birokrasi professional, yaitu organisasi berbasis pengetahuan dimana barang
dan jasa bergantung pada keahlian dan pengetahuan professional. Contohnya
seperti firma hukum, sistem sekolah, rumah sakit.
Definisi teknis dan behavioral dari organisasi tidaklah saling kontradiksi.
Sebaliknya, masing-masing saling melengkapi. Definisi teknis menjelaskan kepada
kita bagaimana beribu-ribu perusahaan dalam pasar yang kompetitif
mengkombinasikan modal, tenaga kerja, dan teknologi informasi, sementara
model behavioral membawa kita masuk kedalam masing-masing perusahaan
untuk melihat bagaimana teknologi itu mempengaruhi kerja internal organisasi.
Ciri-ciri lain Organisasi
Organisasi memiliki tujuan yang menggunakan sarana yang berbeda untuk
mencapainya. Beberapa organisasi memiliki tujuan yang koersif (misalnya
sebagai penjara) lainnya memiliki tujuan manfaat (missal untuk bisnis). Yang
lainnya lagi memiliki tujuannormatif (universal, kelompok religious). Organisasi
juga melayani kelompok yang berbeda atau memiliki anggota yang
berbeda,beberapa menguntungkan anggotanya, yang lainnya menguntungkan
klien, pemegang saham atau masyarakat.

 Fitur-Fitur Umum Organisasi


Organisasi mengatur tenaga ahli dalam sebuah struktur hierarki otoritas dimana
setiap orang bertanggung jawab terhadap seseorang dan otoritas terbatas pada
tindakan-tindakan tertentu. Otoritas dan tindakan masih dibatasi lagi oleh
aturan-aturan atau prosedur-prosedur abstrak yang diinterpretasikan dan
diterapkan untuk kasus-kasus tertentu. Aturan-aturan ini menciptakan sistem
pengambilan keputusan bersifat netral dan universal, setiap orang diperlakukan
sama.
 Prosedur Standar Pengoperasian
Organisasi yang bertahan selama satu periode waktu tertentu menjadi sangat
efisien, menghasilkan jumlah produk dan jasa terbatas dengan mengikuti aturan-
aturan standar. Aturan-aturan rutinitas standar ini dikumpulkan menjadi aturan-
aturan, prosedur, dan praktik-praktik yang seksama dan rasional yang disebut
prosedur standar pengoperasian (PSP) yang akan dikembangkan untuk dapat
mencakup semua situasi yang mungkin dihadapi. 

 Politik Organisasi
Para anggota organisasi menduduki beragam posisi dengan beragam spesialisasi,
perhatian, dan prespektif. Akibatnya, mereka memiliki sudut pandang berbeda
mengenai bagaimana sumber-sumber, penghargaan, dan hukuman dilaksanakan.
Perbedaan-perbedaan ini menjadi persoalan bagi manajer dan karyawan, dan
hasilnya adalah pergolakan politik, persaingan, dan konflik didalam organisasi.
Hambatan politik adalah salah satu dari sekian banyak kesulitan terbesar untuk
membawa perubahan organisasi khususnya perkembangan sistem informasi yang
baru.
 Kultur Organisasi
Kultur organisasi merupakan kumpulan asumsi fundamental seperti mengenai
produk apa yang harus dihasilkan organisasi, bagaimana prosesnya, dimana, dan
untuk siapa. Umumnya asumsi-asumsi kultural ini seluruhnya diyakini begitu saja
dan arang diutarakan secara publik (Schein,1985). Kultur organisasi merupakan
kekuatan besar yang mempersatukan yang menghambat konflik politik dan
membawa pemahaman, persetujuan prosedur, dan praktik-praktik lainnya. Jika
kita semua berbagi asumsi kultural mendasar, maka persetujuan dalam hal-hal
lainnya dapat dimungkinkan. Namun, selain itu kultur organisasi juga menjadi
penghalang besar bagi perubahan khususnya perubahan teknologi. Sebagian besar
organisasi akan melakukan apapun untuk mencegah perubahan asumsi dasar.
Setiap perubahan teknologi apapun akan mengancam asumsi kultural yang sudah
umum diterima pada organisasi.
Fungsi-fungsi Informasi

 Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut:


– Untuk meningkatkan pengetahuan bagi sipemakai
– Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai
– Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.
Klasifikasi Sistem 

 1. Sistem Abstract (Abstract system) adalah sistem yang tidak tampak secara fisik,
karena hanya berupa pemikiran atau ide-ide, contoh: sistem teologia yang merupakan
suatu sistem yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan.
2. Sistem Fisik (Physical system) adalah sistem yang tampak secara fisik. Contoh:
Sistem komputer, sistem produksi, Sistem pendidikan, dll.
3. Sistem Alamiah (Natural System) adalah suatu sistem yang terjadi dari proses-proses
alam. Contoh: Sistem geologi
4. Sistem buatan manusia (Human made system) adalah suatu sistem yang dirancang
atau didisain oleh manusia. Contoh: Sistem informasi
5. Sistem Deterministik (Deterministic System) adalah sistem yang beroperasi dengan
tingkah laku yang dapat diramalkan. Interaksi antar elemen-elemen dapat diteksi,
sehingga outputnya juga dapat diramalkan. Contoh Sistem komputer.
Karakteristik Sistem

 Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:


– Komponen/elemen (Component)
– Batas sistem (Boundary)
– Lingkungan Luar (Environment)
– Penghubung (Interface)
– Masukan (Input)
Komponen Sistem Informasi

 Suatu informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan


(building block), yaitu:
– Blok masukan (input block) adalah data-data yang masuk ke dalam sistem.
– Blok model (model block) adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
– Blok keluaran (output block) adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta
semua pemakai sistem.
Proses Desain Basis Data

 Tahap 1, pengumpulan data dari analisis


 Tahap 2, perancagan database secara konseptual
 Tahap 3, pemilihan DBMS
 Tahap 4, perancangan database secara logika (data model mapping)
 Tahap 5, perancangan database secara fisik
 Tahap 6 implementasi sistem database
Fase 1 Pengumpulan data dan analisa

 Proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data disebut pengumpulan data


dan analisa.untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database pertama-
tama harus mengenai bagian –bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi
dengan sistem database.
• Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dari analisa
1.Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya menentukan
aplikasi utama dan kelompok user yang akan menggunakan database
2. Peninjau dokumentasi yang ada Dokumen yang ada berhubungan dengan aplikasi-
aplikasi dipelajari dan dianalisa
3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
informasi yang sekarang dan yang akan dipelajari, termasuk juga analisa jenis- jenis
transaksi dan frekuensi-frekuensi transaksinya dan juga arus informasi dan sistem
informasi .
Fase 2 Perancangan database secara konseptual

 Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk database yang
tergantung pada sebuah DMBS yang spesifik.
Fase perancangan database secara konseotual mempunyai aktifitas pararel:
1.Perancangan Skema Konseptual
Menghasilkan sebuah conceptual data schema pada dbms independent model data
tingkat tinggi seperti EER (enhanced entilty relationship).
2. Perancangan Transaksi
Menghasilkan perincian-perincian Transaksi
Fase 3 Pemilihan DBMS
 Pemilihan database ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: faktor teknik,ekonomi
dan politik organisasi
 Contoh faktor teknik:
* keberadaan DBMS dalam menjalani tugasnya seperti jenis-jenis DBMS
(relation,network,hierarchical,dll),struktur penyimpanan dan jalur akses yang mendukung
DBMS,pemakai, dll
 Faktor- faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan
DBMS:
1. Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki,maka suatu jenis
hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
2. Persolan yang telah terbiasa dengan suatu sistem
Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS,maka hal
ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
3. Tersedia layanan penjualan
Keberadaan fasilitas pelayanan penjualan sangat dibutuhkan untuk membantu
memecahkan beberapa masalah sistem .
Fase 4 Perancangan database secara logika(pemetaan
model data)

 Membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari
DBMS yang terpilih
 Pemetaan dapat diproses dalam 2 tingkat:
1. pemetaan system-independent
pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik dan hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS
dari model data tsb
2. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik:
untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus dimasa yang akan
datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih
Fase 5 Perencanaan database secara fisik

 Perencaan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur


penyimpanan dan jalur-jalur akses file-file database untuk mencapai penampilan
yang terbaik pada macam-macam aplikasi.
 Petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik:
1. Respon time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk
menjalankan suatu tanggapan.
2. Space utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan
struktur jalur akses.
3.Transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem
database,dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi(misal: digunakan
pada pemesanan tempat dipesawat,bank,dll)
Fase 6 Implementasi sistem database

 Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap,kita dapat


melaksanakan sistem database.perintah dalam DDL dan SQL (Strong definition
language) dari DBMS yang dipilih,dihimpun dan digunakan untuk membuat
skema database dan file-file database (yang kosong).sekarang database
tersebut dimuat(disatukan) dengan datanya

Anda mungkin juga menyukai