Hospitality
Pengenalan Sistem Informasi Berbasis
Komputer & Keunggulan Bersaing
Dengan Teknologi Informasi
Tujuan Pengajaran
3
10
Jenis-Jenis Sistem
Berdasarkan Keterbukaan
Open-Loop Closed-Loop
System System
Sistem yang Sistem yang
tidak memiliki memiliki kontrol
kontrol terhadap
terhadap operasinya.
operasinya Dapat berupa
umpanbalik,
mekanisme
kontrol dan
tujuan.
Open-Loop System
Closed-Loop System
Berdasarkan Komponen
Pandangan Sistem :
Menghindari manajer agar tidak tersesat dalam kerumitan struktur
organisasi dan rincian dari pekerjaan
Mengingatkan pentingnya memiliki tujuan yang baik
Menekankan agar seluruh bagian dari organisasi bekerja bersama
Menghargai informasi umpanbalik yang hanya dapat didapatkan
dari closed-loop system
20 Evolusi SIBK
Awalnya berupa Data
Aplikasi Akuntansi berbasis Komputer =
Elektronik Data Processing (EDP).
Sistem Informasi Akuntansi
Menjelaskan suatu sistem yang mengelola
data perusahaan
Beralih kepada konsep Sistem Informasi
Manajemen (SIM) yang menjelaskan bahwa
aplikasi komputer harus diimplementasikan
sebagai Tujuan Utama memproduksi
informasi manajemen
Evolusi SIBK
21
MIT memperkenalkan konsep DSS (Sistem
Pengambilan Keputusan) yaitu sistem yang
menghasilkan informasi yang bertujuan
pada suatu masalah yang dihadapi
manajer untuk diselesaikan dan keputusan
yang harus diambil
Office Automation (OA)
Memfasilitasi komunikasi dan meningkatkan
produktifitas antara manajer dan pekerja
melalui penggunaan alat-alat elektronik
Virtual Office, menyatakan kondisi dari OA
yang menjelaskan setting modern dari
ruang kerja
Tujuan Decision Support System
Setelah kita mengetahui pengertian dan apa itu Decision Support
System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK), berikutnya kita
juga harus mengetahui goals atau tujuan terkait penggunaannya.
Seperti yang sudah kita ketahui, sistem pendukung keputusan ini
menghasilkan laporan informasi rinci dengan tujuan akhir untuk
mengumpulkan dan menganalisis data.
Maka, oleh karena itu, DSS atau Decision Support System ini tentunya
berbeda dari aplikasi operasi normal, yang tujuannya adalah hanya
mengumpulkan data dan bukan menganalisisnya.
Dalam sebuah organisasi, Decision Support System berfungsi serta
digunakan oleh departemen perencanaan (seperti departemen
operasi) yang mengumpulkan data dan membuat laporan yang dapat
digunakan oleh manajer untuk pengambilan keputusan.
Yup! Utamanya, DSS ini sering digunakan dalam proyeksi penjualan,
untuk inventaris dan data yang terkait dengan operasi serta untuk
menyajikan informasi kepada pelanggan dengan cara yang mudah
dipahami.
Tujuan Decision Support System
Setelah kita mengetahui pengertian dan apa itu Decision Support
System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK), berikutnya kita
juga harus mengetahui goals atau tujuan terkait penggunaannya.
Seperti yang sudah kita ketahui, sistem pendukung keputusan ini
menghasilkan laporan informasi rinci dengan tujuan akhir untuk
mengumpulkan dan menganalisis data.
Maka, oleh karena itu, DSS atau Decision Support System ini tentunya
berbeda dari aplikasi operasi normal, yang tujuannya adalah hanya
mengumpulkan data dan bukan menganalisisnya.
Dalam sebuah organisasi, Decision Support System berfungsi serta
digunakan oleh departemen perencanaan (seperti departemen
operasi) yang mengumpulkan data dan membuat laporan yang
dapat digunakan oleh manajer untuk pengambilan keputusan.
Yup! Utamanya, DSS ini sering digunakan dalam proyeksi penjualan,
untuk inventaris dan data yang terkait dengan operasi serta untuk
menyajikan informasi kepada pelanggan dengan cara yang mudah
dipahami.
Fungsi Decision Support
System
Secara teoritis, DSS memiliki fungsi dan dapat digunakan dalam
berbagai domain pengetahuan dari organisasi hingga
pengelolaan hutan dan bidang medis.
Salah satu aplikasi atau penerapan utama DSS dalam organisasi
adalah pelaporan real-time. Ini bisa sangat membantu
organisasi yang mengambil bagian dalam manajemen
inventaris just-in-time (JIT).
Dalam beberapa sistem inventaris, organisasi memerlukan data
tingkat inventaris secara real-time untuk melakukan pemesanan
“on time atau tepat waktu” guna mencegah penundaan
produksi dan menyebabkan efek domino negatif.
Benar! Oleh karena itu, DSS lebih disesuaikan dengan individu
atau organisasi yang membuat keputusan daripada sistem
tradisional.
Jenis-Jenis Decision Support
System
1. Communication-Driven
Jenis DSS atau Decision Support System pertama, yaitu yang
dijalankan dengan komunikasi atau lebih tepatnya
communication-driven.
Kebanyakan DSS yang digerakkan oleh komunikasi ini
ditargetkan untuk tim internal, termasuk partner atau mitra
sebuah perusahaan atau organisasi.
Tujuannya adalah untuk membantu mengadakan rapat,
atau agar pengguna dapat berkolaborasi.
Teknologi yang paling umum digunakan untuk menerapkan
DSS tipe atau kategori ini adalah web atau server klien,
dimana contohnya yaitu seperti kolaborasi online, dan
sistem pertemuan-jaringan.
2. Data-Based
Jenis berikutnya yaitu DSS berbasis data, based atau data-driven.
Kebanyakan Decision Support System berbasis data ditargetkan
pada manajer, staf, dan juga pemasok produk, service atau
layanan.
Ini digunakan untuk menanyakan database atau gudang data
untuk mencari jawaban spesifik untuk tujuan tertentu.
Ini diaplikasikan melalui sistem bingkai utama, tautan klien dan
server, atau melalui web.
Contohnya seperti sistem database berbasis komputer yang
memiliki sistem query untuk diperiksa (termasuk penggabungan
data untuk menambah nilai ke database yang ada.
3. Document-Driven
Tipe kategori Decision Support System berbasis dokumen,
based atau document-drivenini terbilang lebih umum, serta
ditargetkan pada basis kelompok pengguna yang luas.
Tujuan dari DSS semacam itu adalah untuk mencari
halaman web atau menemukan dokumen pada
sekumpulan keyword (kata kunci) atau istilah pencarian
tertentu.
Teknologi yang biasa digunakan untuk menyiapkan Decision
Support System (DSS) semacam itu adalah melalui web atau
sistem klien dan server, dimana contohnya secara umum
yaitu platform yang mendukung pencarian dokumen.
4. Knowledge-Driven
DSS yang digerakkan oleh pengetahuan, based atau
knowledge-driven ini adalah yang sering kita kenal.
Ini merupakan kategori penampung semua yang mencakup
berbagai sistem yang mencakup pengguna dalam organisasi
yang mengaturnya, tetapi mungkin juga termasuk orang lain
yang berinteraksi dengan organisasi, sebagai contoh
misalnya, konsumen bisnis.
Ini pada dasarnya digunakan untuk memberikan nasihat
manajemen atau untuk memilih produk atau layanan.
Teknologi penyebaran tipikalnya yang digunakan untuk
menyiapkan sistem semacam itu dapat berupa sistem klien
dan server, web, atau perangkat lunak yang dijalankan pada
PC yang berdiri sendiri.
5. Model-Driven
DSS yang digerakkan oleh model, based atau model-driven
ini adalah sistem kompleks yang membantu menganalisis
keputusan atau memilih di antara opsi yang berbeda.
Tipe kategori ini digunakan oleh manajer dan anggota staf
bisnis, atau orang-orang yang berinteraksi dengan organisasi,
untuk sejumlah tujuan yang bergantung pada bagaimana
model itu disiapkan, seperti penjadwalan, analisis keputusan,
dan lain sebagainya.
DSS ini juga dapat digunakan melalui perangkat lunak atau
perangkat keras di PC yang stand-alone (berdiri sendiri),
sistem klien dan server, atau web.
Karakteristik DSS (Decision Support
System)
Adapun beberapa macam karakteristik yang terdapat dalam DSS atau Decision
Support System yaitu:
• Memanfaatkan kombinasi data mentah (RAW), dokumen, pengetahuan pribadi,
dan model bisnis untuk membantu pengguna membuat keputusan.
• Sumber data yang digunakan oleh DSS dapat mencakup sumber data
relasional, kubus, warehouse (gudang data), catatan kesehatan elektronik atau
Electronic Health Records (EHR), proyeksi pendapatan, proyeksi penjualan, dan
banyak lagi yang lainnya.
• Support atau dukungan untuk pengambil keputusan dalam masalah semi
terstruktur dan tidak terstruktur.
• Dukungan untuk manajer di berbagai tingkat manajerial, mulai dari eksekutif
puncak hingga manajer lini.
• Dukungan untuk individu dan kelompok, mulai dari masalah yang kurang
terstruktur, dimana itu seringkali membutuhkan keterlibatan beberapa individu
dari departemen dan tingkat organisasi yang berbeda.
• Dukungan untuk keputusan yang saling bergantung atau berurutan.
• Dukungan untuk kecerdasan, desain, pilihan dan implementasinya.
• Dukungan untuk berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
• Yang terakhir yaitu mereka bersifat adaptif dari waktu ke waktu.
Kelebihan dan Kekurangan
Sebutkan
Sistem Informasi
Masalah
Akuntansi
Sistem Informasi
Keputusan Information Manajemen
Sistem Pengambilan
Keputusan
Solusi
Masalah Kantor Virtual
Sistem
Berbasis Pengetahuan
66 Spesialis Informasi
System Analyst
Database Administrator
Network Specialist
Programmer
Operator
Tren kepada End-User Computing
67
End-User Computing
Suppliers Customers
The firm
Perusahaan
Labor
Labor
unions
unions Competitors
Stockholders
Stockholders
or owners
70 Keunggulan Bersaing
Keunggulan Bersaing
Area Fungsional
Jasa SD
Informasi Keuangan Manufacturing Pemasaran
Manusia