Anda di halaman 1dari 18

“ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI,

MANAJEMEN, DAN STRATEGI ”

Disusun Oleh :

JHEYZHEN MANIA
(C30117240)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sistem informasi Manajemen dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan
ilmu pengetahuan yang kami miliki, kami berusaha mencari sumber data dari
berbagai sumber informasi. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami
tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan, dan semoga
bagi para pengguna makalah ini.

Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya
masukan yang membangun, sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
sendiri mapun pengguna makalah ini.

Palu, 26 Februari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i


Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Organisasi Dan Sistem Informasi ....................................................... 3
2.2 Pengaruh Sistem Informasi Pada Organisasi Dan Bisnis .................. 8
2.3 Penggunaan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif ......... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi
bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan persaingan yg semakin tajam, ini
ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan milik pemerintah maupun swasta
yg didirikan, baik itu perusahaan bersklah besar, perusahaan menengah maupun
bersalah kecil.Banyak perusahaan yang didirikan merupakan faktor pemicu
tingkat persaingan yg semakin tajam di lingkungan dunia usaha itu sendiri.
Keadaan seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan
dapat menpengeruhi kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yg
terlibat didalamnya, dilain pihak perusahaan di Dalam usahanya memasarkan
suatu produk memasarkan suatu produk yang dihasilkan terkadang mengalami
kesulitan di dalam menyalurkan produknya kepada konsumen, hal ini
memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif dalam mengantisipasi situasi tersebut.
Dewasa ini perekonomian Indonesia semakin berkembang, misalnya dapat
dilihat dari perkembangan industri penghasil barang, salah satu industri
penghasil barang yang perkembangannya pesat adalah industri yang bergerak
pada minuman ringan. Perkembangan yang pesat ini juga diikuti dengan
semakin ketatnya persaingan diantara produsen minuman ringan tersebut.
Produsen saling berebut untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas guna
meningkatkan laba melalui volume penjualan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan Organisasi Dan Sistem Informasi ?
2. Bagaimana Pengaruh Sistem Informasi Pada Organisasi Dan Bisnis ?
3. Bagaimana Penggunaan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami Organisasi Dan Sistem Informasi.
2. Untuk memahami Pengaruh Sistem Informasi Pada Organisasi Dan Bisnis.
3. Untuk memahami Penggunaan Sistem Informasi Untuk Keunggulan
Kompetitif.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Organisasi dan Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian organisasi
Organisasi(organization) adalah struktur sosial formal, stabil, yang
mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan
hasil. Definisi teknis ini berfokus pada 3 elemen dari organisasi. Modal kerja
sebagai factor utama yang disediakan lingkungan. Organisasi (perusahaan)
mengubah input tersebut ke dalam bentuk barang ataupun jasa melalui fungsi
produksi. Barang dan jasa ini dikonsumsi oleh lingkungan dan sebagai timbale
baliknya, lingkungan akan menyediakan kembali factor produksi tersebut.
Organisasi adalah lembaga resmi berbedaan hukum yang memiliki aturan-
aturan dan prosedur internal yang harus tunduk pada hukum Negara. Definisi
yang lebih realistis mengenai organisasi berdasarkan perilaku adalah kumpulan
hak, wewenang, kewajiban, dan tanggung jawab yang mengalami penyesuaian
secara perlahan dalam jangka waktu tertentu melalui proses konflik dan
penyelesaian konflik.
Dari sudut pandang perilaku tentang perusahaan, orang-orang yang bekerja
di organisasi mengembangkan kebiasaan-kebiasaan dalam bekerja; mereka
memiliki kedekatan dengan hubungan-hubungan yang sudah ada; mereka
membuat pengaturan mengenai penyelesaian pekerjaan dengan atasan maupun
bawahannya, jumlah pekerjaan yang akan diselesaikan, dan dalam kondisi seperti
apa pekerjaan tersebut akan diselesaikan.
Definisi organisasi berhubungan dengan teknologi system informasi adalah
sudut pandang organisasi secara teknis mendorong kita untuk fokus pada
bagaimana input dikombinasikan untuk menghasilkan output ketika perubahan
teknologi diperkenalkan ke dalam perusahaan.
Definisi organisasi secara teknis maupun perilaku tidak bertentangan satu
sama lain. Keduanya justru saling melengkapi satu sama lain. Definisi teknis
memberitahu kita bagaimana ribuan perusahaan di pasar yang kompetitif

3
menggabungkan modal, tenaga kerja, dan teknologi informasi, sedangkan model
perilaku membawa kita melihat perusahaan secara individu untuk melihat
bagaimana teknologi yang memengaruhi pekerjaan di dalam organisasi.
Ciri-Ciri Organisasi
Seluruh organisasi modern memiliki karakteristik tertentu. Organisasi
terfokus pada prinsip efisiensi : memaksimalkan output dengan menggunakan
input yang terbatas. Ciri lain dari organisasi diantaranya, proses bisnis mereka,
budaya organisasi, politik organisasi, lingkungan sekitarnya. Struktur organisasi,
tujuan, konstituen, dan gaya kepemimpinan. Semua ciri ini memengaruhi jenis
system informasi yang digunakan oleh organisasi.
a. Rutinitas dan Proses Bisnis
Seluruh organisasi, termasuk organisasi bisnis, menjadi sangat efisien dari
waktu ke waktu karena individu-individu di dalam perusahaan rutinitas(routines)
untuk memproduksi barang dan jasa. Rutinitas terkadang disebut prosedur operasi
standar(standard operating producedures-SOP) adalah peraturan yang tepat, dan
praktis yang telah dikembangkan agar sesuai dengan semua situasi yang
diharapkan. Ketika para pekerja mempelajari rutinitas ini, mereka menjadi sangat
produktif dan efisien, serta perusahaan dapat menekan biaya lembur sambil
meningkatkan efisiensi.
b. Politik Organisasi
Orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda-beda dengan
spesifikasi, kepentingan, dan perspektif yang berbeda. Akibatnya, mereka secara
alami memiliki sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana sumber daya,
penghargaan, dan sanksi harus didistribusikan. Perbedaan tersebut adalah masalah
bagi para karyawan dan manajer yang menyebabkan perjuangan politis mengenai
sumber daya, persaingan, dan konflik yang terdapat dalam setiap organisasi. Pada
hakikatnya, investasi dalam jumlah besar dibidang system informasi yang
dilakukan perusahaan untuk menghasilkan perubahan yang signifikan di bidang
strategi, tujuan bisnis, proses bisnis, dan prosedur dapat berubah menjadi
kejadian-kejadian yang memiliki beban politis. Manajer yang paham bagaimana

4
bekerja dengan politik suatu organisasi akan menjadi lebih sukses daripada
manajer lainnya dalam menerapkan system informasi yang baru.
c. Budaya Organisasi
Budaya organisasi meliputi serangkaian asumsi-asumsi mengenai produk apa
yang akan diproduksi organisasi, bagaimana organisasi harus memproduksinya, di
mana, dan untuk siapa. Umumnya asumsi-asumsi yang telah menjadi budaya ini
diterima sepenuhnya untuk diteruskan dan jarang sekali dibahas. Proses bisnis-
cara utama organisasi dalam menghasilkan nilai-biasanya menaungi budaya
organisasi.
Budaya organisasi adalah upaya kuat pemersatu yang mencegah terjadinya
konflik politis dan mendukung pemahaman umum, persetujuan pelaksanaan
prosedur, dan praktik-praktik pada umumnya. Disaat yang bersamaan, budaya
organisasi juga merupakan penolak perubahan yang kuat, terutama perubahan di
bidang teknologi. Perubahan-perubahan teknologi yang mengancam asumsi-
asumsi yang telah menjadi budaya tersebut, biasanya langsung menghadapi
penolakan secara kuat. Bagaimanapun, ada waktunya di mana jalan satu-satunya
yang harus ditempuh perusahaan untuk maju adalah dengan menerapkan teknologi
baru tersebut, meskipun bertentangan dengan budaya organisasi yang sudah
terbentuk. Ketika hal ini terjadi, sering kali teknologi tersendat, sementara bidaya
tersebut secara perlahan melakukan penyesuaian.
d. Lingkungan Organisasi
Organisasi berada di dalam lingkungan tempat mereka memperoleh sumber
daya dan menyediakan hasil akhir berupa barang dan jasa. Organisasi dan
lingkungan memiliki hubungan timbale bail. Disatu sisi, organisasi terbuka serta
bergantung pada kondisi sosial dan lingkungan di sekitarnya. Di sisi lain,
organisasi dapat memengaruhi lingkungannya. Sebagai contoh, organisasi bisnis
membentuk kerja sama dengan organisasi bisnis lainnya untuk memngaruhi
proses politik; mereka melakukan iklan untuk memengaruhi pelanggan agar
menerima produknya. Pada umumnya, lingkungan berubah lebih cepat daripada
organisasi. Teknologi baru, produk baru, perubahan nilai, dan rasa dalam

5
masyarakat (banyak dari hal ini disebabkan peraturan pemerintah yang baru),
yang menimbulkan tekanan-tekanan pada budaya, dan orang-orang di organisasi
manapun.
e. Teknologi yang Mengganggu
Teknologi yang mengganggu (disruptive technologies) adalah produk
pengganti yang memiliki kinerja lebih baik (kadang jauh lebih baik) daripada
produk yang pernah dihasilkan sebelumnya. Dalam kasus lain, teknologi yang
mengganggu ini semakin meluas dipasaran, biasanya karena berfungsi lebih baik
dan memiliki harga yang lebih murah ketimbang produk sebelumnya. Pada
akhirnya, teknologi yang menggangu tersebut berubah menjadi pesaing dengan
harga yang murah dibandingkan semua produk yang pernah dijual sebelumnya.
Teknologi yang mengganggu ini sangat cerdik. Perusahaan yang pertama kali
menemukan teknologi yang mengganggu ini, belum tentu memperoleh
keuntungan jika mereka kekurangan sumber daya untuk mengeksploitasi
teknologi tersebut dan gagal melihat kesempatan yang ada.
f. Struktur Organisasi
Setiap organisasi memiliki struktur atau bentuk. Menurut klasifikasi yang
dilakukan Mintzberg, seperti yang dijelaskan pada Tabel 3.2, mengidentifikasikan
5 jenis pokok struktur organisasi (Mintzberg, 1979). Di organisasi bisnis berskala
kecil, anda akan sering menemukan system yang dirancang dengan buruk dan
dikembangkan dengan terburu-buru sehingga melebihi kegunaannya. Di
perusahaan besar dengan banyak devisi yang beroperasi di ratusan wilayah, anda
akan sering menemukan tidak ada system informasi tunggal yang diintegrasikan
secara menyeluruh, melainkan setiap cabang lokal atau setiap divisi memiliki
serangkaian system informasinya masing-masing.
g. Fitur-Fitur Organisasi Lainnya
Beberapa organisasi memiliki tujuan yang bersifat memaksa (contoh, penjara):
yang lain memiliki tujuan berasaskan manfaat (contoh, organisasi bisnis). Sisanya
memiliki tujuan yang bersifat normatif/mengatur (unversitas, kelompok
keagamaan). Organisasi juga melayani kelompok yang berbeda-beda atau

6
memiliki pemegang kepentingkan yang berbeda-beda, beberapa diantaranya
bertujuan menguntungkan para anggotanya, sedangkan yang lainnya bertujuan
menguntungkan klien, pemegang saham ataupun masyarakat. Cara lain dalam
membedakan organisasi adalah dari performa dan teknologi yang digunakan.
Beberapa organisasi melakukan pekerjaan-pekerjaan pokok yang bersifat rutinitas
yang dapat diringkas menjadi serangkaian aturan-aturan formal yang
membutuhkan sedikit penilaian(sebagai contoh perusahaan suku cadang mobil).
Di mana organisasi lainnya (seperti perusahaan konsultan) melakukan pekerjaan
pokok yang bukan bersifat rutinitas.
2.1.2 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Alter (1992), sistem informasi adalah kombinasi antar
prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi Menurut Henry Lucas, sistem
informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur prosedur yang diorganisasikan,
bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan pengendalian di dalam. Jadi sistem informasi adalah suatu sistem
yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan
juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut
merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-
prosedur yang tergorganisasi.
Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam
informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku
mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku
setiap harinya, serta stock buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut,
seorang manajer bisa membuat keputusan, stock buku apa yang harus segera
mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang
paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut
jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya.
Menurut Henry, komponen sistem informasi diantaranya:
1. komponen input

7
2. komponen model
3. komponen output
4. kompone teknologi
5. komponen basis data
6. komponen kontrol

2.2 Pengaruh Sistem Informasi Pada Organisasi Dan Bisnis


System informasi telah menjadi alat bantu yang integral, onlin, serta
interaksi yang dilibatan setip saat dalam kegitan operasional dan pengambilan
keputusa kepada perusahaan- perusahaan besar. Selama sepuluh tahun terakhir,
siste, informasi telah mengubah secara pendemental nilai ekonomi suatu
perusahaan serta besar peluang dalam mengorganisasikan pekerjaan.
Dampak Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, IT telah mengubah biaya modal dan biaya
informasi yang bersifat relative/ tidak langsung/ bergantung kondisi tertentu.
System informasi dapat dipandang sebagai factor produksi yang menggantikan
modal dan tenaga kerja tradisional. Oleh sebab itu, teknologi informasi akan
menghasilkan penurunan jumlah manajer tingkat menegah dan pekerjaan yang
berkaitan dengan administrasi, ketika menggantikan perannya sebagai sumber
daya tenaga kerja. Ketika biaya teknologi informasi menurun, ia juga akan
menggantikan beberapa bentuk modal seperti genung dan mesin, yang biasanya
mahal.
Teknologi informasi juga memengaruhi biaya dan kualitas informasi serta
mengubah nilai ekonomis suatu informasi. Teknologi informasi membantu
perusahaan dalam mendapatkan kontra dengan nilai yang pantas, karena
teknologi informasi dapat menekan biaya transaksi- biaya tersebut dikenakan
ketika perusahaan membeli suatu dipasaran yang tidak dapat dihasilkan.
Berdasarkan teori biaya transaksi, perusahaan maupun individu mencari baiaya
transaksi yang paling murah, yang sebagaian besar berupa biaya produksi. Secara
tradisional, perusahaan telah berusaha mengurangi biya transaksi melalui integrasi

8
secara vertical, dengan memperbesar perusahaan, menambah jumlah tenaga kerja
serta mengkuisisi pemasok dan distibutornya, seperti yang dilakukan General
Motors dan Ford.
Dari sudut pandang teori ekonomi, pengaruh sistem informasi terhadap
organisasi adalah:
a. IT mengganti biaya modal dan biaya informasi
b. Teknologi system informasi merupakan factor produksi seperti
halnya modal dan tenaga kerja
c. Teori biaya transaksi menyatakan bahwa perusahaan berusaha
mengurangi biaya transaksi.
d. IT membantu perusahaan menekan biaya transaksi. Jika biaya
transaksi menurun, jumlah karyawan juga mengecil karena
semakin murah dan mudah bagi perusahaan untuk membuat
kontrak pembelian barang-barang dan jasa di pasar disbanding
membuat sendiri produk dan jasanya.
e. Teori agensi mengatakan perusahaan memiliki ikatan kontrak di
antara bagian-bagian yang harus diawasi dan dikelola.
f. IT bias mengurangi biaya agensi, memungkinkan perusahaan untuk
tumbuh tanpa menambah biaya pengawasan, dan tanpa menambah
tenaga kerja.
Dampak Bagi Struktur Dan Perilaku Organisasi
Teori berdasarkan pendekatan sosiologi mengenai organisasi yang
rumut,menujukan pada kita beberapa pemahaman mengenai bagaimana dan
mengapa perusahaan berubah seiring dengan penerapan teknologi infoemasi yang
baru.
 IT Meratakan Organisasi
Sejumlah besar, organisasi bersifat birokrat, yang sebagian besar
dikembangkan sebelum zaman computer, lambat dalam berubah dan kompetitif
dibandingkan organisasi yang baru dibentuk. Beberapa organisasi raksasa ini telah
menyusut, mengurangi jumlah karyawan dan jumlah jabatan pada struktur

9
organisasi mereka. Riset tentang perilaku menghasilkan teori bahwa teknologi
informasi memfasilitasi pemerataan hierarki dalam suatu perusahaan dengan
memperluas distribusi infoermasi gua memperdayaka karyawan di level bawah
dan meningkatkan efisien manajemn ( lihat Gambar 3.6). TI mendorong hak
pengambilan keputusan diberikan kepada level yang lebih bawah, karena
karyawan di level bahwa menerima informasi yang mereka perlukan tampa
pengawasan.
Karena sekarang para manajer menerima informasi yang lebih akurat dan
tepat waktu, mereka menjadi lebih cepat dalam mengambil keputusan, maka
jumlah manajer yang diperlukan lebih sedikit. Perubahan ini berarti jangkauan
konrol manajemen menjadi semakin luas, memungkinkan manajer tingkat atas
untuk mengontrol dan mengelola lebih banyak karyawan dengan cukupan yang
lebih luas.
 Organisasi Pasca industri
Teori Postindustri ( pasca era industry ) lebih berdasarkan sejarah
ketimbang ekonomi, juga mendukung gagasan bahwa teknologi informasi
seharusnya merentakan hierarki. Dalam masyarakan pasca era industry,
peningkatan wewenang bergantung pada pengetahuan dan kompetisi bukan hanya
berdasarkan posisi formal saja.
Teknologi informasi mungkin dapat mendorong organisasi menggunakan
memberdayaan jaringan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, dimana
sekelompok professional berkumpul bisa secara tatap muka maupun secara
elektronis dalam jagka waaktu yang singkat untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu ( contoh membuat rancangan mobil baru); ketika tugas tersebut selesai,
para prpfesional tersebut bergabung dengan sekelompok kerja yang lain.
 Memahami Penolakan Organisasi Terhadap Perubahan
Tak dapat dihindari lagi, system informasi menjadi bagian dari politik
organisasi karena mereka memengaruhi akses ke sumber yang dinamakan
informasi. System informasi dapat memengaruhi siapa yang mengerjakan apa,
kepada siapa, di mana, dan bagaimana pada sebuah organisasi. Karena system

10
informasi berpontensi mengubah struktur organisasi, budaya, proses bisnis dan
strategi, sering kali ada begitu banyak penolakan terhadap teknologi saaat
diperkenalkan.
Ada beberapa cara dalam memvisualisasikan penolakan organisasi.
Penelitian mengenai penolakan organisasi terhadap inovasi, menunjukan ada 4
faktor terpenting : sifat dari inovasi teknologi tersebut, struktur organisasi, budaya
orang-orang di dalam organisasi tersebut, dan pekerjaan-pekerjaan yang terkena
dampak dari inovasi tersebut (lihat gambar 3.7). disini, perubahan di bidang
teknologi diserap, diinterpretasikan, dibelokkan, dan dikalahkan oleh peraturan
tugas, struktur dan orang-orang dalam suatu oraisasi.
Karena penolakan dari organisasi begitu kuat,banyak investasi dibidang
teknologi informasi menjadi sia-sia dan tidak meningkatkan produktivias. Tentu
saja, riset mengenai kegagalan – kegagalan dalam suatu proyek menunjukkan
bahwa alas an yang paling sering terjadi dalam kegagalan proyek – proyek besar
dalam mencapai tujuannya bukanlah dari teknolohinya, melainkan penolakan dari
organisasi dan politik terhadap perubahan yang akan dibawa oleh teknologi
tersebut.
 Internet Dan Organisasi
Internet, terutama World Wide Web (WWW) memeliki dampak penting
terhadap hubungan antar banyak perusahaan dan entitas diluar perusahaan,
bahkan proses bisnis didalam sebuah organisasi. Internet meningkatkan
kemampuan akses, kapasitas penyimpanan, distribusi informasi, dan pengetahuan
bagi organisasi. Dalam kehadirannya, internet secara dramatis menekan biaya
transaksi dan biaya agen yang dihadapi oleh banyak organisasi. Organisasi bisnis
secara cepat menata ulang proses-proses bisnis utamanya berdasarkan teknologi
internet dan menjadikan teknologi ini komponen terpenting dari infrastruktur
teknologi informasi. Jika jaringan yang sesuai dapat terwujud, hasilnya adalah
proses bisnis yang lebih sederhana, jumlah karyawan yang lebih sedikit, serta
organisasi yang lebih merata dibandingkan pada masa lalu.

11
Implikasi Dari Perancangan Dan Pemahanan Tentang Sistem
Informasi.
Untuk memeberikan manfaat yang sebenarnya, system informasi harus
dibangun dengan pemahaman yang jelas mengenai organisasi yang akan
menggunakannya. Berdasarkan pengalaman kami, factor utama organisasi dalam
menentukan perencanaan suatu system baru adalah sebagai berikut :
 Lingkungan organisasi tersebut harus berfungsi.
 Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas dan proses bisnis.
 Budaya dan poltik organisasi.
 Bentuk organisasi dan gaya kepemimpinan.
 Kepentingan-kepentingan kelompok utama yang terpengaruh oleh
kehadiran system serta sikap pekerja yang akan menggunakan system
tersebut.
 Jenis pekerjaan, keputusan dan proses bisnis yang akan didukung oleh
system informasi tersebut.

2.3 Penggunaan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif


Pada hampir semua industri yang anda lihat, anda akan menemukan
beberapa perusahaan berkinerja lebih baik dari pada yang lain. Selalu terdapat
perusahaan yang menonjol, contohnya pada industri otomotif Toyota dianggap
pelaku superior dan pada eceran online murni, amazon.com adalah pemimpinnya.
Perusahaan yang melakukan dengan lebih baik dari pada yang lain
dikatakan memiliki keunggulan kompetitif dari yang lainnya, perusahaan
memiliki akses terhadap sumberdaya khusus yang tidak dimiliki yang lain, atau
mereka mampu mengunakan sumber daya yang tersedia umum dengan lebih
efisien biasanya kerena pengetahuan dan aset informasi yang superior.
Untuk mencapai keunggulan yang kompetitif perusahaan perlu untuk
menggunakan 3 strategi yang umum yaitu: Kepemimpinan harga rendah,
Mendiferensiasikan Produk Dan Jasa Serta Berfokus Pada Pasar.

12
Dampak Internet Pada Daya Kompetitif Dan Struktur Industri
Daya Kompetitif Dampak Internet
Produk Pengganti/Jasa Memungkinkan produk baru untuk muncul dengan
pendekatan baru untuk bertemu dan memenuhi
kebutuhan serta melakukan fungsi-fungsi
Kekuatan tawar- Katersediaan harga dan informasi produk secara
menawar pelanggaan global menggeser daya tawar kepada pelanggan.
Kekuatan tawar- Pengadaan melalui internet cenderung meningkatkan
menawar pemasok kekuatan tawar atas pemasok; pemasok dapat juga
mendapat keuntungan dari berkurangnya hambatan
untuk masuk pasar dan dari kehancuran distributor
dan perantara lain yang berdiri diantara mereka dan
pengguna mereka.
Ancaman pendatang Internet mengurangi hambatan untuk masuk seperti
baru kebutuhan untuk tenaga pemasaran, akses kesaluran,
dan aset fisik;menyediakan teknologi untuk
menjalankan proses bisnis yang membuat hal-hal lain
lebih mudah untuk dilakukan.
Posisi dan persaingan Memperluas pasar geografis, meningkatkan jumlah
antara pesaing yang ada pesaing, dan mengurangi perbedaan antara pesaing;
membuatnya lebih sulit untuk mempertahankan
keuntungan operasional; menempatkan tekanan
untuk bersaing pada harga.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem informasi dan organisasi sebagai tempat penerapannya saling
berinteraksi dan berpengaruh satu sama lain. Sistem informasi mempengaruhi
struktur organisasi, sasaran, rancangan kerja, nilai-nilai, persaingan antara
kelompok-kelompok terkait, pengambilan keputusan, dan perilaku organisasi.
Pada saat bersamaan, sistem informasi harus dirancang untuk dapat melayani
kebutuhan-kebutuhan kelompok-kelompok penting dalam organisasi dan aka
dibentuk oleh struktur, tugas, sasaran, kultur, politik, dan manajemen
organisasi.
Teknologi informasi bisa menekan biaya transaksi dan agensi, dan
perubahan-perubahan seperti ini telah diperluas di dalam organisasi dengan
menggunakan internet.Departemen sistem informasi merupakan unit formal
dalam organisasi yang bertanggung jawab atas fungsi sistem informasi
organisasi.Karakteristik organisasional dan keputusan manajerial menentukan
peran sesugguhnya dari kelompok tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA
Deni Darmawan. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pt. Remaja
Rosdakarya Offset.

Jr, Raymond McLeod. 1997. Sistem Informasi Manajemen Versi Bahasa


Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.

G. Murdick, Robert, E. Ross, Joel, R. Claggett, James. 1997.Sistem Informasi


untuk Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga.

B. Davis, Gordon, 1993. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:


Pustaka Binaman Pressindo.

Jalaludin, Asep S.T, M.M, 2007. Modul Sistem Infomasi Manajemen.

Hasibuan, Malayu S.P, 2008. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan masalah.


Jakarta: Bumi Aksara.

Stephen P.Robbins. 1944. Teori organisasi, struktur, Desain, dan Aplikasi.


Jakarta: Arcan.

http://purnamiap.blogspot.com/2016/07/sistem-informasi-organisasi-dan-
strategi.html

https://www.academia.edu/7622283/MAKALAH_SISTEM_INFORMASI_ORG
ANISASI_MANAJEMEN_DAN_STRATEGI

https://www.academia.edu/9568581/Sistem_Informasi_Pada_Organisasi

https://vonmanajemen.blogspot.com/2018/01/sistem-informasi-organisasi-
dan.html

15

Anda mungkin juga menyukai