Anda di halaman 1dari 18

AUDIT MANAJEMEN

“AUDIT PEMASARAN”

OLEH :

JHEYZHEN MANIA

C 301 17 240

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana


efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti
halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai
pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem
pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses pengendalian yang
digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang
mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan
dan mencarikan solusinya.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan
semakin dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah
manfaat yang akan dipetik dengan melaksanakannya dengan baik. Bagaimana
upaya-upaya pemasaran perusahaan dikelola dalam mendukung pencapaian
tujuan perusahaan? Apakah strategi dan rencana pemasaran yang disusun
sudah terimplementasikan secara memadai? Apakah rencana tersebut telah
mencerminkan upaya pemasaran yang dibutuhkan untukmencapai tujuan
pemasaran? Apakah kinerja pemasaran perusahaan sesuai dengan yang
direncanakan? Dan berbagai pertanyaan lain berkembang dalam menilai
kinerja pemasaran dan dukungannya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian, audit pemasaran adalah merupakan aktivitas vital
yang sangat menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Karena, didalam iklim
bisnis pasar yang semakin kompetitif dan penuh turbulence harus disadari
bahwa keberhasilan dimasa depan akan sangat ditentukan oleh kesuksesan
pelaksanaan audit pemasaran. .
BAB 11

PEMBAHASAN

AUDIT PEMASARAN

A. Pengertian Audit Pemasaran, Tujuan Dan Manfaat


1. Pengertian Audit Pemasaran
Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi
dan aktivitas perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik
untuk menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang
baik untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran.
Menurut Shuchman: suatu penelaahan yang sistematis, teoritikal, dan tidak
memihak dari operasi pemasaran total. Menurut Kotler: suatu pengujian yang
komprehensif, sistematis dan independen dan periodik dari suatu perusahaan, unit
usaha, lingkungan pemasaran, strategi dan aktivitas dengan maksud untuk
menentukan area masalah dan peluang serta merekomendasikan suatu rencana
tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Audit Pemasaran adalah suatu
bentuk pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara
periodik terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan
aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan permasalahan
yang terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk
meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap
bagaimana efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya.
Seperti halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala
sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem
pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses pengendalian yang digunakan
hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan
mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.
2. Tujuan dan manfaat
Tujuan Audit Pemasaran :

a. Untuk mendeteksi ancaman- ancaman pemasaran yang


dihadapi perusahaan.
b. Merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi
ancaman tersebut.
Manfaat Audit Pemasaran:
a. Analisis mengenai lingkungan eksternal dan situasi internal.
b. Penilaian kinerja masa lalu dan aktivitas sekarang
c. Identifikasi peluang dan ancaman masa yang akan datang.
Audit pemasaran penting karena ketika hal-hal mulai berjalan tidak
mulus dalam suatu perusahaan, seperti penjualan menurun, margin yang menurun,
kehilangan pangsa pasar, kepastian produksi yang kurang dimanfaatkan, dsb.
B. Tipe Audit Pemasaran
Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal)
merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen
pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap
bagian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua adalah audit menyeluruh (horizontal)
yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.

Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan


campuran dari kedua tipe audit di atas. Pertama-tama manajemen menginginkan
analisis menyeluruh terhadap fungsi pemasarannya untuk mengetahui adanya
indikasi berbagai permasalahan dan kemudian memilih salah satu (beberapa)
permasalahan untuk diuji secara lebih rinci. Biaya dari audit menyeluruh yang
cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit ini. Jadi dalam penentuan
tipe audit yang digunakan tergantung dari perusahaan itu sendiri akan seberapa
penting audit pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan seberapa besar pula
dana yang sanggup dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan audit
pemasaran, karena untuk melakukan audit menyeluruh diperlukan dana yang
cukup besar.
C. Ruang Lingkup Dan Tujuan Audit Pemasaran
Menurut buku IBK. Bayangkara, audit pemasaran dapat mencakup
enam wilayah utama dalam pemasaran yaitu sebagai berikut :
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap
pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh
terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan makro
seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah
menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi
perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian Auditor harus
menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.
3. Audit Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai
tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran
untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti
litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk
memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi
pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan
telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk digunakan
mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk,
kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran.
Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis
profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam
terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga,
distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain-lain.

D. Tahapan – Tahapan Audit Pemasaran


Pada dasarnya pelaksanaan audit ppemasaran bisa mengikuti tahapan
audit secara umum yaitu :
a. Audit Pendahuluan
b. Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
c. Audit lanjutan
d. Pelaporan
E. Proses managemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis
peluang-peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran
pemasaran, dan mengelola upaya-upaya pemasaran.
1. Menentukan Konsumen Sasaran
 Segmentasi pasar merupakan Proses pengelompokan
pelanggan ke dalam kelompok-kelompok tertentu dengan
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. Dalam
hal ini, perusahaan sebaiknya mempelajari geografi,
demografi perilaku, dan karakteristik-karakteristik lain dari
setiap segmen pasar untuk mengetahui daya tariknya
sebagai sebuah peluang.
 Penetapan pasar sasaran Merupakan proses untuk
mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih
satu sebagai peluang pasar.
 Penetuan posisi pasar Mengatur suatu produk untuk
menempati tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan
relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran
konsumen sasaran.
2. Mengembangkan bauran pemasaran
Bauran Pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang
dapat dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran Pemasaran meliputi 4P
yaitu:
  Product (Produk) mencerminkan kombinasi barang atau
jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran
seperti kualitas, fitur, daya tahan, desain, kesesuaian, dan
berbagai atribut lainya.
 Price (harga) mencerminkan pengorbanan yang harus
dilakukan konsumen untuk mendapatkan dan menggunakan
suaatu produk.
 Place (Tempat) berkaitan dengan usaha perusahaan
menjadikan produk selalu siap tersedia untuk konsumen
dalam jumlah dan waktu yang tepat.
 Promotion (Promosi) mencerminkan berbagai aktivitas
untuk mengkomunikasikan dan mensosialisasikan
keunggulan – keunggulan produk kepada konsumenya.
3. Mengelola Upaya pemasaran
Pengelolaan upaya pemasaran melibatkan empat fungsi utama
manajemen pemasaran, yaitu:
 Analisis pemasaran
 Perencanaan pemasaran
 Implementasi pemasaran
 Pengendalian pemasaran
Hasil analisis pemasarn memberikan gambaran berbagai
peluang, ancaman, dan kekuatan perusahaan termasuk berbagai kelemahan yang
bisa menjadi hambatan untuk bermain dipasar mengahdapi pesaing. Berdasarkan
informasi ini kemudian perusahaan menyusun suatu rencana pemasaran. Rencana
pemasaran menentukan telebih dahulu berbagai program/ aktivitas pemasaran
yang akan membantu perusahaan mencapai tujuan strateginya.
Implementasi pemasaran menjadikan suatu rencana kedalam
berbaagai program/ aktivitas yang secara efektif menerapkan rencana pemasaran
yag telah ditetapkan perusahaan. Bagian terakhir dari rangkaian upaya pemasaran
adaalah pengendalain pemasaran yang merupakan proses pengukuran dan evalausi
hasil hasil strategi dan rencana pemasaran serta pengambilan tindakan tindakan
korektif untuk memastikan bahwa tujuan pemasarn akan tercapai.
F. Program Kerja Audit
Memberikan landasan yang sistematis dalam audit sehingga
pelaksanaan audit dapat berjalan sesuai rencana. Program kerja audit memuat
beberapa pertanyaan penting untuk mendapatkan data atau informasi sesuai
dengan tujuan audit yang telah ditetapkan.
G. Audit Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri atas para
pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi
kemampuan pemasaran perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan
transaksi yang berhasil dengan konsumen sasarannya. Untuk mampu bertahan dan
berhasil dalam kondisi persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan harus
menyesuaikan bauran pemasarannya untuk mengikuti tren dan perkembangan di
dalam lingkungan ini. Lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar
yaitu:
1. Lingkungan mikro, terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar
perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya dalam
melayani pelanggannya. Berikut adalah para pelaku utama
dalam lingkungan mikro, yaitu perusahaan, pemasok, perantara
pemasaran, pelanggan, bisnis/komersial, dan terdapat pesaing
utama yaitu konstruksi BUMN. Perusahaan mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan dengan melakukan analisa pasar dan
telah menetapkan saluran distribusi yang tepat untuk
menyalurkan produk/jasa kepada pelanggan, sehingga
memiliki tingkat efisiensi dan potensi pertumbuhan yang baik
dalam masing-masing saluran distribusi.
2. Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan
kemasyarakatan yang lebih luas yang mempengaruhi segenap
ligkungan mikro perusahaan  dan keputusan-keputusan
strategis pemasaran. Lingkungan ini meliputi lingkungan alam,
demografi, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya.
Dalam lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan
demografis utama tidak memberikan peluang ataupun ancaman bagi perusahaan
karena perusahaan dapat memanfaatkan kecenderungan tersebut dengan adanya
kantor cabang dan perwakilan untuk kemajuan perusahaan. Untuk menanggapi
perkembangan dan kecenderungan tersebut, perusahaan menambah atau
memperluas wilayah. Perusahaan memiliki ketersediaan sumber daya alam serta
energi yang cukup baik, dan dapat mengantisipasi perkembangan utama dalam
pendapatan, harga, penghematan, kredit yang dapat mempengaruhi perusahaan
dengan meningkatkan kinerja sumber daya keuangan.
H. Audit Strategi Pemasaran dan Sistem pemasaran
1. Audit Strategi Pemasaran
Manajemen strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan
dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana
yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Proses manajemen
strategis terdiri dari atas sembilan tugas penting yang meliputi :
1. Merumuskan misi perusahaan
2. Mengembangkan profil perusahaan
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan
4. Menganalisis opsi perusahaan
5. Mengidentifikasikan opsi yang paling dikehendaki
6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang
7. Mengembangkan sasaran tahunan
8. Mengimplemntasikan pilihan strategis
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategis
Manajemen memiliki tanggung jawab untuk merencanakan,
mengarahkan, mengorganisasikan, dan mengendalikan keputusan dan tindakan-
tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi adalah
rencana yang berskala besar dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi
dengan lingkungan persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
2. Audit Sistem pemasaran
Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan prosedur
untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendistribusikan informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran
secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi pemasaran dirancang untuk
menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas
pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut
dalam menjalankan fungsi manajerialnya.
Suatu informasi pemasaran yang bermanfaat memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Relevan, informasi ini dapat mempengaruhi keputusan manajemen
(memiliki dmpak yang berbeda pada pengambilan keputusan
bisnis)
2. Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup  dan teruji
keakuratannya.
3. Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari
proses pengolahan (analisis) data yang tepat.
4. Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan
biaya dan manfaat harus dijadikan dasar untuk menilai suatu
informasi.
Sumber-sumber Informasi
Informasi pemasaran dapat dikembangkan dari tiga sumber utama
yaitu:
1. Catatan internal perusahaan, merupakan informasi yang
dikumpulkan dari sumber-sumber di dalam perusahaan untuk
mengevaluasi kinerja dan mendeteksi maslah serta peluang
pemasaran.
2. Intelijen pemasaran, merupakan Informasi harian tentang berbagai
perkembangan yang terjadi pada lingkungan pemasaran. Informasi
ini akan sangat membantu manajer dalam mengambil keputusan
terutama jika keputusan tersebut berhubungan dengan berbagai
individu dan organisasi di luar perusahaan.
3. Riset pemasaran, merupakan fungsi yang menghubungkan
konsumen, pelanggan, dan publik ke pemasok melalui informasi-
informasi yang digunakan untuk mengidetifikasi dan
mendefinisikan peluang dan masalah pemasaran.
I. Audit Organisasi Pemasaran
Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan
karena pemenuhan kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan
bagian atau fungsi yang terdapat di perusahaan. Secara ideal tanggung jawab
peningkatan nilai pelanggan yang menjadi pemicu kepuasan pelanggan adalah
tanggung jawab semua bagian atau fungsi yang ada di dalam perusahaan. Konsep
pemasaran tidak terbatas pada penjualan danpromosi saja, pemasaran memegang
fungsi yang sangat kompleks dan menyangkut secara keseluruhan kepentingan
perusahaan. Pemasaran harus secara intensif menjalin kerja sama dengan berbagai
bagian dan fungsi, membentuk suatu sinergi dalam meningkatkan nilai pelanggan.
 Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan bukan
sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi lebih pada kerja sama antarfungsi dan bagian
yang membentuk suatu rangkaian rantai nilai dalam pecapaian tujuan perusahaan.
Dalam organisasi pemasaran, wakil direktur bidang pemasaran memiliki
wewenang dan tanggung jawab yang memadai dalam merencanakan, mengelola
dan mengendalikan upaya pemasaran perusahaan dan otoritas final decision
terdapat di wakil direktur. Di dalam perusahaan terdapat komunikasi dan
hubungan kerja yang baik antara pemasaran dan tenaga penjualan.
J. Audit Fungsi Pemasaran
Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan
terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran
pemasarannya dan apakah  bauran pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai
tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Fungsi pemasaran
melibatkan kebijakan penting dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan
pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi: (a) kebijakan produk, (b) kebijakan
harga, (c) kebijakan promosi, dan (d ) kebijakan saluran distribusi.
1. Kebijakan Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk menarik perhatian, pembelian, pemakaian atau konsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. tiga tingkatan produk meliputi:
a. Produk inti (core product) adalah produk inti (core
product), menyangkut manfaat inti yang sesungguhnya
dibeli konsumen ketika mereka memperoleh produk.
Misalnya, ketika mahasiswa membeli buku, bukan sekedar
membeli materi kuliah (literatur), tetapi lebih daripada itu
mereka membeli ilmu pengetahuan yang dijanjikan oleh
buku tersebut.
b. Produk aktual (actual product) adalah meliputi komponen
model, tampilan, nama, merek, pengemasan, dan ciri-ciri
produk lainnya yang berkombinasi untuk memberikan
manfaat produk ini.
c. Produk tambahan (augmented product) adalah meliputi
pelayanan dan manfaat tambahan yang diperoleh konsumen
yang dibangun di sekeliling produk inti dan produk aktual.
Keputusan Lini Produk
Lini produk merupakan sekelompok produk yang berkaitan
erat karena memiliki fungsi yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang
sama, dipasarkan melalui jenis-jenis outlet yang sama atau berada dalam rentang
harga tertentu. Keputusan lini produk mencakup beberapa keputusan penting yang
berkaitan dengan: (i) rentang lini produk, (ii) merentangkan lini produk, (iii)
mengisi lini produk, (iv) modernisasi lini produk, dan (v) menetapkan tampilan
lini produk.
Keputusan Bauran Produk
Bauran produk merupakan himpunan sebuah lini produk
dan barang-barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat
dimensi bauran produk meliputi: (i) keluasan, (ii) kepanjangan, (iii) kedalaman,
dan (iv) konsistensi. Keempat bauran produk ini memberikan panduan untuk
mendefinisikan strategi produk perusahaan. Berkaitan dengan bauran produk,
perusahaan bisa meningkatkan kinerja produknya melalui empat cara yaitu
pertama-tama perusahaan menambah lini produknya, kemudian memperluas
bauran produknya. Dalam cara ini lini produk baru akan membangun reputasi
produk yang sudah ada. Cara yang lain perusahaan dapat memperpanjang lini
produk yang sudah ada untuk menjadi perusahaan yang memiliki lini penuh. Cara
yang terakhir adalah perusahaan bisa kurang atau lebih memperhatikan
konsistensi lini produknya.
2. Kebijakan Harga
Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau
jasa atau jumlah nilai yang konsumenpertukarkan untuk mendapatkan manfaat
dari memiliki atau memanfaatkan suatu barang atau jasa. Faktor utama yang
mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan perusahaan yaitu faktor internal
yang terdiri atas:
a. Tujuan pemasaran.
b. Strategi bauran pemasaran, menyangkut bagaimana setiap
komponen bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan
saluran distrbusi) ditetapkan untuk menunjang suksesnya
program pemasaran secara keseluruhan.
c. Biaya. Biaya adalah dasar penentuan harga.
d. Pertimbangan organisasional, menyangkut penetuan
kewenangan dari bagian yang menetapkan harga. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan besar kecilnya
organisasi perusahaan.
e. Faktor lain (eksternal) meliputi:
 sifat dan permintaan pasar. Harga suatu produk sangat
dipengaruhi oleh jenis pasar dimana produk tersebut
dipasarkan. Pada pasar persaingan sempurna, dimana
banyak terdapat pembeli  dan penjual yang sama-sama
memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisi
pasar, harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
 persaingan. Harga dan penawaran yang dilakukan
perusahaan harus secara cermat merespon harga dan
penawaran pesaing. Konsumen tidak akan membeli
suatu produk dengan harga yang lebih tinggi jika
produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih kepada
penggunanya.
 faktor lingkungan lainnya. Beberapa faktor lingkungan
sangat berpengaruh pada penetapan harga yang
dilakukan perusahaan.

f. Pendekatan Penetapan Harga Umum


Beberapa pendekatan dalam menetapkan harga yang umum
digunakan perusahaan antara lain :
 Penetapan harga biaya-plus merupakan penetapan
harga dengan cara menambahkan mark up standar
terhadap biaya produk.
 Penetapan harga impas/pulang pokok (break even)
yait penetapan harga untuk mencapai titik impas/
pulang pokok atas biaya produksi dan memasarkan
produk atau untuk menghasilkan laba yang
diinginkan.
  Penetapan harga berdasarkan presepsi nilai yaitu
penetapan harga berdasarkan persepsi pembeli
tehadap nilai produk, bukan berdasarkan biaya.
 Penetapan harga tender yaitu menetapkan harga
berdasarkan dugaan perusahaan tentang berapa
besar harga yang akan ditetapkan pesaing, bukan
biaya dan permintaanya sendiri.
3. Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang
dinyatakan secara tegas dan dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan
pedoman dalam mengambil keputusan distribusi. Saluran distribusi merupakan
jaringan organisasi yang menghubungkan produsen dengan pennguna (konsumen)
akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran (saluran distribusi) sebagian besar
disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang tersedia dan
mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.
Keputusan Mengenai Bentuk Saluran Pemasaran
Keputusan mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan
pertimbangan-pertimbangan penting mengenai:
1.      analisis kebutuhan pelanggan
2.      penetapan tujuan saluran pemasaran
3.      identifikasi alternatif saluran pemasaran utama
4.      evaluasi alternatif saluran pemasaran utama.

4. Kebijakan Periklanan, Promosi, dan Publikasi


Perusahaan harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang
disediakan kepada pelanggan atau pelanggan potensialnya, perantara serta
masyarakat umum untuk memberikan informasi yang tepat tentang manfaat dan
keberadaan produk tersebut. Suatu bauran komunikasi pemasaran (bauran
promosi) dapt terdiri atas kombinasi dari komponen bauran promosi berikut:
 Pengiklanan, mencakup semua bentuk presentasi
nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa, oleh
sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
 Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, dan alat
penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi
dengan atau mendapatkan respons dari pelanggan dan calon
pelanggan tertentu
 Promosi penjualan, merupakan insentif jangka pendek
untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian
produk atau jasa.
 Hubungan masyarakat dan publisitas. Berbagai program
yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau
melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
 Penjualan personal, merupakan interaksi langsung antara
satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan
penjualan.
Mengembangkan suatu bauran promosi yang efektif mencakup
tahapan-tahapan penting berikut ini:
1.      Mengindentifikasi audiens sasaran
2.      Menentukan tujuan komunikasi
3.      Merancang pesan
4.      Memilih saluran komunikasi
5.      Mengalokasikan total anggaran promosi
6.      Memutuskan bauran promosi
7.      Mengukur hasil promosi
8.     Mengelola dan mengordinasikan seluruh proses
komunikasi pemasaran.
BAB 111

PENUTUP
Kesimpulan
Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang
komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap
lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan
atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan permasalahan yang terjadi, serta
memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja
pemasaran perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap
bagaimana efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya.
Seperti halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala
sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem
pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses pengendalian yang digunakan
hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan
mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan
akan semakin dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah
manfaat yang akan dipetik dengan melaksanakannya dengan baik. Bagaimana
upaya-upaya pemasaran perusahaan dikelola dalam mendukung pencapaian tujuan
perusahaan? Apakah strategi dan rencana pemasaran yang disusun sudah
terimplementasikan secara memadai? Apakah rencana tersebut telah
mencerminkan upaya pemasaran yang dibutuhkan untukmencapai tujuan
pemasaran? Apakah kinerja pemasaran perusahaan sesuai dengan yang
direncanakan? Dan berbagai pertanyaan lain berkembang dalam menilai kinerja
pemasaran dan dukungannya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Daftar Pustaka

IBK Bayangkara, 2010, Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi, Penerbit


Salemba empat.

Anda mungkin juga menyukai