Disusun Oleh :
Kelompok 6
PuspitalokaTriskinanti 20080694066
Wahyu Shesar Agustin 20080694074
Rinawati Nirvana 20080694076
Alifia Arum Setiawati 20080694086
Yuni Maulita Syafitry 20080694096
Calvin Habonaran Sijabat 20080694117
SURABAYA 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunianya sehingga
makalah yang berjudul “Infrastruktur TI dan Perkembangan Teknologi” ini dapat
terselesaikan. Sesuai dengan judul makalah ini dimaksud untuk digunakan sebagai pegangan
dalam memahami seputar konsep Infrastruktur TI dan Perkembangan Teknologi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi kami
sendiri maupun pembaca sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar2
DAFTAR ISI 3
BAB I.........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
2.1 Infrastruktur Teknologi Informasi...............................................................................6
2.2 Komponen Infrastruktur Teknologi Informasi ...........................................................8
2.3 Tren Platform Perangkat Keras Terkini .....................................................................9
2.3.1 Platform Digital Mobile ....................................................................................9
2.3.2 Konsumerisasi dari IT dan BOYD ..................................................................10
2.3.3 Komputasi Jaringan .........................................................................................10
2.3.4 Virtualisasi .......................................................................................................10
2.3.5 Cloud Computing ............................................................................................10
2.3.6 Green Computing ............................................................................................11
2.3.7 Prosesor Hemat Energi dengan Kinerja Prima ................................................11
2.3.8 Komputasi Otonom .........................................................................................11
2.4 Manajemen Isu .........................................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................17
3.1 Biaya bisnis, pribadi, dan sosial apa yang terlibat saat bepergian dengan pesawat
terbang antara Copenhagen dan Helsinki?...........................................................................20
3.2 Bagaimana teknologi informasi menjadi penyebab sekaligus solusi atas masalah
lingkungan?..........................................................................................................................20
3.3 Apa saja argumen yang menentang Corporate Social Responsibility?......................18
3.4 Mengapa perusahaan harus terlibat dalam dunia lebih berkelanjutan?......................18
BAB IV....................................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................20
4.2 Saran...........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah
mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan,
hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi,
perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau
4
kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas
jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat
menghambat bertukar pikiran.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui definisi dari infrrastruktur teknologi informasi
2) Untuk mengetahui perkembangan teknologi informasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
3. Layanan manajemen data menyimpan dan mengelola data korporat serta
memberikan kapabilitas untuk menganalisis data.
4. Layanan manajemen fasilitas fisik yang mengembangkan dan mengelola instalasi
fisik yang diperlukan untuk komputasi, telekomunikasi dan layanan manajemen
data.
5. Layanan manajemen IT yang merencanakan dan mengembangkan infrastruktur,
mengkoordinasikan berbagai layanan dan unit bisnis, manajemen akuntansi, dan
menyediakan manajemen layanan proyek.
Berdasarkan pada jarak dan area kerjanya, infrastruktur TI ini sendiri terdiri dari tiga
bagian, seperti;
7
2.2 Komponen Infrastruktur Teknologi Informasi
8
Platform telekomunikasi umumnya disediakan oleh perusahaan jasa
telepon/telekomunikasi yang menawarkan konektivitas data dan suara, jangkauan
jaringan yang luas, layanan komunikasi nirkabel serta akses internet. Perusahaan
pemimpin pasar telekomunikasi diantaranya adalah AT & T dan Verizon. Pasar
ini dibanjiri oleh pesaing baru dalam layanan komunikasi nirkabel, internet
berkecepatan tinggi serta layanan telepon internet.
6. Platform Internet
Platform internet harus cocok dan terhubung dengan infrastruktur jaringan serta
platform perangkat keras dan perangkat lunak. Mereka termasuk perangkat keras,
perangkat lunak dan layanan manajemen guna mendukung situs web perusahaan,
termasuk layanan hosting web, router, dan perangkat dengan atau tanpa kabel.
7. Jasa Konsultasi dan Pengintegrasian Sistem
Saat ini, perusahaan-perusahaan besar belum memiliki staf, anggaran, ataupun
pengalaman, dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola seluruh infrastruktur
TI yang dimiliki.Pengintegrasian perangkat lunak menjamin infrastruktur yang
baru dapat bekerja sama dengan infrastruktur lama milik perusahaan yang
biasanya disebut sistem warisan dan menjamin elemen baru yang terdapat pada
infrastruktur dapat bekerja satu sama lain.
9
dalam mengakses internet dan kini semakin banyak digunakan untuk komputasi
organisasi bisnis, misalnya untuk menggali informasi penjualan kendaraan.
BYOD (bring your own device) merupakan bagian dari konsumerisasi IT.
Selain perangkat mobile pribadi, konsumerisasi IT juga mencakup layanan
perangkat lunak seperti Google, Gmail, Twitter, dan lain sebagainya.
Konsumerisasi IT membuat organisasi bisnis mengkaji ulang prosedur mereka
memperoleh, mengelola peralatan, dan layanan ITnya. Departmen IT
bertanggung jawab dalam mengontrol keseluruhan perangkat keras dan lunak
perusahaannya agar menjamin terlindunginya bisnis mereka, dan memastikan
sistem informasi benar-benar digunakan untuk kepentingan manajemen dan
perusahaan.
2.3.4 Virtualisasi
10
Pemrosesan, penyimpangan, dan berbagai layanan lainnya dalam cloud
computing dihadirkan seperti sumber virtual terpadu dalam suatu jaringan yang
bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Cloud computing terdiri antara lain:
11
2.3.8 Komputasi Otonom
12
menangkap peluang, serta berpartisipasi dalam menerapkan strategi dan mengevaluasi
dampak program yang dijalankan.
13
a. Pendekatan model proses manajemen isu berasumsi bahwa organisasi
memiliki wewenang yang sama dengan pemerintah ketika berhubungan
dengan penciptaan kebijakan publik.
b. Mereka memandang isu sebagai sebuah masalah yang belum terselesaikan dan
siap untuk sebuah keputusan.
c. Mereka merekomendasikan tiga strategi respons terhadap isu, yaitu reaktif,
adaptif, dan catalystic. Catalystic artinya organisasi berupaya membawa isu
melalui siklusnya sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan tujuan organisasi.
Dengan demikian, manajemen isu bisa menjadi aktivitas proaktif organisasi
untuk memengaruhi dan memformulasikan kebijakan publik.
4. Pendekatan Terintegrasi
Dikenalkan oleh Taylor, Vasquez, dan Doorley melalui artikel mereka. Merck and
AIDS Activities: Engagement as a Frameworkfor Extending Issue Management
yang diterbitkan dalam jurnal Public Relations Review pada September 2003.
Ada tiga asumsi yang dikemukakan dalam pendekatan ini, yaitu:
a. Manajemen isu membantu organisasi tumbuh dan bertahan hidup karena
memberikan organisasi alat untuk memaksimalkan peluang. Oleh karena itu,
pendekatan integrasi mengedepankan pemahaman bahwa kepentingan
organisasi harus selaras dengan kepentingan beragam publiknya.
b. Asumsi kedua adalah konsekuensi dari asumsi pertama, yaitu publik tidak
hanya terbatas pada kelompok aktivitas atau pemerintah.
c. Pendekatan integrasi merupakan konvergensi dari kepentingan publik dan
organisasi yang akan memberikan kedua belah pihak peluang terbesar
menyelesaikan isu melalui komunikasi. Pendekatan ini fokus pada bagaimana
organisasi melibatkan publik sebelum, selama, dan setelah sebuah isu
melewati siklusnya.
14
Dalam proses manajemen isu, langkah-langkah yang harus dicermati dan diambil saat
menghadapi sebuah isu yang berpotensi merusak reputasi, yaitu:
1. Identifikasi isu
Merupakan proses untuk membandingkan tren yang terjadi di dalam organisasi
dengan kinerja perusahaan. Setiap gap yang bisa menimbulkan isu harus
didokumentasikan, dikategorisasi dan dilaporkan.
Tujuan utamanya aalah untuk menempatkan prioritas awal atas berbagai isu yang
mulai muncul. Isu-isu tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan:
Jenis isu: sosial, ekonomis, politis, dan teknologis.
Sumber respon: sistem bisnis, industri, perusahaan, anak perusahaan, dan
departemen.
Cakupan geografis: internasional, nasional, regional, daerah, dan lokal.
Jarak terhadap kontrol: tak terkontrol, agak terkontrol, dan terkontrol
Tingkat kepentingan: segera, penting, dan kurang penting.
Faktor lain.
2. Analisis isu
Yaitu menentukan isu berdasarkan urgensinya dan dampaknya agar perusahaan
dapat membedakan antara isu-isu kecil dan isu-isu besar. Lalu menentukan asal isu
tersebut yang sering kali sulit karena biasanya isi tidak muncul hanya dari satu
sumber saja. Untuk itu, sebaiknya diadakan riset kualitatif dan kuantitatif.
Beberapa dampak isu berdasarkan sejauh mana dampaknya dapat berpengaruh
terhadap perusahaan.
Memengaruhi kelangsungan hidup organisasi.
Keterkaitan hubungan masalah tersebut kepada arah strategis organisasi.
Dukungan stakeholder.
Nilai-nilai kunci perusahaan dan stakeholder.
Kredibilitas, sumber daya, dan kekuasaan yang menyebabkan isu menjadi
perhatian publik.
Isu yang menyangkut kepentingan umum.
Media dan agenda public.
Kredibiltas organisasi di bawah pengawasan public.
15
Ada tiga pilihan untuk menghadapi perubahan tersebut yaitu:
a. Strategi Perubahan Reaktif
Perusahaan hanya akan bereaksi jika muncul isu-isu yang memojokkan atau
kurang menguntungkan bagi citra perusahaan. Artinya perusahaan tidak
memiliki persiapan dan strategi jangka panjang dalam menghadapi isu.
b. Strategi perubahan adaptif
Strategi ini menyarankan pada keterbukaan perusahaan terhadap isu-isu yang
berkembang. Pendekatan ini berlandaskan pada perencanaan untuk
mengantisipasi perubahan serta menawarkan dialog konstruktif untuk
menemukan sebuah bentuk kompromi dalam menangani setiap isu yang
beredar.
c. Strategi Respons Dinamis
Respons dinamis bertujuan untuk mengantisipasi dan membantu proses
pengambilan keputusan agar sesuai dengan kepentingan publik. Strategi ini
memberikan arahan bagaimana berkampanye melawan isu dan menjadikan
organisasi sebagai pelopor pendukung perubahan.
Contohnya perusahaan dapat mengundang media, tokoh masyarakat, dan
masyarakat umum untuk mengunjungi perusahaan dan melihat langsung
proses produksi (misal makanan) yang diisukan negatif. Kesempatan ini bisa
dimanfaatkan dengan mengklarifikasi isu yang beredar dengan menjelaskan
bahan baku yang digunakan, proses produksi, komposisi kandungan yang ada
dalam produk hingga pengemasan.
5. Evaluasi hasil
Setelah semua tahapan diatas, dibutuhkan sebuah riset untuk mengevaluasi
bagaimana implementasi program yang dilakukan. Semakin lama isu berkembang,
semakin sedikit pilihan yang tersedia dan semakin mahal biayanya. Apabila sudah
efektif, maka sebuah isu tidak akan menjalar menjadi sebuah krisis.
16
17
BAB III
STUDI KASUS
2
3.1 Biaya bisnis, pribadi, dan sosial apa yang terlibat saat bepergian dengan pesawat
terbang antara Copenhagen dan Helsinki?
Yang termasuk biaya bisnis yaitu tiket pesawat yang harus dibayarkan setiap
minggunya dan biaya operasional selama rapat seperti sewa ruangan dan konsumsi.
Yang termasuk biaya personal yaitu waktu dan tenaga dari setiap individu pada
saat perjalanan dari Copenhagen ke Helsinki.
Yang termasuk biaya sosial yaitu menambah gas emisi terhadap lingkungan.
3.2 Bagaimana teknologi informasi menjadi penyebab sekaligus solusi atas masalah
lingkungan?
Penyebab masalah lingkungan:
a. Konsumsi energi listrik dalam skala besar untuk menjalankan program lewat
komputer dan mendinginkan komputer saat komputer digunakan. Gas emisi
yang dihasilkan sebesar 647 ton yang berasal dari pembakaran energi fosil
(sumber tenaga listrik) yang digunakan untuk menghidupkan komputer yang
ada.
b. Memproduksi 1/3 total emisi gas CO2 yang dihasilkan Bank Nordea dengan
berpergian menggunakan pesawat terbang dari Copenhagen-Helsinki secara
rutin seminggu sekali.
Solusi untuk masalah lingkungan:
a. Mengurangi emisi gas CO2 dengan mengganti rapat rutin yang menggunakan
travel pesawat Copenhagen-Helsinki dengan peralatan video konferensi
dengan kualitas tinggi.
b. Penggunaan Teknologi dan Informasi untuk meningkatkan kolaborasi dalam
penyelesaian pekerjaan di Bank Nordea.
c. Mengurangi penggunaan kertas.
18
d. Memindahkan lokasi komputer ke dekat laut (Nordic seawater) sehingga biaya
dan listrik yang dikeluarkan untuk mendinginkan komputer yang digunakan
bisa berkurang.
19
Lingkungan Perseroan Terbatas dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Dalam Pasal 74 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 disebutkan
bahwa, “Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau
berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
dan lingkungan”. Sedangkan dalam Pasal 2 PP No. 47 Tahun 2012 disebutkan
bahwa, “Setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab
sosial dan lingkungan”.
Selain itu, CSR dapat menjadi investasi bagi perusahaan dan
meminimalisasi resiko perusahaan, karena pencemaran lingkungan menurun
sehingga gangguan sosial juga menurun dan perusahaan mendapat dukungan dari
masyarakat setempat. Hal ini juga berimbas terhadap pasokan bahan baku yang
lebih terjamin untuk jangka panjang. CSR juga dapat meningkatkan citra
perusahaan, melebarkan akses menuju pasar, mendapat nilai plus dibanding
dengan pesaing yang tidak melaksanakan CSR, dan adanya peluang mendapatkan
penghargaan.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hadirnya teknologi informasi memberikan manfaat bagi perusahaan,
diantaranya adalah menghasilkan informasi yang baik dalam artian informasi yang di
dapat oleh perusahanaan akurat, dapat dipercaya, tepat waktu, dapat dengan mudah
dipahami, lengkap, dan relevan. Selain itu efisiensi kinerja perusahaan dapat
meningkat. Tentunya hal ini berpengaruh pada pertahanan perusahaan untuk bisa
bersaing dengan para pesaingnya.
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh
kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi,
seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa
LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk
mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus
meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan
kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM
berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk Indonesia.
Perkembangan yang menggerakkan teknologi yang berasal dari evolusi
infrastruktur tersebut memperlihatkan bahwa perkembangan infrastruktur teknologi
informasi yang terbaru dapat memperlihatkan bagaimana perkembangan dalam
pemrosesan komputer, chip memori, perangkat penyimpanan, telekomunikasi, dan
jaringan peranti keras dan perangkat lunak, dan sebuah rancangan peranti lunak yang
telah meningkatkan daya komputasi secara eksponensial dengan mengurangi biaya juga
secara eksponensial. Hal ini akan berkaitan denga penggunaan infrastruktur teknologi
di perusahaan-perusahaan.
4.2 Saran
Dengan Evolusi perkembangan teknologi yang terjadi dapat dijadikan sebagai
pedoman sebuah perusahaan yang berkembang dalam bidang infrastrukur IT. Maka dari
21
itu perusahaan tersebut diharapkan mampu menerapkan dengan bijak karena evolusi
perkembangan tersebut tidaklah berhenti pada masa itu saja tetapi dapat dipakai untuk
evolusi selanjutnya untuk kepentingan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Laudon, Kenneth C., dkk. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 13. Salemba Empat:
Jakarta.
22