Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM MANAJEMEN INFORMASI

Infrastruktur TI dan Perkembangan Teknologi

Disusun Oleh :

Kelompok 6

PuspitalokaTriskinanti 20080694066
Wahyu Shesar Agustin 20080694074
Rinawati Nirvana 20080694076
Alifia Arum Setiawati 20080694086
Yuni Maulita Syafitry 20080694096
Calvin Habonaran Sijabat 20080694117

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

SURABAYA 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunianya sehingga
makalah yang berjudul “Infrastruktur TI dan Perkembangan Teknologi” ini dapat
terselesaikan. Sesuai dengan judul makalah ini dimaksud untuk digunakan sebagai pegangan
dalam memahami seputar konsep Infrastruktur TI dan Perkembangan Teknologi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi kami
sendiri maupun pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis 

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar2
DAFTAR ISI 3
BAB I.........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
2.1 Infrastruktur Teknologi Informasi...............................................................................6
2.2 Komponen Infrastruktur Teknologi Informasi ...........................................................8
2.3 Tren Platform Perangkat Keras Terkini .....................................................................9
2.3.1 Platform Digital Mobile ....................................................................................9
2.3.2 Konsumerisasi dari IT dan BOYD ..................................................................10
2.3.3 Komputasi Jaringan .........................................................................................10
2.3.4 Virtualisasi .......................................................................................................10
2.3.5 Cloud Computing ............................................................................................10
2.3.6 Green Computing ............................................................................................11
2.3.7 Prosesor Hemat Energi dengan Kinerja Prima ................................................11
2.3.8 Komputasi Otonom .........................................................................................11
2.4 Manajemen Isu .........................................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................17
3.1 Biaya bisnis, pribadi, dan sosial apa yang terlibat saat bepergian dengan pesawat
terbang antara Copenhagen dan Helsinki?...........................................................................20
3.2 Bagaimana teknologi informasi menjadi penyebab sekaligus solusi atas masalah
lingkungan?..........................................................................................................................20
3.3 Apa saja argumen yang menentang Corporate Social Responsibility?......................18
3.4 Mengapa perusahaan harus terlibat dalam dunia lebih berkelanjutan?......................18
BAB IV....................................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................20
4.2 Saran...........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infrastruktur teknologi informasi merupakan isu sentral dalam beberapa tahun
terakhir baik dalam bisnis maupun dalam manajemen sistem informasi. Infrastruktur
teknologi informasi telah menjadi alat yang dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing sehingga menjadikan penggunaan
infrastruktur teknologi informasi sebagai kebutuhan strategi yang merupakan kunci
yang memungkinkan implementasi dari sistem inovasi, mengurangi biaya,
meningkatkan bargaining power, mendefinisikan kembali dan meningkatkan pelayanan
dan memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produk-produk yang baru.

Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam sebuah organisasi memiliki tujuan


untuk membantu mencapai tujuan-tujuan bisnis organisasi. Pengembangan dan
penerapan TI disesuaikan dengan jenis organisasi dalam menjalankan kegiatan untuk
mencapai tujuan bisnisnya. Penerapan teknologi yang sesuai dan selaras dengan
kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan tersebut.

Teknologi Informasi sendiri adalah suatu teknologi yang digunakan untuk


mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang
strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat
komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer
dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi
telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah
mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan,
hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi,
perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau

4
kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas
jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat
menghambat bertukar pikiran.

Pada perkembangan teknologi informasi memiliki kelebihan dalam


meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dalam perusahaan dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akan meningkatkan produktivitas
kerja pada perusahaan. Infrastruktur teknologi informasi (TI) dapat diartikan sebagai
sebuah sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform untuk aplikasi
sistem informasi perusahaan yang terperinci. Infrastruktur teknologi informasi terdiri
dari investasi perangkat keras, perangkat lunak dan layanan, seperti konsultasi,
pendidikan, dan pelatihan yang tersebar diseluruh perusahaan atau tersebar diseluruh
unit bisnis dalam perusahaan (Laudon: 2007).

Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan,


dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan
e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara
elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai
dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, eeducation, e-library, e-journal, e-
medicine, elaboratory, e-biodiversiiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa definisi dari infrrastruktur teknologi informasi?
2) Bagaimana perkembangan teknologi informasi ?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui definisi dari infrrastruktur teknologi informasi
2) Untuk mengetahui perkembangan teknologi informasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Infrastruktur Teknologi Informasi

Infrastruktur teknologi informasi didefinisikan secara luas sebagai seperangkat


komponen teknologi informasi (IT) yang merupakan dasar dari layanan IT, biasanya
komponen fisik (komputer dan perangkat keras serta fasilitas jaringan), tetapi juga
bberbagai komponen perangkat lunak dan jaringan. Dalam komputasi, infrastruktur
teknologi informasi terdiri dari sumber daya fisik dan virtual yang mendukung arus,
penyimpanan, pengolahan, dan analisis data.

Infrastruktur teknologi informasi dapat dipusatkan di dalam pusat data (data


center). Infrastruktur IT perusahaan biasanya mengacu pada komponen yang
diperlukan untuk keberadaan, pengoperasian, dan pengelolaan lingkungan TI
perusahaan. Infrastruktur IT terdiri dari satu set perangkat fisik dan aplikasi perangkat
lunak yang diperlukan untuk mengoperasikan seluruh perusahaan. Semua perangkat
keras, perangkat lunak, jaringan, fasilitas, dan lain-lain yang diperlukan untuk
megembangkan, menguji, mengirim, memantau, mengontrol, atau mendukung
layanan IT.

Tujuan Infrastruktur Teknologi Informasi

Tujuan dari manajemen infrastruktur IT adalah untuk mencapai efektivitas dari


keseluruhan proses IT, kebijakan, data, sumber daya manusia, peralatan, dan lainnya.
Dan tujuan lainnya adalah untuk mengoperasikan teknologi nformasi agar dapat
diakses ke semua orang.

Layanan pada Infrastruktur Teknologi Informasi

Beberapa layanan yang disediakan melalui infrastruktur TI adalah sebagai berikut:

1. Menghitung platform yang digunakan untuk menyediakan layanan komputasi


yang menghubungkan karyawan, pelanggan dan pemasok ke dalam lingkungan
digital yang terkoordinasi.
2. Jasa telekomunikasi menyediakan konektivitas data, suara dan video kepada
karyawan, pelanggan dan pemasok.

6
3. Layanan manajemen data menyimpan dan mengelola data korporat serta
memberikan kapabilitas untuk menganalisis data.
4. Layanan manajemen fasilitas fisik yang mengembangkan dan mengelola instalasi
fisik yang diperlukan untuk komputasi, telekomunikasi dan layanan manajemen
data.
5. Layanan manajemen IT yang merencanakan dan mengembangkan infrastruktur,
mengkoordinasikan berbagai layanan dan unit bisnis, manajemen akuntansi, dan
menyediakan manajemen layanan proyek.

Bagian-bagian Infrastruktur Teknologi Informasi

Berdasarkan pada jarak dan area kerjanya, infrastruktur TI ini sendiri terdiri dari tiga
bagian, seperti;

1. Local Area Network (LAN) yang menghubungkan beberapa komputer dalam satu


jaringan, Biasanya, layanan ini sering digunakan di dalam perusahaan maupun
kantor.
2. Metropolitan Area Network (MAN) merupakan teknologi informasi yang
menghubungkan jaringan antar kantor akan tetapi masih dalam kota yang sama.
3. Wide Area Network (WAN) adalah jaringan dalam sistem komputasi yang jarak
jaringannya bisa antar negara ataupun benua.

Manfaat Infrastruktur Teknologi Informasi

Manfaat dari penggunaan infrastruktur teknologi informasi ini adalah sebagai berikut:

1. Memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi, terutama pada bidang


pendidikan, kesehatan, bisnis, dan sebagainya.
2. Membuka peluang baru dalam dunia bisnis.
3. Memudahkan dalam memasarkan produk barang dagangan yang dijual kepada
publik.
4. Mengurangi biaya pemasaran karena sudah bisa langsung di update secara online.
5. Mempermudah masyarakat mendapatkan informasi mengenai rumah sakit tempat
mereka akan berobat
6. Semakin memudahkan siswa maupun Guru dalam proses belajar mengajar.

7
2.2 Komponen Infrastruktur Teknologi Informasi

Terdapat 7 komponen utama yang harus dikoordinasikan untuk menyediakan


infrastruktur TI yang saling menunjang bagi perusahaan, antara lain:

1. Platform Perangkat Keras Komputer


Pasar perangkat keras komputer menjadi semakin terkonsentrasi pada
perusahaan-perusahaan papan atas seperti IBM, HP, Dell, dan Sun Microsystem
serta 3 produsen chip terkemuka. Kalangan industri secara Bersama-sama
menyepakati Intel sebagai prosesor standar untuk kegiatan komputasi organisasi
bisnis, dengan pengecualian utama di pasar server yang dipegang oleh Unix dan
Linux, yang menggunakan prosesor buatan Sun Microsystem ataupun prosesor
butan IBM.
2. Platform Sistem Operasi
Pada level klien, 95% dari PC dan 45% dari perangkat genggam menggunakan
sistem operasi Microsoft Windows (misalny Windows Vista, Windows XP,
Windows 7, Windows 8, Windows 10, atau Windows Mobile) untuk melakukan
manajemen sumber daya dan kegiatan di dalam komputer Windows menguasai
70% dari pasar sistem operasi dan sisanya 30% menggunakan sistem operasi
Unix atau dikenal sebagai Linux.
3. Aplikasi Perangkat Lunak Perusahaan
Perusahaan di seluruh dunia diperkirakan akan menghabiskan sekitar $301 miliar
untuk perangkat lunak pada aplikasi perusahaan yang dianggap sebagai
komponen infrastruktur TI. Penyedia aplikasi perusahaan terbesar adalah SAP
dan Oracle. Juga yang termasuk kategori ini adalah perangkat lunak kelas
menengah yang disediakan oleh IBM dan Oracle untuk menjadikan sistem
aplikasi perusahaan yang sudah ada saling terhubung satu sama lain di seluruh
lingkungan perusahaan.
4. Pengelolaan dan Penyimpanan Data
Perangkat lunak perusahaan pengelola database bertanggung jawab untuk
mengorganisasikan dan mengelola data perusahaan sehingga data tersebut dapat
diakses dan digunakan dengan efisien. Perangkat penyimpanan data fisik untuk
sistem berskala besar di dominasi oleh EMC Corporation, sedangkan untuk hard
disk PC dikuasai oleh Seagate dan Western Digital.
5. Platform Jaringan / Telekomunikasi

8
Platform telekomunikasi umumnya disediakan oleh perusahaan jasa
telepon/telekomunikasi yang menawarkan konektivitas data dan suara, jangkauan
jaringan yang luas, layanan komunikasi nirkabel serta akses internet. Perusahaan
pemimpin pasar telekomunikasi diantaranya adalah AT & T dan Verizon. Pasar
ini dibanjiri oleh pesaing baru dalam layanan komunikasi nirkabel, internet
berkecepatan tinggi serta layanan telepon internet.
6. Platform Internet
Platform internet harus cocok dan terhubung dengan infrastruktur jaringan serta
platform perangkat keras dan perangkat lunak. Mereka termasuk perangkat keras,
perangkat lunak dan layanan manajemen guna mendukung situs web perusahaan,
termasuk layanan hosting web, router, dan perangkat dengan atau tanpa kabel.
7. Jasa Konsultasi dan Pengintegrasian Sistem
Saat ini, perusahaan-perusahaan besar belum memiliki staf, anggaran, ataupun
pengalaman, dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola seluruh infrastruktur
TI yang dimiliki.Pengintegrasian perangkat lunak menjamin infrastruktur yang
baru dapat bekerja sama dengan infrastruktur lama milik perusahaan yang
biasanya disebut sistem warisan dan menjamin elemen baru yang terdapat pada
infrastruktur dapat bekerja satu sama lain.

2.3 Tren Platform Perangkat Keras Terkini

Dengan adanya lonjakan kemampuan perangkat keras computer dan teknologi


jaringan, telah mengubah cara organisasi bisnis dalam mengoperasikan kemampuan
komputasi dan alokasinya pada jaringan serta perangkat telepon genggam. Ada
beberapa tren terkini platform perangkat keras. Tren tersebut antara lain platform
digital mobile, konsumerisasi dari IT dan BYOD, komputasi jaringan, virtualisasi,cloud
computing, green computing, prosesor hemat energi dengan kinerja prima, dan
komputasi otonom.

2.3.1 Platform Digital Mobile

Platform digital mobile (misal smartphone) kini berkembang dan dijadikan


alternative untuk penggunaan perangkat lain yang lebih besar (misal PC) dengan
mengadopsi berbagai fungsi yang sebelumnya hanya ada di PC (misal jelajah web
dan mengirim surel). Smartphone dan sejenisnya semakin penting digunakan

9
dalam mengakses internet dan kini semakin banyak digunakan untuk komputasi
organisasi bisnis, misalnya untuk menggali informasi penjualan kendaraan.

2.3.2 Konsumerisasi dari IT dan BYOD

BYOD (bring your own device) merupakan bagian dari konsumerisasi IT.
Selain perangkat mobile pribadi, konsumerisasi IT juga mencakup layanan
perangkat lunak seperti Google, Gmail, Twitter, dan lain sebagainya.
Konsumerisasi IT membuat organisasi bisnis mengkaji ulang prosedur mereka
memperoleh, mengelola peralatan, dan layanan ITnya. Departmen IT
bertanggung jawab dalam mengontrol keseluruhan perangkat keras dan lunak
perusahaannya agar menjamin terlindunginya bisnis mereka, dan memastikan
sistem informasi benar-benar digunakan untuk kepentingan manajemen dan
perusahaan.

2.3.3 Komputasi Jaringan

Komputasi jaringan membuat adanya pengoneksian dengan computer-


komputer dalam lokasi yang berjauhan menuju suatu jaringan tunggal agar
menciptakan supercomputer virtual dengan mengombinasikan seluruh daya
komputasi berbagai computer. Komputasi jaringan digunakan karena untuk
menghemat biaya dan memanfaatkan kecepatan komputasi.

2.3.4 Virtualisasi

Virtualisasi merupakan sebuah proses penyajian rangkaian sumber daya


komputasi untuk memudahkan penggunan mengakses dengan mudah. Dengan
berbagai kemampuannya baik dalam menampilkan sumber daya tunggal menjadi
majemuk atau sebaliknya maupun memungkinkan perusahaan menangani proses
computer dan penyimpanan dengan sumber daya computer jarak jauh, virtualisasi
telah membantu perusahaan dalam berbagi hal. Hal-hal ini seperti
memaksimalkan penggunaan peralatan, menghemat penyimpanan data,
menghemat penggunaan energy, memfasilitasi pemusatan, dan pengonsolidasian
kerja perangkat keras.

2.3.5 Cloud Computing

10
Pemrosesan, penyimpangan, dan berbagai layanan lainnya dalam cloud
computing dihadirkan seperti sumber virtual terpadu dalam suatu jaringan yang
bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Cloud computing terdiri antara lain:

 Infrastruktur cloud computing sebagai layanan

Sumber daya komputasi digunakan oleh konsumen untuk memproses,


menyimpan, dan layanan lainnya dari penyedia layanan jasa cloud computing
untuk melakukan kegiatan sistem informasi.

 Platform cloud computing sebagai layanan

Konsumen menggunakan prasarana serta perangkat pemrograman yang


sesuai dengan layanan cloud computing yang disediakan dalam rangka
mengembangkan aplikasi mereka.

 Perangkat lunak cloud computing sebagai layanan

Konsumen menggunakan perangkat lunak yang sudah disediakan penyedia


layanan jasa cloud computing dan dikirimkan melalui jaringan.

2.3.6 Green Computing

Green computing adalah kondisi yang berpedoman pada kegiatan


merancang, memroduksi, menggunakan, dan menempatkan computer, server, dan
perangkat pendukungnya dalam rangka mengurangi dampaknya bagi lingkungan.
Green computing memilikii prioritas yang tinggi pada mengurangi penggunaan
listrik computer.

2.3.7 Prosesor Hemat Energi dengan Kinerja Prima

Menggunakan prosesor yang hemat energy dengan kinerja prima dapat


mengurangi konsumsi listrik dan meminimalisasi kegagalan perangkat keras.
Prosesor multicore merupakan sirkuit yang terintegrasi dua atau lebih prosesor
diletakkan untuk menunjang performa, menghemat konsumsi listrik serta efisiensi
dalam memroses beberapa perkejaan sekaligus. Teknologi ini membuat
kebutuhan konsumsi listrik semakin minimal, temperature suhu mesin semakin
minimal serta efisiensi dalam melakukan pekerjaan.

11
2.3.8 Komputasi Otonom

Komputasi otonom merupakan upaya yang dilakukan kalangan industry


agar tercipta sistem yang dapat mengoptimalkan, memperbaiki mandiri, dan
melindungi mandiri ketika ada sesuatu yang bersifat merusak akan masuk.
Contohnya antivirus yang dapat mendeteksi ketika ada virus yang masuk pada
sebuah PC.

2.4 Manajemen Isu


Pengertian Manajemen Isu
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang
dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. Sedangkan isu adalah
peristiwa yang terjadi di luar kendali perusahaan, yang berdampak pada tujuan strategi
perusahaan, core business-nya dan keberadaan perusahaan yang mungkin memerlukan
respons tertentu dari perusahaan.

Para pakar PR di Indonesia mengartikan manajemen isu sebagai fungsi


manajemen yang mengevaluasi sikap masyarakat, baik internal maupun eksternal,
mengidentifikasi hal-hal atau masalah yang patut dikhawatirkan dan melakukan usaha-
usaha kea rah perbaikan. Atau bisa juga didefinisikan sebagai suatu usaha aktif untuk
ikut serta memengaruhi dan membentuk persepsi, opini, dan sikap masyarakat yang
mempunyai dampak terhadap perusahaan (Wongsonagoro, 1995).

Tujuan Manajemen Isu


1. Melestarikan pasar
2. Mengurangi resiko
3. Menciptakan peluang
4. Mengelola citra sebagai asset organisasi/perusahaan, baik untuk kepentingan
organisiasi itu sendiri maupun para stakeholder.
Manajemen isu dilakukan dengan mengantisipasi, meneliti, dan
memperiotaskan berbagai isu yang beredar. Menilai dampak isu tersebut terhadap
organisasi, merekomendasikan kebijakan dan strategi untuk meminimalkan risiko dan

12
menangkap peluang, serta berpartisipasi dalam menerapkan strategi dan mengevaluasi
dampak program yang dijalankan.

Pendekatan Manajemen Isu


Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam menganalisis sebuah isu,
yaitu:
1. Pendekatan sistem (system approach)
Pendekatan sistem terhadap manajemen isu merujuk pada teori sistem dari prinsip
manajemen bisnis. William G.Scott (1961) mengatakan bahwa organisasi adalah
sebuah sistem di mana semua bagian saling berhubungan dan berinteraksi satu
sama lain. Dalam pendekatam ini ada dua tujuan manajemen yaitu:
a. Meminimalisir “kejutan” dengan berfungsi sebagai sistem peringatan dini
bagi ancaman potensial. Kegaiatan ini meliputi pemindahan lingkungan untuk
mendapatkan informasi bagi pembuatan keputusan organisasi dan menentukan
respons organisasi.
b. Mempromosikan respon yang lebih sistematis dan efektif dengan bertindak
sebagai kekuatan koordinasi dan integrasi di dalam organsisasi. Ketika isu
teridentifikasi dan konsekuensi terhadaap organisasi dinilai, manajemen
bertindak sebagai “pembersih” untuk sejumlah fungsi potensial seperti
memberikan saran, edukasi, informasi, penyelesaian masalah, dan merespons
media.
2. Pendekatan stratejik
Pendekatan ini mempertimbangkan berbagai faktor seperti kajian keputusan
stratejik, proses organisasi, perilaku manajemen, dan perilaku sosio-politik untuk
mengembangkan suatu pemahaman atas peristiwa yan terjadi dan aksi organisasi.
Pendekatan ini menekankan pada orientasi kognitif aksi organisasi dan perilaku
individu. Perhatian utama adalah bagaimana interpretasi individu dan kelompok
terhadap sebuah isu berhubungan dengan aksi di tingkat organisasi.
3. Pendekatan Retoris
Pendekatan ini muncul sebagai respon terhadap model manajemen isu Chase,
Jones, dan Crane yang kemudian dikembangkan oleh ilmuwan retoris yang tertarik
pada wacana korporat dan public relations. Crable dan Vibbert
mengidentifikasikan tiga masalah dalam pendekatan ini, yaitu:

13
a. Pendekatan model proses manajemen isu berasumsi bahwa organisasi
memiliki wewenang yang sama dengan pemerintah ketika berhubungan
dengan penciptaan kebijakan publik.
b. Mereka memandang isu sebagai sebuah masalah yang belum terselesaikan dan
siap untuk sebuah keputusan.
c. Mereka merekomendasikan tiga strategi respons terhadap isu, yaitu reaktif,
adaptif, dan catalystic. Catalystic artinya organisasi berupaya membawa isu
melalui siklusnya sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan tujuan organisasi.
Dengan demikian, manajemen isu bisa menjadi aktivitas proaktif organisasi
untuk memengaruhi dan memformulasikan kebijakan publik.
4. Pendekatan Terintegrasi
Dikenalkan oleh Taylor, Vasquez, dan Doorley melalui artikel mereka. Merck and
AIDS Activities: Engagement as a Frameworkfor Extending Issue Management
yang diterbitkan dalam jurnal Public Relations Review pada September 2003.
Ada tiga asumsi yang dikemukakan dalam pendekatan ini, yaitu:
a. Manajemen isu membantu organisasi tumbuh dan bertahan hidup karena
memberikan organisasi alat untuk memaksimalkan peluang. Oleh karena itu,
pendekatan integrasi mengedepankan pemahaman bahwa kepentingan
organisasi harus selaras dengan kepentingan beragam publiknya.
b. Asumsi kedua adalah konsekuensi dari asumsi pertama, yaitu publik tidak
hanya terbatas pada kelompok aktivitas atau pemerintah.
c. Pendekatan integrasi merupakan konvergensi dari kepentingan publik dan
organisasi yang akan memberikan kedua belah pihak peluang terbesar
menyelesaikan isu melalui komunikasi. Pendekatan ini fokus pada bagaimana
organisasi melibatkan publik sebelum, selama, dan setelah sebuah isu
melewati siklusnya.

Proses Manajemen Isu


Proses manajemen isu membantu dalam:
1. Mengidentifikasi isu.
2. Menentukan dampak dari tiap isu.
3. Membuat prioritas isu dan melaporkanstatus perkembangan isu.
4. Meninjau semua masalah dan memutuskan suatu tindakan.
5. Mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dengan cepat.

14
Dalam proses manajemen isu, langkah-langkah yang harus dicermati dan diambil saat
menghadapi sebuah isu yang berpotensi merusak reputasi, yaitu:
1. Identifikasi isu
Merupakan proses untuk membandingkan tren yang terjadi di dalam organisasi
dengan kinerja perusahaan. Setiap gap yang bisa menimbulkan isu harus
didokumentasikan, dikategorisasi dan dilaporkan.
Tujuan utamanya aalah untuk menempatkan prioritas awal atas berbagai isu yang
mulai muncul. Isu-isu tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan:
 Jenis isu: sosial, ekonomis, politis, dan teknologis.
 Sumber respon: sistem bisnis, industri, perusahaan, anak perusahaan, dan
departemen.
 Cakupan geografis: internasional, nasional, regional, daerah, dan lokal.
 Jarak terhadap kontrol: tak terkontrol, agak terkontrol, dan terkontrol
 Tingkat kepentingan: segera, penting, dan kurang penting.
 Faktor lain.
2. Analisis isu
Yaitu menentukan isu berdasarkan urgensinya dan dampaknya agar perusahaan
dapat membedakan antara isu-isu kecil dan isu-isu besar. Lalu menentukan asal isu
tersebut yang sering kali sulit karena biasanya isi tidak muncul hanya dari satu
sumber saja. Untuk itu, sebaiknya diadakan riset kualitatif dan kuantitatif.
Beberapa dampak isu berdasarkan sejauh mana dampaknya dapat berpengaruh
terhadap perusahaan.
 Memengaruhi kelangsungan hidup organisasi.
 Keterkaitan hubungan masalah tersebut kepada arah strategis organisasi.
 Dukungan stakeholder.
 Nilai-nilai kunci perusahaan dan stakeholder.
 Kredibilitas, sumber daya, dan kekuasaan yang menyebabkan isu menjadi
perhatian publik.
 Isu yang menyangkut kepentingan umum.
 Media dan agenda public.
 Kredibiltas organisasi di bawah pengawasan public.

3. Strategi Perubahan Isu

15
Ada tiga pilihan untuk menghadapi perubahan tersebut yaitu:
a. Strategi Perubahan Reaktif
Perusahaan hanya akan bereaksi jika muncul isu-isu yang memojokkan atau
kurang menguntungkan bagi citra perusahaan. Artinya perusahaan tidak
memiliki persiapan dan strategi jangka panjang dalam menghadapi isu.
b. Strategi perubahan adaptif
Strategi ini menyarankan pada keterbukaan perusahaan terhadap isu-isu yang
berkembang. Pendekatan ini berlandaskan pada perencanaan untuk
mengantisipasi perubahan serta menawarkan dialog konstruktif untuk
menemukan sebuah bentuk kompromi dalam menangani setiap isu yang
beredar.
c. Strategi Respons Dinamis
Respons dinamis bertujuan untuk mengantisipasi dan membantu proses
pengambilan keputusan agar sesuai dengan kepentingan publik. Strategi ini
memberikan arahan bagaimana berkampanye melawan isu dan menjadikan
organisasi sebagai pelopor pendukung perubahan.
Contohnya perusahaan dapat mengundang media, tokoh masyarakat, dan
masyarakat umum untuk mengunjungi perusahaan dan melihat langsung
proses produksi (misal makanan) yang diisukan negatif. Kesempatan ini bisa
dimanfaatkan dengan mengklarifikasi isu yang beredar dengan menjelaskan
bahan baku yang digunakan, proses produksi, komposisi kandungan yang ada
dalam produk hingga pengemasan.

4. Program penanganan Isu


Organisasi harus memutuskan kebijakan yang mendukung perubahan yang
diinginkan untuk membuat program penanganan isu. Tahap ini membutuhkan
koordinasi sumber daya untuk menyediakan dukungan yang optimal agar tujuan
dan target dapat tercapai.

5. Evaluasi hasil
Setelah semua tahapan diatas, dibutuhkan sebuah riset untuk mengevaluasi
bagaimana implementasi program yang dilakukan. Semakin lama isu berkembang,
semakin sedikit pilihan yang tersedia dan semakin mahal biayanya. Apabila sudah
efektif, maka sebuah isu tidak akan menjalar menjadi sebuah krisis.
16
17
BAB III
STUDI KASUS

2
3.1 Biaya bisnis, pribadi, dan sosial apa yang terlibat saat bepergian dengan pesawat
terbang antara Copenhagen dan Helsinki?
 Yang termasuk biaya bisnis yaitu tiket pesawat yang harus dibayarkan setiap
minggunya dan biaya operasional selama rapat seperti sewa ruangan dan konsumsi.
 Yang termasuk biaya personal yaitu waktu dan tenaga dari setiap individu pada
saat perjalanan dari Copenhagen ke Helsinki.
 Yang termasuk biaya sosial yaitu menambah gas emisi terhadap lingkungan.

3.2 Bagaimana teknologi informasi menjadi penyebab sekaligus solusi atas masalah
lingkungan?
 Penyebab masalah lingkungan:
a. Konsumsi energi listrik dalam skala besar untuk menjalankan program lewat
komputer dan mendinginkan komputer saat komputer digunakan. Gas emisi
yang dihasilkan sebesar 647 ton yang berasal dari pembakaran energi fosil
(sumber tenaga listrik) yang digunakan untuk menghidupkan komputer yang
ada.
b. Memproduksi 1/3 total emisi gas CO2 yang dihasilkan Bank Nordea dengan
berpergian menggunakan pesawat terbang dari Copenhagen-Helsinki secara
rutin seminggu sekali.
 Solusi untuk masalah lingkungan:
a. Mengurangi emisi gas CO2 dengan mengganti rapat rutin yang menggunakan
travel pesawat Copenhagen-Helsinki dengan peralatan video konferensi
dengan kualitas tinggi.
b. Penggunaan Teknologi dan Informasi untuk meningkatkan kolaborasi dalam
penyelesaian pekerjaan di Bank Nordea.
c. Mengurangi penggunaan kertas.

18
d. Memindahkan lokasi komputer ke dekat laut (Nordic seawater) sehingga biaya
dan listrik yang dikeluarkan untuk mendinginkan komputer yang digunakan
bisa berkurang.

3.3 Apa saja argumen yang menentang Corporate Social Responsibility?


Argumen-argumen yang menentang Corporate Social Responsibility (CSR)
antara lain:
1. Pelanggaran terhadap profit maximization
Bisnis bertanggung jawab sosial hanya ketika perusahaan memiliki interaksi
dengan kepentingan ekonomi.
2. Pelemahan tujuan
Program CSR akan mengganggu pencapaian tujuan yang utama perusahaan, yaitu
produktivitas ekonomi.
3. Biaya
Program CSR umunya menimbulkan biaya tambahan yang tidak bisa direimburse,
dana yang digunakan adalah dana sukarela.
4. Terlalu banyak kuasa
Perusahaan-perusahaan besar seperti McDonald's, Coca Cola, dan lain sebagainya,
dengan brand yang kuat secara tidak langsung dapat mempengaruhi masyarakat
luas, misalnya dalam kampanye Earth Hour.
5. Kurangnya tenaga ahli
Untuk mendukung pelaksanaan CSR, dibutuhkan sejumlah orang dengan keahlian
tertentu.
6. Kurangnya akuntabilitas
Dalam mengawasi aktivitas CSR secara langsung dalam implementasinya sulit
untuk dilaksanakan.
7. Terlalu banyak tujuan.
Keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan membutuhkan
perhatian tersendiri dari pimpinan perusahaan, hingga kemudian akan mengalihkan
bahkan mengacaukan perhatian.

3.4 Mengapa perusahaan harus terlibat dalam dunia lebih berkelanjutan?


Perusahaan yang menerapkan CSR secara tidak langsung telah menaati
Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan

19
Lingkungan Perseroan Terbatas dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Dalam Pasal 74 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 disebutkan
bahwa, “Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau
berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
dan lingkungan”. Sedangkan dalam Pasal 2 PP No. 47 Tahun 2012 disebutkan
bahwa, “Setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab
sosial dan lingkungan”.
Selain itu, CSR dapat menjadi investasi bagi perusahaan dan
meminimalisasi resiko perusahaan, karena pencemaran lingkungan menurun
sehingga gangguan sosial juga menurun dan perusahaan mendapat dukungan dari
masyarakat setempat. Hal ini juga berimbas terhadap pasokan bahan baku yang
lebih terjamin untuk jangka panjang. CSR juga dapat meningkatkan citra
perusahaan, melebarkan akses menuju pasar, mendapat nilai plus dibanding
dengan pesaing yang tidak melaksanakan CSR, dan adanya peluang mendapatkan
penghargaan.

20
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Hadirnya teknologi informasi memberikan manfaat bagi perusahaan,
diantaranya adalah menghasilkan informasi yang baik dalam artian informasi yang di
dapat oleh perusahanaan akurat, dapat dipercaya, tepat waktu, dapat dengan mudah
dipahami, lengkap, dan relevan. Selain itu efisiensi kinerja perusahaan dapat
meningkat. Tentunya hal ini berpengaruh pada pertahanan perusahaan untuk bisa
bersaing dengan para pesaingnya.
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh
kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi,
seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa
LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk
mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus
meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan
kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM
berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk Indonesia.
Perkembangan yang menggerakkan teknologi yang berasal dari evolusi
infrastruktur tersebut memperlihatkan bahwa perkembangan infrastruktur teknologi
informasi yang terbaru dapat memperlihatkan bagaimana perkembangan dalam
pemrosesan komputer, chip memori, perangkat penyimpanan, telekomunikasi, dan
jaringan peranti keras dan perangkat lunak, dan sebuah rancangan peranti lunak yang
telah meningkatkan daya komputasi secara eksponensial dengan mengurangi biaya juga
secara eksponensial. Hal ini akan berkaitan denga penggunaan infrastruktur teknologi
di perusahaan-perusahaan.
4.2 Saran
Dengan Evolusi perkembangan teknologi yang terjadi dapat dijadikan sebagai
pedoman sebuah perusahaan yang berkembang dalam bidang infrastrukur IT. Maka dari

21
itu perusahaan tersebut diharapkan mampu menerapkan dengan bijak karena evolusi
perkembangan tersebut tidaklah berhenti pada masa itu saja tetapi dapat dipakai untuk
evolusi selanjutnya untuk kepentingan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Pengertian Infrastruktur TI dan Manfaatnya. (Online). Tersedia:


http://tipsindonesia.com/pengertian-infrastruktur-ti-dan-manfaatnya/ [16 September
2021]

Anonim. 2018. INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI. (Online). Tersedia:


https://niluhjuliani91.wordpress.com/2018/01/11/infrastruktur-teknologi-informasi-
bagian-3/ [16 September 2021]

Anonim. 2021. IT INFRASTRUKTUR. (Online). Tersedia: https://zathco.com/it-


infrastruktur/ [16 September 2021]

Laudon, Kenneth C., dkk. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 13. Salemba Empat:
Jakarta.

2015. (Online). http://revolsirait.com/pengertian-manajemen/, diakses pada tanggal 17


September 2021

22

Anda mungkin juga menyukai