Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Ilmu Komputer Suandi Daulay,S.Kom.,M.Kom.

MANFAAT APLIKASI KOMPUTER DI BIDANG KEPOLISAN

DI SUSUN OLEH:

ADITYA (12120710970)

ASIALOKA NADYA PRATIWI (12120721891)

INTAN NURAINI (12120721954)

MUHAMMAD PAZLI (12120710227)

RISMA AYU WULANDARI(12120723413)

RIZKI ANANDA FUTRI HARAHAP (12120721983)

RIKI IRAWAN (12220712773)

YONA MAGHFIRAH (12120721878)

PRODI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SUSKA RIAU

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang yang telah

memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

makalah yang berjudul "MANFAAT APLIKASI KOMPUTER DI BIDANG

KEPOLISIAN” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari

makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Ilmu Komputer

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para

pembaca dan juga bagi penulis.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan

dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 13 September 2023

Penulis

i
DAFATAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................i

Daftar isi.................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................

B. Rumusan Masalah......................................................................................................

C. Tujuan Penulisan........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengetian Teknologi Kepoliasian..............................................................................

B. Pengertian Digital Monitoring...................................................................................

C. Manafaat Digital Monitoring.....................................................................................

D. Teknologi Dalam Kepolisian.....................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang


yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia.Perkembangan teknologi memberikan fasilitas yang dapat memudahkan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Mulai dari kebutuhan yang bersifat
primer sampai dengan kebutuhan tersier dapat diperoleh dengan mudah.

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak


cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki
ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan
bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk
sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber
daya alam, merugikan dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam
penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru
seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh,
meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu
istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah
tantangan norma-norma tradisional.

Penggunaan Teknologi di berbagai instansi pemerintah maupun swasta


saat ini sudah menyeluruh, kebutuhan akan penyajian informasi yang cepat, tepat
dan akurat merupakan syarat mutlak untuk kemajuan organisasi atau perusahaan.
Hal ini membawa perubahan yang cukup besar untuk organisasi yang ingin tetap
bertahan dan memiliki pelanggan yang tetap loyal dan mencintainya. Perubahan
itu salah satunya adalah keharusan organisasi atau perusahaan untuk mengadopsi
teknologi-teknologi yang terbaru, dan tentunya harus di sertai oleh peningkatan
kemampuan Sumber daya Manusia (SDM) yang dimiliki dengan memberikan
pelatihan dan pengembangan individu untuk tetap memahami dan mengikuti
perkembangan teknologi tersebut.

1
Polri sebagai alat negara penegak hukum dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari tidak terlepas dari penggunaan teknologi dan informasi. peranan dari
sistem teknologi adalah untuk mendukung pelaksanaan tugas Polri di lapangan
serta memberikan kemudahan bagi para pimpinan dalam mengambil keputusan.
Sadar akan peranan teknologi yang sangat besar, maka Polri membentuk suatu
bagian fungsi yang menangani sistem manajemen teknologi yang dinamakan
divisi telematika Polri, yang kerjanya berhubungan dalam dunia Ilmu dan
Teknologi.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa Itu Teknologi Kepolisian?
2) Apa itu digital monitoring kepolisian?
3) Apa saja manfaat digital monitoring kepolisian ?
4) Apa saja teknologi dalam kepolisian ?
C. TUJUAN
1) Untuk mengetahui pengertian teknologi kepolisian
2) Untuk mengetahui pengertian digitital monitoring kepolisian
3) Untuk mengetahui manfaat digital monitoring kepolisian
4) Untuk mengetahui teknologi dalam kepolisia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetian Teknologi Kepolisian

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang


yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan
teknologi oleh manusia dimulai dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa


perubahan besar dalam kehidupan kita, termasuk dalam hal berkomunikasi.
Banyak orang sekarang beralih ke percakapan digital sebagai sarana untuk
berkomunikasi dengan orang lain, baik itu melalui pesan teks, email, atau media
sosial. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi ini, muncul juga berbagai
masalah terkait keamanan dan privasi. Oleh karena itu, kepolisian perlu
memanfaatkan teknologi ini untuk memantau aktivitas digital atau digital
monitoring dan melindungi masyarakat dari ancaman yang mungkin timbul.

B. Pengertian Digital Monitoring

Digital monitoring adalah proses memantau aktivitas online untuk


mengumpulkan informasi tentang merek, produk, atau topik tertentu. Aktivitas
online yang dimaksud bisa berupa percakapan di media sosial, blog, forum, atau
artikel yang terbit di berbagai situs web. Tujuan dari digital monitoring adalah
untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku konsumen, reputasi merek,
persaingan, dan tren pasar, sehingga dapat diambil tindakan yang tepat untuk
meningkatkan bisnis atau mengatasi masalah yang muncul. Digital
monitoring juga dapat digunakan untuk mendeteksi dini adanya ancaman seperti
krisis reputasi, peretasan data, atau aktivitas kejahatan lainnya yang terjadi di
dunia maya.
Dalam hal ini, digital monitoring memiliki peran yang penting untuk
menjaga keamanan dan privasi pengguna internet.Digital monitoring merujuk
pada proses pemantauan dan pengawasan aktivitas digital seperti percakapan

3
digital, penggunaan internet, dan transaksi elektronik. Kegiatan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan teknologi dan alat khusus untuk melacak dan
merekam aktivitas digital seseorang atau suatu kelompok.
Kaitannya dengan kepolisian, digital monitoring sangat penting dalam
membantu kepolisian dalam memantau dan melacak aktivitas digital para pelaku
kejahatan. Kepolisian dapat menggunakan teknologi digital monitoring untuk
mengidentifikasi potensi ancaman keamanan, mencegah terjadinya tindak
kriminal, dan menangkap pelaku kejahatan. Selain itu, digital monitoring juga
dapat membantu kepolisian untuk memantau kegiatan teroris dan ekstremis serta
mencegah kejahatan siber.

Namun, penggunaan digital monitoring juga menimbulkan berbagai isu


terkait privasi dan hak asasi manusia. Oleh karena itu, kepolisian harus
mengimplementasikan penggunaan teknologi digital monitoring dengan etika dan
menghargai privasi individu

C. Manfaat Digital Monitoring


1. Mencegah dan mengungkap tindak criminal

Dengan menggunakan teknologi digital monitoring, kepolisian dapat


memantau dan merekam percakapan digital yang mencurigakan dan memprediksi
potensi tindak kriminal. Misalnya, kepolisian dapat mengawasi percakapan antara
pelaku kejahatan untuk mencegah rencana kejahatan, seperti perampokan,
pencurian, atau penipuan.

2. Memantau kegiatan teroris dan ekstremis

Teknologi digital monitoring juga dapat membantu kepolisian dalam


memantau kegiatan kelompok teroris dan ekstremis. Dengan memantau
percakapan digital yang mencurigakan, kepolisian dapat mengidentifikasi rencana
teroris atau ekstremis dan mencegah terjadinya serangan.

3. Mengidentifikasi ancaman cyber

Digital monitoring juga dapat membantu kepolisian dalam


mengidentifikasi ancaman cyber seperti hacking, peretasan, atau pencurian data.

4
Dengan memantau aktivitas digital, kepolisian dapat memprediksi dan mencegah
serangan siber yang dapat merusak sistem informasi dan infrastruktur penting.

4. Menjaga keamanan dan privasi masyarakat

Dalam menggunakan teknologi digital monitoring, kepolisian juga dapat


membantu masyarakat dalam menjaga keamanan dan privasi. Dengan memantau
aktivitas digital yang mencurigakan, kepolisian dapat meminimalisasi risiko
kejahatan siber dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.

D. Teknologi Dalam Kepolisian


1. Teknologi Pembaca Sidik Jari

Sidik Jari merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang
menyamainya. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik
jari yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama
dengan lainnya.

Karena keunikannya tersebut, sidik jari digunakan delam berbagai sistem


seperti oleh kepolisian dalam penyidikan sebuah kasus kejahatan (forensik) pada
saat terjadi sebuah kejahatan, dan tempat perkara kejadian akan diclear up dan
dilarang bagi siapa saja untuk masuk karena dikhawatirkan akan merusak sidik
jari penjahat yang mungkin tertinggal di barang bukti yang ada di TKP. Atau
penggunaan sidik jari lainya seperti yang digunakan untuk teknologi pembuatan
SIM.

2. Robot Penjinak BOM

Salah satu teknologi baru yang digunakan saat ini dan terbilang masih baru
yaitu Morolipi atau Mobil Robot Penjinak Bom LIPI. Yang diproduksi oleh Pusat
Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI.

Morolipi tidak sekadar bisa berjalan di atas tanah datar saja, tapi dapat
naik-turun tangga. Nantinya, mobil robot ini disiapkan sebagai salah satu
peralatan militer, sebagai mobil robot yang maju di garda depan kancah

5
pertempuran, robot pengintai, bahkan untuk membantu pasukan anti huru-hara
mengatasi kerusuhan.

Mobil robot ini dapat dioperasikan dari jarak jauh memakai kabel untuk
menjinakkan bom dengan cara memotong kabel listrik rangkaian pemicu ledakan
bom. Operator dapat mengoperasikan mobil robot itu dari jarak maksimal 6 km
menggunakan joystick dengan cara melihat gambar di monitor komputer yang
dikirim oleh video yang terpasang di mobil tersebut.

Mobil robot ini memiliki dua ruas lengan yang dapat berputar bebas ke
lima arah sehingga bisa menekuk. Masing-masing ruas lengan panjang 70 cm dan
bisa bergerak 360 derajat. Tinggi Morolipi-V.1 ini mencapai 1,5 meter, dan
didukung elemen- elemen kerja berupa artikulator, pengontrol artikulator, kamera
biasa, dan inframerah yang akan mengirimkan gambar lapangan secara nirkabel
ke operator melalui layar komputer serta gripper sebagai alat penjepit dan
pemotong kabel. Rangkaian elektronik penggerak mulai kontak dengan roda
penggerak, lengan, kopling elektronika mekanisme melewati tangga, serta
pengontrol supervisor untuk memudahkan pengoperasian.

Selain memiliki empat roda vespa delapan inci, robot itu juga dilengkapi
sabuk roda, yang membantu robot itu menaiki tangga tanpa harus terpeleset.
Kecepatan geraknya sama seperti kecepatan jalan manusia, yaitu 3 meter per
detik.

3. SIM Smart

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bersama Polri menghadirkan sebuah


inovasi baru, yaitu surat izin mengemudi (SIM) berteknologi chip atau disebut
SIM Smart. Teknologi tersebut dianggap dapat mempermudah pengendara
kendaraan bermotor.

“SIM Smart merupakan surat izin mengemudi berteknologi microchip


yang berfungsi selain sebagai driving license juga dapat sebagai alat bayar titipan
denda tilang melalui mesin EDC (electronic data capture) yang dibawa petugas
penindakan di lapangan.

6
SIM Smart itu memiliki keuntungan, antara lain praktis karena dapat
berfungsi ganda, selain sebagai SIM dapat digunakan juga sebagai alat
pembayaran denda tilang. Selain itu, SIM Smart dianggap cepat karena dapat
digunakan langsung di lokasi pelaksanaan tilang melalui mesin EDC yang dibawa
petugas penindakan.

4. E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement).

Polisi punya cara baru menjerat pelanggar lalulintas. Namanya, electronic


traffic law enforcement (E-TLE) atau penindakan langsung pelanggaran lalulintas
elektronik.Lalu seperti apa tilang elektronik ini. Dalam dokumen Operasionalisasi
E-TLE yang didapatkan surat tilang berbasis elektronik itu akan disertai gambar
pelanggaran.

Surat tilang itu sama seperti surat tilang seperti biasanya, berwarna merah.
Yang membedakannya, lebih lebar. Ini karena ada tempat untuk gambar
pelanggaran yang jumlahnya tiga foto.Di masing-masing gambar pelanggaran itu
juga ada kolom autonotifikasi dari penyidik kepolisian. Kolom ini berada di
sebelah kanan. Sedangkan sebelah kirinya berisi data pelaku pelanggaran, jenis
mobil, lokasi pelanggaran dan aturan yang dilanggar.

Dasar hukum lainnya adalah Undang-undang Nomor 22 tahun 2009


tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Dalam pasal 272 disebutkan untuk
mendukung giat penindakan pelanggaran bidang lalulintas dan angkutan jalan,
dapat digunakan peralatan elektronik. Hasil penggunaan peralatan elektronik
dapat digunakan sebagai alat bukti di pengadilan.

5. Kompresi Gambar

Kepolisian menggunakan teknologi informasi untuk melakukan berbagai


aktifitas. Contoh yang umum adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk
membuat SIM (surat izin mengemudi). Dengan menggunakan teknologi
informasi, yang melibatkan komputer, kamera digital, perekam sidik jari, dan
pencetak kartu SIM, dimungkinkan untuk membuat SIM hanya dalam waktu
singkat.

7
Memungkinkan sidik jari dapat disimpan secara elektronis dengan ukuran
yang sangat kecil sehingga tidak terlalu menyita ruang dalam media
penyimpanan, sedangkan teknologi pencocokan pola (pattern recognition)
digunakan untuk memudahkan pencarian sidik jari yang tersimpan dalam basis
data. Teknologi pengenalan wajah (face recognition) dapat digunakan untuk
mengenali wajah-wajah para pelaku tindak kriminal yang telah tersimpan dalam
basis data di dasarkan oleh suatu sketsa wajah atau foto.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kemajuan perkembangan zaman saat ini, tentunya berpengaruh juga


terhadap keanekaragaman kejahatan yang terjadi. Kejahatan yang terjadi dewasa
ini sebagian besar menggunakan teknologi, sehingga kondisi seperti ini membuat
Polri yang berperan sebagai penyidik, untuk meningkatkan profesionalismenya
dengan di support oleh Teknologi, sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan
dengan baik. Proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik dengan
memanfaatkan teknologi, harus dilaksanakan dengan menerapkan manajemen
penyidikan yang baik sehingga pelaksanaan proses penyidikan dapat berjalan
secara efektif dan efisien dan tujuan dari hukum yaitu untuk menciptakan
keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum dapat terwujud.

Oleh karena itu dengan adanya perkembangan teknologi yang makin


modern kini pekerjaan kepolisian makin terkoordinir dan lebih efesiensi akan
kebenarannya.Beberapa kemajuan alat teknologi yang dipergunakan oleh
kalangan kepolisian dalam menanggulangi suatu adanya masalah diberbagai
tempat TKP, seperti contoh Teknologi Pembaca Sidik Jari, Robot penjinak BOM,
SIMsmart, E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement), Kompresi gambar.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat


menjadikan setiap organisasi harus mampu beradaptasi dengan penggunaan
teknologi modern, tidak terkecuali di organisasi kepolisian. Meningkatnya jumlah
tindak kejahatan yang menggunakan peralatan modern, juga harus disiasati
dengan penggunaan alat bantu kerja yang berbasis pada penerapan teknologi.
Seiring kebutuhan dan tuntutan tugas Polisi yang semakin meningkat tidak cukup
hanya ditunjang oleh kemampuan personel melainkan juga harus didukung oleh
penggunaan alat bantu dengan teknologi modern yang dapat membantu
mempermudah tugas – tugas Kepolisian.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://ivosights.com/read/artikel/digital-monitoring-

https://harianterbit.co/2019/01/29/teknologi-informasi-dalam-kepolisian/

http://polressimalungun.com/seksi/teknologi-informatika-kepolisian/

https://maulanafatir.wordpress.com/2014/08/29/peran-teknologi-terhadap-
kepolisian/

10

Anda mungkin juga menyukai