Anda di halaman 1dari 126

Buku Pedoman

EVALUASI SMART CITY


2018
GERAKAN MENUJU 100 SMART CITY

Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika


Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia
Tahun 2018
Buku Pedoman
EVALUASI SMART CITY
2018
GERAKAN MENUJU 100 SMART CITY

Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika


Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia
Tahun 2018
Tim Penyusun

1. Farid Subkhan
2. Fitrah R. Kautsar
3. Teddy Sukardi
4. Dana Indra Sensuse
5. Hari Kusdaryanto
6. Firmansyah Lubis
7. Hafni Septiani Nur Endah
8. Dwi Elfrida
9. Rifan Bachtiar

Hak Cipta Dimiliki Oleh

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Tahun 2018
Kata Sambutan

Menteri Komunikasi dan Informatika


Republik Indonesia

Melaksanakan pembangunan dengan menerapkan


pendekatan smart city dalam dunia yang makin dinamis
saat ini bukan lagi pilihan, melainkan sudah menjadi
kebutuhan, khususnya bagi pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik serta
mengoptimalkan potensi yang ada. Tujuan besarnya
adalah membangun daerah, kabupaten dan kota, yang
berkelanjutan dengan dukungan teknologi dan serta
inovasi.

Di level regional pun, negara-negara ASEAN yakin


bahwa smart city menjadi salah satu jawaban bagi
masalah perkotaan yang semakin kompleks. Ini dibuktikan
dengan adanya kesadaran untuk berjejaring dalam hal
pengembangan smart city. Pada akhir April 2018 di
Singapura, para kepala negara ASEAN bertemu dalam
Rapat Pleno KTT ke-32 ASEAN, yang salah satu agendanya
adalah memulai pelaksanaan prakarsa ASEAN Smart Cities
Network (ASCN). Di pidato sambutannya, Presiden Jokowi

iii
bahkan menyampaikan bahwa Indonesia telah aktif
mengkampanyekan penerapan smart city melalui
peluncuran Program Gerakan Menuju 100 Smart City
(2017-2019).

Kami di Kementrian Kominfo tentu berbangga dan


berbahagia karena Gerakan Menuju 100 Smart City
(kabupaten/kota) yang didukung juga oleh Kemendagri,
Bappenas, Kemenkeu, KemenPU&PERA, Kemenkop UKM,
Kantor Staf Presiden, Kementerian Keuangan telah diakui
dan dipromosikan oleh Presiden di Forum KTT ASEAN di
Singapura. Di awal Mei, kami pun sudah menandatangani
nota kesepahaman dengan 50 kabupaten/kota yang telah
terpilih menjadi daerah percontohan smart city
gelombang kedua, setelah melalui rangkaian proses
seleksi yang ketat.

Namun tentu saja, pekerjaan kita tidak selesai


sampai di situ. Setelah 24 kabupaten/kota didampingi di
tahun 2017 untuk menghasilkan rencana induk
(masterplan) serta rencana aksi smart city yang
komprehensif, saatnya sekarang untuk melakukan
pemantauan dan evaluasi untuk melihat sejauh mana
efektivitas pelaksanaan dari dokumen perencanaan yang

iv
telah dihasilkan. Kita harus melakukan refleksi apakah
yang sudah kita hasilkan bisa dilaksanakan di lapangan dan
memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Akhirnya, saya haturkan terima kasih kepada


seluruh pihak yang berperan aktif di Gerakan ini di bawah
koordinasi Dirjen Aptika, khususnya Bapak/Ibu Tim
Pembimbing yang terdiri dari para pakar dan praktisi.
Semoga prakarsa ini bisa menumbuhkan daerah-daerah
yang tidak hanya berdaya saing tinggi, namun juga kaya
dengan invovasi dan praktik cerdas pelayanan publik serta
nyaman dan menyenangkan untuk dihuni.

Jakarta, 21 Mei 2018

Menteri Komunikasi dan Informatika

Rudiantara

v
Kata Sambutan

Dirjen Aplikasi Informatika


Kementerian Komunikasi dan Informatika

Program Gerakan Menuju 100 Smart City di


Indonesia telah memasuki tahun kedua. 24 dari 25
kabupaten/kota menyelesaikan seluruh rangkaian
bimbingan teknis pada bulan November 2017. Awal Mei
lalu, pendampingan untuk 50 kabupaten/kota
percontohan smart city sudah dimulai ditandai
penandatanganan ko nota kesepahaman (MoU) oleh para
Kepala Daerah dan Kementerian Kominfo.

Kami percaya bahwa penerapan smart city harus


direncanakan dan dimaknai sebagai sebuah program yang
terarah dan berkesinambungan, bukan sebuah trend
sesaat. Untuk itu, dalam Gerakan Menuju 100 Smart City
ini selalu ada ikhtiar refleksi dan evaluasi dari apa yang
sudah direncanakan dan apa yang sudah dilaksanakan.

Dari hasil diskusi evaluasi pelaksanaan program


Gerakan di tahun pertama, kami dan para pembimbing
nasional merasa perlu membuat dua hal. Pertama,

vi
penyempurnaan atas Pedoman Bimbingan Teknis,
berdasarkan masukan-masukan berharga dan
pengalaman di 24 kabupaten/kota, serta yang Kedua,
Pedoman Evaluasi Penerapan Smart City .

Pedoman Evaluasi (Versi 1.0) yang dibuat ini


menjelaskan secara terperinci mekanisme dan prosedur
evaluasi serta konsultasi dari pelaksanaan Program
Gerakan Menuju 100 Smart City dan disusun dengan
menggunakan pendekatan evaluasi berbasis hasil dengan
fokus pada pencapaian hasil-hasil utama, bukan pada
kegiatan-kegiatan yang bersifat mikro atau rutin.
Beberapa faktor utama yang akan dinilai adalah tindak
lanjut dari pelaksanaan masterplan serta roadmap, baik
dari segi regulasi maupun anggaran, hingga dokumentasi
yang terverifikasi dari implementasi lapangan

Kami harapkan Pedoman ini mudah dipahami oleh


semua pemangku kepentingan sehingga proses evaluasi
dan konsultasi dan berjalan secara efektif, objektif,
transparan, dan akuntabel serta tentu saja berkontribusi
untuk perbaikan yang kontinyu atas penerapan smart city
di masing masing tempat.

vii
Akhirnya, kami berterima kasih atas dukungan
serta upaya kolaborasi yang baik dari Kantor Staf
Kepresidenan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Kementerian Koperasi dan UKM, Bappenas, serta
Grup Kompas-Gramedia dan para sponsor untuk
pelaksanaan program ini.

Jakarta, 21 Mei 2018

Dirjen APTIKA

Semuel Abrijani Pangerapan

viii
Daftar Isi

Kata Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika iii


Kata Sambutan Dirjen Aptika Kemkominfo ................ vi
Daftar Isi ..................................................................... ix
Penjelasan Umum ........................................................ xi
Bab I: Pendahuluan .................................................. 1
I.1. Latar Belakang .............................................. 1
I.2. Tentang Gerakan Menuju 100 Smart City
Nasional ....................................................... 4
I.3. Dasar Hukum ................................................ 6
I.4. Maksud, Tujuan, dan Sasaran....................... 8
I.5. Ruang Lingkup .............................................. 10
I.6. Objek Evaluasi .............................................. 10
I.7. Tata Tertib Evaluasi ..................................... 10
I.8. Sistematika Pedoman Evaluasi ..................... 12
Bab II: Metodologi .................................................... 14
II.1. Kerangka Pikir Evaluasi ............................... 14
II.2. Indikator Evaluasi ........................................ 17
II.3. Pertanyaan Evaluasi..................................... 20
II.4. Penilaian Evaluasi ........................................ 26
Bab III: Tahapan Evaluasi ........................................... 31
III.1. Persiapan Evaluasi ..................................... 31
III.2. Pelaksanaan Evaluasi ................................. 34

ix
III.3. Laporan Hasil Evaluasi ................................ 40
Bab IV: Jadwal Kegiatan ............................................. 43
Bab V: Penutup.......................................................... 47
Lampiran ...................................................................... 49
1. Formulir Evaluasi Mandiri (Self-evaluation) ....... 49
2. Formulir Evaluasi Tim Panel (Panel-evaluation).. 79

x
Penjelasan Umum

1. Daerah (provinsi/kota/kabupaten/desa) pintar atau


smart city adalah konsep pengelolaan daerah
berkelanjutan dan berdaya saing yang dibangun
untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih
aman, lebih mudah, lebih sehat, dan lebih makmur
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi serta inovasi yang diarahkan untuk
perbaikan kinerja, meningkatkan efisiensi, dan
melibatkan partisipasi masyarakat.
2. Smart Nation adalah sebuah kondisi ideal dimana
setiap daerah (kota, kabupaten, provinsi) dalam suatu
bangsa telah mampu mengimplementasikan konsep
daerah pintar dalam proses pembangunan.
3. Gerakan Menuju 100 Smart city selanjutnya disebut
sebagai Gerakan adalah program bersama
Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR,
Bappenas, dan Kantor Staf Kepresidenan yang
bertujuan untuk memberikan pendampingan dan
bimbingan bagi kota dan kabupaten di Indonesia yang
memiliki kesiapan untuk mengimplementasikan
smart city.
4. Kementerian Komunikasi dan Informatika selanjutnya
disebut sebagai Kementerian adalah lembaga
kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang
membidangi urusan komunikasi dan informatika.

xi
5. Pemerintah Daerah Otonom selanjutnya disebut
sebagai Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah otonom.
6. Kepala Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota
7. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia
yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
8. Bimbingan Teknis adalah kegiatan pengembangan
kapasitas individu maupun institusi dengan
memberikan tuntunan dan petunjuk yang bersifat
teknis.
9. Evaluasi adalah adalah rangkaian kegiatan
membandingkan realisasi masukan (Input), keluaran
(Output), hasil (Outcomes), dan dampak (Impact)
terhadap rencana dan standar.
10. Konsultasi adalah aktivitas pertukaran pikiran untuk
mendapatkan timbal balik berupa informasi, nasehat,
atau saran.
11. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu
atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh
instansi pemerintah.

xii
12. Kegiatan adalah adalah bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja
sebagai bagian untuk pencapaian sasaran yang
terukur pada suatu program dan terdiridari
sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya untuk
menghasilkan keluaran (Output) dalam bentuk
barang/jasa.
13. Quick Win adalah adalah suatu inisiatif yang mudah
dan cepat dicapai yang mengawali suatu program
yang besar.
14. Masterplan adalah rencana induk pembangunan dan
atau pengembangan yang bersifat komprehensif dan
jangka panjang.
15. Pembimbing Gerakan Menuju 100 Smart city
selanjutnya disebut sebagai Pembimbing adalah
tenaga ahli atau narasumber yang memberikan
petunjuk dan saran pengembangan masterplan smart
city yang ditunjuk oleh Kementerian.
16. Peserta Gerakan Menuju 100 Smart city selanjutnya
disebut sebagai Peserta adalah pemerintah
kabupaten/kota yang terpilih untuk mendapat
pendampingan pengembangan smart city dalam
Gerakan Menuju 100 Smart city.
17. Evaluator adalah seseorang atau sekelompok orang
atau unit-unit kerja yang melakukan evaluasi atas
pelaksanaan Gerakan Menuju 100 Smart city.
18. Panduan Evaluasi dan Konsultasi Gerakan Menuju 100
Smart city selanjutnya disebut sebagai Panduan
Evaluasi dan Konsultasi adalah panduan dan alat

xiii
bantu proses evaluasi dan konsultasi Gerakan Menuju
100 Smart city.
19. Panduan Penyusunan Masterplan Smart city Gerakan
Menuju 100 Smart city selanjutnya disebut sebagai
Panduan Penyusunan Masterplan adalah rencana
induk pengembangan kota/kabupaten berdasarkan
konsep smart city.
20. Indikator Evaluasi adalah hal-hal yang dapat dijadikan
sebagai petunjuk kinerja dan capaian Gerakan
Menuju 100 Smart city.
21. Laporan Hasil Evaluasi adalah hasil ulasan akan
kegiatan yang telah berlalu yang berisi temuan-
temuan, kesimpulan dan rekomendasi.
22. Self-Evaluation atau evaluasi mandiri adalah evaluasi
yang dilaksanakan oleh evaluator internal yang telah
disepakati oleh pemerintah daerah dan pemerintah
pusat.
23. Evaluasi Panel atau Evaluasi Pembimbing adalah
evaluasi yang dilaksanakan oleh Pembimbing smart
city yang ditunjuk oleh Kementerian sebagai
evaluator eksternal terhadap Peserta.

xiv
Bab I

Pendahuluan

I.1. Latar Belakang

Dari waktu ke waktu masyarakat Indonesia


semakin familiar dan bergantung kepada teknologi
dan layanan berbasis digital. Fenomena ini didorong
oleh dampak langsung pemanfaatan teknologi dalam
bentuk peningkatan efisiensi, kenyamanan,
keamanan serta tuntutan perkembangan gaya hidup
masyarakat di era digital. Gelombang tranformasi ini
terus menguat bahkan digitalisasi telah masuk ke
ruang-ruang yang paling pribadi dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Sebuah data menunjukkan
bahwa pada awal tahun 2018 pengguna internet di
Indonesia telah mencapai 132.7 juta jiwa dan
sebanyak 130 juta jiwa merupakan pengguna aktif
media sosial. Mayoritas masyarakat Indonesia juga
memiliki sikap dan respon yang positif terhadap
pemanfaatan teknologi digital, tercatat dari total
jumlah penduduk sebesar 265.4 juta jiwa sebanyak 71
% percaya bahwa teknologi menawarkan lebih
banyak kebaikan daripada kerugian sedangkan
sebesar 68 % percaya bahwa dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan pendekatan digital lebih baik
daripada manual.

1
Seyogyanya fenomena digitalisasi ini harus bisa
disikapi dengan bijak. Untuk itu diperlukan strategi
dan pendekatan yang komprehensif, inklusif, efektif
dan berkelanjutan. Dalam hal ini konsep smart city
merupakan pendekatan yang paling tepat. Smart city
merupakan sebuah konsep yang dibangun untuk
mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih aman,
lebih mudah, lebih sehat, dan lebih makmur dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
serta inovasi yang diarahkan untuk perbaikan kinerja,
meningkatkan efisiensi, dan melibatkan partisipasi
masyarakat. Konsep pembangunan berbasis smart
city secara komprehensif menjawab tantangan-
tantangan yang muncul di tengah kompleksnya
kehidupan di era digital dimana aktor-aktor
penyusunnya yaitu manusia, teknologi, dan
lingkungan saling terhubung dan mempengaruhi.

Dukungan pemerintah dalam percepatan


implementasi smart city di Indonesia diwujudkan
dalam Gerakan Menuju 100 Smart city Nasional.
Gerakan ini merupakan program bersama
Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR,
Bappenas, dan Kantor Staf Kepresidenan yang
bertujuan untuk membimbing pemerintahan
kota/kabupaten dalam menyusun masterplan
pengembangan smart city. Masterplan ini berguna
untuk menjawab tantangan-tantangan bukan hanya
di sektor pelayanan pemerintah tetapi juga meluas ke

2
sektor ekonomi, finansial, kesehatan, pendidikan,
dan keamanan.

Gerakan Menuju 100 Smart city Nasional terus


berkembang. Pada tahun 2017 tercatat sebanyak 25
kabupaten/kota terpilih sebagai daerah yang berhak
menerima bimbingan. Sedangkan pada tahun 2018
terdapat 50 kabupaten/kota yang siap dipandu dalam
pengembangan smart city. Sampai dengan tahun
2019 ditargetkan akan ada tak kurang dari 100
kabupaten/kota yang akan memiliki perencanaan
menyeluruh pembangunan smart city. Gerakan ini
secara kontinu melebarkan jangkauannya meliputi
cakupan yang lebih luas. Berkaitan dengan
perkembangan ini maka penting kiranya untuk
disusun sebuah panduan evaluasi dan konsultasi
untuk memantau kemajuan, mengidentifikasi
tantangan dan akhirnya menghasilkan solusi
perbaikan di masa mendatang. Proses evaluasi dan
konsultasi yang dimaksud juga bertujuan untuk
memastikan sikronisasi, integrasi, dan sinergi antara
proses implementasi perencanaan pengembangan
smart city di tingkat pusat dengan daerah, kesesuaian
pencapaian sasaran, dan penggunakan sumberdaya
secara efisien dan bertanggung jawab.

Lebih lanjut, panduan ini menjelaskan secara


terperinci mekanisme dan prosedur evaluasi dan
konsultasi pelaksanaan Gerakan Menuju 100 Smart
city Nasional. Diharapkan pedoman ini dapat dengan
mudah dipahami oleh berbagai semua pemangku

3
kepentingan yang terlibat sehingga proses evaluasi
dan konsultasi dapat berjalan secara efektif, objektif,
transparan dan akuntabel.

I.2. Tentang Gerakan Menuju 100 Smart City Nasional

Gerakan Menuju 100 Smart city merupakan


respon positif pemerintah atas berbagai
permasalahan pembangunan di daerah dimana
diperlukan sebuah pendekatan pembangunan
daerah yang tidak lagi biasa namun harus dilakukan
dengan cepat, efektif, dan efisien dengan
mengedepankan pendekatan yang kolaboratif,
sinergis, dan integratif melalui konsep smart city.

Pemerintah, dalam hal ini yang digawangi oleh


Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui
Direktorat E-Government bekerja sama dengan
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, dan Kantor Staf
Presiden menginisiasi penyelenggaraan Gerakan
Menuju 100 Smart city yang sudah dimulai sejak
tahun 2017 lalu.

Diawali dengan dipilihnya 25 kota dan kabupaten


di tahun 2017 sebagai peserta Gerakan Menuju 100
Smart city, dan dilanjutkan dengan 50 daerah di tahun
2018 dan kemudian nantinya 25 daerah di tahun
2019, sehingga diharapkan pada tahun 2019 tersebut
sudah terdapat 100 kota dan kabupaten dengan
landasan yang kuat untuk menjadi smart city dan

4
dapat menjadi role model pelaksanaan smart city
Indonesia bagi daerah-daerah lainnya.

Daerah-daerah yang menjadi peserta dalam


Gerakan Menuju 100 Smart city dipilih dengan melalui
tahap seleksi, dengan melibatkan asesor dari berbagai
kalangan, baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi,
maupun praktisi yang memang pakar dibidang smart
city. Para asesor tersebut ditunjuk oleh Kementerian
untuk mengukur kesiapan daerah dalam menjalankan
Program Menuju 100 Smart city dengan melihat
kesiapan daerah pada aspek perencanaan,
kelembagaan, aplikasi, dan infrastruktur.

Kota dan kabupaten yang terpilih dan menjadi


peserta Gerakan Menuju 100 Smart city tersebut
kemudian menjalani serangkaian proses bimbingan
dan pendampingan dari para Pembimbing untuk
memperkuat aspek fundamental menuju
kota/kabupaten yang smart sesuai dengan
keunggulan dan potensi juga tantangan khas
daerahnya masing-masing.

Bentuk pendampingan yang dilakukan oleh


Kementerian adalah dengan membantu kota dan
kabupaten peserta Gerakan menyusun perencanaan
sebagai acuan pelaksanaan program smart city
dengan milestone dan roadmap yang jelas dalam
bentuk rencana induk atau masterplan untuk jangka
waktu 5 hingga 10 tahun. Disamping itu, terdapat
quick wins yang ditentukan oleh masing-masing

5
daerah sebagai bentuk implementasi inovasi yang
dapat diwujudkan dalam jangka pendek sebagai bukti
komitmen daerah untuk menjadi smart city.

Di akhir pendampingan oleh para Pembimbing,


kota dan kabupaten yang berhasil menjalani proses
dengan baik, dengan hasil yang sesuai dengan
kesepakatan yang tertuang di dalam Memorandum of
Understanding (MoU) antara kepala daerah dan
Kementerian, mendapatkan apresiasi dari
Pemerintah serta mendapat kesempatan untuk dapat
saling berbagi tentang praktik dan implementasi
smart city di daerahnya masing-masing.

Sedangkan untuk menjaga komitmen dan


pelaksanaan masterplan smart city yang telah
tersusun, juga melanjutkan quick wins untuk tahun-
tahun berikutnya, dilaksanakan mekanisme evaluasi
dan konsultasi bagi kota dan kabupaten peserta
Gerakan di tahun berikutnya setelah proses
pendampingan berakhir. Dengan demikian, capaian
dan kesinambungan program smart city yang telah
direncanakan dapat terukur dengan baik.

I.3. Dasar Hukum

a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
b. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang;

6
c. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik;
d. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik;
e. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik;
f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah;
h. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
e-Government;
i. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 13 Tahun 2016 tentang Hasil Pemetaan
Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang
Komunikasi dan Informatika;
j. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman
Nomenklatur Perangkat Daerah Bidang
Komunikasi dan Informatika;
k. Memorandum of Understanding (MoU) antara
Kementerian Komunikasi dan Informatika
dengan Kepala Daerah Tahun 2017 Tentang
Pelaksanaan Program Menuju 100 Smart city di
Indonesia.

7
I.4. Maksud, Tujuan, dan Sasaran

Buku pedoman evaluasi dan konsultasi ini


dimaksudkan untuk memberikan panduan dan alat
bantu bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, tim
penggerak, pembimbing, serta entitas lain baik yang
bersifat internal maupun eksternal yang terlibat
dalam proses evaluasi smart city dalam Gerakan
Menuju 100 Smart city.
Tujuan pelaksanaan evaluasi smart city dari
Gerakan Menuju 100 Smart city :
a. Mengawal program integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi antara perencanaan pengembangan smart
city di tingkat pusat dan daerah;
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan akselerasi dokumen Masterplan
smart city dan dokumen RPJMD;
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi pencapaian
sasaran pembangunan smart city di daerah;
d. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan konsultasi
atas implementasi dokumen Masterplan smart city
untuk program Jangka Pendek, termasuk Program
Quick Wins;
e. Menjamin proses pengembangan pembangunan
smart city yang efektif, efisien, inklusif, partisipatif
dan berkesinambungan.

Adapun sasaran yang hendak dicapai adalah:


a. Adanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara
perencanaan pengembangan smart city di tingkat
pusat dan daerah;

8
b. Terwujudnya akselerasi dokumen Masterplan
smart city dan dokumen RPJMD;
c. Terwujudnya sasaran pembangunan smart city di
daerah sesuai dengan dokumen Masterplan smart
city;
d. Terjadinya kesinambungan implementasi program
Smart city jangka pendek, menengah dan panjang
sesuai dengan dokumen Masterplan smart city dan
terlaksananya Program Quick Wins di setiap
tahapannya;
e. Peningkatan proses pengembangan pembangunan
smart city yang efektif, efisien, inklusif, partisipatif,
dan berkesinambungan.
Karenanya, dalam
Gerakan Menuju 100
Smart City ini dilakukan
Betul… smart city
pemantauan dan evaluasi
tidak boleh dilakukan
Hmm…Ternyata secara berkala untuk
hanya sebagai tren
pelaksanaan smart city menjamin kesinambungan
yang bisa berhenti
harus terarah dan tersebut
kapan saja
berkesinambungan

9
I.5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan evaluasi di dalam


Panduan ini adalah terkait pelaksanaan Gerakan
Menuju 100 Smart city yang diselenggarakan oleh
Kementerian. Ruang lingkup dari evaluasi yang
dilaksanakan adalah mencakup kondisi awal daerah,
aspek perencanaan smart city, aspek pelaksanaan
smart city, dan aspek dampak dari implementasi
smart city. Sebagai komplementer kegiatan evaluuasi,
pada saat kegiatan evaluasi, dapat dilakukan
konsultasi oleh para peserta kepada para
pendamping daerah.

I.6. Objek Evaluasi

Objek evaluasi adalah para Peserta Gerakan


Menuju 100 Smart city yang telah menyelesaikan
proses pendampingan dengan hasil yang sesuai
dengan kesepakatan di dalam MoU antara Kepala
Daerah dan Kementerian. Sehingga pelaksanaan
evaluasi dan konsultasi yang dilaksanakan di tahun
2018 adalah kepada kota dan kabupaten Peserta
Gerakan di tahun 2017 sesuai dengan kriteria
tersebut.

I.7. Tata Tertib Evaluasi

Dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi, terdapat


beberapa tata tertib yang harus dipatuhi oleh peserta,
yaitu:

10
1. Pihak yang mewakili Daerah Peserta dalam
pelaksanaan evaluasi sekurang-kurangnya adalah
setingkat Eselon III yang berasal dari Dinas
Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) dan/atau
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda);
2. Bagi Peserta yang mendapatkan kesempatan
memaparkan perkembangan implementasi smart
city kepada Forum Evaluasi dan Konsultasi Smart
city, wajib diwakili oleh sekurang-kurangnya
pejabat daerah setingkat Eselon II.
3. Daerah harus mengirimkan hasil isian formulir
Evaluasi Mandiri dan data-data pendukung lain
terkait evaluasi sebagaimana yang diminta oleh
Kementerian selambat-lambatnya 7 hari sebelum
dilaksanakan evaluasi oleh Tim Pendamping
Daerah;
4. Pada saat evaluasi, Peserta diberikan waktu
selama 15 menit untuk memaparkan
perkembangan implementasi smart city di
daerah, dan dilanjutkan dengan tanya jawab dan
wawancara dengan Tim Pembimbing Daerah;
5. Pemaparan daerah pada saat evaluasi sekurang-
kurangnya mencakup poin-poin berikut:

a. Tindak lanjut sinkronisasi masterplan smart


city dengan RPJMD;
b. Tindak lanjut penyusunan peraturan daerah
tentang smart city;

11
c. Tindak lanjut pelaksanaan program dan
kegiatan smart city sesuai dengan roadmap
yang telah disusun beserta pagu anggaran
indikatif-nya dan pagu anggaran definitif
untuk program di tahun berjalan;
d. Tindak lanjut pelaksanaan quick wins yang
dilakukan pada tahun sebelumnya dan pada
tahun berjalan;
e. Dokumentasi implementasi smart city yang
melibatkan multi stakeholders (masyarakat,
swasta, perguruan tinggi, pemerintah daerah);
f. Dokumentasi perubahan kondisi sebelum dan
sesudah implementasi smart city di daerah;
g. Rencana keberlanjutan program smart city di
daerah.

I.8. Sistematika Pedoman Evaluasi

Buku Pedoman Evaluasi dan Konsultasi Gerakan


Menuju 100 Smart city Nasional ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan memuat latar belakang,


Gerakan Menuju 100 Smart city, dasar
hukum, maksud dan tujuan, ruang lingkup,
objek evaluasi, dan sistematika panduan
evaluasi;
Bab II Metodologi memuat kerangka pikir
evaluasi, indikator, Pertanyaan Evaluasi
dan Penilaian Evaluasi;

12
Bab III Tahapan Evaluasi memuat persiapan
evaluasi, pelaksanaan evaluasi, dan
laporan hasil evaluasi;
Bab IV Jadwal Kegiatan menguraikan tahapan
kerja berdasarkan waktu tertentu;
Bab V Penutup merangkum seluruh isi bahasan
buku pedoman evaluasi.

13
Bab II

Metodologi

II.1. Kerangka Pikir

Proses evaluasi yang dilakukan dalam Gerakan


Menuju 100 Smart city disusun dengan menggunakan
pendekatan evaluasi berbasis hasil (result-based
evaluation) dimana pada evaluasi berbasis hasil
tersebut, evaluasi difokuskan terhadap pencapaian
hasil utama dan pokok dari pelaksanaan sebuah
program pembangunan dimana dalam panduan ini
adalah program smart city di daerah. Pendekatan
evaluasi berbasis hasil tidak dilakukan untuk
mengukur pencapaian kegiatan yang bersifat mikro,
seperti belanja barang atau aktivitas-aktivitas yang
bersifat rutin, melainkan berfokus pada pencapaian
program, rencana aksi dan roadmap yang telah
disepakati dalam Program Menuju 100 Smart city.

Di dalam pelaksanaannya, evaluasi di dalam


Gerakan Menuju 100 Smart city ini dilakukan terhadap
empat dimensi, yaitu:

1. Kondisi awal sebelum program smart city


(Baseline):

Baseline atau kondisi awal adalah kondisi


daerah Peserta sebelum dilaksanakannya

14
pendampingan oleh para Pembimbing. Pada
dasarnya, baseline adalah tolak ukur atas
perubahan yang terjadi dengan tergabungnya
daerah yang dievaluasi sebagai Peserta dari
Gerakan Menuju 100 Smart city. Evaluasi
terhadap baseline dilakukan sebagai rujukan bagi
evaluator dalam menilai capaian Output,
Outcome, dan impact dari implementasi smart
city serta perubahan yang terjadi sebelum dan
sesudah daerah yang dievaluasi mengikuti
Program Gerakan Menuju 100 Smart city.

2. Keluaran program smart city (output):

Output atau keluaran merupakan hasil


langsung dari proses Pendampingan yang
dilakukan kepada Peserta Gerakan. Evaluasi
terhadap Output dilakukan terhadap tiga elemen,
yaitu: kebijakan smart city, kelembagaan smart
city, dan anggaran smart city. Sehingga evaluasi
Output, dilakukan untuk mengukur capaian
keluaran dari pelaksanaan Gerakan Menuju 100
Smart city terhadap daerah Peserta.

Evaluasi Output dilakukan terhadap 3


elemen, yaitu:
1. Kebijakan;
2. Kelembagaan, dan
3. Anggaran;

15
3. Hasil program smart city (outcome):

Outcome atau hasil merupakan keluaran


lanjutan dari Gerakan Menuju 100 Smart city yang
dijalankan oleh Peserta di daerahnya. Evaluasi
terhadap Outcome dilakukan untuk melihat
adanya tindak lanjut dari Output (keluaran)
setelah selesainya proses pendampingan oleh
Kementerian.

Evaluasi terhadap Outcome dilakukan untuk


mengukur pelaksanaan implementasi smart city di
daerah. Terdapat 3 elemen di dalam evaluasi
terhadap Pelaksanaan smart city, yaitu : program
pembangunan smart city, pelaksanaan roadmap
smart city, dan pelaksanaan rencana aksi smart
city di daerah.

Evaluasi Outcome dilakukan terhadap


3 elemen, yaitu:
1. Program
2. Roadmap
3. Rencana Aksi

4. Dampak program smart city (Impact):

Evaluasi terhadap impact atau dampak


dilakukan untuk melihat adanya perubahan yang
nyata di tengah-tengah masyarakat dengan
adanya implementasi smart city di daerah peserta

16
serta menilai adanya kesinambungan dan
keberlanjutan dari program smart city di sana.

Evaluasi terhadap dampak dari implementasi


smart city di daerah dilakukan terhadap 3 elemen,
yaitu: perbaikan kondisi daerah, keterlibatan
masyarakat, dan keberlanjutan program smart
city.

Evaluasi Impact dilakukan terhadap 3


elemen, yaitu:
1. Perbaikan
2. Keterlibatan Masyarakat
3. Keberlanjutan

II.2. Indikator Evaluasi

Setiap elemen yang dievaluasi dari setiap dimensi


memiliki alat ukurnya masing-masing. Dalam
mengukur capaian elemen tersebut, terdapat
seperangkat indicator yang digunakan sebagai alat
ukur tersebut. Indikator penilaian dalam evaluasi
smart city pada setiap dimensi dan elemen dapat
dilihat pada Tabel 2.1.

17
Tabel 2.1. Dimensi, Elemen, dan Indikator Evaluasi Smart
city

Dimensi Baseline
Indikator 1 Ketersediaan Masterplan Smart
city
2 Keberadaan Dewan Smart city
3 Keberadaan Lembaga Pengelola
Smart city
4 Keberadaan Program Smart city
5 Ketersediaan Roadmap Smart city
6 Ketersediaan Rencana Aksi Smart
city
Dimensi Output
Elemen Kebijakan Smart city
Indikator 1 Ketersediaan Peraturan Smart city
2 Ketersediaan RPJMD Yang Sinkron
Dengan Masterplan Smart city
Elemen Kelembagaan Smart city
Indikator 1 Keberlangsungan Fungsi Dewan
Smart city
2 Keberlangsungan Fungsi Pelaksana
Smart city
3 Keterlibatan OPD dalam Program
Smart city
4 Keberlangsungan Fungsi Forum
Smart city Daerah

Elemen Anggaran Smart city


Indikator 1 Ketersediaan Anggaran dari APBD
untuk Program Smart city
2 Ketersediaan Anggaran dari
Sumber Pembiayaan Alternatif
untuk Program Smart city

18
Dimensi Outcome
Elemen Program
Indikator 1 Program Smart Governance di
tahun berjalan
2 Program Smart Branding di tahun
berjalan
3 Program Smart Economy di tahun
berjalan
4 Program Smart Living di tahun
berjalan
5 Program Smart Society di tahun
berjalan
6 Program Smart Environment di
tahun berjalan
Elemen Roadmap
Indikator 1 Pelaksanaan Roadmap Smart city
Elemen Rencana Aksi
Indikator 1 Pelaksanaan Rencana Aksi
Peningkatan Kapasitas SDM
2 Pelaksanaan Rencana Aksi
Pembangunan Infrastruktur
Pendukung Smart city
3 Pelaksanaan Rencana Aksi
Pengembangan Aplikasi
Pendukung Smart city
4 Pelaksanaan Rencana Aksi
Pengembangan Literasi Smart city
Dimensi Impact
Elemen Perbaikan
Indikator 1 Perubahan sebelum dan sesudah
implementasi smart city
Elemen Keterlibatan Masyarakat

19
Indikator 1 Peran serta masyarakat dalam
program smart city
Elemen Keberlanjutan
Indikator 1 Tindak lanjut quick wins tahun
sebelumnya
2 Pelaksanaan quick wins tahun
berjalan

II.3. Pertanyaan Evaluasi

Pertanyaan evaluasi, baik pada evaluasi mandiri


maupun evaluasi oleh tim panel dilakukan sesuai
dengan dimensi, elemen dan indikator evaluasi,
namun disusun dalam format yang berbeda.
Pertanyaan pada evaluasi mandiri bersifat terbuka,
dengan jawaban berupa uraian yang dilengkapi
dengan isian berupa data statistik terkait penerapan
smart city. Format pertanyaan evaluasi mandiri,
disajikan pada bagian Lampiran I.

Sedangkan pertanyaan pada evaluasi tim panel berupa


pertanyaan tertutup, dimana Pembimbing
memberikan penilaian dalam skala angka 1-4 sesuai
dengan interpretasi Pembimbing atas kondisi yang
disampaikan oleh Peserta. Pertanyaan dan tabel
evaluasi tim panel pada setiap dimensi disajikan pada
Lampiran II.

1. Evaluasi kondisi awal (Baseline)

Pertanyaan pada evaluasi baseline


menggambarkan kondisi sebelum pelaksanaan

20
Gerakan Menuju 100 Smart city oleh peserta.
Sehingga kondisi yang diisikan di dalam formulir
evaluasi baseline adalah kondisi pada saat daerah
yang dievaluasi belum melaksanakan proses
pendampingan yang dilakukan pada Gerakan
Menuju 100 Smart city. Pertanyaan-pertanyaan
pada evaluasi baseline adalah sebagai berikut:

 Apakah di daerah Anda sudah tersedia


Masterplan Smart city sebelum Daerah Anda
tergabung dalam Gerakan Menuju 100 Smart
city?

 Apakah di daerah Anda sudah tersedia Dewan


Smart city sebelum Daerah Anda tergabung
dalam Gerakan Menuju 100 Smart city?

 Apakah di daerah Anda sudah tersedia


Lembaga Pengelola Smart city sebelum
Daerah Anda tergabung dalam Gerakan
Menuju 100 Smart city?

 Apakah di daerah Anda sudah dilakukan


program smart city yang terdokumentasi
sebelum Daerah Anda tergabung dalam
Gerakan Menuju 100 Smart city?

 Apakah di daerah Anda sudah tersedia


roadmap smart city yang terdokumentasi
sebelum daerah Anda tergabung dalam
Gerakan Menuju 100 Smart city?

21
 Apakah di daerah Anda sudah tersedia
rencana aksi smart city yang terdokumentasi
sebelum Daerah Anda tergabung dalam
Gerakan Menuju 100 Smart city?

2. Evaluasi keluaran program smart city (output)

Pertanyaan pada evaluasi Output disusun untuk


melihat tindak lanjut pelaksanaan smart city
setelah proses pendampinigan dalam gerakan
selesai dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan pada
evaluasi Output adalah sebagai berikut:

1) Kebijakan Smart city

 Apakah regulasi berupa Peraturan Daerah


tentang smart city sudah tersedia setelah
Daerah Anda menjalani Program Gerakan
Menuju 100 Smart city?

 Apakah RPJMD di daerah Anda sudah sinkron


dengan masterplan smart city, baik dari sisi
program, strategi dan arah kebijakan, serta
indikasi anggaran?

2) Kelembagaan Smart city

 Apakah fungsi dewan smart city berjalan saat


ini?

 Apakah fungsi pelaksana smart city sudah


berjalan saat ini?

22
 Apakah OPD-OPD lain sudah terlibat secara
aktif dalam pelaksanaan smart city yang
dapat dilihat di dalam program dan kegiatan
di dalam Rencana Strategis (Renstras) setiap
OPD?

 Apakah Forum Smart city Daerah sudah


berjalan dan berkontribusi aktif dalam
pelaksanaan smart city di daerah?

3) Anggaran Smart city

 Apakah sudah tersedia anggaran


pembangunan smart city yang berasal dari
APBD yang cukup tahun ini?

 Apakah sudah tersedia anggaran


pembangunan smart city yang berasal dari
sumber pembiayaan alternatif tahun ini?

3. Evaluasi hasil program smart city (outcome)

Pertanyaan pada evaluasi Outcome disusun untuk


melihat perkembangan dari implementasi smart
city sebagaimana yang telah direncanakan di
dalam masterplan smart city. Pertanyaan-
pertanyaan pada evaluasi Outcome adalah
sebagai berikut:

1) Program

 Apakah program smart governance sudah


berjalan di tahun ini?

23
 Apakah program smart branding sudah
berjalan di tahun ini?

 Apakah program smart economy sudah


berjalan di tahun ini?

 Apakah program smart living sudah berjalan


di tahun ini?

 Apakah program smart society sudah berjalan


di tahun ini?

 Apakah program smart environment sudah


berjalan di tahun ini?

2) Roadmap

 Apakah pelaksanaan implementasi smart city


berjalan sesuai roadmap di dalam Masterplan
Smart city?

3) Rencana Aksi

 Apakah di dalam Rencana Kerja Pemerintah


Daerah (RKPD) tahun ini sudah terdapat
program dan kegiatan rencana aksi
pengembangan kapasitas SDM sesuai dengan
masterplan smart city?

 Apakah di dalam Rencana Kerja Pemerintah


Daerah (RKPD) tahun ini sudah terdapat
program dan kegiatan rencana aksi

24
pembangunan infrastruktur pendukung smart
city sesuai dengan masterplan smart city?

 Apakah di dalam Rencana Kerja Pemerintah


Daerah (RKPD) tahun ini sudah terdapat
program dan kegiatan rencana aksi
pengembangan aplikasi pendukung smart city
sesuai dengan masterplan smart city?

 Apakah di dalam Rencana Kerja Pemerintah


Daerah (RKPD) tahun ini sudah terdapat
program dan kegiatan rencana aksi
pengembangan literasi smart city sesuai
dengan masterplan smart city?

4. Evaluasi dampak program smart city (impact)

Pertanyaan pada evaluasi impact disusun untuk


melihat adanya keberlanjutan implementasi
smart city di daerah Peserta. Pertanyaan-
pertanyaan pada evaluasi impact adalah sebagai
berikut:

1) Perbaikan

 Apakah sejak dilaksanakannya smart city di


daerah Anda, sudah memberikan perbaikan
bagi pelaksanaan proses pembangunan dan
juga perbaikan di tengah-tengah masyarakat?

2) Keterlibatan Masyarakat

25
 Apakah masyarakat sudah ikut berperan serta
dalam pelaksanaan smart city di daerah
Anda?

3) Keberlanjutan

 Apakah program quick wins smart city tahun


lalu masih terus berjalan di tahun ini?

 Apakah ada program quick wins smart city


yang baru untuk tahun ini?

II.4. Penilaian Evaluasi

Penilaian dilakukan oleh pembimbing terhadap setiap


jawaban dari pertanyaan evaluasi yang diajukan.
Setiap pembimbing akan memberikan penilaian dalam
skala skor 1 sampai 4 sebagaimana dapat dilihat di
dalam formulir evaluasi pembimbing. Sedangkan
masing-masing dimensi memiliki pembobotan
sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Pembobotan Dimensi Evaluasi

Max
Dimensi/Elemen/Indikator Bobot Score
Score
Baseline 24 4% Jml
Score
1 Ketersediaan Masterplan 4
Smart city

26
2 Keberadaan Dewan 4
Smart city
3 Keberadaan Lembaga 4
Pengelola Smart city
4 Keberadaan Program 4
Smart city
5 Ketersediaan Roadmap 4
Smart city
6 Ketersediaan Rencana 4
Aksi Smart city
Output 32 32% Jml
Score
Kebijakan Smart city 8
1 Ketersediaan Peraturan 4
Smart city
2 Ketersediaan RPJMD 4
Yang Sinkron Dengan
Masterplan Smart city
Kelembagaan Smart city 16
1 Keberlangsungan Fungsi 4
Dewan Smart city
2 Keberlangsungan Fungsi 4
Pelaksana Smart city
3 Keterlibatan OPD dalam 4
Program Smart city
4 Keberlangsungan Fungsi 4
Forum Smart city Daerah
Anggaran Smart city 8
1 Ketersediaan Anggaran 4
dari APBD untuk Program
Smart city
2 Ketersediaan Anggaran 4
dari Sumber Pembiayaan

27
Alternatif untuk Program
Smart city
Outcome 44 32% Jml
Score
Program 24
1 Program Smart 4
Governance di tahun
berjalan
2 Program Smart Branding 4
di tahun berjalan
3 Program Smart Economy 4
di tahun berjalan
4 Program Smart Living di 4
tahun berjalan
5 Program Smart Society di 4
tahun berjalan
6 Program Smart 4
Environment di tahun
berjalan
Roadmap 4
1 Pelaksanaan Roadmap 4
Smart city
Rencana Aksi 16
1 Pelaksanaan Rencana 4
Aksi Peningkatan
Kapasitas SDM
2 Pelaksanaan Rencana 4
Aksi Pembangunan
Infrastruktur Pendukung
Smart city
3 Pelaksanaan Rencana 4
Aksi Pengembangan
Aplikasi Pendukung
Smart city

28
4 Pelaksanaan Rencana 4
Aksi Pengembangan
Literasi Smart city
Impact 16 32% Jml
Score
Perbaikan 4
1 Perubahan sebelum dan 4
sesudah implementasi
Smart city
Keterlibatan Masyarakat 4
1 Peran serta masyarakat 4
dalam program Smart
city
Keberlanjutan 8
1 Tindak lanjut quick wins 4
tahun sebelumnya
2 Pelaksanaan quick wins 4
tahun berjalan

Dari hasil penilaian oleh para pembimbing, kemudian


dilakukan pemeringkatan peserta berdasarkan hasil
evaluasi. Pemeringkatan tersebut dilakukan
berdasarkan skor akhir yang dihitung sebagai berikut:

𝐽𝑚𝑙 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 = ∑ ( ) × 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑀𝑎𝑥 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖

Berdasarkan nilai evaluasi diatas, kemudian dilakukan


pemeringkatan Daerah Peserta evaluasi dalam rating
A, B, C, D dengan pembagian rating. Rating tersebut
dapat dilihat pda Tabel 2.3.

29
Tabel 2.3. Pembagian Rating Hasil Evaluasi

Rentang Nilai Rating


85 – 100 A
72,5 – 84.99 B
50 – 72,49 C
25 – 49,99 D

30
Bab III

Tahapan Evaluasi

Program evaluasi smart city akan dilakukan melalui 3


(tiga) tahapan. Tahap pertama persiapan evaluasi, tahap
kedua pelaksanaan evaluasi dan tahap ketiga laporan
hasil evaluasi. Untuk program evaluasi smart city tahun
2018 dilaksanakan secara serial kepada 24 (dua puluh
empat) kota dan kabupaten peserta pendampingan
penyusunan Masterplan Smart city pada tahun 2017 dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Program evaluasi tahun 2018 dilakukan pada bulan


Mei hingga Desember 2018. Adapun program evaluasi
smart city terhadap 50 (lima puluh) daerah yang
didampingi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemkominfo) pada tahun 2018 akan dilaksanakan pada
tahun 2019.

3.1. Persiapan Evaluasi

Persiapan evaluasi smart city dilakukan oleh


Kementerian Kominfo maupun pemerintah kota dan
kabupaten yang terlibat dalam Gerakan 100 Smart city.
Tujuannya agar baik Kemkominfo maupun pemerintah
daerah dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya

31
agar pelaksanaan program evaluasi meraih hasil yang
optimal. Rangkaian kegiatan persiapan evaluasi smart city
adalah sebagai berikut:

1. Rapat Persiapan Evaluasi


Rapat persiapan evaluasi dilakukan oleh tim
Kemkominfo bersama tim pendamping Gerakan
Menuju 100 Smart city dan tim penyusun Pedoman
Evaluasi Smart city. Tujuan dari rapat ini adalah untuk
melakukan penyamaan persepsi terhadap kerangka
kerja evaluasi, metode evaluasi, dan alat ukur
evaluasi smart city. Dalam rapat persiapan evaluasi
para peserta rapat memberikan masukan dan saran-
saran terkait dengan program evaluasi smart city
maupun optimalisasi Gerakan 100 Smart city di
Indonesia.

2. Menyusun Kerangka Kerja, Metode, dan Alat Ukur


Evaluasi
Berdasarkan masukan dari anggota tim pendamping
Gerakan Menuju 100 Smart city serta masukan dari
Kemkominfo, kemudian dilakukan penyusunan dan
finalisasi kerangka kerja, metode, dan alat ukur
evaluasi. Model evaluasi yang dimaksud dilakukan
untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan
sumber daya yang wajar. Evaluasi dilakukan dengan
pendekatan pengisian formulir secara mandiri (self-
evaluation) yang dilanjutkan dengan evaluasi oleh tim
panel (panel-evaluation) dan dilakukan sebanyak 3
(tiga) kali dalam satu tahun. Evaluasi secara

32
menyeluruh dilakukan terhadap masukan (input),
keluaran (Output), hasil (Outcome), dan dampak
(impact) pelaksanaan masterplan Smart city di setiap
kota dan kabupaten.

3. Menyusun Buku Panduan Evaluasi


Buku pedoman evaluasi smart city disusun untuk
memberikan panduan bagi Kemkominfo, tim evaluasi,
pemerintah kota dan kabupaten peserta Gerakan 100
Smart city dalam melakukan penilaian implementasi
masterplan smart city. Buku panduan ini mencakup
berbagai panduan evaluasi mulai dari kerangka pikir,
metode evaluasi, indikator evaluasi, hingga tata cara
evaluasi. Tersusunnya buku panduan ini akan
membantu tim evaluator maupun pemerintah daerah
dalam melakukan monitoring dan evaluasi kinerja
daerah dalam melaksanakan program pembangunan
berbasis smart city.

4. Melakukan Sosialisasi Program Evaluasi


Sosialisasi program evaluasi smart city dilakukan
kepada kota dan kabupaten yang telah
menyelesaikan Masterplan Smart city berdasarkan
Buku Panduan Masterplan Smart city dari
Kemkominfo. Untuk program evaluasi smart city
tahun 2018 dilakukan kepada 24 kota dan kabupaten
yang telah berhasil menyusun masterplan smart city
melalui program pendampingan Gerakan Menuju 100
Smart city Kemkominfo tahun 2017. Program
sosialisasi bertujuan untuk memastikan bahwa
pemerintah daerah dan tim evaluasi mengetahui dan

33
memahami mekanisme dan proses evaluasi smart city
yang telah ditetapkan dan ditulis dalam buku
Pedoman Evalusi Smart city.

5. Distribusi Buku Panduan Evaluasi dan Alat Ukur


Sebelum program evaluasi smart city dilaksanakan,
tim evaluator maupun pemerintah daerah
penyelenggara pembangunan smart city terlebih
dahulu akan menerima buku panduan evaluasi serta
alat ukur berupa kuesioner atau formulir yang harus
di isi secara mandiri (self-evaluation). Selanjutnya
berdasarkan hasil pengisian kuesioner atau formulir
evaluasi oleh pemerintah daerah tersebut akan
menjadi dasar bagi tim evaluator untuk melakukan
penilaian lebih lanjut dalam sebuah forum penilaian
yang dihadiri oleh pemerintah daerah yang diwakili
oleh Ketua Dewan Smart city dan Ketua Harian Tim
Pelaksana Smart city atau minimal dihadiri oleh
Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Kominfo masing-
masing daerah dihadapan tim panel evaluasi smart
city Kemkominfo. Buku panduan evaluasi dan alat
ukur evaluasi didistribusikan dalam format digital dan
atau cetak 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan
evaluasi secara panel.

3.2. Pelaksanaan Evaluasi

Evaluasi terhadap akselerasi implementasi


masterplan smart city dilakukan sebanyak 3 (kali) dalam 1
(satu) tahun. Untuk tahun 2018 evaluasi dilakukan pada
bulan Mei hingga Desember 2018. Setiap tahapan evaluasi

34
akan diikuti oleh seluruh kota dan kabupaten peserta
Gerakan 100 Smart city yang telah menyelesaikan
masterplan smart city. Waktu pelaksanaan pada masing-
masing tahapan evaluasi ditentukan terpisah secara teknis
oleh Kemkominfo.

Dalam pelaksanaannya, proses evaluasi dilakukan


dalam dua tahapan. Tahapan pertama dalam proses
evaluasi mandiri yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
dengan pendekatan self-evaluation. Tahapan kedua
dilakukan dengan menggunakan pendekatan evaluasi oleh
Pembimbing Gerakan Menuju 100 Smart city.

Tabel 3.1. Tahapan Pelaksanaan Evaluasi Smart city

Metode
Tahapan Kegiatan Output Peserta
Evaluasi

Tahap I Penilaian  Pengumpulan  Data Seluruh kota


Mandiri data  Narasi dan
(Self-  Pengisian penjelasan kabupaten
evaluation) formulir  Lampiran peserta
evaluasi data dan Gerakan 100
Tahap I dokumen Smart city
pendukung yang telah
menyelesaikan
Penilaian  Presentasi  Hasil masterplan
Panel  Tanya Jawab penilaian smart city
(Panel-  Konsultasi  Rekomendasi
evaluation) Tahap I perbaikan
Tahap I
Tahap II Penilaian  Pengumpulan  Data Seluruh kota
Mandiri data  Narasi dan
(Self-  Pengisian penjelasan kabupaten
evaluation) formulir  Lampiran peserta
evaluasi data dan Gerakan 100
Tahap II dokumen Smart city
pendukung yang telah

35
menyelesaikan
Penilaian  Presentasi  Hasil
masterplan
Panel  Tanya Jawab penilaian smart city
(Panel-  Konsultasi  Rekomendasi
evaluation) Tahap II perbaikan
Tahap II
Tahap III
Penilaian  Pengumpulan  Data Seluruh kota
Mandiri data  Narasi dan
(Self-  Pengisian penjelasan kabupaten
evaluation) formulir  Lampiran peserta
evaluasi data dan Gerakan 100
Tahap III dokumen Smart city
pendukung yang telah
menyelesaikan
Penilaian  Presentasi  Hasil masterplan
Panel  Tanya Jawab penilaian smart city
(Panel-  Konsultasi  Rekomendasi
evaluation) Tahap III perbaikan
Tahap III

1. Evaluasi Mandiri (Self-evaluation)

Penilaian secara mandiri (self-evaluation) dilakukan


dalam jangka waktu paling tidak sekitar 1 (satu) bulan
sebelum pelaksanaan penilaian dengan tim panel (panel-
evaluation) dari Kemkominfo. Penilaian mandiri dilakukan
dengan mengisi formulir penilaian yang dipersiapkan oleh
Kemkominfo secara digital selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum pelaksanaan penilaian oleh tim panel
(panel-evaluation). Dalam self-evaluation ini setiap
daerah harus mengisi formulir penilaian secara lengkap
dengan melampirkan data atau informasi dan dokumen
pendukung secara digital dan cetak sebagai berikut:

36
1. Masterplan smart city
Masterplan versi terakhir yang menjadi dasar
penerbitan peraturan daerah atau peraturan
kepala daerah (Perwal/Perbup) pelaksanaan smart
city.

2. RPJMD
RPJMD sebagai pijakan atau dasar pelaksanaan
pembangunan smart city di daerah. Apabila belum
ada elemen smart city di dalam RPJMD, maka kota
dan kabupaten yang dievaluasi harus melampirkan
“usulan draft revisi RPJMD” yang diusulkan dalam
perubahan RPJMD. Baik karena memang belum
tercakupnya pembangunan smart city dalam
RPJMD yang disusun sebelumnya atau karena
masa transisi kepala daerah.

3. Perda/Perkada smart city


Peraturan daerah atau peraturan wali kota atau
peraturan bupati terkait implementasi
pembangunan smart city yang mengacu pada
masterplan smart city yang telah disusun
sebelumnya. Perda/perkada ini dimaksudkan
untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan
pembangunan smart city di daerah berdasarkan
peta jalan (road map) yang telah disusun
sebelumnya. Apabila suatu daerah belum memiliki
perda/perkada smart city karena sesuatu dan lain
hal, maka daerah tersebut harus melampirkan
draft peraturan daerah/peraturan kepala daerah

37
yang sedang diusulkan untuk dibahas dan
ditetapkan.

4. Anggaran pembangunan smart city


Lampiran postur anggaran pembangunan untuk
melakukan eksekusi dan implementasi masterplan
smart city.

5. Laporan singkat pelaksanaan program


pembangunan smart city
Laporan singkat dalam format power point atau
dokumen terkait dengan rencana program
maupun implementasi pembangunan smart city
yang sudah dan pasti akan dijalankan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan roadmap pada
masterplan yang telah disusun sebelumnya.

6. Data, dokumentasi (foto, video dll.), dan informasi


pendukung lainnya terkait pelaksanaan program
pembangunan smart city.

2. Penilaian Tim Panel (Panel-evaluation)

Evaluasi tim panel atau panel-evaluation dilakukan


oleh Tim Pembimbing Gerakan Menuju 100 Smart city
yang ditunjuk oleh Kemkominfo yang bertindak sebagai
evaluator pada kota-kota yang telah ditentukan. Setiap
tahapan evaluasi smart city oleh tim panel Kemkominfo
dilakukan secara terpusat di satu tempat. Setiap daerah
akan dievaluasi oleh tim panel evaluator yang ditunjuk
oleh Kemkominfo. Evaluasi oleh tim panel dilakukan

38
sekitar 60 (enam puluh) menit untuk setiap daerah. Proses
evaluasi meliputi sebagai berikut:

1. Presentasi
Paparan kepada tim panel penilai selama sekitar
15 menit mengenai perkembangan pelaksanaan
pembangunan smart city pada masing-masing
daerah yang setidaknya meliputi:

a. Kondisi awal daerah sebelum


melaksanakan pembangunan smart city
b. Dukungan perda/perkada tentang
roadmap pelaksanaan pembangunan
smart city dan keberadaan aspek smart
city dalam RPJMD
c. Peta jalan (roadmap) rencana aksi
program pembangunan smart city
d. Komitmen anggaran pembangunan smart
city
e. Program pembangunan smart city yang
telah dan akan di jalankan pada tahun
2018 dan 2019
f. Keterlibatan masyarakat dalam
pembangunan smart city
g. Wujud/hasil nyata pembangunan smart
city
h. Dampak pembangunan smart city pada
perbaikan birokrasi, pelayanan publik dan
peningkatan kualitas hidup masyarakat.

2. Tanya Jawab

39
Tanya jawab sekitar 30 menit antara tim daerah
dan panel tim penilai dari Kemkominfo. Materi
tanya-jawab meliputi:

 Materi yang dipresentasikan oleh daerah


 Hasil pengisian formulir evaluasi pada fase
self-evaluation
 Indikator evaluasi smart city
 Hal-hal lain yang relevan untuk
mempertajam hasil evaluasi.
3. Konsultasi
Selain evaluasi, forum evaluasi juga memberikan
kesempatan kepada daerah untuk berkonsultasi
kepada tim panel Kemkominfo untuk melakukan
perbaikan rencana aksi pembangunan smart city.
Sebaliknya, tim panel evaluasi juga dapat
memberikan masukan dan rekomendasi perbaikan
rencana aksi pembangunan smart city atau dalam
menyikapi masalah dan kendala yang dihadapi
daerah dalam implementasi peta jalan
pembangunan smart city yang tercantum dalam
masterplan smart city yang telah disusun pada
tahun sebelumnya ataupun dalam rangka
perbaikan dan penyempurnaan pembangunan
smart city di daerah.

3.3. Laporan Hasil Evaluasi

Setelah rangkaian evaluasi smart city dilakukan baik


dengan metode penilaian mandiri (self-evaluation) dan
penilaian oleh tim panel evaluator (panel-evaluation),
40
rangkuman hasil evaluasi akan diserahkan kepada daerah
sebagai bahan masukan perbaikan dan penyempurnaan
rencana aksi pembangunan smart city. Rangkuman hasil
evaluasi tersebut meliputi:

1. Rekapitulasi indeks kinerja pelaksanaan smart city


2. Rangkuman evaluasi deskriptif pelaksanaan smart
city
3. Rekomendasi perbaikan dan penyempurnaan
rencana aksi pembangunan smart city
4. Catatan khusus lainnya dari tim panel evaluator
smart city Kemkominfo.
Laporan kinerja smart city tersebut diharapkan dapat
membantu pemerintah daerah dalam melakukan
monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan smart city
di daerah. Selanjutnya berdasarkan evaluasi kinerja ini,
setiap kota dan kabupaten yang melakukan pembangunan
berbasis smart city terutama yang tergabung dalam
Gerakan 100 Smart city akan melakukan perbaikan
rencana aksi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Beberapa indikator kinerja utama pelaksanaan smart city
meliputi:

a. RPJMD yang telah mengakomodasi pembangunan


smart city
b. Perda/perkada tentang roadmap pelaksanaan
pembangunan smart city yang efektif untuk
mendukung implementasi pembangunan smart
city

41
c. Peta jalan (roadmap) rencana aksi program
pembangunan smart city yang sejalan dengan
RPJMD
d. Komitmen anggaran pembangunan smart city
e. Pelaksanaan pembangunan smart city
f. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan
smart city
g. Wujud/hasil nyata pembangunan smart city
h. Dampak pembangunan smart city terhadap
birokrasi, pelayanan publik, dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat.

Program monitoring dan evaluasi smart city merupakan


bagian yang sangat penting untuk menjamin
kelangsungan (sustainability) program pembangunan
smart city di Indonesia. Program Gerakan 100 Smart city
yang diinisiasi oleh Kemkominfo dan melibatkan
kementerian lain seperti Kementerian Dalam Negeri,
Kemenpan-RB, Kemenkeu, Kantor Staf Kepresidenan
(KSP), serta lembaga-lembaga lain termasuk institusi
perguruan tinggi, asosiasi konsultan TIK, konsultan smart
city, media dan praktisi smart city ini diharapkan tidak
hanya berhenti dalam penyusunan masterplan namun
juga dipastikan akan terus bergulir secara efektif dan
memiliki dampak yang nyata bagi masyarakat.

42
Bab IV

Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan evaluasi smart city perlu dilakukan


secara rutin dan berkelanjutan baik oleh pemerintah
daerah sendiri maupun oleh lembaga pemerintah pusat.
Program evaluasi dan monitoring oleh pemerintah daerah
diharapkan dilakukan dengan melibatkan Dewan Smart
city Daerah yang jadwal pelaksanaannya menyesuaikan
dengan kesiapan dan kegiatan di daerah. Sedangkan
jadwal program evaluasi smart city oleh pemerintah pusat
dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemkominfo) pada tahun berikutnya setelah masterplan
smart city berhasil disusun dengan bimbingan tim
pendamping dari Kemkominfo.

Pelaksanaan program evaluasi tahun 2018 ditujukan


kepada seluruh kota dan kabupaten atau 24 daerah yang
di dampingi oleh Kominfo dalam penyusunan masterplan
dan quick-wins Gerakan 100 Menuju Smart City tahun
2017. Rangkaian program evaluasi smart city tahun 2018
dilaksanakan mulai bulan April hingga Desember 2018
dengan jadwal yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.

43
Tabel 4.1: Jadwal Kegiatan Program Evaluasi Smart City
2018
BULAN*
KEGIATAN
Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
PERSIAPAN
 Rapat persiapan
evaluasi
 Menyusun
kerangka kerja,
metode, dan
alat Ukur
evaluasi
 Menyusun buku
panduan
Evaluasi
 Melakukan
sosialisasi
program
evaluasi
 Distribusi buku
panduan
evaluasi dan
alat ukur

EVALUASI TAHAP
I
 Penilaian
mandiri (self-
evaluation)
 Penilaian tim
panel (panel-
evaluation)
EVALUASI TAHAP
II
 Penilaian
mandiri (self-
evaluation)
 Penilaian tim
panel (panel-
evaluation)
EVALUASI TAHAP
III

44
 Penilaian
mandiri (self-
evaluation)
 Penilaian tim
panel (panel-
evaluation)

*). Waktu lebih mendetail akan ditentukan kemudian oleh Kemenkominfo.

Pada sesi evaluasi oleh tim panel (panel-evaluation) yang


dipusatkan di satu tempat yang ditentukan oleh
Kemkominfo, kegiatan assessment dilakukan dengan
jadwal dan susunan acara sebagai berikut:

Tabel 3: Jadwal Program Evaluasi Tim Panel


(Panel-evaluation) Smart City 2018
HARI/
AGENDA KETERANGAN
WAKTU

Hari 1

Pkl. 08.00 Pemaparan Pembangunan Smart  Merupakan sesi


s/d 12.00 city Daerah sharing yang
dihadiri oleh
Sesi 1 (60 menit): 4 daerah seluruh daerah
dalam undangan
Sesi 2 (60 menit): 4 daerah  Pemilihan daerah
ditentukan secara
teknis oleh
Kemkominfo

Pkl. 12.00 Istirahat -


s/d 13.00

Pkl. 13.00 Panel-assesment: 12 Daerah @ 1  Bersama Tim Panel


s/d 17.00 jam Evaluator
 Pemilihan daerah
ditentukan secara

45
teknis oleh
Kemkominfo

Hari 2

Pkl. 08.00 Panel-assesment 2: 12 Daerah @ 1  Bersama Tim Panel


s/d 12.00 jam Evaluator
 Pemilihan daerah
ditentukan secara
teknis oleh
Kemkominfo

Pkl. 13.00 Penyusunan Laporan dan Rapat bersama Tim


s/d 17.00 rekapitulasi hasil evaluasi Evaluator

17.00 Selesai

46
Bab V

Penutup

Buku panduan evaluasi dan konsultasi ini merupakan


pedoman bagi para pemangku kepentingan yang
ditujukan untuk mengukur pelaksanaan Gerakan Menuju
100 Smart city Nasional di Indonesia. Panduan ini disusun
berdasarkan masukan dari berbagai pihak yang memiliki
pengalaman dan keterlibatan yang mendalam dalam
proses penyusunan kebijakan dan pemantauan program
pembangunan berbasis ICT di tingkat kementerian dan
lembaga maupun di daerah. Dalam penyusunannya, buku
panduan ini juga memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Evaluasi Gerakan Menuju 100 Smart city Nasional


menggunakan metode pengukuran yang dilaksanakan
dengan pendekatan self-evaluation dan panel-evaluation.
Secara teknis dua pendekatan tersebut melibatkan
aktivitas pengkajian dokumen masterplan smart city
daerah, formulir isian, wawancara, presentasi, dan jika
perlu observasi lapangan. Oleh karena itu kesuksesan
proses evaluasi dan konsultasi yang dilakukan sangat
bergantung kepada kejujuran dan ketelitian pihak penguji
maupun teruji dalam memberikan informasi yang aktual,
akurat, dan benar.

47
Tentunya pedoman evaluasi dan konsultasi ini
ditetapkan agar terdapat standar dan kesepahaman
antara pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan
kegiatan evaluasi dan konsultasi Gerakan Menuju 100
Smart city sehingga segala hambatan yang muncul dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk melakukan
perbaikan di masa mendatang.

Dalam pelaksanaannya, Pedoman Evaluasi Smart city


ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem
informasi atau alat bantu elekronik yang akan diatur
kemudian oleh Kementerian. Masukan dan pertanyaan
atas Pedoman Evaluasi Smart city ini dapat disampaikan
kepada:

Direktorat E-Government
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
Jl. Medan Merdeka Barat No. 9. Jakarta Pusat. 10110
Telp/Fax: 021-3849366

48
Lampiran I: Formulir Evaluasi Mandiri
(Self-evaluation)

49
1. Evaluasi Kondisi Awal Sebelum Program Smart
City (Baseline)
Dimensi: Baseline
Indikator: 1
Pertanyaan:
Apakah di daerah Anda sudah tersedia
Masterplan Smart city sebelum Daerah Anda
tergabung dalam Gerakan Menuju 100 Smart
city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

50
Dimensi: Baseline
Indikator: 2
Pertanyaan:
Apakah di daerah Anda sudah tersedia Dewan
Smart city sebelum Daerah Anda tergabung
dalam Gerakan Menuju 100 Smart city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

51
Dimensi: Baseline
Indikator: 3
Pertanyaan:
Apakah di daerah Anda sudah tersedia Lembaga
Pengelola Smart city sebelum Daerah Anda
tergabung dalam Gerakan Menuju 100 Smart
city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

52
Dimensi: Baseline
Indikator: 4
Pertanyaan:
Apakah di daerah Anda sudah dilakukan
program smart city yang terdokumentasi
sebelum Daerah Anda tergabung dalam
Gerakan Menuju 100 Smart city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

53
Dimensi: Baseline
Indikator: 5
Pertanyaan:
Apakah di daerah Anda sudah tersedia roadmap
smart city yang terdokumentasi sebelum Daerah
Anda tergabung dalam Gerakan Menuju 100
Smart city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

54
Dimensi: Baseline
Indikator: 6
Pertanyaan:
Apakah di daerah Anda sudah tersedia rencana
aksi smart city yang terdokumentasi sebelum
Daerah Anda tergabung dalam Gerakan Menuju
100 Smart city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

55
2. Evaluasi Keluaran Program Smart City (Output)
Dimensi: Output
Elemen: Kebijakan
Indikator: 1
Pertanyaan:
Apakah regulasi berupa Peraturan Daerah
tentang smart city sudah tersedia setelah
Daerah Anda menjalani Program Gerakan
Menuju 100 Smart city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

56
Dimensi: Output
Elemen: Kebijakan
Indikator: 2
Pertanyaan:
Apakah RPJMD di daerah Anda sudah sinkron
dengan Masterplan Smart city, baik dari sisi
program, strategi dan arah kebijakan, serta
indikasi anggaran?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

57
Dimensi: Output
Elemen: Kelembagaan
Indikator: 1
Pertanyaan:
Apakah fungsi Dewan Smart city berjalan saat
ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

58
Dimensi: Output
Elemen: Kelembagaan
Indikator: 2
Pertanyaan:
Apakah fungsi Pelaksana Smart city sudah
berjalan saat ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

59
Dimensi: Output
Elemen: Kelembagaan
Indikator: 3
Pertanyaan:
Apakah OPD-OPD lain sudah terlibat secara aktif
dalam pelaksanaan smart city yang dapat dilihat
di dalam program dan kegiatan di dalam
Rencana Strategis (Renstras) setiap OPD?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

60
Dimensi: Output
Elemen: Kelembagaan
Indikator: 4
Pertanyaan:
Apakah Forum Smart city Daerah sudah berjalan
dan berkontribusi aktif dalam pelaksanaan
smart city di daerah?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

61
Dimensi: Output
Elemen: Anggaran
Indikator: 1
Pertanyaan:
Apakah sudah tersedia anggaran pembangunan
smart city yang berasal dari APBD yang cukup
tahun ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

62
Dimensi: Output
Elemen: Anggaran
Indikator: 2
Pertanyaan:
Apakah sudah tersedia anggaran pembangunan
smart city yang berasal dari sumber
pembiayaan alternatif tahun ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

63
3. Evaluasi Hasil Program Smart City (Outcome)
Dimensi: Outcome
Elemen: Program
Indikator: 1
Pertanyaan:
Apakah program smart governance sudah
berjalan di tahun ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

64
Dimensi: Outcome
Elemen: Program
Indikator: 2
Pertanyaan:
Apakah program smart branding sudah berjalan
di tahun ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

65
Dimensi: Outcome
Elemen: Program
Indikator: 3
Pertanyaan:
Apakah program smart economy sudah berjalan
di tahun ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

66
Dimensi: Outcome
Elemen: Program
Indikator: 4
Pertanyaan:
Apakah program smart living sudah berjalan di
tahun ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

67
Dimensi: Outcome
Elemen: Program
Indikator: 5
Pertanyaan:
Apakah program smart society sudah berjalan di
tahun ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

68
Dimensi: Outcome
Elemen: Program
Indikator: 6
Pertanyaan:
Apakah program smart environment sudah
berjalan di tahun ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

69
Dimensi: Outcome
Elemen: Roadmap
Indikator: 1
Pertanyaan:
Apakah pelaksanaan implementasi smart city
berjalan sesuai roadmap di dalam Masterplan
Smart city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

70
Dimensi: Outcome
Elemen: Rencana Aksi
Indikator: 1
Pertanyaan:
Apakah di dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) tahun ini sudah terdapat
program dan kegiatan rencana aksi
pengembangan kapasitas SDM sesuai dengan
Masterplan Smart city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

71
Dimensi: Outcome
Elemen: Rencana Aksi
Indikator: 2
Pertanyaan:
Apakah di dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) tahun ini sudah terdapat
program dan kegiatan rencana aksi
pembangunan infrastruktur pendukung smart
city sesuai dengan Masterplan Smart city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

72
Dimensi: Outcome
Elemen: Rencana Aksi
Indikator: 3
Pertanyaan:
Apakah di dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) tahun ini sudah terdapat
program dan kegiatan rencana aksi
pengembangan aplikasi pendukung smart city
sesuai dengan Masterplan Smart city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

73
Dimensi: Outcome
Elemen: Rencana Aksi
Indikator: 4
Pertanyaan:
Apakah di dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) tahun ini sudah terdapat
program dan kegiatan rencana aksi
pengembangan literasi smart city sesuai dengan
Masterplan Smart city?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

74
4. Evaluasi Dampak Program Smart City (Impact)
Dimensi: Impact
Elemen: Perbaikan
Indikator: 1
Pertanyaan:
Apakah sejak dilaksanakannya smart city di
daerah Anda, sudah memberikan perbaikan bagi
pelaksanaan proses pembangunan dan juga
perbaikan di tengah-tengah masyarakat?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

75
Dimensi: Impact
Elemen: Keterlibatan Masyarakat
Indikator: 1
Pertanyaan:
Apakah masyarakat sudah ikut berperan serta
dalam pelaksanaan smart city di daerah Anda?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

76
Dimensi: Impact
Elemen: Keberlanjutan
Indikator: 1
Pertanyaan:
Apakah program quick wins smart city tahun lalu
masih terus berjalan di tahun ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

77
Dimensi: Impact
Elemen: Keberlanjutan
Indikator: 2
Pertanyaan:
Apakah ada program quick wins smart city yang
baru untuk tahun ini?
Uraian Jawaban:

Dokumentasi Pendukung:
(foto, kliping berita, screenshot tampilan layar,
dll)

78
Lampiran II: Formulir Evaluasi Tim Panel
(Panel-evaluation)

79
1. Evaluasi Kondisi Awal Sebelum Smart City
(Baseline)

Dimensi Baseline
Indikator 1 Ketersediaan Masterplan
Smart city
Pertanyaan Apakah di daerah Anda sudah
tersedia Masterplan Smart city
sebelum Daerah Anda tergabung
dalam Gerakan Menuju 100
Smart city?
Nilai
Skor 1 Tidak Ada
Ada, namun
2 Tidak
Dilaksanakan
Ada, dan
3 dilaksanakan
sebagian
Ada, dan
dilaksanakan
4
dengan
konsisten
Catatan Evaluator:

80
Dimensi Baseline
Indikator 2 Keberadaan Dewan Smart
city
Pertanyaan Apakah di daerah Anda sudah
tersedia Dewan Smart city
sebelum Daerah Anda tergabung
dalam Gerakan Menuju 100
Smart city?
Nilai
Skor 1 Tidak Ada
Ada, namun
2
tidak aktif
Ada, dan
berjalan
3
walaupun tidak
sering
Ada, dan
4 berjalan dengan
aktif
Catatan Evaluator:

81
Dimensi Baseline
Indikator 3 Keberadaan Lembaga
Pengelola Smart city
Pertanyaa Apakah di daerah Anda sudah
n tersedia Lembaga Pengelola
Smart city sebelum Daerah Anda
tergabung dalam Gerakan Menuju
100 Smart city?
Nilai
Skor 1 Tidak Ada
Ada, namun tidak
2
berjalan
Ada, dan berjalan
3 walaupun tidak
efektif
Ada, dan berjalan
4
dengan efektif
Catatan Evaluator:

82
Dimensi Baseline
Indikator 4 Keberadaan Program Smart
city
Pertanyaa Apakah di daerah Anda sudah
n dilakukan program smart city
yang terdokumentasi sebelum
Daerah Anda tergabung dalam
Gerakan Menuju 100 Smart city?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2
belum efektif
Sudah, sudah
efektif namun
3 tidak
berkesinambung
an
Sudah, sudah
efektif dan
4
berkesinambung
an
Catatan Evaluator:

83
Dimensi Baseline
Indikator 5 Ketersediaan Roadmap
Smart city
Pertanyaan Apakah di daerah Anda sudah
tersedia roadmap smart city
yang terdokumentasi sebelum
Daerah Anda tergabung dalam
Gerakan Menuju 100 Smart city?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum dijalankan
secara konsisten
Ada, sudah
konsisten namun
3
tidak
berkesinambungan
Ada, sudah
4 konsisten dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

84
Dimensi Baseline
Indikator 6 Ketersediaan Rencana Aksi
Smart city
Pertanyaan Apakah di daerah Anda sudah
tersedia rencana aksi smart city
yang terdokumentasi sebelum
Daerah Anda tergabung dalam
Gerakan Menuju 100 Smart city?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum dijalanakan
secara efektif
Ada, sudah efektif
3 namun tidak
berkesinambungan
Ada, sudah efektif
4 dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

85
2. Evaluasi Keluaran Program Smart City (Output)

Dimensi Output
Elemen Kebijakan Smart city
Indikator 1 Ketersediaan Peraturan
Smart city
Pertanyaan Apakah regulasi berupa
Peraturan Daerah tentang smart
city sudah tersedia setelah
Daerah Anda menjalani Program
Gerakan Menuju 100 Smart city?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum
dijalankan
Sudah, sudah
dijalankan
3 namun belum
masih bersifat
voluntary
Sudah, sudah
berjalan dan
4
sudah menjadi
mandatory
Catatan Evaluator:

86
Dimensi Output
Elemen Kebijakan Smart city
Indikator 2 Ketersediaan RPJMD Yang
Sinkron Dengan Masterplan
Smart city
Pertanyaan Apakah RPJMD di daerah Anda
sudah sinkron dengan
Masterplan Smart city, baik dari
sisi program, strategi dan arah
kebijakan, serta indikasi
anggaran?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2
hanya sebagian
Sudah, sudah
secara
keseluruhan
3
namun belum
dilaksanakan
secara konsisten
Sudah, sudah
secara
keseluruhan dan
4
sudah
dilaksanakan
secara konsisten
Catatan Evaluator:

87
Dimensi Output
Elemen Kelembagaan Smart city
Indikator 1 Keberlangsungan Fungsi
Dewan Smart city
Pertanyaan Apakah fungsi Dewan Smart city
berjalan saat ini?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2
belum efektif
Sudah, sudah
efektif namun
3
belum
berkesinambungan
Sudah, sudah
4 efektif dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

88
Dimensi Output
Elemen Kelembagaan Smart city
Indikator 2 Keberlangsungan Fungsi
Pelaksana Smart city
Pertanyaan Apakah fungsi Pelaksana Smart
city sudah berjalan saat ini?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2
belum efektif
Sudah, sudah
efektif namun
3
belum
berkesinambungan
Sudah, sudah
4 efektif dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

89
Dimensi Output
Elemen Kelembagaan Smart city
Indikator 3 Keterlibatan OPD dalam
Program Smart city
Pertanyaan Apakah OPD-OPD lain sudah
terlibat secara aktif dalam
pelaksanaan smart city yang
dapat dilihat di dalam program
dan kegiatan di dalam Rencana
Strategis (Renstras) setiap OPD?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum
seluruhnya
Sudah, sudah
seluruhnya
3
namun belum
konsisten
Sudah, sudah
4 seluruhnya dan
sudah konsisten
Catatan Evaluator:

90
Dimensi Output
Elemen Kelembagaan Smart city
Indikator 4 Keberlangsungan Fungsi
Forum Smart city Daerah
Pertanyaan Apakah Forum Smart city Daerah
sudah berjalan dan berkontribusi
aktif dalam pelaksanaan smart
city di daerah?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, sudah
2 berjalan namun
belum efektif
Sudah, sudah
efektif namun
3
belum
berkesinambungan
Sudah, sudah
4 efektif dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

91
Dimensi Output
Elemen Anggaran Smart city
Indikator 1 Ketersediaan Anggaran dari
APBD untuk Program Smart
city
Pertanyaan Apakah sudah tersedia anggaran
pembangunan smart city yang
berasal dari APBD yang cukup
tahun ini?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum
mencukupi
Sudah, sudah
mencukupi
3
namun belum
terlaksana
Sudah, sudah
4 mencukupi dan
sudah terlaksana
Catatan Evaluator:

92
Dimensi Output
Elemen Anggaran Smart city
Indikator 2 Ketersediaan Anggaran dari
Sumber Pembiayaan
Alternatif untuk Program
Smart city
Pertanyaan Apakah sudah tersedia anggaran
pembangunan smart city yang
berasal dari sumber pembiayaan
alternatif tahun ini?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum
mencukupi
Sudah, sudah
mencukupi
3
namun belum
direalisasikan
Sudah, sudah
4 mencukupi dan
sudah terealisasi
Catatan Evaluator:

93
3. Evaluasi Hasil Program Smart City (Outcome)

Dimensi Outcome
Elemen Program
Indikator 1 Program Smart Governance
di tahun berjalan
Pertanyaan Apakah program smart
governance sudah berjalan di
tahun ini?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2
belum efektif
Sudah, sudah
efektif namun
3
belum
berkesinambungan
Sudah, sudah
4 efektif dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

94
Dimensi Outcome
Elemen Program
Indikator 2 Program Smart Branding di
tahun berjalan
Pertanyaan Apakah program smart branding
sudah berjalan di tahun ini?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2
belum efektif
Sudah, sudah
efektif namun
3
belum
berkesinambungan
Sudah, sudah
4 efektif dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

95
Dimensi Outcome
Elemen Program
Indikator 3 Program Smart Economy di
tahun berjalan
Pertanyaan Apakah program smart economy
sudah berjalan di tahun ini?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2
belum efektif
Sudah, sudah
efektif namun
3
belum
berkesinambungan
Sudah, sudah
4 efektif dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

96
Dimensi Outcome
Elemen Program
Indikator 4 Program Smart Living di
tahun berjalan
Pertanyaan Apakah program smart living
sudah berjalan di tahun ini?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2
belum efektif
Sudah, sudah
efektif namun
3
belum
berkesinambungan
Sudah, sudah
4 efektif dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

97
Dimensi Outcome
Elemen Program
Indikator 5 Program Smart Society di
tahun berjalan
Pertanyaan Apakah program smart society
sudah berjalan di tahun ini?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2
belum efektif
Sudah, sudah
efektif namun
3
belum
berkesinambungan
Sudah, sudah
4 efektif dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

98
Dimensi Outcome
Elemen Program
Indikator 6 Program Smart Environment
di tahun berjalan
Pertanyaan Apakah program smart
environment sudah berjalan di
tahun ini?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2
belum efektif
Sudah, sudah
efektif namun
3
belum
berkesinambungan
Sudah, sudah
4 efektif dan
berkesinambungan
Catatan Evaluator:

99
Dimensi Outcome
Elemen Roadmap
Indikator 1 Pelaksanaan Roadmap Smart
city
Pertanyaan Apakah pelaksanaan
implementasi smart city berjalan
sesuai roadmap di dalam
Masterplan Smart city?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum secara
keseluruhan
Sudah, sudah
secara
3 keseluruhan
namun belum
efektif
Sudah, sudah
secara
4
keseluruhan dan
sudah efektif
Catatan Evaluator:

100
Dimensi Outcome
Elemen Rencana Aksi
Indikator 1 Pelaksanaan Rencana Aksi
Peningkatan Kapasitas SDM
Pertanyaan Apakah di dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) tahun
ini sudah terdapat program dan
kegiatan rencana aksi
pengembangan kapasitas SDM
sesuai dengan Masterplan Smart
city?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum secara
keseluruhan
Sudah, sudah
secara
3 keseluruhan
namun belum
efektif
Sudah, sudah
secara
4
keseluruhan dan
sudah efektif
Catatan Evaluator:

101
Dimensi Outcome
Elemen Rencana Aksi
Indikator 2 Pelaksanaan Rencana Aksi
Pembangunan Infrastruktur
Pendukung Smart city
Pertanyaan Apakah di dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) tahun
ini sudah terdapat program dan
kegiatan rencana aksi
pembangunan infrastruktur
pendukung smart city sesuai
dengan Masterplan Smart city?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum secara
keseluruhan
Sudah, sudah
secara
3 keseluruhan
namun belum
efektif
Sudah, sudah
secara
4
keseluruhan dan
sudah efektif
Catatan Evaluator:

102
Dimensi Outcome
Elemen Rencana Aksi
Indikator 3 Pelaksanaan Rencana Aksi
Pengembangan Aplikasi
Pendukung Smart city
Pertanyaan Apakah di dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) tahun
ini sudah terdapat program dan
kegiatan rencana aksi
pengembangan aplikasi
pendukung smart city sesuai
dengan Masterplan Smart city?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum secara
keseluruhan
Sudah, sudah
secara
3 keseluruhan
namun belum
efektif
Sudah, sudah
secara
4
keseluruhan dan
sudah efektif
Catatan Evaluator:

103
Dimensi Outcome
Elemen Rencana Aksi
Indikator 4 Pelaksanaan Rencana Aksi
Pengembangan Literasi
Smart city
Pertanyaan Apakah di dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) tahun
ini sudah terdapat program dan
kegiatan rencana aksi
pengembangan literasi smart city
sesuai dengan Masterplan Smart
city?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 belum secara
keseluruhan
Sudah, sudah
secara
3 keseluruhan
namun belum
efektif
Sudah, sudah
secara
4
keseluruhan dan
sudah efektif
Catatan Evaluator:

104
4. Evaluasi Dampak Program Smart City (Impact)
Dimensi Impact
Elemen Perbaikan
Indikator 1 Perubahan sebelum dan
sesudah implementasi smart
city
Pertanyaan Apakah sejak dilaksanakannya
smart city di daerah Anda, sudah
memberikan perbaikan bagi
pelaksanaan proses
pembangunan dan juga
perbaikan di tengah-tengah
masyarakat ?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 dampaknya
masih kecil
Sudah, sudah
berdampak
besar namun
3
belum terlihat
perubahan yang
signifikan
Sudah, sudah
berdampak
besar dan
4
terlihat
perubahan yang
signifikan
Catatan Evaluator:

105
Dimensi Outcome
Elemen Keterlibatan Masyarakat
Indikator 1 Peran serta masyarakat
dalam program smart city
Pertanyaan Apakah masyarakat sudah ikut
berperan serta dalam
pelaksanaan smart city di daerah
Anda?
Nilai
Skor 1 Belum
Sudah, namun
2 hanya sebagian
kecil
Sudah, sudah
sebagian besar
3 terlibat namun
belum terkelola
secara baik
Sudah, sudah
sebagian besar
4 terlibat dan
sudah terkelola
secara baik
Catatan Evaluator:

106
Dimensi Impact
Elemen Keberlajutan
Indikator 1 Tindak lanjut quick wins
tahun sebelumnya
Pertanyaan Apakah program quick wins
smart city tahun lalu masih terus
berjalan di tahun ini?
Nilai
Skor 1 Tidak
Ya, namun
dengan cakupan
2 yang lebih kecil
(terjadi
penurunan)
Ya, dengan
cakupan yang
lebih besar
(terjadi
3 peningkatan)
namun belum ada
jaminan akan
berjalan lagi di
tahun berikutnya
Sudah, dengan
cakupan skala
yang lebih besar
(terjadi
4 peningkatan) dan
sudah ada
jaminan akan
berjalan lagi di
tahun berikutnya
Catatan Evaluator:

107
Dimensi Impact
Elemen Keberlajutan
Indikator 2 Pelaksanaan quick wins
tahun berjalan
Pertanyaan Apakah ada program quick wins
smart city yang baru untuk tahun
ini?
Nilai
Skor 1 Tidak
Ada, namun
2
belum berjalan
Ya, sudah
3 berjalan namun
belum efektif
Sudah, sudah
4 berjalan dan
sudah efektif
Catatan Evaluator:

108
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia
Tahun 2018
021 384 9366 021 384 9366

Anda mungkin juga menyukai