Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SISTEM INFOMASI GEOGRAFI


(Sejarah SIG di dunia dan indonesia)

OLEH :
SUKMA HIJRIYATI
I1E118008

PROGRAM STUDI PERIKANAN TANGKAP


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

1
KATA PENGANTAR

puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidaya-Nya sehingga sayadapat menyelesaikan tugas makalah berjudul (sejaah
sistem informasi geografi di dunia dan di indonesia) ini tepat waktu

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwasanya


makala ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan
penulis terbatas. oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangatkami
harapkan demi terciptannya makala yang lebih baik lagi untuk mendatang

Kendari, 03 April 2021

Sukma Hijriyati
I1E118008

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.............................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................4
II. PEMBAHASAN...............................................................................5
A. sejarah perkembangan SIG di dunia.............................................5
B. sejarah perkembangan SIG di indonesia......................................6
III. PENUTUP.........................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................8
B. Saran.............................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi
sangat pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya
penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu
penemuan tersebut adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic information system
(GIS). Dengan adanya teknologi ini maka akan memudah kan kita dalam hal pemetaan
lahan, dan penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga
dapat berproduksi secara maksimal.
Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan
teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan
dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini
mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan saja) maupun
dimensi geografis (dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer).
Sehubungan dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi
jaringan komputer tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalam
bidang yang kita geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam agribisnis perlu
diupayakan semaksimal mungkin, sehingga dapat mendukung maksimalnya hasil produksi
pertanian yang diusahakan , baik dari hulu sampai ke hilir.
B. Rumusan Masalah
Rumusan makalah yang dapat diambil adalah “ bagaimana sejarah sistem
informasi geografi didunia dan indonesia”.

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar “mahasiswa dapat
memahami sejarah SIG di dunia dan indonesia ”

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan SIG di dunia

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon
menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi
hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem
informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.

Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan,
termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.

Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta


dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer
yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi
multifungsi pada awal tahun 1960-an.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa,
Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh
Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan
untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi
Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui
kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi
pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala
1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi
pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,
pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang
membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki
topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah.
Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak
SIG".

5
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk
penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi
pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan
perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil
membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan
informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data
atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an
memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir
abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan
distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor
menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan
transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang
UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap
Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset

B. Sejarah perkembangan SIG di Indonesia

Pada akhir abat ke-20 penggunaan sistem informasi geografi mulai mengekspor dan
menampilkan data SIG melalui internet sehingga SIG semakin dikenal oleh masyarakat.
Indonesia sendiri mulai menggunakan SIG sejak pekita ke-2 sekitar tahun 1974. tepat
tahun 2016, kebijakan satu peta unuk berbagai tampilan data sudah mulai di terapkan di
Indonesia.

SIG sebagai alat tidaklah bermakna apa-apa tanpa melalui interaksi dengan manusia.
melalui interaksi antara alat (SIG) dengan manusia ini dinperoleh manfaat berupa
kemudahan, kecematan, ketepatan proses dan optimalisasi penggunaan. SIG akan lebih
bermanfaat, bila penggunaannya terkoordinasi, penggunaan mampu menilai kekuatan
fasilitas yang di miliki SIG, dan mampu menganalisis keluaran (out put) data. SIG
menyediakan kemudahan bagi manusia untuk memadukan data yang bermacam-macam,
sehingga dengan dapat muda menarik kesimpulan dan menentukan keputusan.

Saat ini SIG di Indonesia belum di manfaatkan secara optimal. suatu contoh sederhana
betapa SIG sebagai suatu metode dan teknologi belum di manfaatkan oleh masyarakan
adalah banyaknya korban jiwa dan harta benda terjadi secara beruntun pada musim

6
penghujan tahun 2001. pemerintah sebagai pengayom masyarakat ternyata tidak dapat
memberikan peringatan antisipasi agar terhindar dari bencana tanah longsor dan jaminan
keselamatan kepada masyarakat di daerah bncana. bencana tanah longsor sebenarnya
dapat di antisipasi bila pemerintah mempunyai data peta potansi kelonsoran.

Bila saat ini pemda-pemda belum dapat menerapkan SIG dalam proses pembangunan
mungkin masih di maklumi karena perguruan tinggi saja yang semestinya menjadi
perintis dan pengembangan SIG ternyata belum dapat berbuat banyak, terbukti hanya
sedikit swkali perguruan tinggi yang mempelajari SIG apalagi memiliki laboratorium SIG.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun yang dapat diambil kesimpulan dari makalah ini adalah Sistem informasi
geografis merupakan sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer
yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta
peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Sistem Informasi geografis dapat
dimanfaatkan dalam banyak bidang terutama agribisnis .Para pelaku bisnis yang bergerak
di bidang pemasaran, periklanan, real estate, dan ritel saat ini sudah menggunakan GIS
untuk melakukan analisa pasar, mengoptimalkan kampanye periklanan melalui media
masa, analisis terhadap bidang-bidang tanah, dan membuat model atas pola pengeluaran.

B. Saran

Saran saya semoga mahasiswa dapat lebih baik lagi dalam mengerjakan makalah agar
bisa lebih baik lagi

Anda mungkin juga menyukai