Anda di halaman 1dari 20

1

Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografi (SIG) Medan, Maret 2022

PENGOLAHAN DATA VEKTOR (DIGITASI)

Dosen Penanggung jawab


Dr. Anita Zaitunah, S.Hut, M.Si

Oleh :
Fery Putra Zaery
191201018
BDH 6

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022

1
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Sistem Informasi
Geografi (SIG) ini dengan baik. Laporan Praktikum Fisiologi Pohon yang berjudul
“Pengolahan Data Vektor (Digitasi)” ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktikum
Fisiologi Hutan sebagai syarat masuk Praktikum Fisiologi Pohon di minggu yang
akan datang pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas
Sumatera Utara.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggung jawab Praktikum
Fisiologi Hutan Bapak Dr. Anita Zaitunah, S.Hut, M.Si. karena telah memberikan
materi dengan baik dan benar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada asisten
yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama kami mengikuti kegiatan
praktikum ini.
Kami menyadari bahwa Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografi (SIG) ini
masih banyak kesalahan dalam penulisan maupun percobaan. Oleh karena itu,
penulis akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaikinya. Kami juga
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografi (SIG) ini bisa memberikan manfaat
bagi pembacanya.

Medan, Maret 2022

Penulis

i
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................................. 1
Tujuan .......................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat ........................................................................................ 6
Alat dan Bahan ............................................................................................. 6
Prosedur Praktikum ....................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ............................................................................................................. 10
Pembahasan .................................................................................................. 10
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman
1. Data Hasil DIgitasi ...................................................................................... 10

iii
1

PENDAHULAN

Latar Belakang
Internet merupakan media informasi yang tegolong cepat dan murah sehingga
media tersebut sangat cocok untuk perkembangan SIG. App SIG yang dikembang
berbasis internet melalui media web, yang dikenal sebagai WebGis. Dengan adanya
internet yang sebagai media teknologi informasi dan komunikasi yang dapat
mempengaruhi dalam kegiatan manusia saat ini, dan banyak memberikan kemudahan,
contohnya memudahkan kita untuk pencarian informasi baik itu tempat serta
pencarian lokasi, yang saat ini sistem informasi geografis banyak dikenal dengan
google Maps (Februariyanti dan Zuliarso, 2012)
Pemetaan adalah suatu proses dalam penyajian data informasi yang ada di muka
bumi (dunia nyata) baik itu dalam bentuk permukaan buminya maupun sumbu
alamnya berdasarkan peta, system proyeksi peta, serta symbol-symbol dari unsur
muka bumi yang di sajikan. Kemajuan di bidang teknologi khususnya di bidang
komputer mengakibatkan suatu peta bukan hanya dalam bentuk nyata (pada
selembaran kertas, real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat di simpan dalma
bentuk digital, sehingga dapat dis sajikan pada layer monitor yang di kal dengan peta
maya (Virtual maps atau softcopy) (Istiqlal dan Harum, 2020)
Peta merupakan salah satu aspek penting dalam pengukuran dan pemetaan. Peta
tidak lagi menjadi barang langka yang sulit dicari karena penggambarannya yang
sangat sulit dan mudah rusak. Namun kini telah diajarkan bagaimana agar peta yang
dimliki bisa digunakan sampai kapanpun sampai batas waktu yang tak bisa
ditentukan. Untuk itu, sebagai mahasiswa sipil sangat penting bagi kita untuk bisa
melakukan pengolahan peta dari peta analog menjadi peta digital (Mustiko et.al 2021)
Sistem Informasi Geografis Pada dasarnya, istilah sistem informasi geografis
merupakan gabungan dari tiga unsur pokok: sistem, informasi, dan geografis. Dengan
melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG merupakan salah satu sistem
informasi dan SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur "Informasi
Geografis". Penggunaan kata Geografis" mengandung pengertian suatu persoalan

1
2

mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi. Istilah "Informasi Geografis"
mengandung pengertian informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang
terdapat di permukaan bumi yang posisinya diberikan atau diketahui. Dengan
memperhatikan pengertian Sistem Informasi, maka SIG merupakan suatu kesatuan
formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan
dengan objek- objek yang terdapat di permukaan bumi, dan SIG merupakan sejenis
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukkan, penyimpanan, manipulasi,
menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut (Arsy. 2015)
Berikut ini merupakan subsistem dalam SIG yaitu 1.Data input, subsistem ini
bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai
sumber, dan bertanggung jawab dalam mengkonversi format data-dadta aslinya
kedalam fortmat yang digunakan oleh SIG.2.Data Output, Subsistem ini dapat
menampilkan/menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam
bentuk softcopy maupu hardcopy sepetto, tabel, grafik, dan peta, 3.Data management,
subsistem ini mengorganisasikan baik itu data spasial maupun atribut kedalam sebuah
basis data, sehingga mudah di panggil, diupdate dan di edit, 4.Data manipulasi dan
analisis, subsistem ini juga dapat melakukan manipulasi dan pemodlan data utuk
menghasilkan informasi yang di harapkan (Hariani dkk., 2011)
Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan merupakan salah satu
elemen yang sangat penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan
dan mendukung berbagai macam aplikasi, sebagai contoh aplikasi yang dapat di butta
dengan dasar SIG adalah pemetaan sekolah, lalu ada penyimpanan informasi yang
lengkap dan dapat di akses dengan cepat dimana saja yaitu dengan menggunakan
website Ardiansyah dan Kardono, 2017)

Tujuan
Tujuan Praktikum Sitem Informasi Geografis yang berjudul “Pengolahan Data
Vektor (Digitasi)” adalah untuk mengetahui langkah-langkah dalam melakukan
digitasi pada peta, untuk dapat menyajikan peta analog menjadi digital dan untuk
menghitung luas masing-masing areal yang di batasi

2
3

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografis banyak digunakan diperusahaan-perusahaan


maupun dinas pemerintahan yang mana aplikasi ini dapat mengelola data lapangan
secara lebih cepat dan terperinci dengan baik. Dinas tersebut mempunyai tugas
pokok melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang pertanian di kabupaten
Kudus, jadi data pertanian baik lahan pertanian maupun komoditas panen begitu
banyak dilapangan, sehingga dinas tersebut sangat membutuhkan Sistem Informasi
geografis untuk pemetaan lahan pertanian seta komoditi hasil panen di kabupaten
Kudus. Perkembangan sensor satelit yang ditunjukkan dengan meningkatnya mutu
data yang dihasilkan oleh sensor tersebut. Data satelit secara umum disebut sebagai
citra satelit (image), walau ada satelit yang bukan citra satelit. Selain pemetaan lahan
pertanian dan komoditi hasil panen. (Rahayu Y et al., 2016).
Georeferencing merupakan suatu proses scaling, berputar, menerjemahkan dan
deskewing gambar agar sesuai dengan ukuran tertentu dan posisi. Para georeferensi
jangka panjang akan menjadi asing bagi pengguna GIS, tetapi umum CAD
pengguna mungkin belum pernah melihat kata sebelumnya, meskipun fungsi ini
sangat berguna untuk pekerjaan, kata awalnya digunakan untuk menggambarkan
proses dari referensi gambar peta ke lokasi geografis grafis. Georeferensi yaitu untuk
dapat mendefinisikan keberadaannya di ruang fisik, Artinya, mendirikan perusahaan
lokasi dalam hal proyeksi peta atau 3 sistem koordinat. Istilah ini digunakan baik
ketika menetapkan hubungan antara raster atau vektor gambar dan koordinat tetapi
jugaketika menentukan lokasi spasial fitur geografis lainnya (Febrina Alivia, 2020).
Digitasi meripakan suatu proses mengkonversi data analog menjadi data digital,
dimana dapat ditambakan atribut yang berisikan informasi dari objek yang dimaksud.
Pada saat ini proses digitasi biasanya dilakukan dengan menggunakan komputer atau
sering disebut Digitasi on screen, dimana komputer tersebut dilengkapi dengan
software pemetaan seperti ArcGIS. Digitasi dilakukan untuk mengelompokkan lahan
terbangun seperti rumah dan jalan. Dengan Sistem Informasi Geografis (SIG), kita
dapat mengarsipkan (penyimpanan) semua data-data yang penting dalam suatu
4

sistem informasi dan kita juga dapat mengelola, memproses atau memanipulasi,
menganalisis, serta menampilkan kembali data-data tersebut orang dapat
mengarsipkan (penyimpanan) semua data-data yang penting dalam suatu sistem
informasi dan kita juga dapat mengelola, memproses atau memanipulasi,
menganalisis, serta menampilkan kembali data-data tersebut (Farhan et.al., 2018).
GIS (Geographic Information System) merupakan salah satu bidang Geodesi
atau pemetaan yang kini telah banyak digunakan dalam berbagaik ebutuhan.
Didukung dengan berkembangnya teknologi, manusia selalu berusaha untuk
menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitasnya bahkan teknologi dapat
menggantikan peran dalam fungsi tertentu. Informasi tentang setiap fiture yang
disimpan pada komputer meliputi : apa fiture tersebut, dimana fiture berada, dan
bagaimana hubungan fiture tersebut dengan fiture lainnya. Fiture data keruangan
informasi yang disampaikan peta dapat disajikan secara grafis sebagai kumpulan
komponen peta (Susanto dkk., 2016)
Desikripsi singkat untuk masing-masing fiture adalah sebagai berikut : 1. Fiture
Titik disajikan oleh lokasi diskret yang menentukan obyek peta yang batas atau
bentuknya terlalu kecil untuk ditunjukkan sebagai fiture garis atau area. Menyajikan
titik yang tidak mempunyai area. 2. Fiture Garis Merupakan kumpulan koordinat
berurutan yang bila dihubungkan akan menyajikan bentuk linier dari obyek yang
terlalu sempit untuk ditampilkan sebagai area. Atau, berupa fiture yang tidak
mempunyai lebar, seperti garis kontur. 3. Fiture area merupakan bentuk gambar
tertutup yang batasnya melingkupi area homogen, seperti batas wilayah, administrasi
kelurahan atau kecamatan atau kabupaten (Istiqlal dan Harum., 2020).
Tahapan proses yang dilakukan yaitu digitasi data vektor secara umum dapat
didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-
objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam
format raster pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah ke dalam format
vektor melalui proses digitasi. Simbol sering terlihat seperti objek yang di
representasikan, seperti poligon danau berwarna biru, hidran air digambarkan seperti
bentuk hidran(Dahlia et.al., 2019).
METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berjudul “Pengolahan Data
Vektor (Digitasi)” Dilaksanakan pada hari selasa, 15 Maret 2022 pada pukul 15.00
s.d 16.50 WIB, praktikum ini dilaksanakan di rumah masing-masing dengan
menggunakan aplikasi “Google Classroom dan zoom”

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam Parktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
laptop, google earth, flasdisk/hardisk, sofware, ArcMap, peta Georeferency USU dan
maouse
Bahan yang digunakan dalam praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
adalah buku tulis dan alat tulis

Prosedur Praktikum
1. Dibuka hasil georeferensi peta, diklik ikon Catalog pada Toolbar, dibuat folder
baru dengan nama folder Digitasi.

2. Diklik kanan pada folder yang sudah dibuat, kemudian diklik New, dan dipilih
Shapefile.

5
6

3. Setelah itu, dibuat nama file shapefile dan dipilih type polygon, kemudianpada
ikon Edit, diatur zona UTM menjadi Zona UTM 47N

4. Lalu, pada Toolbar dipilih ikon Editor, diklik Start Editing, dipilih Create
Feature kemudian diklik Folder Digitasi dan dipilih Polygon, setelah itu
diarahkan kursor pada layar untuk membagi semua areal kawasan

6
7

5. Pada Table of Contents, diklik kanan pada folder, dipilih Open Attributes
Tables, diklik ikon Table > Add fields. Setelah itu ditambah tabel Keterangan
dengan Type Text, lalu klik OK, lalu diisi tabel dengan nama areal.

6. Setelah pembuatan polygon di semua areal dan pemberian nama selesai, ditambah
Tabel Luas dengan mengikuti langkah sebelumnya dengan Type Double, diklik

7
8

OK

7. Diblok Tabel Luas, diklik kanan dan dipilih Calculate Geometry diatur satuan
luas menjadi Hectares (Ha), lalu OK

8. Kemudian, dipilih folder Digitasi, diklik kanan dan dipilih Properties. Setelahitu
dipilih Symbology, pada Categories dipilih Unique Value. Diklik Add All Values,
diatur pewarnaan untuk Field Keterangan, lalu diklik OK

8
9

9. Setelah itu, kembali lagi ke menu Properties, dipilih Labels, diberi centang pada
Label feautres in this layer, diatur jenis font dan ukuran font, diklik OK

10. Dihapus folder dengan format .Tiff dan .JPG sehingga yang muncul hanya foder
Digitasi, pada Toolbar Editor diklik Stop Editing, sehingga pada layardiperoleh
hasil Digitasi

9
1
0

11. Disimpan hasil digitasi peta, pada menu Data, lalu diklik Export Data, dipilih
tempat folder penyimpanan, lalu diklik OK.

10
11

12. Setelah disimpan, akan muncul folder baru Hasil Digitasi di Table of Contents.
Apabila setelah disimpan warna peta berubah menjadi satu warna, maka
dilakukan pengulangan untuk memberi warna yang berbeda di setiap areal pada
menu Symbology di Properties.

11
12

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Hasil dari Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berjudul
“Pengolahan Data Vektor (Digitasi)” adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Proses Digitasi Kampus USU di Pintu 1 Sampai Pintu 4 Talah Berhasil

Gambar 2. Luas Digitasi Kampus USU di Pitu 1 Sampai Pintu 4 Telah Berhasil

Pembahasan

12
13

Hasil gambar diatas berupa screen shoot sistem yang menunjukan petakawasan
kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Pintu 1 sampai Pintu 4 yang berhasil
dilakukan proses digitasi melalui aplikasi ArcGIS 10.3. Peta USU diperoleh dari
Google Earth Pro. Digitasi peta dilakukan dalam praktikum ini untuk
mengidentifikasi persebaran ruang pada Kampus USU. Menurut Mahardika et.al
(2015) untuk melakukan pemrosesan data menggunakan citra satelit, proses
rektifikasi citra merupakan proses yang penting, maka dari itu sebelum memulai
pengolahan data citra, harus dilakukan rektifikasi terlebih dahulu. Pada proses
ini kita mencocokkan geometric sehingga koordinat citra pada citra Google Earth
Pro akan sesuai dengan koordinat yang ada pada citra ArcGIS. Citra satelit diubah ke
dalam format digital dengan proses digitasi yang bisa dilakukan beberapa cara.
Menurut Sitepu (2017) proses digitasi bisa dilakukan dengan du acara yaitu: 1.
Digitasi menggunakan digitizer. Dalam proses digitasiini memerlukan sebuah meja
digitasi atau digitizer. 2. Digitasi onscreen di layar monitor. Digitasi onscreen paling
sering dilakukan karena lebih mudah dilakukan, tidak memerlukan tambahan
peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk dikoreksi apabila terjadi kesalahan.
Digitasi onscreen biasanya dibantu oleh suatu base- layer yang punya referensi
spasial, misalnya citra satelit.
Simbologi yaitu memberikan warna, penanda, ukuran, lebar, sudut, pola,
transparansi, dan karakteristik lain pada fitur agar dapat dengan mudah di identifikasi
di peta. Simbol sering terlihat seperti objek yang di representasikan, seperti poligon
danau berwarna biru, hidran air digambarkan seperti bentuk hidran, dan lain-lain.
Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain- lain yang sebelumnya
dalam format raster pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah ke dalam
format vektor melalui proses digitasi.
Dalam praktikum ini kita menggukan polygon yang mana polygon digunakan
untuk menggambarkan suatu objek yang memiliki luasan atau wilayah. Berdasarkan
citra yang terklasifikasi dapat dipetakan trase jalan dengan digitasi langsung pada
obyek yang ada dilayar monitor. Dalam proses digitasi ini memerlukan sebuah meja
digitasi atau digitizer dan Digitasi onscreen di layar

13
14

KESIMPULAN

Kesipulan
1. Digitasi merupakan suatu proses mengkonversi data analog menjadi data digital,
dimana dapat ditambakan atribut yang berisikan informasi dari objek yang
dimaksud.
2. Pada proses digitasi fiture data keruangan informasi yang disampaikan peta,
dapat disajikan secara grafis sebagai kumpulan komponen peta. Fiture yang
digunakan berupa Polygon, Polyline dan Point.
3. Dalam melakukan pemrosesan data menggunakan citra satelit, proses rektifikasi
citra adalah suatu proses yang paling penting untuk menyesuaikan koordinat
peta dengan citra ArcGIS.
4. Digitasi peta dapat dilakukan dalam praktikum ini untuk mengidentifikasi
persebaranruang pada Kampus USU.
5. Digitasi garis diperuntukkan untuk menggambarkan suatu jalan. Pada digitasi
kawasan USU, garis tersebut menggambarkan jalan secara keseluruhan

Saran
Penggunaan aplikasi ArcGIS dalam sistem informasi geografis diharapkan dapat
menjadi sumber informasi yang akurat sehingga pengelola Kampus USU bersama
pemerintah lebih mengembangkan persebaran ruang terbuka hijau yang signifikan
agar dapat memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau di Medan, serta pada saat
asisten menjelaskan cara penggunaan aplikasi tersebut sebaiknya praktikan harus
memperhatikan secara baik-baik agar tidak kebingung pada saat mencobanya
aplikasi ArcGis

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah A., Dan Kardono K. 2017. Sistem Informasi Geografis (Sig) Pemetaan
Jaringan Pipa Dan Titik Properti Pelanggan Di Pt Aetra Air Tangerang. Jurnal
Ilmiah FIFO, 9(1) : 81-89.

Arsy RF. 2015. Evaluasi Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Geografi Dalam


Menginterpretasi Citra Melalui Digitasi On-Screen Untuk Mendeteksi Objek
Geografi. Jurnal Kreatif Online, 8(2).

Dahlia S, Putra AA, Dan Alwin. 2019. Peningkatan Kapasitas Guru Geografi Dalam
Pembuatan Peta Digital Berbasis Arc GIS 10.6 Di Era. 4.0. Jurnal Solma, 8(2):
248-257

Farhan AH, Susetyo B Dan Fitri G. 2018. Model Pendugaan Luas Lahan Terbangun
Menggunakan Metode Mean Shift Segmentation Berbasis Web GIS (Studi
Kasus Perumahan Kemang Indah Regency). Seminar Nasional Teknologi
Informasi Universitas Ibn Khaldun Bogor.

Februariyanti H., Dan Zuliarso E. 2012. Rancang Bangun Sistem Perpustakaan


Untuk Jurnal Elektronik. Dinamik, 17(2).

Hariani ML., Astor Y., Dan Anwar S. 2011. Penggunaan Applikasi Arcgis. Jurnal
Konstruksi, 1(2) : 2085, 8744.

Istiqlal NC Dan Harum M. 2020. Studi Penyusunan Database Spasial Di Kelurahan


Baurung Kecamatan Banggae Timur. Journal Of Civil Enginering, 2(2): 23-
30.Indrasmoro G P. 2013. Geographic Information System (GIS) UntukDeteksi
Daerah Rawan Longsor Studi Kasus Di Kelurahan Karang Anyar Gunung
Semarang. Jurnal GIS Deteksi Rawan Longsor. 2(3): 1-4

Khasanah MR., Dan Astuti DW. 2020. Memahami Urban Sprawl: Analisa
Perkembangan Permukiman Kota Salatiga Dengan Digitasi Arcgis. Langkau
Betang: Jurnal Arsitektur, 7(2) : 151-162.

Maharani, S., Dina, A., Dan Awang, H. K. 2017. Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Masjid Di Samarinda Berbasis Web. Jurnal Informatika. 11(1): 9-
20.

Mustiko C., Sudhiarsana IGPLS., Akbar AFD., Sari GKP., Dan Wahdania S. 2021.
16

Digitasi Lahan Pertanian Kopi Kelompok Tani Mule Jati Desa Batu Mekar,
Kecamatan Lingsar. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(3).

Rahayu Y, Kurnia M, Astria H. 2016. Pemetaan Penyebaran Dan Prediksi Jumlah


Penduduk Menggunakan Model Geometrik Di Wilayah Bandar Lampung
Berbasis Web-GIS. Journal Of Information Systems Engineering And Business
Intelligence. 2 (1): 95-101.

Rosdania., Fahrul, A., Dan Awang, H. K. 2015. Sistem Informasi Geografi Batas
Wilayah Kampus Universitas Mulawarman Menggunakan Google Maps API.
Jurnal Informatika Mulawarman. 10(1): 38-46.

Suryani S, Priyo S S, Dan Edy S. 2014. Sistem Informasi Geografis Pemetaan


Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar Dan Menengah Di Kota Serang. Jurnal
Masyarakat Informatika. 2(3): 39-42.

Susanto A., Kharis A., Dan Khotimah T. 2016. Sistem Informasi Geografis Pemetaan
Lahan Pertanian Dan Komoditi Hasil Panen Kabupaten Kudus. Jurnal
Informatika Ahmad Dahlan, 10(2) :103-299.

Wahyutomo, P. K., Andri, S., Dan Arwan, P. W. 2016. Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Berbasis Web Untuk Persebaran Kantor Pos Di Kota Semarang
Dengan Google Maps API. Jurnal Geodesi Undip. 5(3): 70-80

Anda mungkin juga menyukai