Oleh :
Fery Putra Zaery
191201018
BDH 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Fisiologi Pohon
ini dengan baik. Laporan Praktikum Fisiologi Pohon yang berjudul “Pengaruh
Intensitas Cahaya Terhadap Laju Fotosintesis” ini dibuat untuk memenuhi tugas
Praktikum Fisiologi Hutan sebagai syarat masuk Praktikum Fisiologi Pohon di
minggu yang akan datang pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan,
Universitas Sumatera Utara.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggung jawab
Praktikum Fisiologi Hutan Bapak Dr. Delvian, SP, MP. karena telah memberikan
materi dengan baik dan benar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Delvian, SP, MP yang telah memberikan bimbingan dan arahan
selama kami mengikuti kegiatan praktikum ini.
Kami menyadari bahwa laporan Praktikum Fisiologi Pohon ini masih
banyak kesalahan dalam penulisan maupun percobaan. Oleh karena itu, penulis
akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaikinya. Kami juga sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga
laporan Praktikum Fisiologi Hutan ini bisa memberikan manfaat bagi
pembacanya.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... .... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. .... ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... .... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. .... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. .... 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... .... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................... .... 6
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................ .... 6
3.3 Prosedur Praktikum ...................................................................... .... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil .................................................................................................. .... 8
Pembahasan ....................................................................................... .... 8
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Laju Fotosintesis Ganggang Hydrilla
verticillata .............................................................................................. ..8
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1. Kurva Regresi Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Laju Fotosintesis
Ganggang Hydrilla verticillata ............................................................... ..8
iv
1
BAB I PENDAHULUAN
1
2
permukaan bumi. Hal ini disebabkan adanya atmosfer yang melapisi bumi.
Umumnya cahaya matahari yang sampai ke bumi dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu cahaya tampak dan cahaya tidak tampak. Cahaya tampak
adalah cahaya yang memiliki gelombang cahaya yang panjang, gelombang dari
cahaya ini yakni berkisar antara 380-760 nm, cahaya tampak juga dapat juga
disebut dengan gelombang panjang yang tidak memiliki efek kimia yang
buruk, namun memiliki panas. Cahaya tidak tampak merupakan cahaya
dengan panjang gelombang pendek yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu ultra
violet dan inframerah. Gelombang pendek ini memiliki efek kimia yang
berbahaya bagi mahkluk hidup tetapi tidak memiliki efek panas (Priyanto, 2013).
Fotosintesis hanya membutuhkan cahaya tampak yaitu pigmen
fotosintesis yang akan menyerap cahaya pada panjang gelombang sekitar 380-760
nm. Cahaya tampak ini akan diserap oleh berbagai pigmen yang terdapat di
dalam tilakoid (kloroplas). Klorofil a merupakan klorofil utama yang akan
menyerap cahaya tampak ini. Cahaya biru dan merah merupakan cahaya
yang banyak digunakan dalam proses fotosintesis. Cahaya yang lain seperti
kuning, jingga dan yang lain akan terserap oleh pigmen lain seperti
golongan karotenoid yaitu karoten dan xantofil. Cahaya matahari yang
terserap akan diproses saat proses fotosintesis yang melalui tahapan. Proses
dari tahapan ini meliputi reaksi terang dan juga reaksi gelap (Laksana, 2016).
Reaksi terang adalah reaksi pada fotosintesis yang juga disebut
reaksi hiil. Reaksi terang merupakan reaksi yang sangat membutuhkan cahaya
matahari. Hal ini disebabkan pada reaksi terang terjadi pengikatan CO2 dari udara.
Selain reaksi terang juga terdapat reaksi gelap yang sering disebut reaksi
blackman. Reaksi gelap merupakan reaksi yang tidak membutuhkan cahaya.
Namun, reaksi ini sangat bergantung pada reaksi terang yang sangat
membutuhkan cahaya. Berdasarkan latar belakang diatas membahas tentang
pengaruh kualitas cahaya terhadap kecepatan fotosintesis (Alamsjah dkk., 2010).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan Praktikum Fisiologi Hutan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh kualitas cahaya terhadap kecepatan fotosintesis tanaman
dengan indikator produksi oksigen tiap satuan waktu.
2
3
3
4
4
5
cahaya yang diterima oleh tumbuhan atau tanaman akan meningkatkan laju
fotosintesis. Sebaliknya, rendahnya intensitas cahaya yang didapatkan atau
diterima oleh tumbuhan/tanaman maka akan memperlambat laju fotosintesis.
Hal ini yang dapat menyebabkan lamanya proses distribusi energi keseluruh
tubuh untuk melakukan berbagai proses metabolisme (Marchetti et al., 2013).
Cahaya merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi proses
fotosintesis. Porses fotosintesis yang terjadi pada tanaman atau tumbuhan ,
membutuhkan tingkat intensitas cahaya yang berbeda. Intensitas cahaya yang
terlalu rendah akan menghasilkan sedikit energi, sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan energi untuk melakukan aktivitas kimia seperti
pada keadaan normal. Namun, pada intensitas cahaya yang terlalu tinggi juga
dapat berakibat buruk pada proses metabolism tanaman yaitu akan dapat
menghambat proses terejadinya fotosintesis pada tanaman atau tumbuhan
(fotosistem II atau fotosistem I) yang sering disebut dengan photoinhibition.
Kondisi atmosfer yang akan menentukan radiasi aktif untuk fotosintesis
(PAR) yang diterima oleh daun. Intensitas cahaya yang dibutuhkan oleh
tanaman C3 dan C4 untuk melakukan fotosintesis berbeda. Intensitas cahaya
ini akan mempengaruhi CO2 sebagai bahan fotosintesis. Intensitas cahaya yang
mempengaruhi CO2 dalam proses fiksasi CO2. Antara tumbuhan ternaung dan
tumbuhan tidak ternaung ini memiliki kebutuhan intensitas cahaya yang
berbeda - beda. Perbedaan tersebut adalah pada intensitas cahaya tinggi yang
akan menurunkan laju fotosintesis. Hal ini kebalikan dari tumbuhan yang tidak
ternaung. Pertumbuhan tanaman ternaung akan tinggi pada intensitas cahaya
yang sangat rendah dan sebaliknya untuk tumbuhan terbuka. Tumbuhan
ternaung mimiliki titik kompensasi rendah dibandingkan dengan tumbuhan
atau tanaman terbuka (Lakitan, 2013).
Cahaya memiliki dua fungsi utama dalam proses fotosintesis, yaitu
sebagai pengangkut electron H2O dan juga sebagai pereduksi NADP+ menjadi
NADPH. Fungsi dari keduanya adalah untuk melakukan pembentukan ATP dari
ADP dan Pi energinya disediakan oleh cahaya. Cahaya yang diserap dalam
bentuk proses fotosintesis adalah cahaya yang terserap oleh berbagai pigmen ada
didalam kloroplas dan pigmen tersebut yang tereksitas
5
6
Contoh tabel
Tabel 1. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Laju Fotosintesis Ganggang Hydrilla
verticillata
Laju Fotosintesis Berat
Perlakuan
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Rerata Hydrilla
0
25
50
75
100
Contoh gambar
6
7
7
8
4.1 HASIL
Hasil praktikum Pemanenan Hasil Hutan yang berjudul “Perencanaan
Petak Tebang” adalah sebagai berikut
0.25 R² = 0.028
0.2 Laju Fotosintesis
0.15
0.1 Linear (Laju
0.05 Fotosintesis)
0
0 50 100 150
Intensitas Cahaya
4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang di lakukan di dapatlah hasil data praktikum
diatas mengenai laju fotosintesis dengan 3 (tiga) kali ulangan yakni dengan
8
9
perlakuan 0, 25, 50, 75, dan 100 untuk ulangan 1 di dapat 0,29 , 0,25 , 0 , 0,35 dan
0, kemudian untuk ulangan ke 2 di dapat 0,29 , 0,13 , 0,15 , 0,35 , 0, 23 , dan
untuk ulangan ke 3 di dapat 0 , 0,13 , 0,15 , 0,35 dan 0,23 untuk nilai rerata di
dapat nilai nya yaitu 0,19 , 0,17 , 0,1 , 0,35 dan 0,15 dari data laju fotosintesis
dengan 3 kali ulangan di dapat juga nilai berat Hydrilla yaitu sekitar 1,35 , 1,58
,1,33 1,15 dan0,74.
Cahaya merupakan radiasi matahari yang sampai dibumi setelah melewati
beberapa susunan atmosfer sehingga dapat mencapai bumi. Cahaya
merupakan faktor utama yang menentukan fotosintesis, cahaya matahari
berfungsi sebagai energy yang membantu proses fotosintesis. Menurut
Salisbury dan Ross (1992), dalam fotosintesis cahaya memiliki dua fungsi
utama yaitu sebagai pengangkut elektrondari H2O kemudian sebagai pereduksi
NADP+ menjadi NADPH dan sebagai energy yang digunakan untuk
pembentukan ATP dari ADP dan Pi.
Dari hasil yang di dapat juga, terdapat gambar grafik yang menunjukan
pengaruh intensitas cahaya terhadap kepatan/laju dari pertumbuhan/ tumbuhan
dalam melakukan proses fotosintesis dapat dilihat yakni menunjukkan bahwa laju
fotosintesis akan naik ketika intensitas cahaya semakin naik. Laju fotosintesis
tertinggi terjadi pada intensitas cahaya sebesar 75% yaitu 0,35 mL O2/gr/jam. Hal
ini menunjukkaan bahwa semakin baik intensitas cahaya optimum untuk tanaman
hydrilla adalah pada intensitas cahaya yakni sekitar 75%. Hydrilla verticillata
adalah tanaman C3, sehingga akan optimum dalam melakukan fotosintesis pada
intensitas cahaya yang rendah.
Hydrilla merupakan genus dari tumbuhan air, biasanya diperlakukan
sebagai mengandung hanya satu spesies, Hydrilla verticillata, meskipun beberapa
ahli botani membaginya menjadi beberapa spesies. Hydrilla adalah asli dari
perairan dingin dan hangat dari Dunia Lama di Asia, Eropa, Afrika dan Australia,
dengan distribusi yang tersebar dan jarang; di Eropa, Hydrilla dilaporkan ada di
Irlandia, Britania Raya, Jerman, dan negara-negara Baltik, dan di Australia
di Wilayah Utara, Queensland, dan New South Wales. Batang tumbuh hingga
panjang 1–2 m. Daun diatur dalam whorl sejumlah 2-8 di sekitar batang, setiap
daun masing-masing panjangnya 5–20 mm dan lebarnya 0,7–2 mm.
9
10
V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Hydrilla verticillata adalah tanaman C3, sehingga akan optimum dalam
melakukan fotosintesis pada intensitas cahaya yang rendah
2. Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang
dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut,
intensitas cahaya juga dapat mempengaruhi laju dari proses fotosintesis.
3. Faktor lingkungan mempengaruhi fotosintesis suatu tumbuhan hydrilla. Ketika
intensitas cahaya semakin naik, maka pertumbuhan tanaman hydrilla dalam
pengaruh laju dari proses fotosintesis juga akan naik atau baik.
4. Pengaruh intensitas cahaya matahari yang dapat menigkatkan naik nya/
kecepatan atau laju dari fotosintesi yang baik yakni sekitar 75 % yaitu 0,35 mL
O2/gr/jam
5. Didapat juga data dari pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis
dengan tiga kali ulangan yaitu ulangan 1 di dapat 0,29 , 0,25 , 0 , 0,35 dan 0,
kemudian untuk ulangan ke 2 di dapat 0,29 , 0,13 , 0,15 , 0,35 , 0, 23 , dan
untuk ulangan ke 3 di dapat 0 , 0,13 , 0,15 , 0,35 dan 0,23. Dan juga untuk
nilai rerata di dapat nilai nya yaitu 0,19 , 0,17 , 0,1 , 0,35 dan 0,15
5.2 Saran
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Ferry, Y., Bambang E. T., E. Randriani. 2009. Pengaruh Intensitas Cahaya dan
Umur Panen terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Kualitas Hasil
Temulawak di Antara Tanaman Kelapa. Bul. Littro, 20(2) : 131-140.
Neri. 2003. Pengaruh Adanya Intensitas Cahaya Dapat Mengubah LDR Dan LIR
Pada Tanaman. Jurnal Ilmiah, 2 (3)
Roidah IS. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesubutan Tanah.
Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo, 1 (1)
11
12
Shen, J., J. Jiang, dan P. Zheng. 2009. Effect of Light and Monosulfuronon
Growth and Photosynthetic Pigments of Anabaena Flos-Aquae Breb. Jurnal
Water Resourse and Protection, 1(1) : 408-413.
Yang, X., X. Wang, L. Wang, dan M. Wei. 2012. Control of Light Environment :
a Key Technique for High Yield and High Quality Vegetable Production in
Protected Farmland. Jurnal Agriculture Sciences, 3(7) : 923-928. Song NA.
2012. Evolusi Pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 12 (1)
12