Anda di halaman 1dari 7

8 Langkah dan 7 Alat proses QCC (Quality Control Cyrcle)

Secara umum 8 langkah yang dilakukan dalam melaksanakan QCC adalah :


o
Menemukan Persoalan / Tema
o
Menetapkan Target
o
Melakukan Analisa Kondisi yang Ada
o
Melakukan Analisa Sebab Akibat
o
Merencanakan Penanggulangan
o
Melaksanakan Penanggulangan
o
Memeriksa (Evaluasi) Hasil Penanggulangan
o
Standarisasi dan Rencana Berikut
Sedangkan 7 alat Bantu dalam QCC adalah :
o
Check sheet
o
Stratifikasi
o
Diagram Pareto
o
Diagram Sebab Akibat (FISH BONE)
o
Grafik dan Bagan Pengendalian
o
Digram Pencar ( Scatter Diagram )
o
Histogram
Sekarang kita akan lebih jauh tentang 7 alat Bantu QCC.
1. Check Sheet
Check Sheet biasanya berbentuk formulir kertas dengan item-item yang diperlukan sudah dicantumkan dan disusun
sedemikian rupa. Digunakan untuk mengumpulkan data hasil pemeriksaan (pengecekan), karena itu ada pula yang
menyebutnya dengan Lembar Pengumpul Data.

Tujuan Penggunaan Check Sheet


o
Check Sheet digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai aspek dan
kondisi tertentu yang diperlukan
o
Check Sheet biasanya dipakai untuk memudahkan proses pengumpulan data, dan memudahkan untuk
menganalisa data

2. Stratifikasi
Yaitu menguraikan dan mengelompokkan data menjadi ke kelompok yang lebih homogen (tunggal). Tujuannya
adalah untuk menhindari salah interpretasi dalam membaca suatu data..
3. Diagram Pareto
Yaitu suatu alat untuk melihat permasalahan yang paling tinggi prioritasnya. Divisualisasikan dalam sebuah diagram
yang disusun mulai dari data terbesar/terbanyak.

Kegunaan dari Diagram Pareto :


o
Menunjukkan dengan jelas dan mudah jenis data yang terbesar.
o
Menunjukkan perbandingan masing-masing jenis terhadap keseluruhan
4. Diagram Sebab Akibat
o
Merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara karakteristik mutu dengan faktor
penyebabnya.
o
Dapat disebut juga Fishbone karena strukturnya yang mirip struktur tulang ikan.
o
Dikembangkan pertama kali oleh Prof. Kaoru Ishikawa dari Universitas Tokyo pada tahun 1950.

5. Histogram
Histogram adalah satu jenis grafik balok khusus yang menggambarkan penyebaran data sebagai hasil satu macam
pengukuran dari suatu kejadian atau proses, apakah data tersebut keluar dari batas pengendalian atau tidak. Dalam
keadaan normal, tinggi balok-balok tersebut menampilkan bentuk lonceng.

Histogram sangat membantu sebagai tindakan preventif terhadap masalah yang ada dengan melakukan pencatatan
data secara kontinyu, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat langsung diidentifikasi secara dini sebelum
masalah menjadi berlarut-larut.
6. Control Chart
Bagan pengendalian bentuk ini merupakan bagan yang paling umum untuk data yang diukur.

Bagan pengendalian x R merupakan bagan pengendalian yang sekaligus menyatakan harga rata-rata (x) dan
range ( R ).
Bagan x menunjukkan adanya perubahan pada harga rata-rata, sedang R menunjukkan adanya perubahan pada
dispersi.
7. Scatter Diagram
Scatter Diagram atau Diagram Pencar dipakai untuk melihat hubungan / korelasi dua variabel yang berkaitan.
Diagram ini dugunakan untuk melihat seberapa besar hubungan antara dua variable yang ditunjukkan pada Sumbu
X dan Y.
.

Semoga bermanfaat adanya

CHECK SHEET : SEDERHANA dan PENUH MANFAAT

Check sheet adalah alat bantu manajemen mutu sederhana yang bentuknya menyerupai tabel dan
digunakan untuk mengoleksi data.
Check sheet dalam pengertian yang sebenarnya tak lain adalah tempat menuliskan catatan tentang
jumlah sesuatu, dimana jumlah tersebut diisikan satu demi satu, sehingga pada akhirnya dapat
dijumlahkan nilai totalnya. Pengumpulan data menggunakan check sheet dapat diterapkan pada hampir
semua jenis aktifitas yang bertujuan mencatat sejumlah data kategorik.

PENGERTIAN CHECK SHEET


Suatu form atau sheet sederhana berbentuk tabel yang memuat data kategorik, suatu tanda yang mirip
angka 1 (atau garis lurus tegak = I) biasanya ditambahkan dan dituliskan pada tabel setiap kali data dari
kategori tertentu muncul dalam pemeriksaan.

TUJUAN
Pembuatan check sheet bertujuan untuk memfasilitasi pengumpulan analisa data
PELAKSANAAN
Check sheet dapat dibuat kapan saja dibutuhkan adanya pencatatan data, meski demikian
dalam penerapannya untuk tujuan manajemen mutu, perlu dilakukan analisa terlebih dahulu
terhadap jenis kategorinya. Oleh karena itu dalam
penyusunan check sheet perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Tentukan tujuan pengumpulan data
2. Lakukan terlebih dahulu brainstorming untuk menentukan jenis-jenis kategori yang
perlu diamati.
3. Defenisikan tiap-tiap kategori dengan baik agar pengumpulan data dilakukan dengan
konsisten
4. Tentukan keadaan atau keterangan lain mengenai darimana data tersebut akan
diperoleh, misalnya pada hari apa, shift berapa dan dimesin yang bagaimana
5. Tentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap pengumpulan data
6. Buatlah petunjuk singkat tentang tata cara pengumpulan data dan sampaikan kepada
penanggung jawab pengumpulan data beserta anggotanya yang terlibat
7. Buatlah tabel check sheetnya berdasarkan jenis kategori yang telah ditentukan
8. Lakukan uji coba pengumpulan data untuk memastikan bahwa semua data telah
dimasukkan ke kategori yang sesuai

Analisis Pareto Langkah demi Langkah


Analisis Pareto adalah teknik statistik dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk pemilihan sejumlah tugas yang
menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Ia menggunakan Prinsip Pareto (juga dikenal sebagai aturan 80/20) gagasan
bahwa dengan melakukan 20% dari pekerjaan Anda dapat menghasilkan 80% dari manfaat melakukan seluruh pekerjaan. Atau
dalam hal peningkatan kualitas, mayoritas besar masalah (80%) diproduksi oleh beberapa penyebab utama (20%). Hal ini juga
dikenal sebagai beberapa penting dan banyak sepele.
Pada akhir 1940-an guru manajemen kualitas Joseph M. Juran menyatakan prinsip dan diberi nama setelah ekonom Italia Vilfredo
Pareto, yang mengamati bahwa 80% dari pendapatan di Italia pergi ke 20% dari populasi. Pareto kemudian dilakukan survei pada
sejumlah negara lain dan ditemukan untuk mengejutkan bahwa suatu distribusi yang serupa diterapkan.
Aturan 80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal:
o
80% dari keluhan pelanggan timbul dari 20% dari produk atau jasa.
o
80% dari keterlambatan dalam jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
o
20% dari produk atau jasa account untuk 80% dari keuntungan Anda.
o
20% dari penjualan Anda force menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda.
o
20% dari cacat sistem menyebabkan 80% dari masalah.
Prinsip Pareto memiliki banyak aplikasi dalam kontrol kualitas. Ini adalah dasar bagi diagram Pareto, salah satu alat utama yang
digunakan dalam kontrol kualitas total dan Six Sigma.
Dalam PMBOK memesan Pareto digunakan untuk memandu tindakan korektif dan membantu tim proyek mengambil tindakan untuk
memperbaiki masalah yang menyebabkan jumlah terbesar cacat pertama.

Analisis Pareto
Tujuh langkah untuk mengidentifikasi penyebab penting menggunakan Analisis Pareto [1]:
1.
Formulir tabel daftar penyebab dan frekuensi mereka sebagai persentase.
2.
Mengatur baris dalam urutan penurunan pentingnya penyebab, yaitu penyebab paling penting pertama.
3.
Tambahkan kolom persentase kumulatif ke meja.
4.
Plot dengan penyebab pada x-axis dan persentase kumulatif pada sumbu-y.
5.
Bergabung dengan poin di atas untuk membentuk kurva.
6.
Plot (pada grafik yang sama) grafik batang dengan penyebab pada x-axis dan persen frekuensi pada sumbu-y.
7.
Menarik garis di 80% pada y-axis sejajar dengan sumbu-x. Kemudian turun garis pada titik persimpangan dengan
kurva pada sumbu-x. Ini titik pada sumbu-x memisahkan penyebab penting pada penyebab kiri dan kurang penting di
sebelah kanan.

Ini adalah contoh sederhana diagram Pareto menggunakan data sampel menunjukkan frekuensi relatif dari penyebab kesalahan
pada situs. Hal ini memungkinkan Anda untuk melihat apa yang 20% dari kasus yang menyebabkan 80% dari masalah dan di mana
upaya harus difokuskan untuk mencapai peningkatan terbesar.
Nilai Prinsip Pareto untuk seorang manajer proyek adalah bahwa hal itu mengingatkan Anda untuk fokus pada 20% dari hal-hal
penting. Dari hal-hal yang Anda lakukan selama proyek Anda, hanya 20% yang benar-benar penting. Mereka menghasilkan 80%
20% dari hasil Anda. Mengidentifikasi dan fokus pada hal-hal pertama, tetapi tidak benar-benar mengabaikan sisanya 80%
penyebab.

Anda mungkin juga menyukai