Dalam dunia pengendalian kualitas (quality control), check sheet adalah satu dari tujuhalat kualitas
dasar (7 basic quality tools). Check Sheet atau sering orang menyebutnya CheckList atau Tally Chart,
merupakan alat pertama dari tujuh alat dasar manajemen kualitas yangsederhana dan digunakan untuk
mencatat dan mengklasifikasi data yang telah diamati.Check Sheet merupakan suatu daftar yang
mengandung atau mencakup faktor-faktor yangingin diselidiki. Check Sheet merupakan daftar yang
berisi unsur- unsur yang mungkinterdapat dalam situasi atau tingkah laku atau kegiatan individu yang
diamati.Dari pengertian Check Sheet di atas dapat disimpulkan bahwa Check Sheet merupakansalah satu
metoda untuk memperoleh data yang berbentuk daftar yang berisi pernyataan
dan pertanyaan yang ingin diselidiki dengan memberi tanda cek. Alat ini berupa lembar pencatatan data
secara mudah dan sederhana, sehingga menghindari kesalahan-kesalahanyang mungkin terjadi dalam
pengumpulan data tersebut. Umumnya Check Sheet berisi pertanyaan-
pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga pencatat cukup memberikantanda kolom yang telah
tersedia, dan memberikan keterangan seperlunya.Sebagai salah satu alat dari tujuh alat dasar
manajemen kualitas yang dalam istilahseven basic quality tools, check sheet memiliki fungsi sebagai alat
pencatat hasil observasidari pemeriksaan distribusi proses produksi, item, lokasi, dan penyebab produk
cacat ataurusak, juga sebagai alat konfirmasi pemeriksaan.
A.Manfaat dari penggunaan check sheet dalam mengelola kualitas, antara lain yaitu:
6 Merekam data pada check sheet setiap kali ditemukan kejadian atau masalah yangditargetkan.
C. Fungsi Check Sheet dalam Pengendalian Kualitas
Menurut Ishikawa (1982), check sheet memiliki fungsi sebagai berikut:
1 Pemeriksaan distribusi proses produksi ( production process distribution checks)
2 Pemeriksaan item cacat (defective item checks)
Check sheet ini mengukur frekuensi satu item di berbagai pengukuran, secara visualmenunjukkan
distribusi yang interpretasikan sebagai histogram-histogram,
2. Defective Item Check Sheet
Check sheet ini menghitung dan mengklasifikasikan cacat menurut jenisnya, sepertiterlihat pada
Gambar 2 di bawah ini. Hasil check sheet ini dapat dijadikan analisisPareto, di mana data kemudian
akan diurutkan dari yang terbesar sampai dengan yangterkecil. Asumsi analisis Pareto adalah
mengidentifikasi 20% penyebab masalah vital(ranking tertinggi) untuk mewujudkan 80%
improvement secara keseluruhan
3.Defect Location Check Sheet (atau Location Plot atau Concentration Diagram)
Check sheet ini menggunakan gambar itemuntuk ditandai posisi cacatnya sehinggadapat diketahui di
mana cacat terbanyak terjadi dalam proses
4 Defective Cause Check Sheet
Check sheet ini bertujuan untuk mengkorelasikan sebab dan akibat denganmemasukkan faktor-faktor
penyebab yang mungkin, seperti waktu, operator, mesin, danlokasi.
2. Diagram Sebar (Diagram Scatter)
Diagram Scatter atau diagram pencar atau juga disebut diagram sebar adalah gambaranyang
menunjukkan kemungkinan hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabeldan menunjukkan
keeratan hubungan antara dua variabel tersebut yang sering diwujudkansebagai koefisien korelasi.
Scatter diagram juga dapat digunakan untuk mengecek apakahsuatu variabel dapat digunakan untuk
mengganti variabel yang lain.
sumbu horizontal dan vertikal dengan ukuran yang sesuai agardiagram akan menjadi lebih
mudah untuk dibaca. Apabila kedua variabel yangakan dipelajari itu adalah karakteristik kualitas
dan faktor yangmempengaruhinya, gunakan sumbu horizontal, x, untuk faktor
yangmempengaruhi karakteristik kualitas dan sumbu vertikal, y, untuk karakteristikkualitas
.c. Tebarkan (plot) data pada selembar kertas. Apabila dijumpai data bernilai samadari pengamatan
yang berbeda, gambarkan titik-titik itu seperti lingkarankonsentris (.), atau plot titik kedua yang
bernilai sama itu disekitar titik pertama.
d.Berikan informasi secukupnya agar orang lain dapat memahami diagram tebar itu.Informasi yang biasa
diberikan adalah :
1 Interval waktu
2 Banyaknya pasangan data (n).
3 Judul dan unit pengukuran dari setiap variabel pada garis horizontal danvertikal.
4 Judul dari grafik itu.
5 Apabila dipandang perlu dapat mencantumkan nama dari orang yangmembuat diagram tebar itu.
untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat)yang
disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.Diagram Fishbone telah menciptakan ide cemerlang yang
dapat membantu danmemampukan setiap orang atau organisasi/perusahaan dalam menyelesaikan
masalahdengan tuntas sampai ke akarnya. Kebiasaan untuk mengumpulkan beberapa orang
yangmempunyai pengalaman dan keahlian memadai menyangkut problem yang dihadapi
oleh perusahaan Semua anggota tim memberikan pandangan dan pendapat dalammengidentifikasi
semua pertimbangan mengapa masalah tersebut terjadi. Kebersamaansangat diperlukan di sini, juga
kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiapindividu.Jadi sebenarnya dengan adanya
diagram ini sangatlah bermanfaat bagi perusahaan, tidakhanya dapat menyelesaikan masalah sampai
akarnya namun bisa mengasah kemampuan berpendapat bagi orang – orang yang masuk dalam tim
identifikasi masalah perusahaan yangdalam mencari sebab masalah menggunakan diagram tulang ikan.
A. Manfaat Diagram Fishbone
Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan) adalah untuk mengidentifikasi danmengorganisasi
penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan
kemudian memisahkan akar penyebabnya . Sering dijumpai orang mengatakan “penyebabyang
mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab untuk hipotesa
adalah nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya akan memberikan hasil yang
diinginkan.Dengan adanya diagram Fishbone ini sebenarnya memberi banyak sekali
keuntungan bagi dunia bisnis. Selain memecahkan masalah kualitas yang menjadi perhatian penting per
usahaan. Masalah –
masalah klasik lainnya juga terselesaikan. Masalah – masalah klasikyang ada di industri manufaktur
khusunya antara lain adalah :
a)keterlambatan proses produksi
b)tingkat defect (cacat) produk yang tinggi
c)mesin produksi yang sering mengalami trouble
d)output lini produksi yang tidak stabil yang berakibat kacaunya plan produksi
e) produktivitas yang tidak mencapai target
f) complain pelanggan yang terus berulang
Pada dasarnya diagram Fishbone dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut :
a)Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah
b)Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah
c)Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut
d)Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang diinginkan
e)Membahas issue secara lengkap dan rapi
f)Menghasilkan pemikiran baru
Jadi ditemukannya diagram Fishbone memberikan kemudahan dan menjadi
bagian penting bagi penyelesaian masalah yang mucul bagi perusahaan. Penerapandiagram
Fishbone dapat menolong kita untuk dapat menemukan akar “penyebab” terjadinya
masalah khususnya di industri manufaktur dimana prosesnya terkenal dengan banyaknya
ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan. Apabila “masalah”dan
“penyebab” sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langka
h perbaikan akanlebih mudah dilakukan .Dengan diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan
memungkinkan kita untuk
dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan mencari “akar” permasalahan
sebenarnya. Apabila ingin menggunakan Diagram Fishbone , kita terlebih dahulu harusmelihat, di
departemen, divisi dan jenis usaha apa diagram ini digunakan. Perbedaandepartemen, divisi dan jenis
usaha juga akan mempengaruhi sebab – sebab yang berpengaruhsignifikan terhadap masalah yang
mempengaruhi kualitas yang nantinya akan digunakan.
B.Cara Membuat Diagram Fishbone
Dalam hal melakukan Analisis Fishbone, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan,yakni :
1.Menyiapkan sesi analisa tulang ikan .
2.Mengidentifikasi akibat atau masalah.
3.Mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama
.4.Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran.
5.Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama
6.Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin
C.Kelebihan/ Kekurangan Diagram FishBone
Kelebihan Fishbone diagram adalah dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dansetiap orang
yang terlibat di dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab
masalah tersebut. Sedang Kekurangan Fishbone diagram adalah opinion based ontool dan di design
membatasi kemampuan tim / pengguna secara visual dalam menjabarkan
masalah yang mengunakan metode “level why” yang dalam, kecuali bila kertas yang
digunakan benar – benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut.