Seperti terlihat pada Gambar 1, analisis check sheet ini akan menggunakan
teori kurva normal seperti yang ada dalam ilmu statistik. Ketika pengukuran
selesai, pemeriksaan check sheet harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut:
Jika terbukti data tidak normal atau jika data signifikan di dekat atau di luar garis
LSL/USL, maka usaha improvement harus dilakukan untuk menghilangkan special
cause of variation, yaitu: variasi yang terjadi karena faktor eksternal (dari luar
sistem).
2. Defective Item Check Sheet
Check sheet ini menghitung dan mengklasifikasikan cacat menurut jenisnya,
seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah ini. Hasil check sheet ini dapat dijadikan
analisis Pareto, di mana data kemudian akan diurutkan dari yang terbesar sampai
dengan yang terkecil. Asumsi analisis Pareto adalah mengidentifikasi 20%
penyebab masalah vital (ranking tertinggi) untuk mewujudkan
80% improvement secara keseluruhan.
Gambar 2. Defective Item Check Sheet pada Final Inspection di Lini Sewing Pabrik Sepatu
3. Defect Location Check Sheet (atau Location Plot atau Concentration Diagram)
Check sheet ini menggunakan gambar item untuk ditandai posisi cacatnya sehingga
dapat diketahui di mana cacat terbanyak terjadi dalam proses, seperti terlihat pada
Gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3. Defect Location Check Sheet untuk Upper Sepatu
Environment)
Rujukan:
Tague, N. R. (2005). The quality toolbox. (2th ed.). Milwaukee, Wisconsin: ASQ
Quality Press. Available fromhttp://asq.org/quality-press/display-
item/index.html?item=H1224