Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN FARMASI INDUSTRI

JENIS VALIDASI INDUSTRI

KELOMPOK : VI ( ENAM)
1. FADILAH AYU LESTARI ( O1A114013 )
2. HELMA YANDA SERA ( O1A114074 )
3. NUR AFNI RIDWAN ( O1A114032 )
4. YURIKO SEPTIANNY PUTRI RAZAK ( F1F113164 )
5.
6.

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya
penyusun mampu menyelesaikan makalah dengan judul JENIS VALIDASI DI
INDUSTRI FARMASI Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Manajemen
Farmasi IndustrI . Melalui makalah yang berjudul JENIS VALIDASI DI
INDUSTRI FARMASI ini yang diharapkan dapat menunjang nilai penyusun di
dalam mata kuliah Manajemen Farmasi. Selain itu, dengan hadirnya makalah
ini dapat memberikan informasi yang dapat menjadi pengetahuan baru bagi
pembacanya.
Pada kesempatan ini penyususn juga mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Sandra Aulia Mardikasari, S.Si.,M.Farm.,Apt selaku dosen mata
kuliah Manajemen Farmasi Industri serta kepada seluruh pihak yang terlibat di
dalam penyusunan makalah JENIS VALIDASI DI INDUSTRI FARMASI ini.
Penyusun menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan
di dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Kendari, Februari 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... .1


DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .
. . . . .3
1.2 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.....3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian validasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.2 Tujuan validasi pengemasan
2.3 Tujuan validasi pembersihan. . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .
2.4 Tujuan revalidasi ( validasi ulang ) . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
2.5 Proses validasi pengemasan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .
2.6 Proses validasi pembersihan . . . . . . .
2.7 Proses revalidasi ( validasi ulang ). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
DAFTAR PUSTAKA...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Validasi Proses merupakan hal yang sangat vital bagi industri farmasi dalam

hal penjaminan mutu dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap mutu

produk. Prinsip dasar dari Sistem Pemastian Mutu adalah bahwa agar obat dibuat

sesuai dengan tujuan penggunaannya, maka tidaklah cukup bila produk jadi hanya

sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi yang lebih penting adalah bahwa

mutu harus dibentuk ke dalam produk tersebut. Mutu, khasiat dan keamanan produk

harus dirancang dan ditanamkan ke dalam produk. Di samping itu, tiap langkah

dalam proses pembuatan obat harus terkendali untuk memastikan obat yang

dihasilkan akan senantiasa memenuhi persyaratan. Hal-hal tersebut di atas dapat

dipenuhi jika terdapat program validasi yang terencana dengan baik, terpadu dan

terintegrasi dengan Sistem Manajemen Mutu perusahaan dengan baik.

Validasi merupakan bagian dari program penjaminan mutu (Quality

Assurance) sebagai upaya untuk memberikan jaminan terhadap khasiat (efficacy),

kualitas (quality) dan keamanan (safety) produk-produk industri farmasi. Validasi

mencakup paling tidak 4 (empat) bidang utama dalam industri farmasi,

yaitu hardware, terdiri dari instrument, peralatan produksi dan sarana penunjang,

software, berupa seluruh dokumen dan sistem/mekanisme kerja dalam industri

farmasi, metode analisa, dan kesesuaian sistem.

Validasi memiliki cakupan yang sangat luas dan hampir meliputi seluruh

bidang area di industri farmasi, mulai dari personalia, bahan awal (bahan aktif, bahan
tambahan maupun bahan pengemas), fasilitas, peralatan, mesin, bangunan hingga

sistem atau prosedur kerja. Pelaksanaan validasi dibatasi hanya yang dilaksanakan di

dalam ruang lingkup produksi pembuatan obat saja, sedangkan lainnya merupakan

pelengkap (komplementer) dari pelaksanaan validasi proses, sehingga disebut

dengan Pharmaceutical Process Validation.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari validasi ?

2. Apa tujuan dari validasi pengemasan, validasi pembersihan dan revalidasi ?

3. Bagaimana proses validasi pengemasan, validasi pembersihan dan revalidasi ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari validasi ?

2. Untuk mengetahui tujuan dari validasi pengemasan, validasi pembersihan

dan revalidasi ?

3. Untuk mengetahui proses validasi pengemasan, validasi pembersihan dan

revalidasi ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian validasi
Validasi adalah suatu tindakan pembuktikan dengan cara yang sesuai

bahwa setiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, perlengkapan atau mekanisme

yang digunakan dalam proses produksi dan pengemasan akan senantiasa

mencapai hasil yang diinginkan.

B. Validasi Proses Pengemasan

Tujuannya adalah :

Memberikan dokumentasi secara tertulis bahwa prosedur pengemasan

yang berlaku dan digunakan dalam proses pengemasan rutin (batch

packaging record) sesuai dengan persyaratan rekonsiliasi yang telah

ditentukan, secara konsisten.


Operator yang melakukan proses pengemasan kompeten serta mengikuti
prosedur pengemasan yang telah ditentukan.
Proses pengemasan yang dilakukan, tidak terjadi peristiwa mix-up

(campur baur) antar produk maupun antar batch.

C. Validasi Pembersihan

Tujuannya adalah:

Memberikan dokumentasi secara tertulis bahwa prosedur pembersihan

yang berlaku dan digunakan sudah tepat dan dapat dilakukan berulang-

ulang (reliable and reproducible).


Peralatan/mesin yang dibersihkan tidak terdapat pengaruh yang negatif

karena efek pembersihan.


Operator yang melakukan pembersihan kompeten, mengikuti prosedur
pembersihan dan peralatan pembersihan yang telah ditentukan.
Cara pembersihan menghasilkan tingkat kebersihan yang telah ditetapkan,
misalnya sisa residu, kadar kontaminan, dan sebagainya.

D. Validasi Ulang (REVALIDASI )

Tujuannya adalah :

Fasilitas, sistem, peralatan dan proses termasuk proses pembersihan

hendaklah dievaluasi secara berkala untuk konfirmasi keabsahannya


(Badan POM RI, 2012). Validasi ulang juga diperlukan pada kondisi

sebagai berikut:

Melibatkan bahan aktif obat baru / pemasok baru.

Melibatkan formulasi baru.

Perubahan prosedur analisis.

Prosedur pembersihan diperbaharui melalui mekanisme perubahan.

Melewati jangka waktu yang ditetapkan untuk melakukan validasi

ulang (Badan POM RI, 2013).

E. PROSES VALIDASI PENGEMASAN

Proses pengemasan harus dilaksanakan dengan pengawasan ketat untuk

menjaga identitas dan kualitas produk jadi. Mutu produk yang telah diproduksi

melalui proses panjang dari bahan baku sampai menjadi sediaan siap kemas akan

tidak berarti jika pengemasan produk tidak dilakukan dengan tepat. Perlu

ditambahkan bahwa untuk setiap kegiatan pengemasan harus ada prosedur tertulis.

Semua kegiatan pengemasan harus dilaksanakan sesuai dengan Instruksi yang

diberikan dan menggunakan pengemas yang tercantum pada prosedur pengemasan

tersebut. ( pramono, 2002)

F. PROSES VALIDASI PEMBERSIHAN

1. Validasi pembersihan hendaklah dilakukan untuk konfirmasi efektivitas prosedur


pembersihan. Penentuan batas kandungan residu suatu produk, bahan pembersih

dan pencemaran mikroba, secara rasional hendaklah didasarkan pada bahan yang

terkait dengan proses pembersihan. Batas tersebut hendaklah dapat dicapai dan

diverifikasi .

2. Hendaklah digunakan metode analisis tervalidasi yang memiliki kepekaan

untuk mendeteksi residu atau cemaran. Batas deteksi masing-masing metode

analisis hendaklah cukup peka untuk mendeteksi tingkat residu atau cemaran

yang dapat diterima.

3. Biasanya validasi prosedur pembersihan dilakukan hanya untuk permukaan alat

yang bersentuhan langsung dengan produk. Hendaklah dipertimbangkan juga

untuk bagian alat yang tidak bersentuhan langsung dengan produk. Interval

waktu antara penggunaan alat dan pembersihan hendaklah divalidasi demikian

juga antara pembersihan dan penggunaan kembali. Hendaklah ditentukan

metode dan interval pembersihan.

4. Prosedur pembersihan untuk produk dan proses yang serupa, dapat di

pertimbangkan untuk memilih suatu rentang yang mewakili produk dan proses

yang serupa. Studi validasi tunggal dapat dilakukan menggunakan pendekatan

kondisi terburuk dengan memerhatikan isu kritis. ( CPOB, 2006)


Sasaran validasi pembersihan adalah memperoleh bukti terdokumentasi

yang menyediakan derajat jaminan yang tinggi bahwa prosedur pembersihan

dapat secara efektif memindahkan residu suatu produk dan agen pembersih dari

perlengkapan manufaktur, pada level dimana tidak meningkatkan perhatian

keselamatan pasien. Program validasi pembersihan, setelah ditetapkan, akan

menutupi semua operasi manufaktur untuk semua produk dan mencakup sistem

penelusuran untuk memungkinkan kinerja terkait waktu dari validasi pembersihan

untuk produk yang baru dikembangkan. Sehingga, perubahan sistem kontrol perlu

untuk mengevakuasi dampak perubahan pada formulasi produk, perlengkapan,

dan atau prosedur pembersihan, dalam rangka untuk menjaga status validasi

pembersihan perlengkapan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Validasi

Pembersihan :

1. Penentuan batas kandungan residu suatu produk, bahan pembersih dan

pencemaran mikroba, secara rasional hendaklah didasarkan pada bahan yang

terkait dengan proses pembersihan. Batas tersebut hendaklah dapat dicapai

dan diverifikasi

2. Harus tersedia METODE ANALISA TERVALIDASI yang memiliki kepekaan

untuk mendeteksi residu atau cemaran. Batas deteksi masing-masing metode


analisis hendaklah cukup peka untuk mendeteksi tingkat residu atau cemaran

yang dapat diterima.

3. Hendaklah dipertimbangkan juga untuk bagian alat yang tidak bersentuhan

langsung dengan produk.

4. Interval waktu antara penggunaan alat dan pembersihan hendaklah divalidasi

demikian juga antara pembersihan dan penggunaan kembali. Hendaklah

ditentukan metode dan interval pembersihan

5. Untuk mesin yang sama (merek, jenis/type) hanya salah satu yang harus

divalidasi. Jika dalam proses menggunakan rangkaian mesin yang berbeda

secara berkelanjutan (in line machine), masing-masing mesin harus tetap

divalidasi secara terpisah. Jika rangkaian mesin merupakan kombinasi mesin

yang permanen, validasi bisa dilaksanakan bersama-sama

F. PROSES VALIDASI ULANG

Revalidasi Suatu pengulangan validasi proses untuk memastikan bahwa

perubahan proses / peralatan dilakukan sesuai prosedur pengendalian perubahan dan

tidak memengaruhi karakteristik proses dan mutu produk. Fasilitas, sistem, peralatan

dan proses termasuk proses pembersihan serta metode analisis hendaklah dievaluasi

secara berkala untuk konfirmasi keabsahannya. Jika tidak ada perubahan yang

signifikan terhadap status validasi, peninjauan dengan bukti bahwa fasilitas, sistem,
peralatan, proses dan metode analisis memenuhi persyaratan yang ditetapkan akan

kebutuhan revalidasi.

Validasi ulang mungkin diperlukan pada kondisi sebagai berikut:

perubahan sintesis bahan aktif obat;

perubahan komposisi produk jadi; dan

perubahan prosedur analisis.

Tingkat validasi ulang yang diperlukan tergantung pada sifat perubahan.

Perubahan tertentu lain mungkin juga memerlukan validasi ulang.

1. Validasi prosedur pembersihan hendaklah dilakukan tiga kali berurutan

dengan hasil yang memenuhi syarat untuk membuktikan bahwa prosedur

pembersihan tersebut telah tervalidasi.

2. Uji sampai bersih (test until clean) bukan merupakan pilihan untuk

melakukan validasi prosedur pembersihan

3. Untuk produk yang beracun atau berbahaya dalam keadaan tertentu dapat

disimulasikan dengan produk lain yang mempunyai sifat fisika-kimia yang

sama

Revalidasi ada 2 macam, yaitu


(1.) Revalidasi periodik (dilakukan berdasarkan tren terhadap data bets-bets

dalam Annual Product Review atau Retrospective Validation).


Revalidasi Periodik (Periodic Revalidation )
Revalidasi Periodik dilakukan tiap 6 bulan dengan 1 bets (jumlah

ampul minimum 5000).

Contoh Revalidasi Periodik

1. Apabila jumlah ampul yang tercemar melebihi Batas Waspada, dan

penyebab dari cemaran diketahui, segera lakukan perbaikan. Lakukan 1

bets tambahan.
2. Apabila penyebab dari cemaran tidak diketahui atau hasil dari Validasi

Proses Aseptis yang kedua di atas Batas Waspada, lakukan kembali

Validasi Awal (Initial Validation) (3 bets).

(2.) Revalidasi karena perubahan (dapat berupa perubahan zat aktif atau bahan
awal, perubahan parameter proses, perubahan peralatan atau fasilitas

prasarana, perubahan ukuran bets, dan lainnya). Keadaan Khusus Setelah

kegiatan perawatan ruangan yang besar risikonya terhadap sterilitas

ruangan (contoh: pengecatan ruangan) atau overhol mesin: Validasi Awal

(dengan 3 bets berurutan) sebelum fasilitas digunakan kembali

cntoh Validasi Awal


1. Apabila ampul yang tercemar dari 1 bets melebihi Batas Waspada,segera

lakukan investigasi. Bila tidak ditemukan penyimpangan lakukan tambahan 1

bets.
2. Apabila ampul yang tercemar dari 1 bets melebihi Batas Bertindak, langsung

hentikan kegiatan validasi. Setelah penyebab cemaran diketahui, ulangi

kembali Kualifikasi Awal.


Dengan demikian, suatu proses tidak bisa dikatakan tervalidasi apabila hasil dari

suatu sistem belum terverifikasi, sistem belum terkualifikasi, apalagi alat ukur yang

belum terkalibrasi.

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
1. Validasi adalah suatu tindakan pembuktikan dengan cara yang sesuai bahwa

setiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, perlengkapan atau mekanisme

yang digunakan dalam proses produksi dan pengemasan akan senantiasa

mencapai hasil yang diinginkan.


2. Tujuan dari valiadsi pengemasan yaitu Memberikan dokumentasi secara

tertulis bahwa prosedur pengemasan yang berlaku dan digunakan dalam

proses pengemasan rutin (batch packaging record) sesuai dengan

persyaratan rekonsiliasi yang telah ditentukan, secara konsisten

Tujuan validasi pengemasan Memberikan dokumentasi secara tertulis

bahwa prosedur pembersihan yang berlaku dan digunakan sudah tepat dan

dapat dilakukan berulang-ulang (reliable and reproducible) sedangkan

tujuan revalidasi yaitu proses pembersihan hendaklah dievaluasi secara

berkala untuk konfirmasi keabsahannya


DAFTAR PUSTAKA

Amir S. & Lucky S. Slamet.2012. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
Indonesia.

Fajarprayogi Ryon. 2014. Laporan Kerja Praktik Profesi Apoteker Di PT KALBE


Farma,Tbk. Universitas indonesia.

Pramono Suwijiyo. 2002. Mengkaji Kemungkinan Penerapan Validasi


Dalam Proses
Produksi Obat Tradisional. Jurnal Bahan Alam Indonesia . Vol. 1, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai