Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN TAHUN 2017

Program : Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

Hasil : Meningkatnya Pengetahuan, Ketrampilan dan sikap Petani


dan Kelompok Tani

Kegiatan : Budidaya Tanaman Perkebunan.

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Kelompok Tani/pekebun yang mengikuti pelatihan


Budidaya Tanaman Tahunan.

Satuan Ukuran dan Jenis : Pekebun


Keluaran

Volume : @ 40 Orang.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Tanaman;

b. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2007 Tentang pembentukan Kabupaten Tana Tidung di


Provinsi Kalimantan Timur (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 100,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4750);

c. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara


(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 229, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5492);

d. Undang-Undang 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan (Lembar Negara Republik Indonesia


Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613);

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007, tentang Pembagian


Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

f. SK Pengguna Anggaran Dinas Pertanian, Pangan Dan Perikanan


Nomor :520/3/SK/DISTANHUT-SEK/I/2017 Tanggal 05 Januari 2017 Tentang
Penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan SKPD Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kab. Tana Tidung Tahun Anggaran 2017;
g. Dokumen Pelaksana Anggaran SKPD Tahun Anggaran 2017 Kegiatan

2. Gambaran Umum.

Teknis budidaya merupakan salah satu aspek yang paling penting di dalam
perkebunan/pertanian. Teknis budidaya memungkinkan palaku pekebun memilih ataupun
mengatur perkebunannya agar memperoleh hasil yang diharapan. Teknis budidaya merupakan
serangkaian kegiatan yang harus dilakukan agar tanaman yang di budidayakan dapat
memberikan hasil yang maksimal. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam teknis
budidaya tanaman secara umum adalah sebagai berikut: 

1. Penyiapan bahan tanam 

Bahan tanam merupakan segala sesuatu yang digunakan sebagai bahan untuk ditumbuhkan
menjadi tanaman yang pada akhirnya dapat diambil bagian-bagiannya sebagai panenan (hasil).
Bahan tanam bisa berasal dari biji (benih) atau juga bisa berasal dari bagaian tanaman lain
(akar, batang, daun, atau jaringan tanaman). Bahan tanam yang berasal dari benih ataupun bibit
hendaknya adalah yang berkualitas sehingga hasilnya juga berkualitas. 

Benih berkualitas adalah benih yang berasal dari kualitas unggul yang memiliki kelebihan
daripada benih dari varietas lain. Untuk bahan tanam berasal dari bibit, maka dipilih bibit dari
tanaman induk yang juga berkualitas. Tanaman induk yang berkualias memenuhi syarat-syarat:
berproduksi tinggi, hasil berkualitas baik, tanaman sehat dan tidak terserang hama, umur
optimum, dan sifat-sifat baiknya dapat diturunkan ke generasi selanjutnya. 

2. Pengolahan tanah 

Pengolahan tanah merupakan usaha agar tanah tempat media tumbuh tanaman dapat sesuai
untuk syarat tumbuh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman optimal dan dapat memberikan
hasil yang maksimal. Secara umum, tujuan pengolahan tanah adalah: memperbaiki sifat fisika
tanah, mengendalikan gulma, menambah bahan organik, meningkatkan infiltrasi air hujan,
meningkatkan penyimpanan lengas tanah, meningkatkan ketersediaan hara, dan memperkecil
aliran air limpasan. 

Pengolahan tanah tergantung jenis tanaman yang akan ditanam. Untuk tanaman semusim,
pengolahan tanah hanya dilakukan pada permukaan tanah dengan keteblan 1- 20 cm. Untuk
tanaman tahunan, pengolahan tanah bisa lebih dapam lagi yaitu antara 60- 100 cm. 

3. Penanaman 

Bahan tanam dapat langsung ditanam di lahan atau dapat juga dapat disemaikan terlebih
dahulu. Tanaman dengan biji kecil memiliki resiko untuk tidak tumbuh atau tumbuh dan tidak
serentak ketika langsung ditanam di lahan. Oleh karena itu hendaknya tanaman dengan asal
bahan tanam biji, disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam di lahan. Pada tanaman
tahunan, benih disemai terlebih dahulu dilanjutkan dengan pembibitan, dan ketika berusia 1-2
tahun, baru tanaman ditanam di lapangan. 
4. Pemeliharaan tanaman 

Pemeliharaan tanaman merupakan aspek yang sangat menentukan hasil tanaman yang
dibudidayakan. Pemeliharaan tanaman meliputi: 

a. Pemupukan: pemupukan merupakan usaha untuk memberikan unsur-unsur hara yang


dibutuhkan tanaman. Selain itu, pemupukan merupakan usaha untuk memperbaiki sifat
kimia, fisika, dan juga kimia tanah. Dengan tercukupinya hara bagi tanaman, tanaman akan
mampu melaksanakan metabolismenya dengan optimal sehingga pertumbuhan,
perkembangan, dan hasilnya juga optimal. 
b. Pengairan: air memiliki fungsi yang sangat vital bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Tanaman membutuhkan air yang berbeda-beda untuk setia fase pertumbuhannya.
Memberikan air yang tapat baik waktu ataupun jumlahnya dapat meningkatkan
kemampuan metabolisme tanaman sehingga hasilnya juga akan optimal. 
c. Pembumbunan: pembumbunan merupakan meninggikan tanah di sekitar batang tanaman.
Pembumbunan berfungsi agar batang tanaman menjadi lebih kokoh disamping untuk
meningkatkan hasil tanaman. 
d. Penyiangan: penyiangan merupakan usaha untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di
sekitar tanaman budidaya. Adanya gulma akan mengurangi jumlah hara untuk tanaman
karena sebagian juga diserap oleh gulma tersebut. Adanya kompetisi yang kuat menjadikan
tanaman tidak dapat tumbuh dengan optimal sehingga hasilnya juga tidak akan maksimal. 
e. Pengendalian hama dan penyakit: serangan hama dan atau penyakit dapat menurunkan
kulaitas ataupun kuantitas hasil panen. Pengendalian hama dan penyakit sebelum serangan
mencapai ambang ekonomi dapat meminimalisir kerugian akibat menurunnya kualitas dan
kuantitas hasil penen. 

5. Pemanenan 

Panen merupakan kegiatan mengambil salah satu organ tanaman yang memiliki nilai untuk
digunakan sebagai sarana mencukupi kebutuhan. Setiap tanaman memiliki perbedaan akan
organ yang dipanen. Untuk serealia yang dipanen adalah bijinya, umbi-umbian yang dipanen
adalah umbinya, dan buah-buahan yang dipanen adalah buahnya. Pada dasarnya, hasil tanaman
dapat dipanen ketika memenuhi kriteria untuk masak secara fisiologis dan secara komersial. 

6. Pasca panen 

Setelah bagian tanaman dipanen, tidak semua yang dipanen langsung terpakai atau
termanfaatkan. Ketika stok masih banyak, maka hasil tanaman yang baru saja dipanen akan
disimpan terlebih dahulu. Metode penyimpanan yang benar sangat menentukan kualitas haasil
panenan sampai jangka waktu yang lama ketika panenan siap dipergunakan.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan kegiatan
1. Meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan pekebun/kelompok tani tentang teknis
Budidaya Tanaman Perkebunan.
2. Meningkatkan kepedulian pekebun/kelompok tani agar mau dan mampu secara mandiri
menerapkan teknis budidaya dalam pengelolaan kebunnya.

Sasaran

1. Terlaksananya Kegiatan teknis budidaya tanaman perkebunan di Kabupaten Tana Tidung.


2. Bertambahnya pekebun/kelompok tani yang memiliki kemampuan, ketrampilan dan
kepedulain secara mandiri dalam menerapkan teknis budidaya tanaman perkebunan dalam
pengelolaan kebunnya yang tersebar di Kabupaten Tana Tidung.

C. Ruang Lingkup Kegiatan

a. Kegiatan budidaya tanaman perkebunan akan dilaksanakan pada Desa yang memiliki
pekebun.
b. Komoditas perkebunan sesuai dengan komoditas unggulan perkebunan yang dikembangkan
oleh pekebun di setiap desa dan terdapat banyak kendala dalam teknis budidaya tanaman
perkebunan.
c. Penetapan CP sesuai kriteria peserta pelatihan budidaya tanaman perkebunan yang telah
ditetapkan.
d. Pertemuan pelatihan teknis budidaya tanaman perkebunan selama satu hari dan tidak boleh
ganti peserta.

D. Indikator

Indikator kinerja Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Perkebunan adalah:

Tabel 1. Indikator kinerja kegiatan Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Perkebunan

No Indikator Uraian
1 Input/Masukan - Dana
- SDM
- Data Petani
- Bahan dan Alat
- Materi Pelatihan
2 Output/Keluaran Terlaksananya kegiatan pelatihan budidaya tanaman
perkebunan guna meningkatkan SDM pekebun yang berada di
Kabupaten Tana Tidung.
3 Outcome/Hasil Jumlah Pekebun/Kelompok tani yang mempunyai pengetahuan
dan ketrampilan tentang teknis budidaya tanaman perkebunan
bertambah.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Lokasi


1. Pelatihan budidaya tanaman perkebunan akan dilaksanakan pada tanggal 20 sampai dengan 22
bulan Maret tahun 2017.

2. Pelatihan budidaya tanaman perkebunan tahun 2017 akan dilaksanakan di kabupaten Tana
Tidung yang mendapatkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Dinas Pertanian,
Pangan dan Perikanan Kab. Tana Tidung Tahun Anggaran 2017. Rencana lokasi pelaksanaan
Pelatihan budidaya tanaman perkebunan tahun 2017 adalah sebaga berikut :

No Desa Jumlah Pekebun


1 Sesayap 40
2 Tideng Pale 40
3 Seputuk 40

B. Alat dan Bahan

a) Buku
b) Topi
c) Tas
d) Baju

C. Metode Pelaksanaan

1. Pelatihan Budidaya Tanaman Perkebunan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Pangan dan
Perikanan dengan pembinaan oleh Direktorat Perkebunan.
2. Pendekatan andragogi (metode belajar orang dewasa) yaitu belajar dari pengalaman di
lapangan sehingga mereka mau dan mampu menerapkan secara mandiri/partisipasi
aktif/mencari dan menumbuhkan kepercayaan sendiri serta mengambil keputusan bersma
dalam menentukan tindakan pengelolaan kebun
3. Dilakukan pekebun/kelompok tani yang terdiri dari 120 pekebun.
4. Kriteria pemilihan lokasi kegiatan pelatihan budidaya tanaman perkebunan adalah sebagai
berikut:
a. Tersedia kebun praktek minimal 0,5 ha, berdekatan dengan kebun-kebun perkebun
peserta.
b. Relatif mudah dijangkau oleh pekebun maupun petugas
5. Pertemuan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari.
6. Topik Khusus dan Dinamika Kelompok. Kebun sebagai sarana belajar. Proses pengambilan
keputusan analisis ekosistem, pengambilan keputusan tindakan pengelolaan kebun.

D. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Tabel 1. Tahapan dan waktu pelaksanaan kegiatan Pelatihan Budidaya Tanaman Perkenunan.

No Tahap Kegiatan Waktu Pelaksanaan


1 Penyusunan KAK 16 Januari 2017
2 Penetapan SK Tim Pelaksana dan 01 Maret 2017
Penetapan CP
3 Pelaksanaan Pelatihan Budidaya 20 s/d 22 Maret 2017
Tanaman Perkebunan
4 Laporan perkembangan pelaksanaan. 27 Maret 2017
E. Pelaksana
Pelaksana kegiatan Pelatihan Budidaya Tanaman Perkebunan :
1. Dinas Pertanian, Pangan dan perikanan menyiapkan Kerangka Acuan Kerja (KAK),
Rencana Anggaran Biaya atas dasar data yang ada serta Melakukan pembinaan dan Monev.
2. Membantu pengembangan dan teknis pengelolaan budidaya tanaman perkebunan.
3. Pekebun mengikuti seluruh rangkaian pelatihan Budidaya Tanaman Perkebunan.

F. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan Pelatihan budidaya tanaman Perkebunan adalah Pekebun.

G. Hasil Yang Diharapkan


1. Jumlah pekebun yang mengikuti pelatihan budidaya tanaman perkebunan akan
bertambahnya pengetahuan dan keterampilan serta kepedulian dalam penerapan
pengelolaan teknis budidaya yang baik dan benar.
2. pekebun yang sudah mengikuti pelatihan budidaya tanaman perkebunan mau dan mampu
mererapkan pengetahuannya secara berkelanjutan dalam pengelolaan kebunnya dan
menyebarkan pengetahuannya kepada pekebun lainnya.

H. Pembiayaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kab. Tana
Tidung Tahun Anggaran 2017;

Anda mungkin juga menyukai