Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUGAS AKHIR

PEMBIBITAN KELAPA SAWIT

DIAJUKAN SEBAGAI
TUGAS MATA TEKNOLOGI BENIH

DISUSUN OLEH :
AHMAT ANDANI ( 01.04.23.317 )

DOSEN PENGAMPU
Bapak Ramosta CH H Simanjutntak, SP

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
PERKEBUNAN
JURUSAN PERKEBUNAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
pratikum ini guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Benih oleh Ibu Aisar
Novita, SP., M. Si, dengan judul “Laporan Pratikum Jaringan Daun Kelapa Sawit
( Elaeis Guineensis Jack)’’.
Dalam penulisan laporan pratikum ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada teman-teman dan keluarga yang selalu mendukung serta semua
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik dalam teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu penulis
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN

Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) merupakan tumbuhan tropis yang


diperkirakan berasal dari Nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali ditemukan di
hutan belantara Negara tersebut.Kelapa sawit pertama masuk ke Indonesia pada
tahun 1848,dibawa dari Mauritius Amsterdam oleh seorang warga Belanda.Bibit
kelapa sawit yang berasal dari kedua tempat tersebut masing-masing berjumlah
dua batang dan pada tahun itu juga ditanam di Kebun Raya Bogor.Hingga saat ini,
dua dari empat pohon tersebut masih hidup dan diyakini sebagai nenek moyang
kelapa sawit yang ada di Asia Tenggara.Sebagian keturunan kelapa sawit dari
Kebun Raya Bogor tersebut telah diintroduksi ke Deli Serdang (Sumatera Utara)
sehingga dinamakan varietas Deli Dura (Hadi, 2004).

Manfaat Kelapa Sawit Bagi Manusia

1. Sebagai Bahan Bakar Alternatif Ramah Lingkungan


Manfaat kelapa sawit yang pertama adalah dapat diolah menjadi biodiesel, sebuah
bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Biodiesel ini memiliki emisi
gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil.
Selain itu, biodiesel dari kelapa sawit memiliki kandungan energi yang tinggi. Ini
berarti, biodiesel dapat memberikan tenaga yang sama dengan bahan bakar fosil,
tetapi dengan dampak lingkungan yang lebih rendah.

2. Aplikasi Dalam Produksi Sabun Dan Produksi Pembersih


Minyak sawit memiliki sifat-sifat yang ideal untuk produksi sabun karena
memiliki kandungan asam lemak yang tinggi. Kandungan ini dapat menghasilkan
busa yang kaya dan stabil, sehingga membuat sabun berbahan dasar minyak sawit
sangat efektif dalam membersihkan dan melembutkan kulit.
3. Minyak Sawit Dalam Kosmetik Dan Perawatan Kulit
Manfaat kelapa sawit dalam menjadi bahan baku penting dalam berbagai produk
perawatan kulit dan kosmetik, membantu menjaga keindahan dan kesehatan kulit.
Minyak sawit kaya akan vitamin E, terutama tokoferol dan tokotrienol, yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Vitamin ini membantu dalam
memperbaiki sel kulit, melindungi dari kerusakan oksidatif, dan menjaga
elastisitas kulit.

4. Minyak Sawit dalam Makanan Olahan: Roti, Kue, dan Snack


Penggunaan minyak sawit dalam makanan olahan seperti roti, kue, dan snack
telah menjadi sebuah norma dalam pengolahan makanan modern karena sifat fisik
dan kimianya yang unik. Dalam berbagai snack, minyak sawit sering digunakan
untuk menggoreng karena titik asap yang tinggi. Hal ini bisa meningkatkan rasa
cemilan menjadi lebih kaya dengan aroma yang menarik, menjadikan produk
tersebut lebih disukai oleh konsum

5. Produksi Margarin Dan Minyak Goreng


Dari dapur rumah tangga hingga restoran besar, minyak sawit telah menjadi
komponen penting dalam produksi margarin dan minyak goreng. Manfaat kelapa
sawit dalam dua produk ini menyoroti keberagaman dan fleksibilitasnya.Minyak
sawit memberikan tekstur yang sempurna untuk margarin, membuatnya mudah
dioleskan. Dalam minyak goreng, minyak sawit menyediakan stabilitas panas
yang luar biasa, memungkinkan hasil gorengan yang sempurna.

Perkembangan Kecambah Di Indonesia


Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kecambah
kelapa sawit di Indonesia melibatkan aspek pertanian, teknologi, dan isu
lingkungan. Beberapa aspek tersebut termasuk:

Teknologi Pertanian: Perkembangan teknologi dalam bidang pertanian, seperti


penggunaan varietas unggul, pengelolaan tanah yang efisien, dan penggunaan
pupuk yang tepat, dapat meningkatkan hasil dan kualitas kelapa sawit.
Praktik Berkelanjutan: Upaya untuk menerapkan praktik pertanian
berkelanjutan dalam industri kelapa sawit menjadi semakin penting. Hal ini
mencakup pengelolaan lahan yang bertanggung jawab, penggunaan sumber daya
alam dengan bijak, dan penekanan pada keberlanjutan lingkungan.

Pemantauan dan Pengelolaan Lahan Sawit: Pengelolaan lahan sawit yang


efektif melibatkan pemantauan secara terus-menerus untuk mengidentifikasi
potensi masalah, seperti deforestasi dan degradasi lahan.

Kemitraan dengan Stakeholder: Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan


organisasi lingkungan mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa
pertumbuhan industri kelapa sawit berjalan sejalan dengan keberlanjutan dan
memperhatikan aspek sosial serta lingkungan.

Pola Hujan dan Iklim: Perubahan iklim dan pola hujan dapat berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Pemahaman yang lebih baik tentang
dinamika iklim regional dan adaptasi yang efektif menjadi kunci untuk
menghadapi tantangan ini.

 Pembukaan Dan Persiapan Lahan


Pembukaan dan persiapan lahan merupakan tahap awal dalam proses budidaya
tanaman, termasuk kelapa sawit. Langkah-langkah ini sangat penting untuk
menciptakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan tanaman dan hasil panen
yang baik.

Berikut adalah beberapa langkah umum dalam pembukaan dan persiapan lahan
untuk kelapa sawit:
Pemilihan Lokasi: Pilih lokasi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman kelapa
sawit, termasuk iklim, jenis tanah, dan ketinggian yang sesuai.
Pembukaan Lahan:Lahan harus dibersihkan dari tumbuhan liar dan vegetasi
lainnya. Pembukaan lahan dapat dilakukan dengan cara menebang pohon-pohon
yang ada dan membersihkan area dari semak belukar.
Pembersihan Sisa-Sisa Tumbuhan:Pastikan semua sisa-sisa tumbuhan seperti
akar dan batang pohon yang telah ditebang dihilangkan sepenuhnya untuk
mencegah pertumbuhan kembali
Pemasangan Infrastruktur:Pasang infrastruktur pendukung seperti saluran air,
sistem irigasi, dan jaringan jalan yang memudahkan akses ke lahan.
Pengelolaan Lingkungan:Pertimbangkan aspek keberlanjutan dan lingkungan
dalam setiap langkah persiapan lahan untuk meminimalkan dampak negatif
terhadap ekosistem setempat.

 Pengisian polybg Pre Nursery dan Main Nursery


Pengisian PN
Pada pengisian kami laksanakan pada hari selasa tanggal 31-10-2023 langsug
dengan bimbingan dosen pengampu.
Pengisian polybag dilakukan dengan perbandingan 1 : 10 yaitu 1 untuk sekam dan
10 untuk tanah top soil,dengan metode 1 polybag besar sekam bakar dengan 10
polybag besar tanah top soil.

Prosedur kerjanya
1. penyiapan lahan atau tempat pembibitan yang sudah ditentukan
2. penyiapan bahan seperti polybag kecil,tanah top soil,sekam bakar,cangkul
3. dilakukannya metode pencampuram antara tanah top soil dengan sekam bakar
dengan perbandingan 1 : 10
4. setelah tanah tercampur rata,masukkan tanah tersebut kepolybag kecil dengan
catatan posisi polybag dilipat balikkan, yang lapisan dalam menjadi lapisan luar
dan lapisan luar menjadi lapisan dalam. Hal ini dilkukan supaya posisi polybag
nantinya menjadi lebih kokoh berdiri saat di isi tanah.
5. polybag yang sudah di isi disusun kelahan pembibitan dan sesuai barisan
kelompok masing masing.
Total polybag kecil yang kami isi ada 35 buah.
Dengan susunan 5 x 7
Pengisian MN

Pengisian polybag ini kami lakukan pada tanggal 19 desember 2023 dengan
semua anggota kelompok ikut bekerja untuk mengisi polybag.Kami menggunakan
top soil yang ada disekiaran lingkungan polbangtan medan dengan camburan
pupuk dolomit juga untuk menaikkan Ph tanah.
Jumlah total polybag besar yang kami isi itu ada 43 buah. Hal ini karena kami
mendapatkan 8 bibit double tone dari 37 bibit di PN

Prosedur kerjanya
1. Penyiapan bahan seperti polybag besar,tanah top soil,cangkul,tipek dan pupuk
dolomit.
2. Tanah top soil sekitaran lingkungan polbangtan digali sedalam 10 cm.setelah
itu tanah di langsirkan ketempat lahan MN menggunakan angkong dan dijemur
dibawah terik sinar matahari selama 1 minggu.setelah kering tanahnya campurkan
dengan pupuk dolomit supaya Ph tanahnya normal untuk tanaman kelapa sawit.
3. Lakukan pengadukan secara merata sampai semua tercampur menjadi satu.lalu
masukkan tanah tersebut kedalam polybag dengan catatan polybag sudat di lipat
balikkan dan ditandai dengan tipek sesuai dengan kelompok masing-masing.
4. Isi secara padat polybag tersebut dan hentak hentakkan supaya semakin padat
dan bagus untuk bibit kedepannya.
5.stelah di isi semua,langsir polybag ketempat teduh seperti bawah pohon rindang
dan disiram juga waktu sore hari menunggu bibit siap dipindahkan dari pn ke mn
6. Lakukan penyiraman setiap sore sampai titik jenuh supaya kondisi tanah
didalam polybag menjadi padat.

 Jenis Kecambah Dan Komponen Kecambah Dan Selesi Kecambah

a. Jenis Kecambah
jenis kecambah yang kami gunakan adalah kecambah tenera yang dibeli dari ppks
yang datang dan ditanam pada tanggal 14 november 2023

b. Komponen Kecambah Terdiri Atas


- Cangkang Kecambah : merupakan komponen utama kecambah yang berfungsi
sebagai tempat tumbuhnya tunas dan tempat cadangan
makanan bagi tunas
- Radikula : sebagai calon akar yang tumbuh kearah bawah dan ber-
warna putih kecoklatan
- Flumula : sebagai calon daun yang tumbuh kearah atas dan ber-
warna lebih cerah dari pada radikula

c. Seleksi Kecambah
Total jumlah kecambah yang didapatkan kelompok 3 yaitu 37 biji kecambah dan
persentase normalnya yaitu 100 %.
Untuk penyeseleksian 100% normal dan tidak ada kecambah yang radikula atau
flumulanya yang patah serta tidak ada yang mengambang saat direndam untuk
memutus masa dormansi biji.
 Penyiraman
Penyiraman pada PN
Pada tahap PN penyiraman kami lakukan 1 kali sehari yaitu pada saat sore hari
dan jikalau ada hujan dihari itu maka kami tidak melakukan penyiraman pada hari
itu.

Penyiraman MN
Penyiraman MN kami laksanakan 1 kali sehari juga yaitu pada sore hari namun
untuk takaran airnyalebih banyak dari pada penyiraman pada PN.

 Penyiangan
Penyiangan kami laksanakan seminggu sekali dengan mencabut gulma disekitaran
dalam polybag dan dilingkungan sekitar lahan dengan menggunakan lahan.
 Penyemprotan
Penyemprotan antracol kami lakukan 2 kali seminggu sekaligus dengan
menyiram di sore hari saat di tahap PN dengan takaran 1 semprotan kispray untuk
6 kelompok Yaitu sekitar 222 polybag kecil.

 Konsolidasi tanaman
Konsolidasi tanaman pada kelapa sawit adalah tindakan rehabilitasi terhadap
tanaman yang baru ditanam. Persiapan dan penanaman kelapa sawit diperkebunan
pada umumnya dilaksanakanya dengan cukup baik.kesalahan tanaman yang
disebabkan penanaman yang terburu buru dan kurangnya pengawasan dan akan
mengakibatkan kerusakan tanaman,kelambatan dan kelainan pertumbuhan.
Berikut beberapa tahapan kegiatan konsoliadasi :
1. mendata bibit yang mati,abnormal,terserang hama dan penyakit
2. menanam atau menyiapkan kembali tanaman yang mati dengan tanaman
baru,memisahkan tanaman yang terserang hama dan penyakit dengan tanaman
normal supaya tidak terjadinya penyebaran hama dan penyakit disekitarab bibit
yang lainnya dan juga memisahkan barisan tanaman yang abnormal supaya
diketahui berapa jumlah bibit abnormalnya dalam pembibitan tersebut.

 Sensus pokok dan seleksi bibit


Sensus Pokok : Kegiatan penghitungan seluruh jumlah pokok kelapa sawit
(produktif dan non produktif) yang dilakukan secara serentak dan bersifat
menyeluruh di seluruh areal pertanaman kelapa sawit.
Seleksi bibit adalah kegiatan mengidentifikasi dan kemudian mengeliminasi
semua bibit yang abnormal, serta mempertahankan bibit yang benar-benar sehat
dan bermutu baik.

Jumlah bibit pada kelompok 3 ada 37 bibit dan terdapat 8 double tone, jadi total
bibit kelapa sawit kelompok 3 adalah 45 bibit.
Sebelum dilakukannya pemindahan dari PN ke MN terdapat 2 bibit yang mati
sehingga jumlah bibit kami sekararang adalah 43 bibit dan sudah kami tanam
semua ke polybag MN dan terdapat ……………… bibit abnormal pada kelompok
kami.

 Pindah tanam
Dalam pertanian dan perkebunan, pindah tanam atau tanam ulang adalah teknik
memindahkan sebuah tanaman dari satu tempat ke tempat lain.

Anda mungkin juga menyukai