Anda di halaman 1dari 11

PEMBANGUNAN DAN USAHA TANI II SERTA PASCAPANEN

Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Ilmu Pertanian

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Jasmine Angellina Cassandra Zebua ( 2306541116 )
2. Joe Marchel Giot Jaya Hutabarat ( 2306541117 )
3. Desak Putu Putri Lia Maharani ( 2306541120 )
4. I Made Danu Marta ( 2306541121 )
5. Debby Roman Rotua Gultom ( 2306541125 )
6. Ayesha Rahmany Inayah ( 2306541126 )
7. Andriano Efensius Ngambut ( 2306541130 )
8. Maulizar Sirri Putri Andini ( 2306541133 )
9. Teunku Reza Pohan ( 2306541134 )
10. Putu Tita Aulya Widayani ( 2306541135 )
11. Ni Putu Eka Widhiyantari ( 2306541137 )

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nyalah paper ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian Program Studi Agroekoteknologi
Universitas Udayana.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah


membantu kami dalam penyususan paper ini baik itu dosen, teman-teman, dan
semua yang telah membantu yang tidak kami sebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa paper yang kami susun ini belum sempurna. Oleh
karena itu, kami menerima adanya kritik dan saran dalam penyempurnaan untuk
pembuatan paper selanjutnya. Kami berharap semoga paper ini dapat memberikan
manfaat bagi semua orang.

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada pertanian kegiatan pasca panen meliputi upaya untuk meningkatkan
efesiensi dan efektivitas kegiatan pasca panen, mengurangi kerugian hasil
panen, meningkatkan nilai tambah produk hasil panen, memperbaiki
infrastruktur pasca panen, dan meningkatkan kesejahteraan petani. Usaha tani
pasca panen juga dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan
ketahanan pangan di daerah pedesaan.
Waktu panen juga mempengaruhi langkah-langkah pasca panen.
Perbedaan musim dapat memengaruhi kebutuhan penyimpanan dan
pengolahan hasil. Keberlanjutan pertanian mencakup apakah usahatani
dilakukan secara berkelanjutan, seperti pertanian organik, atau jika ada
praktik-praktik pertanian yang ramah lingkungan yang diterapkan.
Infrastruktur Pertanian membahas tentang ketersediaan fasilitas dan
infrastruktur pasca panen, seperti gudang penyimpanan, fasilitas pengolahan,
dan sistem transportasi, juga penting untuk diperhitungkan. Pasar dan
Distribusi membahas mengenai informasi tentang pasar tempat hasil pertanian
akan dijual dan strategi distribusi merupakan latar belakang yang relevan,
termasuk apakah ada permintaan khusus atau kerjasama dengan pembeli.
Perencanaan Pasca Panen yang mencakup rencana pasca panen yang telah
dibuat sebelum panen, termasuk rencana untuk pengolahan, penyimpanan, dan
pemasaran hasil.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor alam yang mempengaruhi dalam usaha tani ?
2. Bagaimana sistem tenaga kerja dalam usaha tani ?
3. Apa saja modal dan peralatan dalam usaha tani ?
4. Apakah kegiatan pasca panen dalam usaha tani ?
5. Bagaimana tahap panen dalam pertanian ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor alam yang mempengaruhi usaha tani
2. Untuk memahami sistem tenaga kerja dalam usaha tani
3. Mengetahui modal dan peralatan dalam usaha tani
4. Untuk mengetahui kegiatan pasca panen
5. Memahami bagaimana tahap panen dalam pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Faktor alam yang mempengaruhi usaha tani
Faktor yang berperan dalam bidang pertanian adalah faktor alam, energi dan
modal. Alamlah yang sangat menentukan pertanian. Sampai batas tertentu,
manusia telah berhasil mempengaruhi faktor alam. Namun ditinjau dari seberapa
besar faktor alam menentukan dan harus diterima, maka faktor alam dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu faktor tanah dan lingkungan alam sekitar. Faktor
tanah seperti jenis tanah dan kesuburan. Faktor alam sekitar yaitu iklim berkaitan
dengan sumber daya air, suhu, dan lain-lain. Alam memiliki berbagai atribut yang
harus dipahami karena usaha pertanian merupakan usaha yang sangat peka
terhadap dampak alam.
1. Faktor Iklim
Iklim sangat menentukan komoditas yang akan diusahakan, baik
tanaman maupun ternak. Komoditas yang diusahakan harus cocok dengan
iklim setempat agar produktivitasnya tinggi dan memberikan manfaat
yang lebih baik bagi manusia.
2. Faktor Tanah
Tanah sebagai faktor alam juga sangat menentukan. Jenis tanah
berpasir ini berpori, tanah kuarsa partikelnya halus, tanah liatnya keras,
sulit dibudidayakan kalau kering, tanahnya gembur dan subur, dan
keuntungannya sangat tinggi. Tenaga kerja lebih baik dimanfaatkan pada
tanah ringan. Sebaliknya, pada tanah liat yang berat, pengolahan tanah
yang lebih berat dapat dilakukan.
Tanah merupakan faktor produksi yang penting karena merupakan
tempat tumbuhnya tanaman, ternak, dan pertanian secara keseluruhan.
Faktor tanah tentunya tidak terlepas dari pengaruh lingkungan alam yaitu
sinar matahari, curah hujan, angin, dan lain sebagainya. Pengertian tanah
bukan modal sebenarnya berkenaan dengan penetapan biaya usahatani.
Pada penentuan pendapatan usahatani, bunga tanah tidak dihitungsebagai
biaya usahatani. Sebaliknya pada pendekatan keuntungan usahatani maka
bunga tanah dihitung sebagai biaya yaitu sebesar nilai sewa tanah (lahan)
yang dipergunakan pada usaha tani. Peran tanah dapat mempengaruhi
hasil produksi yang dimuat dalam beberapa hal, yaitu :
1. Hubungan tanah dengan manusia
2. Letak tanah
3. Intensifikasi
4. Tingkat kesuburan tanah
5. Luas lahan
6. Lokasi lahan
7. Fasilitas

3. Faktor Modal
Modal dapat dikelompokkan atas sifat,kegunaan,waktu dan fungsi yaitu :
1. Menurut sifat selain yang bersifat land saving capital dan labor
savingcapital. Ada juga modal yang penerapannya menambah
penggunaan tenaga kerja: misalnya penerapan pancausahatani. Modal
yang meningkatkan efisiensi, untuk membajak penggunaan traktor
dapat menghemat biaya.Untuk luasan tertentu jika dibajak dengan
traktor menggunakan biaya Rp 350.000,- dan pekerjaan tersebut jika
dicangkul perlu biaya Rp 475.000,-

2. Menurut kegunaan Modal dibedakan atas modal aktif dan modal pasif
Modal aktif, adalah modal yang secara langsung atau tidak langsung
dapat meningkatkan produksi (pupuk, bibitunggul). Modal pasif
dipergunakan sekedar untuk mempertahankan produk (penggunaan
bungkus, karung,kantong plastik,dan gudang)
2.2 Sistem Tenaga Kerja Dalam Usaha Tani

2.3 Modal dan Peralatan Dalam Usaha Tani


Tanah serta alam sekitarnya dan tenaga kerja adalah faktor produksi
asliModal dan peralatan merupakan substitusi faktor produksitanah dan tenaga
kerja dengan modal dan peralatan faktor produksi tanah dan tenaga kerja dapat
memberikanmanfaat yang lebih baik bagi manusia dengan modal dan peralatan
maka penggunaan faktor produksi tanah dantenaga kerja dapat dihemat. Sehingga
modal dibedakan atas :
1. Land saving capital dan labor saving capital
Land saving capital jika dengan modal tersebut dapat menghemat
penggunaan lahan, tanpa menambah luaslahan, produksi dapat ditingkatkan.
Misalnya denganintensifikasi, penggunaan bibit unggul, pupuk, dan pestisida.
2. Labor saving capital
Jika dengan modal tersebut dapatmenghemat penggunaan tenaga kerja.
Misalnya penggunaan traktor untuk membajak lahan, penggunaan trasher
untuk penggabahan,
3. Rice Milling Unit
Memproses padi menjadi beras.Secara ekonomi perusahaan, modal adalah
barang ekonomiyang dapat dipergunakan untuk meproduksi kembali, atau
barang yang dapat dipergunakan untuk mempertahankanatau meningkatkan
pendapatan.

2.4 Kegiatan Pasca Panen Dalam Usaha Tani


Kegiatan pasca panen merupakan tahapan pengolahan hasil pertanian
yang terjadi segera setelah tahap pemanenan. Pasca panen dimulai saat
memasuki fase panen. Artinya mengambil benih atau bibit yang dikenal
sebagai produk hingga siap untuk dikonsumsi atau dijual. Penjualan dan
produk merupakan indikator kepuasan konsumen terhadap produk yang dijual
dan dikonsumsi, namun tetap dipengaruhi oleh bagaimana faktor-faktor
tersebut dikelola. Tanaman dan bagian tanaman yang dapat dipanen dianggap
mempunyai nilai ekonomi dan dianggap sebagai produk ekonomi, sedangkan
yang tidak dapat dipanen dianggap sebagai limbah industri. Diasumsikan
bahwa produk ekonomi ini merupakan bagian dari keseluruhan tanaman
beserta limbahnya dan merupakan produk biologis. Indeks panen adalah
perbandingan berat kering produk hayati dengan indeks panen produk
ekonomi, yang nilainya meningkat seiring dengan kelangsungan hidup
tanaman. Jika hampir seluruh bagian tanaman tersedia maka indeks hasil
dapat mendekati satu. Varietas yang mampu menghasilkan produk hayati
tinggi dengan indeks hasil tinggi disebut varietas unggul. Seluruh bagian
tumbuhan dapat dimanfaatkan dan diubah menjadi produk ekonomi jika
manusia dapat memanfaatkannya secara efektif dan tepat.
2.5 Tahap panen dalam pertanian
Pasca panen merupakan kegiatan yang dilakukan terhadap sesuatu komoditi
hasil pertanian segera setelah komoditi tersebut dipanen. Pentingnya penanganan
pasca panen disebabkan beberapa faktor sebagai berikut :
a) Komoditas pangan masih merupakan komoditas penting dalam kehidupan
Masyarakat
b) Komoditas pangan tidak terbatas hanya pada padi saja, tetapi mencakup
produk-produk lainnya
c) Beberapa teknologi penanganan pasca panen komoditi pangan telah banyak
dilakukan Masyarakat
d) Swasembada pangan sulit dicapai tanpa penanganan pasca panen yang baik
e) Penanganan pasca panen mempunyai nilai ekonomi dan dampak sosial yang
sangat luas.
Arah-arah usaha perbaikan pasca panen :
1. Pemanenan
Panen muda banyak butir muda, butir hijau dan kapur ( tidak tahan disimpan,
rendemen rendah) Panen tua prosentase susut lebih besar ( gabah rontok banyak,
beras pecah besar )Kadar air 22-29 % pada cuaca cerah, sawah dikeringkan 7-10 hari,
sabit tajam, alas tikar / plastik, pengangkutan pakai wadah.
2. Perontokan
Dilakukan dengan cara diirik / diikes, dipukul, dihempas pada alat bambu / kayu
alat perontok ( pedal thresher, power thresher ). Segera dilaksanakan setelah panen
untuk menghindari butir kuning, gunakan alas tikar / plastik. Perontokan dengan cara
dihempas sebaiknya diberi tirai. Panen raya sebaiknya menggunakan pedal thresher,
power thresher.
3. Pembersihan
Ditujukan untuk menghilangkan kotoran, butir hampa dan benda asing lainnya,
mempertinggi daya simpan. Mempertinggi efisiensi pengolahan hasil dan harga jual
Pembersihan dilakukan dengan diayak, ditampi, memakai alat pembersih. Lakukan
setelah perontokan untuk permudah angkut gunakan alas untuk memperkecil
kehilangan, pembersihan harus diulang setelah gabah dikeringkan untuk mencapai %
hampa / kotoran maksimal. Pada daerah tenaga kerja kurang gunakan manual
blower /power blower.
4. Pengeringan
Ditujukan untuk menurunkan kadar air GKP ( 20-25 % ) menjadi GKG ( 14 % )
gabah tidak mudah rusak pada saat disimpan, harga jual tinggi, rendemen tinggi &
mutu beras baik. Pengeringan dilakukan setelah perontokan selesai untuk
menghindari butir kuning. Penjemuran dengan menggunakan alas pada sinar
matahari penuh, bebas banjir, bebas hewan / binatang lain. Dilakukan pada jam 07.00
- 16.00 tergantung intensitas cahaya, tebal lapisan 5-7 cm dibalik setiap 2 jam.
5. Pengemasan / Pewadahan
Ditujukan untuk memudahkan pengangkutan, penanganan / penyimpanan,
mempertahankan mutu. Wadah harus bersih, kuat, tidak bocor dan bebas hama misal
karung goni / bagor /bakul.
6. Pengangkutan
Ada beberapa tahap, yaitu dari petak sawah ke tempat perontok dari perontokan ke
pinggir jalan, dari pinggir jalan ke rumah / tempat penyimpanan.
7. Penyimpanan
Dalam kemasan karung kadar air maks 14%, kadar kotoran / gabah hampa 3%
Penyimpanan dalam bentuk curah kadar air maks 16%, kadar kotoran / gabah hampa
6% - gudang / lumbung. Gudang yang menggunakan lantai semen / beton harus
menggunakaan alas kayu setinggi kurang lebih 15 cm ( terjadi aerasi & mencegah
pengembunan )
8. Pemberasan
Dalam proses pemberasan dipengatuhi oleh var padi, mutu gabah, macam alat /
mesin penggiling dan keahlian operator
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Gunakan mesin penggiling dalam kondisi baik, yaitu terdiri minimal 1 alat pengupas
roll karet dan 1 alat penyosoh
2. Gabah perlu dikering anginkan setelah pengeringan atau sebaliknya dijemur kembali
3-4 jam setelah penyimpanan untuk keseragaman kadar air Penyetelan mesin dalam
kondisi optimal agar kehilangan gabah sekecil mungkin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan usaha tani harus memperhatikan jenis tanaman,
teknologi pertanian, dan pengelolaan lahan yang baik Kerja sama antara
petani, pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam pembangunan usaha
tani Pemanfaatan teknologi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan
kualitas produk pertanian.

Ketersediaan pasar yang stabil dan harga yang wajar juga penting
dalam pengembangan usaha tani Pasca panen juga memegang peranan penting
dalam meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi produk pertanian Pasca panen
sangat penting dalam meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi produk
pertanian Proses pasca panen meliputi pengolahan, penyimpanan, dan
pemasaran produk pertanian Teknologi yang tepat dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan kualitas pasca panen Penting untuk memastikan
kebersihan dan keamanan produk selama proses pasca panen Kerja sama
antara petani, pemerintah, dan masyarakat juga penting dalam meningkatkan
efektivitas pasca panen
3.2 Saran
Untuk memperbaiki pembangunan usaha tani sendiri harus melibatkan
teknologi, pengelolaan lahan yang dilakukan oleh petani, pemerintah dan
tentu saja diperlukan bantuan dari masyarakat.teknologi juga memberikan
solusi baik dalam sektor pemasaran dan juga kualitas dari hasil produk
pertanian itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

http://p2k.unkris.ac.id/en3/3065-2962/Pascapanen_122114_p2k-unkris.html
https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/6393/5526
https://pertanian.ngawikab.go.id/2022/12/23/prosedur-penanganan-pasca-
panen-pada-tanaman-padi/
https://books.google.co.id/books?
id=4aioCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&
cad=0#v=onepage&q&f=false
https://books.google.com/books/about/ILMU_USAHATANI.html?
hl=id&id=FRJJDwAAQBAJ

Anda mungkin juga menyukai