Diajukan untuk memenuhi praktikum Mata Kuliah Manajemen Produksi dan Operasi Agribisnis
Dosen pengampu : Ir. Wasrob Nasruddin, MS.
Disusun oleh :
NIRM : 02.05.19.061
1.2. Tujuan
1. Untuk menginventarisasi porduksi dan faktor produksi usaha tani pakcoy
1
2. Untuk mengetahui faktor porduksi usaha tani pakcoy.
3. Untuk mengetahui analisis usaha tani pakcoy
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4
tanam pada bedengan dengan cara ditugal dengan jarak 20 x 20 cm. sebelum dicabut,
semaian disiram terlebih dahulu agar akar tidak rusak. Bibit pakcoy ditanam 2 sampai
3 bibit satu lubang. Setelah itu siram dengan air secukupnya setelah selesai
penanaman.
3. Perawatan dan Pemeliharaan
Perawatan dalam usahatani pakcoy adalah penyiraman secara teratur. Sebab
tanaman pakcoy tergantung pada air, terutama saat musim kemarau. Langkah
selanjutnya adalah penyiangan saat tanaman berumur 2 minggu, tujuan untuk
membasmi gulma yang tumbuh disekitar bedengan, dan yang terakhir yaitu pemupukan
yang mana pemupukan dilakukan sebelum penanaman dan pemupukan susulan
setelah pakcoy berumur 2 minggu setelah tanam. Jenis pupuk yang dipakai petani
adalah pupuk NPK.
4. Panen dan Pasca Panen
Petani melakukan pemanenan setelah tanaman sayur pakcoy berumur 30
sampai 45 hari, panen pakcoy dapat dilakukan petani dengan mencabut tanaman.
Petani melakukan pemanenan pada saat pagi hari dengan tujuan dijual kepada
pedagang pegumpul atau bisa dijual sendiri. Sebelum dipasarkan pakcoy dicuci
terlebih dahulu agar bersih dari tanah dan kotoran.
4.3. Inventarisasi Faktor Produksi
1. Luas Lahan
Semakin luas lahan yang dimiliki semakin banyak hasil yang diperoleh petani. Semakin
luas lahan yang digarap atau ditanami sekain besar jumlah produksi yang dihasilkan
dari lahan tersebut.
Dari segi lain, Aspek kesuburan tanah (Penggunaan lahan dan tofografi sangat penting
dalam usaha budidaya tanaman pakcoy
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja dapat mempengaruhi produktifitas hasil karena merupakan hal yang
penting dalam proses produksi.
3. Modal
5
Modal digunakan untuk membeli barang yang digunakan untuk proses produksi dan
untuk membiayai operasi usahanya sehari-hari.
4.4. Klasifikasi faktor Produksi
1. Fixed Cost
Total
Harga Jumlah Umur
penyusutan
No Keterangan Vol Satuan Satuan Harga Ekonomis
per bulan
(Rp) (Rp) (Bulan)
(Rp)
2. Variabel Cost
6
= Rp. 5.116.314
• Revenue = Total Product x Price
= 3000 kg x 5000/kg
= Rp. 15.000.000
• Benefit = Revenue – Total Cost
= Rp. 15.000.000 – Rp. 5.116.314 = Rp. 9.883.686
• R/C Ratio =
• B/C Ratio =
• BEP Produk =
= 1023 Kg
Artinya, Usaha tidak akan mengalami laba dan rugi apabila produk diperoleh sebesar 1023
Kg
• BEP Harga =
= Rp. 1.705
Artinya, usaha tidak akan emngalami laba dan rugi jika produk dijual dengan harga
Rp.1.705 / Kg
• BEP Permintaan =
7
= .
= Rp. 3.317.156
Artinya, Penjualan akan mengalami Break Event Point ketika mendapatkan penerimaan
sebesar Rp. 3.317.156
8
BAB V
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Marselina Lama & Simon Juan Kune, 2016. Faktor-faktor yang Mempengeruhi Produksi Tani
Sawi di Kelurahan bensone Kecamatan Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara. NTT :
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Timor, Kefamenanu.
10