Anda di halaman 1dari 29

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

BERBASIS SKKNI LEVEL IV

KLASTER : PERSIAPAN TANAM DAN PEMBIBITAN

Melaksanakan Program Pembiakan


Tanaman
TAN.BH02.012.01
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 2
A. Tujuan Umum .................................................................................................. 2

B. Tujuan Khusus ................................................................................................. 2

BAB II MENGEMBANGKAN PROGRAM KEGIATAN PEMBIAKAN TANAMAN ....................... 3


A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Mengembangkan Program Kegiatan
Pembiakan Tanaman ........................................................................................ 3

B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengembangkan program kegiatan


pembiakan tanaman ....................................................................................... 10

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam mengembangkan program kegiatan


pembiakan tanaman ....................................................................................... 10

BAB III MELAKSANAKAN PEMBIAKAN TANAMAN ........................................................ 11


A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan pembiakan tanaman .......... 11

B. Keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan pembiakan tanaman ...... 18

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam melaksanakan pembiakan tanaman ............. 18

BAB IV MEMONITOR KEBERHASILAN PEKERJAAN PEMBIAKAN TANAMAN ................... 19


A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memonitor keberhasilan pekerjaan
pembiakan tanaman ....................................................................................... 19

B. Keterampilan yang diperlukan dalam memonitor keberhasilan pekerjaan


pembiakan tanaman ....................................................................................... 25

B. Sikap kerja yang diperlukan dalam memonitor keberhasilan pekerjaan pembiakan


tanaman ........................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 26


Daftar Alat Dan Bahan.............................................................................................. 27
DAFTAR PENYUSUN ................................................................................................. 28

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 1 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu melaksanakan program
pembiakan tanaman

B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus mempelajari modul ini adalah memfasilitasi peserta sehingga pada
akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan program kegiatan pembiakan tanaman
2. Melaksanakan pembiakan tanaman
3. Memonitor keberhasilan pekerjaan pembiakan tanaman

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 2 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

BAB II
MENGEMBANGKAN PROGRAM KEGIATAN PEMBIAKAN TANAMAN

A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Mengembangkan Program


Kegiatan Pembiakan Tanaman
Dalam mengembangkan program kegiatan pembiakan tanaman, beberapa
pengetahuan yang harus dimiliki oleh seseorang adalah mengetahui jenis-jenis
kegiatan dalam pembiakan tanaman, menghitung waktu yang dibutuhkan dalam
melakukan setiap jenis kegiatan dalam pembiakan tanaman, mengidentifikasi
kebutuhan tenaga kerja dalam kegiatan pembiakan tanaman, mengidentifikasi
bahan, alat dan permesinan sesuai jenis dan fungsinya dalam pembiakan tanaman,
ketentuan perusahaan dalam pembiakan tanaman, persyaratan pasar, persyaratan
teknis tanaman, karakteristik lokasi pembiakan tanaman, dan karakteristik jenis
tanaman.

1. Jenis-jenis kegiatan dalam pembiakan tanaman


Pembiakan tanaman atau perbanyakan tanaman (plant propagation) adalah
proses menciptakan tanaman baru dari berbagai bagian tanaman, seperti biji,
stek, umbi, dan bagian tanaman lainnya. Tujuan utama dari pembiakan
tanaman adalah untuk mencapai pertambahan jumlah, memelihara sifat-sifat
penting dari tanaman, dan juga untuk mempertahankan eksistensi jenisnya.
Ada dua cara perbanyakan tanaman, yaitu (1) perbanyakan secara seksual
atau generatif dan (2) perbanyakan secara aseksual atau vegetatif.
Pembiakan generatif adalah pembiakan tanaman dengan menggunakan organ
tanaman hasil dari perkawinan (sexual). Hasil pembiakan tanaman secara
generatif lebih dikenal dengan bibit yang berasal dari biji, sebab bibit ini
dikembangkan dari biji, sedangkan pembiakan secara vegetatif adalah
pembiakan yang dilakukan secara tidak kawin. Pembiakannya dilakukan dari
bagian-bagian tanaman yang diambil dan diperlakukan sedemikian rupa hingga
menjadi individu baru yang tumbuh dan berkembang. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk pembiakan tanaman secara vegetatif adalah dengan
cara tunas (tunas akar, tunas batang dan tunas daun), umbi (umbi batang,
umbi akar, umbi lapis), rimpang, spora, cangkok, stek, okulasi, merunduk dan
menyambung.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 3 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
Pada kesempatan ini yang akan dibahas adalah pembiakan tanaman dengan
cara okulasi (budding). Okulasi adalah cara perkembangbiakan tanaman
dengan cara menempelkan mata tunas yang muncul dari suatu tanaman ke
tanaman lain. Penempelan itu bisa dilakukan pada dua tanaman yang memiliki
jenis yang sama namun memiliki sifat yang berbeda. Adapun tujuan dari
penyambungan adalah untuk memperoleh tanaman yang dapat mewarisi sifat-
sifat baik dari kedua induknya. Misalnya ada tanaman durian yang memiliki rasa
buah yang manis tetapi tanaman tersebut tidak memiliki perakaran yang kuat
maka tanaman tersebut dapat disambungkan dengan tanaman lain yang
memiliki perakaran yang kuat. Tentunya tanaman dengan perakaran yang kuat
dijadikan sebagai batang bawahnya.
Jenis-jenis kegiatan dalam pembiakan tanaman dengan cara okulasi dimulai
dengan 1). mempersiapkan tempat pembibitan (naungan dan bedengan); 2).
menyiapkan batang bawah dengan menanam biji pada bedengan (setiap
tanaman memerlukan waktu yang berbeda. Durian umur 3-4 bulan, mangga dan
alpukat umur 3-6 bulan. Manggis pada umur 24 bulan baru bisa disambung
karena sifat pertumbuhannya lambat); 3). mempersiapkan bagian tanaman yang
akan ditempelkan atau entres (mengambil dari pohon induk); 4) melakukan
penempelan entres pada batang bawah (petani terampil dapat melakukan dalam
1 jam menghasilkan 40 tempelan, sedangkan bagi pemula memerlukan lebih
kurang 10 menit untuk menghasilkan 1 tempelan); 5). Penyiraman, (setelah
selesai penempelan 3 – 5 hari jangan disiram dahulu, setelah itu setiap hari
disiram 1 – 2 kali sehari, tergantung kondisi); 6). Pengendalian hama dan
penyakit setiap seminggu sekali, sebagai pencegahan; 7). Pemupukan dengan
menggunakan NPK (15:15:15) setiap bulan sekali; dan 8). Penyiangan, lakukan
secara manual dengan cara dicabut setiap hari. Setelah berumur 2 – 3 minggu
sudah dapat dilihat keberhasilan okulasi, ditandai dengan mata tempel yang
masih hijau.

2. Menentukan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan setiap jenis


kegiatan dalam pembiakan tanaman
Dalam menyusun jadwal kegiatan, waktu yang dibutuhkan untuk setiap jenis
kegiatan merupakan faktor yang harus diketahui. Waktu yang dibutuhkan oleh
setiap orang dalam melakukan pekerjaan yang sama relatif tidak sama
waktunya, sangat tergantung dari keterampilan masing-masing, oleh karena itu
Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman
Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 4 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
diperlukan informasi dari pengalaman sebelumnya atau berdasarkan perkiraan
relatif dengan mengukur pada kemampuan diri sendiri. Waktu yang dibutuhkan
pada setiap kegiatan juga sangat dipengaruhi oleh volume pekerjaan yang akan
dilakukan, seperti melakukan penempelan 10 mata tempel dengan 100 mata
tempel akan sangat berbeda. Informasi tentang waktu yang dibutuhkan dalam
melakukan setiap jenis kegiatan dalam pembiakan tanaman sangat dibutuhkan
dalam menyusun/membuat jadwal kegiatan. Elemen jadwal kegiatan biasanya
meliputi nomor, kegiatan dan uraian kegiatan, target (volume kerjaan), waktu
pelaksanaan, sumberdaya, dan penanggung jawab. Berikut ini contoh format
rencana jadwal kegiatan yang dapat digunakan.
Tabel 3. Jadwal kegiatan pembiakan tanaman disiapkan sesuai waktu dan
kegiatan yang dibutuhkan dalam implementasi perencanaan pembiakan tanaman
No Kegiatan/Uraian Target Lama Waktu Penanggung jawab
Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan
(volume/luas/dll)
(Dalam Minggu
hari) ke....*

1 Menyiapkan 1.5 x 10 m Iwan. S


naungan

3. Identifikasi bahan, alat dan permesinan sesuai jenis dan fungsinya


dalam pembiakan tanaman.
Dalam mengembangkan program kegiatan pembiakan tanaman diperlukan
bahan, alat dan permesinan. Identifikasi jenis dan fungsi bahan, alat dan
permesinan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan agar tidak salah dalam
menyiapkan dan membeli. Pengetahuan tentang kebutuhan jenis dan fungsi
bahan, alat dan permesinan mutlak harus dimiliki oleh seseorang yang akan
mengembangkan program pembiakan tanaman agar tidak salah membeli.
Setiap jenis kegiatan pada kegiatan pembiakan tanaman, pengerjaannya ada
yang memerlukan alat, bahan, dan permesinan tetapi ada juga yang tidak
memerlukan. Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi kebutuhan alat,
bahan dan permesianan pada setiap jenis kegiatan pada pembiakan tanaman
dapat menggunakan format seperti dibawah ini.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 5 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
Tabe 2. Identifikasi kebutuhan jenis dan jumlah bahan, alat dan mesin
Kegiatan Alat/bahan/ fungsi Keterangan
permesinan
1. Pembuatan naungan Alat:
dan bedengan golok, Untuk membelah
bambu
cangkul, Untuk membuat
bedengan
gergaji kayu, Untuk memotong
bambu
Bahan:
tali, Untuk mengikat
bambu, Untuk membuat
kerangka naungan
plastik Untuk atap naungan

2. Menanam biji untuk Skope kecil Untuk buat lubang


batang bawah tanam
Biji tanaman Bahan tanaman
(durian) untuk batang bawah
Pupuk kandang sebagai nutrisi
tanaman dan
menggemburkan
tanah
3. Mempersiapkan entres Gunting stek Untuk memotong
entres dari tanaman
induk
4. Melakukan Silet Untuk mengambil
penempelan mata tunas
Tali plastik(dari Untuk mengikat
kantong plastik) mata tunas
5. Penyiraman Gembor Untuk membawa air
dan menyiram
6. Pengendalian hama Handsprayer Untuk menyemprot
dan penyakit Fungisida dan Bahan kimia
insektisida pengendalian hama
dan penyakit
air Pengencer bahan
kimia untuk larutan
semprot
7. Pemupukan NPK Nutrisi tanaman
8. Penyiangan - Dengan tangan

4. Ketentuan perusahaan dalam pembiakan tanaman.


Ketentuan perusahaan dalam pembiakan tanaman merupakan aturan yang
dibuat oleh perusahaan sebagai petunjuk teknis bagi setiap pekerja/karyawan
dalam melakukan tugas pembiakan tanaman. Ketentuan yang disusun biasanya
sudah melaui penelitian dan pengamatan secara berulang dalam beberapa kali
proses pembiakan tanaman. Ketentuan ini biasanya disusun dalam bentuk
prosedur operasi standar (POS). POS ini selain berfungsi sebagai petunjuk

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 6 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
teknis bagi setiap karyawan/pekerja juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi
proses pada setiap tahapan kegiatan.

5. Persyaratan pasar.
Umumnya, arti pasar tidak merujuk ke suatu lokasi maupun tempat-tempat
tertentu, hal tersebut karena pasar tidak mempunyai batas geografis. Adanya
sistem jaringan komunikasi modern bisa meniadakan hambatan ataupun
batasan-batasan geografis, sehingga bisa memungkinkan penjual dan pembeli
bertransaksi tanpa mesti saling melihat wajah satu sama lain atau bertemu
langsung. Pasar terbentuk karena adanya permintaan dan penawaran barang
dan atau jasa tertentu. Pada prinsipnya, kegiatan perekonomian yang terjadi di
pasar berdasarkan dengan adanya kebebasan dalam bersaing, baik itu untuk
pembeli atauupun penjual. Penjual memiliki kebebasan untuk memutuskan
barang dan jasa apa yang semestinya untuk diproduksi serta yang akan di
distribusikan. Sedangkan bagi pembeli atau konsumen memiliki kebebasan
dalam membeli serta memilih barang atau jasa yang sesuai dengan tingkat
daya beli konsumen itu.
Persaingan didalam suatu pasar menyebabkan sebuah perusahaan mencoba
untuk melakukan segmentasi pasar. Pengertian segmentasi pasar secara
sederhana adalah pembagian suatu pasar yang heterogen ke dalam satuan –
satuan pembeli yang sifatnya homogen, di mana setiap satuan pembeli yang
homogen tersebut dijadikan sebagai sasaran pasar untuk dilayani dengan strategi
perusahaaan masing-masing. Kelompok pembeli yang homogen memiliki
keinginan yang harus dilayani oleh perusahaan, keinginan kelompok pembeli ini
sering disebut sebagai suatu “persyaratan pasar”. Keinginan kelompok pembeli
ini misalnya adalah bibit durian yang sudah diokulasi dengan batang bawah jenis
durian lokal si bokor dan batang atas (entres) jenis durian montong.

6. Persyaratan teknis tanaman dan karakteristik lokasi pembiakan


tanaman
Persyaratan teknis tanaman adalah situasi dan kondisi yang dibutuhkan oleh
jenis tanaman untuk dapat tumbuh, berkembang dan berproduksi dengan baik
sesuai dengan kemampuan optimal masing-masing tanaman. Situasi dan
kondisi yang dibutuhkan tanaman ini sering juga dikatakan sebagai faktor-
faktor yang berpengaruh didalam pertumbuhan tanaman.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 7 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
Beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
adalah iklim (intensitas cahaya matahari, ketinggian tempat, temperatur, dan
kelembaban serta intensitas curah hujan) dan tanah (pH, kandungan unsur
hara, struktur dan tekstur tanah). Setiap lokasi memiliki karakteristik iklim dan
tanah yang berbeda.
Pengetahuan tentang persyaratan teknis tanaman ini sangat dibutuhkan bila
ingin melakukan kegiatan budidaya tanaman. Informasi ini dapat digunakan
sebagai dasar untuk mencari lokasi yang paling tepat, dan juga dapat
digunakan untuk melakukan modifikasi/manipulasi kondisi iklim dan tanah yang
tidak sesuai agar dapat mendekati dengan kesesuaian yang diinginkan oleh
tanaman sehingga dapat berproduksi secara optimal.

7. Teknis merancang tempat pembiakan tanaman


Tempat pembiakan tanaman sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pembiakan tanaman, karena dalam pembiakan tanaman sangat dipengaruhi
oleh faktor iklim dan tanah, oleh karena itu tempat pembiakan harus dirancang
sedemikian rupa agar mendekati dengan persyaratan teknis tanaman. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam merancang tempat pembiakan tanaman adalah
melakukan pengolahan tanah dan pembuatan naungan untuk penanaman
batang bawah.
Luas tempat naungan untuk tempat pembiakan tanaman disesuaikan dengan
jumlah bibit/biji tanaman yang akan ditanam. Bila akan membiakan sejumlah
1000 tanaman, dengan jarak tanam 25 x 25 cm, diperlukan bedengan dengan
ukuran lebar 120 cm dan panjang 40 m atau (5 buah bedengan dengan lebar
120 cm dan panjang 10 m). Lihat gambar dibawah ini.

Gambar 1. Bedengan pembibitan


Sumber: dokumen pribadi
Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman
Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 8 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
Pembuatan naungan dilakukan untuk menaungi bedengan tempat pembiakan
tanaman, atap yang digunakan adalah plastik, dengan ukuran:
Tinggi tiang bagian depan 120 cm
Tinggi tiang bagian belakang 100 cm
Lebar atap 150 cm
Panjang atap 11 m
Lihat gambar dibawah ini.

150 cm

11 m

120 cm

100 cm

Gambar 2. Naungan pembibitan


Sumber: dokumen pribadi

8. Strategi modifikasi kondisi lingkungan untuk pembiakan tanaman


Pada kegiatan pembiakan tanaman, memodifikasi/memanipulasi kondisi media
tumbuh dan iklim biasa dilakukan. Beberapa kondisi lingkungan yang dapat
dimodifikasi/dimanipulasi adalah intensitas cahaya matahari, suhu, dan
kelembaban. Strategi memanipulasi kondisi lingkungan dimulai dari:
1) Mempelajari persyaratan tumbuh tanaman, setiap tanaman membutuhkan
persyaratan tumbuh optimal yang berbeda dengan tanaman lainnya.
2) Mencari dan menemukan cara yang paling efektif dan efisien dalam
melakukan manipulasi lingkungan.
3) Melakukan manipulasi lingkungan itu sendiri.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 9 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
Beberapa cara memanipulasi lingkungan pada pembiakan tanaman adalah:

• Tanaman hasil penempelan memerlukan kelembaban yang tinggi, untuk


memodifikasi kondisi ini biasanya menggunakan naungan dan penyiraman
yang teratur pada batang bawahnya.
• Naungan juga berfungsi untuk menghindari hasil okulasi dari air/curah
hujan

B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengembangkan program kegiatan


pembiakan tanaman
Beberapa keterampilan yang diperlukan dalam pengembangan program kegiatan
pembiakan tanaman adalah:
1. Menyusun jadwal kegiatan pembiakan tanaman sesuai waktu yang dibutuhkan
dalam setiap jenis kegiatan dalam pembiakan tanaman,
2. Teknik identifikasi bahan, alat dan permesinan sesuai jenis dan fungsinya
dalam pembiakan tanaman,
3. Menentukan teknik pembiakan tanaman sesuai dengan ketentuan perusahaan
dan persyaratan pasar,
4. Merancang tempat pembiakan tanaman dan pertumbuhan tanaman sesuai
dengan persyaratan teknis,

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam mengembangkan program


kegiatan pembiakan tanaman
Harus bersikap secara:
1. Teliti dalam mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan dalam pembiakan tanaman
dan mengidentifikasi jenis dan fungsi alat, bahan dan permesinan yang
dibutuhkan
2. Cermat dalam menghitung kebutuhan waktu yang diperlukan dan menghitung
kebutuhan tenaga kerja pada setiap jenis kegiatan dalam pembiakan tanaman
3. Taat azas dalam menentukan teknik pembiakan tanaman sesuai dengan
ketentuan perusahaan dan persyaratan pasar, dalam merancang tempat
pembiakan tanaman dan pertumbuhan sesuai dengan persyaratan teknis.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 10 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

BAB III
MELAKSANAKAN PEMBIAKAN TANAMAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan pembiakan tanaman


Dalam melaksanakan pembiakan tanaman berapa hal yang harus diketahui adalah
pengetahuan tentang rencana dan jadwal kegiatan, berkomunikasi dengan
bawahan/staf, karakteristik bahan tanam yang baik dari aspek kesehatan, kulitas,
dan kemampuan produksi, fungsi media tumbuh bagi tanaman, karakteristik media
tumbuh untuk setiap jenis tanaman, ketentuan perusahaan, Identifikasi kondisi
tanaman, Pedoman kerja (kebijakan perusahaan), dan sistem irigasi. Rencana dan
jadwal kegiatan, ketentuan perusahaan dan kebijakan perusahaan telah dibahas
pada sub bab sebelumnya. Pada bab ini yang akan dijelaskan adalah:

1. Berkomunikasi dengan bawahan/staf.


Komunikasi adalah bagaimana menyampaikan sebuah informasi baik ide atau
gagasan kepada orang lain yang dilakukan menggunakan media, entah itu media
tulisan, lisan, atau media yang lainnya. Komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu
komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu
bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan secara
lisan maupun tertulis. Contoh dari komunikasi verbal adalah bercakap-cakap
secara langsung baik menggunakan media ataupun tidak menggunakan media,
penyampaian informasi melalui surat, grafik, lukisan, gambar, dan lain-lain.
Komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan tidak menggunakan kata-kata, melainkan
menggunakan bahasa isyarat, lambang-lambang, ekspresi wajah, dan lain
sebagainya. Dengan begitu seorang komunikan dapat menyimpulkan apa arti dari
bahasa isyarat atau lambang atau ekspresi wajah yang dimaksudkan oleh
komunikator.
Ada lima (5) hal yang harus diperhatikan agar komunikasi dapat berjalan efektif
yaitu:
➢ Respect, sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan
yang akan disampaikan.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 11 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
➢ Empathy, kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh sasaran pesan.
➢ Audible, pesan yang disampaikan dapat diterima oleh sasaran pesan
melalui media atau delivery channel.
➢ Clarity, bagaimana menyampaikan isi pesan agar tidak multitafsir
➢ Humble, sikap rendah hati untuk membangun rasa saling menghargai

Berkomunikasi dengan staf/bawahan pada umumnya berisi pesan yang


berkaitan dengan perintah/petunjuk apa yang harus dilakukan oleh bawahan
atau pada saat melakukan evaluasi kerja bawahan. Mengkomunikasikan
rencana dan jadwal kegiatan kepada bawahan merupakan salah satu bagaimana
memberikan petunjuk kepada bawahan agar memahami dan melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah tersusun. Agar rencana
dan jadwal ini dapat dipahami dan dilaksanakan sesuai dengan yang tertulis,
maka pesan yang akan disampaikan (rencana dan jadwal kegiatan) harus jelas
(tidak multi tafsir), disampaikan dengan cara kombinasi verbal dan non
verbal, humble (tidak membuat jarak antara atasan dan bawahan harus saling
menghargai), empathy (harus memperhatikan suasana hati staf yang nampak
pada raut mukanya), dan respect (harus memberikan kesempatan bertanya
dan menanggapi masukan dari bawahan secara positif).

Rencana jadwal kegiatan harus dikomunikasikan kepada bawahan/staf yang


terlibat dalam pelaksanaan kegiatan. Setiap staf yang terlibat didalam
pelaksanaan ikut memiliki tanggung jawab untuk keterlaksanaan dari kegiatan
yang telah direncanakan oleh karena itu setiap orang yang terlibat harus
didengar pendapatnya. Keterlibatan mereka sangat penting dalam memberikan
pendapat atau informasi, orang biasanya lebih berkomitmen pada rencana yang
penyusunannya mereka dilibatkan, oleh karena itu komunikasikanlah rencana
jadwal kegiatan kepada semua staf yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

Tujuan dari mengkomunikasikan rencana jadwal kegiatan adalah membangun


komitmen dan tanggung jawab terhadap keterlaksanaan rencana tersebut,
memberikan informasi tentang apa saja kegiatan yang akan dilakukan, apa
target capaian dari masing-masing kegiatan, dan berapa lama waktu yang
diperlukan. Selain itu, tujuan dari mengkomunikasikan rencana jadwal kegiatan

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 12 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
ini adalah memperoleh informasi dari orang yang terlibat dalam pelaksanaan
rencana tersebut, karena setiap orang memiliki pengalaman dan informasi yang
perlu didengar.

2. Karakteristik bahan tanam yang baik dari aspek kesehatan, kulitas, dan
kemampuan produksi.
Pada pembiakan tanaman, bahan tanaman adalah batang bawah dab batang atas
(entres). Batang bawah adalah tanaman yang ditanam dari biji yang memiliki
kelebihan dalam hal perakaran dan ketahanan terhadap penyakit, sedangkan
entres adalah bagian tanaman yang diambil dari pohon induk yang telah diketahui
asal usulnya dan memiliki rasa yang diminati konsumen.

Pemilihan bahan tanaman sangatlah berperan penting dalam usaha menciptakan


sebuah tanaman yang mempunyai kemampuan produksi unggul. Setiap tanaman
mempunyai kriteria tertentu agar bisa dikategorikan bibit atau bahan tanaman
yang baik.

a. Ciri-ciri batang bawah yang baik:

• Batang bawah telah berumur kurang lebih 3 – 4 bulan, batang nya


telah sebesar jari telunjuk
• Tanaman sehat terhindar dari bibit penyakit,
• Batang tegak
• Memiliki daun rimbun dan hijau segar
b. Ciri-ciri entres yang baik:

• Diambil dari tanaman induk yang sudah berbuah beberapa kali

• Sudah muncul mata tunasnya sedikit tapi belum pecah penutup


daun mudanya atau berbentuk lancip seperti mata anak panah.

3. Fungsi media tumbuh bagi pembiakan tanaman.


Media tumbuh adalah media atau bahan yang dapat digunakan sebagai tempat
tumbuh dan berkembangnya tanaman, baik tanah maupun non tanah.
Media tumbuh berfungsi sebagai;
➢ Tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman
➢ Penopang tanaman dan bonggol agar dapat berdiri tegak dan berkembang
dengan baik
➢ Penyedia unsur hara bagi tanaman

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 13 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
➢ Penyedia air bagi tanaman

4. Karakteristik media tumbuh


Pada pembiakan tanaman dengan cara okulasi, media tumbuh digunakan untuk
menanam biji tanaman yang akan dijadikan batang bawah. Seperti sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa media tumbuh harus bisa menopang tegaknya
tanaman, tempat berkembangnya perakaran, sebagai penyedia unsur hara bagi
tanaman, dan sebagai penyedia air. Oleh karena itu media tumbuh yang baik
memiliki karakteristik:
➢ Memiliki kandungan hara yang cukup, perlu penambahan pupuk
kandang/kompos
➢ Memiliki porositas yang baik, sehingga air tidak menggenang dipermukaan
tanah
➢ Partikel tanahnya memiliki kemampuan menahan air yang cukup, sehingga
media tidak cepat kering

5. Identifikasi kondisi yang mungkin berdampak negatif pada kegiatan


pembiakan tanaman.
Kondisi yang mungkin berdampak negatip pada kegiatan pembiakan tanaman
dapat disebabkan antara lain oleh penyampaian informasi tentang rencana dan
jadwal kegiatan ke staf, kesalahan dalam menilai dan memilih bahan tanam yang
baik, penggunaan media tanam/tumbuh yang tidak tepat, kemampuan
karyawan/tenaga keja dalam melakukan setiap kegiatan pada pembiakan
tanaman.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengetahui kondisi yang mungkin
berdampak negatif pada kegiatan pembiakan tanaman adalah:
• Mencatat seluruh kegiatan yang dilaksanakan.
Rencana kegiatan yang dilaksanakan, harus dicatat baik proses yang
dilakukan, hasil pelaksanaan, dan permasalahan yang terjadi dilapangan.
Catatan ini sangat diperlukan sebagai riwayat pekerjaan yang dapat
memberikan informasi penting apabila terjadi suatu permasalahan.

• Mengidentifikasi kesesuaian hasil pelaksanaan dengan target yang


direncanakan.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 14 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
Setiap ketidak sesuaian yang terjadi antara hasil pelaksanaan dengan
rencana, diidentifikasi dengan menggunakan riwayat pekerjaan.

• Menganalisi permasalahan yang menyebabkan ketidak sesuaian


Hasil identifikasi ketidak sesuaian dianalisis penyebab permasalahannya.

• Mengidentifikasi permasalahan yang mungkin berdampak negatip


Dari seluruh permasalahan yang terjadi, diidentifikasi permasalahan yang
mungkin berdampak negatip yang dapat menyebabkan ketidak berhasilan
dari suatu pembiakan tanaman.

• Merumuskan alternatip pemecahan masalahnya


Permasalahan-permasalahan yang mungkin berdampak negatip,
dirumuskan alternatip dan saran pemecahan masalah yang paling
rasional.

6. Sistem irigasi
Ditinjau dari proses penyediaan, pemberian, pengelolaan dan pengaturan air,
sistem irigasi dapat dibedakan kedalam 4 kelompok, yaitu irigasi permukaan,
irigasi bawah permukaan, irigasi curah, dan irigasi tetes.
a. Sistem irigasi permukaan adalah irigasi dengan cara mendistribusikan air ke
lahan pertanian dengan cara gravitasi (membiarkan air mengalir di
permukaan lahan pertanian). Metode ini merupakan cara yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia. Irigasi permukaan yang cenderung tidak
terkendali umumnya disebut dengan irigasi banjir atau irigasi basin,
yaitu merendam lahan pertanian hingga ketinggian tertentu dengan jumlah
air yang berlebih. Irigasi permukaan yang terkelola dengan baik biasanya
dilakukan dengan mengalirkan air di antara guludan (furrow) atau batas
tertentu. Contoh sistem irigasi permukaan dapat dilihat pada gambar 1.
b. Sistem irigasi bawah permukaan adalah cara mensuplai air langsung ke zona
perakaran tanaman. Sistem ini memerlukan alat aplikasi yang dapat
memberikan air dengan debit yang rendah secara terusmenerus. Alat – alat
aplikasi irigasi bawah permukaan tanah yang biasa digunakan yaitu
pot/kendi, pipa poros, selang dan lain sebagainya. Contoh sistem irigasi
permukaan dapat dilihat pada gambar 2.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 15 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

Gambar 1. Sistem irigasi permukaan


https://www.tneutron.net

Gambar2. Sistem irigasi bawah permukaan


https://geograph88.blogspot.com

c. Sistem irigasi curah/pancaran adalah irigasi yang menggunakan tekanan


untuk membentuk tetesan air yang mirip hujan ke permukaan lahan
pertanian. Disamping untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Sistem ini
dapat pula digunakan untuk mencegah pembekuan, mengurangi erosi angin,
memberikan pupuk dan lain-lain. Pada irigasi curah air dialirkan dari sumber
melalui jaringan pipa yang disebut mainline dan sub-mainlen dan ke
beberapa lateral yang masing-masing mempunyai beberapa mata curah
(sprinkler). Contoh sistem irigasi ini dapat dilihat pada gambar 3.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 16 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

Gambar 3. sistem irigasi curah


https://www.slideshare.net/kharistya/13-irigasi-curah

d. Sistem irigasi tetes (drip), Irigasi tetes adalah suatu sistem pemberian air
melalui pipa/ selang berlubang dengan menggunakan tekanan tertentu,
dimana air yang keluar berupa tetesan-tetesan langsung pada daerah
perakaran tanaman. Tujuan dari irigasi tetes adalah untuk memenuhi
kebutuhan air tanaman tanpa harus membasahi keseluruhan lahan,
sehingga mereduksi kehilangan air akibat penguapan yang berlebihan,
pewmakaian air lebih efisien, mengurangi limpasan, serta
menekan/mengurangi pertumbuhan gulma. Contoh sistem irigasi ini dapat
dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Sistem irigasi tetes


Sumber: Jurnal Teknik ITS vol. 7, no. 2, (2018)
Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman
Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 17 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
Pemilihan jenis sistem irigasi sangat dipengaruhi oleh kondisi hidrologi,
klimatologi, topografi, fisik dan kimiawi lahan, biologis tanaman, sosial
ekonomi dan budaya, teknologi (sebagai masukan sistem irigasi) serta
keluaran atau hasil yang akan diharapkan.
Sistem irigasi untuk penanaman bibit batang bawah dapat menggunakan
irigasi permukaan atau irigasi curah. Irigasi permukaan sangat cocok untuk
areal tanaman yang luas dan memiliki sumber air irigasi yang cukup. Pada
kesempatan ini irigasi yang akan digunakan adalah irigasi curah. Pada skala
luasan yang kecil dapat menggunakan gembor. Pengairan/penyiraman
pertama setelah okulasi dilakukan 3 – 5 hari setelah okulasi, selanjutnya
disiram setiap hari pagi dan sore.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan pembiakan


tanaman
1. Mengkomunikasikan rencana dan jadwal kegiatan kepada staf
2. Menilai bahan tanaman yang mampu berproduksi dengan baik
3. Menyiapkan media tumbuh yang sesuai dengan ketentuan perusahaan
4. Melaporkan kondisi tanaman yang mungkin berdampak negatip kepada atasan

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam melaksanakan pembiakan tanaman

1. Taat azas dalam melakukan komunikasi dengan staf, sesuai dengan prinsip-
prinsip komunikasi
2. Cermat, teliti dan taat azas dalam menilai bahan tanaman yang mampu
berproduksi dengan baik.
3. Cermat, teliti dan taat azas dalam menyiapkan media tumbuh yang sesuai
dengan ketentuan perusahaan
4. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi kondisi-kondisi yang mungkin dapat
berdampat negatif pada kegiatan pembiakan tanaman.
5. Cermat, teliti dan taat azas dalam menyiapkan dan memprogramkan sistem
irigasi sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 18 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

BAB IV

MEMONITOR KEBERHASILAN PEKERJAAN PEMBIAKAN TANAMAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memonitor keberhasilan pekerjaan


pembiakan tanaman
Untuk memastikan berhasil tidaknya suatu pekerjaan, maka perlu dilakukan
monitoring hasil pekerjaan tersebut, begitu pula halnya dengan pekerjaan
pembiakan tanaman. Monitoring hasil pekerjaan dapat dilakukan baik secara
langsung dilapangan maupun secara tidak langsung, yaitu monitoring dari laporan
hasil pelaksanaan. Materi ini hanya akan membahas tentang memonitor
keberhasilan pekerjaan pembiakan tanaman berdasarkan pada laporan hasil
pelaksanaan saja.

Melakukan monitoring berdasarkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan meliputi;


Melakukan identifikasi, mencatat dan menelusuri penyebab terjadinya perbedaan
antara perencanaan, jadwal dan realisasi pelaksanaan; Membuat perbaikan
prosedur perencanaan; dan Memilih perlakuan positif untuk mengatasi
permasalahan.

1. Teknik mengidentifikasi, mencatat dan menelusuri perbedaan


rencana dengan realisasi pelaksanaan pembiakan tanaman
Mengidentifikasi adalah suatu proses kegiatan yang mencari, menemukan,
mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari
lapangan. Identifikasi perbedaan antara rencana dan realisasi kegiatan
pembiakan tanaman merupakan proses kegiatan untuk mencari apa yang
menyebabkan adanya perbedaan antara rencana dengan realisasi kegiatan
pembiakan tanaman. Hasil identifikasi ini selain dapat digunakan untuk
mengetahui penyebab perbedaan, juga dapat digunakan untuk memperbaiki
atau mengembangkan program selanjutnya agar realisasi dari kegiatan yang
direncanakan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Dalam mengidentifikasi perbedaan antara rencana dengan realisasi kegiatan
pembiakan tanaman biasanya unsur-unsur yang diidentifikasi meliputi
kesesuaian jadwal, kesesuaian alat bahan, kesuaian perlakuan dan kesesuaian
hasil. Untuk mempermudah proses identifikasi dapat menggunakan format
dibawah ini.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 19 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

No Kegiatan/ Target Hasil identifikasi


Uraian (Volume) Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Permasalahan
Kegiatan Jadwal Alat/bahan Perlakuan Hasil

Keterangan:
No : nomor urut kegiatan
Kegiatan/uraian kegiatan: jenis kegiatan yang ada dalam kegiatan pembiakan tanaman
Target (volume) : target kegiatan yang dilakukan, misalnya menyiapkan bibit sejumlah 1000 bibit
Kesesuaian jadwal: apakah waktu pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan
Kesesuaian alat/bahan: apakah alat/bahan yang digunakan sesuai dengan yang direncanakan,
baik jenis maupun jumlahnya
Kesesuaian perlakuan: apakah perlakuan pada setiap kegiatan pembiakan tanaman sama dengan
yang direncanakan
Kesesuaian hasil: apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan yang direncanakan
Permasalahan: apa yang menyebabkan terjadinya ketidak sesuaian pada setiap kegiatan
pembiakan tanaman.

2. Strategi pembiakan tanaman, saran pasar dan pentingnya kegiatan


pembiakan tanaman
Pembiakan tanaman merupakan bagian dari suatu proses budidaya tanaman
pada budidaya tanaman buah, kegiatan pembiakan tanaman ini menjadi
penting karena akan sangat menentukan keberhasilan dari suatu budidaya, oleh
karena itu dalam melakukan kegiatan pembiakan tanaman harus disusun
rencana pembiakan tanaman yang tepat yang mempertimbangkan faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian yang optimal. Rencana seperti
ini biasa disebut juga dengan strategi.
Strategi adalah bagaimana mengembangkan rencana secara menyeluruh dan
terpadu yang mengkaitkan keunggulan sumberdaya yang dimiliki dengan
tantangan lingkungan. Strategi dirancang untuk memastikan bahwa tujuan
utama dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat. Strategi pembiakan
tanaman adalah bagaimana mengembangkan rencana pembiakan tanaman
suatu komoditas dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi lokasi
pembiakan tanaman yang ada dan persyaratan tumbuh dari komoditas yang
akan ditanam.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 20 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengembangkan rencana
pembiakan tanaman suatu komoditas adalah:
a. Mencari informasi yang berkaitan dengan syarat tumbuh komoditas yang
akan dikembangbiakan. Syarat tumbuh tanaman meliputi kondisi iklim
(intensitas matahari, curah hujan, temperatur, ketinggian tempat, dan
unsur lainnya) dan kondisi tanah (struktur, tekstur, derajat keasaman
tanah, porositas, permeabilitas, warna tanah yang menunjukkan
kandungan material organic, kondisi drainase, minearologi tanah dan
tingkat oksidasi, dan lain-lain).
b. Mengidentifikasi/mencari informasi tentang kondisi iklim dan tanah yang
akan dijadikan areal pembiakan
c. Membuat rencana modifikasi/manipulasi kondisi iklim dan tanah yang akan
ditanam sesuai dengan syarat tumbuh (sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya)
d. Mempertimbangkan saran pasar, saran pasar atau biasa disebut sebagai
persyaratan pasar (sudah dijelaskan pada bab sebelumnya)
e. Langkah terakhir adalah melakukan tahapan kegiatan pembiakan tanaman
dengan cara okulasi mulai dari penyiapan bibit batang bawah, penyiapan
entres, penyiapan alat dan bahan untuk melakukan okulasi, dan mengairi
tanaman yang disesuaikan dengan persyaratan tumbuh dan saran pasar
bagi komoditas yang akan ditanam. Secara rinci prosedur kegiatan
pembiakan tanaman adalah:
➢ Menentukan waktu yang tepat, yaitu sebelum jam 10 pagi dan setelah
jam 4 sore.
➢ Membersihkan batang bawah, bersihkan batang bawah dari kotoran
seperti tanah dan kulit ari yang mati menyelimuti batang. Setelah itu
buang daun yang tidak perlu yaitu daun yang tua dan berada di
batang bagian bawah okulasi dan buang juga batang yang terlalu
banyak, tujuan pengurangan daun dan batang yang terlalu banyak
yaitu untuk merangsang tumbuhnya tunas baru.
➢ Pengelupasan batang bawah (30 cm dari leher akar), kulit batang
utama sepanjang kira 2-3 cm lalu tarik ke bawah seperti lidah dan
kulit bekas tarikan di potong sisakan sepertiganya.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 21 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
➢ Pengambilan/penyayatan entres, lakukan secara hati-hati karena
sedikit memerlukan kecermatan. Intinya harus rapi, harus steril, tidak
boleh memar tidak boleh terkoyak dan ukuran potongan mata entres
usahakan pas dengan ukuran sayatan batang.
➢ Penyatuan entres, tempelkanlah entres ke batang utama yang akan di
jadikan batang bawah. Penyatuan harus cepat untuk menghindari
keringnya kambium.
➢ Pengikatan entres, ikat mengunakan tali plastik yang telah
dipersiapkan. Ikatan jangan sampai terlalu kuat dan jangan juga
terlalu longgar, harus di kira-kira kekuatan batang. jika terlalu longgar
air mudah masuk dan menyebabkan pembusukan pada entres dan
jika terlalu kuat maka akan menyebabkan memar pada kambium.
➢ Perawatan, lakukanlah perawatan dengan mengairi dan memberi
pupuk. Pengairan pertama dilakukan pada 3 – 5 hari setelah
penempelan, selanjutnya setiap hari pagi dan sore.
➢ Pengamatan keberhasilan, amatilah hasil penempelan setelah 21 hari.
Penempelan yang berhasil ditandai dengan mata tunas entres masih
hijau.

Gambar. 5. Tahapan okulasi


Sumber : http://serba-budidaya.blogspot.com/2015/02/cara-okulasi-
menempel.html

3. Perbaikan prosedur strategi pembiakan tanaman dengan cara okulasi,


saran pasar dan pentingnya kegiatan pembiakan tanaman
Dalam Kamus Kompetensi continuous improvement dijelaskan sebagai pegawai
yang berdedikasi terhadap peningkatan proses kerja organisasi. Mereka
menerapkan disiplin dan ketelitian dalam kegiatan kerja mereka dan terus
mencari cara-cara untuk meningkatkan kualitas, efisiensi atau efektivitas dari
proses kerja. Mereka mendorong orang lain untuk mencapai peningkatan yang
berkelanjutan. Mencari dan menerapkan cara-cara (ide, solusi, metode) baru

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 22 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
untuk meningkatkan hasil dan proses kerja. Dilakukan melalui perbaikan yang
terus menerus dan efektif serta melibatkan perubahan paradigma berpikir,
termasuk mencoba cara yang berbeda, baru dan tidak biasa (kreatif).
Pekerjaan pembiakan tanaman juga merupakan suatu kegiatan yang
memerlukan prosedur kerja yang harus ditingkatkan secara terus menerus.
Perbaikan prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kerja yang
berdampak pada efisiensi dan efektifitas hasil kerja.
Perbaikan prosedur pada kegiatan pembiakan tanaman dapat dilakukan
dengan cara:
a. Mengidentifikasi ketidak sesuaian yang terjadi pada setiap jenis
kegiatan (menggunakan format identifikasi diatas)
b. Menganalisis masalah utama yang menyebabkan ketidak berhasilan,
c. Merancang proses perbaikan, pada tahap ini dirancang suatu proses
baru dengan memperhatikan parameter-parameter proses yang
ditetapkan. Parameter tersebut dapat berasal dari persyaratan pasar.
Rancangan proses baru juga mungkin perlu disertai dengan adanya
perubahan kebijakan perusahaan.
d. Implementasi, pada tahap ini adalah penerapan prosedur perbaikan
yang telah disusun

4. Teknik pengendalian hama dan penyakit


Hama dan penyakit tanaman merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan ketidak sesuaian hasil okulasi bahkan dapat menyebabkan
gagalnya okulasi. Hama dan penyakit akan menyerang batang bawah, bila
batang bawah terserang hama dan penyakit akan berdampak pada hasil
okulasi. Hama dan penyakit tanaman ini harus dikendalikan agar pembiakan
tanaman yang kita lakukan dapat menghasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan beberapa cara:
a. Pengendalian secara fisik dan mekanik, merupakan tindakan yang kita
lakukan dengan tujuan secara langsung dan tidak langsung untuk: (1)
mematikan hama; (2) mengganggu aktivitas fisiologi hama; (3) mengubah
lingkungan sedemikian rupa sehingga lingkungan menjadi kurang sesuai
bagi kehidupan hama. Beberapa contoh pengendalian ini adalah
penggunaan lampu perangkap, penggunaan gelombang suara,
Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman
Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 23 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
menggunakan barrier atau pembatas dengan menggunakan tanaman
hidup, dan pengambilan dengan tangan
b. Pengendalian secara kimiawi, Pengendalian kimiawi adalah pengendalian
hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida. Pestisida adalah
obat-obatan yang dibuat dari bahan kimia.

5. Menentukan/ memilih perlakuan yang efektif dalam mengatasi


permasalahan hama dan penyakit pada pembiakan tanaman, dengan
tidak mengabaikan masalah biaya dan kerusakan
Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor penghambat yang dapat
menyebabkan hasil budidaya tanaman tidak sesuai dengan yang diharapkan,
bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Begitu pula halnya pada kegiatan
pembiakan tanaman secara okulasi. Bila batang bawah tanaman yang diokulasi
terserang hama dan penyakit, ada kemungkinan akan berpengaruh terhadap
hasil okulasi itu sendiri, karena hama dan penyakit tersebut dapat menyerang
juga bagian tanaman hasil okulasi.
Mengatasi permasalahan hama dan penyakit secara efektif dapat dilakukan
dengan sanitasi lingkungan dan dengan menggunakan pestisida:

Dengan sanitasi lingkungan


Teknik sanitasi atau pembersihan merupakan cara pengendalian secara
bercocok tanam yang paling tua dan cukup efektif untuk menurunkan populasi
hama dan penyakit. Banyak hama dan penyakit yang dapat bertahan hidup
atau berdiapause di sisa-sisa tanaman. Dengan membersihkan sisa-sisa
tanaman tersebut berarti kita mengurangi laju peningkatan populasi dan
ketahanan hidup hama. Jadi sanitasi dilakukan terhadap:1) Sisa-sisa tanaman
yang masih hidup, 2) Tanaman atau bagian yang terserang hama, 3) Sisa
tanaman yang sudah mati, 4) Jenis tanaman lain yang dapat menjadi inang
pengganti, 5) Sisa-sisa bagian tanaman yang jatuh atau tertinggal di
permukaan tanah seperti buah dan daun.

Dengan menggunakan pestisida


a. Kenali permasalahan yang terjadi

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 24 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01
Apakah tanaman kita terserang hama atau penyakit, bila penyakit apakah
penyebabnya bakteri atau jamur, dan bila terserang hama apakah jenis
hamanya.
b. Kenali cara kerja pestisida
Apakah bersifat kontak atau sistemik. Pestisida kontak akan efektif bila
terkena langsung kepada hama atau penyakit, sedangkan sistemik cara
kerjanya bila disemprotkan akan masuk dan menyebar keseluruh sel
tanaman melalui jaringan yang ada pada tanaman.
Selain itu juga , apakah cara kerja pestisida tersebut memiliki spektrum
sempit atau luas. Spektrum sempit akan membunuh hanya beberapa
jenis saja dari hama atau penyakit, sedangkan spektrum luas dapat
membunuh berbagai hama atau penyakit.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam memonitor keberhasilan


pekerjaan pembiakan tanaman
1. Mengidentifikasi, mencatat dan menelusuri perbedaan rencana dan realisasi
kegiatan dalam pelaksanaan pembiakan tanaman.
2. Membuat perbaikan prosedur sesuai dengan ketentuan perusahaan

B. Sikap kerja yang diperlukan dalam memonitor keberhasilan pekerjaan


pembiakan tanaman
1. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi, mencatat dan menelusuri rencana
dan realisasi dalam pelaksanaan pembiakan tanaman.
2. Cermat dan taat asas dalam membuat perbaikan prosedur sesuai dengan
ketentuan perusahaan

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 25 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

DAFTAR PUSTAKA

A. BukuReferensi
a. ---------------, Modul Guru Pembelajar: Agribisnis Tanaman Sayuran dan Buah
Semusim, Kelompok Kompetensi B., Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
2015.

b. ---------------, Buku Teks Bahan Ajar Siswa: Dasar-dasar Budidaya Tanaman,


Paket Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

B. Referensi Lainnya

a. https://faedahjaya.com/distributor-pertanian/cara-memilih-pestisida
b. http://www.infoagribisnis.com/2017/02/perbanyakan-tanaman-durian/
c. http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view
=article&id=933:sanitasi-tek
d. https://www.scribd.com/doc/2445077/Pembiakan-Durian
e. http://serba-budidaya.blogspot.com/2015/02/cara-okulasi-menempel.html

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 26 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

Daftar Alat Dan Bahan

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Alat tulis
2. Komputer
3. Alat-alat pembiakan tanaman (golok, gunting stek, tali,
handsprayer dll)
4.
5.
6.
7.
8.

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Kertas HVS
2. Bahan-bahan pembiakan tanaman (plastik sungkup,
Pupuk kandang, biji durian, NPK dll)
3. Rencana dan jadwal kegiatan
4. Bahan tanaman(batang atas dan entres)
5. Pupuk kandang/kompos
6.
7.
8.
9.

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 27 dari 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura TAN.BH02.012.01

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1. Widyaiswara
1. Ir. Kifli Nur, MM

Judul Modul: Melaksanakan program pembiakan tanaman


Buku Informasi - Revisi 2019 Halaman: 28 dari 28

Anda mungkin juga menyukai