Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH
2020
Observasi dan identifikasi Kesuburan tanah

Mahasiswa dilatih untuk bisa mengobservasi kondisi eksisting kesuburan tanah di lapang,msecara fisik ,
kimia dan biologi serta pertumbuhan tanamannya
Prakata

Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesianya pedoman
Praktikum kesuburan Tanah. Pedoman ini dirancang untuk membekali ketrampilan
mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian khususnya semester V, agar mahasiswa lebih
trampil dalam praktek-praktek kesuburan tanah utamanya tentang observasi dan identifikasi
perubahan ciri fisik, kimia, dan biologi tanah pada berbagai perbedaan penggunaan lahan dan
pertumbuhan tanaman. Hasil observasi dimasukkan ke dalam tabel yang telah disiapkan dan
analisis permasalahan yang ditemukan. Di akhir kegiatan mahasiswa membuat laporan
praktikum kesuburan tanah kemudian dipresentasikan dihadapan Dosen Pembimbing dan
mahasiswa dalam 1 golongan.
Demikian pedoman ini kami buat, semoga dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa dalam memahami kesuburan tanah. Saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempuranaan penduan ini.

Surabaya, Oktober 2020


Penyusun

i
Daftar Isi

Prakata .................................................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................................................ii

I. Observasi fase-fase pertumbuhan tanaman ............................................................................. 0


1.1. Pendahuluan ............................................................................................................................... 0
1.2. Tujuan : ........................................................................................................................................ 1
1.3. Metode : Observasi pertumbuhan tanaman mulai awal perkecambahan hingga panen. ......... 1
1.4. Hasil observasi............................................................................................................................. 1
1.5. Pembahasan ................................................................................................................................ 1
II. Observasi perbedaan ciri fisik tanah-kimia-biologi terhadap kesuburan tanah......................... 2
2.1. Pendahuluan .............................................................................................................................. 2
2.2. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
2.3. Metode ........................................................................................................................................ 2
2.4. Hasil observasi ............................................................................................................................. 3
2.5. Pembahasan ................................................................................................................................ 3
III. Identifikasi / Analisis Peran material terhadap tata air udara serta pertumbuhan tanaman
(sdh dikerjakan 2 minggu yg lalu, tinggal pengamatannya terhadap pertumbuhan tanaman) ....... 4
3.1. Pendahuluan ................................................................................................................................ 4
3.2. Tujuan .......................................................................................................................................... 4
3.3. Metode : Identifikasi/Observasi /Analisis perbedaan komposisi material tanah terhadap
perubahan tata air dan udara dalam tanah ........................................................................................ 4
3.4. HasilObservasi ............................................................................................................................. 5
Jika komposisi material dalam media tanam ideal, maka pergerakan air
/infiltrasi/permeabilitas akan normal. ........................................................................................... 5
3.5. Pembahasan ................................................................................................................................ 5
IV. Observasi Peran biota pada pertumbuhan tanaman .......................................................... 6
5.1. Pendahuluan ............................................................................................................................... 6
5.2. Tujuan .......................................................................................................................................... 6
5.3. Metode : observasi lapang peran biota terhadap kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.
............................................................................................................................................................ 6
5.4. Hasil Observasi : ........................................................................................................................... 7

ii
5.5. Pembahasan : .......................................................................................................................... 7
V. Observasi gejala defisiensi nutrisi tanaman ............................................................................. 8
9.1. Pendahuluan ............................................................................................................................... 8
9.2. Tujuan ......................................................................................................................................... 9
9.3. Metode : observasi gejala defisiensi Nutrisi tanaman ....................................................... 9
9.4. Hasil Observasi :....................................................................................................................... 9

9.5. Pembahasan : .......................................................................................................................... 9

iii
I. Observasi fase-fase pertumbuhan tanaman

1.1. Pendahuluan
Pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh benih, cahaya, media tanam, nutrisi, air,
dan gas-gas. Benih dan cahaya tidak diikutkan dalam materi praktikum ini. Media tanah, air
dan gas akan disimulasikan dalam praktikum ini. Media tanam (tanah) sebagai tempat
berpijaknya akar dalam menobang batang, menyimpan air dan nutrisi, tempat proses
dekomposisi, mineralisasi, filter polutan, berkembang biak, dll. Air merupakan sarana
pndukung reaksi dalam tanah dan tanaman. Gas yang paling penting adalah oksigen dan
karbondioksida yang sangat membantu semua proses kehidupan.
Fase pertumbuhan tanaman terdiri dari fase perkecambahan, vegetatif, pembungaan,
pembuahan, pemasakan dan akan mengikuti kurva kuadratik. Jangka waktu tiap fase
pertumbuhan tanaman berbeda tipis antar tanaman. Fase pertumbuhan paling pendek saat
perkecambahan dan paling lama saat pembuahan hingga pemasakaan. Setiap fase
pertumbuhan membutuhkan sokongan nutrisi dan air yang berbeda.

Gambar Grafik pertumbuhan tanaman

0
1.2. Tujuan :

Untuk mempelajari proses pertumbuhan tanaman dari fase awal hingga panen

1.3. Metode : Observasi pertumbuhan tanaman mulai awal perkecambahan hingga panen.

Bahan dan alat :


1. Tanaman
2. Meteran

Cara kerja :
1. Pilih jenis tanaman yang akan diamati
2. Amati pertumbuhannya mulai awal sampai panen
3. Buat grafik pertumbuhan tanaman.

1.4. Hasil observasi

Berapa lama dibutuhkan tiap fase pertumbuhan


Hasil observasi
No. Macam tanaman Masa Fase vegetatif Generatif 1 Generatif 2
perkecambahan (35 HST) (50HST) (60 HST)
1 Jagung 2-3 hari 35 45
2 Padi
3 Lombok
4 Tomat
5 Kacang hijau
Dll.

1.5. Pembahasan

Narasikan sesuai data yang ada dan beri ulasan yang mendukungnya.
Berdasar:
1. Jenis tanaman
2. Jenis tanah (tekstur, nutrisi, dll.)

1
II. Observasi perbedaan ciri fisik tanah-kimia-biologi terhadap kesuburan
tanah

2.1. Pendahuluan
Tingkat kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses pembentukan tanah dan model
pengelolaannya. Bahan induk, iklim, vegetasi, topografi, dan waktu sangat mempengaruhi
proses pembentukan tanah. Bahan induk akan mempengaruhi komposisi mineral, tekstur,
struktur tanah, pH (kemasaman /kealkalian), profil tanah, dan lain-lain yang berdampak utama
pada kesuburan fisik tanah dan beberapa kimia tanah. Iklim akan mempengaruhi proses
hidrasi, pelarutan, pergerakan, pengendapan ion atau senyawa dalam profil tanah
menyebabkan dinamika perkembangan tanah. Disisi lain, air mempengaruhi pergerakan hara
ke akar tanaman sehingga mempengaruhi perkembangan pertumbuhan tanaman yang
berdampak pada cadangan karbon tanah. Vegetasi akan berdampak pada penimbunan
cadangan bahan organik yang merupakan media yang cocok untuk berkembangnya mikroba.
Dengan demikian akan membantu meningkatkan cadangan nutrisi malalui perombakan bahan
organik dalam tanah. Mikroba selain merombak bahan organic juga membantu memfiksasi
mineral dari udara atau dalam tanam untuk disediakan ke akar tanaman. Disisi lain bahan
organic stabil (humus) akan menambah muatan negatif tanah sehingga meningkatkan
kemampuan tanah menjerap hara dan air. Topografi akan mempengaruhi pergerakan aliran air
dan material, yang memindahkannya dari stu tempat ke tempat lainnya. Material yang terbawa
aliran air akan merubah komposisi mineral dalam tanah sehingga akan menurunkan tingkat
kesuburan tanah bagian atas dan meningkatkan kesuburan tanah bagian bawah. Berjalannya
waktu akan mempengaruhi proses perkembangan tanah akibat ulah manajemen manusia atas
kebutuhan hidupnya serta perubahan sumber daya alam.

2.2. Tujuan
Untuk melatih ketrampilan mahasiswa dalam mengobservasi perbedaan tingkat
kesuburan tanah pada berbagai perubahan penggunaan lahan. Misalnya dari lahan hutan
menjadi lahan perkebunan atau lahan tanaman pangan dan sayuran.

2.3. Metode
Observasi tingkat kesuburan tanah pada berbagai penggunaan lahan dari beberapa
gambar yang tersaji dalam gambar dibawah atau cari di web (googling).

2
Gambar 2. Perbedaan karakteristik profil berbagai jenis tanah (Kebun campuran : kopi,
sengon dll)

2.4. Hasil observasi


Hasil observasi
Komposisi
No. indikasi Unsur Biota
material tanah Warna tanah Tekstur
mineral
1 Merah
2 Coklat
kehitaman
3 Hitam
4 Coklat
keputihan
5

2.5. Pembahasan
Narasikan tingkat kesuburan tanah dari berbagai ciri tanah yang telah disajikan dari data.

3
III. Identifikasi / Analisis Peran material terhadap tata air udara serta
pertumbuhan tanaman (sdh dikerjakan 2 minggu yg lalu, tinggal
pengamatannya terhadap pertumbuhan tanaman)

3.1. Pendahuluan
Komposisi tanah yang ideal terdiri atas 45 % mineral, 25% air, 25% udara dan 5% bahan
organik. Jika komposisi material tersebut berubah, maka akan mempengaruhi pergerakan
nutrisi, air dan udara tanah serta pertumbuhan tanaman. Jika material didominasi pasir, maka
peregarakan air akan cepat sehingga air dan hara cepat habis. Sebaliknya jika komposisi
materian banyak diisi liat, maka pergerakan air dan hara lambat, menyebabkan air tergenang
atau terjebak dalam tanah bias mengakibatkan reduksi. Reduksi menyebabkan perubahan
bentuk ion tersedia, yang bahkan bias meracuni tanaman. Berikut contoh gambar pertumbuhan
tanaman akibat perubahan komposisi media.

Gambar 3. Pergerakan air pada berbagai komposisi media

3.2. Tujuan
Untuk mengkaji dan menganalisisperbedaan komposisi material tanah terhadap tata
udara dan air tanah serta pertumbuhan tanaman (akar tanaman dan tunas, batang, daun).

3.3. Metode : Identifikasi/Observasi /Analisis perbedaan komposisi material tanah


terhadap perubahan tata air dan udara dalam tanah

Model : Tanam bibit pada berbagai komposisi media tanam dalam pot transparan

4
Bahan dan alat :
1. Bibit
2. Pupuk NPK dan pupuk kandang
3. Wadah, ember
4. Material tanah : tanah (pasir, debu, liat), mineral, bahan organik
5. air.

Cara:
1. Siapkan media dari komposisi material tanah (mineral dan organik)
2. Siapkan nutrisi NPK tanaman
3. Siapkan air irigasi
4. Tanam bibit pada media yang dirancang dari berbagai komposisi media tanah yang terdiri
dari berbagai komposisi mineral dan bahan organik yang dilengkapi dengan nutrisi dan
air yang cukup.

Observasi:
1. Amati dan catat korelasi komposisi material dan pergerakan air dalam tanah
2. Amati dan cata Perubahan fisik tanah pertumbuhan akar tanaman.

3.4. Hasil Observasi


Jika komposisi material dalam media tanam ideal, maka pergerakan air
/infiltrasi/permeabilitas akan normal.

Hasil observasi
No. Klas tekstur
Pergerakan air Pertumbuhan tanaman
1 Lempung Akar batang Daun
2 Liat
3 Lempung Cepat/lambat ? berkembang
brpasir baik
4
5

3.5. Pembahasan

5
IV. Observasi Peran biota pada pertumbuhan tanaman

5.1. Pendahuluan
Cacing tanah merupakan salah satu makro fauna yang berperan terhadap tata air dan
udara dalam tanah, pembentukan /perbaikan agregasi tanah. Disisi lain, cacing tanah
merombak bahan organik menjadi ukuran lebih kecil dengan memakan bahan organik
tersebut. Tanah yang mengandung cacing, diindikasi kesuburannya tinggi. Selain cacing,
mikoriza dan rhizobium juga berperan menyumbangkan nutrisi tanaman, masing-masing
melalui fiksasi N udara dan P tanah. Banyak mikroba lain yang juga membantu ketersediaan
nutrisi, sehingga perlu diobservasi lebih jauh.

Gambar 6. Biota dan kesubutan tanah

5.2. Tujuan
Untuk mengobservasi peran biota terhadap kesuburan tanah tanah dan pertumbuhan tanaman

5.3. Metode : observasi lapang peran biota terhadap kesuburan tanah dan pertumbuhan
tanaman.

Bahan dan alat : alat observasi, foto, HP, obyek tanah dan tanaman.

CARA:
1. Kunjungi lahan yang produktif – kurang produktif
2. Cangkul hingga kedalaman tertentu , hingga menemukan cacing.
3. Hitung jumlah cacing / biota lainnya dalam tanah
a. Identifikasi perubahan struktur tanah
b. Analisis Perubahan pertumbuhan tanaman ( jika memungkinkan)

6
5.4. Hasil Observasi :

Jika cacing dapat merombak bahan organik tanah dan membuat lobang aerasi tanah
maka ketersediaan nutrisi bertambah dab pergerakan air dan udara berjalan baik.

Jumlah Biota Jenis Struktur Tekstur


Lahan
No. Secara Langsung Inkubasi 24 jam Vegetasi Tanah Tanah
Observasi
cacing rayap cacing rayap
1 Lahan Padi
2 Lahan
Jagung
3 Lahan
Kedelai
4 Lahan
Bawang
5 Lahan
Tomat
6 Lahan
Cabai

5.5. Pembahasan :

7
V. Observasi gejala defisiensi nutrisi tanaman

9.1. Pendahuluan
Gejala Defisiensi nutrisi pada tanaman akan nampak jika nutrisi tersebut tidak cukup
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Defisiensi akan ditandai dengan
perubahan warna pada daun ( seluruh atau sebagian), pertumbuhan ruas, tunas, ranting,
buah, dan bunga. Klorosis setiap unsur khas. Defisiensi unsur makro biasanya nampak
pada seluruh penampang daun, namun jika unsur mikro hanya nampak pada internal
daun.

Gambar Contoh beberapa defisiensi unsur pada tanaman jagung dan tomat

8
9.2. Tujuan
Untuk mengobservasi dan menganalisis gejala defisiensi nutrisi pada berbagai tanaman

9.3. Metode : observasi gejala defisiensi Nutrisi tanaman

CARA: mengamatai dan mengidentifikasi jenis unsur yang defisien pada tanaman

9.4. Hasil Observasi :

a. Identifikasi jenis unsur defisien


b. Degradasi Perubahan warna daun pada tanaman yang diobservasi

Hasil observasi
No. Jenis tanaman Tunas , batang Keterangan
Warna daun
ranting/
1 Tomat Kuning bag Kurus Kering Kekurangan
bawah N (……, …)
dan air
2 dst Kuning Kekurangan
bagian atas S (……, ..)
3
4
5
6

9.5. Pembahasan :

Contoh : Jika daun berwarna kuning, merupakan indikasi kekurangan nitrogen atau sulfur.
Jika tepi daun terbakar merupakan indikasi kekurangan Mg. Jika hampir seluruh daun
terbakar indikasi kekurangan Zn.

9
PENUTUP

Setiap kelompok mahasiswa yang mengikuti praktikum Kesuburan tanah wajib


membuat Laporan kegiatan pada setiap mata praktikum. Laporan yang telah dibuat
dikonsultasikan dengan Dosen pembimbing atau Asisten Praktikum. Jika laporan telah
mendapat persetujuan Dosen Pembimbing bisa di unggah di laman e-learning versi baru
(ilmu.upnjatim.ac.id) atau versi lama.

10
Contoh Laporan

Nama :
MPM :

Judul : Observasi penggunaan lahan urban farming untuk kangkung di daerah…..

Amati :

1. Tekstur : klas lempung berpasir (fisik)


2. Pupuk yang digunakan ….(kimia)
3. Adakah diberi pupuk kandang? Kalau ada
biasanya pasti ada biota (biologi)

Hasil pengamatan
Pertumbuhan tanaman …?
Adkah gejala defisiensi ? ada klorosis pada daun bagian atas. Warna daun ungu
Kapan tanam hingga kapan panen ( umur tanaman)

11
Pembahasan :

1. Pertumbuhan kurang sempurna karena diduga kekurangan unsur S , atau kekurangan P pada
tanaman jagung
2. Pengaruh fisik tanah
3. Pengaruh pupuk vs tdk dipupuk

Daftar Pustaka

Minimal 3 sitasi , 5 tahun terakhir


Menggunakan mendeley

Kajian pustaka

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai
terhadap pengurangan dosis pupuk NPK 16:16:16 dengan pemberian pupuk organik. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2016 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
Islam Riau Pekanbaru. Penelitian disusun dalan rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Faktor
dosis pupuk NPK terdiri atas lima taraf yaitu tanpa NPK, 100%, 75%, 50%, dan 25% dosis NPK. Faktor
pupuk organik terdiri atas tiga taraf yaitu kotoran ayam, bioorganik cair, dan kotoran ayam + biorganik
cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kotoran ayam saja atau dengan penambahan pupuk
bioorganik cair dapat mengurangi penggunaan NPK hingga 50% tanpa mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi cabai. Pengurangan dosis pupuk NPK 16:16:16 hingga 75% menghasilkan pertumbuhan dan
produksi yang tidak berbeda secara statistik pada taraf α 0.05 dengan 100% dosis NPK. Perlakuan pupuk
organik (pupuk kotoran ayam saja atau dengan penambahan pupuk bioorganik cair) nyata meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman cabai pada taraf α 0.05 (Baharuddin, 2016)

The experiment was conducted for two seasons to study the effect of organic nutrient sources
and inorganic sources of nutrients combined with biofertilizers on growth, yield and quality of paprika
alike chillies (indigenous germplasm of paprika). The results revealed that application of vermicompost
(250 g plant-1) combined with neem cake (100 g plant-1 ) recorded higher growthparameters, yield and
quality attributes, which was comparable with inorganic fertilizers at the recommended levels. Under
integrated nutrient management, application of 75% N (8 g plant-)+ Azospirillum spp. (5 g plant-1 ) +
75% P (1.7 g plant-1 ) + Phosphobacteria (5 g plant-1 ) + 100% K(2.5 g plant-1 ) improved the growth,

12
yield and quality parameters of paprika alike chillies as compared to recommended NPK through
fertilizers indicating a saving 25% of both inorganic N and P through biofertilizers. (Shiva et al., 2015)

The study aimed to determine which substrate and nutrition that gives the best result in
improving growth and yield of Capsicum frutescens. The study design using CRD (completely
randomized design) with two factors, namely substrates (6 levels: charcoal husks, fractional tiles,
fractional bricks, arenga fiber, beach sand, husk steamed) and nutrition (2 levels: standards, standards
with NPK). The study was conducted October 2015 until March 2016 in screen house Faculty of
Agriculture, Sebelas Maret University. Data were analyzed using analysis of variance and if significant
difference continued with DMRT (Duncan Multiple Range Test) level of 5%. The results showed that the
kinds of substrates significantly affect all variables of Capsicum frutescens (plant height, leaf number,
branch number, total interest, diameter trunk, root length, root volume, fresh weight of plants, plant
dry weight, fruit weight and number of fruit), and the addition of NPK nutrition significantly affect
variable leaf number, branch number, and fresh weight of plants. (Purnomo et al., 2016)

Daftar pustaka

Baharuddin, R. (2016). RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI ( Capsicum annum L .)
TERHADAP PENGURANGAN DOSIS NPK 16 : 16 : 16 DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK
Response to Growth and Yield of Chili ( Capsicum annuum L .) on Reduction of Dose NPK 16 : 16 :
16 with Organic Fer. Jurnal Dinamika Pertanian, XXXII(2), 115–124.

Purnomo, J., Harjoko, D., Djoko Sulistyo, T., studi agroteknologi, P., & Pertanian, F. (2016). BUDIDAYA
CABAI RAWIT SISTEM HIDROPONIK SUBSTRAT DENGAN VARIASI MEDIA DAN NUTRISI. In Caraka
Tani-Journal of Sustainable Agriculture (Vol. 31, Issue 2).
https://jurnal.uns.ac.id/carakatani/article/viewFile/11996/10518

Shiva, K. N., Srinivasan, V., Zachariah, T. J., & Leela, N. K. (2015). Integrated nutrient management on
growth , yield and quality of paprika alike chillies ( Capsicum annuum L .). 24(2), 92–97.

13

Anda mungkin juga menyukai