Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENELITIAN VARIASI MEDIA TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


TANAMAN TIMUN Cucumis sativus

Disusun oleh :
RHIKO FADZAR ANUGRAH
XII MIPA 1

SMA NEGERI 1 SEMANU


2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga pada kesempatan ini
kami dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. “Laporan Penelitian Pengaruh
Variasi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Timun Cucumis sativus” disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Laporan penelitian ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan penelitian ini.
Akhir kata, kami berharap semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi
kita semua.

Semanu, 21 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................
i
KATA PENGANTAR .............................................................................
ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
2
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
2
D. Manfaat Penelitian .......................................................................
2
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ........................................................................
3
B. Waktu dan Tempat ......................................................................
3
C. Alat dan Bahan ............................................................................
3
D. Langkah Kerja .............................................................................
3
BAB III KAJIAN TEORI
A. Tumbuhan ...................................................................................
4
B. Tanaman Timun .........................................................................
4
C. Variabel .......................................................................................
5
D. Media Tanam ..............................................................................
5
E. Hipotesis .....................................................................................
6
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian
1. Tabel ............................................................................... 7
2. Grafik ..............................................................................
10
B. Analisis Data dan Pembahasan ...................................................
10
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................
11
B. Saran ...........................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
12
LAMPIRAN ...........................................................................................
13

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tanaman pada mulanya mengalami pertumbuhan yang diawali dengan
perkecambahan benih, dimana kelangsungan tumbuh-tumbuhan diawali apabila
terjadi interaksi antara benih dan air. Interaksi antara keduanya bergantung juga
kepada kemampuan imbibisi air ke dalam benih. Proses air berimbibisi ke dalam
benih yang menentukan kelanjutan hidup dan produksi tumbuhan.
Media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman harus mempunyai
sifat fisik yang baik, gembur dan mempunyai kemampuan menahan air. Media
tanam menjadi tempat dimana tanaman tumbuh dan berkembang, sehingga perlu
pengaturan serta perlakuan khusus. Menggunakan media tanam tanah saja tidak
cukup dalam mendukung pertumbuhan serta hasil tanaman sehingga perlunya
penambahan bahan-bahan organik yang dapat memberikan unsur hara serta
memberikan tekstur tanah yang gembur serta kemampuan dalam menyimpan air.
Media ini selain menyediakan tempat tumbuh juga menyediakan unsur hara yang
sangat dibutuhkan tanaman timun.
Pemilihan media tanam yang tepat dapat berpengaruh terhadap proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Semakin tepat media tanam yang
digunakan, semakin cepat pula proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
yang terjadi. Objek pengamatan pada penelitian ini adalah tanaman timun,
tanaman ini dipilih karena banyak orang yang membudidayakannya untuk
dikonsumsi. Proses pembudidayaan tanaman timun ini dapat dibilang tidak susah,
hanya diperlukan ketelitian dan ketepatan dalam proses penanaman, yang tidak
kalah penting adalah pemilihan media tanam yang sesuai agar proses
pertumbuhan dan perkembangan dapat berjalan dengan maksimal.
Pada percobaan ini, fokus penelitian ditunjukkan pada pemilihan media
tanam yang tepat terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman timun.

B.Rumusan Masalah
Adakah pengaruh variasi media tanam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman timun cucumis sativus?

C.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh variasi media tanam terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman timun cucumis sativus.

D.Manfaat Penelitian
Sebagai sumber referensi, bahan pertimbangan dan bacaan bagi pihak
yang berkepentingan dalam pemilihan media tanam yang tepat bagi tanaman
timun cucumis sativus.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian pengaruh variasi
media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman timun cucumis
sativus adalah metode analisis.
B.Waktu dan Tempat
Tanggal : Minggu 22 Februari 2023 – Selasa 7 Maret 2023
Waktu : Setiap dua hari sekali pada pukul 15.00 WIB
Tempat : Garasi Rumah
C.Alat dan Bahan
- Gatul -Tanah - Air
- Gayung - Pasir - Biji timun sebanyak 15 biji
- Penggaris - Pupuk Anorganik - Pot sebanyak 3 buah
- Alat Tulis - Pupuk Kambing
D.Langkah Kerja
1. Menyiapkan 3 buah pot dengan memberi label A,B,C
2. - Pot A diisi media tanam berupa tanah dan pupuk anorganik dengan
perbandingan 3:1
- Pot B diisi media tanam berupa pasir dan pupuk kambing dengan
perbandingan 3:1
- Pot C diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kambing dengan
perbandingan 3:1
3. Menanam 5 biji timun pada masing-masing pot dengan kedalamam.1 cm
4. Melakukan penyiraman setiap 2 hari sekali
5. Mengamati serta mengukur pertumbuhan biji timun kemudian menuliskan
hasilnya pada tabel pertumbuhan

BAB III
KAJIAN TEORI
A.Tumbuhan
Tumbuhan memiliki organ yang tersusun atas jaringan-jaringan yang
berbeda, yang pada akhirnya terdiri atas berbagai tipe.
Jaringan adalah sekumpulan sel serupa yang melakukan fungsi terorganisir
untuk tanaman. Organ dasar tumbuhan terbagi menjadi tiga bagian yaitu, akar,
batang dan daun.
Organ akar, batang dan daun membentuk system akar dan system tunas.
System tunas terdiri atas batang dan daun. Tetapi angiospeprmae dan tumbuhan
vascular lain bergantung sepenuhnya pada kedua system tersebut untuk sintas.
Akar biasanya bersifat nonfotosintetik dan akan kekurangan makanan kecuali jika
fotosintat, yaitu gula dan berbagai karbohidrat lain yang dihasilkan selama
fotosintesis, diimpor dari system tunas.
Pertumbuhan vegetatif pembuatan daun, batang dan akar yang
nonreproduktif hanyalah satu tahap dalam kehidupan tumbuhan. Kebanyakan
tumbuhan juga mengalami pertumbuhan reproduktif. Pada angiosperma, tunas
reproduktif menghasilkan bunga, yang tersusun atas daun-daun yang sangat
termodifikasi untuk reproduksi.
B.Tanaman Timun
Tanaman Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.); family
labu-labuan atau Cucurbitaceae merupakan tanaman yang menghasilkan buah dan
dapat dimakan. Buah mentimun biasanya dipanen ketika masih setengah masak
dan biji belum masak fisiologi untuk dijadikan sayuran, penyegar, atau asinan
tergantung jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh
dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak, sehingga berfungsi
menyejukkan. Buah mentimun juga digunakan sebagai bahan baku untuk industri
farmasi dan kosmetika. Di Indonesia tanaman mentimun tersebar hampir
diseluruh wilayah dan umumnya ditanam di dataran rendah sampai menengah
dengan ketinggian sekitar 200 – 800 m dpl. Pertumbuhan optimal dapat dicapai
pada lahan dengan ketinggian 400 m dpl. Tekstur tanah yang dikehendaki adalah
tanah berkadar liat rendah dengan pH tanah sekitar 6 – 7.

C.Variabel
1.Variabel Bebas
 media tanah dengan pupuk anorganik
 media pasir dengan pupuk kambing
 media tanah dengan pupuk kambing
2.Variabel Kontrol
 jumlah biji timun pada masing-masing pot sebanyak 5 biji
3.Variabel Terikat
 panjang/ tinggi tanaman
D.Media Tanam
 Tanah dengan pupuk anorganik
Tanah sebagai media tumbuh tanaman harus mempunyai kandungan hara
yang cukup untuk menunjang proses pertumbuhan tanaman sampa
tanaman tersebut berproduksi. maka pupuk akan memberikan nutrisi
tambahan kepada tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang
lebih sehat. Pupuk anorganik biasanya mengandung unsur-unsur seperti
nitrogen, fosfor, dan kalium yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh
dengan baik.
 Pasir dengan pupuk kambing
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan
fungsi tanah yang. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika
digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit
tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering
akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap
sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain.
 Tanah dengan pupuk kambing
Tanah sebagai media tumbuh tanaman harus mempunyai kandungan hara
yang cukup untuk menunjang proses pertumbuhan tanaman sampa
tanaman tersebut berproduksi. Beberapa faktor yang mempengaruhi
ketersediaan hara di dalam tanah untuk dapat diserap tanaman antara lain
adalah total pasokan hara, kelembaban tanah dan aerasi, suhu tanah dan
sifat fisik maupun kimia tanah.

E.Hipotesis

Media tanam yang tepat dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan


perkembangan tanaman. Pertumbuhan paling baik terjadi pada media tanam tanah
dengan pupuk kambing.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.Data Hasil Penelitian
1.Tabel
POT A
Media tanam sekam dengan pupuk anorganik
Hari Tgl/ Tinggi tanaman Rata-rata Keterangan
ke Bln timun
4 2
1 22/2 0 0 0
3 24/2 0 0 0
5 26/2 0 0 0
7 28/2 0,3 0,3 0,3
9 2/3 0,5 0,5 0,5
11 4/3 1 1 1
13 6/3 1,2 1,3 1,25
14 7/3 1,5 1,6 1,6

POT B
Media tanam pasir dengan pupuk kambing
Hari Tgl/Bln Tinggi tanaman timun Rata- Keterangan
ke rata
2 3 4
1 22/2 0 0 0 0
3 24/2 0 0 0 0
5 26/2 0 0 0 0
7 28/2 0,3 0,3 0,4 0,3
9 2/3 0,5 0,5 0,7 0,5
11 4/3 1 1 1,1 1
13 6/3 1,2 1,3 1,4 1,3
14 7/3 1,6 1,7 1,7 1,6

8
POT C
Media tanam tanah dengan pupuk kambing
Hari Tgl/Bln Tinggi tanaman timun Rata- Keterangan
ke rata
1 2 3 4
1 22/2 0 0 0 0 0
3 24/2 0 0 0 0 0
5 26/2 0 0 0 0 0
7 28/2 0,2 0,3 0,2 0,2 0,2
9 2/3 0,5 0,6 0,5 0,6 0,5
11 4/3 1 1,2 1 1,1 1,1
13 6/3 1,5 1,7 1,4 1,6 1,5
14 7/3 2 2,2 1,8 2,1 2

2.Grafik
GRAFIK TINGGI TANAMAN TIMUN
2.5

1.5

0.5

0
hari ke 1 hari ke 3 hari ke 5 hari ke 7 hari ke 9 hari ke 11 hari ke 13 hari ke 14
ORANGE = POT A | KUNING = POT B | HIJAU = POT C

B.Analisis Data dan Pembahasan


Penelitian yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui media tanam
yang tepat terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terong. Terlihat
dari pencatatan tinggi tanaman terong tertinggi terjadi pada Pot C, yaitu
menggunakan media tanam tanah dan pupuk kambing dengan perbandingan 3:1.
Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang kami ajukan.
Pertumbuhan terlambat terjadi pada Pot B, adapun media tanam yang
digunakan adalah pasir dan pupuk kambing. Pasir yang berasal dari daerah yang
bersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk digunakan
sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci terlebih dahulu.

PENUTUP

A.Kesimpulan
Media tanam yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman
timun adalah tanah dan pupuk kambing, hal tersebut dapat dilihat dari penelitian
yang telah dilakukan pada laporan diatas. Media tanam akan sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, semua media tanam memiliki
karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya.

B.Saran
Dalam melakukan penelitian atau pembudidayaan tanaman timun,
hendaknya juga melakukan kontrol terhadap tanaman, seperti membersihkan
gulma (variabel pengganggu) yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan optimal.

DAFTAR PUSTAKA
https://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/80332/Budidaya-
Mentimun/
LAMPIRAN
HARI PERTAMA

HARI KE 14

Anda mungkin juga menyukai