Anda di halaman 1dari 9

Ekologi Hutan

Laporan Praktikum Suksesi

Oleh

Nama : Imam Hanafi

NIM : 205040307111008

Kelas : Ekologi Hutan-B

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
Daftar isi
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................3
1.3 Tujuan penulisan.........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................................3
2.1 Pengertian suksesi.......................................................................................................................3
2.2 Jenis suksesi.................................................................................................................................4
2.2.1 suksesi primer.......................................................................................................................4
2.2.2 suksesi sekunder...................................................................................................................4
2.2.3 Proses Suksesi.......................................................................................................................4
2.3 faktor yang mempengaruhi suksesi.............................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................5
METODE PENELITAIN............................................................................................................................5
3.1 waktu dan tempat.......................................................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................................................5
3.3 Desain Petak................................................................................................................................5
3.4 Langkah Langkah percobaan........................................................................................................5
BAB IV...................................................................................................................................................6
HASIL PEMBAHASAN............................................................................................................................6
4.1 Tabel pengamatan......................................................................................................................6
4.2 Pembahasan................................................................................................................................6
BAB V.....................................................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................................................7
51. Kesimpulan..................................................................................................................................7
5.2 Saran............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vegetasi merupakan sebuah istilah dalam kajian ekologi yang artinya kesuluruhan
komunitas flora dalam suatu Kawasan tertentu(ไทรทับทิม, 2554), mencakup perpaduan
komunal dari jenis jenis flora penyusunya maupun tutupan lahan yang di bentuknya .
Vegetasi akan menujukan perubahan struktur spesies komunitas ekologis dari waktu ke
waktu hingga mencapai keseimbangan. Perubahan struktur spesies tersebut selanjutanya
dinamakan sebagai suksesi ekologis.

Proses suksesi akan berhenti jika suatu lingkungan tersebut telah mencapai keadaan stabil
atau telah mencapai tahap klimaks. Perubahan yang terjadi akibat proses suksesi dapat
menciptakan suatu struktural habitat baru yang tidak ada sebelumnya. Ekosistem yang telah
mencapai tahap klimaks dikatakan telah memiliki homeostatis, sehingga mampu
mempertahankan kestabilan internalnya. Proses perjalanan suksesi menuju klimaks dapat
memunculkan vegetasi baru. Salah satu cara untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan
analisi vegetasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses terjadinya suksesi?
2. Faktor Apa saja yang mempengaruhi proses terjadinya suksesi?

1.3 Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui proses terjadinya suksesi
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi proses terjadinya suksesi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian suksesi
Suksesi merupakan proses perubahan struktur spesies lingkungan dalam kurun waktu
tertentu hingga mencapai tahap klimaks yang seimbang. Proses suksesi merupkan komponen
penting dalam bidang ekologi dan restorasi i (Raeval et al. 2012). Pemulihan kondisi tanah
dapat menghabiskan waktu hingga dua abad tergantung pada formasi tanah tersebut(Afrianto
et al., 2016).
2.2 Jenis suksesi
Jenis jenis suksesi menjadi dua, antaralain sebagai berikut;

2.2.1 suksesi primer


Suksesi primer merupakan proses suksesi vegetasi dimana komunitas awal
pada suatu vegetasi terganggu penuh , sehingga komunitas dari ekosistem lama punah
hingga terbentuk habitat baru.

2.2.2 suksesi sekunder


suksesi sekunder merupakan proses suksesi yang terjadi hampir mirip dengan
proses suksesi primer, perbedaanya ialah masih terdapat sisa kehidupan habitat
awalnya, dalam artian tidak hilang secara total.

2.2.3 Proses Suksesi


Proses perubahan antar tingkatan dalam suksesi primer buat menggapai klimaks, bisa
memerlukan waktu puluhan, ratusan apalagi ribuan tahun. Sebaliknya waktu yang
diperlukan suksesi sekunder lebih kilat dibanding dengan suksesi primer. Tingkatan
pergantian komunitas berlangsung dalam periode pendek dengan pertumbuhan yang
kilat, perihal ini diakibatkan habitat( tanah serta air) telah tercipta buat mendukung
perkembangan vegetasi. Ketika proses suksesi tersebut telah mencapai kondisi
seimbangnya, maka suksesi tersebut dalam kondisi klimaks dan telah seimbang. Proses
suksesi untuk mencapai kondisi seimbangnya vegetasi dipengaruhi oleh banyak faktor
lingkungan, termasuk kondisi-kondisi edafik, polaiklim dan ketersediaan air, interaksi
antara faktor-faktor biotik dengan abiotik, pola persebaran spesies, serta dinamika
habitat (Raevel et al. 2012).

2.3 faktor yang mempengaruhi suksesi


1. luasnya habitat awal yang terganggu atau mengalami kerusakan
2. jenis jenis tumbuhan disekitar vegetasi yang terganggu
3. Kecepatan pemancaran biji ataupun benih dalam ekosistem tersebut
4. iklim terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora, dan benih
lain serta curah hujan yang sangat berpengaruh dalam proses perkecambahan
5. jenis substrat baru yang terbentuk
BAB III

METODE PENELITAIN
3.1 waktu dan tempat
Pengamatan dimulai pada hari selasa tanggal 24 november 2020, dan dilakukan
selama 2 minggu. Pengamatan dilakukan secara rutin setiap minggu pada pukul 16.00 WIB.
Lokasi pengamatan berada di lahan kosong, di kota bandung tepatnya di kecamatan antapani,
kelurahan tanapani kidul.

3.2 Alat dan Bahan


 Alat
1. Meteran
2. Tali
3. Kayu
4. Gunting
 Bahan
1. Lahan seluas 1x1 yang telah di bersihkan

3.3 Desain Petak

1 meter

1 meter

3.4 Langkah Langkah percobaan


 lahan dibersihkan dari segala macam tumbuhan
 Ukur petak seluas 1x1 menggunakan meteran dan selanjutnya bagi lahan menjadi
empat bagian dan pasangkan tali sebagai penanda
 Setelah selesai biarkan petak selama 2 minggu untuk selanjutnya di jadikan objek
pengamatan
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN
4.1 Tabel pengamatan
Minggu ke No.petak Jenis tanaman Jumlah
Minggu ke-1 1 - 0
2 - 0
3 - 0
4 - 0
Minggu ke-2 1 Pennisetum Tidak dapat
purpureum cv. dihitung
Mott
2 Pennisetum Tidak dapat
purpureum cv. dihitung
Mott
3 Pennisetum Tidak dapat
purpureum cv. dihitung
Mott
4 Pennisetum Tidak dapat
purpureum cv. dihitung
Mott

4.2 Pembahasan
Pada pengamatan kali ini, pertama- tama merupakan mensterilkan dan
membersihkan lahan pengamatan dengan memakai celurit. Perihal ini dicoba supaya
keadaan lahan semacam sedia kala, tidak ditumbuhi tumbuhan satupun serta hendak
melaksanakan proses suksesi natural. Berikutnya buat petak persegi dimensi 1 x 1 m2
serta untuk jadi 4 petak memakai tali rafia. Perihal ini bertujuan supaya pengamatan
bisa dicoba dengan gampang. Sehabis petak jadi, perkenankan petak sepanjang 4
minggu buat melaksanakan proses suksesi. Jalani pengamatan tiap satu minggu sekali,
catat tipe tumbuhan serta besar tumbuhan yang berkembang pada tiap- tiap petak.
Sebelum lahan di bersihkan tumbuhan yang tumbuh di atasnya ialah ilalang ilalang
dan rumput liar. Setelah di bersihkan dan dilakukan pengamatan selama 2 minggu
terdapat tumbuhan baru yaitu Pennisetum purpureum cv. Mott atu yang bias akita
kenal dengan rumput gaja mini.
engan ini, terdapatnya tanaman yang berkembang pada lahan suksesi meyakinkan
bahwa mungkin besar populasi baru yang berkembang di lahan suksesi bisa terjalin.
Bila perihal ini dibiarkan dalam waktu lama, hendak tercipta sesuatu komunitas
tanaman yang baru yang mendiami ekosistem tersebut. Proses suksesi komunitas
berakhir dengan terjadinya suatu komunitas normal yang menggapai penyeimbang
dengan lingkungannya( komunitas klimaks)

BAB V

PENUTUP
51. Kesimpulan
Proses terbentuknya suksesi dalam kurun waktu tertentu mengakibatkan perubahan
struktur spesies komunitas ekologis pada suatu areal. Proses suksesi daapat menggantikan
seluruh vegetasi awal maupun sebagiannya. Pembentukan proses suksei dipengaruhi berbagi
macam faktor seperti kondisi-kondisi edafik, polaiklim dan ketersediaan air, interaksi antara
faktor-faktor biotik dengan abiotik, pola persebaran spesies, serta dinamika habitat.

5.2 Saran
Dalam melakukan pengamatan terhadap proses suksesi harus dilakukan secara teliti
dan tekun guna mendapatkan hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Raevel, V., C. Violle, & F. Munoz. 2012. Mechanisms of ecological succession: insights
from plant functional strategies. Oikos 121: 1761–1770.

Afrianto, W., Hikmat, A., & Widyatmoko, D. (2016). Komunitas Floristik Dan Suksesi
Vegetasi Setelah Erupsi 2010 Di Gunung Merapi Jawa Tengah. Indonesian Journal of
Biology, 12(2), 265–276.

ไทรทับทิม, ส. (2554). No Title การนําสาหร่ายที่ผลิตน้ำมันไบโอดีเซลมาบําบัดน้ำเสียของ


โรงงานอุตสาหกรรมรีไซเคิล. http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai