Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN II

“PEMUPUKAN LANJUTAN DAN PENGAMATAN IV”

OLEH:
APRINALDI YOGI SAPUTRA
2106113001
AGROTEKNOLOGI-A

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN II

“PEMUPUKAN LANJUTAN DAN PENGAMATAN IV”

Oleh:
APRINALDI YOGI SAPUTRA
2106113001
AGROTEKNOLOGI-A

Pekanbaru, 25 Oktober 2023

MENYETUJUI:

ASISTEN PRAKTIKUM I ASISTEN PRAKTIKUM II

Fajar Arrafi Putera Ansari Fachri Harisy


NIM. 1906113122 NIM. 2006112519

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunianya-Nya, sehingga laporan praktikum Teknologi Produksi Tanaman

Pangan II dengan judul “Pemupukan Lanjutan dan Pengamatan IV” dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan praktikum ini termasuk menjadi

komponen penilaian pada praktikum mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman

Pangan II.

Terima kasih kepada Abang Fajar Arrafi Putera Ansari dan Abang Fachri

Harisy selaku asisten praktikum yang telah memberikan arahan selama proses

jalanya proses praktikum. Terima kasih disampaikan pula kepada teman-teman

dari kelas Agroteknologi A dalam mata kuliah Teknologi produksi tanaman

pangan II yang telah berkontribusi terkait jalanya kegiatan praktikum.

Semoga dengan adanya laporan praktikum ini bisa bermanfaat bagi banyak

pihak untuk menambah pengetahuan terkait pembukaan lahan pada budidaya

tanaman pangan. Masukan juga diperlukan terkait kualitas laporan supaya lebih

baik lagi kedepanya.

Pekanbaru, 25 Oktober 2023

Aprinaldi Yogi Saputra

iii
DAFTAR ISI

Isi Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... v
I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
II METODOLOGI .................................................................................................. 3
2.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................ 3
2.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 3
2.3 Cara Kerja...................................................................................................... 3
III HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 4
3.1 Hasil............................................................................................................... 4
3.2 Pembahasan ................................................................................................... 4
IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 7
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 7
4.2 Saran .............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8
LAMPIRAN ............................................................................................................ 9

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Dokumentasi pemupukan lanjutan dan pengamatan IV……………………... 9

v
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemupukan merupakan aktifitas pertanian yang dimaksudkan untuk

menambah bahan organik dan atau anorganik kemedia tanam dalam hal ini

merupakan tanah yang bahan-bahan tersebut diperlukan serta berdampak pada

tumbuh kembang tanaman. Berdasarkan waktu pemberian pupuk secara umum

ada yang dilakukan sebelum penanaman atau pemupukan dasar, ada juga yang

dilaksanakan pertama kali pasca penanaman atau dikenal sebagai pemupukan

pertama, ada juga pemupukan lanjutan dan atau pemupukan susulan dimana

dilaksanakan setelah interval waktu tertentu.

Setidaknya ada 3 sasaran pemupukan berdasarkan sifat tanah sebagai

media tanam. Pertama pemupukan sebagai perbaikan sifat fisika tanah, kedua

sebagai perbaikan sifat bilogi tanah dan ketiga sekaligus perbaikan sifat kimia

tanah. Untuk pemupukan diawal atau sering dikenal sebagai pemupukan dasar jika

untuk pemulihan sifat fisika tanah biasa ditambahkan pupuk organik atau dapat

juga dengan pemberian pupuk anorganik non pabrikasi seperti Rock Phosfat (RP).

Selain itu, ternyata pupuk organik juga berperan dalam perbaikan sifat biologis

tanah. Untuk perbaikan sifat kimia tanah yang diantaranya adalah perbaikan pH

dapat dilakukan dengan pemberian pupuk dolomit atau kapur pertanian pada

suatu lahan. Untuk mendukung pertumbuhan dan hasil yang optimal serta

mencegah defisiensi unrus N atau Nitrogen biasanya petani sering menggunakan

pupuk Urea, Nitrabor, ZA, NPK, SP-36, TSP, KCl dan lain sebagainya.

1
Selain mengetahui prores pertumbuhan dan perkembangan tanaman,

melalui pengamatan juga dapat diketahui beberapa masalah pada tanaman seperti

gangguan OPT maupun cekaman lingkungan. Pengamatan tanaman dilakukan

untuk memperoleh data untuk dianalisis. Pengambilan data dilakukan dengan

mengukur tinggi tanaman dan jumlah daun.

1.2 Tujuan

Tujuan pemupukan lanjutan adalah untuk menambah kandungan hara pada

tanah agar tersedia bagi tanaman dan lebih menjamin ketersedianya secara

berlanjut bagi tanaman yang senantiasa memerlukan unsur hara dalam jumlah

yang cukup disetiap waktu.

Tujuan Pengamatan tanaman sangat penting untuk mengoptimalkan dan

memastikan tanaman tumbuh secara optimal sehingga hasil produksinya sesuai

dengan yang diinginkan.

2
II METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Pangan II dilaksanakan di UPT

kebun percobaan fakultas pertnian,praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 17

Oktober 2023 pukul 10.00-11.40 WIB.

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada saat praktikum adalah parang, cangkul, gembor,

sepatu boot, ember dan alat dokumentasi.

Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah tanaman kedelai,

pupuk NPK dan air.

2.3 Cara Kerja

Kegiatan praktikum Teknologi produksi tanaman pangan II tentang

Pemupukan lanjutan dan pengamatan IV dilakukan setelah praktikan diberi arahan

asisten praktikum. Setelah itu, dilakukan kegiatan pengamatan terhadap sampel

yang telah dipilih. Kemudian, sebelum dilakukan kegiatan pemupukan lanjutan

terlebih dahulu dilakukan penyiangan serta pembumbunan pada bedengan.

Kegiatan selanjutnya adalah pemupukuan lanjutan. Pupuk terlebih dahulu di

larutkan dengan air pada wadah ember. Kemudian di aduk hingga rata. Setelah

pupuk sudah tercampur rata, pupuk dapat diaplikasikan pada tanaman dengan

menuang pupuk disekitar tanaman pada bedengan.

3
III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1. hasil pengamatan 14, 21, 28 HST tanaman Kacang Kedelai

Tinggi tanaman
HARI Sampel Jumlah daun (helai)
(cm)
1 22 10
2 23 10
14 HST 3 24 10
4 23 10
5 25 10
1 33 12
2 32 12
21 HST 3 35 12
4 30 12
5 40 12
1 38 17
2 40 17
28 HST 3 45 17
4 38 15
5 48 17

3.2 Pembahasan

Pengamatan tanaman sampel pada 14 HST diketahui data parameter tinggi

tanaman dan jumlah helai daun pada pengamatan 14 hst. Pertumbuhan terbaik

tanaman ada pada tanaman sampel ke 5 yaitu dengan tinggi 40 cm dan jumlah

daun 12 helai. Sedangkan tinggi tanaman yang paling rendah ada pada sampel

tanaman 4 yaitu 30 cm dengan jumlah daun 12 helai. Diketahui bahwa pada tinggi

tanaman sampel rentangnya hanya dari 30-40 cm. Sedangkan pada jumlah helai

daun, jumlah daunya sama pada setiap tanaman sampel.

Pada pengamatan tanaman sampel dihari ke 21 HST, mengenai hasil

pengamatan maka diketahui data parameter tinggi tanaman dan jumlah helai daun

pada pengamatan 14 hst. Pertumbuhan terbaik tanaman ada pada tanaman sampel

4
ke 5 yaitu dengan tinggi 40 cm dan jumlah daun 12 helai. Sedangkan tinggi

tanaman yang paling rendah ada pada sampel tanaman 4 yaitu 30 cm dengan

jumlah daun 12 helai. Diketahui bahwa pada tinggi tanaman sampel rentangnya

hanya dari 30-40 cm. Sedangkan pada jumlah helai daun, jumlah daunya sama

pada setiap tanaman sampel.

Pengamatan pada 28 HST diketahui bahwa sampel tanaman tertinggi

adalah pada sampel ke 5 yaitu 48 cm dengan jumlah helai daunya adalah 17.

Sampel tanaman dengan tinggi terendah ada pada sampel 1 dan 4 yaitu 38 cm dan

jumlah daun yang paling sedikit ada disampel 4 yaitu hanya 15 helai daun saja.

Tinggi tanaman kedelai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

Pengaruh pupuk organik terhadap tinggi tanaman disebabkan karena pupuk

organik mampu menyuplai kebutuhan hara bagi tanaman. Sesuai dengan

pernyataan Rizal et al. (2019), bahwa pemberian pupuk organik berguna untuk

meningkatkan bahan organik dalam tanah, memperbaiki sifat kimia dan biologi

tanah sehingga hara lebih tersedia pada tanah yang juga sudah dengan sendirinya

berbagai sifat fisik, kimia dan biologi tanah sudah lebih baik dari pada

sebelumnya.

Tinggi tanaman juga dipengaruhi oleh ketersediaan air sebagai syarat

metabolisme katabolisme atau penysusunan lantaran salah satu syarat agar

fotosintesis dapat terjadi dengan optimum. Keberadaan atau ketersediaaan air bagi

tanaman sangat penting terutama difase awal vegetatif tanaman karena akan

mempengaruhi suplai dan transportasi air dan nutrisi tanama dari luar tanaman

kedalam tanaman sehingga perlu sangat diperhatikan penyiraman tanaman

(Anggraeni et al., 2021). Intensitas cahaya juga menjadi faktor yang

5
mengakibatkan perbedaan tinggi tanaman kedelai. Cekaman lingkungan

potensinya lebih tinggi apabila kedelai dibudidayakan pada lahan terbuka (Rizal et

al., 20119). Jumlah daun tanaman kedelai dipengaruhi utamanya oleh

ketersediaanya unsur Nitrogen yang merupakan unsur hara penting berperan

dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) sehingga sangat penting dalam

proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan Tallo dan Sio (2018), bahwa bahwa

fungsi unsur hara Nitrogen pada tanaman yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan

vegetatif tanaman seperti jumlah daun dan tinggi tanaman. Keberadaan unsur hara

nitrogen sangat berpengaruh pada proses pembentukan klorofil pada daun

tanaman. Klorofil mampu mensintesis karbohidrat yang akan menunjang

pertumbuhan tanaman. Tanaman yang kadar klorofilnya tinggi sangat efisien

dalam penggunaan energi matahari untuk fotosintesis (Tallo dan Sio, 2018).

Pupuk NPK dibutuhkan dalam budidaya tanaman, penggunaan pupuk

anorganikmemberikan kontribusi yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan

nutrisi pada tahap awal pertumbuhan tanaman, namun penggunaannya perlu

diimbangi dengan pupuk organik. Unsur hara NPK memiliki peranan yang sangat

penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur nitrogen(N) memiliki peran krusial

dalam pembentukan akumulasi karbohidrat dan protein. Unsur fosfor (P) berperan

dalam pembentukan sel-sel kehidupan dan unsur kalium (K) berperan dalam

pemindahan karbohidrat dari satu tempat ke organ lain (Amir et al., 2022).

Aktifitas pemupukan susulan NPK memang begitu penting karena tanaman

membutuhkan jumlah unsur NPK dalam kapasitas tertentu saja. Selain itu,

pemberian pupuk NPK secara berkala lebih menjamin ketersediaan unsur hara

disetiap fase perkembangan tanaman (Setianingrum et al., 2023).

6
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pertumbuhan tinggi tana,an dan

jumlah daun dipengaruhi oleh banyak faktor yang diantaranya adalah ketersediaan

jumlah air pada media tanam, ketersediaan jumlah hara pada media tanam dan

intensitas cahaya matahari pada lahan budidaya tanaman kedelai.

4.2 Saran

Sebaiknya pengamatan dilakukan pada tanaman sampel yang terbaik dna

keberadaanhya berada ditengah pada bedengan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Amir, N., Marlina, N., Palmasari, B., Aluyah, C., Aminah, I. S., Rompas, J. P., &
Rohman, N. 2022. Respon Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea
mays Saccharata Sturt L.) terhadap Pupuk Organik Cair Asal Limbah
Buahan dan NPK di Lahan Kering. Agro Bali : Agricultural Journal. 5
(3): 498-503.
Anggraini, D. J., M. Inti, E. Nurhidaya, N. Hidayat, M. Nurhuda, A. M. Rokim,
& Y. M. Maryani. 2021. Kajian Pengaruh Macam Pupuk Organik Dan
Frekuensi Penyiraman Terhadap Serapan Nitrogen Tanaman Kacang Hijau
(Vigna radiata L). Jurnal Pertanian Agros. 23(1): 178-185.
Rizal, M., S. Subaedah, dan A. Muchdar. 2019. Pertumbuhan dan produksi 2
varietas Kedelai Hitam (Glycine soja) Terhadap Pemberian Beberapa Jenis
Pupuk Organik (Bokashi) Di Lahan Kering. J. Agrotek. 3 (2): 129-142.
Setianingrum, A., Pangesti, N., dan Makhziah. 2023. Aplikasi Pupuk Organik Cair
dan Pupuk NPK untuk Meningkatkan Karakter Agronomis Tanaman
Kedelai Hitam. Agro Bali : Agricultural Journal. 6 (2): 505-515.
Tallo, M. L. L. dan S. Sio. 2018. Pengaruh lama fermentasi terhadap kualitas
pupuk bokashi padat kotoran sapi. Journal of Animal Science. 4 (1): 12-14.

8
LAMPIRAN

1. Dokumentasi pemupukan lanjutan dan pengamatan IV

Gambar 1. Penggemburan tanah Gambar 2. Penyiangan

Gambar 3 Pengamatan tinggi tanaman Gambar 4. Pengamatan jumah daun

Anda mungkin juga menyukai