Anda di halaman 1dari 74

PT.PLA.B.3.2.

2010

PEDOMAN TEKNIS
PENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE
INTENSIFICATION TA. 2010

DIREKTORAT PENGELOLAAN LAHAN


DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
KEMENTERIAN PERTANIAN
JAKARTA, 2010
KATA PENGANTAR

Pembuatan pedoman teknis ini dimaksudkan untuk


memberikan acuan umum bagi para petugas Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi, Kabupaten/Kota dan
petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan
Pengembangan SRI (System of Rice Intensification)
yang dananya bersumber dari dana APBN TA 2010.

Para petugas terkait diharapkan dapat mempelajari dan


mencermati pedoman ini dengan saksama. Disamping itu
dengan memahami Pedoman Teknis ini, diharapkan tidak
akan terjadi keragu-raguan dalam implementasi kegiatan
dilapangan dan kendala / hambatan yang ada akan dapat
diatasi, sehingga kinerja yang diperoleh dapat tercapai
secara optimal .

Muatan pedoman teknis ini bersifat umum karena berlaku


secara nasional, oleh karena itu diharapkan pihak Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi dapat menerbitkan
Petunjuk Pelaksanaan dan Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten/Kota dapat menerbitkan Petunjuk teknis
yang menjabarkan secara lebih rinci Pedoman Teknis ini
sesuai dengan kondisi spesifik daerah masing-masing.

Untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap


pedoman teknis ini, sangat diharapkan dalam berbagai
kesempatan yang ada (misalnya Acara Sosialisasi, Rapat
Koordinasi, Rapat Teknis, Supervisi dsbnya) Pedoman
Teknis ini dapat didiskusikan bersama secara intensif.
Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait baik
Pusat dan Daerah dapat memiliki kesamaan pandangan,
gerak dan langkah dalam melaksanakan kegiatan ini.

Akhirnya, sangat diharapkan komitmen berbagai pihak


untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-
baiknya dalam bingkai waktu yang telah ditentukan, agar
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 i
hasil pembangunan melalui kegiatan ini benar-benar dapat
dinikmati manfaatnya bagi sebesar-besarnya kesejahteraan
petani di Indonesia.

Jakarta, Januari 2010

Direktur Pengelolaan Lahan,

Ir. Amier Hartono, Dipl. HE


NIP. 195403071982111001

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 ii


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... v

I. PENDAHULUAN ..................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................ 1


B. Tujuan ............................................................. 3
C. Sasaran .......................................................... 4
D. Pengertian ..................................................... 4

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN ................................ 6

A. Persiapan ........................................................ 6
B. Pelaksanaan ................................................... 6

III. SPESIFIKASI TEKNIS ............................................. 7

A. Norma ............................................................. 7
B. Standar Teknis ................................................ 7
C. Kriteria ............................................................ 8

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN .................................... 10

A. Cara Pelaksanaan ......................................... 10


B. Tahapan Pelaksanaan ................................... 10
C. Jadual Kegiatan ............................................. 23
D. Pendanaan .................................................... 24

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 iii


V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI
DAN PELAPORAN ................................................. 25

A. Tugas dan Tanggung Jawab


Dinas Propinsi ................................................ 25
B. Tugas dan Tanggung Jawab
Dinas Kabupaten/Kota .................................... 26
C. Format Laporan .............................................. 27
D. Alur Laporan ................................................... 28

VI. INDIKATOR KINERJA ............................................ 29

A. Indikator Keluaran (Outputs) ........................... 30


B. Indikator Hasil (Outcomes) ............................. 30
C. Indikator Manfaat (Benefits) ............................ 30
D. Indikator Dampak (Impacts) ............................ 30

VII. PENUTUP ............................................................... 31

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 iv


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lokasi Pengembangan SRI Tahun 2010 32

Lampiran 2. Contoh Rencana Usulan Kegiatan


Kelompok (RUKK) kegiatan
Pengembangan SRI ............................ 33

Lampiran 3.a. Silabus Pelatihan di Kelas ................... 34

Lampiran 3.b. Jadual Pelatihan di Kelas ................... 47

Lampiran 4. Silabus dan Jadual Pertemuan SL SRI 49

Lampiran 5. Jadual Kegiatan SRI 2010 ................... 62

Lampiran 6.a. Format Laporan Realisasi Fisik


dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PLA
TA. 2010 (form PLA.01) ...................... 63

Lampiran 6.b Format Laporan Manfaat


Kegiatan Ditjen. PLA TA. 2010
(form PLA.03)... .................................... 64

Lampiran 7.a. Format Laporan Realisasi


Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen.
PLA TA. 2010 (form PLA.02) .............. 66

Lampiran 7.b Format Laporan Manfaat


Kegiatan Ditjen. PLA TA. 2010
(form PLA.04) ....................................... 67

Lampiran 8. Outline Laporan Akhir


Kegiatan Pengembangan SRI
TA. 2010 ....................................... 68

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 v


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah merupakan faktor produksi pertanian yang


penting. Keseimbangan tanah dengan kandungan
bahan organik, mikro organisme dan aktifitas biologi
serta keberadaan unsur-unsur hara dan nutrisi sangat
penting untuk keberlanjutan pertanian kedepan,
begitu juga dengan kesehatan manusia mempunyai
hubungan langsung dengan kesehatan tanah.

Salah satu permasalahan saat ini yang dihadapi


banyak petani adalah kesehatan dan kesuburan
tanah yang semakin menurun. Hal ini ditunjukkan
dengan gejala-gejala sebagai berikut; tanah cepat
kering, retak-retak bila kurang air, lengket bila diolah,
lapisan olah dangkal, asam dan padat, produksi sulit
meningkat bahkan cenderung menurun. Kondisi ini
semakin buruk karena penggunaan pupuk an-organik
terus meningkat dan penggunaan pestisida untuk
mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan
juga meningkat.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 1


Perilaku usahatani lebih tertuju pada cara memupuk
tanaman, bukan cara memupuk tanah agar tanah
menjadi subur, sehingga dapat menyediakan
sekaligus memberikan banyak nutrisi pada tanaman.
Saat ini usahatani secara umum belum melibatkan
tanah sebagai komponen yang mempengaruhi dan
menentukan keputusan pengendalian dalam
pengelolaan suatu agroekosistem.

Dibeberapa tempat masih terjadi pembakaran sisa


jerami sebelum pengolahan lahan, sehingga
mengakibatkan pencemaran udara dan rotasi unsur
hara tidak terjadi.

Oleh karena itu Direktorat Pengelolaan Lahan,


Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air pada
tahun 2010 akan melaksanakan kegiatan untuk
meningkatkan kemampuan teknis masyarakat tani
melalui kegiatan Pelatihan dan Sekolah Lapangan
System Of Rice Intensification (SRI) yaitu cara
budidaya tanaman padi yang intensif dan efisien
dengan proses manajemen sistem perakaran
dengan berbasis pada pengelolaan tanah, tanaman
dan air.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 2


B. Tujuan

1. Tujuan Pedoman Teknis Pengembangan System


Of Rice Intensification (SRI) adalah memberikan
acuan umum kepada petugas daerah dalam
melaksanakan kegiatan pengembangan usahatani
padi sawah organik metode SRI melalui Pelatihan
dan Sekolah Lapangan SRI.

2. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan dan


Sekolah Lapangan SRI ini adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan petani tentang usahatani padi
sawah organik metode SRI.
b. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
usahatani.
c. Menghasilkan produksi yang berdayasaing
tinggi, sehat dan berkelanjutan.
d. Mengembangkan usahatani padi yang
ramah lingkungan.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 3


C. Sasaran

Sasaran kegiatan pengembangan SRI adalah petani


yang mempunyai lahan sawah beririgasi yang
ketersediaan airnya terjamin. Pada tahun 2010
kegiatan pengembangan SRI sebanyak 62 paket
yang tersebar di 8 propinsi, 18 kabupaten/kota
dengan rincian sebagaimana terlampir pada
Lampiran 1.

D. Pengertian

1. Usahatani padi sawah organik metode SRI


adalah usahatani padi sawah irigasi secara
intensif dan efisien dalam pengelolaan tanah,
tanaman dan air melalui pemberdayaan
kelompok dan kearifan lokal serta berbasis pada
kaidah ramah lingkungan.

2. Pelatihan SRI adalah pembelajaran di kelas


dalam bentuk teori dan simulasi yang
dilaksanakan selama 3 hari.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 4


3. Sekolah Lapangan SRI adalah pembelajaran
yang langsung diterapkan di lapangan selama 1
musim tanam, melalui 15 kali pertemuan.

4. Kelompok tani pelaksana SRI adalah kelompok


tani yang menggarap lahan dalam satu
hamparan dan bersedia menerapkan metode
SRI pada seluruh lahan garapan kelompok tani
tersebut secara utuh.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 5


II. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan pengembangan SRI terdiri dari :

A. Persiapan
1. Pembuatan Juklak oleh Propinsi
2. Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota
3. Koordinasi dengan Instansi terkait
4. Sosialisasi
5. Penjaringan Calon Lokasi dan Lokasi (CPCL)
6. Penetapan hasil penjaringan CPCL
7. Pembuatan rekening kelompok
8. Musyawarah Kelompok Tani
9. Penyusunan RUKK
10. Transfer Dana

B. Pelaksanaan
1. Pengadaan alat dan saprodi (APPO, benih dan
bahan organik (BO)
2. Pengolahan Tanah
3. Pelatihan
4. Sekolah Lapangan (SL) dan pendampingan
5. Workshop/ Field day
6. Monitoring dan Evaluasi
7. Pelaporan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 6


III. SPESIFIKASI TEKNIS

Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan SRI melalui


Pelatihan dan Sekolah Lapangan SRI (SL- SRI) mengacu
pada norma, standar teknis dan kriteria sebagai berikut :

A. Norma

Pelatihan dan Sekolah Lapangan SRI (SL- SRI)


dilaksanakan bagi petani dalam kelompok tani pada
lokasi sasaran dan dilakukan oleh petugas yang telah
mengikuti pelatihan pemandu atau petani maju yang
telah mampu menerapkan metode SRI.

B. Standar Teknis

Standar teknis pelaksanaan pelatihan dan SL SRI


meliputi :
1. Penyampaian teori dan simulasi pada saat
pelatihan di kelas
2. Melakukan praktek di lapangan dengan
pendampingan.
3. Penanaman selama 1 musim tanam dan
pembelajaran sesuai substansi yang diberikan
pada saat pelatihan.
4. Melaksanakan workshop/ field day.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 7
5. Metode SRI organik dapat diterapkan bertahap
secara semi organik tetapi harus dapat
diterapkan secara organik penuh pada MT
2010/2011.

C. Kriteria

Kriteria lokasi, petani, kelompok tani, pengajar,


pendamping dan pemandu pelaksana pengembangan
SRI yaitu :

1. Kriteria Lokasi
a. Hamparan sawah beririgasi yang ketersediaan
airnya terjamin yang dimiliki/dikelola oleh satu
kelompok tani seluas kurang lebih 20 ha
seluruhnya secara utuh.
b. Dekat jalan dan mudah dijangkau
c. Bukan daerah rawan genangan / banjir dan
infrastruktur drainase cukup memadai.
d. Diutamakan yang di daerah sekitarnya tersedia
bahan organik (hijauan, kotoran hewan).
e. Luas lahan pemilik penggarap atau penggarap
maksimum 2 ha / KK.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 8


2. Kriteria Petani Calon Petani Pelaku SRI
a. Petani pemilik penggarap atau penggarap yang
mempunyai kemauan dan kemampuan serta
berada dalam satu kelompok tani hamparan.
b. Petani bersedia mengikuti pelatihan SRI
selama 3 hari dan Sekolah Lapangan SRI
sebanyak 15 kali pertemuan / satu musim
tanam.

3. Kriteria Kelompok Tani


Kriteria kelompok tani adalah kelompok tani
hamparan yang merupakan kelompok tani maju
dan dinamis serta berorientasi ekologis dan
agrobisnis.

4. Kriteria Pengajar / Pendamping dan Pemandu


Kriteria pengajar / pendamping dan pemandu
adalah tenaga ahli di bidang SRI, Petugas Dinas
Kabupaten / Kota dan Petugas Lapangan atau
petani maju yang telah mengikuti pelatihan
pemandu SRI dan berpengalaman melaksanakan
SRI, serta mempunyai kemampuan untuk
menumbuhkan minat petani dalam menerapkan
dan mengembangkan SRI.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 9


IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Cara Pelaksanaan

Mekanisme pelaksanaan pengembangan SRI melalui


Pelatihan dan Sekolah Lapangan SRI (SL- SRI)
dilakukan secara swakelola oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten/Kota, sedangkan
pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO),
benih, bahan organik dan pengolahan tanah dilakukan
oleh kelompok tani.

B. Tahapan Pelaksanaan

1. Persiapan

a. Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan


Pembuatan petunjuk pelaksanaan dilakukan
oleh Dinas Propinsi sebagai penjabaran dari
pedoman teknis yang dibuat oleh pusat sesuai
dengan kondisi daerah.

b. Pembuatan Petunjuk Teknis


Pembuatan petunjuk teknis dilakukan oleh
Dinas Kab/Kota sebagai penjabaran dari
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 10
petunjuk pelaksanaan yang dibuat oleh propinsi
sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

c. Koordinasi

Koordinasi dilakukan dengan instansi terkait di


kabupaten/kota termasuk dengan aparat desa
dan masyarakat luas, untuk memperoleh
dukungan dan kemudahan dalam pelaksanaan
kegiatan.

d. Sosialisasi

Sosialisasi bertujuan agar masyarakat


mengetahui dengan jelas tentang rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga
masyarakat bersedia berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut.

e. Penjaringan Calon Lokasi dan Petani


Yang dimaksud penjaringan lokasi adalah
kegiatan untuk memperoleh lokasi (daerah
irigasi yang ketersediaan airnya terjamin),
petani dan kelompok tani sesuai dengan kriteria
pada spesifikasi teknis dalam Bab III. Satu
kelompok tani sasaran beranggotakan + 30

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 11


orang. Penjaringan lokasi dan petani dilakukan
oleh Tim Teknis yang dibentuk oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota.
Diharapkan pada tahun yang akan datang
penjaringan calon lokasi dan petani sudah
dilakukan pada tahun sebelumnya dan
dimasukkan dalam proposal.

Penjaringan calon petani pelaksana

f. Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana

Hasil penjaringan CPCL yang memenuhi syarat


dan kriteria yang telah ditentukan oleh norma,
standar teknis dan kriteria, selanjutnya
ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK)
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten/Kota.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 12


g. Pembuatan Rekening Kelompok

Rekening kelompok diperlukan untuk menerima


transfer dana dalam rangka bantuan sosial ini
dari dana Tugas Pembantuan. Rekening
kelompok yang dimaksud merupakan rekening
bersama antara ketua kelompok dengan
Kepala Dinas kabupaten/kota , dalam bentuk
rekening tabungan pada Bank Pemerintah
terdekat.

h. Musyawarah Kelompok Tani atau


Rembug Desa

Musyawarah kelompok tani (rembug desa)


dimaksudkan untuk menyusun perencanaan
secara partisipatif sesuai aspirasi masyarakat,
sehingga diharapkan mereka akan merasa
memiliki dan bersedia memelihara
kelanjutannya. Dalam musyawarah kelompok
tani (rembug desa), petugas dalam hal ini
bertindak sebagai fasilitator. Hasil dari
musyawarah kelompok tani menjadi bahan
dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Kelompok (RUKK).

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 13


i. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Kelompok (RUKK)

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan


Kelompok (RUKK), berdasarkan hasil
musyawarah kelompok tani, dilaksanakan
secara bersama-sama antara petani dan
petugas untuk menentukan kegiatan definitif
yang akan dilaksanakan.

Dalam penyusunan RUKK apabila terdapat


penggunaan dana dari APBD atau swadaya
petani, supaya dicantumkan. Contoh RUKK
seperti pada Lampiran 2.

j. Transfer Dana
Mekanisme transfer dana mengacu pada
pedoman pengelolaan dana bantuan sosial
yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pengelolaan Lahan dan Air.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 14


2. Pelaksanaan

a. Pelatihan Usahatani Padi Organik Metode SRI


1) Untuk persiapan pelaksanakan pelatihan,
Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten / Kota melaksanakan pengadaan
bahan dan perlengkapan peserta untuk
pelatihan SRI :
ƒ Alat Peraga dan ATK
ƒ Perlengkapan Peserta
ƒ Bahan Praktek Pembuatan MOL,
Kompos dan Pestisida Nabati

Pelatihan di kelas bagi petani Contoh Sebagian


yang akan melaksanakan SL Alat peraga untuk uji
SRI aerasi tanah

2) Pelaksanaan pelatihan di kelas selama 3


hari ini pengajarnya adalah tenaga ahli di
bidang SRI, Petugas Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten / Kota, dan
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 15
Petugas Lapangan yang telah mengikuti
TOT - PL 1 SRI atau petani yang telah
berpengalaman melaksanakan SRI.
3) Peserta pelatihan di kelas adalah petani
hasil dari penjaringan lokasi dan petani.
4) Materi yang disampaikan berupa teori dan
praktek yang terdiri dari :
ƒ Pertemuan Persiapan
ƒ Proses Pembelajaran Ekologi Tanah
(PET) tentang Sifat Biologi Tanah, Sifat
Kimia Tanah dan Pembelajaran SRI
Silabus dan Jadual pelatihan dikelas tertera
pada Lampiran 3.a dan 3.b.

b. Sekolah Lapangan SRI (SL-SRI) dan


Pendampingan
Untuk pelaksanaan sekolah lapangan SRI dan
pendampingan, kelompok tani melalui AKUN
Belanja Lembaga Sosial Lainnya melaksanakan
persiapan pengadaan :

1) Pengadaan APPO per kelompok tani


sebanyak 1 unit oleh kelompok tani yang
dibiayai dana Tugas Pembantuan sedangkan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 16


untuk saung APPO nya dibuat secara
swadaya petani.
2) Pengadaan benih untuk kelompok tani
sebanyak 100 kg (untuk 20 ha) yang dibiayai
dana Tugas Pembantuan
3) Pengadaan bahan organik sebanyak 20 ton
untuk 20 ha yang dibiayai dana Tugas
Pembantuan dan sisanya dibuat secara
swadaya oleh petani
4) Pertemuan penyusunan rencana
pelaksanaan kegiatan sekolah lapangan,
pendampingan dan penentuan lokasi untuk
pengolahan tanah siap tanam seluas 20 ha
dibiayai dana Tugas Pembantuan dan
sisanya dibuat secara swadaya oleh petani,
selanjutnya melakukan penanaman,
usahatani padi sawah metode SRI seluas 20
ha dalam satu hamparan kelompok tani.
5) Pelaksanaan sekolah lapangan dan
pendampingan selama 1 Musim Tanam,
melalui pertemuan sebanyak 15 kali
diselenggarakan oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten / Kota dengan
ketentuan/arahan sebagai berikut :

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 17


a) Peserta sekolah lapangan adalah petani
yang telah mengikuti pelatihan SRI.
b) Petugas / pendamping SL SRI adalah
tenaga ahli di bidang SRI, Petugas Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten /
Kota dan Petugas Lapangan atau petani
yang telah mengikuti pelatihan pemandu
SRI dan telah berpengalaman
melaksanakan SRI.

Kegiatan pengembangan usahatani padi sawah


organik metode SRI

c) Waktu pelaksanaan 15 kali pertemuan / 1


(satu) musim tanam (diikuti dengan
pengolahan tanah sampai siap tanam
yang dibiayai dana Tugas Pembantuan
dan penanaman seluas 20 ha).
d) Sesuai jadual kegiatan maka SL SRI
dilaksanakan mulai MT April – September
2010.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 18


e) Tahapan pelaksanaan sekolah lapangan
dan pendampingan di lapangan serta
materi pertemuan sebagai berikut :
• Pertemuan I
- Pengembangan MOL
(Mikro Organisme Lokal)
• Pertemuan II
- Pembuatan Kompos
• Pertemuan III (21 hari setelah
pertemuan II)
- Pengolahan Lahan
- Penaburan Kompos
- Persemaian
• Pertemuan IV
- Tanam
• Pertemuan V (10 HST)
- Penyulaman
- Pengamatan Agroekosistem I
- Penyiangan I
- Pengelolaan air dan
pengaruhnya (penggenangan 2
cm)
- Penggunaan MOL I
• Pertemuan VI (20 HST)
- Pengamatan Agroekosistem II
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 19
- Pengamatan Biota Tanah
- Penyiangan II
- Pengelolaan air dan
pengaruhnya (penggenangan 2
cm)
- Penggunaan MOL II
• Pertemuan VII (30 HST)
- Pengamatan Agroekosistem III
- Penyiangan III
- Pengelolaan air dan
pengaruhnya (penggenangan 2
cm)
- Penggunaan MOL III
• Pertemuan VIII (40 HST)
- Pengamatan Agroekositem IV
- Penyiangan IV
- Pengelolaan air dan
pengaruhnya (penggenangan 2
cm)
- Penggunaan MOL IV
• Pertemuan IX (50 HST)
- Pengamatan Agroekositem V
- Aliran Energi dan Nutrisi

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 20


- Pengelolaan air dan
pengaruhnya (air kering sampai
kondisi tanah retak /pengeringan
ekstrim)
• Pertemuan X (60 HST)
- Pengamatan Agroekosistem VI
- Pengelolaan air dan
pengaruhnya (macak-macak)
- Siklus Hidup dan Jaring-Jaring
Makanan
• Pertemuan XI (70 HST)
- Pengamatan Agroekosistem VII
- Pengelolaan air dan
pengaruhnya (macak-macak)
- MOL (Mol buah-buahan)
- Masa Primordia
• Pertemuan XII (80 HST)
- Pengamatan Agroekosistem VIII
- Pengelolaan air dan
pengaruhnya (macak-macak)
- Masa Primordia
• Pertemuan XIII (90 HST)
- Pengamatan Agroekosistem IX

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 21


- Pengelolaan air dan
pengaruhnya (macak-macak)
- Masak susu
• Pertemuan XIV (95 HST)
- Pengamatan Agroekosistem X
- Akar dan Jaringan Pengangkut
Tanaman
- Pengelolaan air dan
pengaruhnya (air kering sampai
kondisi tanah retak/pengeringan
ekstrim)
• Pertemuan XV
- Pengamatan Agroekosistem XI
- Masak panen dan Pasca Panen

Silabus dan Jadual pertemuan SL SRI


tertera pada Lampiran 4.

Pendampingan dilakukan oleh Petugas Dinas


PertanianTanaman Pangan Kab./Kota dan PPL

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 22


d. Workshop/ field day
Yang dimaksud dengan workshop/ field day adalah
kegiatan panen yang dilaksanakan oleh kelompok
peserta dengan maksud untuk mengetahui dan
mengevaluasi secara bersama-sama pelaksanaan
kegiatan dan produktivitas serta kendala-kendala
yang dihadapi dalam pelaksanaan usahatani padi
sawah organik metode SRI.

Panen Padi SRI

C. Jadual Kegiatan

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota supaya mengikuti


jadual pelaksanaan kegiatan sesuai tahapan kegiatan
Pengembangan SRI, yang dituangkan dalam ”Jadual
Palang” pada Lampiran 5.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 23


D. Pendanaan

Untuk melakukan kegiatan pengembangan SRI


disediakan dana Tugas Pembantuan di Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota sebesar
Rp 45.000.000,-/ paket dengan rincian sebagai
berikut: :
1. AKUN 573119 Belanja Lembaga Sosial Lainnya =
Rp. 29.500.000,-
2. AKUN 512112 Belanja Uang Honor Tidak tetap =
Rp. 6.975.000,-
3. AKUN 521211 Belanja Bahan = Rp. 5.525.000,-
4. AKUN 524119 Belanja Perjalanan Lainnya = Rp.
3.000.000,-
Khusus penggunaan dana dari AKUN Belanja
Lembaga Sosial Lainnya mengacu pada Pedoman
Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Tahun 2010 yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan
Lahan dan Air.

Untuk kegiatan yang bersifat non fisik antara lain


Sosialisasi, Koordinasi, Penjaringan Lokasi dan Petani,
musyawarah kelompok tani, pembinaan, monitoring
dan evaluasi serta pelaporan menggunakan dana
Administrasi Kegiatan, bila tidak mencukupi diharapkan
dapat disediakan dari dana APBD.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 24


Untuk pemeliharaan dan keberlanjutan hasil kegiatan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab masyarakat
petani secara swadaya.

V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI


DAN PELAPORAN

Dalam pelaksanaan pengembangan SRI dilakukan


kegiatan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
oleh Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota sesuai tugas
dan tanggung jawabnya.

A. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi

Kegiatan ditingkat Propinsi dilaksanakan oleh Dinas


Pertanian Tanaman Pangan meliputi :
1. Menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai
penjabaran dari pedoman teknis pusat yang
disesuaikan dengan kondisi lokalita setempat
2. Melakukan bimbingan teknis, monitoring dan
evaluasi.
3. Menyusun rekapitulasi laporan perkembangan
pelaksanaan kegiatan pelatihan dan Sekolah

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 25


Lapangan SRI dan disampaikan ke Direktorat
Pengelolaan Lahan.

B. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kabupaten/


Kota

Kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh


Dinas Pertanian Tanaman Pangan meliputi :
1. Melakukan koordinasi vertikal dan horizontal
dengan instansi terkait.
2. Menyusun petunjuk teknis sebagai penjabaran
dari petunjuk pelaksanaan yang dibuat oleh
Propinsi yang disesuaikan dengan kondisi
lokalita setempat.
3. Melaksanakan persiapan ( koordinasi,
penjaringan, alat peraga dan ATK/
perlengkapan lapangan), pelatihan, Sekolah
Lapangan, pendampingan dan penanaman,
workshop/ field day.
4. Melaksanakan bimbingan teknis kepada para
petugas lapangan dan petani peserta pelaksana
kegiatan.
5. Menyusun laporan dan dokumentasi (sebelum,
sedang dan sesudah) pelaksanaan kegiatan,
kemudian disampaikan ke Propinsi dan Pusat
secara berkala.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 26
C. Format Laporan
1. Laporan Bulanan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten /
Kota wajib membuat laporan bulanan. Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi
merakapitulasi laporan dari Dinas Pertanian
Kabupaten / Kota.
Format laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/ Kota
sesuai format Laporan PLA 01 dan PLA 03
sebagaimana terlampir pada Lampiran 6.a dan
6.b, sedangkan format laporan yang dibuat oleh
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi
sesuai format Laporan PLA 02 dan PLA 04
sebagaimana pada Lampiran 7.a dan 7.b.

2. Laporan Akhir
Laporan akhir agar lebih informatif dan
komunikatif dilengkapi dengan foto-foto
dokumentasi (sebelum, sedang dan selesai
pelaksanaan kegiatan). Outline laporan akhir
sebagaimana pada lampiran 8.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 27


D. Alur Laporan
Laporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan kegiatan dan permasalahan serta upaya
pemecahan dalam mencapai sasaran. Laporan ini
berisi antara lain data dan informasi tentang
perkembangan pelaksanaan fisik dan keuangan,
pendayagunaan tenaga kerja, hasil kerja fisik dan
lain-lain.

Alur laporan adalah sebagai berikut :


1. Laporan bulanan dibuat oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten / Kota dan dikirim ke
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi untuk
diolah lebih lanjut dengan tembusan ke pusat.

2. Laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas


Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota
selanjutnya direkapitulasi oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Propinsi dan dikirim ke Pusat
dengan alamat :
Direktorat Pengelolaan Lahan
Ditjen. Pengelolaan Lahan dan Air
Kanpus Departemen Pertanian
Gedung D Lt. 9. Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan
Jakarta Selatan 12550

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 28


Fax : (021) 7890043 Telp. (021) 7816084

3. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Pertanian


Tanaman Pangan Kabupaten / Kota dan dikirim ke
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi untuk
diolah lebih lanjut, dengan tembusan ke pusat.

4. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Pertanian


Tanaman Pangan Propinsi berdasarkan hasil
laporan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten / Kota kemudian dikirim ke pusat.

5. Waktu pengiriman
a. Laporan bulanan kabupaten dikirim paling
lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
b. Laporan bulanan propinsi dikirim paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya.

VI. INDIKATOR KINERJA

Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan


pengembangan SRI maka diperlukan indikator kinerja
sebagai berikut :

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 29


A. Indikator Keluaran (Outputs)
Terlatihnya kelompok tani hamparan di bidang
Usahatani Padi Sawah Organik Metode SRI sebanyak
62 paket di 16 Kabupaten di 8 Propinsi.

B. Indikator Hasil (Outcomes)


1. Terwujudnya usahatani padi sawah organik
metode SRI minimal seluas 1.240 Ha.
2. Terwujudnya peningkatan produksi padi sawah
organik metode SRI sebanyak 2,5 ton/ha

C. Indikator Manfaat (Benefits)


1. Terwujudnya peningkatan nilai tambah produk
sebanyak 3.100 ton
2. Terwujudnya peningkatan pendapatan
masyarakat sebanyak Rp 6,5 juta/ha

D. Indikator Dampak (Impacts)


1. Terwujudnya penataan lingkungan usaha tani yang
lebih baik di 62 kelompok tani
2. Terciptanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi
3. Terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih baik

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 30


VII. PENUTUP

Pengembangan SRI melalui pelatihan dan Sekolah


Lapangan SRI dilakukan dengan merubah perilaku petani
dalam berusahatani yang lebih efisien dan ramah
lingkungan. Perubahan perilaku petani tersebut
memerlukan waktu untuk berproses, sehingga upaya
bimbingan dan pembinaan perlu dilakukan secara terus
menerus oleh petugas lapangan.

Implementasi usahatani padi sawah organik metode SRI


pada saat pelatihan dan Sekolah Lapang SRI diharapkan
pada tahun 2010 dapat diterapkan pada seluruh areal
sawah yang dikelola oleh kelompok tani pelaksana metode
SRI.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 31


Lampiran 1
LOKASI KEGIATAN PENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE
INTENSIFICATION (SRI)
TA. 2010

PENGEMBANGAN SRI JUMLAH


No. Prop/Kab/Kota KABUPATEN / KOTA
TP HOR TI B UN NAK (Pkt)

1 Jawa Barat 1 Kab. Sukabumi 1 - - - 1


2 Kab. Bogor 1 - - - 1

2 Jawa Tengah 3 Kab. Sragen 2 - - - 2


4 Kab. Pati 2 - - - 2
5 Kab. Cilacap 2 - - - 2
6 Kab. Pemalang 2 - - - 2
7 Kab. Purbalingga 10 - - - 10

3 DI Yogyakarta 8 Kab. Sleman 1 - - - 1

4 Jawa Timur 9 Kab. Lumajang 2 - - - 2


10 Kab. Ngawi 30 - - - 30
11 Kab. Pacitan 2 - - - 2

5 Jambi 12 Kab. Sarolangun 2 - - - 2

6 Kalimantan Barat 13 Kota Singkawang 1 - - - 1

7 Sulawesi Utara 14 Kab. Minahasa Selatan 1 - - - 1

8 Sulawesi Selatan 15 Kab. Maros 1 - - - 1


16 Kab. Soppeng 2 - - - 2

62 0 0 0 62

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 32


Lampiran 2

Contoh
RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK)
KEGIATAN PENGEMBANGAN SRI

Kab/ Kota :
Kecamatan :
Desa :
Nama Kelompok Tani :

Jumlah Biaya & Sumber Dana (Rp)


Metode
Jenis Pekerjaan Volume/ Satuan Harga Per Satuan
Tugas APBD Swadaya Pelaksanaan
Petani
Pembantuan

a Pelaksanaan Fisik
- Pengolahan lahan sampai siap tanam HOK
- Perbaikan kesuburan (aplikasi bahan organik/pupuk dll) HOK
- Perbaikan galengan HOK
- Perbaikan sarana dan prasarana (JUT, bangunan, konservasi, HOK
saluran irigasi, dll)
- Lain-lain ………………….(sebutkan)

b Penyediaan Sarana Produksi Pertanian


- Benih Kg Bansos
- Pestisida nabati Ltr
- Bahan organik Kg
- Mikro Organisme Lokal (MOL) Ltr
- APPO Unit Bansos
- Sabit Buah
- Cangkul Buah
- Lain-lain ………………….(sebutkan)

c Penanaman HOK

d Pemeliharaan
- Penyiangan HOK
- Aplikasi bahan organik HOK
- Aplikasi MOL HOK
- Lain-lain ………………….(sebutkan)

TOTAL DANA

…….…….,………………. 2010
Mengetahui,

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) TimTeknis/ Korlap Ketua Kelompok Tani

( ) ( ) ( )

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 33


Lampiran 3.a

SILABUS PELATIHAN DI KELAS

NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES


1 Pertemuan a. Menjelaskan − Kertas − Perkenalan dengan menyebut
persiapan program untuk − Spidol areal
mengetahui minat − Kertas koran − Menjelaskan program
dan ketertarikan − Rumpun SRI dan − Garapan dan rencana untuk
calon warga belajar konvensional dan SRI
terhadap materi − Kertas HVS − Identifikasi masalah/kendala
atau pembelajaran − Lakban yang menjadi tekanan bagi
yang akan petani
dilaksanakan − Diskusi waktu pembelajaran
b. Menggali dan materi
permasalahan − Meninjau lapangan melihat
kelompok kondisi tanah
c. Analisa peran − Penyediaan alat dan bahan
d. Lancar dan sukses praktek (tanah sawah, bahan
dilapangan organik, pasir) yang sudah
kering dan halus

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 34


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
2 Proses
Pembelajaran
Ekologi Tanah
(PET)

a.Pengantar Penyadaran diri − Kertas Merinci hubungan manusia


PRLB − Spidol dengan alam
(Pertanian − Kertas koran
Ramah − Kertas HVS
Lingkungan − Lakban
Berkelanjutan)

b.Identifikasi Mengetahui masalah − Kertas − Analisa produksi


masalah usahatani yang − Spidol − Analisa penggunaan pupuk
dihadapi peserta − Kertas koran − Analisa hama dan penyakit
− Kertas HVS
− Lakban

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 35


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
c.Pengelolaan Mengetahui cara − Kertas Cara pandang konvensional
ekosistem mengelola budidaya − Spidol dan cara pandang PRLB
padi − Kertas koran
− Kertas HVS
− Lakban

d.Pengantar Mengetahui peranan − Alat uji sifat fisik − Praktek tiap kelompok (4
praktek uji dan fungsi bahan tanah (tekstur, kel)
sifat organik daya kapiler, − Membuat format
fisik tanah KMA, aerasi, pengamatan
kemampatan) − Kesimpulan sifat fisik tanah
− Bahan uji sifat
fisik (tanah
sawah, BO,
pasir)

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 36


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
1). Uji Daya − Untuk mengetahui Alat : − 1 kg tanah sawah dicampur 1
Kapiler daya penyerapan air − Botol plastik kg BO
dari bawah keatas bekas 600 cc − 1 kg tanah sawah dicampur 1
− Untuk mengetahui enam buah kg pasir
arti dan fungsi air mangkuk plastik − Tiga buah botol bagian atas
bagi tanaman. − Ember dipotong,
− Untuk memahami − Gayung − Tiga lainnya dipotong atas
gambaran − Penggaris 30 cm bawah
kedudukan/ − Blanko − Masing-masing disambung
keadaan air yang pengamatan sehingga menjadi 3 alat uji.
dapat dimanfaatkan − Timbangan − Masukan 3 contoh tanah ke tiap
oleh tanaman dalam botol uji,
mendukung Bahan : − Botol uji bagian bawah
ekosistem yang − Tanah sawah dilubangi kecil-kecil
sehat. kering halus 4 kg − Letakan masing-masing botol
− Bahan Organik 1 uji ke dalam mangkok,
kg − Tuangkan air ke mangkuk
− Pasir 1 kg dalam jumlah dan waktu
− Air bersamaan,
− Amati pergerakan air yang
meresap setiap 15 cm.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 37


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
2). Uji Aerasi − Peserta Alat : − Isikan ketiga contoh tanah
memahami aerasi − Tiga botol tsb pada tiga botol plastik
dan mampu plastik isi 600 cc yang bagian bawahnya
melaksanakan uji − Mangkok plastik dilubangi kecil-kecil kira-kira
− Peserta − Ember, ¾ bagian botol,
memahami − Gayung − Letakan botol-botol tadi ke
pentingnya udara − Air dalam mangkok plastik,
dalam tanah untuk − Balon − Isi mangkok dengan air ¾
mendukung − Blanko bagian dan isi botol dengan
pertum buhan pengamatan air kira-kira 2 cm,
tanaman. − Tutupkan botol-botol dengan
− Peserta mampu Bahan : balon yang sudah ditiup
mengelola kondisi − Tiga contoh sama besar,
tanah seperti tanah (Tanah − Lepaskan balon secara
kedudukan udara sawah, TS + bersamaan
dalam mendukung Pasir, TS + BO) − Amati mana yang terlebih
komponen ekologi dahulu udara keluar dari
tanah. dasar botol,
− Amati kondisi gelembung
udara,
− Amati mana balon yang
lebih cepat kempes.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 38


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
3). Uji Tekstur Untuk mengetahui Alat : − Timbang masing-masing
perbandingan − Plastik panjang contoh tanah 300 gram,
kandungan pasir, 75 cm − Masukan kedalam plastik
debu, liat dan bahan − Ember yang terlebih dahulu
organik. − Nampan plastik dicairkan, diremas halus
− Gayung, sehingga terpisah antara
− Tali rafia pasir, debu dan lihat,
− Isi dengan air sampai ¾
Bahan : bagian plastik,
− Tiga contoh − Tiup dan ikat plastik tersebut
tanah gantungkan, (setelah 6 jam)
− Air − Amati lapisan pasir, debu,
liat dan BO.
− Tuangkan dalam bentuk
prosentasi

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 39


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
4). Uji Untuk mengetahui Alat : − Semua botol dipotong
Kemamp seberapa besar − Botol plastik bagian atasnya,
uan kemampuan besar 6 buah − Tiga botol pertama bagian
Mengikat mengikat air dari − Ember bawah dilubangi,
Air masing- masing − Gayung − Tiga botol kedua berfungsi
contoh tanah sebagai penampung air
Bahan : yang menetes dari botol
− Tiga macam pertama
contoh tanah − Isikan tanah contoh pada
− Air tiga botol pertama,
− Tuangkan air dengan jumlah
dan waktu yang bersamaan,
− Amati air yang menetes
mana yang paling cepat,
lambat.
− Ukur air yang turun dan
yang terikat

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 40


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
5). Uji Untuk mengetahui Alat : − Botol plastik tiga buah dipotong
Kemampatan tingkat kemampatan / − Botol plastik 600 ujung dan bawahnya untuk
kosistensi /kestabilan cc sebanyak 6 menyambung 3 botol lainnya
dari tiap tiap contoh buah. yang terlebih dahulu dipotong
tanah − Nampan plastik, bagian atasnya,
− Ember air − Sambungkan sehingga jadi
− Gayung bentuk botol yang panjang,
Bahan : − Isi contoh tanah pada tiap botol
− Tiga macam dengan ukuran tinggi yang
contoh tanah sama, catat ukuran tingginya.
− Air − Timbang isi contoh tanah tsb,
dan tuangkan pada nampan
plastik,
− Disiram air sedikit-sedikit
sambil diaduk aduk,
− Masukan lagi ke dalam botol
dan ukur tingginya.
6). Kesimpulan
hasil uji Warga belajar - Alat tulis
mengetahui dan - Format kesimpulan Dilakukan secara diskusi sesuai
memahami peran dan hasil pengamatan dalam praktek
fungsi bahan organik uji sifat fisik tanah.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 41


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES

3 Sifat Biologi Untuk -Ayakan - BO ditimbang (2 ons)


Tanah menetahui/mengena -Timbangan - Diayak
l biota/jenis -Baki - Diamati jenis dan jumlah
kehidupan didalam -Sur mahluk yang ada
tanah. -Bahan Organik - Dimasukan dalam air
dari Tanah - Amati yang terjadi,
-Air ternyata semua kehidupan
-Kertas mati
plano/putih

4 Sifat Kimia
Tanah -Memahami Energi − Kertas koran, - Diskusi Sumber, alat
-Nutrisi − Spidol, tangkap, proses, hasil,
-Unsur Hara − Lakban, guna
-PH − Uji daya hantar
-Daya hantar

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 42


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
5. Pembelajaran
SRI
a. Dasar − Menjelaskan − Kertas koran, − Melakukan Identifikasi masalah
Gagasan mengapa kita perlu − Spidol, − Hubungan manusia dengan
melakukan SRI, − Lakban, alam
− Upaya − Rumpun SRI, − Sejarah perkembangan
menyelesaikan − Rumpun pestisida
masalah konvensional − Sejarah perkembangan
− Merubah penyakit manusia
penghidupan − Sejarah perkembangan
produksi

b. Pengantar SRI − Apa itu SRI − Kertas koran, − Menjelaskan kondisi rumpun
− Apa berbedaan SRI − Spidol, konvensional, mengapa terjadi?
dan konvensional − Lakban, − Menjelaskan kondisi rumpun
− Prinsip dasar SRI − Rumpun SRI, SRI, mengapa demikian?
− Rumpun − Menjelaskan dampak genangan
konvensional − Menjelaskan dampak pupuk
kimia dan racun.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 43


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
c. Uji Benih − Menguji benih − Benih yang diuji − Buat larutan garam, letakan
bernas − Telor mentah telor
− Benih bernas daya − Garam − Larutan garam siap untuk uji
tumbuh baik − Ember/stoples bila telor ngambang,
− Tahan hama − Air − Keluarkan telor dari larutan
penyakit garam,
− Masukan benih
− Aduk pelan-pelan
− Benih yang mengambang
diambil
− Benih yang tenggelam dipakai
untuk disemai

d. Semai Melakukan persemaian − Benih yang telah − Isi nampan/besek dengan


sistim kering di uji tanah 3-4 cm
− Nampan/besek − Taburkan gabah/benih merata
− Tanah campur − Tutup dengan plastik/daun
kompos 1 : 1 pisang
− Jaga kelembaban dengan
menyi ramkan air.
− Bisa langsung atau melalui
perendaman dan pemeraman
sampai keluar kecambah

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 44


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
e. Tanam − Belajar dari − Bibit umur 5-7 hr − Tanam dangkal
pengalaman − Lahan siap tanam − Tanam tunggal
− Memahami cara − Caplak/garit − Akar horizontal membentuk
tanam − Kedalaman tidak hurup L
lebih dari 1 cm − Langsung kurang dari 15 menit
− Jarak tanam lebar

f. Pemeliharaan - Tanah dan - Gasrok/weeder


tanaman sehat - MOL - Penyiangan dilakukan 4 kali,
- Pemeliharaan (umur 7-10 hr, 20 hr, 30 hr, 40
sesuai prinsip hr
dasar SRI - Penyemprotan dengan MOL,
dosis 1/tank 14 lt
- Tidak menggunakan pupuk dan
pestisida buatan/sintetis.

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 45


NO MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
g. Kompos − Membuat pupuk − Jerami − Bahan dirajang
organik − Hijauan − Buat berlapis atau campur
− Mengalami − Sebuk gergaji − Aduk dengan dekomposer
− Kohe − Tutup untuk menghindari terik
− Dekomposer matahari langsung dan hujan
− Bambu − Atur kelembaban dengan
− Terpal penutup menyiram
− Golok − Atar suhu jangan sampai terlalu
panas dengan jalan dibuat
pentilasi dengan bambu.

h. MOL Membuat bahan − Bahan MOL − Haluskan bahan MOL


dekomposer dan (keong, rebung, − Campur dengan air beras
pupuk cair bonggol pisang, − Campur air kelapa
limbah pasar, − Gula 2%
limbah dapur − Fermentasi 2 minggu
sayuran, buah2
an, cebreng, dll)
− Ember
− Air beras,
− Gula merah/putih
− Air kelapa/tebu/
nira

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 46


Lampiran 3.b
JADUAL PELATIHAN DI KELAS

No. Hari Jam Jenis Kegiatan Keterangan


1. Hari ke-1 07.30 - 09.00 Pengantar PPRLB Pengelolaan Pertanian Ramah
Lingkungan Berkelanjutan
09.00 – 10.00 Pengelolaan Ekosistem
10.00 – 10.15 Istirahat
10.15 – 12.15 Penggalian/Idetifikasi Masalah
12.15 – 13.15 ISOMA
13.15 – 14.45 Pengantar dan Praktek Sifat Fisik Praktek
Tanah
14.15 – 15.00 Istirahat
15.00 – 16.30 Pengantar Sifat Biologi Tanah dan
Transect Pengamatan 3 kawasan
ekosistem
(sawah, pekarangan dan hutan)
16.30 – 17.30 Proses Dekomposisi PRA
2. Hari ke-2 07.30 - 09.45 Uji Mikro Organisme dan Daya Hantar
Pengembangannya
09.45 – 10.00 Istirahat
10.00 – 12.15 Pengantar dan Praktek Sifat Kimia Praktek Uji PH
Tanah

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 47


No. Hari Jam Jenis Kegiatan Keterangan
12.15 – 13.15 ISOMA
13.15 – 14.45 Praktek Sifat Kimia Tanah
14.15 – 15.00 Istirahat
15.00 – 17.00 Pengantar SRI

3. Hari ke-3 07.30 – 09.00 Praktek Uji Benih


09.00 – 10.00 Praktek Semai
09.45 – 10.00 Istirahat
10.00 – 12.15 Praktek Tanam
12.15 – 13.15 ISOMA
13.15 – 14.45 Penyusunan RTL
14.15 – 17.00 Kunjungan Lapangan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 48


Lampiran 4
SILABUS DAN JADUAL PERTEMUAN SL SRI
PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
I Pengembangan MOL - Untuk mempercepat penghancuran BO - Bahan MOL (keong, rebung, - Haluskan bahan MOL
- Cadangan penambahan nutrisi/aktivator bonggol pisang,limbah pasar, - Campur dengan air beras
limbah dapur sayuran, buah-buahan, - Campur air kelapa
cebreng, dll) - Gula 2%
- Ember - Fermentasi 2 minggu
- Air beras - Pembuatan Kompos
- Gula merah/putih
- Air kelapa/tebu/ nira

II Pembuatan Kompos - Untuk persediaan kebutuhan BO - MOL - Bahan dirajang


- Kotoran hewan - Buat berlapis atau campur
- Sampah organik - Aduk dengan dekomposer
- Hijauan - Tutup untuk menghindari terik matahari langsung
- Sisa tanaman dan hujan
- Chopper - Atur kelembaban dengan menyiram
- Serbuk gergaji - Atur suhu jangan sampai terlalu panas dengan
- Abu dapur jalan dibuat pentilasi dengan bambu.
- Terpal penutup
- Bambu

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 49


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
III (21 hari setelah pertemuan II)

- Pengolahan Lahan - Menyiapkan media tumbuh yang baik - Traktor - Pengolahan tanah pertama dengan traktor
untuk tanaman (fisik, biologi, kimia) - Cangkul - Penaburan kompos dan perataan tanah (5-7 hari
- Memperbaiki struktur dan tekstur tanah - MOL dari pengolahan tanah pertama)
- Alat perata tanah - Pembuatan saluran parit di petakan sawah
- Didiamkan selama 1 minggu

- Persemaian - Menyediakan bibit padi SRI - Nampan - Uji benih


- Stoples - Persiapan media semai
- Benih - Semai
- Garam
- BO Matang
- Tanah kering
- Nampan

IV Tanam - Menanam padi metode SRI - Benih padi hasil semaian - Nampan dibawa ke sawah
- Caplak - Bibit di tanam tunggal,dangkal dengan letak akar
horizontal

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 50


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
V - Penyulaman - Mengganti tanaman yang terkena - Bibit cadangan - Lubang tanam yang kosong ditanami kembali
(10 HST) gangguan

- Pengamatan agroekosistem I - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga

- Penyiangan I - Untuk mengembalikan gulma kedalam - Garuk/Landak - Tanaman disiang dengan menggunakan garuk/
tanah landak
- Memperbaiki aerasi tanah/struktur

- Penggunaan MOL I - Untuk memberi rangsangan - Hand sprayer - Campurkan Mol dan air dengan perbandingan 1 : 10
pertumbuhan melalui cairan MOL - Ember - Masukkan pada hand sprayer dan semprotkan
- Masker pada sore hari
- Sarung tangan
- MOL rebung/tunas

Pengelolaan air dan pengaruhnya Untuk mengetahui pengaruh air - Kaca pembesar - Mengamati akar dan pangkal batang pada petak SRI
(penggenangan 2 cm) terhadap pertumbuhan tanaman padi - Rumpun padi SRI dan konvensional dan konvensional
- Mencatat perbedaan yang terjadi dari kedua sistem
tersebut (SRI dan konvensional)
- Mendiskusikan/ analisa dan menyimpulkan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 51


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
VI - Pengamatan agroekosistem II - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
(20 HST) dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga - Melaksanakan tindakan hasil keputusan

- Pengamatan biota tanah - Untuk mengetahui aktifitas (indikator) - Toples - Peserta mengukur tanah 1 m2
(Topik khusus) biota-biota tanah - Mengamati biota tanah
- Untuk mengetahui pengaruh BO terhadap - Kaca pembesar - Menghitung biota tanah yang ditemukan
biota-biota tanah dan struktur tanah - Alat tulis - Mendiskusikan hasil pengamatan

- Penyiangan II - Untuk mengembalikan gulma kedalam - Garuk/Landak - Tanaman disiang dengan menggunakan garuk/
tanah landak
- Memperbaiki aerasi tanah/struktur

- Penggunaan MOL II - Untuk memberi rangsangan - Hand sprayer - Campurkan Mol dan air dengan perbandingan 1 : 10
pertumbuhan melalui cairan MOL - Ember - Masukkan pada hand sprayer dan semprotkan
- Masker pada sore hari
- Sarung tangan
- MOL rebung/tunas

Pengelolaan air dan pengaruhnya Untuk mengetahui pengaruh air - Kaca pembesar - Mengamati akar dan pangkal batang pada petak SRI
(penggenangan 2 cm) terhadap pertumbuhan tanaman padi - Rumpun padi SRI dan konvensional dan konvensional
- Mencatat perbedaan yang terjadi dari kedua sistem
tersebut (SRI dan konvensional)
- Mendiskusikan/ analisa dan menyimpulkan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 52


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
VII - Pengamatan agroekosistem III - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
(30 HST) dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga - Melaksanakan tindakan hasil keputusan

- Penyiangan III - Untuk mengembalikan gulma kedalam - Garuk/landak - Tanaman disiang dengan menggunakan Garuk/
tanah Landak
- Memperbaiki aerasi tanah/struktur

- Penggunaan MOL III - Untuk memberi rangsangan pertumbuhan - Hand sprayer - Campurkan Mol dan air dengan perbandingan 1 : 10
melalui cairan MOL - Ember - Masukkan pada hand sprayer dan semprotkan
- Masker pada sore hari
- Sarung tangan
- MOL rebung/tunas, MOL clareside

- Air dan Pengaruhnya - Untuk mengetahui pengaruh air - Kaca pembesar - Mengamati akar dan pangkal batang pada petak SRI
(Topik khusus) terhadap pertumbuhan tanaman padi - Rumpun padi SRI dan konvensional dan konvensional
- Mencatat perbedaan yang terjadi dari kedua sistem
tersebut (SRI dan konvensional)
- Mendiskusikan/ analisa dan menyimpulkan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 53


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
VIII - Pengamatan agroekosistem IV - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
(40 HST) dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga - Melaksanakan tindakan hasil keputusan

- Penyiangan IV - Untuk mengembalikan gulma kedalam - Garuk/landak - Tanaman disiang dengan menggunakan Garuk/
tanah landak
- Memperbaiki aerasi tanah/struktur

- Penggunaan MOL IV - Untuk memberi rangsangan pertumbuhan - Hand sprayer - Campurkan Mol dan air dengan perbandingan 1 : 10
melalui cairan MOL - Ember - Masukkan pada hand sprayer dan semprotkan
- Masker pada sore hari
- Sarung tangan
- MOL rebung/tunas, MOL clareside

- Air dan Pengaruhnya - Untuk mengetahui pengaruh air - Kaca pembesar - Mengamati akar dan pangkal batang pada petak SRI
(Topik khusus) terhadap pertumbuhan tanaman padi - Rumpun padi SRI dan konvensional dan konvensional
- Mencatat perbedaan yang terjadi dari kedua sistem
tersebut (SRI dan konvensional)
- Mendiskusikan/ analisa dan menyimpulkan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 54


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
IX - Pengamatan agroekosistem V - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
(50 HST) dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga - Melaksanakan tindakan hasil keputusan

- Air dan Pengaruhnya - Untuk mengetahui pengaruh air - Kaca pembesar - Mengamati akar dan pangkal batang pada petak SRI
(air kering sampai kondisi terhadap pertumbuhan tanaman padi - Rumpun padi SRI dan konvensional dan konvensional
tanah retak/pengeringan ekstrim) - Untuk menghambat pertumbuhan vegetatif - Mencatat perbedaan yang terjadi dari kedua sistem
tersebut (SRI dan konvensional)
- Mendiskusikan/ analisa dan menyimpulkan

- Aliran energi dan Nutrisi - Untuk mengetahui energi dan nutrisi - Kertas karbon - Tiap kelompok menutup satu helai daun padi
yang dibutuhkan tumbuhan - Staples dengan kertas karbon selama 4 jam
- Untuk mengetahui proses fotosintesis - Gunting - Mengamati helaian daun yang ditutup dengan
dan metabolisme dalam tumbuhan - Alat tulis karbon dan mencatat perbedaannya dibanding
dengan yang tidak ditutup
- Mendiskusikan alasan-alasannya

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 55


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
X - Pengamatan agroekosistem VI - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
(60 HST) dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga - Melaksanakan tindakan hasil keputusan

- Air dan Pengaruhnya - Untuk mengetahui pengaruh air - Kaca pembesar - Mengamati akar dan pangkal batang pada petak SRI
(macak-macak) terhadap pertumbuhan generatif - Rumpun padi SRI dan konvensional dan konvensional
tanaman padi - Mencatat perbedaan yang terjadi dari kedua sistem
tersebut (SRI dan konvensional)
- Mendiskusikan/ analisa dan menyimpulkan

- Siklus hidup dan jaring-jaring - Mengetahui aliran energi di ekosistem - Plastik serangga - Mengamati tingkah laku serangga (hama dan
makanan - Mengetahui fungsi dan peranan musuh - Kaca pembesar musuh alami) pada pertanaman padi SRI
alami - Kertas koran - Menangkap serangga dan menggambar serta
- Melihat jaring-jaring makanan serangga - Spidol mempolakan siklus hidupnya dan jaring-jaring
- Lakban makanannya
- Mendiskusikan / analisa dan menyimpulkan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 56


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
XI - Pengamatan agroekosistem VII - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
(70 HST) dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga - Melaksanakan tindakan hasil keputusan

- Masa primordia - Untuk mengetahui fase pertumbuhan - Alat tulis/ buku gambar - Peserta mengambil satu batang contoh tanaman
vegetatif akhir - Cutter - Mengupas pelepah dan mengamati menggunakan
- Untuk mengetahui jumlah anakan (bakal - Kaca pembesar kaca pembesar
produktif) - Mendiskusikan hasil pengamatan dan memaknai
fase primordia

- Penggunaan MOL - Untuk memberi rangsangan - Hand sprayer - Campurkan Mol dan air dengan perbandingan 1 : 10
pertumbuhan buah melalui cairan MOL - Ember - Masukkan pada hand sprayer dan semprotkan
- Masker pada sore hari
- Sarung tangan
- MOL rebung/tunas

- Air dan Pengaruhnya - Untuk mengetahui pengaruh air - Kaca pembesar - Mengamati akar dan pangkal batang pada petak SRI
(macak-macak) terhadap pertumbuhan generatif - Rumpun padi SRI dan konvensional dan konvensional
tanaman padi - Mencatat perbedaan yang terjadi dari kedua sistem
tersebut (SRI dan konvensional)
- Mendiskusikan/ analisa dan menyimpulkan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 57


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
XII - Pengamatan agroekosistem VIII - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
(80 HST) dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga - Melaksanakan tindakan hasil keputusan
- Alat tulis/ buku gambar

- Masa primordia - Untuk mengetahui fase pertumbuhan - Alat tulis/ buku gambar - Peserta mengambil satu batang contoh tanaman
vegetatif akhir - Cutter - Mengupas pelepah dan mengamati menggunakan
- Untuk mengetahui jumlah anakan (bakal - Kaca pembesar kaca pembesar
produktif) - Mendiskusikan hasil pengamatan dan memaknai
fase primordia
- Air dan Pengaruhnya - Untuk mengetahui pengaruh air - Kaca pembesar - Mengamati akar dan pangkal batang pada petak SRI
(macak-macak) terhadap pertumbuhan generatif - Rumpun padi SRI dan konvensional dan konvensional
tanaman padi - Mencatat perbedaan yang terjadi dari kedua sistem
tersebut (SRI dan konvensional)
- Mendiskusikan/ analisa dan menyimpulkan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 58


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
XIII - Pengamatan agroekosistem IX - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
(90 HST) dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga - Melaksanakan tindakan hasil keputusan

- Fase masak susu - Untuk mengetahui awal fase pengisian - Bulir padi masak susu - Peserta mengamati tanaman fase masak susu
bulir - Plastik serangga dan serangga perusaknya
- Untuk menjaga tanaman agar terhindar - Serangga perusak fase masak - Peserta menggambar bulir dan serangga
dari serangan serangga penghisap bulir/ susu perusaknya
masak susu - Buku gambar/ alat tulis - Mendiskusikan hasil pengamatan dan membuat
- 2 Botol aqua 1,5 ltr keputusan untuk mengambil tindakan

- Air dan Pengaruhnya - Untuk mengetahui pengaruh air - Kaca pembesar - Mengamati akar dan pangkal batang pada petak SRI
(macak-macak) terhadap pertumbuhan generatif - Rumpun padi SRI dan konvensional dan konvensional
tanaman padi - Mencatat perbedaan yang terjadi dari kedua sistem
tersebut (SRI dan konvensional)
- Mendiskusikan/ analisa dan menyimpulkan

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 59


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
XIV - Pengamatan agroekosistem X - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
(95 HST) dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga - Melaksanakan tindakan hasil keputusan

- Air dan Pengaruhnya - Untuk mengetahui pengaruh air - Kaca pembesar - Mengamati akar dan pangkal batang pada petak SRI
(air kering sampai kondisi terhadap pematangan bulir - Rumpun padi SRI dan konvensional dan konvensional
tanah retak/pengeringan ekstrim) - Mencatat perbedaan yang terjadi dari kedua sistem
tersebut (SRI dan konvensional)
- Mendiskusikan/ analisa dan menyimpulkan

- Akar dan jaringan pengangkut - Untuk mengetahui fungsi akar dan daya - gelas aqua - Air dicampur dengan zat pewarna masukkan
tanaman kapiler terhadap pengisapan nutrisi dari - Zat pewarna merah contoh tanaman pada air yang dicampur dengan
tanah - Air zat pewarna (gelas 1)
- Untuk menganalogikan jenis nutrisi yang - Contoh tanaman (genjer, padi) - Air bening masukkan pada gelas aqua dan
diserap tanaman/ racun - Alat tulis masukkan contoh tanaman (gelas 2)
- Biarkan selama 4 jam
- Amati apa yang terjadi di setiap perlakuan
- Diskusikan atau analisa dan memaknai topik yang
dibahas

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 60


PERT MATERI TUJUAN ALAT / BAHAN PROSES
XV - Pengamatan agroekosistem X - Untuk mengetahui kondisi pertanaman - Kertas koran - Peserta mengamati tanaman dan lingkungannya
dan lingkungannya - Spidol - Peserta menggambar unsur-unsur ekosistem hasil
- Lakban pengamatan
- Krayon - Diskusi/ analisa ekosistem
- Plastik serangga - Melaksanakan tindakan hasil keputusan

- Masak panen dan - Untuk mengetahui fase masak panen - Alat tulis - Mengamati dan menghitung jumlah malai
pasca panen - Untuk mengetahui perlakuan pasca - Timbangan per rumpun (SRI dan non SRI)
panen - Plastik - Menghitung jumlah bulir per malai (SRI dan
non SRI)
- Menimbang jumlah seribu butir dari kedua
perlakuan (SRI dan non SRI)
- Mendiskusikan hasil pengamatan dan mencatat
perbedaan dari kedua cara tersebut

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 61


Lampiran 5
JADUAL KEGIATAN PENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI)
TAHUN 2010
Bulan
No. Nama Kegiatan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
A. Persiapan
1 Pembuatan Juklak oleh Propinsi
2 Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota
3 Koordinasi dengan Instansi terkait
4 Sosialisasi
5 Penjaringan
6 Penetapan Lokasi
7 Pembuatan rekening kelompok
8 Musyawarah Kelompok Tani
9 Penyusunan RUKK
10 Transfer dana

B. Pelaksanaan
1 Pengadaan alat dan saprodi
2 Pelatihan
3 Sekolah Lapangan (SL) dan
pendampingan
4 Workshop/ Field day
5 Monitoring
6 Evaluasi
- Kabupaten/Kota
- Propinsi
- Pusat
7 Pelaporan

Keterangan : Secara swadaya

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 62


Lampiran 6.a
Form PLA.01
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN
KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
T.A. 2010

Dinas : ……………………………..
Kabupaten : ……………………………..
Provinsi : ……………………………..
Subsektor : ……………………………..
Program : ……………………………..
Bulan : ……………………………..

Pagu DIPA Realisasi Terhadap Pagu DIPA Lokasi Kegiatan


Keterangan
No. Aspek/Kegiatan Keuangan Fisik Keuangan Fisik Nama Desa/ Koordinat
(Rp) (Ha/Km/Unit) (Rp) (%) (%) Kelompok Kecamatan
A. Pengelolaan Air
1. JITUT
2. JIDES
3. TAM
4. dst ……

B. Pengelolaan Lahan
1. JUT
2. Optimasi Lahan
3. Reklamasi Lahan
4. Pengembangan SRI
5. dst ……..

C. Perluasan Areal
1. Peral sawah
2. Peral lahan kering
3. Peral hortikultura
4. Peral perkebunan
5. Peral HMT

JUMLAH
Catatan :
1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PLA Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan
2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan
via Fax : 021-7816086 atau E-mail : simonevpla@deptan.go.id

………………………., ……………………. 2010


Penanggung jawab kegiatan Kabupaten

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 63


Lampiran 6.b
Form PLA.03
LAPORAN MANFAAT
KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
TA. 2007/2008/2009*)

Dinas : ………………………………..
Kabupaten : ………………………………..
Provinsi : ………………………………..
Subsektor : ………………………………..
Tahun : ………………………………..

Target Fisik
No. Kegiatan Realisasi Fisik Manfaat
DIPA

A. Aspek Pengelolaan Air


1. JITUT
2. JIDES
3. TAM
4. dst ……

B. Aspek Pengelolaan Lahan


1. JUT
2. Optimasi Lahan
3. Reklamasi Lahan
5. Pengembangan SRI
4. dst ……..

C. Aspek Perluasan Areal


1 Cetak Sawah
2 Perluasan Areal Hortikultura
3 Perluasan Areal Perkebunan
4 dst

Catatan :
1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PLA pada akhir Tahun Anggaran
2. Laporan ke Ditjen PLA cq. ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8
Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : simonevpla@deptan.go.id
3. Manfaat harus terukur, contoh :
a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha,
sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton
b. Rehab JUT/JAPROD
Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton
sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000;
c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha
Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat
kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton
4. *) coret yang tidak perlu

……………………….., …….……………. 2009


Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 64


SKOR PEMBOBOTAN FISIK
KEGIATAN PENGEMBANGAN SRI
TA. 2010

KEGIATAN BOBOT
(%)
A. PERSIAPAN 20
1. SK Tim Teknis 2
2. Penjaringan Lokasi & Petani 3
3. RUKK 5
4. Perjanjian Kerjasama dan 5
Pembukaan Rekening
5. Transfer Dana 5

B. KONSTRUKSI 80
1. Pengadaan APPO 15
2. Pelatihan 20
3. SL-SRI 45 *)

Keterangan :
*) Untuk Sekolah Lapangan SRI 1 kali pertemuan bobotnya
3%

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 65


Lampiran 7.a
Form PLA.02
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN
KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
T.A. 2010

Dinas : ……………………………..
Propinsi : ……………………………..
Subsektor : ……………………………..
Program : ……………………………..
Bulan : ……………………………..

Pagu DIPA Realisasi Terhadap Pagu DIPA


No. Dinas Kabupaten/Kota*) Aspek/Kegiatan Keuangan Fisik Anggaran Fisik Keterangan
(Rp) (Ha/Km/Unit) (Rp) (%) (%)
1 Dinas……………………*) Pengelolaan Air
Kab/Kota ………………… 1. JITUT
2. JIDES
3. dst ……

Pengelolaan Lahan
1. JUT
2. Optimasi Lahan
4. Pengembangan SRI
3. dst ……..

Perluasan Areal
1. Peral sawah
2. Peral lahan kering
3. dst ……..
2 Dinas……………………*)
Kab/Kota …………………

1. JUT
JUMLAH 2. Optimasi Lahan
3. Peral sawah
4. dst ……..
Catatan :
1. Laporan dikirim ke Ditjen PLA Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan
2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan
via Fax : 021-7816086 atau E-mail : simonevpla@deptan.go.id
*) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PLA

………………………., ……………………. 2010


Penanggung jawab kegiatan Propinsi

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 66


Lampiran 7.b.
Form PLA.04
REKAPITULASI LAPORAN MANFAAT
KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
TA. 2007/2008/2009*)

Dinas : ………………………………..
Provinsi : ………………………………..
Subsektor : ………………………………..

Target Fisik
No. Kegiatan Realisasi Fisik Manfaat
DIPA

A. Aspek Pengelolaan Air


1. JITUT
2. JIDES
3. TAM
4. dst ……

B. Aspek Pengelolaan Lahan


1. JUT
2. Optimasi Lahan
3. Reklamasi Lahan
4. Pengembangan SRI
5. dst ……..

C. Aspek Perluasan Areal


1 Cetak Sawah
2 Perluasan Areal Hortikultura
3 Perluasan Areal Perkebunan
4 dst

Catatan :
1. Laporan dikirim ke Ditjen PLA pada akhir Tahun Anggaran
2. Laporan ke Ditjen PLA cq. ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8
Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : simonevpla@deptan.go.id
3. Manfaat harus terukur, contoh :
a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha,
sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton
b. Rehab JUT/JAPROD
Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton
sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000;
c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha
Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat
kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton
4. *) coret yang tidak perlu

……………………….., …….……………. 2010


Penanggungjawab Kegiatan Popinsi

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 67


Lampiran 8

OUTLINE
LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SRI
TA. 2010

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Sasaran Lokasi

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN


2.1 Komponen Kegiatan

III. LOKASI KEGIATAN

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


4.1 Tahapan Kegiatan
4.2 Realisasi Fisik dan Keuangan

V. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH


5.1 Permasalah Yang Dihadapi
5.2 Pemecahan Masalah

VI. ANALISIS KINERJA


Input, Output, Outcome, Benefit, Impact

VII. MANFAAT KEGIATAN

VIII.PENUTUP

Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2010 68

Anda mungkin juga menyukai